Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH AKUNTANSI MANAJERIAL

“Perencanaan dan Pengendalian”

Dosen Pengampu:
Kartika Septiary Pratiwi, SE., Ak., M.Ak.

Oleh:
Mufti Musaddat (200903501041)
Muh Arsyil Adhim Bahakum ( 210903501023)
Anugrah Nurjannah (210903502031)
Aldita Pratiwi (210903502032)
Putri Dhaniarta (210903502047)
Al Mukarramah (210903502048)
Muh.Asrul (210903502190)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, Puji dan Syukur senantiasa kami haturkan atas kehadirat


Allah SWT dan Rasulullah SAW karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyelesaikan penulisan yang membahas tentang “Perencanaan dan
Pengendalian” ini sebagaimana mestinya.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada Ibu Kartika Septiary Pratiwi, SE., Ak., M.Ak. selaku Dosen Mata
Kuliah Manajemen Risiko di Prodi Manajemen Universitas Negeri Makassar
yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuannya kepada kami. Tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu agar dapat memahami secara jelas materi
mengenai Perencanaan dan Pengendalian dalam sebuah perusahaan.
Kami selaku penyusun sangat menyadari tentunya makalah ini masih
memiliki kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa yang
digunakan, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi
kesempurnaannya penulisan ini. Demikian makalah ini kami buat, diharapkan
mampu memberikan informasi serta manfaat bagi setiap orang khususnya
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen Universitas
Negeri Makassar.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar, 23 April 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

I. Latar Belakang..............................................................................................1

II. Rumusan Masalah.....................................................................................2

III. Tujuan........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Konsep Dasar Perencanaan dan Pengendalian......................................3

B. Alur Perencanaan dan Pengendalian suatu Perusahaan.........................4

C. Tujuan Perencanaan, Pengendalian dan Anggaran................................6

D. Menyiapkan Anggaran Induk................................................................7

BAB III..................................................................................................................20

KESIMPULAN.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan atau organisasi yang didirikan pastinya memiliki


sebuah tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Untuk
mencapai tujuan tersebut, diperlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan-
kegiatan kerja yang baik. Dengan adanya perencanaan dan kegiatan yang baik,
diharapkan organisasi dapat lebih mudah mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien. Oleh karena itu, setiap organisasi diharapkan menyusun anggaran, karena
penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan mengendalikan
kegiatan perusahaan. Pengendalian dan perencanaan harus disusun secara teliti,
penuh pertimbangan, dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan yang terjadi
saat ini.

Adanya anggaran bagi manajemen bertujuan untuk dapat menjelaskan


perencanaan, pengarahan, pengendalian, koordinasi, dan sebagai pedoman kerja
secara sistematis. Selain itu, anggaran juga digunakan untuk mengetahui adanya
penyimpangan yang terjadi, serta yang terpenting adalah untuk meningkatkan
tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi
kewajibannya. Dengan adanya anggaran, manajemen dapat mengalokasikan
sumber daya dengan tepat sesuai dengan prioritas dan kebutuhan organisasi.
Anggaran membantu dalam pengelolaan keuangan, pengendalian biaya, dan
pemantauan kinerja organisasi. Selain itu, anggaran juga memfasilitasi proses
pengambilan keputusan dengan memberikan informasi yang jelas tentang alokasi
dana dan target yang ingin dicapai.

Perencanaan dan pengendalian yang baik melibatkan identifikasi risiko,


pengukuran kinerja, serta tindakan perbaikan yang perlu dilakukan. Melalui
anggaran, manajemen dapat mengantisipasi dan mengelola risiko dengan lebih
efektif. Dengan mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran, organisasi dapat

1
mengidentifikasi penyimpangan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dan
segera mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti penting dari anggaran penjualan ?


2. Bagaimana cara menyusun anggaran produksi !
3. Apa yang dimaksud anggaran pembelian bahan baku langsung ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan anggaran overhead !
5. apa itu anggaran beban penjualan dan administrasi ?
6. menjelaskan anggaran persediaan akhir barang jadi !
7. apa itu harga pokok penjualan ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian anggaran bahan baku langsung dan


arti penting penyusunan anggaran bahan baku langsung.
2. Dapat mengetahui pengertian perencanaan dan pengendalian.
3. dapat memahami cara penyusunan anggaran produksi, overhead,
beban penjualan, administrasi dan anggaran persediaan akhir.

2
BAB II
PEMBAHASAN

D. Konsep Dasar Perencanaan dan Pengendalian

Perencanaan dan pengendalian adalah dua fungsi manajemen yang saling


terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam setiap aktivitas, termasuk aktivitas
produksi. Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa
yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu.
Perencanaan meliputi peramalan permintaan, pembentukan jadwal induk
produksi, dan perencanaan kebutuhan sumber daya. Sedangkan, Pengendalian
adalah melihat ke belakang menentukan apakah yang sebenarnya terjadi, dan
membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Pengendalian
meliputi pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana produksi untuk
memastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Kemudian,
perbandingan ini dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran,yaitu melihat ke
masa depan sekali lagi.

Komponen kunci dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana


keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan
tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebelum anggaran
disiapkan,organisasi seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis. rencana
strategis yaitu mengidentifikasi strategi-strategi untuk akti!itas dan operasi di
masa depan,setidaknya lima tahun ke depan.

3
E. Alur Perencanaan dan Pengendalian suatu Perusahaan

Keterangan :

Perencanaan

● Perencanaan strategis
Merupakan proses pengembangan visi, misi, dan tujuan jangka
panjang organisasi. Perencanaan strategis berfokus pada langkah-
langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut,
serta melibatkan analisis lingkungan eksternal dan internal.

● Tujuan jangka Panjang

Merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka


waktu yang lebih lama, biasanya berkisar antara 3 hingga 5 tahun ke
depan. Tujuan jangka panjang mencerminkan arah dan visi jangka
panjang organisasi.

● Tujuan jangka pendek


Merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang
lebih pendek, biasanya berkisar antara 1 hingga 2 tahun ke depan.
Tujuan jangka pendek merupakan langkah-langkah konkrit yang akan
diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang.

4
● Rencana jangka pendek
Merupakan rencana operasional yang merinci langkah-langkah
spesifik yang harus dilakukan dalam jangka waktu pendek, biasanya
kurang dari 1 tahun. Rencana jangka pendek memuat tindakan-
tindakan yang akan diambil oleh setiap bagian atau departemen dalam
organisasi.

● Anggaran
Merupakan rencana keuangan yang menyusun alokasi sumber daya
finansial untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran mencakup
estimasi pendapatan dan pengeluaran serta pengalokasian dana secara
rinci untuk setiap kegiatan atau proyek yang direncanakan.

● Umpan balik
Merupakan informasi atau evaluasi mengenai pelaksanaan rencana
atau kegiatan yang telah dilakukan. Umpan balik dapat berasal dari
internal organisasi (misalnya dari karyawan atau manajemen) atau dari
eksternal (misalnya dari pelanggan atau pasar). Umpan balik
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan
perencanaan serta melakukan perbaikan dan penyesuaian yang
diperlukan.

Pengendalian

● Pengawasan aktivitas actual


Merupakan kegiatan memantau dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan yang sedang berlangsung. Pengawasan dilakukan untuk
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana
dan standar yang telah ditetapkan.

5
● Perbandingan antara aktual yang direncanakan
Merupakan proses membandingkan hasil aktual dari pelaksanaan
kegiatan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Perbandingan
ini membantu dalam mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasi
penyimpangan antara hasil aktual dengan rencana yang telah
ditetapkan.

● Investigasi
Merupakan kegiatan menyelidiki penyimpangan atau permasalahan
yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Investigasi dilakukan untuk
memahami penyebab terjadinya penyimpangan dan mencari solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

● Tindakan Perbaikan
Merupakan langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki dan
menyelesaikan masalah atau penyimpangan yang teridentifikasi.
Tindakan perbaikan dapat berupa perubahan dalam proses kerja,
pengaturan ulang prioritas, atau pengambilan keputusan yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

F. Tujuan Perencanaan, Pengendalian dan Anggaran

Tujuan pengangg aran, perencanaan, dan pengendalian dalam suatu


perusahaan adalah sebagai berikut:

Tujuan perencanaan:

● Untuk memberikan arahan kepada setiap manajer dalam pengambilan


keputusan.

6
● Untuk mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
● Untuk menentukan prioritas dan mengalokasikan sumber daya.
● Untuk mengantisipasi perubahan pasar dan lingkungan bisnis.
● Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.

Tujuan pengendalian:

● Untuk memastikan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.


● Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
● Untuk mengurangi resiko kegagalan dalam mencapai tujuan.
● Untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif
dengan cepat.
● Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan
perusahaan.

Tujuan Anggaran:

● Sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk


mengendalikan berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh.
● Untuk memberikan panduan yang berguna bagi manajemen puncak
dan manajemen menengah.
● Sebagai alat untuk merencanakan pengeluaran secara sistematis.
● Untuk mengarahkan kegiatan dan mengkoordinasikan pekerjaan.

G. Menyiapkan Anggaran Induk

Anggaran induk adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi


secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun sesuai
dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran
kuartal dan bulanan.

 Anggaran Operasional

7
Anggaran operasional adalah dokumen yang memperhitungkan input dan
output keuangan bisnis (pendapatan dan pengeluaran) dalam periode tertentu
untuk membuat bisnis berjalan secara efisien dan sukses. Anggaran operasional
mencakup semua pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan perusahaan
gunakan untuk operasinya. Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan
laba rugi yang disertai dengan laporan pendukung yaitu:

1. Anggaran penjualan
Sales Budget/Anggaran penjualan adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran
yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang.

Contoh

a. Metode Rata-rata bergerak

PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data


penjualan 3 bulan terakhir,tentukan penjualan bulan April

Bulan Penjualan

Januari 2000

Februari 2300

Maret 2450

Penyelesaian

Bulan Penjualan

Januari 2000

Februari 2300

Maret 2450

8
April *2250

*2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya)

b. Metode Analisis Industri

Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya


sebesar 20.000 unit. Pada tahun yang sama, total penjualan industri mencapai
100.000 unit. Jika penjualan industry tahun 2011 diperkirakan naik sebesar 25%
dan manajemen PT Izath Sentosa memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk
tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat anggaran penjualan PT Izath Sentosa
tahun 2011!

Langkah pertama menentukan pangsa pasar. Kemudian tentukan penjualan


industri untuk tahun 2011.

Penjualan industry tahun 2011= 100.000 x (1+25%) = 130.000

Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2011

Pangsa pasar tahun 2011 = 30%

Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011

Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011

= 125.000 x 30%

= 37.500 unit

2. Anggaran produksi
Perencanaan anggaran produksi adalah proses penentuan alokasi dana
yang akan digunakan untuk kegiatan produksi dalam suatu periode tertentu. Hal
ini melibatkan estimasi biaya yang terkait dengan bahan baku, tenaga kerja,
overhead pabrik, distribusi, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan produksi.
Perencanaan anggaran produksi bertujuan untuk mengatur dan mengontrol

9
pengeluaran agar sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan,
memastikan ketersediaan dana yang cukup, serta mengoptimalkan efisiensi dan
produktivitas produksi secara finansial.

Contoh

1. Analisis Permintaan dan Ramalan: Menganalisis data penjualan dan tren


pasar untuk memprediksi permintaan produk di masa depan.
● Data penjualan bulan sebelumnya: 1000 unit
● Tren pertumbuhan penjualan: 10% per bulan
● Ramalan permintaan bulan ini: 1000 unit + (1000 unit x 10%) =
1100 unit
2. Penentuan Kapasitas Produksi: Menentukan kapasitas produksi yang
optimal berdasarkan permintaan yang diharapkan dan ketersediaan sumber
daya, seperti mesin, tenaga kerja, dan fasilitas.
● Kapasitas produksi mesin per bulan: 1500 unit
● Tenaga kerja tersedia: 20 orang
● Produktivitas tenaga kerja per bulan: 100 unit per orang
● Kapasitas produksi maksimum: 20 orang x 100 unit = 2000 unit
3. Penentuan Jadwal Produksi: Mengatur jadwal produksi harian, mingguan,
atau bulanan untuk memastikan produksi berjalan lancar dan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
● Permintaan bulan ini: 1100 unit
● Jadwal produksi: Dalam contoh ini, perusahaan dapat memutuskan
untuk membagi produksi dalam dua minggu dengan target
produksi sebanyak 550 unit per minggu.
4. Perencanaan Bahan Baku dan Inventaris: Menghitung kebutuhan bahan
baku berdasarkan rencana produksi dan mengelola inventaris agar tersedia
dalam jumlah yang memadai, menghindari kekurangan atau kelebihan.
● Bahan baku yang diperlukan per unit produk: 2 kg
● Inventaris bahan baku awal: 500 kg
● Inventaris bahan baku akhir yang diinginkan: 300 kg

10
● Bahan baku yang perlu dibeli: (Inventaris akhir - Inventaris awal) +
(Permintaan x Bahan baku per unit) = (300 kg - 500 kg) + (1100
unit x 2 kg) = 1900 kg

3. Anggaran pembelian bahan baku langsung


Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi terdiri dari bahan baku
baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material).
Bahan baku langsung adalah bahan baku yang secara langsung berperan dalam
proses produksi dan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah produk yang
dihasilkan. Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang secara tidak
langsung ikut berperan dalam proses produksi.
Contoh kasus
Manning company memproduksi beragam label, termasuk label nama
yang melekat dengan disetrika yang dijual kepada orang tua yang anak-anaknya
ikut di kamp perkemahan.(kamp perkemahan tersebut meminta para peserta
menaruh nama masing-masing di tiap baju). setiap roll berisi 25 yard pita dengan
100 salinan nama anak. biaya satu yard pita adalah $0,30. manning telah
menganggarkan produksi roll label untuk empat bulan kedepan sebagai berikut :

kebijakan persediaan mensyaratkan jumlah pita kertas yang cukup dalam


persediaan akhir tiap bulan untuk memenuhi 20 % kebutuhan bulanan mendatang.
persediaan pita kertas pada awal maret persis sama dengan jumlah yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebijakan persediaan.
Diminta :
Siapkan anggaran pembelian bahan baku langsung bulan maret, april,dan
mei yang menunjukkan pembelian dalam unit dan satuan uang untuk tiap bulan
secara keseluruhan.
Jawab :

11
4. Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga
kerja langsung selama periode yang akan dating. Di dalamnya meliputi rencana
tentang jumlahwaktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan unit yang akan diproduksikan.

Contoh
Cangkir Coffee Shop memproduksi dan mendistribusikan kopi biji utuh.
Terdapat 15 karyawan di bagian produksi, pengemasan, dan pengiriman kantong
kopi. Bagaimana cara menghitung biaya pekerja langsung ( direct labor cost ) per
jam?

Penyelesaian:
Tentukan total biaya untuk 15 karyawan dengan menjumlahkan upah, tunjangan,
dan komponen gaji lainnya. Katakanlah, totalnya Rp 75 juta. Ini adalah total biaya
pekerja langsung dalam periode tahun tersebut.

12
Kemudian, perusahaan menjumlahkan jam kerja karyawan dalam setahun
terakhir. 10 karyawan bekerja 40 jam seminggu selama 50 minggu dengan total
20.000 jam. Jadi, 10 x 40 x 50 = 20.000 jam.
Sedangkan, 5 karyawan sisanya bekerja 35 seminggu selama 48 minggu dalam
setahun dengan total 8.400 jam. Jadi, 5 x 35 x 48 = 8.400 jam.
Total jam kerja 15 karyawan adalah 20.000 jam + 8.400 jam = 28.400 jam.
Selanjutnya, Cangkir Coffee Shop membagi total biaya pekerja langsung dengan
jumlah total jam untuk mengetahui biaya pekerja langsung per jam, yaitu:
= Rp 75 juta / 28.400 jam = Rp 2.640

5. Anggaran overhead
Biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Jadi biaya overhead adalah semua biaya produksi
yang termasuk dalam biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya produksi lainnya yang dibedakan dalam proses produksi.

Contoh

PT Sejahtera memproduksi produknya berdasarkan pesanan.


Dalam penentuan tarif biaya overhead pabriknya, telah disusun anggaran
biaya overhead pabrik seperti yang dicantumkan dalam tabel di atas.

13
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan jam
mesin. Anggaran biaya overhead pabrik tersebut disusun pada kapasitas
normal sebanyak 80.000 jam mesin.

Cara Perhitungannya yaitu:

● Tarif Biaya Overhead Variabel:

Rp 5.050.000 80.000 Jam kerja = Rp 63,125 per jam mesin

● Tarif biaya overhead Tetap:

Rp 4.750.000 80.000 Jam kerja = Rp 59,375 per jam mesin

Tarif biaya overhead secara total = Rp 122,5 per jam mesin

6. Anggaran beban penjualan & administrasi

Beban Penjualan dan Administrasi adalah beban operasi yang tidak terkait
langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Contohnya adalah gaji
eksekutif, gaji karyawan non produksi, gaji dan komisi tenaga penjual, asuransi,
iklan dan promosi, dan perjalanan dan hiburan. Beban penjualan dan administrasi
adalah semua biaya yang mencakup semua biaya non produksi yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Contoh
PT ABC memiliki rencana anggaran beban penjualan tahun ini sebesar Rp
800.000.000 dan anggaran beban administrasi sebesar Rp 500.000.000. Jika
realisasi beban penjualan mencapai Rp 750.000.000 dan realisasi beban
administrasi mencapai Rp 550.000.000, hitunglah selisih antara anggaran dan
realisasi untuk masing-masing kategori beban serta persentase selisihnya.

Jawaban:

Beban Penjualan:

14
Selisih = Anggaran Beban Penjualan - Realisasi Beban Penjualan

= Rp 800.000.000 - Rp 750.000.000

= Rp 50.000.000

Persentase Selisih = (Selisih / Anggaran Beban Penjualan) x 100%

= (Rp 50.000.000 / Rp 800.000.000) x 100%

= 6.25%

Beban Administrasi:

Selisih = Anggaran Beban Administrasi - Realisasi Beban Administrasi

= Rp 500.000.000 - Rp 550.000.000

= -Rp 50.000.000

Persentase Selisih = (Selisih / Anggaran Beban Administrasi) x 100%

= (-Rp 50.000.000 / Rp 500.000.000) x 100%

= -10%

Catatan:

Dalam contoh di atas, selisih negatif pada beban administrasi menunjukkan bahwa
realisasi melebihi anggaran. Persentase selisih negatif mengindikasikan bahwa
beban administrasi melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

7. Anggaran persediaan akhir barang jadi

Anggaran persediaan akhir barang jadi adalah perkiraan atau estimasi nilai
persediaan barang jadi yang diperkirakan akan tersisa pada akhir periode

15
akuntansi. Ini adalah bagian dari proses perencanaan anggaran di mana
perusahaan mengestimasikan nilai persediaan yang akan tersisa setelah penjualan
barang dalam suatu periode. Bila persediaan barang jadi tidak mencukupi maka
konsumen kemungkinan akan membeli produk merek lain. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya nilai persediaan barang jadi adalah :

a. Unit Persediaan

Besarnya persediaan bias ditentukan berdasarkan rata-rata penjualan per


bulan atau pendekatan yang lain.
b. Metode Penentuan Harga Pokok

Ada dua pendekatan dalam penentuan harga pokok yaitu :

1. Metode Full Costing

Metode full costing adalah metode penetuan harga pokok produk yang
memasukkan semua biaya produksi sebgai komponen haraga pokok produk, yaitu
material, tenaga kerja langsung, BOP variable dan BOP tetap.
HPP/unit:
Material/unit XX
TKL/unit XX
BOP variabel/unit XX
BOP tetap/unit XX
XX

Misalnya anggaran produksi tahun 2003 sebesar 1.000 unit dengan biaya produksi
sebagai berikut :

Material : Rp. 5.000.000,00

TKL : Rp. 6.000.000,00

BOP variabel : Rp. 7.000.000,00

BOP tetap : Rp. 2.000.000,00

16
Rp.20.000.000,00

Sedangkan anggaran penjualan tahun 2003 sebesar 900 unit, sehingga perkiraan
persediaan akhir sebesar 100 unit.

Perhitungan HPP/unit:
Material : Rp. 5.000,00
TKL/unit : Rp. 6.000,00
BOP variabel/unit : Rp. 7.000,00
BOP tetap/unit : Rp. 2.000,00
Rp. 20.000,00

Maka nilai persediaan akhir menurut metode full costing


sebesar :
Nilai PA = 100 x Rp. 20.000,00
= Rp. 2.000.000,00

2. Metode Variabel Costing


Metode variable costing adalah metode penentuan harga produk yang
memasukkan biaya produksi yang bersifat variabel sebagai komponen harga
pokok produk, yaitu material, TKL dan BOP variabel.
HPP/unit:
Material/unit XX
TKL/unit XX
BOP variabel/unit XX

BOP tetap/unit XX
XX

Dari contoh diatas bila persediaan akhir 100 unit dinilai dengan metode variabel
costing dihitung sebagai berikut :

HPP/unit:

17
Material : Rp. 5.000,00

TKL : Rp. 6.000,00

BOP variabel : Rp. 7.000,00

Rp.18.000,00

Maka nilai persediaan akhir menurut metode variabel costing sebesar :

Nilai PA = 100 x Rp. 18.000,00

= Rp. 1.800.000,00

Keterangan :

HPP = Harga pokok penjualan

TKL = Tenaga kerja langsung

BOP = Biaya overhead pabrik

PA = Pendapatan akhir

8. Anggaran harga pokok penjualan

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah keseluruhan total biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa untuk
dijual selama satu periode tertentu. Setiap pemilik bisnis atau usaha penting sekali
untuk mengetahui cara menghitung harga pokok penjualan. Karena dari Harga
Pokok Penjualan, pemilik bisnis akan mengetahui besaran laba rugi yang
dihasilkan dalam usaha mereka. Harga pokok penjualan (HPP) juga dapat
digunakan dalam menentukan harga jual produk berdasarkan keseluruhan total
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.

Adapun Rumus dalam penghitungan HPP adalah Sebagai berikut :

18
HPP = (Total pembelian tunai dan kredit + Biaya angkut) – (Retur
pembelian = Potongan Pembelian )

Contoh dari perhitungan HPP sendiri ialah :

Salah satu perusahaan dagang yang bergerak di bidang tekstil sedang merangkum
penjualan akhir tahun sehingga ditemukanlah data sebagai berikut :

Lampiran A

Harga Pokok Penjualan

Pembelian Rp350.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp25.000.000 +
Rp. 325.000.000

Retur pembelian Rp30.000.000


Potongan pembelian Rp15.000.000 -

Rp15.000.000

Pembelian Bersih Rp. 310.000.000

Persediaan awal barang tahun 2021 Rp400.000.000


Persediaan akhir barang tahun 2021 Rp500.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 210.000.000

19
BAB III

KESIMPULAN

Perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi penting dalam


manajemen yang saling terkait. Perencanaan melibatkan pengembangan rencana
strategis dan anggaran untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan pengendalian
melibatkan pemantauan, evaluasi, dan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan
rencana.
Anggaran memiliki peran kunci dalam perencanaan dan pengendalian.
Anggaran membantu mengalokasikan sumber daya secara efektif,
mengidentifikasi risiko, dan memantau kinerja organisasi. Komponen penting dari
anggaran meliputi anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan baku langsung,
overhead, beban penjualan dan administrasi, serta persediaan akhir barang jadi.
Tujuan perencanaan, pengendalian, dan anggaran adalah memberikan
arahan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, mengidentifikasi
masalah, dan mencapai tujuan organisasi. Proses perencanaan dan pengendalian
melibatkan langkah-langkah seperti perbandingan antara hasil aktual dan rencana,
investigasi, dan tindakan perbaikan.
Dalam konteks manajemen risiko, perencanaan dan pengendalian yang
baik membantu organisasi dalam mengelola risiko dengan lebih efektif dan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Dengan pemahaman yang baik
tentang perencanaan dan pengendalian serta penggunaan anggaran yang efektif,
perusahaan dapat mencapai tujuan mereka secara efisien dan meningkatkan
kinerja mereka dalam lingkungan bisnis yang kompleks.

20
DAFTAR PUSTAKA

Nirwana, N.Q.S.,& Nurasik. (2020). Perencanaan dan penganggaran bisnis.


Sidoarjo: Umsida Press.

Yanto, E., Nurfitriana., Ijma. (2022). Konsep dasar penganggaran perusahaan.


Bandung: Penerbit Widina.

Haryanta, A., Rochman, A., & Setyaningsih, A. (2017). Perancangan sistem


informasi perencanaan dan pengendalian bahan baku pada home
industri. Jurnal Sisfotek Global, 7(1).

Hanafi, M. (2015). Konsep dasar dan perkembangan teori manajemen. M. Hanafi,


Manajemen. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Massie, N. I. K., Saerang, D. P., & Tirayoh, V. Z. (2018). Analisis pengendalian


biaya produksi untuk menilai efisiensi dan efektivitas biaya
produksi. Going concern: jurnal riset akuntansi, 13(03).

21

Anda mungkin juga menyukai