Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI DAN ANGGARAN INDUK

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Manajemen Biaya yang diampu oleh:

Dhiya’u Shidiqy, SE.,M.M.

Disusun oleh:
MBS 5I Kelompok 7

1. Elis Dinda Febian (12405183430)


2. Prima Antama W.S. (12405183436)
3. Anisa Aulia Adnan (12405183437)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajemen Biaya” dalam bentuk makalah,
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabiyullah
Muhammad, SAW.
Dalam penulisan makalah, penulis menyadari bahwa sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “Stategi
dan Anggaran Induk”, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah, penulis berharap dari makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. Amin.

Tulungagung, 15 November 2020.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan Penelitian...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Peran Anggaran......................................................................................3

B. Strategi Rencana Jangka Pendek dan Anggaran Induk..........................4

C. Ketidakpastian Proses Penganggaran.....................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................10

A. Kesimpulan..........................................................................................10

B. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya
aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan perkembangan suatu
perusahaaan menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam
menjalankan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai pembiayan
kelangsungan hidup perusahaan. Pendapatan yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan adalah dalam bidang penjual, baik dalam hal penjualan jasa
ataupun barang sesuai dengan bidang masing-masing perusahaan.
Upaya yang dapat dilakukan agar kegiatan perusahaan berjalan dengan
apa yang diharapkan oleh manajemen maka diperlukan sistem perencanaan,
koordinasi dan pengendalian yang memadai, dengan adanya sistem
perencanaan, koordinasi dan pengendallian yang baik sehingga perusahaan
dapat mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan operasi
perusahaan tersebut. Untuk itu anggaran diperlukan oleh manajemen sebagai
alat untuk mewujudkan rencana perusahaan. Penyusunan anggaran berurusan
dengan masa depan. Tujuan penyususnan anggaran bagi perusahaan adalah
memprediksi aktivitas operasi dan keuangan dimasa yang akan datang.
Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan
penerapan dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang dalam anggaran.
Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumberdaya
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan dalam anggaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran anggaran?
2. Bagaimana strategi rencana jangka pendek dan anggran induk?
3. Bagaimana ketidakpastian dan proses anggaran?

1
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran anggaran.
2. Untuk mengetahui strategi rencana jangka pendek dan anggran induk.
3. Untuk mengetahui ketidakpastian dan proses anggaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Anggaran

Secara umum anggaran dapat didefinisikan sebagai rencana kuantitatif


yang meliputi aspek keuangan maupun non keuangan. Dalam perusahaan,
anggaran biasanya disiapkan baik pada level korporat, departemen, divisi,
maupun untuk berbagai fungsi seperti penjualan, produksi, riset, dan lain-
lain.

Anggaran (budget) merupakan rencana terperinci untuk pemerolehan dan


pemakaian sumber daya keuangan dan lain-lain selama periode waktu tertentu
khususnya satu tahun. Sedangkan proses untuk memproyeksikan operasi dan
proyek secara terus menerus serta kemudian merefleksikan implikasi keuangan
disebut penganggaran (budgeting). Penjelasan anggaran bagi seluruh unit
organisasi akan memfasilitasi koordinasi aktivitas lintas departemen dan unit
organisasi yang lain, membantu manajer mengidentifikasi sumber hambatan saat
ini dan hal-hal potensial yang membuat operasi berjalan dengan tidak lancar.

Peran Anggaran adalah sebagai alat komunikasi dimana manajemen puncak


mendefinisikan rencana dan tujuannya untuk periode agar manajer lainnya dan
karyawan memiliki akses terhadap informasi tersebut, menjadi alat motivasi, pada
akhir periode operasi, anggaran pada periode tersebut dapat berfungsi sebagai
dasar untuk menilai kinerja dengan cara melaporkan kinerja antara pengeluaran
aktual yang dilakukan dengan hasil operasi.1 Anggaran bagi perusahaan dapat
memberi beberapa keunggulan diantaranya menyediakan sumber daya
informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembuatan keputusan,
evaluasi kinerja, serta meningkatkan komunikasi dan koordinasi.2

1
Nyoman Mariantha, Manajemen Biaya (Cost Management) (Makassar: Celebes Media
Perkasa, 2018), hlm. 31.
2
Mohammad Nizarul Alim, Sasaran dan Evaluasi Anggaran: Ketidakpastian Lingkungan dan
Pengalaman Manajer sebagai Variabel Kontinjensi, Ekuitas (Jurnal Ekonomi dan Keuangan).
Vol. 10 No. 01, 2017, hlm. 25.
3
B. Strategi Rencana Jangka Pendek dan Anggaran Induk

1. Pentingnya Strategi dalam Penganggaran


Strategi perusahaan merupakan jalan yang dipilih oleh perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka Panjang dan misinya. Strategi merupakan titik awal
dalam pembuatan rencana dan anggaran perusahaan.

2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor-faktor eksternal
dan menilai kemampuan internal. Faktor-faktor eksternal perusahaan seperti
faktor ekonomi, politik, peraturan, masyarakat, lingkungan, dan persaingan
membantu perusahaan mengidentifikasi peluang, keterbatasan, dan ancaman.
Peluang yang tersedia pada saat kondisi ekonomi sedang sangat baik akan
sangat berbeda dengan peluang yang tersedia pada saat kondisi ekonomi tidak
terlalu baik. Situasi politik dan peraturan sering kali menentukan tindakan
terbaik bagi perusahaan dan organisasi. Penilaian kondisi internal seperti
keuangan yang terdapat pada organisasi, kekuatan dan kemampuan manajemen,
serta struktur, moral, dan budaya dari organisasi dapat membantu perusahaan
untuk mengenali kekuatan, kelemahan, dan keunggulan kompetitif yang
dimilikinya.3
3. Tujuan Strategi dan Sasaran Jangka Panjang
Organisasi mencapai tujuan strategis dan sasaran jangka panjangnya
melalui anggaran modal dan anggaran induk. Strategi memberikan kerangka
kerja bagi pengembangan rencana jangka panjang. Rencana jangka panjang
(long-range plan) mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dibutuhkan dalam
periode 5 sampai 10 tahun untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Contoh,
karena mengharapkan permintaan yang lebih tinggi atas produk-produknya,
suatu perusahaan mulai merencanakan membangun satu pabrik baru sejak tiga
tahun sebelumya.4
4. Sasaran Jangka Pendek dan Anggaran Induk
a. Sasaran Jangka Pendek

3
Blocher, Stout, Cokins, Manajemen Biaya Penekanan Strategis (Jakarta: Salemba Empat, 2007),
hlm. 451.
4
Ibid.
4
Sasaran jangka pendek adalah tujuan dari periode selanjutnya, dapat
berupa jangka waktu satu bulan, satu kuartal, satu tahun, atau jangka waktu
tertentu yang diinginkan oleh organisasi untuk maksud perencanaan.
Perusahaan menentukan sasaran jangka pendek pada suatu periode anggaran
berdasarkan tujuan strategis, sasaran dan rencana jangka panjang, hasil
operasi periode yang lalu, serta faktor-faktor operasional dan lingkungan
yang diharapkan di masa datang yang meliputi kondisi ekonomi, industri,
dan pemasaran. Sasaran-sasaran ini menjadi dasar untuk mempersiapkan
anggaran induk untuk suatu periode. Setelah mengetahui bahwa sasaran dari
suatu organisasi adalah multidimensi, semakin banyak perusahaan yang
menggunakan balance scorecard untuk menerjemahkan strategi ke dalam
bentuk sasaran perusahaan.5

b. Anggaran Induk

Anggaran induk (master budget) menerjemahkan sasaran organisasi


jangka pendek ke dalam langkah-langkah tindakan. Anggaran induk adalah
rencana aktivitas operasional dan keuangan organisasi untuk periode
tertentu yang biasanya jangka pendek-satu tahun, satu kuartal, atau satu
bulan. Anggaran induk menjelaskan secara rinci rencana tindakan untuk
mencapai sasaran jangka pendek organisasi, rencana keuangan untuk akuisi
dan komitmen sumber daya keuangan untuk aktivitas operasional yang
dinggarkan selama periode anggarkan.
Anggaran induk merencanakan aktivitas-aktivitas untuk periode
yang akan datang dan mengomitmenkan sumber daya untuk aktivitas-
aktivitas ini. Komitmen harus dibuat dengan gagasan yang jelas tentang
arah organisasi dan harus konsisten dengan tujuan-tujuan strategis, rencana
jangka panjang, dan sasaran jangka pendek organisasi
Anggaran induk berbeda dari rencana jangka jangka panjang paling
tidak untuk dua hal. Pertama, anggaran induk merupakan rencana operasi
jangka pendek yang biasanya meliputi periode yang tidak lebih dari satu
tahun; rencana jangka panjang mencakup periode yang lebih panjang,
misalnya tiga sampai lima tahun. Kedua, titik berat anggaran induk adalah
5
Ibid, hlm. 152.
5
pusat pertanggungjawaban; rencana jangka panjang lebih merupakan unit
bisnis, program, aktivitas, atau lini produk strategis yang terstruktur. Hasil
operasi pada tahun-tahun terakhir, termasuk hasil yang diharapkan dari
tahun yang hampir berakhir-menunjukkan keterbatasan-keterbatasan
tindakan yang tersedia bagi organisasi dalam menyusun anggaran induk.
Kejadian-kejadian di masa datang yang diharapkan secara simultan akan
membentuk seperangkat tindakan yang dapat dipilih perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Baik hasil operasi pada tahun-tahun terakhir
maupun kejadian-kejadian di masa datang yang diharapkan terjadi dapat
memengaruhi tujuan strategis serta rencana jangka panjang perusahaan. 6
Anggaran induk merupakan anggaran komprehensif untuk satu
periode spesifik yang terdiri dari anggaran modal dan serangkaian anggaran
operasi dan keuangan yang saling berkaitan.
1) Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan (sales bidget) memiliki tiga komponen:
ramalan volume penjualan, ramalan bauran penjualan, dan harga jual
yang dianggarakan. Faktor-faktor berikut ini seharusnya
dipertimbangkan dalam peramalan penjualan:
 Tingkat penjualan pada saat ini dan tren penjualan pada beberapa
tahun yang akan datang.
 Kondisi ekonomi dan industri secara umum.
 Tindakan kompetitor dan rencana operasi.
 Kebijakan penentuan harga.
 Kebijakan kredit.
 Aktivitas periklanan dan promosi.
 Pesanan yang tidak dapat dipenuhi.7
2) Anggaran Produksi
a) Anggaran Produksi

6
Ibid, hlm. 153.
7
Nyoman Mariantha, Manajemen Biaya (Cost Management) (Makassar: Celebes Media Perkasa,
2018), hlm. 32.
6
Anggaran produksi (production budget) manunjukkan rencana
produksi untuk suatu periode tertentu. Anggaran produksi
dideskripsikan berdasarkan persamaan berikut ini:
Anggaran produksi (dalam unit) = anggaran penjualan (dalam unit)
+ persediaan akhir yang dinginkan (dalam unit) - persediaan awal
(dalam unit).
b) Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku Langsung
Anggaran pemakian bahan baku langsung (direct materials
usage budget) menunjukkan jumlah dan biaya bahan baku langsung
yang dianggarkan vang dibutuhkan oleh produksi. Anggaran pembelian
bahan baku langsung (direct materials usage budget)
menunjukkanjumlah bahan baku langsung yang akan dibeli selama
periode tersebut untuk memenuhi produksi dan persyaratan persediaan
akhir bahan baku.
c) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja yang bagus membantu perusahaan
menghindari perekrutan secara mendadak, mencegah kekurangan
tenaga kerja, dan mengurangi atau menghapus kebutuhan untuk
memberhentikan karyawan.
d) Anggaran Overhead Pabrik
Anggaran overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi
selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
e) Anggaran Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Informasi dari Anggaran harga pokok produksi dan harga
pokok penjualan untuk satu periode muncul pada dua anggaran lain
untuk memperoleh yang sama, laporan laba rugi dan neraca.8
 Anggaran Pembelian Barang Dagang
Anggaran Pembelian Barang Dagang (merchandise
purchase budget) perusahaan menunjukkan jumlah barang dagang
yang perlu dibeli selama periode yang bersangkutan. Bentuk dasar

8
Ibid, hlm. 33
7
anggaran pembelian barang dagang sama dengan anggaran
produksi.
 Anggaran Beban Penjualan Dan Administrasi Umum
Banyak pengeluaran penjualan dan administrasi umum
merupakan hasil dari aktivitas serta program penjualan dan
pemasaran. Perusahaan yang terkenal mengurangi atau
menghapuskan beban penjualan dan administrasi untuk
meningkatkan laba operasi selama periode yang bersangkutan.
 Anggaran Penerimaan (Pengumpulan) Kas
Anggaran penerimaan kas menyediakan perincian mengenai
antisipasi pengumpulan kas dari operasi yang suatu periode yang
akan datang. Penerimaan kas dari aktivitas investasi dan
pembiayaan ditunjukkan pada tempat lain di anggaran kas.
 Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) memuat implikasi kas dari
seluruh aktivitas yang dianggarkan. Pada umumnya, anggaran kas
mencakup tiga bagian utama : (1) arus kas bersi dari aktivitas
operasi, (2) arus kas beris dari aktivitas investasi, serta (3) arus kas
bersih dari aktivitas pembiayaan.
 Anggaran Penerimaan (Pengumpulan) Kas
Anggaran penerimaan kas menyediakan perincian mengenai
antisipasi pengumpulan kas dari operasi yang suatu periode yang
akan datang. Penerimaan kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan
ditunjukkan pada tempat lain di anggaran kas.
 Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) memuat implikasi kas dari
seluruh aktivitas yang dianggarkan. Pada umumnya, anggaran kas
mencakup tiga bagian utama : (1) arus kas bersi dari aktivitas operasi,
(2) arus kas beris dari aktivitas investasi, serta (3) arus kas bersih dari
aktivitas pembiayaan.9
 Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan
9
Ibid.
8
Laporan laba rugi rang dianggarkan (pro forma)
mendeskripsikan laba bersih yang diharapkan untuk periode yang
akan datang.
 Neraca Yang Dianggarakan
Tahap akhir dalam siklus penyusunan anggaran biasanya
adalah menyiapkan neraca yang dianggarkan (pro forma). Neraca
yang dianggarkan menyertakan implikasi dari seluruh operasi dan
arus kas selama periode anggaran dan menunjukkan saldo yang
diproyeksikan pada akhir periode anggaran.

C. Ketidakpastian Proses Penganggaran


Perangkat lunak program komputer akuntansi (seperti excel) dapat digunakan
untuk berhubungan dengan ketidakpastian yang berkaitan dengan proses
penyusunan anggaran. Peranti lunak ini dapat digunakan untuk melakukan
analisis bagaimana jika dan analisis sensitivitas.
1. Analisis Bagaiman-jika
Maksud analisis (what-if analysis) adalah untuk menelaah
bagaimana perubahan pada satu atau lebih dari satu hal anggaran
memengaruhi variabel lain atau anggaran kepentingan.
2. Analisis Sensitivitas
Salah satu keunggulan utama dari melakukan analisis sensitivitas
adalah kemampuan untuk memisahkan risiko yang berkaitan dengan
komponen operasi tertentu dan mengembangkan rencana kontingensi untuk
berhubunganan dengan resiko - resiko tersebut.10

10
Ibid, hlm. 34.
9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran Anggaran adalah sebagai alat komunikasi dimana manajemen puncak
mendefinisikan rencana dan tujuannya untuk periode agar manajer lainnya dan
karyawan memiliki akses terhadap informasi tersebut.
Proses penganggaran biasanya mencangkup pembentukan komite anggaran
penentuan periode anggaran, spesifikasi pedoman anggaran, penyusunan proposal
anggaran awal, negosiasi, peninjauan ulan, serta revisi anggaran.
Anggaran induk terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi,
anggaran pembelian barang dagang, anggaran beban penjualan dan administrasi
umum, anggaran penerimaan (pengumpulan) kas, anggaran kas, laporan laba rugi
yang dianggarkan, dan nera yang dianggarkan.

B. Saran
Hendaknya makalah dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran bagi pembaca. Dan bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya
bagi penyusun dan pembaca.
Bagi para pembaca jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui
lebih jauh maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-
buku yang berkaitan dengan judul “Strategi dan Anggaran Induk”.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alim, Mohammad Nizarul. 2017. Sasaran dan Evaluasi Anggaran:


Ketidakpastian Lingkungan dan Pengalaman Manajer sebagai Variabel
Kontinjensi, Ekuitas (Jurnal Ekonomi dan Keuangan). Vol. 10 No. 01.

Blocher, Stout, Cokins. 2007. Manajemen Biaya Penekanan Strategis. Jakarta:


Salemba Empat.

Mariantha, Nyoman. 2018. Manajemen Biaya (Cost Management). Makassar:


Celebes Media Perkasa.

11

Anda mungkin juga menyukai