DISUSUN OLEH :
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas proposal mata kuliah
Akuntansi Manajemen ini dengan baik, serta tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Muhdin, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini, serta semua
pihak yang telah membantu sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari
penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya proposal ini.
Semoga ini bisa memberikan informasi bagi pembaca dan manfaat untuk
pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan atau organisasi yang didirikan pastilah memiliki suatu tujuan
yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut
memerlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan kerja yang baik. Dari
perencanaan dan kegiatan yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah
organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu setiap
organisasi diharapkan menyusun anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat
perencanaan dan mengendalikan kegiatan perusahaan. Pengendalian dan perencanaan harus
disusun secara teliti, penuh pertimbangan dan serta disesuaikan dengan kondisi perkembangan
yang terjadi saat ini.
4. Apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel untuk perencanaan dan pengendalian?
1
1.3 Tujuan
1. Memahami peran pengangggaran dalam perencanaan dan pengendalian
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Penganggaran dalam Perencanaan dan Pengendalian
Penganggaran memegang peran penting dalam perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan (planning) adalah proses mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan
untuk mencapainya. Anggaran (budget) adalah ekspresi kuantitatif suatu rencana yang
dinyatakan dalam satuan fisik atau keuangan atau keduanya. Anggaran merupakan metode
untuk menerjemahkan tujuan dan strategi organisasi ke dalam bentuk operasional.
Pengendalian (control) adalah proses menetapkan standar, memperoleh umpan balik mengenai
kinerja yang sesungguhnya, dan melakukan koreksi apabila kinerja yang sesungguhnya
menyimpang dari rencana. Anggaran dapat digunakan untuk membandingkan hasil
sesungguhnya dengan hasil yang direncanakan. Jika diperlukan, hasil perbandingan tersebut
dapat digunakan untuk mengarahkan operasi agar kembali seperti yang direncanakan.
1) Anggaran induk (master budget) adalah sebuah rencana keuangan komprehensif selama
satu tahun yang terdiri atas anggaran berbagai departemen dan aktivitas. Anggaran induk
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan.
a. Anggaran operasional (operating budget) terdiri atas anggaran aktivitas-aktivitas
yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh keuntungan, misalnya
penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil akhir anggaran operasional
adalah laporan laba rugi dianggarkan atau pro forma
b. Anggaran keuangan (financial budget) meliputi anggaran arus kas masuk, arus kas
keluar, dan posisi keuangan. Rencana arus kas masuk dan arus kas keluar diperinci
dalam anggaran kas.
2) Anggaran berkelanjutan (continuous atau rolling budget). Dalam anggaran berkelanjutan
(bergulir), setelah anggaran satu bulan direalisasi, anggaran satu bulan di masa datang
ditambahkan sehingga perusahaan selalu memiliki anggaran dengan cakupan dua belas
bulan. Anggaran berkelanjutan menuntut manajer untuk selalu melakukan perencanaan di
muka. Sutau organisasi biasanya menyiapkan anggaran tahun yang akan datang sekitar
empat atau lima bulan sebelum tahun anggaran dimulai.
3) Anggaran yang selalu diperbarui (continuously updated budget). Anggaran ini hampir
sama dengan anggaran berkelanjutan. Tujuan anggaran ini bukan agar perusahaan selalu
memiliki anggaran selama dua belas bulan, melainkan untuk memperbarui anggaran induk
setiap bulan saat diperoleh informasi baru.
3
4
Sistem Penyusunan Anggaran
Sistem penyusunan anggaran meliputi sistem anggaran induk konvensional atau
tradisional, zero-based budgeting (ZBB), serta planning, programming, and budgeting system
(PPBS). Macam-macam sistem penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
1) Sistem Anggaran Induk Tradisional
Sistem ini pada dasarnya merupakan sistem anggaran incremental. Pembuatan
anggaran induk sebagian besar didasarkan pada anggaran induk tahun sebelumnya.
Hasil-hasil sesungguhnya yang dicapai tahun sebelumnya dan ekspektasi pada tahun
yang akan datang menentukan apakah suatu unsur dalam anggaran induk akan ditambah
atau dikurangi. Dalam anggaran induk konvensional, ketika manajemen menganggarkan
biaya operasi pusat pertanggungjawaban penekanan diberikan pada biaya input.
2) Zero-Based Budgeting (ZBB)
Dalam sistem ZBB manajer pusat pertanggungjawaban harus menjustifikasi setiap
aktivitas yang direncanakan dan taksiran biayanya seolah aktivitas tersebut baru pertama
kali dilakukan. ZBB dimulai dengan pembuatan daftar semua aktivitas atau program
yang disebut paket keputusan (decision packages) oleh pusat-pusat pertanggungjawaban.
Setiap paket keputusan diperingkat menurut arti pentingnya bagi manajer pusat
pertanggungjawaban. Peringkat tersebut idealnya didasarkan pada kesesuaian tujuan
paket keputusan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
3) Planning Programming and Budgeting System (PPBS)
PPBS ini lebih mirip dengan ZBB dibandingkan anggaran induk konvensional.
Sistem pemrograman, perencanaan, dan penganggaran lebih fokus pada output (program
atau aktivitas) organisasi Prinsip PPBS adalah alokasi sumber daya organisasi yang
terbatas pada aktivitas atau program yang menjanjikan tingkat hasil paling besar.
Pembuatan anggaran dengan PPBS mencakup empat langkah berikut:
a. Manajemen tingkat atas harus merencanakan sasaran dan tujuan organisasi jangka
panjang dan jangka pendek secara strategis
b. Mengidentifikasi semua alternatif aktivitas atau program untuk mencapai sasaran
dan tujuan organisasi.
c. Biaya dan manfaat kuantitatif dan kualitatif setiap alternatif aktivitas atau program
harus diperkirakan
d. d. Anggaran yang disusun menunjukkan aktivitas atau program yang dipilih dan
jumlah rupiah yang dialokasikan kepada setiap aktivitas atau program beserta
perinciannya.
5
Pendekatan Penyusunan Anggaran
Terdapat dua pendekatan ekstrem dalam penyusunan anggaran induk, yaitu:
1) Pendekatan Manajemen Tingkat Atas atau Top-Down
Berdasarkan pendekatan ini, direktur perusahaan seperti direktur penjualan, produksi,
keuangan, dan administrasi dituntut untuk membuat perkiraan penganggaran
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai perusahaan dan industri.
2) Pendekatan "Akar Rumput" ("grass root" approach) atau Bottom-Up
Berdasarkan pendekatan akar rumput, perkiraan penyusunan anggaran dimulai dari
bawah, misalnya untuk membuat perkiraan penjualan akan dimulai dari tingkat tenaga
penjual.
6
dipertimbangkan dalam pembuatan perkiraan penjualan juga dipertimbangkan dalam
pembuatan perkiraan biaya. Untuk membuat perkiraan biaya, data jumlah biaya
historis sangat bermanfaat. Manajer dapat menyesuaikan jumlah masa lalu berdasar
pengetahuannya mengenai peristiwa di masa datang.
1) Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan (sales budget) adalah proyeksi yang menunjukkan perkiraan
penjualan setiap produk dalam unit dan rupiah. Pada perusahaan yang memproduksi
beberapa jenis produk, perkiraan penjualan harus dibuat untuk setiap jenis produk. Jika
perusahaan menggunakan beberapa saluran distribusi, maka perkiraan penjualan harus
diperinci menurut saluran distribusi, misalnya pedagang besar dan pengecer.
Contoh bentuk anggaran penjualan
2) Anggaran Produksi
Menunjukkan jumlah unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Sebelum dilakukan penyusunan anggaran
produksi, perlu dipastikan bahwa pabrik mampu memproduksi sejumlah perkiraan
penjualan Produksi juga harus dijadwalkan pada tingkat yang efisien sehingga tidak
terjadi fluktuasi kerja yang besar.
Untuk menghitung jumlah unit yang akan diproduksi harus diketahui unit
penjualan maupun unit persediaan akhir yang diinginkan. Rumusnya sebagai berikut :
Unit yang akan diproduksi = unit persediaan akhir + unit penjualan – unit persediaan
awal.
Anggaran produksi dinyatakan dalam unit karena belum diketahui berapa banyak biaya
produksinya.
Contoh bentuk anggaran produksi
7
3) Anggaran Pembelian Bahan Baku
Anggaran ini disusun dengan format yang sama dengan anggaran produksi.
Jumlah anggaran pembelian bahan baku didasarkan pada jumlah bahan baku yang
dibutuhkan untuk produksi dan persediaan bahan baku. Anggaran pembelian bahan baku
(materials purchase budget) merupakan salah satu anggaran yang perlu disusun lebih
dahulu mengingat bahan sudah tersedia ketika diperlukan. Oleh karena itu, kuantitas
bahan yang akan dibeli dan jadwal pengirimannya perlu ditentukan di awal. Pembelian
bahan (dalam unit dan biaya) dihitung dengan rumus berikut :
Pembelian bahan (unit) = Persediaan akhir bahan baku diinginkan (unit) + Perkiraan
penggunaan bahan baku (unit) – Persediaan awal bahan baku (unit)
Biaya pembelian bahan = Pembelian bahan (unit) x Biaya pembelian per unit
Bentuk anggaran pembelian bahan baku
8
Berikut contoh Anggaran Tenaga Kerja Langsung:
5) Anggaran Overhead
Anggaran ini menunjukkan perkiraan semua biaya unsur produksi yang bersifat
tidak langsung. Unsur-unsur overhead berbeda dengan bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Pada unsur-unsur overhead ini tidak terdapat hubungan input-output yang
mudah diidentifikasi. Biaya overhead terdiri atas dua jenis, yaitu biaya variabel dan biaya
tetap.
Contoh berikut ini akan memperjelas mengenai biaya overhead variabel. Tarif overhead
variabel per jam kerja langsung PT Multi Prima adalah Rp.800. perincian biaya tersebut
sebagai berikut :
Biaya overhead tetap bersifat konstan meskipun terjadi perubahan pada tingkat
aktivitas. Berdasarkan hal tersebut, biaya overhead tetap total merupakan penjumlahan
semua jenis biaya overhead tetap yang dianggarkan. Misalnya, overhead tetap yang
dianggarkan adalah Rp.128.000.000 per tahun atau Rp.32.000.000 per kuartal. Perincian
biaya tersebut sebagai berikut :
Untuk menghitung anggaran overhead, digunakan rumus sebagai berikut :
Anggaran overhead = Overhead tetap total + (Jumlah jam kerja variabel per jam kerja
langsung dianggarkan x Tarif overhead variabel per jam kerja langsung)
Berikut contoh Anggaran Overhead:
9
Bentuk Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi sebagai berikut :
10
9) Anggaran Biaya Riset dan Pengembangan
Bagian ini bertanggung jawab terhadap pengembangan produk dan proses baru.
Pengeluaran bagian tersebut untuk tahun yang akan datang diestimasi dan disajikan
dalam anggaran biaya riset dan pengembangan. Berikut contoh bentuk dari Anggaran
Biaya Riset dan Pengembangan:
11
11) Anggaran laporan laba rugi
Contoh dari Anggaran Laporan Laba Rugi
12
kas (cash budget) adalah rencana terperinci yang menunjukkan perkiraan sumber dan
penggunaan kas Anggaran kas memiliki lima bagian utama, yaitu :
a. Jumlah kas yang tersedia
Jumlah kas yang tersedia terdiri atas dua bagian, yaitu saldo kas awal dan perkiraan
penerimaan kas. Perkiraan penerimaan kas meliputi penerimaan dari semua sumber
kas periode yang bersangkutan.
b. Pengeluaran kas
Merupakan daftar semua pengeluaran kas yang telah direncanakan untuk
dikeluarkan pada periode yang bersangkutan.
c. Kelebihan dan kekurangan kas
Merupakan perbandingan antara jumlah kas yang tersedia dan jumlah kas yang
dibutuhkan. Kebutuhan kas adalah jumlah pengeluaran kas ditambah saldo kas
minimum yang diperlukan. Saldo kas minimum adalah jumlah kepemilikan kas
paling rendah yang perlu dan biasanya ditentukan berdasarkan kebijakan
perusahaan.
d. Pendanaan
Pendanaan dalam anggaran kas terdiri atas pinjaman dan pembayaran utang. Jika
terjadi kekurangan kas, bagian pendanaan akan menunjukkan jumlah yang perlu
dipinjam. Sebaliknya jika terjadi kelebihan kas, maka bagian pendanaan akan
menunjukkan rencana pembayaran utang, termasuk bunganya.
e. Saldo kas
Bagian terakhir anggaran kas adalah saldo kas akhir yang direncanakan. Untuk
mendapatkan kelebihan atau kekurangan kas, kebutuhan kas harus dikurangi
pengeluaran kas dan saldo kas minimum. Padahal, saldo kas minimum
sesungguhnya bukan pengeluaran. Oleh karena itu, untuk mendapatkan saldo akhir
yang direncanakan, saldo kas minimum harus ditambahkan kembali. Rumus
perhitungan anggaran kas sebagai berikut :
Saldo kas akhir = Saldo kas awal + Anggaran penerimaan kas selama satu periode
- Anggaran pengeluaran kas selama satu periode
Contoh bentuk dari Anggaran Kas:
13
2) Anggaran Neraca
Anggaran neraca disusun berdasarkan informasi yang dimuat dalam posisi keuangan tahun
sebelumnya dan anggaran lain dalam anggaran induk.
3) Anggaran Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan perubahan kas dan setara kas (investasi jangka pendek yang
sangat likuid) dalam satu periode. Penerimaan dan pengeluaran kas dalam laporan arus kas
dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a. Aktivitas Operasi, melibatkan produksi serta penyerahan barang dan pemberian jasa.
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan pengaruh kas dari transaksi dan kejadian
lain yang dimasukkan dalam perhitungan laba bersih.
b. Aktivitas investasi, meliputi pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan,
perolehan dan pelepasan instrumen utang atau ekuitas, serta perolehan dan pelepasan
aset tetap dan aset produktif lainnya yang dimiliki atau digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa oleh perusahaan (selain bahan yang merupakan bagian
dari persediaan perusahaan).
c. Aktivitas pendanaan, meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian
imbal hasil dan pengembalian investasi kepada pemilik. perolehan pinjaman uang dan
14
pelunasan pokok pinjaman atau pelunasan kewajiban lainnya, dan perolehan dan
pengembalian sumber
15
manajer untuk merencanakan dan melaksanakan semua aktivitasnya secara efisien
sehingga meningkatkan output dan mengurangi biaya.
16
Perbandingan Anggaran Statis dengan Anggaran Fleksibel
Anggaran statis penting untuk perencanaan, tetapi kurang berguna untuk pengendalian.
Alasannya adalah karena tingkat aktivitas yang diperkirakan jarang sama dengan tingkat
aktivitas yang sesungguhnya. Oleh karena itu, pendapatan dan biaya yang dianggarkan pada
aktivitas yang diperkirakan tidak dapat langsung dibandingkan dengan pendapatan dan biaya
yang sesungguhnya terjadi pada tingkat aktivitas yang berbeda.
1) Anggaran Statis
Anggaran induk disusun berdasarkan tingkat aktivitas tertentu sehingga bersifat
statis. Pendapatan dan biaya yang disusun untuk anggaran statis tergantung pada tingkat
aktivitas yang jarang sama dengan aktivitas sesungguhnya sehingga anggaran tersebut
tidak banyak berguna dalam pembuatan laporan kinerja. Dalam membuat laporan kinerja
yang berguna maka biaya sesungguhnya dan biaya dianggarkan harus dibandingkan pada
tingkat aktivitas yang sama. Oleh karena tingkat output sesungguhnya berbeda dari output
direncanakan, maka dibutuhkan metode lain untuk menghitung biaya yang seharusnya
terjadi (dianggarkan) pada tingkat output sesungguhnya
2) Anggaran Fleksibel
Adalah anggaran yang menyediakan perkiraan biaya pada satu kisaran aktivitas
atau menyediakan perkiraan biaya pada tingkat aktivitas yang sesungguhnya.
Penganggaran fleksibel dapat digunakan dalam perencanaan untuk menunjukkan berapa
jumlah biaya yang akan terjadi pada berbagai aktivitas. Apabila digunakan untuk tujuan
itu, manajer dapat menangani ketidakpastian dengan cara membuat perkiraan hasil
keuangan pada berbagai kemungkinan skenario. Anggaran fleksibel juga dapat digunakan
untuk pengendalian karena dapat menghitung jumlah biaya yang seharusnya terjadi pada
tingkat aktivitas sesungguhnya. Anggaran fleksibel kadang juga disebut sebagai anggaran
variabel (variable hudget) Anggaran digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dan
keefektifan perusahaan. Efisiensi dicapai jika proses bisnis dilakuka dengan cara yang
paling baik, yaitu dengan sedikit atau tanpa pemborosan.
17
keselarasan tujuan, seorang manajer juga harus didorong untuk berusaha mencapai tujuan
organisasi.
Administrasi anggaran yang tidak tepat dapat menimbulkan reaksi manajer yang
negatif. Perilaku negatif manajer dapat termanifestasi dalam beberapa cara yang dapat
beimplikasi pada tidak dicapainya tujuan organisasi Perilaku disfungsional adalah perilaku
individu yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi.
18
5) Keterkendalian Biaya
Biaya terkendali adalah biaya dapat dipengaruhi oleh manajer yang bersangkutan.
Menurut pandangan ini, manajer yang tidak dapat mengendalikan suatu biaya tidak
boleh dimintai tanggung jawab terhadap biaya tersebut.
6) Banyak Ukuran Kinerja
Organisasi sering melakukan kesalahan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya
ukuran kinerja manajer. Penekanan yang berlebihan terhadap ukuran ini dapat
mendorong perilaku disfungsional yang disebut milking the firm atau rabun jauh
(myopic). Perilaku rabun jauh terjadi jika seorang manajer mengambil tindakan yang
meningkatkan kinerja anggaran dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang
berpengaruh buruk terhadap perusahaan. Cara terbaik untuk mencegah perilaku ini
adalah dengan mengukur kinerja manajer berdasarkan beberapa dimensi, termasuk
atribut jangka panjang Produktivitas, kualitas, dan perkembangan karyawan merupakan
contoh bidang kinerja lain yang perlu dievaluasi. Ukuran kinerja keuangan penting,
tetapi penekanan yang berlebihan terhadap ukuran tersebut dapat kontraproduktif.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya
dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan pengendalian adalah
melihat kebelakang.menentukan apakah yang sebenarnya telah terjadi, dan membandingkan
dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan untuk sebagai alat untuk
pengawasan dan pengendalian dan juga untuk efisiensi dan efektifitas dana suatu organisasi.
Anggaran juga mempunyai beberapa komponen diantaranya anggaran operasional dan
keuangan, dan masih terbagi beberapa komponen lagi, dan semuanya saling mempunyai
keterkaitan satu sama lainnya.
3.2 Saran
Dalam pernyusunan anggaran harus ada kerjasama dan koordinasi antara setiap bagian
yang terkait dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam
penganggaran terutama pada setiap biaya yang akan dikeluarkan sehingga dapat dihasilkan nilai
anggaran yang lebih baik atau sesuai yang ditetapkan perusahaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Siregar. B., Suripto, B., Hapsoro, D., Lo, E. W., & Biyanto, F. (2013). Akuntansi Manajemen
Jakarta: Salemba Empat.
21