Modul 1
Panduan Praktis
Orthorektifikasi dan Dijitasi
Panduan Praktis Pengolahan Citra dan Digitasi
1 Pengantar
P ada dasarnya hal utama untuk pembuatan peta dasar pertanahan dari Citra
Satelite perlu mengenal/memahami lebih jauh proses data awal yang akan digunakan
sebagai dasar pengolahan dalam hal ini kita akan melakukan proses awal mengenai
penyiapan data menggunakan PCI Orthoengine. Sebagai pengenalan dasar tentunya kita
harus memahami gambaran umum dari pemilihan model matematik pada proses koreksi
geometrik PCI Orthoengine, tergantung pemilihan sensor satelit yang digunakan sehingga
disesuaikan dengan model matematika yang akan digunakan juga. Apakah kita akan
menggunakan model matematika khusus (rigorous) untuk Foto Udara dan Citra Satellite
ataukah cukup menggunakan model matematika biasa seperti halnya polynomial.
Hal ini dimaksudkan sebagai gambaran “tujuan” apakah yang akan kita laksanakan
dalam proses penyiapan data awal ini dan “data apa” yang tersedia/dimiliki.
Jadi kita harus menentukan terlebih dahulu apa yang akan kita kerjakan, apakah
pekerjaan tersebut berupa;
Orthorektifikasi citra,
Citra yang terkoreksi secara geometrik saja
Ataukah Pembuatan mozaik saja
Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali sumber data yang dapat kita
peroleh untuk menghasilkan peta melalui tahapan rektifikasi ini, pada PCI Orthoengine
sebenarnya hampir semua data format raster dapat diproses, hanya untuk maksud ketelitian
yang lebih baik, sensor yang dipilih dimasukan ke dalam kategori model matematika Aerial
Photography serta Satellite Orbital Modeling.
Istilah:
Orthorectify Images : citra yang telah terorthorektifikasi merupakan citra yang secara geometric telah
dikoreksi dan mempunyai georeferensi. Orthorektifikasi merupakan proses penggunaan model
matematika rigorous serta penggunaan dem digital untuk mengkoreksi distorsi pada citra asal (mentah)
Geometrically Correct Image: Koreksi geometric merupakan prsoses penggunaan titik control tanah
(GCP) untuk menghitung suatu model matematika sederhana yang akan mengimpitkan citra
asal/mentah ke koordinat tanah yang sebenarnya.
Mosaic: mozaik merupakan proses menyatukan citra yang telah dikoreksi ke dalam peta citra yang
serupa.
Model Matematika
Sekarang apa yang dimaksud dengan model matematika di dalam PCI Orthoengine
ini, model matematika merupakan hubungan matematis yang digunakan untuk melakukan
korelasi antara pixel pada suatu citra ke posisi yang sebenarnya pada tanah dengan
memperhitungkan distorsi yang telah diketahui. Dalam hal ini dapat disebutkan salah satunya
antara lain :
Aerial Photography
Model matematikanya merupakan model rigorous berdasarkan pada geometri rangka
kamera. Model memperhitungkan juga efek variasi terrain dan distorsinya terhadap kamera,
seperti efek lengkungan lensa, panjang focus lensa, efek presfektif, serta posisi dan orientasi
kamera. Anda memerlukan informasi kalibrasi kamera untuk pemrosesannya.
Satellite Orbital
Merupakan model rigorous yang ditemukan oleh DR. Toutins di Canada Center of
Remote Sensing untuk melakukan perhitungan distorsi seperti geometri sensor, variasi
ketinggian serta orbit satellite, muka bumi, rotasi dan relief. Model matematika ini dapat
digunakan untuk citra satelit ASTER, AVHRR, IKONOS, LANDSAT, SPOT, IRS, QuickBird,
dan citra radar; seperti ASAR (beta support), RADARSAT, ERS-1 dan JERS1.
Untuk keperluan ini pemesanan citra satelit harus ada informasi orbit dan belum dilakukan
pemrosesan secara geometrik.
Rational Functions
Merupakan model matematika sederhana yang mencerminkan korelasi antara pixel
dengan poisisi di tanah. Penggunaan model ini digunakan ketika anda tidak mempunyai
informasi yang diperlukan untuk model matematika secara khusus (rigorous), seperti karena;
sensor model yang berbeda, citra secara geometrik telah diproses, penyedia data telah
melakukan perhitungan model matematikanya serta terdistribusi pada citra, atau anda tidak
mempunyai citra secara keseluruhan (merupakan hasil potongan).
Rational function math model dapat secara lebih akurat penggunaannya
dibandingkan jika kita menggunakan model matematika polynomial atau thinplate spline
terutama untuk hubungannya dengan faktor ketinggian. Walaupun begitu kita akan lebih
banyak membutuhkan tiitk control tanah (GCP) dalam pemrosesannya.
Polynomial
Merupakan model matematika yang sederhana dan menggunakan model
transformasi polynomial orde lima berdasarkan GCP (titik control tanah) berdimensi dua (2D).
Prosedur model matematika ini adalah dengan cara mengimpitkan secara matematis GCP
bidang dua dimensi pada suatu citra.
Titik control tanah : sebenarnya di dalam citra Spot sendiri telah tersedia titik control
yang dapat digunakan dan cukup, tetapi untuk keperluan lebih teliti
anda dapat menggunakan titik-tik GPS BPN, Bakosurtanal atau
dengan pengukuran langsung di lapangan
Akan lebih baik jika pada penggunaan satellite model ini menggunakan DEM dari
data peta ketinggian. Dapat dikatakan di sini bahwa misalkan citra Spot sendiri dapat
memberikan data ketinggian karena citra Spot merupakan citra stereo saat ini ada yang
memiliki stereo yang dapat dilakukan pembuatan DEM nya walaupun dengan ketelitian yang
tidak terlalu baik serta tergantung pada kondisi dan kebersihan citranya terhadap awan.
Setelah masing-masing dilakukan orthorektifikasi, langkah selanjutnya mungkin bila
citra terbagi dalam suatu daerah menjadi beberapa citra dapat dilakukan mozaik baik secara
manual maupun otomatis, kemudian citra tersebut dipotong-potong sesuai dengan skala
penggambaran dan dilakukan proses digitasi, hingga menjadi peta yang siap pakai.
Untuk ke depannya mungkin citra tersebut dapat digunakan untuk keperluan
klasifikasi serta analisa lainnya yang dilakukan terhadap citra yang telah terkoreksi tersebut
sampai pencetakan petanya.
Tetapi ada kasus dimana citra yang kita dapatkan tidak lengkap (tidak mempunyai
informasi orbit) dan telah dikoreksi, kita bermaksud untuk mengkoreksinya kembali maka
yang kita lakukan adalah pemilihan model matematika sesuai keperluan dengan
menggunakan model Rational Function, Polynomial, ataupun Thin Plate Spline. Dalam hal ini
mungkin kita akan sangat membutuhkan banyak GCP dalam pendekatannya. Baru kemudian
dilakukan proses selanjutnya.
2 Proses Ortorektifikasi
Dengan PCI Orthoengine
Set up project
Pada dasarnya setiap kita mengawali pekerjaan menggunakan PCI Orthoengine ini perlu
diseting mengenai:
Nama file serta deskripsinya
Sistem proyeksi/datum serta posisi zonenya
Ukuran pixel GCP serta ukuran pixel keluarannya disesuaikan dengan kapasitas
citra/raster.
⇒ Klik ikon Orthoengine pada panel Geomatica maka akan muncul panel
Orthoengine.
⇒ Pada panel Orthoengine ini pilih menu file pilih new untuk memulai project baru,
maka akan muncul panel baru (panel project Information)
⇒ Ganti nama file (Filename) sesuai dengan keinginan serta tujuan anda, begitu juga
dengan nama project(Name) serta deskripsinya (Description).
⇒ Jangan lupa memilih model matematika (Math Modeling Method) sesuai dengan
tujuan anda melakukan orthorektifikasi serta opsion nya disesuaikan dengan sensor
⇒ Jika anda telah selesai, tekan tombol ok di kanan bawah, panel ini akan tertutup dan
diganti dengan panel yang muncul untuk mengisi projeksi/datum (panel set
projection), perlu diketahui bahwa kita harus menentukan terlebih dahulu sistem
proyeksi citra yang akan kita orthorektifikasi sesuai dengan kebutuhan atau
permintaan, misalkan dalam hal Spot ini kita akan membuat citra Spot
terorthorektifikasi dengan sistem proyeksi UTM (dengan zone posisi Sulawesi
Tengah telah diketahui pada zone 51) dan ellipsoid WGS 84
⇒ Ketika kita mengklik dua kali zone yang tersorot atau mengklik tombol accept kiri
bawah panel UTM Zones, maka panel ini akan hilang diganti dengan panel baru yaitu
panel UTM rows, maksudnya panel ini meminta kepada anda posisi citra pada posisi
lintang, untuk lebih mudahnya kita pilih northern hemisphere 0 maksudnya posisi
lintang Jawa Barat berada di sebelah selatan equator.
⇒ Ketika kita klik dua kali bagian tersorot tadi atau tekan tombol accept di sebelah kiri
bawah panel maka panel ini akan menghilang diganti dengan panel earth model
untuk pemilihan ellipsoid atau datum, klik tab ellipsoids maka akan muncul daftar
ellipsoid yang dapat digunakan, dalam hal ini pilih ellipsoid WGS 84.
⇒ Klik dua kali pada daerah yang tersorot atau tekan tombol accept, maka panel ini
akan hilang.
⇒ Pada sub panel output Projection (panel set projection) pilih ukuran pixel untuk output
citra yang kita miliki misalkan untuk citra Spot Pancromaticnya memiliki resolusi 2.5 m
dan bersifat, maka kita pilih output pixel spacing serta output line spacingnya sebesar
2.5 m
⇒ Kemudian pada sub panel GCP Projection (pada panel set projection) tekan tombol
Set GCP Projection based on Output Projection, maksudnya proyeksi output citra
akan disamakan dengan proyeksi GCP nya sehingga kita harus memiliki GCP yang
mempunyai koordinat sesuai proyeksi yang dipilih tadi yaitu UTM sehingga panel set
projection telah lengkap terisi seperti di bawah ini.
⇒ Opening a new or existing image, dapat dibaca dari drive bila kita telah mengcopy
data ke dalam harddisk, sehingga alamatnya cukup sesuaikan dengan alamat folder
pada hard disk.
⇒ Kita pilih data dari CD ROM (ikon kedua), karena pada umumnya citra disimpan
dalam suatu CD-ROM.
⇒ Panel akan berubah dengan ikon yang disesuaikan untuk proses pengumpulan titik
kontrol tanah, anda dapat memasukan secara manual, melalui image yang telah
terkoreksi, digitasi peta, chip, atau dari daftar koordinat yang terlebih dahulu disusun
sesuai format yang ada pada format text GCP pada PCI orthoengine.
Pada latihan ini digunakan GCP manual ditransfer dari format text GCP yang
dihasilkan dari pengukuran control Tanah, dan DEM digital dari Shuttle Radar Topographi
Mission (SRTM) 30 m.
⇒ Selanjutnya meneruskan GCP manual minimal 6 titik GCP untuk setiap scene
⇒ Hasil GCP dapat dilihat dalam image layout dan report
Tahapan orthorektifikasi untuk citra sepeti Ikonos serta quickbird biasanya diperlukan
titik GCP tersendiri dengan orde yang lebih baik karena hal ini berkaitan dengan koreksi untuk
citra resolusi tinggi,
3 Penggabungan Citra
(Mosaic)
Untuk tahap Mosaic sebenarnya bila tujuannya hanya untuk melakukan mosaic
tahapan – tahapan sebelumya pada processing step dapat dilewati, kecuali setup untuk
project seperti yang diterangkan sebelumnya, kemudian pada processing step langsung pilih
Mosaic, Jika anda dalam keadaan mengerjakan project dengan menggunakan math modeling
methode lain, prosessing step untuk mosaic akan tetap ada, hal ini merupakan lanjutan dari
proses berikutnya,
Automatic
Mosaiking
Manual
Mosaiking
Ada dua opsi yang dapat kita lakukan untuk melakukan mosaic yaitu secara otomatis
dan secara manual, dalam prakteknya seringkali kedua cara ini dipilih yaitu langkah pertama
dengan mosaic otomatis, kemudian melakukan editing dengan mosaic manual, editing
dilakukan biasanya karena misalkan pemilihan sambungan yang tidak tepat sehingga ada
unsur jalan atau sungai terlihat terputus (ada gap), serta kontras warna yang berbeda
sehingga perlu dilakukan colour balancing. Tetapi bila telah merasa cukup, anda dapat
melakukan mosaic dengan memilih salah satu cara tadi
⇒ Pilih ikon pertama yaitu define mosaic untuk mendefinisian batas areal mosaic
yangakan ditentukan, maka akan muncul panel Define Mosaic Area seperti berikut
⇒ Klik pada area yang hitam sambil menekan tombol keyboard shift secara bersamaan
kemudian geser/drag mouse, maka akan muncul kotak warna putih, anda dapat
melakukan seting area yang diwakili garis putih sesuai dengan keinginan kita, jika
anda telah membuat mosaic sebelumnya, dapat dilakukan dengan mengklik tombol
select existing Mosaic file, lalu pilih filenya. Jika batas yang kita pilih dibatalkan, klik
define New Mosaic Area.
⇒ Pada sub panel, Mosaic Extents, diperlihatkan koordinat batas yang telah kita buat,
sehingga sebenarnya kita dapat menentukan batas sesuai dengan keinginan kita
dengan memasukan nilai ke dalam kotak koordinat tersebut.
⇒ Selain itu anda dapat memilih ukuran channel pada sub panel di bawahnya (Mosaic
File Information), jika anda merasa yakin kemudian klik Create Mosaic File. Setelah
selesai tutup panel dengan menekan tombol close yang berada di sebelah kiri bawah
panel.
⇒ Pada panel orthoengine dengan prosessing step yang sama yaitu mosaic, pilih ikon
berikutnya yang merupakan ikon terakhir, kita akan mencoba mosaic secara otomatis
(Automatic Mosaicking), maka akan muncul panel Automatic Mosaicking seperti
gambar berikut.
⇒ kolom-kolom menunjukan pemilihan mosaic mana yang akan diortho dengan
mencentrang baris pada kolom use, tombol yang berada di bawahnya yaitu Orthos in
mosaic: All(unutk semua citra), None(tidak ada citra yang dipilih), All In Mosaic(untuk
citra dengan batas yang telah didefiniskan pada bahasan sebelumnya) berfungsi
sama seperti kolom Use tadi.
⇒ Normalization merupakan cara untuk menghilangkan efek maximum serta minimum
rona sehingga akan kelihatan lebih seragam. Anda dapat memilih pada kolom
normalization untuk tiap citra yang akan di mosaic atau pada kotak normalization
sudut kiri sub panel untuk semua citra dengan memilihnya terlebih dahulu opsi pada
kotak kemudian klik Apply to All.
⇒ Pada sub panel options terdapat Color Balance yang berfungsi menyeimbangkan
warna di antara kedua citra yang disambungkan, dilakukan secara otomatis, terdapat
tiga opsi yaitu none (tidak ada color balancing), entire image (menggunakan
histogram pada masing –masing citra, baik untuk citra yang mempunyai overlap yang
sedikit serta untuk citra yang mempunyai efek sistematik seperti pada bagian atas
citra cerah dan pada bagian bawah gelap), overlap area (untuk pixel yang berada di
area overlap, baik untuk diterapkan semua image)
⇒ Pada bagian Cutline Selection methode, berfungsi sebagai pembatas kesamaan
unsur pada area overlap agar hasil mosaik terlihat seragam dan tidak ada gap,
caranya kita harus memilih cutline pada daerah yang mempunyai kekonsistenan rona
serta tekstur dan posisi yang benar-benar bertampalan, pilih garis jalan atau sungai,
hindari bangunan atau unsur yang tidak tetap/bergerak. Pada mosaic otomatis
terdapat empat opsi yaitu: Min Difference (secara otomatis menempatkan cutline
pada daerah dengan tingkat keabuan yang mempunyai perbedaan minimal), Min
Relative Difference (menempatkan cutline sesuai dengan gradient perbedaan antar
citra), Edge Features (menempatkan cutline dengan cara kombinasi Min Difference
dengan Min Relative Diffrence secara optimum), Entire Image (untuk citra yang tidak
mempunyai overlap/tapi bersinggungan ,menggunakan empat koordinat pada image
sebagi cutline nya)
⇒ Setelah anda yakin dengan pilihan anda, klik Generate Mosaic untuk memulai mosaic
secara otomatis lihat hasilnya pada focus atau image view pada othoengine.
Sekarang kita coba dengan cara manual, ulangi langkah dimulai dari setup project
dengan nama yang berbeda, definisikan kembali untuk daerah mosaic baru dengan mengklik
ikon pertama pada prosessing step mosaic, kemudian pilih ikon ke dua untuk memulai mosaik
manual, maka akan keluar panel manual mosaicking berikut
pengerjaannya mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada sub panel mosaicking steps,
⇒ langkah pertama pilih opsi select image to add, dalam hal ini kita akan menambahkan
image pada bingkai yang telah didefinisikan terdahulu yaitu pertama memasukkan
citra yang pertama kemudian menambahkan citra yang kedua dengan terlebih dahulu
menyelesaikan pembuatan cut line, color balancing kemudian pencantuman image
pada rangka yang telah didefiniskan.
⇒ Setelah memilih (mengklik salah satu image yang akan ditambahkan terlebih dahulu),
lanjutkan pada mosaick step selanjutnya yaitu collect cutline
⇒ Gunakan tombol yang ada pada sub panel cutline information untuk menggambar
cutline yaitu add (menambah garis cutline, dengan mengklik tombol ini lalu klik di
layer display mengikuti alur jalan misalkan sampai semua daerah terlingkupi (garis
warna kuning) setelah selesai klik kembali add lalu klik tombol finish), move
(menggeser node pada kursor yang dimaksud), delete (menghapus node dari kursor
yang dimaksud, dapat dilihat pada daftar koordinat yang tersorot), insert (memasukan
node baru), fisnish (mengakhiri penggambaran cutline sekaligus menutup polygon,
karena cutline harus berbentuk polygon tertutup), new (menghapus semua cutline
yang ada dan menggantikan dengan yang baru), import (mengimport cutline yang
pernah dibikin, dapat digunakan juga hasil mozaik otomatis), export(mengeksport
cutline, sehingga dapat digunakan kembali)penggambaran cutline dianjurkan
mengikuti unsur-unsur seragam, dengan mengikuti jalan, sungai, pematang dan
lainnya pada daerah pertampalan. Jika daerah tidak bertampalan, cutline cukup batas
terluar saja.
⇒ Blend width berfungsi sebagai meminimalisir gradasi antar image yang overlap di
perbatasan, rekomendasinya 3 – 5 pixel untuk nilai blend width
⇒ Klik kotak di sebelah show Mosaic Preview, sehingga muncul tanda centrang, maka
akan muncul panel preview hasil cutline
⇒ lanjutkan pada tahap berikutnya yaitu color balancing, klik radio button sebelah kiri
pada color balancing, maka akan muncul panel seperti berikut,
⇒ klik tombol new area untuk memulai color balancing, kemudian pada layer display
buat kotak (warna merah) di tempat mana yang diperkirakan jadi acuan untuk color
balancing, kemudian klik kotak preview sehingga kelihatan centrangnya dan muncul
previewnya untuk melihat hasilnya.
⇒ Brightness digunakan untuk citra 8 bit, fungsinya untuk mengontrol look up table yang
telah dihitung dengan merubah nilai bawah dan atas, seringkali berguna ketika citra
sebelahnya ditampilkan juga sehingga kelihatan rona akan seragam.
⇒ Klik Add Image To Mosaic File untuk menambahkan image pada rangka yang telah
kita definisikan
⇒ Ulangi langkah yang sama untuk citra kedua, dimulai dari Select image to Add, pilih
image kedua
Perlu diperhatikan ketika kita melakukan color balancing, bandingkan terus dengan
melihat preview dengan citra ke satu sampai didapat keseragaman antar citra yang overlap
tadi.
Jika terjadi gap, edit cutline ke daerah yang menurut kita seragam, jika fatal, anda
perlu untuk melakukan rektifikasi kembali, Karena hal ini bisa disebabkan pengoreksian yang
kasar.
⇒ Lihat hasilnya di focus atau image view dengan nama file sama dengan yang
didefinisikan tadi.
Hasil mosaiknya sebagai berikut
⇒ Masukkan pada sub panel input, untuk file klik browse file yang akan dipotong
kemudian setelah muncul file tree di bawah tulisan Available Layers, pilih layer mana
yang akan diikutkan dalam pemotongan, jangan lupa memberi tanda centrang Karena
bila tidak, file tidak akan ada yang terpotong.
⇒ Pada sub panel output, untuk file klik browse, namai serta dimana file hasil potongan
akan disimpan, jangan lupa apa format yang anda inginkan..
⇒ Pada sub panel Define Clip region terdapat combo box pilihan dengan arah panah ke
bawah di sebelah kanannya, ada beberapa cara pemotongan yaitu:
User enter Coordinate, yaitu menggunakan koordinat yang dapat kita tentukan dan
hal ini terbagi beberapa cara juga yaitu:
Raster Extent (batas koordinat disesuaikan dengan ukuran raster citranya dalam
pixel/line), Geocoded Extents ( disesuaikan dengan batas koordinat Geocode misal
koordinat utm) , Long/Lat Extents(batas ukuran disesuaikan dengan koordinat lintang
dan bujur/koordinat geografis), Raster Offset Size(berdasarkan panjang dan tinggi
dalam pixel/line), Geocoded Offset Size(berdasarkan panjang dan tinggi citra dalam
koordinat geocode)
Pada mode tersebut diatas, pada sebelah kanan preview , tombol tombol akan
bersifat aktif yaitu tombol: Square (bentuk potongan kotak), Overview (bentuk
potongan semua areal citra pada preview), Bisect (pemotongan dilakukan pada kotak
seperempat citra) serta arah panah untuk menggeser kotak pemotongan yang dapat
dilihat pada preview. Kita juga dapat menarik garis kotak yang ada pada preview
sesuai keinginan kita.
Di bawah preview klik tiling output maka panel subset ini akan meluas dengan
bertambahnya fungsi tombol dan combo box, sub panel ini maksudnya fasilitas untuk
menentukan banyaknya potongan serta overlap antar potongan yang dapat kita
lakukan. Fasilitas ini berlaku untuk semua cara pemotongan.
Select a file
Pemotongan dilakukan pada daerah sesuai dengan bentuk file yang kita miliki, dalam
hal ini pemotongan akan berbentuk kotak sesuai batas terluar file yang kita miliki
2 10 10 2 C:\potongan\potongan.pix
... …. … … …………………………
... …. … … …………………………
Jangan lupa kita memperhitungkan overlap bila kita bermaksud agar potongan
tersebut ada overlapnya, jika potongannya banyak, akan lebih mudah menggunakan MS
Excel. Misalkan dengan koordinat di atas kita akan melakukan overlap sebanyak 2 maka:
0 12 12 0 C:\potongan\potongan.pix
... …. … … …………………………
... …. … … …………………………
5 Dijitasi On Screen
P ada dasarnya proses Pembuatan peta dasar pertanahan dalam format digital
vector ditujukan untuk dapat membuat, menyusun, dan menyajikan data/peta bidang
tanah dan data/peta tutupan lahan/landcover, disamping data spasial unsur geografi atau
unsur rupabumi dengan metode visual interprestasi dengan stereo image, tetapi karena
adanya citra mono maka proses yang dilakukan digitasi on screen bisa pada AutoCad atau
summit menggunakan orthoview.
Untuk memenuhi standarisasi layer maka dalam Autocad Map ini telah di lengkapi
menu/tool standarsisi layer yang sesuai dengan kebutuhan BPN.
Unsur perhubungan / transportasi di digit dengan garis tunggal atau bila lebarnya
melebihi 10 M dengan garis ganda, unsur perhubungan di digit berdasarkan
kelas/jenis jalan, untuk memudahkan klasifikasi kelas/jenis jalan digitlah jalan-jalan
yang tertinggi dulu kelas/jenis jalan nya, seperti klasifikasi jalan di bawah ini :
• Jalan Arteri / Jalan Utama
• Jalan Kolektor / Jalan Penghubung
• Jalan Lain
• Jalan Setapak
• Sungai, anak sungai, kanal irigasi di digit dengan garis tunggal atau bila lebarnya
melebihi 10 M dengan garis ganda.
• Danau, kolam, laguna, tambak dan reservoir akan ditampilkan dengan garis batas
air,
• Sumur, mata air, air terjun, dam, hanya dimana berguna sebagai petunjuk.
• Garis pantai .
• Unsur-unsur penting seperti lumpur, pasir, karang, tebing, rawa-rawa.
• Permukiman adalah suatu daerah yang di bangun oleh manusia (built-up area)
yang memiliki ukuran minimal 2.5 mm x 2.5 mm harus diplot pada skala peta
(atau 25 m x 25 m peta skala 1 : 10.000).
• Bangunan penting seperti tempat Ibadah, Jembatan, Terowongan, Stasiun Radio,
Menara Repeater Telekomunikasi Seluler, Sumur Minyak, Sumur Gas,
Pelabuhan Laut dan Lapangan Terbang akan diindikasi dengan garis (close
polyline), point, symbol dan anotasi yang sesuai.
Untuk Membuat garis tutupan lahan klik menu Garis Penutup Lahan, dan isilah
dengan atribut sesuai dengan interpretasi pada saat mendigit pada area tutupan
lahannya.
Unsur vegetasi dan tutupan lahan yang diambil/di digit dibatasi sampai kategori yang
utama, yaitu :
• Hutan
• Hutan Rawa
• Rawa
• Kebun / Perkebunan
• Semak Belukar
• Tegalan
• Tanah Kosong
• Sawah
• Padang Rumput
• Lahan Pertambangan (baik sudah aktif maupun yang sudah tidak aktif).
Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih select object
Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih select action, parameter yang
dipilih untuk memeriksa kesalahan yaitu sebagai berikut ;
Delete Duplicate Object (Menghapus data ganda bisa berupa garis / point)
• Erase Short Object (Menghapus data garis yang lebih panjang dan tidak snap
pada garis lain)
• Snap Clustered Node ( Memotong dan membuat node pada objek garis yang
saling berpotongan/bersilangan)
Pada menu Drawing Cleanup pilih menu select, pilih error maker, dalam menu ini kita
bisa melihat bentuk symbol dari parameter kesalahan yang kita masukan dan bisa
merubah warna dan jenis symbol sesuai dengan keinginan kita.
Apabila telah selesai pilih menu finish.
Setelah muncul menu Drawing Cleanup Errors, pilih menu Mark All,