“ATRIBUT KEPEMIMPINAN
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Arifin 1711011046
2. Novi Dwi Agustin 1711011060
3. Pusvita Amanda 1711011062
4. Novita Nuraini 1711011066
5. Astri Damayanti 1711011068
JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Atribut
Kepemimpinan”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas
tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di
bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita
bersama.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia sekarang ini ditandai oleh gelombang globalisasi, era tehnologi dan
informasi, sehingga perubahan dalam hamper semua aspek terasa sangat cepat.
Ada banyak istilah yang biasa disebutkan sebagai Turbulensi, supernova dan
akhirnya Chaos. Dengan ini semua maka Kepemimpinan atau seorang pemimpin
lebih diperlukan lagi dari pada sebelumnya, sebab kata Drucker; inti
kepemimpinan/pemimpin adalah penemtu arah effektivitas, bukan effisiensi
5
pada suatu kondisi yang tidak menimbulkan efek negatif yang merugikan bagi
kehidupan di sekitarnya.
1.3. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Apakah Kepribadian?
7
Implikasi dari Model Lima Faktor atau Model OCEAN
Model OCEAN telah terbukti berguna dalam beberapa cara lain. Satu
keuntungan dari model OCEAN adalah metode ini berguna untuk melihat profil
pemimpin. Keuntungan lain dari model OCEAN adalah model ini tampaknya
berlaku universal, lintas budaya. Orang-orang dari budaya yang berbeda tidak
hanya menggunakan lima faktor yang sama untuk menggambarkan orang lain
saja, tetapi tampaknya juga untuk memprediksi kinerja dan kepemimpinan secara
lintas budaya.
8
2.3. Kecerdasan dan Kepemimpinan
9
dan kecerdasan emosional didefinisikan sebagai sekelompok kemampuan mental
yang membantu orang untuk mengenali perasaan mereka sendiri dan orang lain.
Bagaimana Anda menyelamatkan salah satu layanan iklan dan media perusahaan-
perusahaan terbesar di dunia dari kemerosotan? Itu pertanyaa yang dihadapi
Martin Sorrel saat WPP Grup yang berbasis di London ketika mengakuisisi
Young dan Rubicam pada 2000. Setelah bertahun-tahun di atas, Y dan R mulai
kehilangan momentum dan klien, Kentucky Fried Chicken, United Airlines, dan
Burger King memutuskan untuk mengalihkan budget iklan merea ke tempat lain.
Sorrel dibutuhkan untuk mengentikan eksodus, tetapi bagaimana? Sorrel
memutuskan perlunya tampilan segar dan mulai mencari CEO baru yang dinamis
untuk merevitalisasi Y dan R. Ia menemukan pemimpin seperti itu dalam Fuge
Ann.
Fudge Ann adalah mantan Presiden Kraft Foods. Di Kraft, ia bertanggung
jawab atas keberhasilan divisi senilai 5 miliar dollar yang mencakup merek-merek
terkenal seperti Maxwell House, Grape Nuts, Shredded Wheat, dan General Foods
International Coffees. Reputasi Fudge sebagai pemimpin karismatik yang
mendengarkan adalah masalah besar bagi Sorrel ketika dia pergi mencari CEO
baru untuk Y dan R. Bakat ditawarkan Fudge salah satunya kemampuan
berinteraksi secara efektif dengan semua konstituen dari konsumen bisnis.
Chairman dan CEO Mattel Bob Eckert adalah bos Fudge ketika ia menjadi
Presiden dan CEO Kraft. Mengenai Fudge, Eckert mengatakan “Ia sama
nyamannya bersama konsumen, para pekerja kasarnya, lini produksi pabrik, dan
eksekutif di ruang rapat. Ia dapat berhubungan dengan ketiga konstituen pada hari
yang sama dan menjadi nyaman. Saat ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri,
dan ia tidak berpura-pura menjadi orang lain. Itulah yang membuat dirinya
menjadi seorang pemimpin yang efektif”.
10
Fudge berkomitmen untuk bekerja dan orang yang bekerja dengannya
menyaksikan dengan jelas pelajaran yang ditawarkanya untuk pemimpin lain:
2. Selalu ingat hal ini untuk masyarakat, bukan anda. Seorang pemimpin
tidak dapat menjadi pemimpin jika ia tidak punya pengikut.
Bersikaplah jujur terhadap masyarakat.
3. Kenali organisasi Anda. Sangat mudah untuk terjebak di belakang
meja Anda. Lawan beban dokumen dan keluar ke lapangan. Jangan
menjadi pemimpin yang terkucil.
4. Arahkan kemudi dengan fokus strategis, tetapi tetap berpandangan
luas. Tahu kapan harus berhenti, mempercepat, memperlambat, rem
mendadak, menyimpang, atau bahkan menembaknya!
Fudge mengambil tantangan ini dan tidak mundur lagi. Dalam masa
jabatannya di Y dan R, ia telah bekerja keras untuk membuat Y dan R kembali di
atas. Ia melakukan perjalanan dunia untuk mengunjungi karyawan Y dan R. Ia
sering menempatkan 15 jam sehari dalm mendorong strateginya untuk fokus pada
klien, mendorong kerja sama tim, dan meningkatkan kreativitas. Upaya besar
untuk Fudge adalah menyatukan berbagai entitas bisnis di bawah payung Y dan R
untuk lebih memenuhi kebutuhan klien. Ia juga coba melembagakan meode Six
Sigma untuk kreativitas mencari cara meningkatkan produktivitas sehingga
karyawan memiliki lebih banyak waktu untuk menjadi kreatif. Kerja keras Fudge
terbayarkan. Y dan R baru-baru ini menambahkan Microsoft dan Toys R Us ke
daftar klien,dan jika Fudge melanjutkan caranya, daftar akan terus tumbuh sampai
Y dan R kembali di atas.
11
3. Ann Fudge memutuskan mengambil cuti panjang untuk fokus pada
kehidupan pribadinya. Berdasarkan pengalamannya, apa manfaat
istirahat seperti ini? Apa yang mungkin menjadi kelemahan?”
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14