Anda di halaman 1dari 15

PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN

“TAHAPAN SUSUNAN ANGGARAN”

Dosen Pengampu : Agnes Mersatika Hartoyo, SKM., M.Kes

OLEH :
KELOMPOK 2
MARISA NOVIANTI J1A118210
NUR NAYANI J1A120200
POPY PRATIWI KADADI J1A120206
RAIHANA SARI J1A120213
ROSMINI J1A120221
SISKA WULANDARI J1A120227
TABAYYUNING MUGI PAMBUDI J1A120234
WA ODE NINGSIH AGUSTINA J1A120241
WULAN ULFASARI J1A120247
ADE RISKA SEPTIANI WALEMBA J1A120257

REGULER KELAS D 2020

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji hanya untuk Allah atas segala berkat serta
rahmatnya berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga makalah tahapan susunan
anggaran ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun dengan banyak
dukungan dalam penyusunannya, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
dosen Ibu Agnes Mersatika Hartoyo, SKM., M.Kes yang telah memberikan tugas ini
sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kami.
Dukungan dari keluarga dan juga teman-teman dekat juga membuat penulis
bersemangat dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis
berharap isi dari laporan praktikum ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih, semoga laporan lengkap ini bermanfaat.

Kendari, 12 Juni 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Definisi Susunan Anggaran..........................................................................2
B. Proses Penyusunan Anggaran.......................................................................4
C. Syarat Penyusunan Anggaran yang Baik......................................................6
D. Aspek Perilaku Anggaran.............................................................................6
E. Teknik Penyelesaian Masalah Penyusunan Anggaran..................................8
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi
sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan
kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien. Anggaran pada sektor publik
terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan
aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Hal inilah
yang menjadi perbedaan dengan anggaran sektor swasta karena tidak berhubungan
dengan pengalokasian dana dari masyarakat. Pada sektor publik pendanaan
organisasi berasal dari pajak dan retribusi, laba perusahaan milik daerah atau
negara, pinjaman pemerintah berupa hutang luar negeri, dan obligasi pemerintah,
serta sumber dana lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang telah ditetapkan.
Sangat penting untuk mengetahui proses tahapan dalam menyusun anggaran.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan membahas mengenai tahapan susunan
anggaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari penyusunan anggaran?
2. Bagaimana proses penyusunan anggaran?
3. Apa syarakat penyusunan anggaran yang baik?
4. Bagiamana asek perilaku anggaran?
5. Bagaimana teknik penyelesaian masalah dalam susunan anggaran?

C. Tujuan
Pembaca dapat memahami tentang tahapan susunan anggaran

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Susunan Anggaran


Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam
perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan aktivitas
perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan alat yang
efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian atas
aktivitas perusahaan.
Penentuan tujuan merupakan langkah awal dalam suatu perencanaan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan. Dengan perencanaan yang baik, perusahaan
dapat mengantisipasi kemungkinan akan timbulnya masalah yang dapat
mengakibatkan penggunaan sumber daya kurang efektif dan efisien yang akhirnya
dapat berujung pada kerugian perusahaan. Perencanaan merupakan tindakan yang
dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan di masa datang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. (Nafarin, 2004: 4). Suatu perencanaan
harus diikuti dengan pengendalian untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas yang
dilakukan perusahaan telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengendalian merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa pelaksanaan yang
efisien mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. (Gunawan
Adisaputro dan Yunita Anggarini, 2007: 3). Dengan pengendalian, perusahaan
dapat memastikan apakah setiap sumber daya yang digunakan telah sesuai dengan
rencana untuk menjamin bahwa tujuan 2 perusahaan secara umum dapat dicapai.
Perencanaan dan pengendalian bukanlah merupakan suatu kegiatan yang terpisah,
namun kedua hal tersebut saling berkaitan erat dan tak terpisahkan. Perencanaan
dan pengendalian sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk dapat
menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik.
Kesuksesan sebuah perusahaan dapat dicapai apabila terdapat perencanaan dan
pengendalian yang baik di dalamnya. Salah satu elemen kunci perencanaan dan
pengendalian yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah anggaran. Anggaran
adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan secara

2
formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan
perolehan dan penggunaan suatu sumber suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu, biasanya satu tahun. (Supriyono, 2000: 40). Sebagai alat perencanaan,
anggaran digunakan oleh manajemen perusahaan untuk merumuskan masalah serta
potensi perusahaan lebih awal, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Di sisi
lain, anggaran sebagai alat pengendalian digunakan oleh manajemen perusahaan
untuk mengendalikan aktivitas perusahaan dengan cara membandingkan rencana
yang ditetapkan sebelumnya dengan hasil yang dicapai. Dengan melakukan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya, perusahaan dapat mengidentifikasi
sebab terjadinya penyimpangan dan kemudian melakukan tindakan korektif yang
diperlukan atas penyimpangan tersebut.
Anggaran merupakan hasil dari suatu proses penyusunan anggaran yang biasa
disebut dengan penganggaran. Proses penganggaran yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan dapat menunjukkan posisi perusahaan di pasar,
menempatkan sumber-sumber daya yang belum digali, dan memotivasi para
karyawan untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Perusahaan
menggunakan proses penganggaran untuk mencapai posisi puncak dalam industri
yang digeluti perusahaan itu. (Shim, Jae K. dan Joel G. Siegel, 2000). Anggaran
yang dihasilkan oleh proses penganggaran telah terbukti menjadi salah satu kunci
sukses bagi perusahaan. Kendati demikian, tidak sedikit pula perusahaan yang
belum melakukan penyusunan anggaran bahkan belum memiliki perencanaan yang
sistematis dan tertulis. Hal ini sungguh disayangkan karena sebuah perusahaan
memerlukan sebuah perencanaan dan pengendalian yang baik untuk menjalankan
kegiatan operasional perusahaan yang dapat dicapai melalui penyusunan anggaran.
(Bruce Sosola, 2004)

B. Proses Penyusunan Anggaran

3
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung-jawab atas penyusunan serta
pelaksanaan kegiatan budgeting adalah pimpinan perusahaan, tergantung kepada
besar kecilnya perusahaan. Pada perusahaan kecil dimana pemilik perusahaan yang
menangani seluruh aktivitas dalam perusahaan, maka yang menyusun anggaran
adalah pemilik perusahaan. Pada perusahaan yang sedang. dimana pemilik dibantu
oleh beberapa pegawai, maka yang menyusun anggaran adalah pemilik perusahaan
dibantu oleh pegawainya. Tetapi bila perusahaan sudah besar, dimana pemilik
sudah mendelegasikan kepemimpinan perusahaan kepada manajemen yang
ditunjuk, maka tugas untuk menyusun anggaran sudah ditangani oleh bagian
anggaran. Umumnya, penyusunan anggaran dalam suatu organisasi dikoordinasikan
oleh komite anggaran dan departemen anggaran.
Dalam penyusunan anggaran (budget), yang berwenang dan bertanggung jawab
atas penyusunan anggaran serta kegiatan penganggaran lainnya adalah di tangan
pimpinan tertinggi perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena pimpinan tertinggi
perusahaanlah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan-
kegiatan secara keseluruhan. Namun dalam menyiapkan dan menyusun anggaran
(budget) serta kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri
oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian
lain dalam perusahaan.
Menurut Mas’ud Machfoedz dalam penyusunan anggaran, terdapat beberpa hal
penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan pengganggaran, diantaranya
adalah:
a. Harus selalu diingat bahwa anggaran merupakan bagian dari sistem yang lebih
besar.
b. Dalam penyusunan angaran harus sudah ditentukan terlebih dahulu tujuan pokok
perusahaan
c. Setelah ditentukan tujuan pokok perusahaan, maka disusun beberapa alternatif
program, setelah itu ditentukan program-program mana yang paling mungkin
dilaksanakan.

4
d. Program pada umumnya meliputi kegiatan untuk beberapa tahun, oleh karena itu
program harus dibagi-bagi secara tahunan. Setelah ditetapkan pembagian
tersebut diterjemahkan dalam angkaangka pada tahun tertentu.
e. Bagian yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran
tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing
perusahaan
Tahap-tahap utama penganggaran antara lain:
a. Tahap Persiapan
Anggaran yang akan dibuat pada tahun yang akan datang sebaiknya disiapkan
beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian
anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun
anggaran biasanya dimulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember tahun yang
sama. Sebelum menyusun anggaran, lebih dahulu penyusuan anggaran
melakukan 2 (dua) hal, yaitu: Menetapkan rencana besar organisasi, seperti
tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran, Membentuk
panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota.
b. Tahap Penyusunan
1) Menyusun rancangan rencana keuangan yang terdiri dari rencana pendapatan,
rencana biaya (belanja) dan rencana pembiayaan,
2) Melibatkan pihak-pihak terkait dengan bidang yang direncanakan.
c. Tahap Ratifikasi (Pengesahan)
1) Melakukan perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen
anggaran
2) Melakukan koordinasi dan penelaahan setap komponen anggaran
3) Mengesahkan dan mendistribusikan anggaran kepada pengguna anggaran.
d. Tahap Implementasi dan Pertanggungjawaban
1) Melaksanakan kegiatan / pekerjaan berdasarkan anggaran yang sudah
disahkan.
2) Menyusun laporan realisasi anggaran bagi setiap pengguna anggaran
3) Melakukan analisa variance (selisih) dan disampaikan ke pimpinan organisasi
dan pihak terkait lainnya.

5
C. Syarat Penyusunan Anggaran yang Baik
Menurut Supriyono 2001:346 dalam penyusunan anggaran perlu memperhatikan
beberapa syarat sebagai berikut :
1. Adanya organisasi perusahaan yang sehat, yaitu organisasi yang memberi
tugas fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan
tanggung jawab yang tegas.
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai, meliputi :
a. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasi
anggaran.
b. Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi.
c. Laporan didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban.
3. Adanya penilain dan analisis, diperlukan untuk menetapkan alat pengukur
prestasi, sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa prestasi.
4. Adanya dukungan para pelaksana, anggaran dapat dipakai sebagai alat
yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif para pelaksana.

D. Aspek Perilaku Anggaran


Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang
muncul dalam proses penyusunan anggaran pada perilaku manusia yang didorong
ketika manusia mencoba untk hidup dengan anggaran. Hal tersebut mengacu pada
kegelisahan ( job insecurity ) karena mengetahui bahwa batas pengeluaran tidak
akan dinaikan tahun ini atau dengan kata lain anggaran mengandung unsur
ketetatan, ketakan untuk mengatakan kepada staf anda bahwa tidak akan ada
kenaikan bonus tahun ini, dan rasa curiga yang bisa berkembang ketika kepala
depertemen lain menerima kenaikan anggaran terbesar secara spektakuler pada
tahun- thaun belakangan ini. Hal lain yang terjadi adalah tiba- tiba ada pengeluaran
yang krusial dan urgen, tetapi tidak ada dalam mata anggaran, maka itu akan
membuat kesulitan bagi pelaksanaan anggaran.
Alasan Manajer melakukan Kesenjangan Anggaran atau Budgetary Slack
sebagai berikut :

6
1. Pencapaian Target tuntutan kerja yang mengharuskan karyawan mencapai
target membuat karyawan ingin terlihat kinerja mereka terlihat baik
sehingga kinerja mereka terlihata baik. 2.Kesenjangan anggaran biasanya
digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian prediksi masa depan.
2. Selain menjadi alat pengendalian, anggaran dapat digunakan sebagai alat
untuk mengukur sejauhmana performance dari setiap manajer. Anggaran
juga dapat menjadi alat untuk memotivasi kinerja anggota organisasi,
anggaran sebagai alat yang dapat digunakan atasan untuk menyelaraskan,
mengkoordinasikan dan memotivasi bawahan, dan alat untuk
mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan Hofstede dalam
Supomo (1998).
Selain hal tersebut di atas, dalam pengertian anggaran yang lebih luas juga
berfungsi sebagai alat untuk mengatur orang-orang dalam organisasi. Dengan
demikian, penyusunan anggaran menjadi kompleks karena akan berdampak kepada
fungsional atau disfungsional suatu sikap dan perilaku anggota organisasi yang
ditimbulkannya. Untuk menghindari terjadinya disfungsional prilaku anggaran di
dalam organisasi, perlu diikutsertakan manajemen pada level yang lebih rendah
dalam proses penyusunan anggaran. Para bawahan yang ikut dilibatkan di dalam
penyusunan anggaran akan mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral
serta pengetahuan mengenai usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan.
1. Konsep Perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir,
berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan).
Sesuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat di rumuskan sebagai
bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya
yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat

7
dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak,
seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi. Beberapa ahli membedakan
bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga domain yaitu pengetahuan, sikap, dan
tindakan atau sering kita dengar dengan istilah knowledge, attitude, practice
(Sarwono, 2004).
2. Konsep Anggaran
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah
organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran
mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Adapun
pengertian dari penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan
yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran
penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan.
Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

E. Teknik Penyelesaian Masalah Penyusunan Anggaran


Teknik penyelesaian masalah dalam Menyusun anggaran dapat di lakukan
dengan 5 tahapan berikut:
1. Identifikasi masalah
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah
yang sebenarnya terjadi. Lihatlah masalah dari berbagai sudut pandang dan
jangan terlalu cepat dalam membuat keputusan
Misalkan jika kinerja tim kamu terlihat menurun, kamu mungkin akan
langsung berasumsi bahwa masalahnya adalah anggota tim yang tidak bekerja
dengan maksimal. Padahal, jika kamu mengidentifikasi lebih dalam, bisa saja
hal tersebut terjadi karena kurangnya pelatihan, deadline yang terlalu mepet,
ataupun workload yang terlalu besar.

2. Analisis masalah

Untuk dapat memecahkan sebuah masalah, tentunya kamu harus bisa mene-
mukan apa yang menjadi penyebab masalah tersebut terjadi. Maka dari itu,

8
kamu perlu mengumpulkan data-data dan mengevaluasinya. Setelahnya,
pisahkan hal yang mungkin berkontribusi dan tentukan apa yang harus kamu
tangani. Adapun kemampuan yang perlu digunakan untuk menganalisis masalah
adalah:

a) Mengumpulkan data
b) Menganalisis data
c) Menemukan fakta
d) Menganalisis faktor yang berkontribusi sebelum masalah terjadi

3. Brainstorming berbagai macam solusi

Setelah mengetahui penyebab masalah, kamu dapat melakukan brainstorm-


ing untuk menemukan solusi untuk masalah tersebut. Agar lebih efektif, ada
baiknya kamu melakukan kerjasama tim dalam melakukan brainstorming. Un-
tuk memerlukan tahapan ini, memerlukan:

a) Pemikiran kreatif
b) Prediksi
c) Membuat kemungkinan
d) Merancang proyek
e) Merencanakan proyek

4. Mengambil keputusan terkait solusi yang tepat

Tahapan selanjutnya setelah brainstorming adalah memutuskan solusi yang


tepat untuk permasalahan yang kamu alami. Jangan lupa untuk mengevaluasi so-
lusi yang terbaik.

Setelah itu, pembuat keputusan juga perlu untuk mengevaluasi potensi risiko,
sumber daya yang diperlukan, dan kemungkinan hambatan saat meingimple-
mentasikan solusi.

9
Dalam proses menemukan solusi terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan
yaitu analisis, diskusi, kerjasama, pengembangan tes, mediasi, dan mempriori-
taskan.

5. Mengambil Tindakan

Setelah mendapatkan solusi, hal selanjutnya yang harus kamu lakukan untuk
menerapkan solusi tersebut adalah merencanakan aapa yang akan terjadi selan-
jutnya jika solusi yang kamu terapkan tidak berjalan dengan baik atau dianggap
kurang efektif.

Dalam menerapkan solusi, pastikan setiap anggota dalam tim sadar dan
memahami peran masing-masing. Kamu juga memerlukan timeline saat
melakukan eksekusi dan melakukan evaluasi terhadap solusi yang kamu terap-
kan.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam
perusahaan.

10
2. Tahap-tahap utama penganggaran antara lain:
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Penyusunan
c. Tahap Ratifikasi (Pengesahan)
d. Tahap Implementasi dan Pertanggungjawaban
3. Syarat susunan anggaran yang baik
a. Adanya organisasi perusahaan yang sehat
b. Adanya sistem akuntansi yang memadai,
c. Adanya penilain dan analisis
d. Adanya dukungan para pelaksana
4. Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia
yang muncul dalam proses penyusunan anggaran pada perilaku manusia
yang didorong ketika manusia mencoba untk hidup dengan anggaran

B. Saran
1. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat harus terbuka dan menerapkan
konsep konservatisme agar tidak terjadi penyimpangan anggaran.
2. Analisa yang digunakan dalam memperoleh pendapatan untuk
penyusunan anggaran sebaiknya dilakukan secara seksama, sehingga
setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik dan perubahan yang terjadi
dapat ditangani dengan cepat.
3. Perbedaan anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan penuh
kehati–hatian agar setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna 60
memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan untuk memperbaikinya.

DAFTAR PUSTAKA

Estu Niana Syamiya. (2017). Aspek Perilaku Dalam Penganggaran.


Mahsun, M. (2019). Penganggaran Sektor Publik. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Nafarin, Muhammad . 2000 . Penganggaran Perusahaan . Jakarta : Salemba Empat

11
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik akuntansi Keuangan Daerah (Jakarta :
Salemba empat,
Herlianto, D. (2011). Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan
Rosmaida Tambun, S. E. (2020). Penganggaran Perusahaan. PT Rel Karir Pembelajar
Sosolia, Broce. 2004. http://e-journal.uajy.ac.id/6095/2/EA118437.pdf diakses pada
tanggal 11 Juni 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai