Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


ANALISIS CURAH HUJAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

Oleh

SOFIA NIHAYAH

1910611120023

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena telah

memberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini. Laporan Praktikum

Sistem Informasi Geografis dengan studi kasus Analisis Curah Hujan di Kabupaten

Hulu Sungai Tengah dengan benar dan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi

Geografis (SIG) Kehutanan di Fakultas Kehutanan. Selain itu, saya berharap agar

laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang curah hujan.

Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan saya terima. Apabila ada kekurangan atau

pun kesalahan dalam penulisan maupun ejaan saya mohon maaf, semoga laporan

ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, April 2022

Sofia Nihayah
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan Praktikum ......................................................................................... 2

C. Manfaat Praktikum ....................................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3

A. Sistem Informasi Geografis (SIG) ............................................................... 3

B. Curah Hujan ................................................................................................. 3

III. METODE PRAKTIKUM .............................................................................. 4

A. Waktu dan Tempat ....................................................................................... 4

B. Alat dan Bahan ............................................................................................. 4

C. Cara Kerja .................................................................................................... 4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 9

A. Hasil ............................................................................................................. 9

B. Pembahasan .................................................................................................. 9

V. PENUTUP ....................................................................................................... 11
iii

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

B. Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

LAMPIRAN ......................................................................................................... 13
iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Eksport Data Kab. Kalsel ...................................................................... 5

Gambar 2. Input Features Curah Hujan .................................................................. 5

Gambar 3. Menentukan Raster Analysis ................................................................. 6

Gambar 4. Input Point Features Curah Hujan ......................................................... 6

Gambar 5. Classification ......................................................................................... 7

Gambar 6. Creat Thiessen Polygons ....................................................................... 7

Gambar 7. Clip Input Features Curah Hujan .......................................................... 8

Gambar 8. Memilih Warna ..................................................................................... 8

Gambar 9. Peta Curah Hujan Kabupaten Hulu Sungai Tengah .............................. 9


v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Pembuatan Peta di Laboratorium SIG Menggunakan ArcGIS ......................... 14
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem atau teknologi

pengolahan berbasis komputer yang digunakan dengan tujuan untuk

mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa serta menyajikan data dan

informasi dari suatu objek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau

keberadaannya di permukaan bumi untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan

pemetaan. ArchGIS merupakan salah satu di antara sekian banyak perangkat lunak

yang digunakan dalam SIG. ArcGIS memiliki kemampuan yang tinggi dalam

pembuatan peta digital hingga analisis spasial.

Ada dua jenis data di dalam ArcGIS, yaitu data raster dan data vektor. Data

raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid), sehingga

membentuk suatu ruang yang teratur. Sedangkan data vektor adalah data yang

direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan, dan

menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis, atau area. SIG bisa

membantu masalah rehabilitasi hutan dalam penelitian dan pemetaan lokasi,

pemilihan spesies yang cocok, lokasi pembibitan dan infrastruktur lain dan juga

dalam tahap monitoring dan evaluasi.

Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang sangat berguna dalam

penelitian perubahan iklim, yaitu dalam hal pengorganisasian data, dalam bentuk

basis data global, dan kemampuan analisa spasial untuk pemodelan. Basisdata

spasial akan semakin penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata global yang mencakup


2

area hutan tropis sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis

basah, iklim global, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan tanah.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui manfaat dari Sistem Informasi Geografis di bidang Kehutanan

2. Mengetahui tentang curah hujan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah

C. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum Sistem Informasi Geografis yaitu mahasiswa bisa

menerapkan hasil pembelajaran SIG berupa teori kedalam praktikum menggunakan

aplikasi ArcGIS, dan menambah pengetahuan tentang curah hujan.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diartikan sebagai suatu sistem

terpadu dari hardware, software, data, dan lineweare orang-orang yang

bertanggung jawab dalam mendesain, mengimplementasikan, dan menggunakan

Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mempunyai kemampuan untuk

menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,

menggabungkannya, menganalisa dan memetakan hasilnya. Data yang akan diolah

pada Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan data spasial yaitu sebuah data

yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat

tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga, aplikasi SIG dapat menjawab

beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan.

Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya (Sunaryo,

2015).

B. Curah Hujan

Curah hujan merupakan jumlah air hujan yang turun pada daerah tertentu

dalam waktu tertentu, diukur dalam harian, bulanan dan tahunan dalam skala

milimeter atau sentimeter serta dipengaruhi beberapa faktor antara lain, topografi,

arah lereng medan, arah angin, serta kecepatan angin (Mukid & Sugito, 2013).

Curah hujan memiliki karakteristik yang beragam menurut ruang dan waktu,

sehingga ketersediaan data yang memadai menjadi hal yang penting untuk

memahami karakteristik curah hujan di suatu wilayah.


4

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Sistem Informasi Geografis dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 April

2022 mulai pukul 08:30 WITA sampai dengan pukul 16:30 WITA. Praktikum

Sistem Informasi Geografis dilakukan di Laboratorium Sistem Informasi Geografis

Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan dari praktikum Sistem Informasi Geografis sebagai berikut:

1. Komputer

2. Software ArchGIS

3. Atk

4. Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)

C. Cara Kerja

Cara kerja dari praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai berikut:

1. Siapkan aplikasi ArcGIS di komputer, siapkan dan masukkan data curah

hujan dan Kabupaten Kalsel dan pilih Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
5

2. Klik kanan Kabupaten Kalsel kemudian klik data selanjutnya export data

Gambar 1. Eksport Data Kab. Kalsel

3. Klik kanan Kabupaten Hulu Sungai Tengah kemudian input features pilih

curah hujan, selanjutnya clip peacure pilih Kabupaten Hulu Sungai Tengah

dan ok

Gambar 2. Input Features Curah Hujan


6

4. Klik kanan Kabupaten Hulu Sungai Tengah kemudian environments,

processing extent kemudian pilih “same as layer Kabupaten Hulu Sungai

Tengah” selanjutnya raster analysis klik mask pilih Kabupaten Hulu

Sungai Tengah, dan ok

Gambar 3. Menentukan Raster Analysis

5. ArcToolbox klik Spatial Analyst Tools pilih Interpolation dan klik IDW,

Input point features pilih curah hujan, number of points 12

Gambar 4. Input Point Features Curah Hujan


7

6. Klik kanan Idw curah hujan kemudian classification, interval size 500

Gambar 5. Classification

7. Klik kanan Proximity kemudian pilih Create Thiessen Polygons, dan input

features pilih curah hujan

Gambar 6. Creat Thiessen Polygons


8

8. Klik kanan curah hujan create thies kemudian clip input features pilih

curah hujan, clip features pilih Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan ok.

Gambar 7. Clip Input Features Curah Hujan

9. Klik kanan pilih symbol selector selanjutnya pilih warna dan ok

Gambar 8. Memilih Warna


9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil dari praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai berikut:

Gambar 9. Peta Curah Hujan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

B. Pembahasan

Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) dilakukan di Laboratorium

Sistem Informasi Geografis Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat,

dengan studi kasus Analisis Curah Hujan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang merupakan

Provinsi yang mempunyai risiko tinggi bencana banjir dilihat dari kondisi fisiknya.

Kondisi fisik di Kalimantan Selatan sebagian besar tergenang pada saat curah hujan

tinggi. Faktor alam berupa curah hujan yang tinggi Hulu Sungai Tengah menjadi

Kabupaten yang sampai hari ini belum aman dari bencana, salah satu bencana yang
10

dominan terjadi setiap tahun adalah bencana banjir. Kecamatan di Hulu Sungai

Tengah semua memiliki karakteristik bencana, namun hanya 7 Kecamatan dan

Kecamatan Barabai yang paling besar terkena dampak banjir.

Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu

tertentu, curah hujan dalam jangka pendek dinyatakan dalam intensitas per-jam

yang disebut dengan intensitas curah hujan. Intensitas curah hujan dapat menjadi

dasar dalam memperkirakan dampak hujan seperti bencana banjir, tanah longsor

dan kekeringan. Semakin tinggi curah hujannya maka semakin berpotensi terjadi

banjir, begitu pula sebaliknya. Semakin rendah curah hujannya, maka semakin

aman akan bencana banjir.

Hasil peta data curah hujan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ada 2 (dua)

kecamatan yang mempunyai intensitas curah hujan yang berkategori rendah dengan

rata-rata curah hujan 2.000 mm/tahun. Ada 2 (dua) kecamatan yang mempunyai

intensitas curah hujan yang berkategori menengah dengan rata-rata curah hujan

2.500 mm/tahun, dan ada 3 (tiga) kecamatan yang mempunyai intensitas curah

hujan yang berkategori tinggi dengan rata-rata curah 3.000 mm/tahun. Ada 2 (dua)

kecamatan yang mempunyai intensitas curah hujan yang berkategori sangat tinggi

dengan rata-rata curah hujan 3.500 mm/tahun.


11

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kehutanan bermanfaat untuk

membantu masalah rehabilitasi hutan dalam penelitian dan pemetaan lokasi,

pemilihan spesies yang cocok, lokasi pembibitan dan infrastruktur lain dan

dalam tahap monitoring dan evaluasi.

2. Curah hujan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki dua kecamatan

berkategori rendah 2.000 mm/tahun, dua kecamatan berkategori menengah

2.500 mm/tahun, tiga kecamatan berkategori tinggi 3.000 mm/tahun, dan

dua kecamatan berkategori sangat tinggi 3.500 mm/tahun.

B. Saran

Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) ini diharapkan agar para

praktikan lebih fokus dan teliti dalam memperhatikan pada saat asisten menjelaskan

agar tidak tertinggal.


12

DAFTAR PUSTAKA

Andes, A., & Hermawan, E. (2019). SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN SUMBAWA. Jurnal

Inovatif: Inovasi Teknologi Informasi dan Informatika, 2(2), 139-146

Misnawati, M., Boer, R., June, T., & Faqih, A. (2018). Perbandingan metodologi

koreksi bias data curah hujan chirps. Limnotek: perairan darat tropis di

Indonesia, 25(1).

Mukid, M. A., & Sugito. (2013). Model Prediksi Curah Hujan Dengan Pendekatan

Regresi Proses Gaussian. Universitas Diponegoro, 6, 113-122.

Ningsih, D. H. U. (2012). Metode Thiessen Polygon Untuk Ramalam Sebaran

Curah Hujan Periode Tertentu Pada Wilayah Yang Tidak Memiliki Data

Curah Hujan. Dinamik, 17(2).

Sunaryo, D. K. 2015. Sistem Informasi Geografis dan Aplikasinya. Malang: Institut

Teknologi Nasional Malang.


13

LAMPIRAN
14

1. Pembuatan Peta di Laboratorium SIG Menggunakan ArcGIS

Anda mungkin juga menyukai