Anda di halaman 1dari 22

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PENENTUAN POTENSI LOKASI BUDIDAYA KERANG HIJAU DENGAN
MEMANFAATKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG DI PERAIRAN
PANTAI UTARA JAWA TENGAH
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
DAVID BETA PUTRA
(21110114190088/Angkatan 2014)
RAHMAT RANDY VALDIKA
(21110114130067/Angkatan 2014)
ALFI DIAN RANU WIJAYA
(21110114130083/Angkatan 2014)
NAUFAL ILYAS ABDUL HAKIM (21110114140098/Angkatan 2014)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

DAFTAR ISI
Ringkasan.1

Bab I

PENDAHULUAN.....................................................................................1

I.1

Latar Belakang..........................................................................................1

I.2

Perumusan Masalah...................................................................................1

I.3

Tujuan Penelitian.......................................................................................1

I.4

Manfaat Penelitian.....................................................................................2

I.5

Luaran Program.........................................................................................2

I.6

Kontribusi Penelitian.................................................................................2

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3

II.1

Kerang hijau..............................................................................................3

II.2

Parameter Budidaya Kerang hijau.............................................................3

II.3

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis.................................6

II.4

Citra Landsat 8..........................................................................................6

Bab III

METODE PENELITIAN......................................................................7

III.1

Alat dan Bahan......................................................................................7

III.2

Metode Penelitian..................................................................................7

III.3

Diagram Alir..........................................................................................7

Bab IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN....................................................8

IV.1

Anggaran Biaya.....................................................................................8

Bab V

DAFTAR PUSTAKA................................................................................9

RINGKASAN

Secara geografis, wilayah Indonesia sangat strategis dimana terletak pada


608' LU hingga 1115' LS dan dari 9445' BT hingga 14105' BT yang
merupakan jalur penghubung antara dua samudera dan dua benua. Indonesia
terletak diantara Samudera Hindia dengan Samudera Pasifik, dan Benua Asia
dengan Benua Australia.
2
Dari keseluruhan wilayah Indonesia, 3

wilayahnya merupakan wilayah

perairan. Dengan luasnya wilayah laut yang dimiliki oleh Indonesia tersebut,
maka sumberdaya alam yang berada di wilayah perairan Indonesia sangatlah
banyak. Dengan kekayaan alam yang berlimpah yang terkandung didalam
perairan Indonesia, maka sudah sepantasnya kita sebagai rakyat Indonesia bisa
memaksimalkan sumberdaya yang ada sebagai salah satu penggerak
perekonomian nasional untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,
khususnya masyarakat pesisir.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menyajikan daerah
potensi budidaya kerang hijau dengan metode penginderaan jauh dan Sistem
Informasi Geografis guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
masyarakat pesisir.
Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh dengan
memanfaatkan saluran-saluran pada citra Landsat 8. Dari komposit saluransaluran pada citra ini, nantinya akan didapatkan informasi yang akan menunjang
penentuan lokasi yang berpotensi untuk budidaya kerang hijau.
Dengan adanya penelitian ini, yang akan menghasilkan peta potensi lokasi
budidaya kerang hijau, maka diharapkan akan bisa membantu pemerintah dan
masyarakat setempat yang akan memulai kegiatan usaha budidaya kerang hijau.
Sehingga akan didapatkan hasil yang optimal untuk budidaya kerang hijau.

Bab I
I.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan wilayah yang sebagian besarnya merupakan wilayah


perairan. Dengan luasnya wilayah lautan yang dimiliki Indonesia, maka juga
sangat kaya dan beragam juga kekayaan alam yang ada di Indonesia. Namun
banyak masyarakat yang memanfaatkan wilayah perairan laut ini hanya untuk
menangkap ikan. Dalam hal menangkap ikan ini pun juga hanya mengandalkan
insting saja. Hal ini tentu menjadikan potensi diluar perikanan di Indonesia
menjadi kurang berkembang. Tentu harus ada alternative lain agar pemanfaatan
laut dari segi perikanan bisa juga bergeser atau berkembang ke sector lain.
Salah satu potensi diluar perikanan yang ada di Indonesia ini adalah
budidaya kerang hijau. Kerang hijau adalah salah satu potensi yang sangat
menjanjikan diluar sector perikanan. Cara budidaya kerang ini juga relative
mudah. Namun yang menjadi masalah dalam hal budidaya kerang hijau ini adalah
penentuan lokasi budidaya. Ada beberapa parameter penentuan lokasi yang harus
dipenuhi agar budidaya kerang ini bisa berjalan dengan baik.
Dengan adanya teknologi Penginderaan Jauh dan juga Sistem Informasi
Geografis, maka kita bisa menentukan lokasi yang tepat untuk bisa melakukan
budidaya kerang hijau. Penentuan lokasi dapat dilakukan dengan melihat
parameter-parameter yang berkaitan dengan budidaya Kerang Hijau tersebut. Dari
parameter-parameter tersebut, maka kita bisa mengekstraksi informasi pada citra
satelit untuk kemudian di-overlay agar dapat menghasilkan satu kawasan utuh
yang memiliki daya dukung dalam budidaya Kerang Hijau.
I.2

Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka terdapat rumusan masalah yang
diantaranya adalah:
1. Bagaimana cara menentukan lokasi yang berpotensi untuk budidaya
kerang hijau dengan menggunakan teknik penginderaan jauh dan SIG?
2. Dimanakah lokasi yang berpotensi untuk budidaya kerang hijau di
pesisir Pantai Utara Jawa Tengah?
I.3

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui analisa parameter-parameter budidaya kerang hijau dengan
memanfaatkan penginderaan jauh.
2. Menentukan lokasi budidaya kerang hijau.

I.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Membantu masyarakat ataupun pemerintah dalam upaya penentuan
lokasi yang berpotensi untuk budidaya kerang hijau.
2. Sebagai referensi atau pertimbangan untuk penelitian serupa yang
mungkin dilakukan dikemudian hari.

I.5

Luaran Program
Adapun luaran dari program penelitian ini diantaranya adalah:
1. Data hasil penelitian sebagai bahan referensi dan solusi berkaitan
dengan penentuan lokasi budidaya kerang hijau, sehingga membantu
masyarakat setempat yang ingin membudidayakan kerang hijau.

I.6

2. Artikel ilmiah yang dipresentasikan pada seminar dan dimuat ke


dalam jurnal ilmiah terakreditasi.
Kontribusi Penelitian

Dari penelitian ini, bisa dijadikan pedoman oleh pemerintah, khususnya


Jawa Tengah untuk menentukan kebijakan berkaitan dengan budidaya kerang
hijau.

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kerang hijau


Kerang hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green mussels adalah
binatang lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna
hijau. Kerang hijau juga memiliki nama-nama lokal antara lain kijing (Jakarta),
kemudi kapal (Riau), kedaung (Banten). Kerang hijau memiliki sebaran yang luas
yaitu mulai dari laut India bagian barat hingga Pasifik Barat, dari Teluk
Persia hingga Filipina, bagian utara dan timur Laut China, hingga Taiwan. Kerang
ini jg tersebar luas di perairan Indonesia dan ditemukan melimpah pada
perairan pesisir, daerah mangrove dan muara sungai. Di Indonesia jenis ini
ditemukan melimpah pada bulan Maret hingga Juli pada areal pasang surut dan
subtidal, hidup bergerombol dan menempel kuat dengan menggunakan benang
byssusnya pada benda-benda keras seperti kayu, bambu, batu ataupun substrat
yang keras.
Kerang hijau merupakan salah biota laut yang mampu bertahan hidup dan
berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa mengalami gangguan
yang berarti. Dengan sifat dan kemampuan adaptasi tersebut, maka kerang hijau
telah banyak digunakan dalam usaha budidaya.
Dengan hanya
menggunakan/menancapkan bambu/kayu ke dalam perairan yang terdapat banyak
bibit kerang hijau, maka kerang tersebut dengan mudah menepel dan berkembang
tanpa harus memberi makan. Selain itu, kandungan gizi yang terdapat pada kerang
hijau, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 %
karbohidrat dan 4,3 % abu sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan
daging sapi, telur maupun daging ayam. Meskipun daging kerang hijau hanya
sekitar 30% dari bobot keseluruhan (daging dan cangkang), tetapi dalam 100 gr
daging kerang hijau mengandung 100 kalori yang tentunya sangat bermanfaat
untuk ketahanan tubuh manusia.
II.2 Parameter Budidaya Kerang hijau
1. Lokasi
Lokasi budidaya kerang yang baik berada pada daerah teluk yang
terlindungi. Lokasi budidaya sebaiknya bukan merupakan daerah
penangkapan, merupakan daerah yang tidak rawan banjir dan mampu
untuk menampung air 10 yang berlebihan. Banjir dapat mengubah suhu air
dan salinitas secara drastis, hal ini merugikan komoditas kerang karena
dapat menghambat pertumbuhan bahkan menyebabkan kematian (Aypa,
1990).
2. Subtrat

Menurut Aypa, (1990) subtrat lokasi budidaya sebaiknya berupa lumpur


halus atau lumpur berpasir yang memungkinkan terjadinya produktivitas
primer.
3. Kedalamam air
Kedalaman air untuk budidaya kerang dengan metode dasar minimal 1
meter, sedangkan untuk budidaya kerang dengan metode kolom air
kedalam air minimal 2 meter atau 1 meter dari ujung tali media ke dasar
air (Lovatelli, 1998).
4. Produktivitas primer
Kerang hijau merupakan organisme filter feeder, adapun organisme yang
dimakan berupa fitoplankton maupun zooplankton kecil. Produktivitas
primer yang tinggi akan menyebabkan besarnya biomassa kerang (Aypa,
1990).
5. Kecepatan arus
Arus air membawa pasokan makanan dan oksigen bagi kerang hijau akan
tetapi arus air yang terlalu cepat akan menyebabkan kekeruhan tinggi yang
menyebabkan kerang muda kesulitan utuk mencari makan dan melekat
pada subtrat. Arus yang rendah dapat menyebabkan pertumbuhan kerang
menjadi 11 lambat dan mebawa endapan bahan bahan berbahaya (Aypa,
1990). Menurut Lovatelli (1998), kecepatan air yang optimal bagi kerang
adalah 1-3 m/sec.
6. Kecerahan
Kecerahan air merupakan ukuran kejernihan suatu perairan, semakin tinggi
suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus ke dalam air.
Kecerahan air menentukan ketebalan lapisan produktif. Berkurangnya
kecerahan air akan mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan air,
selain itu dapat pula mempengaruhi kegiatan fisiologi biota air, dalam hal
ini bahan-bahan ke dalam suatu perairan terutama yang berupa suspensi
dapat mengurangi kecerahan air (Effendi 2003). Adapun kecerahan air
yang baik untuk budidaya kerang minimal 25 cm (Lovatelli, 1998).
7. Salinitas
Salinitas merupakan konsentrasi total dari seluruh ion terlarut di dalam air.
Ion penyusun tersebut terdiri dari natrium, kalium, kalsium, magnesium,

klor, sulfat, dan bikarbonat. Jumlah konsentrasi dari ketujuh ion tersebut
merupakan 95 persen bagian dari total keseluruhan konsentrasi ion- ion
terlarut dalam air (Boyd, 1992). Salinitas biasanya dinyatakan dalam
satuan gram per kilogram atau bagian per seribu. Salinitas adalah salah
satu parameter yang memiliki peranan penting di perairan pesisir dan
estuari. Perubahan kondisi salintas secara permanen dapat merubah tatanan
ekosistem akuatik, terutama dalam hal keanekaragaman jenis dan
kelimpahan organisme (Canter, 1979). Selain itu, Nontji (1993)
menyatakan bahwa salinitas memiliki peranan penting dalam kehidupan
organisme, seperti distribusi biota akuatik Kerang hijau di daerah tropis
yang hidup di daerah muara yang kaya akan plankton dapat tumbuh pada
salinitas 26-35 ppt. Menurut Aypa (1990) salinitas yang ideal untuk
budidaya kerang adalah 26-33 ppt.
8. Suhu
Suhu merupakan pembatas utama dalam perairan karena organisme
akuatik memiliki toleransi yang sempit terhadap perameter suhu.
Berdasarkan hukum Vants Hoffs, kenaikan suhu sebesar 10oC akan
meningkatkan metabolisme hingga tiga kali lipat. Meningkatnya
metabolisme akan berakibat pada tingginya laju respirasi yang
menyebabkan konsumsi oksigen meningkat. Dengan meningkatnya suhu
maka akan menyebabkan kelarutan oksigen menurun. Suhu perairan yang
optimum akan mendukung kehidupan organisme di dalamnya (Barus,
2004). Suhu optimal untuk kerang hijau berkisar 26-32oC, tetapi menurut
eksperimen kerang memiliki 50% kelangsungan hidup dengan toleransi
suhu 10-35oC (Sivalingam, 1977).
9. Oksigen terlarut
Oksigen terlarut berasal dari fotosintesa oleh tumbuhan atau plankton dan
absorbsi dari atmosfer. Oksigen dari udara diserap dengan difusi langsung
permukaan air oleh air dan arus. Jumlah oksigen terlarut dalam perairan di
pengaruhi oleh temperatur. Oksigen terlarut akan meningkat apabila suhu
air menurun begitu juga sebaliknya (Michael, 2004). Oksigen terlarut yang
optimal dalam air adalah 8 ppm (Nurdijanto, 2000).
10. Produktivitas primer
Kerang hijau merupakan organisme filter feeder yang memakan
fitoplankton, zooplankton kecil dan bahan organik lainnya. Ketersediaan
fitoplankton dan zooplankton dipengaruhi oleh produktivitas primer.
Daerah yang memiliki produktivitas primer yang tinggi menyebabkan
5

besarnya biomassa kerang. Produktivitas primer dapat diukur dengan


menghitung kandungan klorofil-a di perairan. Menurut Rajagopal et al.,
(1998) kandungan klorofil- yang baik untuk budidaya kerang hijau
adalah 17 mg/m-3 namun kerang masih dapat tumbuh pada perairan yang
mengandung klorofil-a sebesar 7 mg/m-3.
11. Derajat keasaman
Derajat keasaman menyatakan nilai konsentrasi ion Hidrogen dalam suatu
larutan. Pada air bersih konsentrasi ion H+ dan OHberada pada jumlah yag
seimbang sehingga air bersih akan bereaksi netral. Organisme akuatik
umumnya akan tumbuh dengan baik pada kondisi perairan dengan pH
berkisar 7-8,5 (netral). Kondisi perairan yang sangat asam atau basa akan
membahayakan kehidupan organisme karena akan menyebabkan mobilitas
berbagai senyawa logam berat yang bersifat toksik (Barus, 1996). Derajat
keasaman (pH) dalam air yang optimal untuk budidaya kerang hijau
adalah 8 (Sivalinggam, 1977).
II.3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
Menurut Lillesand dan Kiefer (1979), Penginderaan Jauh adalah ilmu dan
seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji. Sedangkan menurut
Colwell (1984) Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data
pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh
dari objek yang diindera.
Menurut Aronaff (1989) SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada
kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa
data serta memberi uraian. Sedangkan menurut Burrough (1986) SIG merupakan
alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali
data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan
dunia.
II.4 Citra Landsat 8
Landsat 8 lebih cocok disebut sebagai satelit dengan misi melanjutkan
landsat 7 dari pada disebut sebagai satelit baru dengan spesifikasi yang baru pula.
Ini terlihat dari karakteristiknya yang mirip dengan landsat 7, baik resolusinya
(spasial, temporal, spektral), metode koreksi, ketinggian terbang maupun
karakteristik sensor yang dibawa. Hanya saja ada beberapa tambahan yang
menjadi titik penyempurnaan dari landsat 7 seperti jumlah band, rentang spektrum
gelombang elektromagnetik terendah yang dapat ditangkap sensor serta nilai bit
(rentang nilai Digital Number) dari tiap piksel citra.
6

Dibandingkan versi-versi sebelumnya, landsat 8 memiliki beberapa


keunggulan khususnya terkait spesifikasi band-band yang dimiliki maupun
panjang rentang spektrum gelombang elektromagnetik yang ditangkap.
Sebagaimana telah diketahui, warna objek pada citra tersusun atas 3 warna dasar,
yaitu Red, Green dan Blue (RGB). Dengan makin banyaknya band sebagai
penyusun RGB komposit, maka warna-warna obyek menjadi lebih bervariasi.
Berikut adalah spesifikasi pembagian saluran dari Landsat 8:

Bab III

METODE PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan

a.
b.
c.

a.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :


Citra Satelit Landsat 8
Citra Satelit Landsat Terorthorektifikasi
Peta LPI skala 1:50.000
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
Perangkat Lunak yang digunakan meliputi; ER-Mapper 6.4 dan ENVI 5.1,

ArcGIS 10.4
b. GPS
III.2 Metode Penelitian
Kegiatan pengolahan citra ini diantaranya meliputi cropping area, koreksi
geometric, dan koreksi radiometrik. Perolehan data suhu permukaan laut
menggunakan algoritma McMillin & Crosby serta algoritma Sam Wouthuyzen
untuk perolehan data salinitas permukaan laut. Kemudian melakukan overlay
peta-peta parameter budidaya kerang hijau. Sehingga akan didapatkan hasil
berupa peta yang komprehensif terkait daerah budidaya kerang hijau.
III.3 Diagram Alir

Bab IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

IV.1 Anggaran Biaya


Tabel. Ringkasan anggaran biaya penelitian :
No

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan Penunjang

6.115.000

Bahan habis pakai

1.500.000

Perjalanan

2.720.000

Lain-lain (admnistrasi, publikasi, seminar,


laporan, dll)
Jumlah

963.500
11.298.500

IV.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan

Bulan Ke1
2
3
4
5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi Literatur
Persiapan Alat
Survey Lapangan
Proses Penelitian

Penggabungan
Citra
Koreksi
Geo/radiometrik
Pengkelasan dan
konversi data
Analisa Hasil
Pencetakan Peta /
kartografi
Pembuatan
Laporan
Seminar

Bab V

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mahrus, dkk. 2015. Analisa Kesesuaian Lahan di Perairan Pulau Pasaran
Provinsi Lampung Untuk Budidaya Kerang Hijau (Perna Viridis). Maspari
Journal
Amalia, Dian Rizqi Nur. 2013. Efek Temperatur Terhadap Pertumbuhan
Gracilaria verrucosa. Jember: Universitas Jember
Nababan Bisman. 2009. Studi Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Anakan
Kerang hijau (Pinctada maxima) pada Kedalaman Berbeda di Teluk
Kapontari, Pulau Buton. : E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis.
Ratnasari, Arlina, dkk. 2014. Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis Untuk Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut di
Perairan Gerupuk, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seminar
Nasional Penginderaan Jauh. Bogor: IPB
Salih, Kusuadi. 2005. Mussel Farming in State of Sarawak, Malaysia a
Feasibulity Study [Thesis]. Sarawak: The Wallace United Nation University.
Sukojo, Bangun Mulyo. Analisa Kondisi Perairan Untuk Menentukan Lokasi
Budidaya Tiram Mutiara Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8.
Surabaya: ITS

10

Lampiran. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Material
Peta LPI
(Lingkungan
Pantai
Indonesia)
1:100.000
Peta Laut
Nasional
1:500.000
Sewa
Conducitivity
Temperature
Depth (CTD)
Meteran
100M
Sewa GPS
Hanheld
Pembuatan
Barcheck
sampling
Pengadaan
Laptop ASUS
A455L

Justifikasi
Pemakaian
Dalam survey awal
untuk menentukan
lokasi sampling dan
pemuatan basis data
ulang
Dalam survey awal
untuk menentukan
lokasi sampling dan
pemuatan basis data
ulang

Harga
Satuan
(Rp)

Keterangan

2 Zona

165.000

Selama
survey
Pendahuluan

2 Zona

100.000

Selama
survey
pendahuluan

250.000

3 Kali
Sampling

125.000

Selama proses
survey
lapngan

100.000

3 Kali
Sampling

125.000

Selama
sampling
dilaut

5.250.000

Selama
penelitian

Kuantita
s

Sebagai uji sampling


data lapangan
untuk kebutuhan
model jarak
dilapangan
Keperluan
stackingout data
pada saat dilapangan
Keperluan check
permukaan dan
kedalaman pada saat
pengambilan
sampling dilaut
Keperluan
penyimpanan dan
pengolahan
SUB TOTAL (Rp)

6.115.000

2. Bahan Habis Pakai


Material
Pembelian
Citra Landsat
8 terkoreksi
level 1T

Justifikasi
Pemakaian
Diperlukan selama
proses penelitian,
bahan utama
penelitian

Kuantita
s

2 Scene

Harga
Satuan
(Rp)

Keterangan

1.500.000

Citra landsat
yang
digunakan
yaitu landsat
8 Level 1
Terrain
1

SUB TOTAL (Rp)

1.500.000

3. Perjalanan
Justifikasi
Pemakaian

Material
Undip Surabaya

Tiket kereta api


SemarangSurabaya

Surabaya Banyuwangi

Tiket kereta api


SurabayaBanyuwangi

Sewa mobil
di
Banyuwangi
Konsumsi

Pengambilan
sampling ke lokasi

Penginapan

Kuantitas

Harga
Satuan
(Rp)

1 x Pulang
Pergi (4
orang
@100.000)

400.000

1 x Pulang
Pergi (4
orang
@130.000)

520.000

200.000

Konsumsi selama
4x
perjalanan (3 hari)
@200.000
Penginapan selama 4x@200.00
di Banyuwangi
0
SUB TOTAL (Rp)

800.000
800.000

Keterangan
Kereta harus
transit dahulu
di Surabaya
sebelum ke
Banyuwangi.
Kereta dari
Surabaya
menuju
Banyuwangi
Keperluan
pengecekan
data lapangan
Kebutuhan
pokok
Kebutuhan
pokok
2.720.000

4. Lain-lain
Material
Percetakan
Peta
kesesuaian
lahan
budidaya
kerang hijau
Percetakan
Peta Zonasi
kerang hijau
berdasarkan
parameter
kecerahan air
Percetakan
Peta Zonasi
kerang hijau
berdasarkan

Justifikasi
Pemakaian
Untuk satu kali
cetak dengan
ukuran A1 warna
diakhir progres
Untuk satu kali
cetak dengan
ukuran A1 warna
diakhir progress
Untuk satu kali
cetak dengan
ukuran A1 warna
diakhir progress

Kuantita
s

Harga
Satuan
(Rp)

50.000

50.000

50.000

Keterangan
Sebagai
visualisasi hasil
pemetaan dan
sumber
informatif
Sebagai
visualisasi hasil
pemetaan dan
sumber
informative
Sebagai
visualisasi hasil
pemetaan dan
sumber
2

parameter
suhu
Percetakan
Peta Zonasi
kerang hijau
berdasarkan
parameter
klorofil
Cartridge tinta
berwarna
Kertas A4
Brosur
Penelitian

Poster
Penelitian

Penggandaan
Laporan
(akhir, IKJP,
logbook)
ATK

Rapido

informative
Untuk satu kali
cetak dengan
ukuran A1 warna
diakhir progress
Keperluan selama
pembuatan
laporan
Keperluan selama
pembuatan
laporan
diperlukan
sebagai bahan
publikasi

Sebagai
visualisasi hasil
pemetaan dan
sumber
informative

50.000

100.000

Untuk membuat
laporan kegiatan

2 Rim

33.500

Untuk membuat
laporan kegiatan

1 Rim

325.000

30.000

25.000

1 Set

100.000

1 Set

150.000

diperlukan
sebagai bahan
publikasi
Sebagai bentuk
penyerahan hasil
penelitian kepada
pihak terkait
Selama penelitian

Selama penelitian
SUB TOTAL (Rp)

Ketika harus
monev, maka
penelitian sudah
siap untuk
PIMNAS
Ketika harus
monev, maka
penelitian sudah
siap untuk
PIMNAS
Sebagai laporan
akhir yang akan
dipresentasikan
pada saat monev
Digunakan untuk
membuat
pelaporan dan
survey
Digunakan untuk
pembuatan
gambar dasar
963.500

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Alfi Dian Ranu Wijaya

2
3
4
5

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal
Lahir
E-Mail
Nomor Telepon/HP

6
7

Laki-laki
Teknik Geodesi
21110114130083
Boyolali, 22 Desember 1995
Ranoewidjaja95@gmail.com
085725016793

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SD N Boyolali 8

SMP
SMP N 1 Boyolali

2002-2008

2008-2011

SMA
SMA N 1
Boyolali
IPA
2011-2014

C. Penghargaan Peneliti
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa 2016
Semarang,
Pengusul,

(Alfi Dian Ranu W)

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Naufal Ilyas Abdul Hakim


4

2
3
4
5

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal
Lahir
E-Mail
Nomor Telepon/HP

6
7

Laki-laki
Teknik Geodesi
21110114140098
Sukoharjo, 09 Desember 1995
Naufal.ilyas09@gmail.com
087836933449

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
MI Al-Islam
Kartasura
2002-2008

SMP
SMP N 1 Gatak
2008-2011

SMA
SMA N 4
Surakarta
IPA
2011-2014

C. Penghargaan Peneliti
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa 2016
Semarang,
Pengusul,

(Naufal Ilyas Abdul H.)

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Rahmat Randy Valdika


5

2
3
4
5

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal
Lahir
E-Mail
Nomor Telepon/HP

6
7

Laki-laki
Teknik Geodesi
21110114130067
Bukittinggi, 15 Desember 1995
rahmatrandyvaldika@gmail.com
085725016793

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SD Islam Al Ishlah
2002-2008

SMP
MTsN 1
Bukitiinggi
2008-2011

SMA
SMAN 1
Bukittinggi
IPA
2011-2014

C. Penghargaan Peneliti
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa 2016
Semarang,
Pengusul,

(Rahmat Randy Valdika)

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

David Beta Putra


6

2
3
4
5

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal
Lahir
E-Mail
Nomor Telepon/HP

6
7

Laki-laki
Teknik Geodesi
21110114190089
Semarang, 16 Oktober 1996
davidbeta96@gmail.com
081373516182

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SDK Sang Timur
Semarang
2002-2008

SMP
SMP PL Domenico
Savio Semarang
2008-2011

SMA
SMA Kolese
Loyola Semarang
IPA
2011-2014

C. Penghargaan Peneliti
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa 2016
Semarang,
Pengusul,

(David Beta Putra)

Lampiran. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO
7

Jalan Prof H Soedarto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos 1269


Telp: (024) 7460012 Fax: (024) 7460012 email: rektor@undip.ac.id, sesrektor@undip.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas

: Naufal Ilyas A. H.
: 21110114140098
: S1 Teknik Geodesi
: Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul:
PENENTUAN POTENSI LOKASI BUDIDAYA KERANG HIJAU DENGAN
MEMANFAATKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG DI PERAIRAN
PANTAI UTARA JAWA TENGAH
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 3 November 2016
Mengetahui
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan
Fakultas Teknik Undip
Universitas Diponegoro

Yang menyatakan

Prof. Dr. Moh. Djaeni, S.T., M.Eng.


NIP. 197102071995121001

Naufal Ilyas A. H.
NIM. 21110114140098

Anda mungkin juga menyukai