Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan paper ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Paper ini disusun agar pembaca dapat memperluas Ilmu tentang Pengaruh Konsumen Dan
Penyebaran Informasi dalam konteks Perilaku Konsumen yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Paper ini di susun oleh penyusun dengan kerjasama yang baik
antar anggota kelompok. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Perilaku Konsumen yang
telah membimbing dan mengajarkan kami agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga paper ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN……………………….…………….…….………..............5
2.1 Pengertian Kepemimpinan Opini………………………………………………..….5
3.1 Dinamika Proses Kepemimpinan Opini…………………………………………….5
4.1 Profil Pemimpin Opini dan Membedakannya dengan Market Maven……………...6
5.1 Alur Komunikasi Pribadi……………………………………………………….…...7
6.1 Pengertian Proses Difusi dan Komponennya………………………………….…….9
7.1 Proses Adopsi dan Tahapannya………………………………………………..……11
8.1 Profil Konsumen Sebagai Inovator………………………………………………….13
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………...15
A. Kesimpulan Dan saran …………………………………………..……………….16
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ..………………………………………………………17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Opinion leader atau pemimpin opini adalah individu yang memimpin dalam
mempengaruhi pendapat orang lain tentang inovasi.
Perilaku pemimpin opini penting dalam menentukan tingkat adopsi suatu inovasi dalam suatu
sistem.
Opinion leaders menjadi perbincangan dalam literatur komunikasi sekitar tahun 1950-
1960-an, sebelumnya literatur komunikasi yang sering digunakan yaitu kata-kata influentials,
influencers atau tastemakers untuk menyebut opinion leaders. Kemudian kata opinion
leaders lebih sering dikenal dimasyarakat pedesaan, sebab pada saat itu tingkat media masih
rendah serta pendidikan yang belum maju. Jadi kebutuhan akan informasi dipedesaan diterima
dari mereka yang mempunyai pemahaman yang tinggi serta kebutuhan akan media yang tidak
rendah.
Perilaku konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah. Tentunya hal ini juga tidak
lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara Asia, yang memberi dampak pada peningkatan
pendapatan individual, sehingga konsumen di zaman sekarang lebih berorientasi pada nilai suatu
produk dari pada harganya. Konsumen rela untuk membelanjakan uang lebih dengan tujuan
mendapatkan pelayanan yang baik, yang tentunya memberi nilai kepuasan kepada konsumen.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah gaya hidup. Gaya hidup
akan mempengaruhi penilaian yang dilakukan oleh seseorang yang akan membeli suatu produk
segencar apapun persaingan yang ada di pasar, konsumen tetaplah sebagai penentu dalam
membuat keputusan pembelian. Pilihan-pilihan produk yang ditawarkan tentunya secara tidak
langsung akan mempengaruhi pengambilan keputusan membeli bagi konsumen. Pasar hanya
menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang bermacam-macam. Namun pada akhirnya,
konsumen yang memiliki hak untuk bebas memilih apa dan bagaimana produk yang nantinya
akan mereka konsumsi.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
3.1 Dinamika Proses Kepemimpinan Opini
Beberapa sebab dari keefektifan para pemimpin pendapat dibahas pada bagian berikut
ini:
1. KredibilitasPara pemimpin pendapat merupakan sumber informasi yang sangat
dipercayakarena biasanya dianggap objektif memberikan informasi atau nasihat
yangmenyangkut produk atau jasa yang mereka berikan. Maksud baik merela
dianggapsesuai dengan kepentingan terbaik para penerima pendapat karena mereka
tidakmempunyai alasan khusus untuk melakukan perbuatan tersebut.
2. Informasi produk yang positif dan negatifInformasi yang diberikan para pemsar selalu
menguntungkan produk mereka. Jadi,adanya kenytaan bahwa para pemimpin pendapat
memberikan infromasi yangmanguntungkan maupun yang tidak menguntungkan
menambah kredibilitasmereka.
3. Informasi dan NasihatPara pemimpin pendapat merupakan sumber informasi maupun
nasihat. Merekamungkin hanya membicarakn pengalaman mereka dengan suatu
produk,menceritakan apa yang mereka ketahui mengenai suatu produk atau secara
lebihagresif menasihati orang lain untuk membeli atau mengihandari suatu
produktertentu.
Para pemasar bisa mengidentifikasi pemimpin opini yang relevan untuk produk,
mereka bisa mendesain pesan yang mendorong komunikasi dengan dan mempengaruhi
perilaku konsumen orang lain. Untuk alasan ini para peneliti konsumen telah mencoba
mengembangkan sebuah profil yang realistic untuk pemimpin opini. Ini tidak mudah
seorag individu adalah seorang pemimpin opini untuk sebuah kategori produk yang
lainnya. Secara umum profil pemimpin opini dipengaruhi oleh konteks dari kategori
produk spesifik.
6
TABEL: PROFIL PEMIMPIN OPINI
Attribut umum lintas kategori produk Attribut untuk kategori spesifik
Innovativeness Interest
Suka berbicara Pengetahuan
Percaya diri Ketertarikan khusus media
Suka berkumpul Usia sama
Pebedaan pengertian Status sosial sama
Masyarakat terbuka diluar
kelompok
Jadi perbedaan antara Opinion Leader dengan Market Maven dan Mengapa mereka
penting bagi pemasar; Dalam kondisi bagaimanakah salah satu lebih penting relatif
terhadap lainnya.
Opinion Leader:
Yaitu orang yang memiliki pengetahuan tentang suatu produk dan mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi attitude dan behavior orang lain. Opinion leader dapat
mempengaruhi orang lain karena:
· Mereka telah mengevaluasi dan menyatukan informasi tentang suatu produk secara
pasti. Tidak seperti komersial endorser, opinion leader seringkali lebih dipercaya karena
mereka tidak mempunyai keterikatan apapun dengan perusahaan untuk mempromosikan
suatu produk.
· Mereka cenderung aktif bersosialisasi di dalam komunitas mereka.
· Mereka biasanya juga merupakan pembeli awal suatu produk baru.
Market maven:
Yaitu orang-orang yang mempunyai ketertarikan untuk secara aktif terlibat dalam diskusi
suatu produk. Market maven biasanya bukan orang yang pertama kali membeli produk
tersebut, mereka lebih suka mencari tahu produk tersebut dan mengamati apa yang akan
terjadi di pasar. Ciri-cirinya:
· Senang memperkenalkan merek dan produk baru kepada teman-temannya.
· Suka membantu orang lain untuk memberikan informasi tentang suatu produk
Teori Arus Komunikasi Banyak Langkah Modern arus komunikasi antar personal
yang lebih lengkap menggambarkan transmisi informasi dari media sebagai arus banyak
langkah. Model yang direvisi memperhitungkan kenyataan bahwa informasi dan
oengaruh seringkali
merupakan proses dua arah dimana para pemimpin pendapat mempengaruhi maupun
dipengaruhi oleh penerima pendapat
Didalam pembahasan ini ada empat model arus aliran pesan, yaitu model jarum
injeksi (hypodermic needle model), Model aliran satu tahap (one-step flow model),
model aliran dua arah tahap (two-step flow model), dan model aliran banyak tahap (multy
step flow model). Yang masing–masing model tersebut memliki kelebihan dan
kekurangan dalam teori serta penyampaiannya.
7
5.2 Hypodermic Needle Model (Model Jarum Injeksi)
Secara substansial, model ini adalah one step flow, artinya arus komunikasi
disampaikan secara satu arah saja (dari media massa kepada audience). Dasar pemikiran
model ini adalah bahwa khalayak bersikap pasif terhadap berbagai macam informasi
yang disebarkan/disiarkan media massa. Sebaliknya media lebih aktif untuk
mempengaruhi audience. Maka teori ini disebut teori peluru (bullet theory). Jadi jika
sebutir peluru tembakkan, ia akan selalu menemukan sasaran, dan sasaran yang dimaksud
tersebut adalah khalayak.
Sehubungan dengan model ini Elihu Katz mengemukakan: media massa memiliki
kekuatan yang luar biasa besarnya dan mass audience dianggap seperti atom-atom yang
terpisah satu dengan yang lain serta tidak saling berhubungan dengan media massa.
Pesan model aliran satu tahap ini, media massa langsung berhubungan dengan
audiencenya. Dengan kata lain, pesan yang disampaikan mengalir tanpa ada perantara
(audience bisa langsung mengaskes langsung media). Adapun perbedaan diantara
keduanya adalah :
1. Model aliran satu tahap mengakui bahwa media massa bukanlah all powerfull dan
tidak semua media mempunyai kekeuatan yang sama. Sedangkan Hypodermic Needle
Modelmenyakini bahwa media itu all powerfull, ibarat peluru yang ditembakkan.
2. Aspek-aspek seleksi screening di pihak audience mempunyai pengaruh terhadap pesan.
Dengan kata lain, pesan yang diterima sangat tergantung pada sistem seleksi yang ada
pada masing-masing audience.
3. Model aliran satu tahap mempengaruhi kemungkinan timbulnya reaksi atau efek yang
berbeda dikalangan audience terhadap pesan-pesan dari media yang sama. Artinya pesan
media yang sama diterima beberapa audience belum tentu menimbulkan reaksi yang
sama, begitu pula dengan efek yang ditimbulkan. Tetapi dalam model jarum hipodemik,
bahwa pesan yang disampaikan media massa akan menimbulkan reaksi dan efek yang
sama.
Dalam model ini pesan-pesan dari media massa tidak seluruhnya langsung
mengenai audience, tetapi pesan tersebut disampaikan oleh pihak tertentu artinya pihak
tertentu tersebut dikenal dengan opinion leaders (pemimpin opini/pemuka pendapat). Ada
dua tahap penyampaian pesan dalam aliran ini.
Tahap 1: dari sumber media untuk pemimpin opini (transfer informasi)
Tahap 2: dari pendapat kepada pengikut mereka."Komunikasi pesan" mengalir dari
sumber-melalui saluran media massa untuk pemimpin opini - meneruskannya pada para
pengikut peran komunikasi yang berbeda:pengetahuan tentang inovasi, untuk persuasi,
keputusan untuk mengadopsi atau menolak, Implementasi, konfirmasi, dan pengetahuan
pencipta
8
5.5 Multy Step Flow Model(Model Aliran Banyak Tahap)
Pada prinsipnya, model ini adalah gabungan dari semua model yang sudah
disebutkan diatas. Model ini menyatakan bahwa pesan-pesan media massa menyebar
kepada audience atau khalayak melalui interaksi yang kompleks.
9
yang tidak sejalan dengan keyakinan yang ada, keadaan psikologis tidak nyaman.
Individu yang berangkat dari prinsip homophily dan berusaha untuk berkomunikasi
dengan orang lain yang berbeda dari diri mereka sendiri sering menghadapi frustrasi
komunikasi tidak efektif. Perbedaan kompetensi teknis, status sosial, kepercayaan, dan
timah bahasa untuk arti salah, sehingga menyebabkan pesan yang akan terdistorsi atau
untuk pergi diabaikan.
Tetapi komunikasi heterophilous memiliki potensi informasi khusus, meskipun
mungkin terjadi hanya jarang. Link jaringan Heterophilous sering menghubungkan dua
klik-klik, sehingga mencakup dua set individu sosial berbeda dalam suatu sistem. Link-
link antar heterophilous sangat penting dalam membawa informasi tentang inovasi,
seperti yang tersirat di (1973) teori Granovetter tentang kekuatan hubungan lemah. Jadi,
komunikasi homophilous mungkin sering dan mudah tetapi mungkin tidak begitu penting
karena komunikasi heterophilous kurang sering dalam menyebarnya sebuah inovasi.
Homophily dapat bertindak sebagai penghalang tak terlihat oleh aliran inovasi dalam
sistem. Ide-ide baru biasanya memasuki sistem melalui lebih tinggi status dan anggota
lebih inovatif. Gelar tinggi homophily berarti bahwa terutama orang-orang elit
berinteraksi satu sama lain, dan dengan demikian inovasi tidak "menetes ke bawah"
untuk non-elit. Pola difusi Homophilous menyebabkan ide-ide baru untuk menyebar
secara horizontal, bukan vertikal, dalam sebuah sistem. Homophily karena itu dapat
bertindak untuk memperlambat laju difusi dalam suatu sistem. Jika homophily adalah
penghalang untuk difusi, agen perubahan harus bekerja dengan set yang berbeda dari
pemimpin opini dalam suatu sistem. Jika jaringan interpersonal dalam suatu sistem yang
ditandai dengan tingkat tinggi heterophily, agen perubahan dapat memusatkan perhatian
hanya pada pemimpin opini beberapa dekat bagian atas status sosial dan inovasi. Hal ini
jarang terjadi.
Bukti yang ada menunjukkan:
1. Generalisasi 1: jaringan difusi interpersonal kebanyakan homophilous. Misalnya,
individu status tertinggi dalam suatu sistem jarang berinteraksi langsung dengan mereka
status terendah
2. Berikut ini adalah generalisasi tentang karakteristik pemimpin opini dan pengikut di
bawah berbagai tingkat heterophily dalam sistem:
3. Generalisasi 2: Bila jaringan difusi interpersonal heterophilous, para pengikut mencari
pemimpin opini dari status sosial ekonomi lebih tinggi.
4. Generalisasi 3: Bila jaringan difusi interpersonal heterophilous, para pengikut mencari
pemimpin opini dengan pendidikan yang lebih formal.
5. Generalisasi 4: Bila jaringan difusi interpersonal heterophilous, para pengikut mencari
pemimpin opini dengan tingkat yang lebih besar eksposur media massa.
6. Generalisasi 5: Ketika jaringan difusi interpersonal heterophilous, para pengikut mencari
pemimpin opini yang lebih kosmopolit.
7. Generalisasi 6: Bila jaringan difusi interpersonal heterophilous, para pengikut mencari
pemimpin opini dengan kontak agen perubahan yang lebih besar.
8. Generalisasi 7: Bila jaringan difusi interpersonal heterophilous, para pengikut mencari
pemimpin opini yang lebih inovatif.
10
7.1 Proses Adopsi dan Tahapannya
Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa tujuan utama proses difusi adalah agar
diadopsinya suatu inovasi. Namun demikian, seperti terlihat dalam model proses
keputusan inovasi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses keputusan inovasi
tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa faktor yang mempengaruhi proses
keputusan inovasi.
11
interpersonal mempengaruhi manusia untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya telah
diperkenalkan oleh media massa.
1. Inovator: Adalah kelompokorang yang berani dan siap untuk mencoba hal-
hal baru.Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial
lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun
terdapat jarakgeografis. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memeiliki gaya
hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
2. Pengguna awal: Kelompok ini lebih lokaldibanding kelompok inovator. Kategoriadopter
seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu
mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan
dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk
mencoba inovasi baru.
3. Mayoritasawal: Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau
menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan
dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi
inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini
menjalankanfungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan
kepada seluruhkomunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
4. Mayoritasakhir: Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi.
Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi
sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanandari kelompoknya bisa
memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk
mengadopsi inovasi.
5. Laggard: Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi.
Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini
biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiransama dengan
mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang
justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka
ketinggalanzaman.
Apa yang dilakukan konsumen setelah menerima pengaruh adalah bagaimana mereka sampai
pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar sangat tertarik untuk mengetahui
dan memahami proses pengambilan keputusan konsumen dalam konteks pemilihan
alternatif-alternatif konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasar dianggap berhasil
kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi
oleh konsumen.
13
5. Kebiasaan Media
Perbandingan kebiasaan media para inovator dan bukan inovator di bidangkonsumsi
sangat berbeda dan menyatakan bahwa para inovator mempunyai keterbukaan yang
lebih besar terhadap berbagai majalh dibandingkan bukan inovator.
6. Karakteristik Sosial
Para inovator konsumen secara sosial lebih diterima dan lebih terlibatdibandingkan
bukan inovator.
7. Karakteristik Demografis
Para inovator konsumen memiliki pendidikan yang lebih formal, penghasilan pribadi
dan penghasilan keluarga yang lebih besar, dan lebih mungkin mempunyaistatus
pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan bukan inovator.
14
BAB III
PENUTUP
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Opinion leaders dapat dikatakan sebagai orang-orang berpengaruh, yakni orang-orang
tertentu yang mampu memengaruhi sikap orang lain secara informal dalam suatu sistem sosial.
Dalam kenyataannya, orang berpengaruh ini dapat menjadi pendukung inovasi atau sebaliknya,
menjadi penentang. Ia (mereka) berperan sebagai model dimana perilakunya (baik mendukung
atau menentang) diikuti oleh para pengikutnya. Opinion leaders bukanlah manusia yang serba
tau akan segala hal, tetapi kelebihannya adalah bahwa mereka diangap orang yang lebih peka
dan in group serta tahu adat kebiasaamn masyarakat. Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi
serta selalu siap memantu perubahan sosial di lingkungannya.
Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah ini kedepannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://opinileaders.blogspot.co.id/2015/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://yundaapratiwi.blogspot.co.id/2015/10/makalah-peranan-opinion-leader-dalam.html
https://www.academia.edu/9562399/Perilaku_konsumen
https://harnum1605.wordpress.com/2016/01/04/perilaku-konsumen-tugas-2/
https://hildafitriningsih.wordpress.com/2011/07/03/pengaruh-konsumen-dan-penyebaran-
inovasi/
17