Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Disusun oleh:

1. Theodorus Otniel E. S. (26040117130067)


2. Muhammad Faris Azizi (26040117130068)
3. Rahmayani Kurnia Ain (26040117140068)
4. Muhammad Rananda G. (26040117130069)
5. Bagas Santosa (26040117140069)
6. Octa Firta (26040117140070)
Kelas: Ilmu Kelautan B

Dosen Pengampu:
Ir. Ibnu Pratikto, MSi

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Budiyanto (2002), Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan). SIG dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam
sebuah database (Irwansyah, 2013).
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang
perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah
untuk menentukan zonafikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada.
SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan
hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang
diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan
(urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria
tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Dalam bidang kelautan, SIG dapat
berguna untuk memetakan wilayah seperti pemetaan wilayah terumbu karang, maka
dari itu dalam praktikum ini bertujuan untuk mengenal SIG dan penggunaan ArcGIS
dalam pemetaan suatu wilayah dan fungsi fungsi yang terdapat pada toolbar SIG
1.2. Tujuan
1. Mengetahui sejarah perkembangan SIG di Indonesia
2. Mengetahui pengertian SIG
3. Mengetahui komponen SIG
4. Mengetahui fungsi dan manfaat SIG
II. MATERI

2.1. Definisi dan Sejarah SIG


Sistem Information Geografis (SIG) menurut Riyanto (2010) adalah kumpulan
yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis,
metode, dan personil yang dirancang sercara efisien untuk memperoleh, menyimpan,
memperbaharui, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk
informasi yang berreferensi geografis. Sistem Informasi Georafis atau Georaphic
Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer,
dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial
mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG memiliki kemampuan
visualisasi dan analisa yang unik dibidang pemetaan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi
berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan
memprediksi apa yang terjadi.
SIG pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama
Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Istilah SIG sekarang dicetuskan oleh
General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada
tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS
(Canadian GIS-SIG Kanada), Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang
di beberapa benua terutama Benua Amerika, Eropa, Australia, dan Asia.
Perkembangan SIG di Indonesia dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer.
Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang
bergerak di lingkungan akademis (kampus) (Aini, 2007)
SIG memiliki subsistem diantarannya data input, data output, manajemen data,
manipulasi data, dan analisis. Subsistem tersebut saling berkaitan untuk menciptakan
suatu informasi baru.
2.2. Komponen SIG
SIG memiliki beberapa komponen diantaranya yaitu:
1. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer dan scanner
(input), Central Procesing Unit (CPU) (proses), mouse, printer dan plotter (output).
2. Perangkat lunak
Perangkat lunak berupa Arc View, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo dan
lain lain
3. Data dan informasi geografi
Secara tidak langsung data dapat diperoleh dengan cara mengimportnya dari
perangkat-perangkat lunak SIG yang lain. Perolehan data secara langsung dapat
dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari tabel
- tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
4. Pengguna (user)
Manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat
diaplikasikan sesuai kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage
dengan baik dan dikerjakan oleh orang - orang yang memiliki keakhlian.

2.3. Fungsi dan Manfaat SIG


Fungsi utama SIG adalah untuk menganalisis data spasial dengan format
digital. Fungsi lainnya yaitu:
1. Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan
topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.
2. Pengelolaan database meliputi: pengarsipan data, permodelan bertingkat,
pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
3. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi: operasi pengukuran, analisis
daerah penyanggga, overlay, dll.
4. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi: transformasi skala,
generalisasi, peta topografi, peta statistik, tampilan perspektif.
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
mendapatkan data - data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi
atau obyek. Data - data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial
dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi
geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta
dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara dan berguna untuk
mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya (Barus dan Wiradisastra, 2000).
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. SIG pertama kali diperkenalkan di Indonesia melalui lembaga militer dan
pemerintahan, perkembangan semakin pesat setelah terdapat ahli SIG
terutama dibidang akademik.
2. SIG merupakan kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, data geografis, metode, dan personil yang dirancang
sercara efisien untuk memperoleh, menyimpan, memperbaharui,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi
yang berreferensi geografis.
3. Komponen SIG terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data dan
informasi geografis, dan pengguna.
4. Fungsi utama SIG adalah analisi data spasial dengan format digital.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, A. 2007. Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya. Yogyakarta.

Budiyanto, E. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS.


Yogyakarta : ANDI.

Irwansyah, E. 2013. Sistem Informasi Geografis : Prinsip Dasar dan Pengembangan


Aplikasi. Yogyakarta : Digibooks.

Rais. 2005. Risk Assessment Information System : Toxicity and Chemical Specific
Factors. Center for Risk Excellenc. TN, USA.

Riyanto. (2010). Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile. Yogyakarta: Gava


Media.

Anda mungkin juga menyukai