Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN
( Perencanaan dan Peramalaan Keuangan )

Dosen Pengampu : Nurcahyono, SE, MSA

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Sonia Septi Febiola E2B020021
2. Khoirotun Nisa E2B020023
3. Rickza Maula Annabiel E2B020026

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
202
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan semua rahmat dan hidayahnya
kepada kita semuanya. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi
yang akan kita tunggu syafaatnya di hari akhir nanti. Berkat limpahan dan rahmat-nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
Keuangan”. Makalah ini disusun sebagai salah satu upaya menjelaskan tentang “Perencanaan
dan Peramalaan Keuangan” dengan harapan mampu memberikan pandangan secara luas tentang
Perencanaan dan Peramalaan Keuangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik, guna menjadi acuan pada
masa yang akan datang. Semoga hasil penulisan makalah ini dapat memberi manfaat kepada
semua yang akan membacanya.

Semarang, 5 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB 1.........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2

BAB 2.........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

2.1 Perencanaan strategis...................................................................................................................3

2.1.1 Pernyataan Misi...................................................................................................................3

2.1.2 Lingkup Korporasi...............................................................................................................3

2.1.3 Pernyataan Tujuan Perusahaan............................................................................................4

2.1.4 Strategi Perusahaan..............................................................................................................4

2.1.5 Rencana Operasi..................................................................................................................4

2.1.6 Rencana Keuangan..............................................................................................................5

2.2 Ramalan Penjualan......................................................................................................................5

2.3 Persamaan AFN...........................................................................................................................7

2.4 Ramalan Laporan Keuangan........................................................................................................9

2.5 Menggunakan Regresi Untuk Memperbaiki Ramalan Keuangan...............................................18

BAB 3.......................................................................................................................................................19

PENUTUP.................................................................................................................................................19

ii
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakandua hal yang
selalu diperbandingkan. Perencanaan menunjukkan apayang seharusnya terjadi di
masa yang akan datang (normatif), sedangkanperamalan merupakan suatu bagian
yang terintegrasi dari prosesperencanaan keuangan dan terkait dengan apa yang akan
terjadi di masa depanyang akan datang (positif). Agak sulit dipahami, karena beda-
beda tipisantara pengertian perencanaan di satu pihak dengan peramalan di pihak lain.
Perencanaan dihubungkan dengan pengelolaan (how to manage)yakni
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Perencanaan adalah suatuuraian tugas atau
kegiatan usaha yang disusun secara logis, sistematik,terukur, dan dapat dicapai.
Tugas atau kegiatan tersebut dilaksanakan,diorganisasikan,dipantau atau diawasi,
dilakukan perbaikan seperlunyaagar tidak menyimpang dari yang direncanakan.
Setiap tugas atau kegiatanyang dilakukan dilaporkan dan dievaluasi dengan
membandingkannyadengan yang direncanakan apakah sesuai atau tidak. Dalam
perencanaankeuangan, berbagai aspek perlu dipertimbangkan sehingga
keputusankeuangan akan memberikan struktur keuangan yang optimal
bagiperusahaan baik yang berkaitan dengan sumber maupun penggunaanperusahaan
keuangan.
Untuk itu arus dana merupakan salah satu hal yangsangat penting dalam
perusahaan.Peramalan sering mencampur tempat dengan estimasi,
prakiraan,proyeksi, ekspektasi dan lain sebagainya (cara menganalisis). Jika
bagaimana caranyamanage bersifat manajerial maka cara menganalisa bersifat
cendekia(ilmiah). Bantuan akademik terhadap kebutuhan manajerial tidak
bisadiabaikan. Karena perencanaan yang baik sangat ditentukan oleh hasil Sebab,
peramalan yang baik sangat mengandalkanbasis data/informasi (empiris) yang baik.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana perencanaan strategis
2. Bagaimana ramalan penjualan
3. Bagaimana ramalan laporan keuangan
4. Bagaimana regresi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan strategis
2. Untuk mengetahui ramalan penjualan
3. Untuk mengetahui ramalan lapora keuangan
4. Untuk mengetahui regresi

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan strategis
Perencanaan keuangan adalah sebuah proses evaluasi komprehensif dari
pemasukan individu saat ini dan keadaan keuangan di masa depannya dengan
menggunakan variabel-variabel yang sudah diketahui untuk memprediksi pendapatan
masa depan nilai aset dan rencana penarikannya. Perencanaan keuangan mencakup
anggaran yang mengatur keuangan pribadi dan juga dapat mencakup serangkaian
langkah atau tujuan khusus pembelanjaan maupun tabungan di masa depan.

Dalam buku teks manajemen mencantumkan hal-hal berikut sebagai elemen penting
perencanaan strategis :

2.1.1 Pernyataan Misi


Pernyataan misi (Mission Statement) dinyatakan dalam surat pimpinan
GE di laporan tahunan, dalam suratnya Jeffrey Immelt mendiskusikan
beberapa tujuan untuk bisnis utama dan perusahaan secara keseluruhan.

2.1.2 Lingkup Korporasi


Lingkup korporasi (Corporat Scope) diartikan sebagai lini usaha yang
rencananya akan dilakukan dan wilayah geografis di mana perusahaan akan
beroperasi. Beberapa perusahaan dengan sengaja membatasi ruang
lingkupnya, dengan alasan lebih baik bagi manajer puncak untuk fokus pada
beberapa fungsi khusus dibandingkan penyebaran perusahaan melalui
berbagai jenis bisnis yang berbeda akademisi telah mempelajari manakah
pilihan yang lebih baik beberapa penelitian menunjukkan bahwa investor pada
umumnya memberikan penilaian yang lebih tinggi kepada perusahaan yang
memiliki fokus daripada perusahaan yang terdiferisifikasi namun jika suatu
perusahaan berhasil menggabungkan kelompok usaha yang terdiversifikasi
sehingga mereka dapat saling membantu seperti yang dilakukan oleh GE

3
hasilnya adalah dampak sinergis yang meningkatkan nilai perusahaan secara
keseluruhan.

2.1.3 Pernyataan Tujuan Perusahaan


Pernyataan tujuan perusahaan (Statement of corporate objective) adalah
bagian dari rencana perusahaan yang menerapkan sasaran sasaran spesifik
yang diharapkan akan dipenuhi oleh manajemen operasi. Seperti kebanyakan
perusahaan memiliki tujuan kualitatif maupun kuantitatif . GE memiliki
sejarah penjualan unit bisnis yang tidak tercapai tujuannya dengan mengganti
manajer yang berkinerja buruk tetapi GE juga menghargai manajer ketika
targetnya terpenuhi.

2.1.4 Strategi Perusahaan


GE memiliki beberapa strategi perusahaan (Corporate Strategis) yang luas
salah satunya adalah sangat terdiversifikasi oleh produk maupun lingkup
geografis untuk mencapai stabilitas pendapatan dan kekuatan keuangan.
Manajemennya percaya bahwa kekuatan finansial akan menghasilkan biaya
modal yang rendah sehingga akan menguntungkan semua unit. Selain itu,
karena manajemen GE percaya bahwa perusahaan harus berada di garis
terdepan dalam mengatasi masalah lingkungan perusahaan berinvestasi dalam
infrastruktur Penjernihan udara dan air.

2.1.5 Rencana Operasi


Setiap unit ge GE harus mengembangkan rencana operasi (Operating
Plan) terperinci yang konsisten dengan strategi perusahaan untuk membantu
mencapai tujuan perusahaan. Rencana operasi dapat disusun dengan untuk
rentang waktu kapanpun, tetapi sebagian besar perusahaan menggunakan
rentang waktu 5 tahun. Rencana ini menjelaskan secara terperinci siapa yang
bertanggung jawab untuk setiap tindakan tertentu, kapan tugas spesifik akan
tercapai, berapa sasaran penjualan dan laba serta jenisnya.

4
2.1.6 Rencana Keuangan
Perencanaan keuangan GE adalah proses multristep. Demikian juga
rencana keuangan (Financial Plan). Allied melibatkan empat langkah titik
pertama, asumsi dibuat mengenai tingkat penjualan masa depan, biaya, tingkat
bunga dan sebagainya untuk digunakan dalam peramalan. Kedua 1 set laporan
keuangan yang diproyeksikan dikembangkan. Ketiga rasio yang
diproyeksikan, seperti yang dibahas di bab 4, dihitung dan dianalisis.
Keempat, semua rencana dikaji ulang asumsi perubahan dalam operasi
ditinjau dan tim manajemen mempertimbangkan Bagaimana perubahan
tambahan dalam operasi dapat meningkatkan hasil. Langkah terakhir ini
membutuhkan peninjauan kembali semua bagian awal dari rencana
keseluruhan dari pernyataan misi hingga rencana operasi. Dengan demikian
rencana keuangan mengikat seluruh proses perencanaan bersama.

Perencanaan keuangan seperti yang dijelaskan sebelumnya sering disebut


manajemen berbasis nilai yang berarti efek dari berbagai keputusan pada
posisi keuangan dari nilai perusahaan dipelajari dengan menyimulasikan
efeknya ke dalam model keuangan perusahaan titik misalnya, jika ge sedang
mempertimbangkan perusahaan dalam pembuatan alat dari Kentucky ke
Meksiko maka perusahaan akan menyimulasikan efek melalui model
keuangannya dan melakukannya jika keuntungan dan kekayaan pemegang
saham meningkat.

2.2 Ramalan Penjualan


Perencanaan keuangan pada umumnya dimulai dengan suatu Ramalan
penjualan (Sales forecast) yang dimulai dengan suatu tinjauan atas penjualan selama
5 tahun terakhir dan disajikan dalam bentuk grafik seperti dalam gambar 17.1 untuk
Allied Foods angka-angka itu didasarkan atas laporan keuangan alias yang telah
disajikan pertama kali dalam Bab 3.

Tentu saja manajemen lebih menyukai pertumbuhan penjualan yang lebih


tinggi, tetapi dengan biaya terjangkau. Misalnya, penjualan dapat ditingkatkan
5
dengan memberi diskon, menggencarkan iklan, memberi kredit yang lebih murah,
dan sebagainya. Namun, semua usaha tersebut membutuhkan biaya. Selain itu,
pertumbuhan penjualan tidak akan terwujud tanpa ada peningkatan kapasitas secara
bersamaan Dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, pertumbuhan
penjualan harus seimbang dengan biaya pencapaian pertumbuhan itu. Jika Ramalan
penjualan melesat, akibatnya bisa jadi cukup serius. Pertama, jika pasar berekspansi
lebih besar dari yang diperkirakan Allied perusahaan tidak akan mampu memenuhi
permintaan.

GAMBAR 17.1
Penjualan
Neto (S) Diproyeksikan

Garis Regresi

Tahun Penjualan

2011 $2.058

2012 2.534

2013 2.472

2014 2.850

2015 3.000

2016 3.300 (Diproyeksikan)

6
Akhirnya, perhatikan bahwa ramalan penjualan adalah masukan yang paling
penting dalam ramalan perusahaan dari laporan keuangan, termasuk EPS yang
diproyeksikan, yang kita bahas pada bagian 17.4. Pentingnya Ramalan penjualan
disoroti ketika kita meramalkan laporan keuangan.

2.3 Persamaan AFN


Pada bab 3 diketahui bahwa pada tahun 2015, Allied memiliki aset $ 2.000 juta
dan penjualan $ 3.000 juta. Jadi, diperlukan aset sebesar $ 2000 atau $ 3.000 = $
0,6667 untuk menghasilkan setiap dolar penjualan titik Selain itu, perusahaan
perencana untuk meningkatkan penjualan sebesar 10% atau $ 300 juta Pada tahun
2016 :

RUMUS

Peningkatan Penjualan = ∆Penjualan

Perhatikan bahwa jika pertumbuhan rendah (Katakanlah, 0% tutup), Penjualan


akan menjadi nol, dan tidak akan ada peningkatan aset yang diperlukan. Sebaliknya,
jika penjualan tumbuh sangat cepat maka persyaratan untuk aset tambahan akan
menjadi besar titik jadi, peningkatan aset secara fundamental bergantung pada tingkat
pertumbuhan dalam penjualan.

Apabila aset tumbuh sebesar $ 200 juta, maka liabilitas dan ekuitas juga harus
tumbuh dengan jumlah yang sama laporan posisi keuangan harus seimbang titik akan
tetapi, dari manakah model diperoleh berikut sumber modal utama perusahaan :

1. Kenaikan spontan dalam utang dan akrual, Allied harus melakukan pemilihan
tambahan untuk meningkatkan persediaannya dan memperkerjakan lebih
banyak bekerja. Pembelaan secara otomatis akan menghasilkan utang
tambahan sejumlah "Pinjaman" dari pemasok Selain itu memperkerjakan
lebih banyak pekerja secara otomatis akan menyebabkan upah menjadi lebih
tinggi yang berarti "Pinjaman" jangka pendek dari pekerja. Oleh karena itu,
7
sebagian dari $ 200 juta yang dibutuhkan akan didapat secara spontan dari
pemasok dan pekerja disebut dana spontan (Spontaneously generated funds) .
Dengan asumsi margin laba dipertahankan penjualan yang tinggi akan berarti
laba yang besar sehingga pajak semakin tinggi dan harus dibayar. Jadi,
peningkatan spontan dalam utang upah yang terakumulasi dan pajak akan
mengatasi sebagian dari $ 200 juta yang dibutuhkan.

2. Penambahan saldo laba titik berdasarkan asumsi bahwa Allied memiliki


pendapatan yang positif dan tidak membayar seluruh penghasilan sebagai
dividen maka saldo laba akan tumbuh titik penambahan saldo laba bergantung
pada margin laba perusahaan dan rasio retensi (Retension Rasio) yang
merupakan proporsi laten itu yang diinvestasikan kembali ke dalam
perusahaan titik penambahan saldo laba ini akan membantu membiayai
pertumbuhan.

3. AFN : dana tambahan yang dibutuhkan titik dimungkinkan bahwa dana


spontan dan tambahan saldo laba akan mengimbangi perkiraan peningkatan
aset. Namun, situasi itu tidak sering terjadi biasanya terdapat kekurangan yang
disebut dana tambahan yang dibutuhkan atau (Additional Funds Needed -
AFN) yang harus dibuat dengan pinjaman tambahan dan atau penjualan saham
baru. Namun, perhatikan bahwa jika sebuah perusahaan tumbuh sangat lambat
dan tidak banyak meningkatkan aset, maka dana spontan ditambah
penambahan saldo laba mungkin lebih besar daripada peningkatan yang
diwajibkan dalam aset. Dalam hal ini negatif menunjukkan bahwa terdapat
surplus model yang diperkirakan. 17.1 Persamaan AFN (AFN equation). AFN
adalah jumlah total utang berbunga baru serta saham preferen dan umum yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan yang
direncanakan.

8
RUMUS

Tambahan dana yang dibutuhkan = Proyeksi kenaikan aset – kenaikan spontan dalam
liabilitas - kenaikan saldo laba

Atau

AFN = (Aₒ*/Sₒ)∆S – (Lₒ*/Sₒ)∆S - MS₁(1 – Pembayaran)

CFO Allied Food menggunakan persamaan 17.1 dengan cara berikut. Setiap
musim gugur, komite eksklusif perusahaan, yang mencakup CEO, CFO dan eksklusif
Puncak lainnya bertemu untuk mempertimbangkan rencana untuk tahun yang akan
datang. Pertemuan tahun ini sangat penting karena dua alasan satu krisis kredit
rasional membatasi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan modal sehingga
jumlah yang dibutuhkan dan yang terjadi harus ditentukan 2 investasi dan private
equity telah menargetkan mengakuisisi sejumlah perusahaan pengolah makanan, dan
jika diambil alih, sesuatu yang buruk terjadi pada perusahaan yang diambil alih. Para
eksklusif dan akan kedua faktor tersebut.

CFO Allied perencana melanjutkannya dalam dua langkah titik pertama,


menggunakan persamaan AFN untuk memberi orang lain ide tentang jumlah modal
baru yang dibutuhkan perusahaan demi mendukung tingkat pertumbuhan sebesar
10% dari yang ditargetkan dengan asumsi berbagai rasio operasi tetap konstan. Kedua
ia akan Menyajikan hasil dari model perencanaan keuangan skala penuh. Model
menunjukkan perkiraan laporan keuangan di samping serangkaian rasio yang
diperkirakan. Seperti yang dibahas dalam bab 4 bersama dengan perkiraan EPS 2016.

2.4 Ramalan Laporan Keuangan


Penamaan AFN memberikan informasi yang bermanfaat kepada kita mengenal
proses peramalan-jika Anda memahami AFN maka akan memudahkan dalam
memahami laporan keuangan yang diramalkan. Oleh karena itu, CFO Allied
menggunakan perhitungan AFN pada Tabel 17.1 sebagai pemanasan untuk penyajian
dari laporan keuangan 2016 yang diramalkan. Kami menjelaskan bagaimana CFO
Allied mengembangkan ramalan yang disajikan dalam Tabel 17.2.

1. BAGIAN I. MASUKAN

9
Baris 4 hingga 9 menunjukkan masukan dasar, atau asumsi, yang digunakan
dalam zamalan CFO telah bertemu sebelumnya dengan CEO dan eksekutif
puncak lainnya. Mereka telah meninjau analisis rasio yang dikembangkan
pada Bab 4 dan menyimpulkan bahwa perballon harus dilakulcus di tahun
2016. Apabila tidak, perusahaan private equity atau der fund akan
memutuskan untuk mengambil alih perusahaan dan jika itu terjali muka para
eksekutif akan kehilangan pekerjaannya.

Masukan yang Disesuaikan

Masukan dalam kolom Cmenunjukkan rasio-rasio kunci rahun 2015 yang


dikendalikan olch manajemen dan dapat disesuaikan di masa depan Kolom D
memberikan nilai yang digunakan oleh CPO untuk peramalan awal tahun
2016, dan kolor E memberikan angka rata-rata industri. Masukan pertama
yang ditunjukkan adalah tingkat pertumbuhan. Angka ini dapat diubah, tetapi
melalui Tabel 179, tingkat pertumbuhan 10 persen dimamaikan. Selanjutnya,
kami memiliki rasio biaya operasi/penjualan. Rasio Allied calan 2015 adalah
90,54%, lebih tinggi dari rasio industri sebesar 879%. Pengurangan terhadap
rata-rata industri secara substansial akan menyebabkan peningkatan laba neto
dan CFO menggunakan rasio 89,5 persen sebagai target sementara untuk
tahun 2016. Selanjutnya, dalam Bab 4 dijelaskan bahwa plutang dan
persediaan Allied terlalu tinggi secara relatif terhadap penjualannya. Jika
akun-akan itu dapat dilcorangi, hasilnya adalah kredit macet dan biaya
penyimpanan yang lebih rendah sehingga meningkatkan laba. Kelebihan
modal yang diinvestasikan dalam piutang dan persed aan dapat dijual dan
digunakan untuk melunasi utang dan/atau membeli kembali saham biass, di
mana keduanya akan meningkatkan ROE dan EPS perusahaan. Sekali lagi.
CFO menetapkan target awal antara rasio tahun 2015 Allied dan rata-rata
industri.

10
Ramalan Laporan Keuangan (Total Dolar dan Saham dalam Juta)
A B C D E F G

2 Bagian I. Masukan Masukan yang


Disesuaikan

3 2015 2016 Industri Masukan Tetap

4 Tingkat Pertumbuhan, g NA 10,00% NA Tarif Pajak (T) 40%

5 Biaya operasi/Penjualan 90,54% 89,50% 87,00% Tingkat bunga 10,00%

6 Piutang/Penjualan 12,50% 11,00% 9,86% Saham 50

7 Persediaan/Penjualan 20,50% 19,00% 9,17% Harga per saham $23,06

8 Rasio Total Liabilitas/Aset 53,0% 49,00% 40,0% Aset tetap/Penjualan 33,33%

9 Rasio Pembayaran 48,94% 47,00% 45,0%

10 Bagian II. Laporan Laba Rugi 2015 Perubahan 2016

11 Penjualan $ 3.000,0 (1+g) $ 3.300,0

12 Biaya Operasional (termasuk penyusutan) 2.716,2 0,895 2.953,5

13 Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) $ 283,8 $ 346,5

14 Beban bunga 88,0 Lihat catatan 80,9

15 Laba sebelum pajak (EBIT) $ 195,8 $ 265,6

16 Pajak 78,3 EBIT (T) 106,2

17 Laba Neto (NI) $ 117,5 $ 159,3

18 Dividen $ 57,5 NI (Pembayaran) $ 74,9

19 Penambahan saldo laba $ 60,0 $ 84,4

20 Bagian III, Laporan Posisi Keuangan 2015 Perubahan 2016

21 Aset

22 Kas (tumbuh dengan penjualan $ 10,0 (1+g) $ 11,0

23 Piutang usaha 375,0 0,1100 363,0

24 Persediaan 615,0 0,1900 627,0

25 Aset tetap (tumbuh dengan penjualan 1.000,0 (1+g) 1.100,0

26 Total aset $ 2.000,0 $ 2.101,0

27 Liabilitas & Ekuitas

28 Utang +akrual (keduanya tumbuh dengan penjualan) $ 200,0 (1+g) $ 220,0

29 Pinjaman bank jangka pendek 110,0 Lihat catatan 103,5

11
30 Total liabilitas lancar $ 310,0 $ 323,5

31 Obligasi jangka panjang 750,0 Lihat catatan 706,0

32 Total liabilitas $ 1.060,0 $ 1.029,5

33 Saham biasa 130,0 Lihat catatan 177,1

34 Saldo laba 810,0 $ 84,4 894,4

35 Total ekuitas biasa $ 940,0 $ 1.071,5

36 Total liabilitas & ekuitas $ 2.000,0 $ 2.101,0

37 Bagian IV. Rasio & EPS 2015 2016 E Industri

38 Biaya operasional/Penjualan 90,54% 89,50% 87,00%

39 Piutang/Penjualan 12,50% 11,00% 9,86%

40 Persediaan/Penjualan 20,50% 19,00% 9,17%

41 Rasio Total liabilitas/Aset 53,00% 49,00% 40,00%

42 Rasio Pembayaran 48,94% 47,00% 45,00%

43 Perputaran persediaan 4,88 5,26 10,90

44 Jumlah hari penjualan belum 45,63 40,15 36,00


tertagih (DSO)

45 Perputaran total aset 1,50 1,57 1,80

46 Aset/Ekuitas (pengganda ekuitas) 2,13 1,96 1,67

47 Rasio kelipatan pembayaran bunga 3,23 4,28 6,00


(TIE)

48 Margin laba 3,92% 4,83% 5,00%

49 Pengembalian atas aset (ROA) 5,87% 7,58% 9,00%

50 Pengembalian atas ekuitas (ROE) 12,50% 14,87% 15,00%

51 Perhitungan Du Pont Margin Laba Perputaran Pengganda


(NI/S] Total Aset Ekuitas = ROE
(S/A) (A/E)

52 Aktual 2015 3,92% 1,50 2,13 12,5%

53 Ramalan 2016 4,83% 1,57 1,96 14,9%

54 Data rata-rata industri 5,00% 1,80 1,67 15,0%

55 Laba per saham (EPS) $2,35 $3,06

56 Bagian v. Catatan tentang perhitungan

57 Aset ditahun 2016 akan berubah ke dalam jumlah ini, dari laporan posisi keuangan $ 2.101,0

58 Rasio total liabilitas/aset target 49,00%

12
59 Menghasilkan total liabilitas (Rasio total liabilitas/aset target)(aset 2016) $ 1.029,5

60 Dikurangi utang & akrual (220,0)

61 Pinjaman bank dan obligasi (= utang berbunga) $ 809,5

62 Dialokasikan ke ponjaman bank, berdasarkan proporsi 2015 12,79% 103,5

63 Dialokasikan untuk obligasi, berdasarkan proporsi 2015 87,21% $ 706,0

64 Beban bunga : (tingkat bunga) (pinjaman bank ditambah obligasi 2016) $ 80,9

65 Rasio ekuitas target = 1- rasio total liabilitas/aset target 51%

66 Total ekuitas yang diperlukan (Aset 2016)(Rasio ekuitas target) $ 1.071,5

67 Saldo laba, dari laporan posisi keuangan tahun 2016 894,4

68 Saham biasa yang dibutuhkan = Ekuitas yang dibutuhkan – saldo laba $177,1

69 Saham lama beredar (juta) 50,0

70 Peningkatan saham biasa = saham 2016 – saham 2015 $ 47,1

71 Harga awal per saham dari bagian masukan $ 23,06

72 Perubahan dalam saham = perubahan saham/harga awal per saham 2,04

73 Saham baru beredar = saham lama + ∆saham 52,04

74 EPS lama = Laba neto 2015/saham lama beredar $ 2,35

75 EPS baru = Laba neto 2016/saham baru beredar $ 3,06

Selain itu, rasio ekuitas/aset Allied sebesar 47 persen jauh lebih rendah
daripada rata- rata industri, dan para bankir perusahaan telah mengeluh dan
mengindikasikan bahwa biaya utang akan menurun jika rasio ini dinaikkan.
Analis efek juga telah menyatakan bahwa saham Allied lebih berisiko
daripada utangnya yang lebih sedikit, dan berdampak buruk terhadap rasio
harga/laba (P/E). Dengan mempertimbangkan kekhawatiran ini, Allied relah
menetapkan rasio ekuitas/aset target sebesar 51 persen, yang mencerminkan
bahwa rasio total liabilitas/aset target Allied adalah sebesar 49 persen.

Rasio pembayaran dividen Allied lebih tinggi daripada rata-rata industri, CEO
dan beberapa anggota dewan menginginkan angka itu diturunkan. Hal ini akan

13
memberikan lebih banyak dana untuk mendukung pertumbuhan yang
diinginkan oleh pemegang saham.

Masukan Tetap

Beberapa masukan lain yang diperlukan untuk peramalan bukanlah di bawah


kendali langsung manajemen atau memang diharapkan untuk tidak berubah.
Masukan in! dirunjukkan pada kolom G dan termasuk tarif pajak, tingkat
bunga, saham yang beredar awal, harga saham awal, dan rasio ater tetap
penjualan yang disimpulkan tidak bermasalah oleh CFO. Jumlah saham yang
beredar akan berubah pada tahun 2016 bergantung pada jumlah ekultas baru
yang harus dikumpulkan oleh perusahaan. Jumlah utang berbunga tambahan
bergantung pada penambahan dana spontan yang dihasilkan, raslo total
liabilitas/aset target, dan peningkatan aset. Manajemen Allied memutuskan
untuk mempertahankan proporsi yang sama dari wesel bayar dan utang jangka
panjang pada tahun 2016. seperti pada tahun 2015. Tentu saja, manajemen
berharap harga saham akan meningkat sebagai hasil dari aksi perusahaan serta
perbaikan posisi keuangan, tetapi CFO dengan bijak memutuskan untuk tidak
membuat prediksi.

2. BAGIAN II. RAMALAN LAPORAN LABA RUGI

Ramalan laporan laba rugi tahun 2016 dimulai dengan laporan pendapatan
tahun 2015. tetapi dengan perkiraan bahwa penjualan tahun 2016 akan
tumbuh sebesar 10 persen. Selanjutnya, diasumsikan bahwa rasio blaya
operasi baru dikalikan dengan tingkat penjualan yang baru untuk memperoleh
perkiraan biaya operasi, lalu dikurangkan dari penjualan untuk memperoleh
perkiraan EBIT. Beban bunga dihitung dalam Bagian V, bagian Catatan,
setelah utang berbunga ditentukan dalam laporan posisi keuangan yang dibuat
di Bagian III.10 Setelah beban bunga dihitung dan dimasukkan ke dalam
laporan laba rugi, ramalan laba neto akan ditentukan. Dividen untuk tahun
2016 diperoleh dengan mengalikan rasio pembayaran target dengan ramalan
14
laba neto tahun 2016. Kemudian, dividen dikurangkan dari laba neto untuk
memperoleh tambahan saldo laba 2016.

3. BAGIAN III. RAMALAN LAPORAN POSISI KEUANGAN

Ramalan laporan posil keuangan tahun 2016 disusun dari laporan tahun 2015.
Kas dan aset tetap dikalikan dengan 1,10 karena meningkat pada tingkat yang
sama dengan penumbuhan penjualan Akun piutang diperoleh dengan
mengalikan asumsi rasio piutang/penjualan sebesar 11 persen (yang dijelaskan
pada Bagian 1) oleh ramalan penjualan tahun 2016, dan persediaan dihitung
dengan mengalikan 19 persen rasio persediaan/penjualan (juga dijelaskan
pada Bagian 1) dengan ramalan penjualan tahun 2016. Kemudian jumlahkan
empat akun aset untuk menemukan perkiraan total aset tahun 2016.

Pada sisi liabilitas, karena utang dan akrual tumbuh pada tingkat yang sama
dengan penjualan, kita mengalikan nilai tahun 2015 dengan 1,10. Selain itu,
saldo laba tahun 2016 diperoleh dengan menambahkan penambahan pada
saldo laba tahun 2016 dari laporan laba rugi ke saldo laba tahun 2015. Untuk
menyelesaikan laporan posisi keuangan kita perlu menghitung jumlah untuk
pinjaman bank jangka pendek obligasi, dan saham biasa baru. Untuk
mendapatkan nilai-nilai itu, kita melompat ke Bagian V. bagian Catatan Di
sini, kita mengalikan rasio total liabilitas/aset target dan total air tahun 2016
yang diramalikan untuk mendapatkan jumlah total liabilitas yang diamalkan.
Kemudian, kita mengurangkan utang dan akrual dari jumlah ini untuk
menemukan ramalan yang menghasilkan utang berbunga (yang termasuk
pinjaman bank dan obligasi). Selanjutnya, kita mengalikan utang berbunga
dengan proporsi utang bank dan obligasi jangka panjang tahun 2015 untuk
mengetahui jumlah yang diramalkan bagi kedua poin tersebut. Demikian pula,
kita menemukan jumlah ekuitas total tahun 2016 dengan mengalikan (1-rasio
total liabilitas/aset target) dengan aset yang diramalkan pada tahun 2016.
Kemudian, kita mengurangkan saldo laba yang diramalkan untuk mengetahui

15
saham biasa tahun 2016, yang kita masukkan ke dalam laporan posisi
keuangan, Ketika kita menjumlahkan liabilitas dan akun ekuitas, totalnya
harus sesuai dengan aset yang diramalkan.

4. BAGIAN IV. RASIO DAN EPS

Berdasarkan ramalan laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan tahun
2016, kita dapat menghitung rasio tahun 2016 dan EPS yang diramalkan,
perhitungan tersebut dilakukan pada Bagian IV. Lima rasio pertama yang
ditunjukkan adalah sama dengan yang dijelaskan pada Bagian 1 Masukan.
Kita menghitungnya dari pernyataan yang diramalkan schagai pemeriksaan
keakuratan model.

Aspek yang menarik dari Bagian IV adalah perhitungan DuPont. Pada tahun
2015. margin laba dan turnover Allied cukup rendah, tetapi pengganda
ekuitasnya relatif ting Hasilnya adalah ROE rendah namun berisiko, sebesar
12.5 persen. Ramalan untuk tahun 2016 menunjukkan peningkatan dalam
margin laba dan turnover, yang meningkatkan ROE dan menurunkan
pengganda ekuitas, menahan ROE tetapi menunjukkan risiko kangan yang
lebih kecil, Hasilnya adalah ROE yang lebih baik dan kurang berisiko sebesar
14,9 persen, yang mendekati rata-rata industri

Poin terakhir pada Bagian IV adalah EPS yang diramalkan, yang melompat
dari $2.35 di tahun 2015 menjadi $3,06 di tahun 2016. CFO menghitung data
berikut untukdigunakan dalam pembahasannya, tetapi tidak dimasukkan ke
dalam tabel:

Rasio P/E 9,8x versus 11,3x untuk industri

Harga saham saat ini $23,06

Perkiraan harga saham Allied tahun 2016 dihitung dengan mengalihkan


ramalan EPS dengan rasio P/E rata-rata industri:

16
$3,06(11,3) = $34,58

Persentase keuntungan : $34,58/$23,06 – 1 = 49,96% atau kurang lebih 50%

5. MENGGUNAKAN RAMALAN UNTUK MENINGKATKAN OPERASI

CFO Allied menghasilkan Tabel 17.2 dengan model Excel yang sederhana.
Tabel itu dapat dikerjakan dengan kalkulator, tetapi lebih mudah bekerja
menggunakan Excel. Terlebih lagi dan paling penting, begitu CFO
mengembangkan model, ia dapat menghitung semua jenis perubahan untuk
hasil yang diramalkan berdasarkan skenario alternatif. Mudah untuk
mengubah tingkat pertumbuhan dan lima kunci variabel masukan pada Bagian
I. CFO dengan mudah dapat mengubah asumsi pendanaan, seperti
menggunakan lebih banyak pinjaman bank dan sedikit obligasi. Mudah pula
untuk menunjukkan hasil pendanaan hanya dengan utang atau saham. Dengan
adanya perubahan masukan seperti Itu, model langsung memberikan hasil
yang telah dimodifikasi. Tentu saja, CFO memiliki model tersebut di
komputer jinjingnya, membawanya ke pertemuan, dan menjawab sejumlah
pertanyaan "bagaimana jika". Sebenarnya, Data Tab Excel berisi alat analisis
"bagaimana jika" seperti Scenario Manager, Goal Seek, dan Data Tables.
Sepanjang model Excel untuk teks ini, kami menggunakan Goals Seek dan
Data Tables. 12

Tentu saja, jauh lebih mudah untuk mengubah masukan dalam model
spreadsheet daripada mengubah operasi yang sebenarnya sehingga
menghasilkan peramalan. Namun, seperti yang kami katakan sebelumnya
pada bab ini, jika Anda tidak tahu tujuan Anda, maka sulit untuk
mencapainya. Analisis rasio Allied dalam Bab 4 menunjukkan kelemahan
perusahaan, dan model yang ditunjukkan pada Tabel 17.2 menunjukkan
bagaimana peningkatan dalam variabel driver akan memengaruhi ROE

17
perusahaan, EPS, dan harga sahamnya. Kompensasi manajer Allied sebagian
didasarkan pada hasil keuangan perusahaan, termasuk ROE dan harga saham,
sehingga mereka sangat tertarik pada model dan hasilnya. Ancaman
pemecatan juga menjadi motivator yang kuat, dan memperoleh hasil yang
buruk ketika mengoperasikan aset yang baik menjadikan pemecatan manajer
adalah suatu keniscayaan.

2.5 Menggunakan Regresi Untuk Memperbaiki Ramalan Keuangan


Dalam ramalan laporan keuangan, kita berasumsi bahwa berbagai aset akan
naik pada tingkat yang sama seperti penjualan titik namun, pada kenyataannya yang
terjadi tidaklah demikian. Kita mencatat dalam diskusi kita tentang persamaan AFN
bahwa bisa saja terjadi kelebihan kapasitas, di mana dalam hal ini kenaikan aset akan
lebih lambat dibandingkan penjualan. Begitu pula dengan kemungkinannya adanya
skala ekonomi, dimana jika kondisi ini berlaku maka aset tidak akan mengalami
pertumbuhan secepat penjualan. Kita dapat menggunakan teknik regresi untuk
menyelidiki situasi situasi seperti ini dan memperbaiki ramalan keuangan. Untuk
mengilustrasikan penggunaan analisis Resesi dalam peramalan, kita tinjau gambar
17.2 yang menyajikan penjualan persediaan, dan piutang alias selama 5 tahun terakhir
dan diagram skater yang memetakan persediaan serta piutang versus penjualan.
Estimasi persamaan agresi, yang dihitung menggunakan sebuah kalkulator finansial
atau speedsheet, juga dapat dibuat.

Perkiraan ini berdasarkan persamaan regresi dalam $ 49 juta lebih kecil dari ramalan
sebesar 627 juta yang digunakan dalam proyeksi laporan keuangan pada bagian 3
pada tabel 17.2 perhatikan juga bahwa meskipun grafik kami menunjukkan hubungan
linear antara penjualan dan persediaan, Namun kami menggunakan model regresi non
linear yang kami yakini lebih cepat. Selain itu karena kita bisa menggunakan
persamaan ekskresi berkendara, di mana faktor lain akan ikut mempengaruhi
persediaan pada grafik.

18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan keuangan adalah sebuah proses evaluasi komprehensif dari
pemasukan individu saat ini dan keadaan keuangan di masa depannya dengan
menggunakan variabel-variabel yang sudah diketahui untuk memprediksi pendapatan
masa depan nilai aset dan rencana penarikannya.

Perencanaan menunjukkan apayang seharusnya terjadi di masa yang akan


datang (normatif), sedangkanperamalan merupakan suatu bagian yang terintegrasi
dari prosesperencanaan keuangan dan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa
depanyang akan datang (positif). Karena perencanaan yang baik sangat ditentukan
oleh hasil Sebab, peramalan yang baik sangat mengandalkanbasis data/informasi
(empiris) yang baik.

Beberapa perusahaan dengan sengaja membatasi ruang lingkupnya, dengan


alasan lebih baik bagi manajer puncak untuk fokus pada beberapa fungsi khusus
dibandingkan penyebaran perusahaan melalui berbagai jenis bisnis yang berbeda
akademisi telah mempelajari manakah pilihan yang lebih baik beberapa penelitian
menunjukkan bahwa investor pada umumnya memberikan penilaian yang lebih tinggi
kepada perusahaan yang memiliki fokus daripada perusahaan yang terdiferisifikasi
namun jika suatu perusahaan berhasil menggabungkan kelompok usaha yang
terdiversifikasi sehingga mereka dapat saling membantu seperti yang dilakukan oleh
GE hasilnya adalah dampak sinergis yang meningkatkan nilai perusahaan secara
keseluruhan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, F & Houston, F.J. 2020. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 14.
Jakarta; Salemba Empat (BH)

https://www.coursehero.com/file/49159697/perancanaan-dan-peramalandocx/

20

Anda mungkin juga menyukai