Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Bayu Bagus Hermawan : 2003011027
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita
baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak.
Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar
buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari
awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna
dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik
penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke
depannya.
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti
untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu
pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen produksi/operasional?
2. Bagaimana riwayat perkembangan manajemen produksi/operasional?
3. Bagaimana bentuk pengambilan keputusan dalam manajemen produksi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen produksi/operasional.
2. Untuk mengetahui perkembangan manajemen produksi/operasional.
3. Untuk mengetahui tindak pengambilan keputusan dalam manajemen produksi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, manajemen operasi adalah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
3. Menurut Eddy Herjanto, manajemen operasi dan produksi dapat diartikan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam
rangka mencapai tujuan.
Dari definisi definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan
barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah
manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
3
2.2 Riwayat Perkembangan Manajemen Produksi
4
Fase Kemunduran
A. Produksi
Setiap kegiatan untuk dapat menciptakan atau menambah keuangan (utility)
suatu barang atau jasa dengan kegiatan, maka diperlukannya faktor-faktor produkasi.
Faktor-faktor Produksi
1. Manusia (Man)
2. Bahan baku material
3. Mesin/peralatan pabrik (Mechine)
4. Metode (Method)
5. Kemampuan manajerial (Managerial Skill)
a. Tujuan Produksi
1. Terwujudnya produk yang unggul dan berkualitas.
2. Terwujudnya jumlah produksi yang optimal.
3. Aktivitas produksi berjalan tepat waktu.
4. Terwujudnya efisiensi produksi.
5
b. Faktor Pendukung dalam Mewujudkan Tujuan Produksi
2. Material
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan mengenai material berupa kualitas materian
dan jua persediaan jumlah dari material tersebut.
3. Mesin
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan mengenai mesin berupa kecanggihan
teknologi, kapasitas mesin, kecepatan operasi, dan efisiensi biaya.
4. Metode
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan mengenai metode berupa SOP atau peraturan
yang digunakan dalam produksi dan juga panduan kerja.
5. Manajerial skill
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan mengenai manajerial skill berupa
kemampuan konseptual, kemampuan untuk mengerahkan, dan kemampuan untuk
memotivasi.
B. Produksi
Terbagi menjadi dua, yaitu pertama proses produksi terus menerus (continues
procceses) yang memiliki ciri-ciri; mesin lebih spesifik/otomatis, aktivitas
berlangsung dalam satu ruangan, keterlibatan manusia dalam proses produksi sangat
minim, kapasitas produksi sudah tetap. Kedua, proses produksi terputus putus
(intermitten procceses) yang meiliki ciri-ciri; mesin lebih bersifat umum (general
purpose), aktivitas berlangsung diberbagai ruangan/tempat, keterlibatan manusia
dalam proses produksi sangat tinggi, kapasitas priduk lebih fleksibel.
6
C. Perbedaan antara Barang dan Jasa
Produk barang bersifat bisa dilihat, bisa disimpan, diproduksi kemudian
dikonsumsi, memiliki kualitas standar, mudah dilakukan standarisasi, dan dapat dijual
kembali. Sedangkan produk jasa memiliki sifat yang tidak dapat dilihat, tidak dapat
disimpan, produksi dilakukan bersamaan dengan konsumsinya, kualitas yang tidak
menentu, sulit untuk melakukan standarisasi, dan tidak dapat dijual kembali.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka
terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly)
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan
dengan keadaan lain.
a. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan
7
mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari
peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak
keputusan tentang proses ini merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat
dengan mudah diubah atau direvisi.
b. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas
yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
c. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan
operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan
pemesanan dilakukan.
d. Tenaga kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber
daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena
tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja
yang mengerjakan.
8
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi
dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan
menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor
produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial
and technical skills).
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk
mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
9
a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan (input).
b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu
untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
d. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat
dilaksanakan.
Begitu juga untuk mengetahui apakah produk yang telah dipasarkan sesuai
dengan selera dan kebutuhan konsumen juga perlu ada evaluasi. Evaluasi bisa
dilakukan atas inisiatif bagian produksi atau setelah ada masukan dari konsumen.
Manfaat manajemen produksi juga dari pengelolaannya yang baik. Ini akan
menjadi penilaian apakah perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan
10
produk yang berkualitas dan bisa menjamin kebutuhan masyarakat sebagai
konsumen.
11
5. Memberikan Teladan yang Baik
Sebuah perusahaan tentunya memiliki banyak karyawan dengan
beragam kepribadian, karakter, dan etos kerjanya. Tanpa pengelolaan yang baik
perbedaan ini dapat mempengaruhi kinerja logistik maupun produksi.
Karena itu sangat penting bagi seorang pemimpin dalam merasakan dan
menempatkan diri menjadi bagian dari tim. Hal ini agar para pekerja merasa
diperhatikan dan juga dihargai.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengambilan keputusan merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang
manajer dalam menetapkan alternatif-alternatif solusi permasalah organisasi/lembaga,
kemudian menetapkan satu diantara banyak alternatif sebagai solusi yang dianggap tepat.
Penetapan sebuah keputusan oleh seorang manajer dilakukan dengan proses yang
terstruktur dan terarah, serta penuh pertimbangan.
Kualitas seorang pemimpin dapat dilihat dari cara seorang pemimpinan dalam
memutuskan suatu perkara. Langkah-langkah yang diambil seorang pemimpin
membutuhkan pengalaman yang cukup, sehingga setiap kebijakan yang ditetapkan telah
melalui proses yang terstruktur dan terukur. Sehingga melahirkan keputusan yang arif
lagi bijaksana.
13