Anda di halaman 1dari 3

Folder Edisi: 05/2020

Penyuluhan Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu

BUBU
Alat
Tangkap Prakata

Bubu merupakan alat tangkap ikan yang termasuk


Sedangkan menurut Martasuganda, (2005) teknologi
penangkapan menggunakan bubu ini banyak
dilakukan di negara – negara menengah maupun

Tradisional
kedalam kelompok “Trap” atau ”Perangkap”.
negara – negara maju. Untuk sekala kecil dan
Berdasarkan kelompoknya bubu adalah alat tangkap
menengah alat tangkap bubu banyak digunakan di
yang bekerja secara pasif yaitu hanya ditempatkan
perairan pantai, biasanya negara – negara yang
pada suatu perairan, setelah dipasang/ditempatkan
perikanannya belum maju yang melakukan hal ini,
OLEH: pada suatu perairan kita harus menunggu beberapa
bubu sekala kecil digunakan untuk menangkap ikan,
waktu sehingga ikan yang akan ditangkap masuk
ISNANIAH, S.Pi kepiting, udang, maupun kerang – kerangan di dasar
dan terperangkap di dalam bubu.
NIP. 19790115 200801 2 022 perairan yang dangkal. Sedangkan untuk negara
Bahan dasar untuk membuat bubu belakangan ini
PENYULUH PERIKANAN KAB. TANAH BUMBU yang perikanannya sudah maju bubu digunakan di
bermacam – macam mulai dari bubu berbahan dasar
lepas pantai yang ditujukan untuk menangkap ikan –
rotan, kawat, besi, jaring, kayu, dan pelastik. Bahan
ikan dasar, kepiting, dan udang dengan kedalaman
dasar tersebut dianyam dan dirangkai sedemikian
sekitar 20 m sampai 700 m.
rupa sehingga memiliki bentuk tabung (mirip bola
Subani dan Barus (1989), menyatakan bahwa Bentuk
rugby), balok, ataupun bentuk yang lainnya dengan
dari bubu bermacam-macam yaitu bubu berbentuk
satu lubang, dua lubang, atau lebih, yang berfungsi
lipat, sangkar (cages), silinder (cylindrical), gendang,
sebagai tempat masuknya ikan, dan lubang pintu
segitiga memanjakan (kubus), atau segi banyak,
yang digunakan untuk mengambil ikan yang ada di
bulat setengah lingkaran dan lain-lainnya. Bubu
dalamnya. Prinsip kerja dari bubu adalah dengan
terbagi kedalam tiga bagian besar, yaitu bagian
cara menjebak pengelihatan ikan sehingga ikan akan
badan (body), mulut (funnel), dan pintu. Bagian
tertangkap di dalamnya. Selain dikenal dengan nama
BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN badan pada bubu berupa rongga – rongga dimana
bubu alat ini juga biasa dipanggil dengan nama
BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA ikan biasanya terperangkap. Bagian mulut pada
“Fishing Pots” atau “Fishing Basket” (Brandt, 1984).
bubu biasanya berbentuk corong, adalah sebuah
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Menurut Rumajar, (2002) Bubu adalah perangkap
lubang yang bersifat satu arah (apabila ikan masuk,
REPUBLIK INDONESIA yang mempunyai satu atau dua pintu masuk dan
maka ikan tidak dapat keluar lagi). Sedangkan
2020 dapat diangkat ke beberapa daerah penangkapan
bagian pintu pada bubu merupakan tempat dimana
dengan mudah, dengan atau tanpa perahu.
hasil tangkapan diambil.
Brandt (1984), mengklasifikasi bubu menjadi penangkap dan diulur kira – kira antara 60 – 150m.
beberapa jenis, yaitu : A. Teknik Operasi (Sitting dan Hunting) Waktu pengoprasian bubu adalah 3 hari 2 malam.
Berdasarkan sifatnya sebagai tempat bersembunyi / Berdasarkan teknik pengoprasiannya bubu terbagi Menurut para nelayan bubu, operasi penangkapan
berlindung : menjadi tiga jenis, yaitu : ikan dengan menggunakan bubu idealnya dilakukan
1. Perangkap menyerupai sisir (brush trap) Bubu Dasar (Ground Fish Pots) selama 3 hari 2 malam atau maksimal 4 hari 3
2. Perangkap bentuk pipa (eel tubes) Alat tangkap ini dalam operasional penangkapannya malam. Apabila terlalu lama dioprasikan (lebih dari 4
3. Perangkap cumi-cumi berbentuk pots bisa tunggal (umumnya bubu berukuran besar), bisa hari), maka kelungkinan ikan yang tertangkap akan
(octoaupuspots) ganda (umumnya bubu berukuran kecil atau sedang) mengalami kematian atau luka – luka.
 Berdasarkan sifatnya sebagai penghalang yang dalam pengoperasiannya dirangkai dengan tali D. Daerah Penangkapan
 Perangkap yang terdapat dinding bendungan panjang yang pada jarak tertentu diikatkan bubu Daerah penangkapan yang dapat dilakukan
tersebut. Bubu dipasang di daerah perairan karang berdasarkan jenis bubu, sebagai berikut :
 Perangkap dengan pagar-pagar (fences)
atau diantara karang – karang atau bebatuan. Bubu Bubu Dasar (Ground Fish Pots). Dalam operasi
 Perangkap dengan jeruji (grating)
dilengkapi dengan pelampung yang dihubungkan penangkapan, bubu dasar biasanya dilakukan di
 Ruangan yang dapat terlihat ketika ikan
dengan tali panjang. Setelah bubu diletakkan di perairan karang atau diantara karang-karang atau
masuk (watched chambers) bebatuan.
daerah operasi, bubu ditinggalkan, untuk kemudian
Berdasarkan sifatnya sebagai penutup mekanis bila diambil 2 – 3 hari setelah dipasang, kadang hingga Bubu Apung (Floating Fish Pots). Dalam operasi
tersentuh : beberapa hari. penangkapan, bubu apung dihubungkan dengan tali
a. Perangkap kotak (box trap) Bubu Apung (Floating Fish Pots) yang disesuaikan dengan kedalaman tali, yang
b. Perangkap dengan lengkungan batang (bend Bubu apung dilengkapi pelampung dari bambu atau biasanya dipasang pada kedalaman 1,5 kali dari
rod trap) rakit bambu, dilabuh melalui tali panjang dan kedalaman air.
c. Perangkap bertegangan (torsion trap) dihubungkan dengan jangkar. Panjang tali Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots). Dalam operasi
Berdasarkan dari bahan pembuatnya : disesuaikan dengan kedalaman air, umumnya 1,5 penangkapan, bubu hanyut ini sesuai dengan
a. Perangkap dari bahan alam (genuine tubular kali dari kedalaman air. namanya yaitu dengan menghanyutkan ke dalam air.
traps) Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots) E. Hasil Tangkap Bubu
b. Perangkap dari alam (smooth tubular) Pada waktu penangkapan, bubu hanyut diatur dalam Hasil tangkap dari alat tangkap bubu ini berupa :
c. Perangkap kerangka berduri (throrrea line kelompok-kelompok yang kemudian dirangkaikan Bubu Dasar (Ground Fish Pots). Hasil tangkapan
trap) dengan kelompok-kelompok berikutnya sehingga dengan bubu dasar umumnya terdiri dari jenis-jenis
Berdasarkan ukuran, tiga dimensi dan dilengkapi jumlahnya menjadi banyak, antara 20 – 30 buah, ikan, udang kualitas baik, seperti Kwe (Caranx spp),
dengan penghalang: tergantung besar kecil perahu/kapal yang akan Baronang (Siganus spp), Kerapu (Epinephelus spp),
a. Perangkap bentuk jambangan bunga (pots) digunakan dalam penangkapan. Kakap ( Lutjanus spp), kakatua (Scarus spp), Ekor
b. Perangkap bentuk kerucut (conice) C. Cara Pengoprasian Penangkapan kuning (Caeslo spp), Ikan Kaji (Diagramma spp),
Adapun cara pengoprasian bubu sebagai berikut : Lencam (Lethrinus spp), udang penaeld, udang
c. Perangkap berangka besi
Pada sekeliling bubu diikatkan rumput laut. barong, kepiting, rajungan, dll.
Bubu disusun dalam 3 kelompok yang saling Bubu Apung (Floating Fish Pots). Hasil tangkapan
berhubungan melalui tali penonda (drifting line). bubu apung adalah jenis-jenis ikan pelagik, seperti
Penyusunan kelompok (contohnya ada 20 buah tembang, japuh, julung-julung, torani, kembung,
bubu) : 10 buah diikatkan pada ujung tali penonda selar, dll.
terakhir, kelompok berikutnya terdiri dari 8 buah dan Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots). Hasil tangkapan
selanjutnya 4 buah lalu disambung dengan tali bubu hanyut adalah ikan torani, ikan terbang (flying
penonda yang langsung diikat dengan perahu fish).
Sumber tulisan :
1. https://kanalpengetahuan.faperta.ugm.ac.id/2017/10/2
6/bubu-alat-tangkap-ikan-ramah-lingkungan-eco-
friendly-fishing-gear-faizal-rachman-m-sc/
2. https://damnloveit.blogspot.com/2016/02/alat-tangkap-
bubu.html

Anda mungkin juga menyukai