Deskripsi Cakalang
Deskripsi morfologi dan karakteristik ikan cakalang dari berbagai samudera
menunjukan bahwa hanya ada satu species cakalang yang terbesar di seluruh
dunia, yaitu Katsuwonus pelamis. Bentuk tubuh cakalang memanjang seperti
torpedo dan padat dengan penampang melintang yang membulat. Bagian bawah
gurat sisi memiliki 4 - 6 garis - garis hitam tebal yang membujur seperti pita.
Bagian bawah punggung dan perut berwarna keperak – perakan. Punggung
berwarna biru keungu – unguan. Tubuh tidak bersisik kecuali pada bagian gurat
sisi dan depan sirip punggung pertama. Cakalang mempunyai 7 – 9 sirip dubur
tambahan dan terdapat tiga tonjolan pada batang ekor.
3. Daerah Penyebaran
Menurut Gunarso (1985), suhu yang ideal untuk ikan cakalang antara 260C –
320C, dan suhu yang ideal untuk melakukan pemijahan 280C – 290C dengan
salinitas 33% . Sedangkan menurut Jones dan Silas (1962) cakalang hidup pada
temperature antara 160C – 300C dengan temperature optimum 280C.
Ikan cakalang menyebar luas diseluruh perairan tropis dan sub tropis pada
lautan Atlantik, Hindia dan Pasifik, kecuali laut Mediterania. Penyebaran ini dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu penyebaran horizontal atau penyebaran
menurut letak geografis perairan dan penyebaran vertikal atau penyebaran
menurut kedalaman perairan. Penyebaran Tuna dan Cakalang sering mengikuti
penyebaran atau sirkulasi arus garis konvergensi diantara arus dingin dan arus
panas merupakan daerah yang kaya akan organisme dan diduga daerah tersebut
merupakan fishing ground yang sangat baik untuk perikanan Tuna dan Cakalang.
Penyebaran cakalang di perairan Samudra Hindia meliputi daerah tropis dan
sub tropis, penyebaran cakalang ini terus berlangsung secara teratur di Samudra
Hindia di mulai dari Pantai Barat Australia, sebelah selatan Kepulauan Nusa
Tenggara, sebelah selatan Pulau Jawa, Sebelah Barat Sumatra, Laut Andaman,
diluar pantai Bombay, diluar pantai Ceylon, sebelah Barat Hindia, Teluk Aden,
Samudra Hindia yang berbatasan dengan Pantai Sobali, Pantai Timur dan selatan
Afrika.
Penyebaran cakalang di perairan Indonesia meliputi Samudra Hindia
(perairan Barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara), Perairan Indonesia
bagian Timur (Laut Sulawesi, Maluku, Arafuru, Banda, Flores dan Selat
Makassar) dan Samudra Fasifik (perairan Utara Irian Jaya).
Table 1. Kisaran suhu penyebaran dan penangkapan serta lapisan renang ikan
cakalang dan beberapa jenis tuna (Laevastu and Hela, 1970).
Kisaran Suhu (0C) Lapisan Renang
Jenis Ikan
Penyebaran Penangkapan (meter)
Cakalang 17 - 28 19 - 23 0 - 40
Bluefin 12 - 25 15 - 22 50 - 300
Mata besar 11 - 28 18 - 22 50 - 400
Madidihang 18 - 31 20 - 28 0 - 200
Albacore 14 - 23 15 - 21 20 - 300
Table 2. Kisaran suhu perairan untuk penangkapan cakalang dan tuna menurut
wilayah perairan
Suhu
No. Wilayah Perairan Sumber Keterangan
Optimum (0C)
Blackburn, Cakalang &
1 Pasifik Timur Laut 20 - 26 1965 Tuna
Blackburn, Cakalang &
2 Pasifik Tenggara 20 - 28 1965 Tuna
Blackburn, Cakalang &
3 Pasifik Barat Laut 20 - 28 1965 Tuna
Blackburn, Cakalang &
4 New Zeland 17 - 23 1965 Tuna
Blackburn, Cakalang &
5 Papua New Guinea 28 - 30 1965 Tuna
Blackburn,
6 Indonesia 28 - 29 1965 Cakalang
Gunarso, W. 1985. ‘Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Metode dan
Teknik Penangkapan”. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 149 hal
http//www.fishbase.org
LAMPIRAN
Gambar 1 : Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) (http//www.fishbase.org)