Anda di halaman 1dari 11

BEMBY NURCHOLIS (28.

0412)
KELAS A-8
PRODI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL

MANAJEMEN PERUBAHAN
METODE MANAJEMEN PERUBAHAN

1. Metode Lewin atau


sering disebut Lewin’s three step model mengacu pada tiga konsep atau fase,
yaitu unfreezing – movement – refreezing. Dari gambar tersebut dapat dilihat tiga
fase perubahan menurut Lewin dengan perbandingan antara driving forces
dengan restraining forces.

Berikut penjelasan untuk masing-masing fase dalam Lewin (Lewin, 1951):

a. Unfreezing
Fase yang pertama ini dibentuk dengan teori perilaku manusia dan perilaku
perusahaan, yang terbagi dalam tiga subproses yang mempunyai relevansi
terhadap kesiapan perubahan yaitu perlunya kondisi perubahan karena
adanya kesenjangan yang besar antara tujuan dan kenyataan. Umumnya,
fase ini melibatkan tiga aktivitas berikut:
o Menelaah dan memahami status quo atau keadaan perusahaan saat ini
untuk melihat jarak yang ada antara keadaan yang diharapkan dengan
keadaan saat ini.
o Meningkatkan dan menekankan faktor-faktor yang menguatkan untuk
melakukan perubahan.
o Mengurangi faktor-faktor yang bersifat resisten terhadap perubahan
tersebut.

Proses perubahan ini dipimpin oleh orang yang memiliki jabatan yang tinggi,
misalnya adalah manajer. Manajer perlu memahami pentingnya perubahan
tersebut terlebih dahulu, kemudian barulah melakukan edukasi ke para
anggota lainnya mengenai perubahan tersebut.

Proses edukasi tersebut memerlukan desakan dan motivasi bahwa


perubahan yang dilakukan tersebut merupakan hal yang positif,
mendatangkan keuntungan, serta membantu kegiatan dalam perusahaan
kedepannya.

Selain itu, manajer juga perlu memperhatikan dan mengatasi faktor-faktor


lainnya yang dapat menghambat perubahan tersebut, sehingga akhirnya
perubahan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Kemudian, manajer perlu membuat rencana-rencana jangka pendek dan
panjang yang berkaitan dengan perubahan tersebut.

b. Movement
Menganalisa kesenjangan antara desire status dengan status quo, dan
mencermati program-program perubahan yang sesuai untuk dilakukan agar
dapat memberi solusi yang optimal untuk mengurangi resistensi terhadap
perubahan.

Sebagaimana peran berubah, suatu kondisi inefisiensi terjadi, manakala


tujuan perubahan terabaikan. Penerapan gaya kepemimpinan yang baik
adalah penting dan dengan mencermati strategi-strategi perubahan yang
sesuai untuk dilakukan agar dapat memberi solusi yang optimal untuk
mengurangi resistensi terhadap perubahan. Tujuan akhir dari fase ini adalah
agar setiap orang tetap dalam kondisi siap berubah.
c. Refreezing
Merupakan fase dimana perubahan yang terjadi distabilisasi dengan
membantu orang - orang yang terkena dampak perubahan,
mengintegrasikan perilaku dan sikap yang telah berubah ke dalam cara yang
normal untuk melakukan sesuatu. Hal ini dilakukan dengan memberi mereka
kesempatan untuk menunjukkan perilaku dan sikap baru. Sikap dan perilaku
yang sudah mapan kembali tersebut perlu dibekukan, sehingga menjadi
norma-norma baru yang diakui kebenarannya, atau dengan kata lain
membawa kembali perusahaan kepada keseimbangan baru.

Fase ini adalah fase dimana keadaan yang diharapkan sudah dapat tercapai
sehingga perubahan tersebut harus diperkuat dan dipermanenkan. Untuk
memperkuat perubahan tersebut dapat dilakukan dengan cara menetapkan
aturan dan kebijakan baru, menciptakan budaya-budaya baru, dan
menerapkan sistem penghargaan terhadap perubahan tersebut. Dengan
melakukan hal-hal tersebut, maka perubahan tersebut mencapai titik stabil.

 Contoh Kasus: Transformasi PT. Semen Gresik Indonesia

Melakukan transformasi dengan merubah tujuan yang ingin dicapai, hal


pertama yang dilakukan dengan menyesuaikan dengan perubahan
lingkungan, yang kedua dengan meningkatkan laba bersih dan peningkatan
produksi dengan peninjauan kinerja perusahaan, yang ketiga dengan
meningkatkan kinerja karyawan, dan yang terakhir dengan pengintegrasian
teknologi informasi.

Penyelesaian kasus:

Visi yang diusung oleh PT. semen gresik Indonesia yaitu “menjadi
perusahaan terkemuka di Indonesia dan asia tenggara” dan sekarang hal
tersebut sudah tidak relevan dengan saat ini, maka dilakukanlah
pembaharuan visi yaitu” menjadi perusahaan internasional yang terkemuka
di asia tenggara”. Setelah memperbaharui misi, PT. semen gresik mengganti
nama PT. semen Indonesia dengan tujuan dapat mereflesikan ambisi dari
perusahaan tersebut, da dapat merangkul beberaoa perusahaan yang
bergerak pada bidang yang sama sebagai karakteristik nasional.

Lalu melakukan movement dengan mengimplementasikan hasil dari


perubahan - perubahan yang dilakukan, dan dengan memanfaatkan
kepemimpinan untuk mengurangi resistensi dari penerapan dari perubahan
tersebut, karyawan dari PT. semen gresik di ubah cara pandang dan
diberikan motivasi untuk mempersatukan karyawan untuk menyatukan
mereka, bahkan pemegang saham dari PT. semen gresik diubah dari yang
sebelumnya dipegang oleh Indonesia 51%, blue valley holding 24,9% dan
publik 24,1%. Lalu setelah dilakukan perubahan Indonesia 51% dan publik
49%. Hal tersebut untuk untuk mewujudkan BUMN yang berkarakteristik
nasional untuk kemajuan BUMN Indonesia. Untuk menghindari resistensi -
resistensi yang terjadi akibat perubahan ini akan di sosialisasikan terlebih
dahulu dan menyampaikan secara berhati - hati kepada semua pihak yang
berkaitan untuk meneria dan mendukung perubahan yang dilakukan dalam
tubuh PT. semen Indonesia

Refreezing adalah dengan mempertahankan hal - hal yang telah di


implementasikan PT. semen gresik untuk langkah kemajuan perusahaan
mereka, dengan merubah visi, paradigma, logo, dan nama peusahaan, dan
diharapkan perubahan tersebut akan tetap membawa BUMN ini. Output yang
di harapkan dengan dilakukan perubahan ini adalah meningkatkan hasil
produksi dan membuat pt. semen Indonesia sejajar dengan industry -
industry yag bergerak pada bidang yang sama, bahkan semakin dikenal
secara interasional. Hal tersebut dapat berdampak kepada peningkatan
kualitas produksi yang semakin lama akan semakin membaik karena selalu
dilakukan peningkatan kualitas yang didapat dari masukan atau saran dari
konsumen yang menggunakan produk dari PT. Semen Indonesia bahkan
untuk mempertahankan perubahan yang telah di bentuk ini, maka
kesehjatraan dari karyawan yang ikut mendukung perubahan yang dilakukan
ini akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan motivasi karyawan serta
jajaran yang ikut endukung perusahaan tersebut agar perubahan tersebut
akan bertahan dan selalu melakukan pembenahan terhadap kualitas
perusahaan.

2. model Perubahan Tyagi


Tyagi (2001) beranggapan bahwa model Lewin tersebut belum lengkap, karena
tidak menyangkut beberapa masalah penting. Pendekatan sistem dalam
perubahan akan memberikan gambaran menyeluruh dalam perubahan
organisasi. Beberapa komponen sistem dalam proses perubahan dimulai
dengan:
 Adanya kekuasaan untuk melakukan perubahan
 Mengenal dan mendefinisikan masalah
 Proses penyelesaian masalah
 Mengimplimentasikan perubahan
 Mengukur, mengevaluasi, dan mengontrol hasilnya.

Contoh Kasus Tyagi: Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd yang memproduksi pocari
sweat.

Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi obat - obatan yang di


khusukan pengobatan di rumah sakit, tetapi pada tahun 1980, Otsuka
mengusung minuman ringan yang berkiblat kepada minuman kesehatan yang
berupa minuman pocari sweat.

Penyelesaian kasus:
Melalui model perubahan tyagi, dengan pergantian kepala perusahaan akihiko
Otsuka yang menjabat sebagai kepala baru, pada saat itu akihiko yang baru
menjabat kepala perusahaan memiliki andil yang sangat besar atas kea rah
mana yang diambil perusahaan tersebut. Karena memiliki kekuasaan untuk
menentukan arah persahaan berarti perlu kepekaan akan situasi yang terjadi,
bahkan harus mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan, melalui
identifikasi akan mengetahui apa yang dibutuhkan perusahaan bahkan akan
mengetahui langkah yang akan di ambil perusahaan selanjutnya,.

Setelah mengidentifikasi masalah, dan melihat fakta di lapangan, maka terlihat di


sana tren yang terjadi,dan saat itu terdapat tren masalah kesehatan yang
menjadi fokus utama dikalangan masyarakat, dalam proses penyelesaian
masalah yang terjadi di lapangan mereka memikirkan berbagai macam
alternative yang dapayt digunakan untuk menyelesaikan masala tersebut dan
menggunakanide untuk membuat minuman kesehatan, maka saat inilah yang
dinilai tepat untuk mengimplementsikan perubahan produksi, yang mulanya
hanya memproduksi obat - obatan, beralih memproduksi minuman kesehatan
sebagai fokus utama. hal tersebut dilakukanlah berbagai penelitian utnuk
memproduksi minuman kesehatan yang dapat minum masyarakat sehari - hari
dan menggantikan ion- ion yang hilang, meskipun menemukan berbagai masalah
dalam menemukan komposisi yang cocok. Setelah di ukur, mengevaluasi, dan
mengontrol hasil produksi yang pada awalnya kurang diminati oleh masyarakat,
tetapi berkat strategi pemasaran dan kebutuhan masyarakat terhadap produk
kesehatan, minuman tersebut peminatnya kian lama menjadi semakin banyak
karena tepat dalam mengidentifikasi masalah tersebut.

3. Model Perubahan Kreitner dan Kinicki


Pendekatan sistem Kreitner dan Kinicki (2001) merupakan kerangka kerja
perubahan organisasional yang terdiri dari tiga komponen, yaitu:
a. Inputs
Merupakan masukan dan sebagai pendorong bagi terjadinya proses
perubahan. Semua perubahan organisasional harus konsisten dengan
visi, misi, dan rencana strategis. Di dalamnya terkandung unsur masukan
internal dan masukan eksternal yang keduanya memiliki kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan. Kondisi masukan ini sangat
mempengaruhi jalannya proses perubahan.
b. Target element of change
Mencerminkan elemen di dalam organisasi yang dalam proses
perubahan. Sasaran perubahan diarahkan pada pengaturan organisasi,
penetapan tujuan, faktor sosial, metode, desain kerja dan teknologi, dan
aspek manusia.
c. Outputs
Merupakan hasil akhir yang diinginkan dari suatu perubahan. Hasil akhir
ini harus konsisten dengan rencana strategik. Hasil perubahan dapat
diukur pada beberapa tujuan baik pada tingkat organisasional, tingkat
kelompok maupun tingkat individual.

Contoh Kasus: perusahaan BMW


Perusahaan bmw mulanya bergerak pada industry pesawat terbang pada saat
perang dunia pertama yang membantu tantara jerman dalam perakitan
kendaraan perang pada saat itu, sejak kekalahan jerman, dan adanya perjanjian
versailes yang melarang mereka untuk memproduksi pesawat.
a. Input

Pendorong dalam perubahan perusahaan bmw dalam beralihnya jenis


produksi adalah berhentinya produksi pesawat akibat kekalahan tantara
jerman, melalui perjanjian versailes mereka dilarang untuk meproduksi
pesawat seperti sebelumnya. Dan pada saat itu masih belum banyak
industri yang menekuni bidang mobil dan motor.

b. Target element of change

Hal yang menjadi target dari perubahan perusahaan tersebut adalah


untuk tetap memproduksi walaupun bukan pada industri pesawat,
sehingga mereka beralih kepada produksi motor, dan mobil sebagai
tujuan yang telah mereka tetapkan, dengan menggunakan teknologi
yang mereka miliki merubah haluan perindustrian tersebut tidaklah teralu
sulit karena teknologi yang digunakan untuk perindustria pesawat dapat
pula untuk memproduksi motor dan mobil. Sehingga perjanjian versailes
yang telah ditetapkan tidak akan menghambat mereka dalam
berproduksi.

c. Output

Hasil yang didapat dari perubahan haluan peridustria BMW memiliki


dampak yang positif, mereka dikenal sekarang sebagai produsen mobil -
mobil mewah, bahkan mereka sering dikaitkan sebagai brand kendraan
mewah. Sampai saat ini mereka tetap konsisten dalam produksi mereka
dan hal tersebut sudah cukup membuktikan bahwa perusahaan mereka
berhasil dalam melakukan perubahan.

4. Model Perubahan Burnes

Burnes (2001) mengemukakan tiga macam model perubahan


organisasional yang dikelompokkan berdasarkan frekuensi dan besaran
perubahan, yaitu:

a. The increamental model of change

Model ini berpandangan bahwa perubahan merupakan suatu proses yang


berlangsung secara bertahap. Perubahan dapat terjadi secara bergantian
pada masing-masing bagian dalam organisasi secara terpisah. Pada saat
merespons suatu kondisi lingkungan internal dan eksternal, maka pada
saat itu pula terjadi perubahan.

b. The punchtuated equilibrium model

Model keseimbangan terpotong terjadi bila aktivitas organisasi


menunjukkan stabilitas dalam jangka panjang sehingga disebut periode
equilibrium. Situasi tersebut kemudian terpotong oleh gonjangan
perubahan fundamental relatif jangka pendek, disebut sebagai periode
revolusioner.

c. The continuous transformation model

Model transformasi berkelanjutan merupakan model perubahan yang


bertujuan untuk menjaga organisasi agar tetap survive dengan
mengembangkan kemampuan untuk mengubah dirinya secara
berkelanjutan. Rasionalisasi model ini adalah di mana lingkungan telah
berubah dan akan terus berubah dengan cepat, radikal dan tidak dapat
diprediksi.

Contoh kasus: National Geographic

National geographic pada awalnya hanyalah jurnal yang berisi artikel - artikel
yang merupakan jurnal ilmiah, tetapi mengalami evolusi perubahan yang di
akibatkan pergantian pemimpin yang mengganti konteks dari jurnal ilmiah yang
menjadi majalah - majalah dengan foto yang beresolusi tinggi.

Penyelesaian kasus:

a. The increamental model of change


Pada saat ini terlihat bahwa national geographic yang pada awalnya
hanya berisi jurnal geografi, hal tersebut tidak dapat dinikmati semua
kalangan hanya Kalangan tertentu yang dapat menikmati jurnal tersebut.
Membaca jurnal ilmiah adalah hal yang membosankan bagi sebagian
besar orang, karena tidak ada sesuatu yang dapat menarik untuk orang-
orang tertarik untuk membacanya.
b. The punchtuated equilibrium model
Pada periode ini terdapat perubahan - perubahan yang diberikan oleh
pemimpin terbaru, terkait apa saja yang akan di muat oleh national
geographic bahkan konten apa saja yang akan di muat di sana, sehingga
membangun dasar yang kuat untuk memberikan sesuatu yang baru yang
dapat dinikmati oleh semua kalangan.

c. The continuous transformation model


Pembaharuan yang dilakukan secara revolusioner dengan jangka waktu
yang pendek, dengan memberikan konteks yang baru kepada pembaca
berupa perubahan dari jurnal ilmiah ke majalah yang pada awalnya hanya
berisi konten artikel - artikel tentang geografi dan sekarang di rubah ke
bentuk majalah yang berisi foto - foto beresolusi tinggi yang menarik, dan
dapat dinikmati oleh semua kalangan, bahkan saat ini national geographic
memiliki channel tv sendiri dari revolusi yang dilakukan untuk menarik
minat pembaca.

5. Model Perubahan Conner

Dinamika perubahan manusia mempunyai struktur tertentu dengan resilience


sebagai pola sentral yang didukung 7 pola, yaitu:

a. The nature of change (sifat perubahan)


b. The process of change (proses perubahan)
c. Role of change (peran perubahan)
d. Resisting change (menolak perubahan)
e. Commiting to change (terikat pada perubahan)
f. Culture of change (perubahan kultur)
g. Synergi of change (perubahan adaptasi)

Contoh Kasus: penggunaan pakaian yang berlaku di IPDN


Pada awalnya di IPDN aturan yang mengatur tetang penggunaan bahan yang
diperbolehkan dalam pakaian dinas tidak diatur secara tegas, hal tersebut
menyebabkan banyaknya jenis bahan - bahan pakaian dinas yang digunakan
oleh praja IPDN, banyak yang mengatakan hal tersebut membuat
ketidakserasian penggunaan seragam di IPDN bahkan terlihat seperti
kesenjangan sosial, hal tersebut menyebabkan praja IPDN banyak yang ingin
tampil beda dan mementingkan ego sendiri yang mau tampil lebih menarik
dibandingkan dengan orang lain, maka barulah pada tahun 2015 penggunaan
bahan yang di perbolehkan untuk baju praja IPDN telah di tegaskan, dan tidak
boleh menggunakan bahan selain yang diperbolehkan.

Penyelesaian kasus: banyak pertentangan yang dilakukan praja IPDN atas


perubahan yang dilakukan tersebut, banyak di temukan resistensi - resistensi
yang tidak mau mengindahkan aturan yang telah di buat tersebut. Proses
perubahan tersebut tidak serta merta lansung di terima, bahkan membutuhkan
waktu untuk melakukan penyesuain bahan yang telah ditentukan tersebut.
Pimpinan berharan dengan telah ditegaskannya aturan tersebut praja dapat
beradaptasi dengan aturan tersebut, dan semuanya kembali lagi kepada aturan
yang ditetapkan tersebut harus tetap berdiri dan bertahan terhadap semua
perubahan yang terus berdatangan.

Anda mungkin juga menyukai