Anda di halaman 1dari 38

 

 
 
Modul 1 
Panduan Praktis  
Orthorektifikasi dan Dijitasi 
 
 
 
 
 

 
Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

1 Pengantar

P ada dasarnya hal utama untuk pembuatan peta dasar pertanahan dari Citra
Satelite perlu mengenal/memahami lebih jauh proses data awal yang akan digunakan
sebagai dasar pengolahan dalam hal ini kita akan melakukan proses awal mengenai
penyiapan data menggunakan PCI Orthoengine. Sebagai pengenalan dasar tentunya kita
harus memahami gambaran umum dari pemilihan model matematik pada proses koreksi
geometrik PCI Orthoengine, tergantung pemilihan sensor satelit yang digunakan sehingga
disesuaikan dengan model matematika yang akan digunakan juga. Apakah kita akan
menggunakan model matematika khusus (rigorous) untuk Foto Udara dan Citra Satellite
ataukah cukup menggunakan model matematika biasa seperti halnya polynomial.
Hal ini dimaksudkan sebagai gambaran “tujuan” apakah yang akan kita laksanakan
dalam proses penyiapan data awal ini dan “data apa” yang tersedia/dimiliki.
Jadi kita harus menentukan terlebih dahulu apa yang akan kita kerjakan, apakah
pekerjaan tersebut berupa;
Orthorektifikasi citra,
Citra yang terkoreksi secara geometrik saja
Ataukah Pembuatan mozaik saja

Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali sumber data yang dapat kita
peroleh untuk menghasilkan peta melalui tahapan rektifikasi ini, pada PCI Orthoengine
sebenarnya hampir semua data format raster dapat diproses, hanya untuk maksud ketelitian
yang lebih baik, sensor yang dipilih dimasukan ke dalam kategori model matematika Aerial
Photography serta Satellite Orbital Modeling.

Istilah:
Orthorectify Images : citra yang telah terorthorektifikasi merupakan citra yang secara geometric telah
dikoreksi dan mempunyai georeferensi. Orthorektifikasi merupakan proses penggunaan model
matematika rigorous serta penggunaan dem digital untuk mengkoreksi distorsi pada citra asal (mentah)

Geometrically Correct Image: Koreksi geometric merupakan prsoses penggunaan titik control tanah
(GCP) untuk menghitung suatu model matematika sederhana yang akan mengimpitkan citra
asal/mentah ke koordinat tanah yang sebenarnya.

Mosaic: mozaik merupakan proses menyatukan citra yang telah dikoreksi ke dalam peta citra yang
serupa.

PT. Damarwuri Utama 1


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Bagan alir proses orthorektifikasi menggunakan PCI Orthoengine sesuai


dengan data dan tujuannya

Model Matematika

PT. Damarwuri Utama 2


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Sekarang apa yang dimaksud dengan model matematika di dalam PCI Orthoengine
ini, model matematika merupakan hubungan matematis yang digunakan untuk melakukan
korelasi antara pixel pada suatu citra ke posisi yang sebenarnya pada tanah dengan
memperhitungkan distorsi yang telah diketahui. Dalam hal ini dapat disebutkan salah satunya
antara lain :

Math Modeling Method pada PCI Orthoengine

Aerial Photography
Model matematikanya merupakan model rigorous berdasarkan pada geometri rangka
kamera. Model memperhitungkan juga efek variasi terrain dan distorsinya terhadap kamera,
seperti efek lengkungan lensa, panjang focus lensa, efek presfektif, serta posisi dan orientasi
kamera. Anda memerlukan informasi kalibrasi kamera untuk pemrosesannya.

Satellite Orbital
Merupakan model rigorous yang ditemukan oleh DR. Toutins di Canada Center of
Remote Sensing untuk melakukan perhitungan distorsi seperti geometri sensor, variasi
ketinggian serta orbit satellite, muka bumi, rotasi dan relief. Model matematika ini dapat
digunakan untuk citra satelit ASTER, AVHRR, IKONOS, LANDSAT, SPOT, IRS, QuickBird,
dan citra radar; seperti ASAR (beta support), RADARSAT, ERS-1 dan JERS1.
Untuk keperluan ini pemesanan citra satelit harus ada informasi orbit dan belum dilakukan
pemrosesan secara geometrik.

Rational Functions
Merupakan model matematika sederhana yang mencerminkan korelasi antara pixel
dengan poisisi di tanah. Penggunaan model ini digunakan ketika anda tidak mempunyai
informasi yang diperlukan untuk model matematika secara khusus (rigorous), seperti karena;
sensor model yang berbeda, citra secara geometrik telah diproses, penyedia data telah

PT. Damarwuri Utama 3


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

melakukan perhitungan model matematikanya serta terdistribusi pada citra, atau anda tidak
mempunyai citra secara keseluruhan (merupakan hasil potongan).
Rational function math model dapat secara lebih akurat penggunaannya
dibandingkan jika kita menggunakan model matematika polynomial atau thinplate spline
terutama untuk hubungannya dengan faktor ketinggian. Walaupun begitu kita akan lebih
banyak membutuhkan tiitk control tanah (GCP) dalam pemrosesannya.
Polynomial
Merupakan model matematika yang sederhana dan menggunakan model
transformasi polynomial orde lima berdasarkan GCP (titik control tanah) berdimensi dua (2D).
Prosedur model matematika ini adalah dengan cara mengimpitkan secara matematis GCP
bidang dua dimensi pada suatu citra.

Thin Plate Spline


Merupakan model matematika sederhana yang mengumpulkan titik control tanah
(GCP) digunakan secara simultan untuk perhitungan transformasi. Pengimpitan
didistribusikan pada citra dengan kurva minimum antar gcp yang hampir mendekati linier dari
sepanjang gcp tersebut.
Model ini dapat digunakan untuk mewakili variasi terrain dibanding menggunakan
model matematika polynomial karena adanya penggunaan GCP 3 dimensi serta
meminimalisir kesalahan extrapolasi yang dapat terjadi pada GCP.
Secara nyata, dapat dijelaskan sebagai berikut, misalkan taruhlah kita akan membuat
suatu pemetaan dari citra satelit tentang suatu daerah dimana yang satu adalah skala besar
(1 : 5.000) dengan tingkat ketelitian lebih baik dan yang lain adalah peta dengan skala kecil (1
: 50.000).
Untuk keperluan tersebut tentu saja kita harus mencari vendor penyedia citra sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Taruhlah misalkan untuk peta skala 1 : 5.000, kita
memerlukan :
Data citra : Ikonos
Resolusi : 1m
Pengolah data citra : PCI Orthoengine satellite model
Titik control tanah : GCP dapat dilakukan menggunakan data GPS BPN atau
Bakosurtanal atau pengukuran langsung di lapangan
Diperlukan juga data ketinggian yang dieksport nantinya ke dalam bentuk digital DEM dengan
menggunakan PCI Orthoengine atau software lainnya.
Digital elevation Model (DEM) dalam hal ini sangat diperhitungkan pada proses
orthorektifikasi untuk mengurangi distorsi dari efek ketinggian.
Untuk peta skala 1: 10.000 kita akan memerlukan
Data citra : Spot
Resolusi : 2.5 m
Pengolah data citra : PCI Orthoengine satellite model

PT. Damarwuri Utama 4


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Titik control tanah : sebenarnya di dalam citra Spot sendiri telah tersedia titik control
yang dapat digunakan dan cukup, tetapi untuk keperluan lebih teliti
anda dapat menggunakan titik-tik GPS BPN, Bakosurtanal atau
dengan pengukuran langsung di lapangan

Akan lebih baik jika pada penggunaan satellite model ini menggunakan DEM dari
data peta ketinggian. Dapat dikatakan di sini bahwa misalkan citra Spot sendiri dapat
memberikan data ketinggian karena citra Spot merupakan citra stereo saat ini ada yang
memiliki stereo yang dapat dilakukan pembuatan DEM nya walaupun dengan ketelitian yang
tidak terlalu baik serta tergantung pada kondisi dan kebersihan citranya terhadap awan.
Setelah masing-masing dilakukan orthorektifikasi, langkah selanjutnya mungkin bila
citra terbagi dalam suatu daerah menjadi beberapa citra dapat dilakukan mozaik baik secara
manual maupun otomatis, kemudian citra tersebut dipotong-potong sesuai dengan skala
penggambaran dan dilakukan proses digitasi, hingga menjadi peta yang siap pakai.
Untuk ke depannya mungkin citra tersebut dapat digunakan untuk keperluan
klasifikasi serta analisa lainnya yang dilakukan terhadap citra yang telah terkoreksi tersebut
sampai pencetakan petanya.
Tetapi ada kasus dimana citra yang kita dapatkan tidak lengkap (tidak mempunyai
informasi orbit) dan telah dikoreksi, kita bermaksud untuk mengkoreksinya kembali maka
yang kita lakukan adalah pemilihan model matematika sesuai keperluan dengan
menggunakan model Rational Function, Polynomial, ataupun Thin Plate Spline. Dalam hal ini
mungkin kita akan sangat membutuhkan banyak GCP dalam pendekatannya. Baru kemudian
dilakukan proses selanjutnya.

Pengertian Proyeksi serta Datum


Proyeksi merepresentasikan keadaan tiga dimensi bumi pada suatu permukaan
datar. Suatu proyeksi peta digunakan untuk melakukan transformasi suatu posisi unsur
tersebut pada muka bumi ke posisi bidang datar dua dimensi, seringkali proyeksi peta
mengacu pada salah satu dari tiga tipe berikut yaitu Azimuthal, Conical serta Cylindrical,
sebagai contoh proyeksi Transfer Mercator merupakan variasi dari proyeksi Cylinder.
Datum merupakan permukaan matematis yang digunakan untuk melakukan
perhitungan geografis. Suatu ellipsoid diaproximasi ukuran serta permukaannya pada semua
bagian dari bumi. Datum terdiri dari parameter untuk mendefinisikan ukuran serta permukaan
ellipsoid yang digunakan dan posisinya relatif terhadap pusat bumi.

PT. Damarwuri Utama 5


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

2 Proses Ortorektifikasi
Dengan PCI Orthoengine

P ada dasarnya proses Orthorektifikasi menggunakan PCI Orthoengine ini


sangatlah mudah karena proses dibagi menjadi tahapan tahapan yang disebut prosessing
step, sehingga dapat menuntun kita mengenai arah pekerjaan apa saja yang akan dilakukan.

Panel Orthoengine dengan prosessing step nya

Pada umumnya tahapan prsoses pekerjaan hampir sama, untuk


orthorektifikasi/koreksi geometric dengan berbagai macam penggunaan model
matematikanya. Sehingga disarankan untuk mengingat proses yang akan diterangkan
berikut.

Orthorektifikasi pada Spot

Set up project
Pada dasarnya setiap kita mengawali pekerjaan menggunakan PCI Orthoengine ini perlu
diseting mengenai:
Nama file serta deskripsinya
Sistem proyeksi/datum serta posisi zonenya
Ukuran pixel GCP serta ukuran pixel keluarannya disesuaikan dengan kapasitas
citra/raster.

⇒ Klik ikon Orthoengine pada panel Geomatica maka akan muncul panel
Orthoengine.
⇒ Pada panel Orthoengine ini pilih menu file pilih new untuk memulai project baru,
maka akan muncul panel baru (panel project Information)
⇒ Ganti nama file (Filename) sesuai dengan keinginan serta tujuan anda, begitu juga
dengan nama project(Name) serta deskripsinya (Description).
⇒ Jangan lupa memilih model matematika (Math Modeling Method) sesuai dengan
tujuan anda melakukan orthorektifikasi serta opsion nya disesuaikan dengan sensor

PT. Damarwuri Utama 6


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

satelitnya. Misalkan dalam latihan ini kita akan melakukan orthorektifikasi


menggunakan data Spot daerah Kab. Buol yang mana 1 scene terbagi 2 potongan,
sehingga bisa dilakukan yang lebih baik dengan Rasional Function pada panel dapat
dilihat sbb :

⇒ Jika anda telah selesai, tekan tombol ok di kanan bawah, panel ini akan tertutup dan
diganti dengan panel yang muncul untuk mengisi projeksi/datum (panel set
projection), perlu diketahui bahwa kita harus menentukan terlebih dahulu sistem
proyeksi citra yang akan kita orthorektifikasi sesuai dengan kebutuhan atau
permintaan, misalkan dalam hal Spot ini kita akan membuat citra Spot
terorthorektifikasi dengan sistem proyeksi UTM (dengan zone posisi Sulawesi
Tengah telah diketahui pada zone 51) dan ellipsoid WGS 84

Langkah pengisiannya adalah sebagai berikut:


⇒ Pilih pada sub panel output projection pada panel set projection, disana terdapat
combo box sebelah kiri dari tombol Earth Model dengan panah sebelah kanannya,
klik maka akan muncul deretan pilihan, pilih UTM, maka akan muncul panel lain yaitu
panel UTM Zone, sesuai urutannya pilih UTM zone 51

PT. Damarwuri Utama 7


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Ketika kita mengklik dua kali zone yang tersorot atau mengklik tombol accept kiri
bawah panel UTM Zones, maka panel ini akan hilang diganti dengan panel baru yaitu
panel UTM rows, maksudnya panel ini meminta kepada anda posisi citra pada posisi
lintang, untuk lebih mudahnya kita pilih northern hemisphere 0 maksudnya posisi
lintang Jawa Barat berada di sebelah selatan equator.

⇒ Ketika kita klik dua kali bagian tersorot tadi atau tekan tombol accept di sebelah kiri
bawah panel maka panel ini akan menghilang diganti dengan panel earth model
untuk pemilihan ellipsoid atau datum, klik tab ellipsoids maka akan muncul daftar
ellipsoid yang dapat digunakan, dalam hal ini pilih ellipsoid WGS 84.

⇒ Klik dua kali pada daerah yang tersorot atau tekan tombol accept, maka panel ini
akan hilang.
⇒ Pada sub panel output Projection (panel set projection) pilih ukuran pixel untuk output
citra yang kita miliki misalkan untuk citra Spot Pancromaticnya memiliki resolusi 2.5 m
dan bersifat, maka kita pilih output pixel spacing serta output line spacingnya sebesar
2.5 m
⇒ Kemudian pada sub panel GCP Projection (pada panel set projection) tekan tombol
Set GCP Projection based on Output Projection, maksudnya proyeksi output citra

PT. Damarwuri Utama 8


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

akan disamakan dengan proyeksi GCP nya sehingga kita harus memiliki GCP yang
mempunyai koordinat sesuai proyeksi yang dipilih tadi yaitu UTM sehingga panel set
projection telah lengkap terisi seperti di bawah ini.

⇒ Klik ok untuk mengakhiri bagian dari prosessing step awal ini.

Untuk melakukan editing dari langkah seting nama


project serta proyeksi dan ukuran pixel dapat dilakukan dengan
klik salah satu tombol berikut yang merupakan tombol
bagian dari prosessing step – project .

Membaca data mentah


Langkah selanjutnya adalah pembacaan data citra yang kita miliki, seperti yang kita
ketahui, di pasaran, citra diperjual belikan dalam bentuk mentah maupun telah dikoreksi,
untuk keperluan orthorektifikasi dengan penggunaan model matematika khusus (rigorous)
data harus dalam bentuk mentah dan belum dilakukan pemrosesan. Untuk citra Spot yang
telah dipotong kita dapat mengambil data dari opening image sebaiknya data citra yang
diolah sudah dalam bentuk RGB artinya kita pilih band misalnya 4,1,3.
⇒ Di bawah tulisan prosessing step, klik pada combo box panah sebelah kanan,
kemudian pilih dari urutan yang muncul, data input. Maka akan muncul ikon-ikon baru
sebagai pilihan dalam cara/teknik pembacaan, bila kita lewatkan kursor ke ikon-ikon
tersebut maka akan terlihat pada display panel petunjuk nama ikon tersebut

PT. Damarwuri Utama 9


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Opening a new or existing image, dapat dibaca dari drive bila kita telah mengcopy
data ke dalam harddisk, sehingga alamatnya cukup sesuaikan dengan alamat folder
pada hard disk.
⇒ Kita pilih data dari CD ROM (ikon kedua), karena pada umumnya citra disimpan
dalam suatu CD-ROM.

⇒ Selanjutnya lakukan hal yang sama untuk data citra lainnya.


⇒ Lanjutkan prosessing step pada bagian GCP/TP Collection

⇒ Panel akan berubah dengan ikon yang disesuaikan untuk proses pengumpulan titik
kontrol tanah, anda dapat memasukan secara manual, melalui image yang telah
terkoreksi, digitasi peta, chip, atau dari daftar koordinat yang terlebih dahulu disusun
sesuai format yang ada pada format text GCP pada PCI orthoengine.

PT. Damarwuri Utama 10


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Pada latihan ini digunakan GCP manual ditransfer dari format text GCP yang
dihasilkan dari pengukuran control Tanah, dan DEM digital dari Shuttle Radar Topographi
Mission (SRTM) 30 m.

⇒ Selanjutnya meneruskan GCP manual minimal 6 titik GCP untuk setiap scene
⇒ Hasil GCP dapat dilihat dalam image layout dan report

PT. Damarwuri Utama 11


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Sekarang kita lakukan orthorektifikasi,


⇒ Pada prosessing step pilih Ortho generation

⇒ Akan muncul panel Ortho Image Production


Seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa di dalam citra Spot mentah telah
diikutkan juga informasi koordinat GCP sehingga tidak usah mengumpulkan titik GCP
yang baru (kecuali untuk keperluan lebih teliti), kita tinggal hanya mencari data
demnya saja. Pada available image terlihat citra yang akan diorthorektifikasi (No
Ortho) bila telah diorthorektifikasi akan berubah menjadi ortho done, pindahkan
dengan panah yang ada di tengah atas panel file yang akan diorthorektifikasi, namai
file hasil, kemudian masukkan dem hasil stereo sebelumnya.

PT. Damarwuri Utama 12


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Klik tombol Generate Orthos

PT. Damarwuri Utama 13


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Lihat Hasilnya dengan Image View

Belum di Orthorektifikasi Sudah di Orthorektifikasi

Tahapan orthorektifikasi untuk citra sepeti Ikonos serta quickbird biasanya diperlukan
titik GCP tersendiri dengan orde yang lebih baik karena hal ini berkaitan dengan koreksi untuk
citra resolusi tinggi,

PT. Damarwuri Utama 14


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

3 Penggabungan Citra
(Mosaic)

P ada dasarnya proses Penggabungan (Mosaic) menggunakan PCI


Orthoengine ini merupakan proses lanjutan dari citra hasil orthorektifikasi, adakalanya citra
yang kita miliki perlu disambungkan baik untuk citra yang telah diolah ataupun belum. Mosaic
dapat dilakukan secara Manual maupun Automatic.

Untuk tahap Mosaic sebenarnya bila tujuannya hanya untuk melakukan mosaic
tahapan – tahapan sebelumya pada processing step dapat dilewati, kecuali setup untuk
project seperti yang diterangkan sebelumnya, kemudian pada processing step langsung pilih
Mosaic, Jika anda dalam keadaan mengerjakan project dengan menggunakan math modeling
methode lain, prosessing step untuk mosaic akan tetap ada, hal ini merupakan lanjutan dari
proses berikutnya,

⇒ Buka Procesing Step, pilih mosaic

Automatic
Mosaiking

Manual
Mosaiking

Ada dua opsi yang dapat kita lakukan untuk melakukan mosaic yaitu secara otomatis
dan secara manual, dalam prakteknya seringkali kedua cara ini dipilih yaitu langkah pertama
dengan mosaic otomatis, kemudian melakukan editing dengan mosaic manual, editing
dilakukan biasanya karena misalkan pemilihan sambungan yang tidak tepat sehingga ada
unsur jalan atau sungai terlihat terputus (ada gap), serta kontras warna yang berbeda
sehingga perlu dilakukan colour balancing. Tetapi bila telah merasa cukup, anda dapat
melakukan mosaic dengan memilih salah satu cara tadi
⇒ Pilih ikon pertama yaitu define mosaic untuk mendefinisian batas areal mosaic
yangakan ditentukan, maka akan muncul panel Define Mosaic Area seperti berikut

PT. Damarwuri Utama 15


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Klik pada area yang hitam sambil menekan tombol keyboard shift secara bersamaan
kemudian geser/drag mouse, maka akan muncul kotak warna putih, anda dapat
melakukan seting area yang diwakili garis putih sesuai dengan keinginan kita, jika
anda telah membuat mosaic sebelumnya, dapat dilakukan dengan mengklik tombol
select existing Mosaic file, lalu pilih filenya. Jika batas yang kita pilih dibatalkan, klik
define New Mosaic Area.
⇒ Pada sub panel, Mosaic Extents, diperlihatkan koordinat batas yang telah kita buat,
sehingga sebenarnya kita dapat menentukan batas sesuai dengan keinginan kita
dengan memasukan nilai ke dalam kotak koordinat tersebut.
⇒ Selain itu anda dapat memilih ukuran channel pada sub panel di bawahnya (Mosaic
File Information), jika anda merasa yakin kemudian klik Create Mosaic File. Setelah
selesai tutup panel dengan menekan tombol close yang berada di sebelah kiri bawah
panel.
⇒ Pada panel orthoengine dengan prosessing step yang sama yaitu mosaic, pilih ikon
berikutnya yang merupakan ikon terakhir, kita akan mencoba mosaic secara otomatis
(Automatic Mosaicking), maka akan muncul panel Automatic Mosaicking seperti
gambar berikut.
⇒ kolom-kolom menunjukan pemilihan mosaic mana yang akan diortho dengan
mencentrang baris pada kolom use, tombol yang berada di bawahnya yaitu Orthos in
mosaic: All(unutk semua citra), None(tidak ada citra yang dipilih), All In Mosaic(untuk
citra dengan batas yang telah didefiniskan pada bahasan sebelumnya) berfungsi
sama seperti kolom Use tadi.
⇒ Normalization merupakan cara untuk menghilangkan efek maximum serta minimum
rona sehingga akan kelihatan lebih seragam. Anda dapat memilih pada kolom

PT. Damarwuri Utama 16


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

normalization untuk tiap citra yang akan di mosaic atau pada kotak normalization
sudut kiri sub panel untuk semua citra dengan memilihnya terlebih dahulu opsi pada
kotak kemudian klik Apply to All.
⇒ Pada sub panel options terdapat Color Balance yang berfungsi menyeimbangkan
warna di antara kedua citra yang disambungkan, dilakukan secara otomatis, terdapat
tiga opsi yaitu none (tidak ada color balancing), entire image (menggunakan
histogram pada masing –masing citra, baik untuk citra yang mempunyai overlap yang
sedikit serta untuk citra yang mempunyai efek sistematik seperti pada bagian atas
citra cerah dan pada bagian bawah gelap), overlap area (untuk pixel yang berada di
area overlap, baik untuk diterapkan semua image)
⇒ Pada bagian Cutline Selection methode, berfungsi sebagai pembatas kesamaan
unsur pada area overlap agar hasil mosaik terlihat seragam dan tidak ada gap,
caranya kita harus memilih cutline pada daerah yang mempunyai kekonsistenan rona
serta tekstur dan posisi yang benar-benar bertampalan, pilih garis jalan atau sungai,
hindari bangunan atau unsur yang tidak tetap/bergerak. Pada mosaic otomatis
terdapat empat opsi yaitu: Min Difference (secara otomatis menempatkan cutline
pada daerah dengan tingkat keabuan yang mempunyai perbedaan minimal), Min
Relative Difference (menempatkan cutline sesuai dengan gradient perbedaan antar
citra), Edge Features (menempatkan cutline dengan cara kombinasi Min Difference
dengan Min Relative Diffrence secara optimum), Entire Image (untuk citra yang tidak
mempunyai overlap/tapi bersinggungan ,menggunakan empat koordinat pada image
sebagi cutline nya)
⇒ Setelah anda yakin dengan pilihan anda, klik Generate Mosaic untuk memulai mosaic
secara otomatis lihat hasilnya pada focus atau image view pada othoengine.

PT. Damarwuri Utama 17


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Sekarang kita coba dengan cara manual, ulangi langkah dimulai dari setup project
dengan nama yang berbeda, definisikan kembali untuk daerah mosaic baru dengan mengklik
ikon pertama pada prosessing step mosaic, kemudian pilih ikon ke dua untuk memulai mosaik
manual, maka akan keluar panel manual mosaicking berikut
pengerjaannya mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada sub panel mosaicking steps,

⇒ langkah pertama pilih opsi select image to add, dalam hal ini kita akan menambahkan
image pada bingkai yang telah didefinisikan terdahulu yaitu pertama memasukkan
citra yang pertama kemudian menambahkan citra yang kedua dengan terlebih dahulu
menyelesaikan pembuatan cut line, color balancing kemudian pencantuman image
pada rangka yang telah didefiniskan.

PT. Damarwuri Utama 18


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Setelah memilih (mengklik salah satu image yang akan ditambahkan terlebih dahulu),
lanjutkan pada mosaick step selanjutnya yaitu collect cutline

⇒ Gunakan tombol yang ada pada sub panel cutline information untuk menggambar
cutline yaitu add (menambah garis cutline, dengan mengklik tombol ini lalu klik di
layer display mengikuti alur jalan misalkan sampai semua daerah terlingkupi (garis
warna kuning) setelah selesai klik kembali add lalu klik tombol finish), move
(menggeser node pada kursor yang dimaksud), delete (menghapus node dari kursor
yang dimaksud, dapat dilihat pada daftar koordinat yang tersorot), insert (memasukan
node baru), fisnish (mengakhiri penggambaran cutline sekaligus menutup polygon,
karena cutline harus berbentuk polygon tertutup), new (menghapus semua cutline
yang ada dan menggantikan dengan yang baru), import (mengimport cutline yang
pernah dibikin, dapat digunakan juga hasil mozaik otomatis), export(mengeksport
cutline, sehingga dapat digunakan kembali)penggambaran cutline dianjurkan
mengikuti unsur-unsur seragam, dengan mengikuti jalan, sungai, pematang dan
lainnya pada daerah pertampalan. Jika daerah tidak bertampalan, cutline cukup batas
terluar saja.
⇒ Blend width berfungsi sebagai meminimalisir gradasi antar image yang overlap di
perbatasan, rekomendasinya 3 – 5 pixel untuk nilai blend width
⇒ Klik kotak di sebelah show Mosaic Preview, sehingga muncul tanda centrang, maka
akan muncul panel preview hasil cutline

PT. Damarwuri Utama 19


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ lanjutkan pada tahap berikutnya yaitu color balancing, klik radio button sebelah kiri
pada color balancing, maka akan muncul panel seperti berikut,
⇒ klik tombol new area untuk memulai color balancing, kemudian pada layer display
buat kotak (warna merah) di tempat mana yang diperkirakan jadi acuan untuk color
balancing, kemudian klik kotak preview sehingga kelihatan centrangnya dan muncul
previewnya untuk melihat hasilnya.
⇒ Brightness digunakan untuk citra 8 bit, fungsinya untuk mengontrol look up table yang
telah dihitung dengan merubah nilai bawah dan atas, seringkali berguna ketika citra
sebelahnya ditampilkan juga sehingga kelihatan rona akan seragam.

⇒ Simpan dengan menekan tombol save working LUT


⇒ Lanjutkan pada mosaicking step berikutnya yaitu Add Image to Mosaic

PT. Damarwuri Utama 20


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Klik Add Image To Mosaic File untuk menambahkan image pada rangka yang telah
kita definisikan
⇒ Ulangi langkah yang sama untuk citra kedua, dimulai dari Select image to Add, pilih
image kedua
Perlu diperhatikan ketika kita melakukan color balancing, bandingkan terus dengan
melihat preview dengan citra ke satu sampai didapat keseragaman antar citra yang overlap
tadi.
Jika terjadi gap, edit cutline ke daerah yang menurut kita seragam, jika fatal, anda
perlu untuk melakukan rektifikasi kembali, Karena hal ini bisa disebabkan pengoreksian yang
kasar.
⇒ Lihat hasilnya di focus atau image view dengan nama file sama dengan yang
didefinisikan tadi.
Hasil mosaiknya sebagai berikut

PT. Damarwuri Utama 21


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

4 Pemotongan Citra Satelit


Ke NLP

P ada dasarnya proses Pemotongan menggunakan PCI Orthoengine ini merupakan


proses lanjutan dari citra hasil Mosaic, Adakalanya kita perlu memotong citra agar sesuai
dengan keperluan kita dalam melaksanakan kegiatan berikutnya, dan dapat dilakukan
pekerjaan NLP demi NLP untuk keperluan Vektorisasi.

Sebelum melakukan pemotongan citra di transformasi (bila diperlukan) sesuai system


o
koordinat yang akan kita gunakan baik UTM/TM3

PT. Damarwuri Utama 22


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Pemotongan Menggunakan focus


⇒ Buka terlebih dahulu panel pemotong yaitu pilih menu Tools Æ Clipping/Subsetting..

maka akan muncul panel Clipping/Subsetting seperti berikut :

⇒ Masukkan pada sub panel input, untuk file klik browse file yang akan dipotong
kemudian setelah muncul file tree di bawah tulisan Available Layers, pilih layer mana
yang akan diikutkan dalam pemotongan, jangan lupa memberi tanda centrang Karena
bila tidak, file tidak akan ada yang terpotong.

PT. Damarwuri Utama 23


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Pada sub panel output, untuk file klik browse, namai serta dimana file hasil potongan
akan disimpan, jangan lupa apa format yang anda inginkan..
⇒ Pada sub panel Define Clip region terdapat combo box pilihan dengan arah panah ke
bawah di sebelah kanannya, ada beberapa cara pemotongan yaitu:
User enter Coordinate, yaitu menggunakan koordinat yang dapat kita tentukan dan
hal ini terbagi beberapa cara juga yaitu:
Raster Extent (batas koordinat disesuaikan dengan ukuran raster citranya dalam
pixel/line), Geocoded Extents ( disesuaikan dengan batas koordinat Geocode misal
koordinat utm) , Long/Lat Extents(batas ukuran disesuaikan dengan koordinat lintang
dan bujur/koordinat geografis), Raster Offset Size(berdasarkan panjang dan tinggi
dalam pixel/line), Geocoded Offset Size(berdasarkan panjang dan tinggi citra dalam
koordinat geocode)
Pada mode tersebut diatas, pada sebelah kanan preview , tombol tombol akan
bersifat aktif yaitu tombol: Square (bentuk potongan kotak), Overview (bentuk
potongan semua areal citra pada preview), Bisect (pemotongan dilakukan pada kotak
seperempat citra) serta arah panah untuk menggeser kotak pemotongan yang dapat
dilihat pada preview. Kita juga dapat menarik garis kotak yang ada pada preview
sesuai keinginan kita.
Di bawah preview klik tiling output maka panel subset ini akan meluas dengan
bertambahnya fungsi tombol dan combo box, sub panel ini maksudnya fasilitas untuk
menentukan banyaknya potongan serta overlap antar potongan yang dapat kita
lakukan. Fasilitas ini berlaku untuk semua cara pemotongan.

Select a file
Pemotongan dilakukan pada daerah sesuai dengan bentuk file yang kita miliki, dalam
hal ini pemotongan akan berbentuk kotak sesuai batas terluar file yang kita miliki

Select a clip layer


Pemotongan dilakukan dengan batas pemotongan layer yang kita miliki berbentuk
polygon, jika kita centrang opsi Clip Using Selected shapes only (maksudnya kita
harus buka filenya tersebut pada focus) pilih layer yang berisi polygon untuk batas
pemotongan (banyak tidak masalah) kemudian select polygon-poligonnya tersebut
sehingga tinggal kita memilih pilihan yaitu extent (hasil akan berbentuk kotak sesuai
batas polygon terluar) dan shape(s)boundary (hasil akan mengikuti boundary/keliling
polygon yang merupakan bats pemotongan tadi)

Select a name Region


Pemotongan dilakukan berdasarkan nama region yang kita miliki yang dapat dilihat
pada map view focus

PT. Damarwuri Utama 24


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Use current view


Pemotongan berdasarkan view yang terlihat pada focus

Penulisannya: koordinat Upper left(kiri atas) koordinat lower right(kanan bawah)


alamat file pada folder mana file potongan akan disimpan misalkan koordinat yang akan kita
tentukan dimana upper left nya (2,10) dan lower rightnya (10,2) serta akan disimpan pada
C:/potongan/potongan.pix, maka penulisannya:

2 10 10 2 C:\potongan\potongan.pix
... …. … … …………………………
... …. … … …………………………

Jangan lupa kita memperhitungkan overlap bila kita bermaksud agar potongan
tersebut ada overlapnya, jika potongannya banyak, akan lebih mudah menggunakan MS
Excel. Misalkan dengan koordinat di atas kita akan melakukan overlap sebanyak 2 maka:

0 12 12 0 C:\potongan\potongan.pix
... …. … … …………………………
... …. … … …………………………

PT. Damarwuri Utama 25


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Hasil potongan menggunakan scrip file

PT. Damarwuri Utama 26


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

5 Dijitasi On Screen

P ada dasarnya proses Pembuatan peta dasar pertanahan dalam format digital
vector ditujukan untuk dapat membuat, menyusun, dan menyajikan data/peta bidang
tanah dan data/peta tutupan lahan/landcover, disamping data spasial unsur geografi atau
unsur rupabumi dengan metode visual interprestasi dengan stereo image, tetapi karena
adanya citra mono maka proses yang dilakukan digitasi on screen bisa pada AutoCad atau
summit menggunakan orthoview.

Digitasi Menggunakan Autocad Map


⇒ Dijitasi dilakukan pada Program AutoCad, citra hasil potongan dalam proyeksi
UTM/TM3o tergantung kebutuhan kemudian di buka dalam menu Map, image : insert

Untuk memenuhi standarisasi layer maka dalam Autocad Map ini telah di lengkapi
menu/tool standarsisi layer yang sesuai dengan kebutuhan BPN.

PT. Damarwuri Utama 27


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Digitasi Unsur Perhubungan / Transportasi


Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Transportasi.

Unsur perhubungan / transportasi di digit dengan garis tunggal atau bila lebarnya
melebihi 10 M dengan garis ganda, unsur perhubungan di digit berdasarkan
kelas/jenis jalan, untuk memudahkan klasifikasi kelas/jenis jalan digitlah jalan-jalan
yang tertinggi dulu kelas/jenis jalan nya, seperti klasifikasi jalan di bawah ini :
• Jalan Arteri / Jalan Utama
• Jalan Kolektor / Jalan Penghubung
• Jalan Lain
• Jalan Setapak

PT. Damarwuri Utama 28


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Digitasi Unsur Perairan


Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Perairan

• Sungai, anak sungai, kanal irigasi di digit dengan garis tunggal atau bila lebarnya
melebihi 10 M dengan garis ganda.
• Danau, kolam, laguna, tambak dan reservoir akan ditampilkan dengan garis batas
air,
• Sumur, mata air, air terjun, dam, hanya dimana berguna sebagai petunjuk.
• Garis pantai .
• Unsur-unsur penting seperti lumpur, pasir, karang, tebing, rawa-rawa.

PT. Damarwuri Utama 29


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Digitasi Unsur Bangunan dan Pemukiman


Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Bangunan

• Bangunan tunggal baik sendiri maupun terpencar dengan ukuran 5m x 5m akan


di digit sesuai dengan bentuk aslinya (cloase polyline).
• Bangunan di anggap terpencar bila terpisah satu sama lain dan akan di digit
dalan bentuk point.
• Kumpulan Bangunan apabila jarak antara tepi bangunan lebih kecil dari 2 meter,
diambil sebagai satu blok bangunan, sebaliknya apabila lebih besar dari 2 meter
diambil sebagai bangunan tunggal.

PT. Damarwuri Utama 30


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

• Permukiman adalah suatu daerah yang di bangun oleh manusia (built-up area)
yang memiliki ukuran minimal 2.5 mm x 2.5 mm harus diplot pada skala peta
(atau 25 m x 25 m peta skala 1 : 10.000).
• Bangunan penting seperti tempat Ibadah, Jembatan, Terowongan, Stasiun Radio,
Menara Repeater Telekomunikasi Seluler, Sumur Minyak, Sumur Gas,
Pelabuhan Laut dan Lapangan Terbang akan diindikasi dengan garis (close
polyline), point, symbol dan anotasi yang sesuai.

⇒ Digitasi Unsur Vegetasi/Tutupan Lahan


Pilih Menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Tutupan Lahan

PT. Damarwuri Utama 31


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Untuk Membuat garis tutupan lahan klik menu Garis Penutup Lahan, dan isilah
dengan atribut sesuai dengan interpretasi pada saat mendigit pada area tutupan
lahannya.

Unsur vegetasi dan tutupan lahan yang diambil/di digit dibatasi sampai kategori yang
utama, yaitu :

• Hutan
• Hutan Rawa
• Rawa
• Kebun / Perkebunan
• Semak Belukar
• Tegalan
• Tanah Kosong
• Sawah
• Padang Rumput
• Lahan Pertambangan (baik sudah aktif maupun yang sudah tidak aktif).

PT. Damarwuri Utama 32


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Koreksi Kesalahan Hasil Digitasi


Pilih menu Map Æ TooL Æ Drawing Cleanup

Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih select object

Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih select action, parameter yang
dipilih untuk memeriksa kesalahan yaitu sebagai berikut ;
Delete Duplicate Object (Menghapus data ganda bisa berupa garis / point)
• Erase Short Object (Menghapus data garis yang lebih panjang dan tidak snap
pada garis lain)

PT. Damarwuri Utama 33


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

• Extend Under Short Object (menambah / menyambung / menempatkan garis


yang kurang dan tidak snap kepada garis yang lain)

• Snap Clustered Node ( Memotong dan membuat node pada objek garis yang
saling berpotongan/bersilangan)

• Parameter Toleransi 1 meter


• Ceklist menu Interaktive

Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih error maker, dalam menu ini kita
bisa melihat bentuk symbol dari parameter kesalahan yang kita masukan dan bisa
merubah warna dan jenis symbol sesuai dengan keinginan kita.
Apabila telah selesai pilih menu finish.

PT. Damarwuri Utama 34


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

Setelah muncul menu Drawing Cleanup Errors, pilih menu Mark All,

Symbol kesalahan yang


terkoreksi oleh Proses
Drawing Clean Up

PT. Damarwuri Utama 35


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Entry / Penambahan Data dari Data Sekunder


o Entry / Input Text
Inputing text dari data sekunder dengan cara menagging ke dalam data grafis,
yang berfungsi sebagai keterangan suatu objeck/daerah, seperti nama
kampung, nama sungai, nama propinsi, kabupaten, Kecamatan, dll.
Pada Autocad pilih menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Toponimy –
Text Atribut.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
o Update Data Planimetris
Update data planimetris adalah menambah data, dan merubah dengan hasil
data Data Sekunder, seperti : merubah kelas jalan, Membuat garis batas
administrasi, dll.
Pada Autocad pilih menu Standarisasi Layer kemudian pilih menu Administasi.

PT. Damarwuri Utama 36


Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi

⇒ Edgematching Antar NLP / Blok Area Kerja


• Edgematching harus dilakukan supaya tergajaganya keselarasan data geometry.
• Teknik edgematching harus di gunakan suatu lembar peta terhadap beberapa
lembar peta yang bersebelahan, pada sistem UTM / TM 30

PT. Damarwuri Utama 37

Anda mungkin juga menyukai