Anda di halaman 1dari 15

“ANGGARAN ALAT PERENCANAAN KEUANGAN”

Di Susun Oleh :
Kelas B22
Kelompok 4

1. Nur Faizah 202203081


2. Nurhayati 202203082
3. Qalbi Nurfadilah 202203084
4. Sapri 202203094
5. Suarni 202203099
6. Sri Rahayu 202203097
7. Suryana Sukarta 202203102

Dosen :
Adriyana Adevia Nuryadin S.E., M.Ak

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
kami dengan baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan dengan judul “Anggaran Alat Perencanaan Keuangan”.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Definisi Perencanaan ................................................................................. 2
B. Definisi Budgeting ...................................................................................... 2
C. Pengertian Anggaran ................................................................................. 2
D. Kegunaan Anngaran .................................................................................. 3
E. Isi Anngaran ............................................................................................... 5
F. Statistic Budget ........................................................................................... 5
G. Anggaran Berbasis Kinerja ...................................................................... 8
H. Penganggaran Zero Base ........................................................................... 8
I. Jenis – jenis Anggaran ............................................................................... 9
J. Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian ........................ 9
BAB III ................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya perusahaan yang beroperasi teratur dalam mengarahkan
usaha dan sumber daya untuk mendapatkan kesempatan dan hasil yang
membutuhkan perencanaan, pengendalian yang baik serta menganalisanya
dengan baik pula. Pengendalian tidak akan mencapai sasaran dengan baik tanpa
adanya rencana. Perencanaan merupakan tahap awal dalam melakukan suatu
kegiatan atau dengan kata lain perencanaan merupakan pandangan kedepan
untuk melihat tindakan apa yang harus dilakukan agar dapat mewujudkan
tujuan–tujuan tertentu. Anggaran bagi setiap perusahaan akan berbeda sesuai
dengan jenis bidang usaha dan sistem yang digunakan. Anggaran digunakan
sebagai alat perencanaan dengan membandingkan antara anggaran yang telah
ditetapkan dengan hasil yang diperoleh dapat diketahui apakah rencana tersebut
berhasil seperti yang diharapkan atau penyim pangan dari yang telah
direncanakan. Dan terhadap penyimpangan yang terjadi harus dilakukan
penilaian - penilaian, bila penyimpangan menguntungkan harus dipertahankan
dan ditingkatkan. Jika penyimpangan yang merugikan harus di analisa dan
ditindak lanjuti untuk perbaikan di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan Anggaran Alat Perencanaan Keuangan?

C. Tujuan
Mengetahui Bagaimana Anggaran Alat Perencaan Keuangan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan
Perencanaan menurut Soedjadi (2000:4) adalah proses kegiatan
pemikiran, dugaan, penetuan – penetuan prioritas yang harus dilakukan
secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam
rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Chaliq
(1999:2) perencanaan adalah sebagai usaha sadar untuk mempengaruhi ,
mengarahkan bahkan mengendalikan variabel – variabel yang
mempengaruhi suatu kegiatan selama kurun waktu tertentu, sesuai dengan
serangkaian tujuan yan telah ditetapkan sebelumnya.
B. Definisi Budgeting
Budgeting adalah sebuah proses untuk memperkirakan berapa uang yang
harus dikeluarkan berdasarkan kemampuan atau anggaran perusahaan yang
ada. Hal yang harus Anda perhatikan di sini adalah jangan memaksakan
anggaran yang tidak cukup dengan kegiatan operasional yang memakan
biaya banyak.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir dan mencegah hutang


perusahaan di masa mendatang. Jangan lupa juga untuk melakukan
evaluasi budgeting di setiap akhir periode untuk mengetahui berapa besar
pemasukan dan pengeluaran yang sudah terjadi di periode sebelumnya.

C. Pengertian Anggaran

Pada prinsipnya anggaran atau budget merupakan kumpulan informasi


yang ditargetkan Perusahaan dimasa yang akan datang. Anggaran yang
menyeluruh mencakup kegiatan yang berkaitan dengan investasi. Berikut
ini merupakan pengertian anggaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli
untuk pemahaman lebih lanjut mengenai apakah anggaran tersebut yaitu:
Anggaran menurut Welsch (2000:241) adalah suatu rancangan sistematis
dan formal untuk mencapai perencanaan, pengoordinasian dan
pengendalian tanggung jawab dari managemen.

2
Sedangkan menurut Supriyono (1999:34) anggaran adalah suatu
rencana terperinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif
untuk menunjukan bagaimana sumber – sumber akan diperoleh selama
jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun.
Sementara itu anggaran menurut Munandar (2001:2) adalah suatu
rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku
untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Selain itu anggaran menurut Mulyadi (2001:488) merupakan rencana
kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter
standar dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Anggaran dapat berhasil dilaksanakan apabila di dalamnya terdapat
dasar- dasar anggaran sebagai berikut: Adanya dorongan yang kuat dari top
manejemen terhadap program penganggaran dan harus ada kerjasama
diantara para pemimpin/manejer Harus ada kejelasan wewenang tanggung
jawab pada setiap tingkatan manajemen Penetapan periode anggaran sesuai
siklus akuntansi, biasanya dilakukan periode satu tahun anggaran, dengan
memperhatikan faktor kemungkinan untuk mendapatkan data yang akurat
dan dapat dipercaya, serta faktor posisi persaingan dan kondisi
perekonomian pada umumnya Adanya pengetahuan dan pemahaman
anggaran serta seluk – beluknya, termasuk fungsi anggaran dan cara – cara
penyusunannya.

D. Kegunaan Anngaran
1. Merencanakan Pengeluaran secara Terarah
Meskipun sumber daya finansial perusahaan besar, namun
penggunaannya harus tetap dikelola dengan baik untuk memastikan
semua tim dalam perusahaan mendapatkan haknya. Untuk itu, membuat
anggaran perusahaan adalah kunci untuk menjalankan fungsi
perencanaan. Selain itu, perusahaan juga akan mencegah terjadinya
belanja berlebih sehingga pengeluaran lebih efisien.

3
2. Mengarahkan Kegiatan dan Koordinasi Kerja
Dari anggaran yang telah dibuat, tentu akan berisi juga rencana kegiatan
untuk satu atau beberapa periode kerja ke depan. Secara tidak langsung
hal ini akan membantu semua tim mengarahkan kegiatan mereka.
Termasuk dalam mengkoordinasikannya dengan tim lain. Hal ini juga
akan membuat produktivitas perusahaan meningkat.
3. Mengawasi Program Kerja
Bagi perusahaan dengan program kerja yang banyak, memastikan tidak
ada program yang terlupakan bisa jadi pekerjaan sulit jika waktu
pelaksanaannya kerap bersamaan. Untuk mencegah hal ini terjadi,
anggaran perusahaan juga dapat sangat berperan. Antar tim akan saling
mengingatkan dan mengawasi berjalannya suatu program.
4. Memudahkan Proses Evaluasi
Pada akhir periode tahun kerja, anggaran perusahaan menjadi pedoman
untuk melakukan evaluasi. Baik itu dari segi pembiayaan, efektivitas
dan efisiensi bahan baku, maupun dari segi hasil dan target yang
dicapai. Nantinya, hasil evaluasi menyeluruh ini akan ikut menentukan
penyusunan anggaran perusahaan periode berikutnya

Menurut M. Nafarin (2004), menyatakan bahwa anggaran dapat


berfungsi atau berguna sebagai:
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pelaksanaan
3. Fungsi Pengawasan

Keterangan atau penjelasan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:


1. Fungsi Perencanaan Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis
menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih
nyata atau jelas dalam unit dan uang.
2. Fungsi Pelaksanaan Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam
mencapai tujuan (laba).

4
3. Fungsi Pengawasan Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling).
Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan
pekerjaan.

E. Isi Anngaran
a. Anggaran Laba-Rugi (Income Statement Budget)
Anggaran laba dan rugi adalah ringkasan pendapatan dan
pengeluaran yang diharapkan selama periode keuangan tertentu. Bisnis
mungkin ingin membuat anggaran secara bulanan, triwulanan, atau
tahunan.

a. Anggaran Laba-Rugi (Income Statement Budget) yang didukung


oleh barbagai anggaran penunjang, yaitu:

1) Anggaran penjualan

2) Anggaran produksi

3) Anggaran bahan baku

4) Anggaran tenaga kerja langsung

5) Anggaran biaya overhead pabrik

6) Anggaran biaya administrasi dan umum, dan lain sebagainya.

b. Anggaran Neraca (Balance Sheet Budget)

Anggaran Neraca (Balance Sheet Budget) yang didukung oleh


berbagai anggaran penunjang, yaitu:
1) Anggaran kas
2) Anggaran piutang
3) Anggaran persediaan
4) Anggaran aktiva tetap
5) Anggaran hutang dan lain sebagainya

F. Statistic Budget
Static budget variance menunjukkan total perbedaan yang terjadi antara
laba yang dianggarkan dengan laba yang sesungguhnya. Static budget

5
variance ini bersifat total dan sangatlah umum. Oleh karena itu, varians ini
dikategorikan sebagai varians level pertama. Pada static budget variance,
adalah menjadi sangat sulit bagi manajemen untuk mengetahui dan
menganalisis lebih dalam mengenai penyebab terjadinya varians. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan dari dua variabel yang dipergunakan,
yaitu perbedaan pada kuantitas dan harga jual(beban ).

Pada static budget, kuantitas dan harga yang dipergunakan adalah kuantitas
dan harga yang dianggarkan, sedang pada kondisi aktual, baik harga
maupun kuantitas adalah dalam kondisi aktual. Oleh karena itu, manajemen
perlu untuk menyusunjlexible budget.

Flexible budget adalah anggaran yang disusun berdasar output(kuantitas)


aktual. Secara umum, dapat dikatakan bahwa flexible budget berusaha
untuk menunjukkan laba yang seharusnya dapat diperoleh perusahaan
dengan output yang sesungguhnya dijual. Oleh karena itu, flexible budget
dapat digunakan sebagai alat pengendalian yang cukup efektif. Dari flexible
budget, manajemen dapat mengetahui berapa seharusnya Iaba yang akan
diperoleb dan dengan demikian, manajemen dapat menganalisis lebih lanjut
penyebab terjadinya perbedaan dan pada akhirnya mengambil tindakan
korektif yang dibutuhkan.

Tabel 2. Static Budget, Flexible Budget dan Actual

Static Budget Flexible Budget Actual

(QB X PB) (QA X PB) (QA X PA)

Penjualan 66.000.000 54.000.000 58.500.000

Beban Variabel:

Bahan Baku Lansung 18.150.000 14.850.000 14.490.000

Tenaga Kerja
33.000.000 27.000.000 27.900.000
Langsung

Overhead 1.210.000 890.000 1.188.000

Total Beban Variabel 52.360.000 42.840.000 43.578.000

6
Contribution Margin 13.640.000 11.160.000 14.922.000

Total Beban Tetap 3.700.000 3.700.000 4.000.000

Total Laba
9.940.000 7.460.000 10.922.000
Operasional

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa dengan adanya perubahan unit yang
dijual, dari 1.100unit yang dianggarkan menjadi 900unit yang benar-benar
teijual, maka perusahan seharusnya memperoleh laba sebesar Rp.
7.460.000, namun karena teijadinya perbedaan harga jual, maka laba
perusahaan berubah menjadi Rp I 0.922.000, Varians yang teijadi akibat
adanya perbedaan antara unit yang dianggarkan dengan unit yang
sesungguhnya terjual disebut sales volume variance. Sales volume variance
adalah sebesar (7.460.000 – 9.940.000) = (2.480.000), dan karena unit yang
dijual lebih kecil dari yang dianggarkan, maka varians yang terjadi bersifat
unfavourable. Secara singkat sales volume variance dapat dinyatakan dalam
rumusan:

Sedang varians yang terjadi akibat adanya perubahan harga barang yang
dijual disebutjlexible budget variance. Flexible budget variance adalah
sebesar (10.922.000 – 7.460.000) = 3.462.000, dan karena harga
sesungguhnya lebih tinggi dari yang dianggarkan, maka varians yang terjadi
bersifat favourable. Flexible budget variance dapat dinyatakan dalam
rumusan sebagai berikut:

Setelah proses perhitungan selesai dilakukan, maka adalah menjadi lebih


bijak untuk melengkapi perhitungan tersebut dengan analisis cause and
effect yang dapat digunakan sebagai umpan batik bagi manajemen dalam
pengambilan putusan. lnformasi yang diberikan dari sales volume variance
dan flexible budget variance bersifat lebih detail dibanding dengan static
budget variance. Karena itu sales volume variance dan flexible budget
variance sering.

7
G. Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja merupakan metode penganggaran bagi


manajemen untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-
kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat
tersebut dideskripsikan pada seperangkat tujuan dan sasaran yang
dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja.

5 (lima) elemen utama/wajib dalam perencanaan dan penganggaran


berbasis kinerja adalah :

1. Analisis Standar Belanja,

2. Standar Pelayanan Minimal,

3. Indikator Kinerja,

4. Target Kinerja,

5. Standar Satuan Harga.

H. Penganggaran Zero Base

Zero-Based Budgeting (Yang kemudian disingkat ZBB) adalah metode


penganggaran berdasarkan perkiraan tiap kegiatan tanpa mengacu pada
rencana kegiatan atau hasil kegiatan di periode sebelumnya atau dengan
kata lain penganggaran mulai dari nol. Sehingga segala alokasi yang disusun
berdasarkan visi dan juga rencana program pada periode saat itu.

ZBB biasanya digunakan oleh perintis usaha di awal periode,


penyelenggara event, dan juga instansi pemerintahan. ZBB digunakan
dalam rangka mengidentifikasi, merencanakan dan mengawasi program
atau kegiatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Biasanya perusahaan menggunakan metode ZBB guna memangkas


biaya-biaya tertentu yang terjadi pada periode sebelumnya. Metode ZBB
sebenarnya pertama dilakukan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat
pada tahun 1962, namun gagal diterapkan karena proses yang lama karena
dalam metode ini memerlukan keputusan-keputusan manajemen pada
tingkat sub-departemen. Namun, metode ZBB benar-benar dipublikasikan
dan diterapkan pertama kali oleh perusahaan Texas Instruments pada tahun
1969.

8
Saat itu Peter A. Phyrr selaku manajer keuangan Texas Instruments
menerapkan Zero-Based Budgeting pada program anggaran di tahun
tersebut.

I. Jenis – jenis Anggaran


Menurut Hartanto (1999;142) anggaran dapat dibedakan atas empat
jenis yaitu:
a. Anggaran Appropriasi ( Approproation Budget ) Anggaran ini
memberikan batas dari pada pengeluaran yang boleh dilakukan. Batasan ini
merupakan jumlah maksimum yang boleh dikeluarkan untuk suatu hal
tertentu.
b. Anggaran Pelaksana ( performance Budget ) Anggaran ini didasarkan atas
fungsi, aktivitas dan proyek, Karena ditujukan pada fungsi dan kegiatan
yang harus dilakukan, maka memungkinkan dibuatnya penilaian dari pada
biaya – biaya yang dihadapkan pada hasil – hasil yang dicapai dan
kemungkinan kita pula membuat penilaian prestasi ( efisiensi ).
c. Anggaran Tetap ( Fixed Budget ) Anggaran ini adalah anggaran yang
dibuat untuk suatu tingkat kegiatan selama jangka waktu tertentu.
d. Anggaran Fleksibel ( Flaxible Budget ) Suatu anggaran yang dibuat
dalam rentang aktivitas, artinya beberapa aktivitas dipecah – pecah dari
suatu rentang yang relevan. Dengan demikian.

J. Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian


1. Anggaran sebagai alat perencanaan
Rencana merupakan suatu tindakan yang ditetapkan terlebih dahulu,
proses berfikir ke depan, akhirnya mengambil suatu keputusan tetang cara
– cara bertindak setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan
alternatif yang tersedia. Fungsi perencanaan merupakan fungsi terpenting
dalam managemen yang akan menentukan fungsi managemen lainya.
Perencanaan menurut Soedjadi (2000:4) adalah proses kegiatan pemikiran,
dugaan, penetuan – penetuan prioritas yang harus dilakukan secara rasional

9
sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam rangka mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanan, yaitu
perencanaan yang diformulasikan dalam bentuk angka – angaka yang
bernilai uang. Dalam anggaran tersebut diperlukan adanya koordinasi, agar
semua penanggung jawab ketingkat atas, menengah bawah maupun para
pelaksana atau karyawan masing – masing bagian mempunyai kesediaan
untuk berkerjasama dalam mencapai tujuan perusahaan dan anggaran yang
telah tersusun akan memperoleh dukungan penuh dari semua bagian /
karyawan yang ada dalam perusahaan, dalam arti anggaran tersebut akan
dijadikan petunjuk dan pedoman di dalam melaksanakkan kegiatan
perusahaan.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Anggaran merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mewujudkan pengendalian dalam perusahaan. Pengendalian yang
dilakukan dengan menggunakan anggaran ini adalah untuk meyakinkan
bahwa tujaun – tujuan, rencana – rencana dan kebijakan – kebijakan serta
standar dari suatu perusahaan dapat dicapai.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran adalah rencana pengeluaran dan penerimaan uang dalam periode
tertentu. Dalam perencanaan keuangan, anggaran memiliki peran penting untuk
mengatur pengeluaran agar sesuai dengan pendapatan yang dimiliki. Berikut adalah
rangkuman materi anggaran dalam alat perencanaan keuangan:

1. Pendapatan:
Tentukan sumber pendapatan yang stabil dan pasti, seperti gaji atau pendapatan
bisnis. Tetapkan jumlah pendapatan bulanan.
2. Pengeluaran Tetap:
Identifikasi pengeluaran yang tetap setiap bulan, seperti sewa rumah, cicilan, atau
asuransi. Tetapkan anggaran untuk setiap kategori pengeluaran tetap.
3. Pengeluaran Variabel:
Hitung pengeluaran yang bersifat variabel, seperti makanan, transportasi, dan
hiburan. Tetapkan anggaran yang realistis untuk pengeluaran ini.
4. Tabungan dan Investasi:
Sisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan. Anggarkan
jumlah yang ingin Anda tabung atau investasikan setiap bulan.
5. Darurat dan Dana Pensiun:
Pertimbangkan untuk mengalokasikan dana untuk situasi darurat dan masa
pensiun. Tetapkan target jumlah tabungan darurat dan dana pensiun.
6. Monitoring dan Evaluasi:
Pantau pengeluaran dan penerimaan Anda setiap bulan. Evaluasi anggaran Anda
dan sesuaikan jika diperlukan agar tetap berada dalam jalur yang benar.

Anggaran merupakan alat yang sangat berguna dalam perencanaan keuangan


pribadi atau keluarga. Dengan memiliki anggaran yang baik, Anda dapat mengelola
keuangan Anda secara lebih efektif dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Irwanto Teguh, 2004. Judul Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek Op-39
pada PT.Wijaya Karya. Tidak dipublikasikan.

Karina Marta, 2007. Judul Analisis anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian pada PT. Nindya Karya. Tidak dipublikasikan.

Munandar,M,2001. Buggeting Perencanaan Kerja,Pengkoordinasian Kerja Dan


Pengawasan Kerja, edisi satu, Cetakan Ke Empat Belas, BPFE UGM,
Yogyakarta.

Welsch,Glenn, 2000. Budgetting, Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edisi ke


Lima, Cetakan ke Dua, Terjemahan Siddiq, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai