Oleh
SOFIA NIHAYAH
1910611120023
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena telah
Sistem Informasi Geografis dengan studi kasus Analisis Curah Hujan di Kabupaten
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Geografis (SIG) Kehutanan di Fakultas Kehutanan. Selain itu, saya berharap agar
laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang curah hujan.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya terima. Apabila ada kekurangan atau
pun kesalahan dalam penulisan maupun ejaan saya mohon maaf, semoga laporan
Sofia Nihayah
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Hasil ............................................................................................................. 9
B. Pembahasan .................................................................................................. 9
V. PENUTUP ....................................................................................................... 11
iii
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
LAMPIRAN ......................................................................................................... 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Eksport Data Kab. Kalsel ...................................................................... 5
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Pembuatan Peta di Laboratorium SIG Menggunakan ArcGIS ......................... 14
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
informasi dari suatu objek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau
pemetaan. ArchGIS merupakan salah satu di antara sekian banyak perangkat lunak
yang digunakan dalam SIG. ArcGIS memiliki kemampuan yang tinggi dalam
Ada dua jenis data di dalam ArcGIS, yaitu data raster dan data vektor. Data
raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid), sehingga
membentuk suatu ruang yang teratur. Sedangkan data vektor adalah data yang
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis, atau area. SIG bisa
pemilihan spesies yang cocok, lokasi pembibitan dan infrastruktur lain dan juga
penelitian perubahan iklim, yaitu dalam hal pengorganisasian data, dalam bentuk
basis data global, dan kemampuan analisa spasial untuk pemodelan. Basisdata
spasial akan semakin penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang
area hutan tropis sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis
basah, iklim global, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan tanah.
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
pada Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan data spasial yaitu sebuah data
yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya (Sunaryo,
2015).
B. Curah Hujan
Curah hujan merupakan jumlah air hujan yang turun pada daerah tertentu
dalam waktu tertentu, diukur dalam harian, bulanan dan tahunan dalam skala
milimeter atau sentimeter serta dipengaruhi beberapa faktor antara lain, topografi,
arah lereng medan, arah angin, serta kecepatan angin (Mukid & Sugito, 2013).
Curah hujan memiliki karakteristik yang beragam menurut ruang dan waktu,
sehingga ketersediaan data yang memadai menjadi hal yang penting untuk
2022 mulai pukul 08:30 WITA sampai dengan pukul 16:30 WITA. Praktikum
Alat dan bahan dari praktikum Sistem Informasi Geografis sebagai berikut:
1. Komputer
2. Software ArchGIS
3. Atk
C. Cara Kerja
Cara kerja dari praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai berikut:
hujan dan Kabupaten Kalsel dan pilih Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
5
2. Klik kanan Kabupaten Kalsel kemudian klik data selanjutnya export data
3. Klik kanan Kabupaten Hulu Sungai Tengah kemudian input features pilih
curah hujan, selanjutnya clip peacure pilih Kabupaten Hulu Sungai Tengah
dan ok
5. ArcToolbox klik Spatial Analyst Tools pilih Interpolation dan klik IDW,
6. Klik kanan Idw curah hujan kemudian classification, interval size 500
Gambar 5. Classification
7. Klik kanan Proximity kemudian pilih Create Thiessen Polygons, dan input
8. Klik kanan curah hujan create thies kemudian clip input features pilih
curah hujan, clip features pilih Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan ok.
A. Hasil
B. Pembahasan
dengan studi kasus Analisis Curah Hujan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Provinsi yang mempunyai risiko tinggi bencana banjir dilihat dari kondisi fisiknya.
Kondisi fisik di Kalimantan Selatan sebagian besar tergenang pada saat curah hujan
tinggi. Faktor alam berupa curah hujan yang tinggi Hulu Sungai Tengah menjadi
Kabupaten yang sampai hari ini belum aman dari bencana, salah satu bencana yang
10
dominan terjadi setiap tahun adalah bencana banjir. Kecamatan di Hulu Sungai
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu, curah hujan dalam jangka pendek dinyatakan dalam intensitas per-jam
yang disebut dengan intensitas curah hujan. Intensitas curah hujan dapat menjadi
dasar dalam memperkirakan dampak hujan seperti bencana banjir, tanah longsor
dan kekeringan. Semakin tinggi curah hujannya maka semakin berpotensi terjadi
banjir, begitu pula sebaliknya. Semakin rendah curah hujannya, maka semakin
Hasil peta data curah hujan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ada 2 (dua)
kecamatan yang mempunyai intensitas curah hujan yang berkategori rendah dengan
rata-rata curah hujan 2.000 mm/tahun. Ada 2 (dua) kecamatan yang mempunyai
intensitas curah hujan yang berkategori menengah dengan rata-rata curah hujan
2.500 mm/tahun, dan ada 3 (tiga) kecamatan yang mempunyai intensitas curah
hujan yang berkategori tinggi dengan rata-rata curah 3.000 mm/tahun. Ada 2 (dua)
kecamatan yang mempunyai intensitas curah hujan yang berkategori sangat tinggi
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
pemilihan spesies yang cocok, lokasi pembibitan dan infrastruktur lain dan
B. Saran
praktikan lebih fokus dan teliti dalam memperhatikan pada saat asisten menjelaskan
DAFTAR PUSTAKA
Misnawati, M., Boer, R., June, T., & Faqih, A. (2018). Perbandingan metodologi
koreksi bias data curah hujan chirps. Limnotek: perairan darat tropis di
Indonesia, 25(1).
Mukid, M. A., & Sugito. (2013). Model Prediksi Curah Hujan Dengan Pendekatan
Curah Hujan Periode Tertentu Pada Wilayah Yang Tidak Memiliki Data
LAMPIRAN
14