Disampaikan oleh :
Dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait seperti : petugas teknis
atau lapang, penyuluh dan masyarakat nelayan dibidang perikanan tangkap
adalah suatu bangunan yang tersusun dari benda padat yang
ditempatkan di dalam perairan yang berfungsi sebagai areal
berpijah bagi ikan – ikan dewasa (spawning ground) dan
atau areal perlindungan asuhan dan pembesaran bagi telur
serta anak – anak ikan (nursery ground) yang bertujuan
untuk memulihkan ketersediaan (stocks) sumberdaya ikan
sebagai pilar pelestari
sumberdaya ikan
, yang tersusun dari:
• 80 partisi vertikal (partisi tegak) (P x L x D = 35 x 31,8 x 1,2 cm)
• 45 partisi horizontal (partisi mendatar) (P x L x D = 35 x 35 x 1,2 cm)
• Tali pengikat partisi (PA Monofilament No.700; panjang 0,5 - 0,6 meter)
, terbuat dari:
• Kotak Beton cor (cement concreted); 35 x 35 x 12 cm; 4 buah
• Balok Beton cor (cement concreted); 120 x 12 x 12 cm; 2 balok
• Tali pengikat pemberat dengan kerangka (PE Ø 5 mm; panjang 2 meter;
sebanyak 8 utas)
memiliki dimensi :
• Tinggi modul 185 cm
• Luas penampang samping = (185 x 105) cm2 = 294,25
cm2
• Luas penampang bawah = (105 x 105) cm2 = 110,25
cm2
• Volume modul = 110,25cm2 x 185 cm = 20396,25 cm3
terdiri dari:
• 4 – 6 modul
• Satu unit perlengkapan pemasangan yang terdiri dari
pemberat, tiang dan tali penuntun
• Jarak antar modul ± 5 meter
• Luasan dasar perairan yang diliput / terliput (covered
area) ± 60 – 75 m2
, terkait dengan luasan dan volume areal yang dapat terliput sehingga
dapat menentukan kelayakan daya tampung apartemen ikan untuk dapat
mendukung pemulihan SDI yang ada di suatu perairan.
Kenyataan tersebut sesuai dengan beberapa pustaka, yang menyatakan bahwa untuk
mengoptimalkan efektitas pemulihan sumberdaya disuatu perairan dibutuhkan volume
modul habitat buatan minimal sebesar 400m3 (Sato, O.,1985), sehubungan dengan hal
tersebut maka dalam 1 group apartemen ikan dibutuhkan 200 modul (luasan perairan
1Ha) yang dapat meliput volume perairan ±440 m3 (ket. Volume 1 modul = ± 2,2 m3, 1
koloni = ± 11 m3). Sebaiknya pemasangan apartemen ikan yang terdiri dari 400 modul
(luasan perairan 2 Ha) dilakukan secara bertahap (2-3 tahun).
Sumber :
Sato, O., 1985. Scitienfic rationales for fishing reef design. Bullentin of Marine Science
37 : 329-335
BENTUK DAN KONSTRUKSI
PARTISI
Bahan utama yang digunakan untuk menyusun kerangka modul
apartemen ikan adalah partisi plastik, dari bahan Polyprophylene yang
terdiri atas 2 (dua) bentuk partisi, yaitu partisi vertikal dan partisi
horizontal.
Agar bangunan apartemen ikan dapat berdiri tegak di dasar laut dan
tidak bergeser (larat) oleh arus laut, maka pada kerangka apartemen
ikan tersebut perlu di lengkapi pemberat. Bahan pemberat yang
digunakan pada apartemen ikan terbuat dari beton cor, yaitu terdiri
pemberat kotak beton ukuran 35 x 35 x 12 cm atau seberat ± 35 kg
sebanyak 4 buah buah dan pemberat balok beton ukuran 12 x 12 x 120
cm atau seberat 40 kg sebanyak 2 batang.
SUB MODUL
Tiap 1(satu) modul apartemen ikan tersusun dari 4 (empat) sub modul dan dirangkai
menjadi satu modul dengan perangkai dari 5 partisi plastik horizontal yang diikat
dengan menggunakan tali PA monofilament No. 700.
Untuk menyusun 1(satu) sub modul dibutuhkan 25 patisi plastik yang terdiri 20 partisi
vertikal dan 5 partisi plastik horizontal yang di ikat dengan menggunakan tali PA
monofilament dengan No. 700, panjang 0,5 - 0,6 meter.
MODUL
1 (satu) modul apartemen ikan tersusun dari 4 sub modul dan 25 partisi horizontal
sebagai perangkai. Untuk menyusun satu modul tersebut digunakan tali PA mono
nomer 700 pada 80 titik ikatan, tiap titik ikatan dibutuhkan tali PA mono nomer 700
sepanjang 0,8 meter.
KOLONI
Tiap 1(satu) koloni apartemen ikan tersusun dari 4-6 modul yang dirangkai menjadi
satu dengan menggunakan perlengkapan pemasangan berupa Tiang dan tali
penuntun serta tali cabang modul.
GROUP
Satu Group apartemen ikan tersusun dari 60-80 koloni yang ditempatkan pada satu
areal dasar perairan.
IV. KEBUTUHAN BAHAN DAN PERALATAN
4.1 KEBUTUHAN BAHAN DAN KOMPONEN
Bahan shelter berupa pita lastik (packing band) dan tali PE Ø 4mm. Pita plastik dibentuk
rumbai-rumbai yang terbuat dari potongan - potongan pita plastik panjang 60 cm sebanyak 4
potong (lihat gambar), sedangkan shelter yang dari bahan tali PE Ø 4 mm panjang 10 meter
dibentuk berupa gulungan yang diikat pada bagian tengahnya.
Bahan shelter berupa pita lastik (packing band) dan tali PE Ø 4mm. Pita plastik dibentuk
rumbai-rumbai yang terbuat dari potongan - potongan pita plastik panjang 60 cm sebanyak 4
potong (lihat gambar), sedangkan shelter yang dari bahan tali PE Ø 4 mm panjang 10 meter
dibentuk berupa gulungan yang diikat pada bagian tengahnya.
C. Pemberat
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat Pemberat sebanyak 20 koloni
apartemen ikan yang tiap koloninya terdiri atas 5 modul atau jumlah modul secara keseluruhan
sebanyak 100 modul, adalah sebagai berikut:
Pemberat kotak beton dibuat menyatu pada tiap submodul bagian paling bawah, sedangkan
pemberat balok beton posisinya tersendiri dibuat tidak menyatu dengan submodul.
F. Pelampung Tanda
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat penanda 1 group apartemen
ikan
Tabel 1. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) Modul Rumah Ikan
NO KOMPONEN BAHAN JUMLAH SATUAN KET.
A KERANGKA
1 Partisi Tegak Plastik (35x31,8x1,2) cm 80 keping
2 Partisi Datar Plastik (35x35x1,2) cm 45 keping
3 Tali Pengikat PA Mono No. 700 1 roll 150 m/roll
4 Tali Cabang PE Ø 5 mm 10 meter 200 m/roll
B SHELTER
Pita Plastik / PE
1 Rumbai-rumbai 1/2 - 3/4 roll
(packing band)
Tali PE Ø 4 mm 80 meter 200 m/roll
2 Tali pengikat PA Mono No. 700 1 roll 150 m/roll
C PEMBERAT
1 Pemberat Kotak Beton cor ( 35x35x12) cm 4 buah
2 Pemberat Balok beton cor ( 12x12x120) cm 2 buah
3 Tali pengikat dgn Kerangka PE Ø 5 mm 20 meter 200 m/roll
D KELENGKAPAN
1 Tali Cabang Koloni PE Ø 5 mm 5 meter
2 Cincin Penuntun Ban bekas motor atau bahan lainnya 1 buah
Tabel 2. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) unit tiang penuntun
No Komponen Bahan Jumlah Satuan Ket.
1 Tali cabang koloni PE Ø 5 mm 25 meter 5 m/modul
2 Cincin penuntun ban bekas / bahan lainnya 5 buah 1 buah/modul
3 Tiang penuntun bambu ( panjang 5 meter) 2 batang
4 Tali penuntun PE Ø 5 mm 1 utas sesuai kedalaman
5 Pemberat Semen cor ( 50 kg) 2 buah
6 Tali pemberat PE Ø 5 mm 2 utas sesuai kedalaman
dikurangi 2 meter
Tabel 3. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) unit pelampung tanda
No Komponen Bahan Jumlah Satuan Ket.
1 Bendera tanda Kain/Plastik ( 60 x 60) cm 1 buah
2 Tiang bag. Atas Besi pipa galvanis Ø 1 inch 3 meter Kedua tiang
disambung
3 Tiang bag. Bawah Besi pipa galvanis Ø 2 inch 2 meter menjadi satu
4 Pelampung Drum galvanis dilapisi 1 unit terdiri dari
fiberglass 3 sambungan
5 Pemberat Semen cor ( 45 kg) 1 buah bentuk kotak
6 Plat penyambung Stainless steel 1 unit
7 Cincin bingkai ban truk 1 buah
Tabel 4. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) Koloni
Rumah Ikan yang terdiri dari 5 modul
No Komponen Jumlah Satuan Ket.
1 Modul 5 modul
2 Tiang penuntun 1 unit
Bahan utama pembuatan apartemen ikan tidak terbatas pada bahan partisi plastik
sebagaimana diuraikan dalam petunjuk teknis ini. Bahan utama lain yang dapat
dipergunakan antara lain: beton, fiberglass, ferocement, bahan plastik pracetak
lainnya (krat botol, keranjang buah dan sejenisnya). Bahan-bahan utama tersebut
dapat dipergunakan sepanjang tidak mencemari lingkungan perairan, tahan lama
dan mendukung kemudahan perakitan serta penempatannya. Bentuk dan
konstruksi apartemen ikan yang sesuai dengan bahan utama selain partisi plastik
dapat dipergunakan sepanjang memenuhi fungsinya sebagai apartemen ikan.
Modul Partisi Modul Krat Gelas
Luasan Dasar 11.025 cm2 8.000 cm2
Volume Modul 1.429.375 cm3 1.320.000 cm3
(1,46) (1,1)
Volume 183.750 cm3 1.056.000 cm3
Transport (1,00) (1,57)
Harga Bahan 125 partisi @ Rp. 8000 44 krat @ Rp. 35.000
Utama = Rp. 1.000.000,- = Rp. 1.540.000,-
(1,0) (1,5)
Biaya Perakitan Rp. 14.000 Rp. 10.000
(1,4) (1,0)
Biaya Relatif sama Relatif sama
Pemasangan
Apartemen ikan bahan dari krat botol
Terimakasih
Semoga bermanfaat