MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
i
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta
hidayahnya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “Perencanaan Sumber Daya
Manusia yang Efektif” ini dapat diselesaikan. Dalam pembuatan makalah ini, banyak
didapati hambatan . Akan tetapi, atas bantuan dari beberapa pihal, hambatan tersebut
dapat teratasi. Oleh karena itu, diucapkan terimakasih kepada :
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, diharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................20
B. Saran..........................................................................................................20
STUDI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aspek terpenting bagi perusahaan
karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan
tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia yang
dilakukan oleh suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu. Dalam
suatu perusahaan terdapat fokus yang menjadi kajian dalam mengelola manajemen
Sumber Daya Manusia yaitu masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut
urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Saat ini, pengelolaan Sumber Daya Manusia sangat diperlukan oleh perusahaan
mengingat lingkungan yang dihadapi oleh manajemen Sumber Daya Manusia
sangatlah menantang, perubahan muncul dengan cepat dan meliputi masalah-
masalah yang sangat luas. Oleh karena itu mengelola Sumber daya manusia menjadi
sesuatu yang sangat menentukan bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam
mencapai tujuan. kegagalan dalam mengelolanya akan berdampak pada kesulitan
perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengaturan Manajemen Sumber Daya Manusia dan
apa manfaatnya bagi suatu perusahaan?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perencanaan Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana tanggung jawab terhadap perencanaan Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana mengelola kelebihan Sumber Daya Manusia?
5. Apa saja masalah dalam pengaturan sumber daya perusahaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengaturan Manajemen Sumber Daya Manusia
beserta manfaatnya.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perencanaan Sumber Daya
Manusia.
3. Untuk mengetahui tentang tanggung jawab terhadap perencanaan Sumber Daya
Manusia
4. Untuk mengetahui cara mengelola kelebihan Sumber Daya Manusia yang baik.
5. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pengaturan sumber daya
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja sebagai
penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang
memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro
yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah wilayah, dan SDM
mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau
perusahaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting
dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Sumber
daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen
sumber daya yang lain seperti modal, teknologi, karena manusia itu sendiri yang
mengendalikan faktor yang lain.
MSDM dapat dipahami sebagai suatu proses dalam organisasi serta dapat pula
diartikan sebagai suatu kebijakan (policy).
Sementara itu, Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992:16) mengartikan MSDM
dalam rumusan seperti berikut ini:
Human Resource Management (HRM) is the recognition of the importance of an
organization's workforce as vital human resources contributing to the goals of the
organization, and the utilisation of several functions and activities to ensure that they
are used effectively and fairly for the benefit of the individual, the organization, and
society'
Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga
organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai
tujuannya.2 Terdapat beberapa ahli mengemukakan tentang definisi dari perencanaan
Sumber Daya Manusia, antara lain:
Lebih lanjut Schuler & Walker (1990) menyebutkan bahwa perencanaan SDM
meliputi lima tahapan, yaitu: 1) Mengidentifikasi tujuan, 2) Peramalan keperluan atau
syarat dasar SDM, 3) Menilai keahlian yang telah dimiliki dan karakteristik penawaran
internal lainnya, 4) Menentukan kebutuhan utama SDM, dan 5) Mengembangkan
rencana aktivitas kegiatan dan program untuk memastikan penempatan orang-orang
yang tepat di tempat yang tepat. Sedangkan aktivitas- aktivitas dalam perencanaan
SDM dapat digambarkan dalam tiga jangka waktu, yaitu:3
1. Perencanaan jangka pendek (sampai dengan satu tahun) yang sering disebut
sebagai strategi sumber daya manusia, meliputi:
a. Meramalkan permintaan dan penawaran yang dapat diprediksi dengan pasti
(pekerjaan apa yang butuh diisi dan ditawarkan, bagaimana dan di mana
mendapatkan orang-orang tersebut),
b. Menetapkan tujuan yang mudah untuk dikuantifikasi (meliputi: menarik,
menilai dan menentukan karyawan yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan),
c. Design dan implementasi program-program jangka pendek (misalnya:
program penarikan karyawan, program seleksi, sistem penilaian kinerja untuk
mengidentifikasi perbaikkan kinerja dan kompensasi penghargaan, program
pelatihan yang menekankan pada pengembangan keahlian yang dibutuhkan
dimasa yang akan datang, sistem kompensasi yang didesain untuk mencapai
3
Erni Widajanti, Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif:Strategi Mencapai Keunggulan
Kompetitif, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan vol. 7 No. 2 2007, hlm. 106
tujuan-tujuan jangka pendek dan diharapkan dapat membantu proses pencapaian
tujuan jangka waktu yang lebih lama,
d. Mengevaluasi perencanaan jangka pendek (meliputi: penilaian tentang seberapa
baik tujuan telah dicapai). Oleh karena tujuan-tujuan jangka pendek pada
umumnya mudah dikuantifikasi (misalnya: menampung jumlah pelamar
pekerjaan, menentukan jumlah karyawan yang disewa dan tingkat kinerja
karyawan), maka evaluasi sistematis dari program-program SDM untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendek organisasi cukup fleksibel dan beberapa
evaluasi kenyataannya sudah bisa dilakukan oleh organisasi- organisasi besar.
2. Perencanaan jangka menengah (jangka waktu dua atau tiga tahun), meliputi:
a. Meramalkan permintaan jangka menengah, dalam hal ini perencanaan
strategi berusaha memprediksi output organisasi, misalnya: produksi yang
diharapkan, volume dan tingkat penjualan,
b. Meramalkan penawaran jangka menengah. Untuk meramalkan penawaran
jangka menengah dapat diturunkan dari sumber informasi eksternal atau
internal, tetapi biasanya informasi internal yang krusial dan lebih layak,
c. Menetapkan tujuan. Tujuan jangka menengah adalah serangkaian rencana
tindakan yang dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan melalui usaha
bersama dari perencanaan SDM dan manajer-manajer yang relevan dalam suatu
organisasi. Tujuan jangka menengah lebih terlihat dalam hal: menyesuaikan
kembali keahlian, sikap dan perilaku karyawan untuk menyesuaikan perubahan
utama yang dibutuhkan dalam bisnis, seperti menyesuaikan praktik-praktik
SDM dengan perubahan kebutuhan karyawan,
d. Design dan implementasi program-program jangka menengah yang dapat
membantu karyawan menyesuaikan pada perubahan-perubahan organisasi.
Program-program ini meliputi: training atau retraining programs (hal ini
dipengaruhi oleh perubahan teknologi), pelayanan yang terkait dengan
pekerjaan yang membutuhkan gaya manajemen baru (produksi barang- barang,
nilai-nilai dari orientasi pelayanan, pelayanan penyerahan barang), kesiapan
yang baik dalam jangka pendek untuk menarik karyawan baru atau
menyewa yang dapat mendorong program-program jangka waktu yang lebih
lama, economic conditions force downsizing (terdapat tiga pendorong utama
untuk program-program jangka menengah, yaitu: restrukturisasi organisasional
(meliputi: merger dan akuisisi), pengurangan tenaga kerja yang seringkali
mengikuti restrukturisasi organisasional dan adaptasi terhadap tenaga kerja yang
beragam).
e. Evaluasi jangka menengah. Karena jangka menengah lebih tidak pasti,
kontingensi dan ruang lingkup lebih luas, maka penyesuaian unit analisis
seringkali pada produktivitas departemen atau unit bisnis.
3. Jangka panjang (lebih dari tiga tahun), meliputi:
a. Meramalkan permintaan dan penawaran yang berhubungan dengan
tantangan suksesi. Sedangkan program perencanaan suksesi sendiri adalah
merupakan sistem yang kompleks untuk melindungi kesehatan perusahaan
jangka panjang. Tujuan yang paling utama dari program suksesi
manajemen adalah mengembangkan team kepemimpinan yang kuat untuk
tugas-tugas strategik (Leibman et. al., 1996). Kegiatan-kegiatan kunci
dalam meramalkan permintaan dan penawaran jangka panjang meliputi:
mengidentifikasi karyawan yang mempunyai potensi tinggi, mengidentifikasi
yang dibutuhkan menyediakan pengalaman belajar untuk mengembangkan
kompetensi. Sedangkan program pengembangan yang baik, meliputi variasi dari
komponen: prosedur seleksi, rencana-rencana pengembangan, mentorship,
meninjau kembali kinerja dan aktivitas aktivitas perencanaan karir yang
melibatkan karyawan dalam merencanakan dan memonitor pengembangan
mereka sendiri.
b. Program design dan implementasi, hal ini dapat dilakukan dengan
mengembangkan talenta orang-orang yang mempunyai kemampuan mental
lebih baik, yang secara psychologis cocok dengan yang dibutuhkan perusahaan
untuk inovasi dan perubahan, perncanaan suksesi dan pengembangan karir serta
program peningkatan kualitas,
c. Evaluasi perencanaan jangka panjang. Evaluasi program suksesi
menekankan pada kemampuan untuk memprediksi hasil-hasil individu, seperti
kemajuan karir dan kepuasan. Evaluasi jangka panjang juga diterapkan untuk
mengevaluasi program-program jangka panjang yang menggunakan hasil-hasil
perusahaan, seperti: share price, market share, receipt of industry awards dan
sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari perencanaan SDM yang baik bagi
perusahaan:4
Perencanaan SDM yang tepat sasaran akan membuat perusahaan lebih efektif
dan efisien. Artinya, perusahaan berjalan baik dengan personel yang produktif dan
jumlah karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. Karyawan yang produktif adalah
karyawan yang mampu bekerja sesuai dengan SOP dengan jam kerja yang sudah
ditentukan. Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan dan menghasilkan lebih
banyak daripada karyawan rata-rata. Dengan produktivitas yang tinggi, tidak
dibutuhkan jam kerja ekstra (lembur) ataupun karyawan yang banyak untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Perencanaan SDM yang baik akan menimbulkan sikap positif dalam diri
karyawan. Jenjang karir yang jelas, pelatihan teknis dan soft skills yang rutin
berkesinambungan, serta sistem kompensasi dan insentif yang menarik membuat
4
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Manfaat dari Perencanaan SDM yang Baik Bagi Perusahaan,
diakses dari https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/manfaat-dari-perencanaan-sdm-yang-baik-bagi-
perusahaan-85 pada 16 september 2020 pukul 20.40
karyawan nyaman dalam bekerja. Mereka merasa memiliki kemampuan dan mendapat
ruang kesempatan yang cukup untuk terus maju bertumbuh di dalam dan bersama
perusahaan. Karyawan tahu mereka diperhatikan dan dihargai dengan tulus, daripada
hanya sekedar menjadi “sapi perah” perusahaan. Survei di beberapa negara
menunjukkan bahwa gaji atau penghasilan bukanlah faktor utama seseorang bertahan
dalam pekerjaannya.
SDM yang kompeten akan didapatkan dengan perencanaan yang terarah. Hanya
karyawan dengan kinerja bagus yang akan terus mendorong kemajuan perusahaan.
Karyawan yang tidak mau berkembang akan otomatis terdesak oleh sistem. Mereka
tidak bisa lagi mengandalkan senioritas dalam lingkup pekerjaan.
Sistem SDM yang baik mampu meningkatkan koordinasi antar karyawan dan juga
menciptakan atmosfir kerja yang nyaman dan kondusif. Rasa kekeluargaan bisa dipupuk
dan bertumbuh baik, sehingga hanya ada sedikit perbedaan di pikiran karyawan antara
rumah dan tempat bekerja.
B. Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari
lingkungan organisasi (eksternal).
1. Faktor-Faktor Eksternal
2. Faktor-Faktor Internal
Yang dimaksud dengan factor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat
di dalam organisasi itu sendiri. Faktor internal, menurut S.P Siagian ( Dalam
Faustino,2003) adalah rencana strategik, anggaran , estimasi produksi dan penjualan,
usaha atau kegiatan baru, dan rancangan organisasi dan tugas pekerjaan. Sedangkan
Kiggudu mengemukakan bahwa faktor-faktor internalnya meliputi, Sistem informasi
manajemen dan organisasi, sistem manajemen keuangan, sistem marketting dan pasar,
dan sistem manajemen pelaksanaan.
Antara faktor-faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan
berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia harus bertitik tolak dari pengkajian
terhadap faktor-faktor tersebut.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, para manajer Sumber Daya Manusia memenuhi
tujuan tersebut dengan :
Rekruitmen adalah suatu proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar
atau tenga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM untuk dipekerjakan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Dalam hal perekrutan dan penyeleksian karyawan, manajer
sumberdaya manusia harus mencocokkan keahlian pelamar dengan kebutuhan.
Perusahaan mengakses baik sumber internal maupun eksternal untuk mendapatkan
kandidat yang andal dalam pekerjaan khusus.
Salah satu metode perekrutan dari luar yang paling efektif adalah referensi
karyawan, dimana perusahaan meminta para karyawan untuk merekomendasikan
pelamar yang berasal dari teman-teman mereka, dan memberikan penghargaan berupa
bonus atau hadiah setelah perusahaan berhasil merekrut karyawan tambahan.
Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi dalam usaha
pengembangan tenaga kerja antara lain sebagai berikut :
2. Rotasi Jabatan
3. Delegasi
Manajemen adalah mencapai hasil melalui orang lain, karenanya untuk dapat
merealisir itu, delegasi oleh manajer mutlak perlu. Salah satu kualifikasi penting dari
seorang manajer adalah kesanggupan mendelegasi sebahagian tugas dan wewenangnya
kepada bawahannya.
4. Promosi
Promosi adalah kegiatan pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih tinggi, di mana tugas, wewenang, dan tanggung jawab lebih tinggi dari
sebelumnya. Arun Manoppa dan Mirzas Saiyadin, merumuskan promosi sebagai
penugasan kembali seseorang dengan penaikan jabatan yang dibarengi dengan tanggung
jawab dan status, biasanya dengan kenaikan penghasilan, walaupun tidak terlalu naik
penghasilannya. Salah satu sasaran tindakan promosi ialah untuk mengembangkan
pegawai, sebab pegawai yang cukup berprestasi pada jabatannya harus dikembangkan
dengan menugaskan ia untuk menerima tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
lebih besar dari sebelumnya.
5. Pemindahan
b. Pensiunan
Pensiun adalah pemberhentian pegawai oleh perusahaan kerana pegawai
berumur lanjut sehingga tidak lagi dapat bekerja dengan sempurna. Manfaat pensiun
bukan saja bagi pegawai yang dipensiunkan, tetapi juga bagi pegawai yang belum
pensiun dan bagi perusahaan. Adanya pemberian pensiun, dapat menstabilkan pegawai,
meningkatkan kerjasama dan dapat menimbulkan sense of belongingness. Manfaat
bekerja selamanya pada suatu perusahaan, telah ditunjukkan hasilnya pada berbagai
perusahaan di Jepang dan keadaan seperti ini dapat dimungkinkan dengan penerapan
pemberian pensiun kepada pegawai perusahaan. Tergantung kepada kebijakan pimpinan
perusahaan, maka dana untuk pensiun pegawai dapat diperoleh dari berbagai sumber,
seperti pemotongan sejumlah tertentu gaji pegawai setiap bulan, penyisihan sebagian
keuntungan perusahaan atau kombinasi duanya. Demikian pula saat pensiun dapat
ditentukan dengan memperhatikan berbagai faktor seperti umur, lapangan pekerjaan,
pendidikan pegawai, tingkat kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.5
Bagi suatu perusahaan sangat penting untuk melengkapi informasi profil para
karyawan seperti informasi dasar, riwayat pekerjaan, detail gaji, dan yang lainnya agar
data yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan keadaan karyawan saat ini.
Akurasi Data, rata-rata turn over dan ketidakhadiran juga merupakan sumber
informasi penting sebagai cermin tingkat kepuasan karyawan. Sayangnya banyak
organisasi yang tidak memiliki data yang akurat terkait jumlah pegawai yang masuk dan
keluar serta ketidakhadiran pegawai dalam kurun waktu tertentu. Hal ini menyulitkan
dalam merencanakan kebutuhan SDM.
Banyak perusahaan yang tidak memiliki catatan dan informasi ketenagakerjaan yang
baik. Data turn-over, lembur, riwayat karir, masa kerja, jumlah SDM per tahun ke
belakang, tidak terdokumentasi dengan baik, yang berakibat sulitnya perusahaan dalam
mencari informasi yang diperlukan secara cepat. Penerapan HRIS (Human Resources
Information System) dimana administrasi kepegawaian didokumentasi oleh aplikasi,
memudahkan dalam mengolah informasi yang diperlukan dalam rangka manpower
planning sehingga perencanaan SDM menjadi aktifitas yang strategis bagi perusahaan.
4. Kebijaksanaan pemerintah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Materi Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif disarankan untuk
dipelajari karena dengan mempelajari materi ini pembaca bisa menambah wawasan
tentang apaitu perencanaan terhadap sumber daya manusia serta bagaimana melakukan
kegiatan perencanaan SDM yang baik dan efektif . Pembaca juga akan mengetahui apa
saja masalah atau kendala yang dihadapi perusahaan dalam melakukan perencanaan
SDM.
STUDI KASUS
Meningkatkan Performa SDM Rumah Sakit
Dalam suatu perusahaan, pengelolaan itu diserahkan kepada divisi sumber daya
manusia/departemen personalia yang bertanggung jawab untuk mendapatkan,
memberdayakan, dan memelihara sumber daya manusia. Semakin pentingnya peran
manajemen sumber daya manusia di dalam organisasi telah mendorong munculnya
upaya evaluasi terhadap pelaksanaan divisi tersebut.
Rumah sakit saat ini menghadapi berbagai tantangan salah satunya adalah peningkatan
pengeluaran pembelian APD, masker, dan alat lainnya yang dulunya tidak menjadi
pengeluaran utama, terjadinya penurunan pasien poliklinik rawat jalan dan
perkembangan berita penemuan vaksin atau apapun yang berkaitan dengan berita
terbaru kegiatan medis yang kompleks.
Dua hal penting yang kini semakin sering ditekankan adalah terkait pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien yang sudah tidak lagi menjadi hal baru
saat ini karena merupakan suatu keharusan. Dalam memperbaiki pelayanan kesehatan
yang berfokus pada kepuasan pasien selama penanganan, dibutuhkan tenaga kesehatan
yang berkemampuan tinggi, cekatan, dan terampil yang dapat saling berkoordinasi,
dukungan pegawai rumah sakit, serta dukungan infrastruktur.
Manusia menjadi salah satu sumber daya yang penting di rumah sakit yang mampu
mengaplikasikan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian
terhadap berbagai tugas manajemen sumber daya manusia (SDM). Dan, inilah yang kini
menjadi salah satu hal penting dan paling utama selain sistem informasi rumah sakit
sebagai tulang punggung dari suatu jalannya bisnis proses Rumah sakit.
Manajemen SDM kini memiliki tugas untuk mencapai pemanfaatan sumber daya
manusia yang efektif, hubungan kerja yang baik antar pegawai, pengembangan pegawai
yang maksimum, moral yang tinggi dalam organisasi, serta pengembangan dan apresiasi
aset manusia yang berkelanjutan.
Sebagian besar rumah sakit telah cukup memahami pentingnya perencanaan SDM
dengan prinsip memberikan pekerjaan yang sesuai dengan individu sehingga dapat
mencapai pelayanan yang efisien dan kepuasan pasien. Penilaian kinerja menjadi hal
yang penting untuk dapat memperbaiki SDM melalui berbagai prosedur seleksi.
Dalam bagian pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan
pengetahuan, manajemen SDM memiliki peran yang lebih signifikan dibandingkan
dengan organisasi di bidang lainnya.
Ketiga, masalah budaya. Bagian manajemen SDM memiliki peran yang penting dalam
membangun kultur pembelajaran yang adaptif dengan juga memiliki kapasitas untuk
mengikuti perubahan yang drastis dengan menciptakan perilaku dan nilai yang sesuai
untuk tenaga kerja kesehatan.
Keempat, masalah kompetensi. Salah satu alasan bagian manajemen SDM jarang
dilibatkan dalam perencanaan strategis suatu organisasi adalah akibat kurangnya
kompetensi dari yang diharapkan, oleh karena itu tingkat kompetensi dari eksekutif dari
bagian manajemen SDM memiliki peran besar dalam integrasi fungsi dan strategi
manajemen SDM.
Peningkatan performa yang spesifik dapat dicapai dengan berbagai jenis praktik
manajemen SDM dalam bentuk satuan maupun kumpulan praktik. Salah satu praktik
dari bagian manajemen SDM yang juga telah banyak diteliti adalah bahwa pelatihan
terbukti memiliki dampak positif terhadap empat kategori performa di atas.
Pelatihan dalam bidang non teknis menjadi salah satu tren di rumah sakit dan terbukti
meningkatkan performa tim, keselamatan pasien, serta performa organisasi. Praktik
lainnya yang juga banyak diteliti adalah delegasi tugas yang terbukti memiliki dampak
terhadap organisasi dan hasil akhir pasien. Sedangkan untuk kumpulan praktik yang
diterapkan sebagian besar meliputi beberapa domain seperti peningkatan motivasi,
kemampuan, serta pemberdayaan.
Salah satu contohnya adalah meningkatkan kepuasan terhadap pekerjaan dapat dengan
kombinasi praktik yang melibatkan pelatihan, dukungan manajemen, kerja sama dalam
tim, promosi, autonomi, insentif finansial, penjadwalan, dan penilaian kerja.
Setiap rumah sakit ada baiknya mengaplikasikan model praktik manajemen sumber
daya manusia yang disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh masing-
masing rumah sakit tersebut dengan memperhatikan aspek penilaian performa yang
hendak diperbaiki. Penerapan manajemen SDM ini akan menjadi faktor yang akan
mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan yang ditawarkan oleh
rumah sakit.
Saran yang bisa dilakukan untuk permasalahan ini adalah; pertama, pelatihan calon
karyawan dan pengembangan karyawan yang telah ditetapkan haruslah terus dijalankan
sesuai dengan prosedur yang ada dan prosedurnya harus dilaksanakan secara jelas dan
berkelanjutan guna meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan untuk menjadi
karyawan yang berkualitas dan kompeten.
Analisis: Melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap para anggota medis secarateknis
maupun non teknis merupakan hal yang bagus dalam rangka meningkatkan performa SDM
Rumah Sakit. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan tersebut, para anggota medis bisa
meningkatkan keahliannya dalam menangani pasien serta menimbulkan sikap positif sebagai
anggota medis. Selain itu, pihak rumah sakit juga akan mendapatkan penilaian yang positif jika
para anggota medinya mempunyai keahlian kerja yang bagus dalam menangani pasiennya.
DAFTAR PUSTAKA
Widajanti, Erni. 2007. Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif:Strategi Mencapai
Keunggulan Kompetitif, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan vol. 7 No. 2
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng. Manfaat dari Perencanaan SDM yang Baik
Bagi Perusahaan. diakses dari https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/manfaat-dari-
perencanaan-sdm-yang-baik-bagi-perusahaan-85
Masram dan Mu’ah. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama