Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRATEGI DAN ANGGARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Biay

Dosen Pembimbing

Sri Sumantri, SE, M.AK., AK

Disusun oleh: Kelompok 5

1. Suriadiputra Asis (21 320 006)


2. Erlin (21 320 041)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Shalawat serta salam
sehinggaa selalu tercurah limpahkan kepada junjunaan kami Nabi Muhammad
SAW, para pengikutnya hinhga akhir zaman. Alhamdulillahirobbil’ alamiin, tiada
kata lain yang dapat kami ucapkan syukur kehadirat allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya makalah “MANAJEMEN BIAYA” dengan judul
“STRATEGI DAN ANGGARAN” dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen


bIAYA pada tahun akademik 2024/2025. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, karena penyusun masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena
itu kami perlu kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun,pembaca,
dan seluruh kalangan masyarakat, aamiin.

Baubau, 09 Januari 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang .........................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan ......................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran ...............................................................................2


B. Anggaran Induk .......................................................................................2
1. Anggaran Penjualan...........................................................................3
2. Anggaran Produksi ............................................................................4
3. Anggaran Bahan Baku Langsung ......................................................5
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung ....................................................5
5. Anggaran Overhead Pabrik ...............................................................5
6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi ...........................................6
7. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi ...................................6
8. Anggaran Kas ....................................................................................7
9. Laba Rugi Dianggarkan .....................................................................7
10. Neraca Dianggarkan ..........................................................................7
C. Strategi, Rencana Jangka Pendek, dan Anggaran Induk ..............................8

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan dan sasaran


dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional
terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma) laba rugi. Adapun
anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan anggaran (proforma) neraca.
Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan. operasional
yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan administrasi.
Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan
setiap tahunnya.

Tujuan dan sasaran tersebut akan dicapai apabila ditunjang oleh kebijakan-
kebijakan yang terarah dan perencanaan matang. Perencanaan merupakan pedoman
tentang kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Perencanaan
dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapai
tujuan tersebut. Perusahaan dalam perencanaan yang digambarkan dalam angka- angka
dan ukuran tertentu disebut dengan istilah anggaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Dimaksud dengan Anggaran ?
2. Apa Saja Komponen dari Anggaran Induk ?
3. Bagaiman Strategi, Rencana Jangka Pendek, dan Anggaran Induk ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Anggaran.
2. Untuk Mengetahui Omponen dari Anggaran Induk.
3. Untuk Mengetahui Strategi, Rencana Jangka Pendek, dan Anggaran Induk

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran

Ada banyak definisi mengenai anggaran (Budget) yang pada umumnya


mempunyai ciri yang sama bahwa yang diangap dengan anggaran merupakan suatu
rencana tertulis mengenai aktivitas-akativitas yang akan dilaksanakan oleh suatu
organisasi selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang. Anggaran yang
lengkap mencakup rencana untuk seluruh perusahaan dimana dapat memberikan pada
manjemen proyeksi yang dapat dipercaya tentang hasil dari rencana sebelum rencana
tersebut dilaksanakan, karena sewaktu menyusun anggaran kita diharuskan untuk
memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi rencana dan memaksa kita untuk
membuat analisa berdasarkan kenyataan yang ada.

B. Anggaran Induk

Anggaran Induk (Master Budget) menerjemahkan sasarn organisasi jangka


pendek kedalam langkah-langkah tindakan. Anggaran Induk adalah Rencana aktivitas
operasional dan keuangan organisasi untuk periode tertentu yang biasanya jangka
pendek satu tahun satu kuartal dan satu bulan.

Anggaran induk mencakup semua fungsi dan tingkatan manajemen, walaupun


langkah langkah merumuskan anggaran di masing-masing perusahaan tidak sama. Ada
dua pandangan ekstrim yang saling bertentangan mengenai cara-cara menyusun
anggaran induk, yaitu: (i) langkah pendekatan manajemen puncak dimana datangnya
masukan hanya dari para pejabat tinggi (top down approach) dan (ii). pendekatan yang
berakar dari semua tingkatan manajemen ikut serta memberi masukan (Buttom-Up
approach). Seluruh tingkatan Manajemen sebaiknya diikutsertakan penyusunan
Anggaran sehingga dapat meningkatkan koordinasi dari seluruh unit kerja Dengan
diikut sertakan semua unit kerja dalam menyusun anggaran juga menciptakan harmoni

2
internal dan satu suara yang sama antara manajer dan karyawan yang berkaitan dengan
tujuan. Pada saat sekarang perhatian difokuskan kepada implikasi perilaku dari
penyediaan data yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian bagi
manajemen.

Anggaran memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi perilaku


individu dan kelompok disetiap tingkatan proses manajemen yang meliputi:

(1) Menetapkan tujuan unit /perusahaan;


(2) Menginformasikan kepada individu mengenai apa yang harus mereka
berikan untuk mencapai tujuan tersebut:
(3) Memotivasi kinerja yang diinginkan,
(4) Mengevaluasi kinerja, dan
(5) Memberikan saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil dan
dilakukan.

Induk anggaran terdiri atas dua komponen utama:

1. Anggaran Operasional
Anggaran operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
2. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan posisi
keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus masuk dan
arus keluar kas yang direncanakan muncul dalam anggaran kas.

Dibawah ini beberapa komponen dari anggaran operasional diantaranya


sebagai berikut.

1. Anggaran Penjualan

3
Sebuah perusahaan mencapai tujuan yang di kehendakinya melalui penjualan.
Anggaran penjualan (sales butget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan
penjualan yang di harapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan
berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk
perusahaan pada harga tertentu. Estimasi pada ini gilirannya ditentukan berdasarkan
prakiraan penjualan. Memproyeksikan atau memprediksi penjualan yang akurat
merupakan fungsi Variabel eksternal, sebagai contoh, selera konsumen dan kondisı
ekonomi. Dan Variabel internal, seperti harga, upaya penjualan, dan belanja iklan.

Anggaran penjualan merupakan batu penjuru bagi penyusunan anggaran karena


perusahaan dapat menyusun rencana aktivitas hanya setelah perusahaan mengetahui
tingkat penjualan yang diharapakan. Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran
produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang akan diproduksi, dan jumlah unit yang
akan diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan mengetahui banyaknya unit
produk dianggarkan yang akan dijual untuk periode tersebut.

2. Anggaran Produksi

Setelah anggaran penjualan selesai disusun. Kebutuhan produksi untuk periode


anggaran yang akan datang dapat di tentukan dan diorganisasikan dalam bentuk
anggaran produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul rinci yang
menidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih
penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Manajemen pertama-tama
menentukan apakah tingkat persediaan barang barang jadi akan tetap sama..
ditingkatkan, ataukah malahan dikurangi. Tatkala merencanakan tingkat persediaan
yang dikehendaki, manajemen mencoba untuk menekankan tiga biaya.

a. Biaya penyimpanan persediaan yang menumpuk,


b. Biaya hilangnya penjualan sewaktu permintaan pelanggan tidak dapat
dipenuhi:
c. Biaya tambahan persediaan dari pesanan khusus.

4
3. Anggaran Bahan Baku Langsung

Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct


materials budget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku berhubugan langsung dengan
kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran
penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahkan dangan jumlah yang
memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyadiakan
persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran. Sebagian kebutuhan bahan
baku ini sudah tersedia dalam bentuk persediaan awal bahan baku. Sisanya harus dibeli
dari pemasok.

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada


anggaran produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah
untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi
kebutuhan produksi, namun tidak menyebabkan waktu menganggur yang memakan
biaya. Seiring dengan itu, tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari
waktu lembur yang berlebihan, yang menyebabkan tingginya biaya. Kebutuhan tenaga
kerja langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia
waktu kerja yang memadai untuk mememnuhi kebutuuhan produksi. Dengan
mengetahui sebelumnya apa yang di butuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang
tahun anggaran, perusahaan dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga
kerja manakala didesak oleh situasi. Perusahaan yang mengabaikan anggaran ini
menanggung resiko kekurangan tenaga kerja atau harus merekrut atau merumahkan
karyawannya pada masa suram bisnis. Kebijakan tenaga kerja yang yang tidak menentu
akan menyebabkan ketidakamanan dan efesiensi tenaga kerja.

5. Anggaran Overhead Pabrik

5
Anggaran overhead Pabrikasi (manufacturing oaverhead budget) merupakan
skedul rinci taksiran biaya pabrikası, selain biaya bahan biaya langsung, yang harus
dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi di masa yang akan datang. Biaya
overhead harus dipilih pilih berdasarkan biayanya untuk tujuan penyusunan anggaran,
dan di buat tariff overhead yang ditentukan di muka. Anggaran Overhead Pabrikasi
mempunyai 2 tujuan, yaitu:

a. Mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer


produksi dan departemen jasa, dan
b. Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk priode akutansi yang akan
datang.

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai


disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung biaya pokok barang jadi.
komputasi itu diperlukan karena dua sebab:

a. Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan di bebankan ke biaya pokok


penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan
b. Untuk mengetahui berapa besar yang akan di laporkan pada rencana untuk
pos barang yang belum terjual.

Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang di rencanakan ada di tangan
perusahaan yang dihitung dalam anggaran persediaan akhir barang jadi (ending
finished goods inventory budget).

7. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi

Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi prediksi beban
dalam bidang selain pabrikasi yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban
penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan pengiriman produk kepada

6
pelanggan. Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti
pemberian arahan umum bagi perushaan dan penyediaan jasa bagi personalia.

8. Anggaran Kas

Kas merupakan salah satu aspek paling penting dari siklus operasi perusahaan.
Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi. Namun, jikalau saldo kas terlampau
besar, dana tersebut mungkin tidak menawarkan tingkat imbalan yang paling baik.
Sesunggunya demikian, cadangan kas yang terlalu rendah dapat mengidinkasikan
bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi kewajibannya. Untuk mencegah hal-hal
semacam itu terjadi, perlu dilakukan perencanaan kas yang cermat.

Anggaran kas adalah suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana


sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu.
Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk
diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Hal itu memungkinkan
perusahaan untuk memperoleh bunga maksimal atas kelebihan dana dan menghindar
biaya yang tidak perlu dari peminjaman

9. Laba Rugi Dianggarkan

Laporan laba rugi dianggarkan memaparkan estimasi pendapatan dan beban


beragam aktivitas yang menghasilkan laba untuk periode anggaran tertentu. Tujuan
laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk mengantisipasi laba setelah pajak
perusahaan. Pada tahap penyusunan anggaran ini, perhatian manajemen bergeser dari
pengembalian keputusan, perencanaan, dan pengendalian ke pelaporan eksternal
kepada pihak pemegang saham. Setelah laporan disusun, laporan tersebut merupakan
tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya akan diukur/dibandingkan.

10. Neraca Dianggarkan

7
Neraca dianggarkan mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode
anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca sekarang dan
menyesuaikannya dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca
dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan
dipenuhi.

C. Strategi, Rencana JAngka Pendek, dan Anggaran Induk


1. Pentingnya Strategi Dalam Penganggaran

Strategi perusahaan adalah jalur yang dipilihnya untuk mencapai tujuan jangka
panjang dan misi. Anggaran harus dimulai dari peninjauan ulang dan mengkaji rencana
strategis organisasi secara seksama. Tujuannya adalah menbentuk anggaran agar
mencapai tujuan dan dan strategis organisasi.

2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi dimulai dengan cara menganalisis faktor-faktor eksternal


dan menilai kapabilitas internal. Setelah itu, pihak manajemen kemudian dapat
mengimbangi peluang dengan kekuatan dan keunggulan kompetitif organisasiserta
menentukan tujuan strategis dan sasaran jangka panjang organisasi.

3. Tujuan Strategis Dan Sasaran Jangka Panjang

Organisasi menyatakan tujuan strategis dan sasaran jangka panjangnya pada


anggaran modal dan anggaran induk. Tujuan strategis dan sasaran merupakan
kumpulan inisiatif dan proyek yang menciptakan nilai bagi organisasi.

4. Sasaran Jangka Pendek Dan Anggaran Induk

Sasaran jangka penden merupakan tujuan dari periode yang akan datang, yang
dapat berupa jangka waktu satu bulan, triwulan, tahun, atau jangka waktu yang lama
yang diinginkan oleh organisasi untuk keperluan perencanaan. Sasaran-sasaran

8
tersebut menjadi dasar untuk menyiapkan anggaran induk (master budget) untuk satu
periode.

5. Proses Penganggaran

Proses penganggaran biasanya mencakup pembentukan komite anggaran,


penentuan perioe anggaran, spesifikasi pedoman anggaran, penyusunan proposal
anggaran awal, negosiasi, peninjauan ulang, serta revisi anggaran. Contoh
penganggaran komprehensif: kerry window systems, inc. (kws) Lima tahap
pengambilan keputusan strategis untuk kerry windows system, inc.

1) Menentukan isu strategis di sekitar masalah


2) Mengidentifikasi tindakan alternatif
3) Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternatif
4) Didasarkan pada strategi dan analisis, memilih dan mengimplementasikan
alternatif yang diinginkan.
5) Menyediakan evaluasi yang berkelanjutan mengenai efektivitas
implementasi pada tahap 4.

9
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses penganggaran bermula dari prakiraan penjualan,yang menetapkan


taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan penjualan, yang disusun oleh
manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi ekonomi secara umum, tren
industry, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran penjualan disusun.
Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek penjualan dan tingkat
persediaan yang dikehendaki. Anggaran produksi dan anggaran penjualan menjadi
landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-anggaran bahan baku langsung,
tenaga kerja. langsung, overhead pabrikasi, persediaan akhir barang jadi,dan overhead
pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam
laporan laba rugi dianggarkan. Akhirnya, hasil financial dari kegiatan-kegiatan usaha
dirangkum dalam anggaran kas dan neraca dianggarkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sadelo, Lili M dkk. AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem, Proses dan pemecahan soal.
1997. Jakarta: Bumi Aksara

Supriyono, 2001. Proses Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Simamora, henry. 2002. Akuntansi Manajemen edisi II. Jakarta Selatan: UUP AMP
YKPN

11

Anda mungkin juga menyukai