Dosen Pengampu:
Kartika Septiary Pratiwi, SE., Ak., M.Ak.
Oleh:
Mufti Musaddat (200903501041)
Muh Arsyil Adhim Bahakum ( 210903501023)
Anugrah Nurjannah (210903502031)
Aldita Pratiwi (210903502032)
Putri Dhaniarta (210903502047)
Al Mukarramah (210903502048)
Muh.Asrul (210903502190)
Assalamualaikum Wr. Wb
Wassalamualaikum Wr. Wb
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I. Latar Belakang..............................................................................................1
III. Tujuan........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................20
KESIMPULAN.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mengidentifikasi penyimpangan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dan
segera mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
E. Alur Perencanaan dan Pengendalian suatu Perusahaan
Keterangan :
Perencanaan
● Perencanaan strategis
Merupakan proses pengembangan visi, misi, dan tujuan jangka
panjang organisasi. Perencanaan strategis berfokus pada langkah-
langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut,
serta melibatkan analisis lingkungan eksternal dan internal.
4
● Rencana jangka pendek
Merupakan rencana operasional yang merinci langkah-langkah
spesifik yang harus dilakukan dalam jangka waktu pendek, biasanya
kurang dari 1 tahun. Rencana jangka pendek memuat tindakan-
tindakan yang akan diambil oleh setiap bagian atau departemen dalam
organisasi.
● Anggaran
Merupakan rencana keuangan yang menyusun alokasi sumber daya
finansial untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran mencakup
estimasi pendapatan dan pengeluaran serta pengalokasian dana secara
rinci untuk setiap kegiatan atau proyek yang direncanakan.
● Umpan balik
Merupakan informasi atau evaluasi mengenai pelaksanaan rencana
atau kegiatan yang telah dilakukan. Umpan balik dapat berasal dari
internal organisasi (misalnya dari karyawan atau manajemen) atau dari
eksternal (misalnya dari pelanggan atau pasar). Umpan balik
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan
perencanaan serta melakukan perbaikan dan penyesuaian yang
diperlukan.
Pengendalian
5
● Perbandingan antara aktual yang direncanakan
Merupakan proses membandingkan hasil aktual dari pelaksanaan
kegiatan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Perbandingan
ini membantu dalam mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasi
penyimpangan antara hasil aktual dengan rencana yang telah
ditetapkan.
● Investigasi
Merupakan kegiatan menyelidiki penyimpangan atau permasalahan
yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Investigasi dilakukan untuk
memahami penyebab terjadinya penyimpangan dan mencari solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
● Tindakan Perbaikan
Merupakan langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki dan
menyelesaikan masalah atau penyimpangan yang teridentifikasi.
Tindakan perbaikan dapat berupa perubahan dalam proses kerja,
pengaturan ulang prioritas, atau pengambilan keputusan yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Tujuan perencanaan:
6
● Untuk mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
● Untuk menentukan prioritas dan mengalokasikan sumber daya.
● Untuk mengantisipasi perubahan pasar dan lingkungan bisnis.
● Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Tujuan pengendalian:
Tujuan Anggaran:
Anggaran Operasional
7
Anggaran operasional adalah dokumen yang memperhitungkan input dan
output keuangan bisnis (pendapatan dan pengeluaran) dalam periode tertentu
untuk membuat bisnis berjalan secara efisien dan sukses. Anggaran operasional
mencakup semua pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan perusahaan
gunakan untuk operasinya. Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan
laba rugi yang disertai dengan laporan pendukung yaitu:
1. Anggaran penjualan
Sales Budget/Anggaran penjualan adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran
yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang.
Contoh
Bulan Penjualan
Januari 2000
Februari 2300
Maret 2450
Penyelesaian
Bulan Penjualan
Januari 2000
Februari 2300
Maret 2450
8
April *2250
Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011
= 125.000 x 30%
= 37.500 unit
2. Anggaran produksi
Perencanaan anggaran produksi adalah proses penentuan alokasi dana
yang akan digunakan untuk kegiatan produksi dalam suatu periode tertentu. Hal
ini melibatkan estimasi biaya yang terkait dengan bahan baku, tenaga kerja,
overhead pabrik, distribusi, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan produksi.
Perencanaan anggaran produksi bertujuan untuk mengatur dan mengontrol
9
pengeluaran agar sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan,
memastikan ketersediaan dana yang cukup, serta mengoptimalkan efisiensi dan
produktivitas produksi secara finansial.
Contoh
10
● Bahan baku yang perlu dibeli: (Inventaris akhir - Inventaris awal) +
(Permintaan x Bahan baku per unit) = (300 kg - 500 kg) + (1100
unit x 2 kg) = 1900 kg
11
4. Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga
kerja langsung selama periode yang akan dating. Di dalamnya meliputi rencana
tentang jumlahwaktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan unit yang akan diproduksikan.
Contoh
Cangkir Coffee Shop memproduksi dan mendistribusikan kopi biji utuh.
Terdapat 15 karyawan di bagian produksi, pengemasan, dan pengiriman kantong
kopi. Bagaimana cara menghitung biaya pekerja langsung ( direct labor cost ) per
jam?
Penyelesaian:
Tentukan total biaya untuk 15 karyawan dengan menjumlahkan upah, tunjangan,
dan komponen gaji lainnya. Katakanlah, totalnya Rp 75 juta. Ini adalah total biaya
pekerja langsung dalam periode tahun tersebut.
12
Kemudian, perusahaan menjumlahkan jam kerja karyawan dalam setahun
terakhir. 10 karyawan bekerja 40 jam seminggu selama 50 minggu dengan total
20.000 jam. Jadi, 10 x 40 x 50 = 20.000 jam.
Sedangkan, 5 karyawan sisanya bekerja 35 seminggu selama 48 minggu dalam
setahun dengan total 8.400 jam. Jadi, 5 x 35 x 48 = 8.400 jam.
Total jam kerja 15 karyawan adalah 20.000 jam + 8.400 jam = 28.400 jam.
Selanjutnya, Cangkir Coffee Shop membagi total biaya pekerja langsung dengan
jumlah total jam untuk mengetahui biaya pekerja langsung per jam, yaitu:
= Rp 75 juta / 28.400 jam = Rp 2.640
5. Anggaran overhead
Biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Jadi biaya overhead adalah semua biaya produksi
yang termasuk dalam biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya produksi lainnya yang dibedakan dalam proses produksi.
Contoh
13
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan jam
mesin. Anggaran biaya overhead pabrik tersebut disusun pada kapasitas
normal sebanyak 80.000 jam mesin.
Beban Penjualan dan Administrasi adalah beban operasi yang tidak terkait
langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Contohnya adalah gaji
eksekutif, gaji karyawan non produksi, gaji dan komisi tenaga penjual, asuransi,
iklan dan promosi, dan perjalanan dan hiburan. Beban penjualan dan administrasi
adalah semua biaya yang mencakup semua biaya non produksi yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Contoh
PT ABC memiliki rencana anggaran beban penjualan tahun ini sebesar Rp
800.000.000 dan anggaran beban administrasi sebesar Rp 500.000.000. Jika
realisasi beban penjualan mencapai Rp 750.000.000 dan realisasi beban
administrasi mencapai Rp 550.000.000, hitunglah selisih antara anggaran dan
realisasi untuk masing-masing kategori beban serta persentase selisihnya.
Jawaban:
Beban Penjualan:
14
Selisih = Anggaran Beban Penjualan - Realisasi Beban Penjualan
= Rp 800.000.000 - Rp 750.000.000
= Rp 50.000.000
= 6.25%
Beban Administrasi:
= Rp 500.000.000 - Rp 550.000.000
= -Rp 50.000.000
= -10%
Catatan:
Dalam contoh di atas, selisih negatif pada beban administrasi menunjukkan bahwa
realisasi melebihi anggaran. Persentase selisih negatif mengindikasikan bahwa
beban administrasi melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
Anggaran persediaan akhir barang jadi adalah perkiraan atau estimasi nilai
persediaan barang jadi yang diperkirakan akan tersisa pada akhir periode
15
akuntansi. Ini adalah bagian dari proses perencanaan anggaran di mana
perusahaan mengestimasikan nilai persediaan yang akan tersisa setelah penjualan
barang dalam suatu periode. Bila persediaan barang jadi tidak mencukupi maka
konsumen kemungkinan akan membeli produk merek lain. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya nilai persediaan barang jadi adalah :
a. Unit Persediaan
Metode full costing adalah metode penetuan harga pokok produk yang
memasukkan semua biaya produksi sebgai komponen haraga pokok produk, yaitu
material, tenaga kerja langsung, BOP variable dan BOP tetap.
HPP/unit:
Material/unit XX
TKL/unit XX
BOP variabel/unit XX
BOP tetap/unit XX
XX
Misalnya anggaran produksi tahun 2003 sebesar 1.000 unit dengan biaya produksi
sebagai berikut :
16
Rp.20.000.000,00
Sedangkan anggaran penjualan tahun 2003 sebesar 900 unit, sehingga perkiraan
persediaan akhir sebesar 100 unit.
Perhitungan HPP/unit:
Material : Rp. 5.000,00
TKL/unit : Rp. 6.000,00
BOP variabel/unit : Rp. 7.000,00
BOP tetap/unit : Rp. 2.000,00
Rp. 20.000,00
BOP tetap/unit XX
XX
Dari contoh diatas bila persediaan akhir 100 unit dinilai dengan metode variabel
costing dihitung sebagai berikut :
HPP/unit:
17
Material : Rp. 5.000,00
Rp.18.000,00
= Rp. 1.800.000,00
Keterangan :
PA = Pendapatan akhir
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah keseluruhan total biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa untuk
dijual selama satu periode tertentu. Setiap pemilik bisnis atau usaha penting sekali
untuk mengetahui cara menghitung harga pokok penjualan. Karena dari Harga
Pokok Penjualan, pemilik bisnis akan mengetahui besaran laba rugi yang
dihasilkan dalam usaha mereka. Harga pokok penjualan (HPP) juga dapat
digunakan dalam menentukan harga jual produk berdasarkan keseluruhan total
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.
18
HPP = (Total pembelian tunai dan kredit + Biaya angkut) – (Retur
pembelian = Potongan Pembelian )
Salah satu perusahaan dagang yang bergerak di bidang tekstil sedang merangkum
penjualan akhir tahun sehingga ditemukanlah data sebagai berikut :
Lampiran A
Pembelian Rp350.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp25.000.000 +
Rp. 325.000.000
Rp15.000.000
19
BAB III
KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21