(SIG)
O
L
E
H
DOMINIKS A. F. MASNENO
KELAS X IBB1
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
bimbingan Tuhan Yang Maha Esa saya dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem
Informasi Geografis ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kegunaan dari Sistem Informasi Geografis , dan
juga mengenal lebih dalam materi tersebut. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan terima kasih.
Dominiks A. F. Masneno
i
DAFTAR ISI
BabIPendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................................................ 2
Bab II Penjelasan
2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis ............................................................................. 3
2.2 Pengelolaan Sistem Informasi Geografis .......................................................................... 4
2.3 Komponen Sistem Informasi Geografis ............................................................................. 4
2.4 Cara Mengelola Informasi Geografis .................................................................................... 6
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
4.2 Saran .......................................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang
memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing),
mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika ,
memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan
informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama
Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic information system (GIS) atau
Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen
berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan
analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa
digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis
statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang
mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi
pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau
perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan
kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu
merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan.
Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara
keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan
hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan
ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah
atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal
1
ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak
mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan
benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai
obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik.
Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan
lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya
diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di
bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara
ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah
kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan
multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral
secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal)
dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.
2
BAB II
PENJELASAN
GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data
spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data
jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004).
Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada
diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua
tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan
menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran,
perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali
batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan
melalui geografi (Libraries & Academic Information Resources, 2006).
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic
3
Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam
bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas
geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
4
GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
• Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.
Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
• Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah,
menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive,
disk drive.
• Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data
dalam proses GIS.
C. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung Sistem Informasi Geografis
yaitu : Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut).
D. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari Sistem Informasi Geografis karena manusia adalah
perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna Sistem Informasi Geografis mempunyai
5
tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang
mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan Sistem
Informasi Geografis untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
D. Metode
Metode yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis akan berbeda untuk setiap
permasalahan. Sistem Informasi Geografis yang baik tergantung pada aspek desain dan
kenyataannya.
Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data
(input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006)
Subsistem Masukan Data (Input Data)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang
dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data
digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan
dengan peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan
kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data
atribut.
• Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat
di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan
jauh dalam bentuk cetak kertas.
• Data atribut (deskriptif) yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut
menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan
dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat
dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya
jumlah pohon.
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon
(area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah
6
hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa
air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi
daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta,
2002). Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data
lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).
7
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
3.1 Penerapan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
mendapatkan data-data yang telah diolah dan Tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau
obyek. Data-data yang diolah dalam Sistem Informasi Geografis pada dasarnya terdiri dari
data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial
(lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat
peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. Sistem Informasi Geografis
merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam Sistem
Informasi Geografis data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat
dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang
akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon
(2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:
1. Sistem Informasi Geografis menggunakan data spasial maupun atribut secara
terintergarsi.
2. Sistem Informasi Geografis dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis
data.
3. Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang
ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial.
4. Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
menggambarkan data spasial berikut atributnya.
5. Semua operasi Sistem Informasi Geografis dapat dilakukan secara interaktif.
6. Sistem Informasi Geografis dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik.
7. Sistem Informasi Geografis sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan
bidang spasial dan geoinformatika.
Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah dan
bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi pelbagai disiplin ilmu, seperti
8
ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain
sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1. Pengelolaan Fasilitas
Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota.
Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas
perawatan ,pelayanan jaringan telekomunikasi.
2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan
dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan
untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3. Bidang Transportasi
Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis keruangan,
terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa
pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya
4. Jaringan telekomunikasi GIS digunakan untuk memetakan Sentral.
5. MDF (Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu
Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat
segera diketahui.
6. Sistem Informasi Lahan
Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil
tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.
3.2 Keunggulan SIG
1. Data Dapat dikelola dalam Format yang jelas.
2. Biaya lebih murah dari pada harus Survey ke lapangan.
3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat.
4. Data spasial dan Non-spasial dapat dikelola bersama.
5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien.
6. Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi.
7. Dapat untuk perencangan secara cepat dan tepat.
9
3.3 Contoh Aplikasi SIG
Berikut merupakan Contoh dari Sistem Informasi Geografis:
· Web Gis Marketing
· Map Info
· Inteligence Tracking System (i-Ts)
· Google Earth
· Web Gis on Google Maps
· Web Gis Simpotenda
· Web Gis News and information
· GPS
3.4 Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam Berbagai Bidang
Manfaat Sistem Informasi Geografis Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan
fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut
mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin
dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal
sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat Sistem
Informasi Geografis dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan
lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
10
pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta
tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
11
dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan
pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau
budidaya permukiman.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana
sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat
informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis
pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik
untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga
menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote
sensing), yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari
satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto
udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh.
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell,
1987)
Sistem Informasi Geografis dapat dikatakan sebagai system, subsitem, serta supersistem.
Pengkasifikasian ini tergantung melihat Sistem Informasi Geografis tersebut dikondisikan.
Sistem Informasi Geografis sebagai subsistem karena tedapat sub-sub system Sistem
Informasi Geografis yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang
memiliki tujuan yang sama beberapa subsistem Sistem Informasi Geografis dapat
dijabarkan. Sistem Informasi Geografis sebagai system karena memiliki beberapa
subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub system manipulasi, subsistem input.
Secara sederhana manfaat Sistem Informasi Geografis dalam data kekayaan sumber daya
alam adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan
lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan
perkebunan, pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
13
• Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana
alam, pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana
pembangunan kembali daerah bencana.
4.2 Saran
Pelajari dengan serius Sistem Informasi Geografis karena banyak manfaat dari aplikasi ini,
sehingga kita bisa menguasai Sistem Informasi Geografis.
14
DAFTAR PUSTAKA
Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid Dengan Metode GIS
(Geographic Information System) di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Tahun 2009.
Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin
Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial Analysis For Several Important Diseases
Health Service In South Sulawesi; Experiences Using GIS Methodes In Health. Australia:
Charsles Darwin University Press
Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan
terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset. Yogyakarta. 2005
Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
2005
15