Anda di halaman 1dari 27

Arahan Teknis Pembuatan dan Pemasangan

Disampaikan oleh :

DR. BUSTAMI MAHYUDDIN ,


Kepala Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
untuk memberikan informasi teknis yang lebih rinci mengenai definisi dan pengertian,
spesifikasi, bentuk dan konstruksinya, kebutuhan bahan dan peralatan untuk membuat,
merakit dan melakukan pemasangan apartemen ikan di suatu lokasi perairan yang sudah
ditentukan

Dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait seperti : petugas teknis
atau lapang, penyuluh dan masyarakat nelayan dibidang perikanan tangkap
adalah suatu bangunan yang tersusun dari benda padat yang
ditempatkan di dalam perairan yang berfungsi sebagai areal
berpijah bagi ikan – ikan dewasa (spawning ground) dan
atau areal perlindungan asuhan dan pembesaran bagi telur
serta anak – anak ikan (nursery ground) yang bertujuan
untuk memulihkan ketersediaan (stocks) sumberdaya ikan
sebagai pilar pelestari
sumberdaya ikan
, yang tersusun dari:
• 80 partisi vertikal (partisi tegak) (P x L x D = 35 x 31,8 x 1,2 cm)
• 45 partisi horizontal (partisi mendatar) (P x L x D = 35 x 35 x 1,2 cm)
• Tali pengikat partisi (PA Monofilament No.700; panjang 0,5 - 0,6 meter)

, yang tersusun/terbuat dari:


• rumbai-rumbai pita plastik/potongan tali / potongan jaring.
• 30-40 rumbai-rumbai pita plastik, 12 - 16 ikat gulungan
• Tali pengikat rumbai/gulungan tali (PA Monofilament No.400/500)

, terbuat dari:
• Kotak Beton cor (cement concreted); 35 x 35 x 12 cm; 4 buah
• Balok Beton cor (cement concreted); 120 x 12 x 12 cm; 2 balok
• Tali pengikat pemberat dengan kerangka (PE Ø 5 mm; panjang 2 meter;
sebanyak 8 utas)
memiliki dimensi :
• Tinggi modul 185 cm
• Luas penampang samping = (185 x 105) cm2 = 294,25
cm2
• Luas penampang bawah = (105 x 105) cm2 = 110,25
cm2
• Volume modul = 110,25cm2 x 185 cm = 20396,25 cm3

terdiri dari:
• 4 – 6 modul
• Satu unit perlengkapan pemasangan yang terdiri dari
pemberat, tiang dan tali penuntun
• Jarak antar modul ± 5 meter
• Luasan dasar perairan yang diliput / terliput (covered
area) ± 60 – 75 m2

apartemen ikan untuk terdiri dari:


• 60–80 koloni
• Jarak antar koloni 15-20 meter
• Luasan dasar perairan yang diliput / terliput (covered
area) ± 1 ha
Disarankan pada satu lokasi penempatan apartemen ikan luasan dasar perairan yang
terliput seluas ± 2 ha (didasarkan dari pengalaman pemasangan rumpon dasar yang
sudah dipasang pada suatu wilayah perairan).

Dalam penentuan luasan area perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


(ikan demersal) terkait dengan luasan perairan yang
mengalami degradasi habitat/ lingkungannya, seperti : dinamika populasi,
pola migrasi / penyebaran, serta informasi lokasi pemijahan dan
pengasuhannya.

, terkait dengan luasan dan volume areal yang dapat terliput sehingga
dapat menentukan kelayakan daya tampung apartemen ikan untuk dapat
mendukung pemulihan SDI yang ada di suatu perairan.

, terkait dengan luasan perairan yang dapat mendukung


pertumbuhan ekonomi dan status sosial masyarakat setempat yang berada
di sekitar areal apartemen ikan maupun masyarakat lainnya yang dapat
memanfaatkannya.
Pemasangan 1 group apartemen ikan dapat meliput
luasan area perairan sebesar 1 ha
Berdasarkan pengalaman pemasangan rumpon dasar di beberapa daerah di utara
Jawa (Pekalongan dan Rembang), dimana dengan jumlah modul rumpon dasar yang
terpasang mencapai 300-400 modul terlihat pengaruhnya terhadap peningkatan
produksi hasil tangkapan nelayan setempat (informasi hasil wawancara yang diperoleh
dari nelayan Pekalongan dan Rembang).

Kenyataan tersebut sesuai dengan beberapa pustaka, yang menyatakan bahwa untuk
mengoptimalkan efektitas pemulihan sumberdaya disuatu perairan dibutuhkan volume
modul habitat buatan minimal sebesar 400m3 (Sato, O.,1985), sehubungan dengan hal
tersebut maka dalam 1 group apartemen ikan dibutuhkan 200 modul (luasan perairan
1Ha) yang dapat meliput volume perairan ±440 m3 (ket. Volume 1 modul = ± 2,2 m3, 1
koloni = ± 11 m3). Sebaiknya pemasangan apartemen ikan yang terdiri dari 400 modul
(luasan perairan 2 Ha) dilakukan secara bertahap (2-3 tahun).

Sumber :
Sato, O., 1985. Scitienfic rationales for fishing reef design. Bullentin of Marine Science
37 : 329-335
BENTUK DAN KONSTRUKSI

PARTISI
Bahan utama yang digunakan untuk menyusun kerangka modul
apartemen ikan adalah partisi plastik, dari bahan Polyprophylene yang
terdiri atas 2 (dua) bentuk partisi, yaitu partisi vertikal dan partisi
horizontal.

Agar bangunan apartemen ikan dapat berdiri tegak di dasar laut dan
tidak bergeser (larat) oleh arus laut, maka pada kerangka apartemen
ikan tersebut perlu di lengkapi pemberat. Bahan pemberat yang
digunakan pada apartemen ikan terbuat dari beton cor, yaitu terdiri
pemberat kotak beton ukuran 35 x 35 x 12 cm atau seberat ± 35 kg
sebanyak 4 buah buah dan pemberat balok beton ukuran 12 x 12 x 120
cm atau seberat 40 kg sebanyak 2 batang.
SUB MODUL
Tiap 1(satu) modul apartemen ikan tersusun dari 4 (empat) sub modul dan dirangkai
menjadi satu modul dengan perangkai dari 5 partisi plastik horizontal yang diikat
dengan menggunakan tali PA monofilament No. 700.

Untuk menyusun 1(satu) sub modul dibutuhkan 25 patisi plastik yang terdiri 20 partisi
vertikal dan 5 partisi plastik horizontal yang di ikat dengan menggunakan tali PA
monofilament dengan No. 700, panjang 0,5 - 0,6 meter.
MODUL
1 (satu) modul apartemen ikan tersusun dari 4 sub modul dan 25 partisi horizontal
sebagai perangkai. Untuk menyusun satu modul tersebut digunakan tali PA mono
nomer 700 pada 80 titik ikatan, tiap titik ikatan dibutuhkan tali PA mono nomer 700
sepanjang 0,8 meter.
KOLONI
Tiap 1(satu) koloni apartemen ikan tersusun dari 4-6 modul yang dirangkai menjadi
satu dengan menggunakan perlengkapan pemasangan berupa Tiang dan tali
penuntun serta tali cabang modul.
GROUP
Satu Group apartemen ikan tersusun dari 60-80 koloni yang ditempatkan pada satu
areal dasar perairan.
IV. KEBUTUHAN BAHAN DAN PERALATAN
4.1 KEBUTUHAN BAHAN DAN KOMPONEN

A. Kerangka apartemen Ikan


Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat 20 koloni apartemen ikan yang tiap
koloninya terdiri atas 5 modul atau jumlah modul secara keseluruhan sebanyak 100 modul,
adalah sebagai berikut:
• Partisi Tegak (vertikal) = 8000 keping
• Partisi Datar (horizontal) = 4500 keping
• Tali PA mono nomor 700 = 100 roll (@ 150 m)
• Tali PE Ø 5 mm = 5 roll (@ 200 m)
B. Shelter
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat shelter sebanyak 20 koloni apartemen
ikan yang tiap koloninya terdiri atas 5 modul atau jumlah modul secara keseluruhan sebanyak
100 modul, adalah sebagai berikut:
• Pita plastik (packing band) PE = ½ - ¾ roll
• dan atau Serpihan dan atau Potongan kecil jaring
• Tali PE Ø 4 mm = 40 roll (@ 200 m)
• Tali PA mono No. 700 = 100 roll (@ 150 m)

Bahan shelter berupa pita lastik (packing band) dan tali PE Ø 4mm. Pita plastik dibentuk
rumbai-rumbai yang terbuat dari potongan - potongan pita plastik panjang 60 cm sebanyak 4
potong (lihat gambar), sedangkan shelter yang dari bahan tali PE Ø 4 mm panjang 10 meter
dibentuk berupa gulungan yang diikat pada bagian tengahnya.
Bahan shelter berupa pita lastik (packing band) dan tali PE Ø 4mm. Pita plastik dibentuk
rumbai-rumbai yang terbuat dari potongan - potongan pita plastik panjang 60 cm sebanyak 4
potong (lihat gambar), sedangkan shelter yang dari bahan tali PE Ø 4 mm panjang 10 meter
dibentuk berupa gulungan yang diikat pada bagian tengahnya.

C. Pemberat
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat Pemberat sebanyak 20 koloni
apartemen ikan yang tiap koloninya terdiri atas 5 modul atau jumlah modul secara keseluruhan
sebanyak 100 modul, adalah sebagai berikut:

• Pemberat kotak beton ukuran (35x35x12) cm3 = 4 buah


• Pemberat balok beton ukuran (12x12x120) cm3 = 2 buah
• Tali PE Ø 5 mm = 10 roll (@ 200 m)

Pemberat kotak beton dibuat menyatu pada tiap submodul bagian paling bawah, sedangkan
pemberat balok beton posisinya tersendiri dibuat tidak menyatu dengan submodul.

D. Tali cabang koloni


Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat tali cabang koloni sebanyak 20 koloni
apartemen ikan yang tiap koloninya terdiri atas 5 modul atau jumlah modul secara keseluruhan
sebanyak 100 modul, adalah sebagai berikut:

• Tali PE Ø 5 mm = 2,5 roll (@ 200 m)


• Ring penuntun dari ban bekas sepeda motor atau bahan material lainnya sejumlah 100
buah
E. Tiang Penuntun
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat tiang penuntun koloni
sebanyak 20 koloni apartemen ikan yang tiap koloninya terdiri atas 5 modul atau
jumlah modul secara keseluruhan sebanyak 100 modul, adalah sebagai berikut:
• Bambu panjang 5 m = 40 batang
• Tali PE Ø 5 mm dengan panjang sesuai kedalaman = 20 utas (potong)

F. Pelampung Tanda
Bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat penanda 1 group apartemen
ikan
Tabel 1. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) Modul Rumah Ikan
NO KOMPONEN BAHAN JUMLAH SATUAN KET.
A KERANGKA
1 Partisi Tegak Plastik (35x31,8x1,2) cm 80 keping
2 Partisi Datar Plastik (35x35x1,2) cm 45 keping
3 Tali Pengikat PA Mono No. 700 1 roll 150 m/roll
4 Tali Cabang PE Ø 5 mm 10 meter 200 m/roll

B SHELTER
Pita Plastik / PE
1 Rumbai-rumbai 1/2 - 3/4 roll
(packing band)
Tali PE Ø 4 mm 80 meter 200 m/roll
2 Tali pengikat PA Mono No. 700 1 roll 150 m/roll

C PEMBERAT
1 Pemberat Kotak Beton cor ( 35x35x12) cm 4 buah
2 Pemberat Balok beton cor ( 12x12x120) cm 2 buah
3 Tali pengikat dgn Kerangka PE Ø 5 mm 20 meter 200 m/roll

D KELENGKAPAN
1 Tali Cabang Koloni PE Ø 5 mm 5 meter
2 Cincin Penuntun Ban bekas motor atau bahan lainnya 1 buah
Tabel 2. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) unit tiang penuntun
No Komponen Bahan Jumlah Satuan Ket.
1 Tali cabang koloni PE Ø 5 mm 25 meter 5 m/modul
2 Cincin penuntun ban bekas / bahan lainnya 5 buah 1 buah/modul
3 Tiang penuntun bambu ( panjang 5 meter) 2 batang
4 Tali penuntun PE Ø 5 mm 1 utas sesuai kedalaman
5 Pemberat Semen cor ( 50 kg) 2 buah
6 Tali pemberat PE Ø 5 mm 2 utas sesuai kedalaman
dikurangi 2 meter

Tabel 3. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) unit pelampung tanda
No Komponen Bahan Jumlah Satuan Ket.
1 Bendera tanda Kain/Plastik ( 60 x 60) cm 1 buah
2 Tiang bag. Atas Besi pipa galvanis Ø 1 inch 3 meter Kedua tiang
disambung
3 Tiang bag. Bawah Besi pipa galvanis Ø 2 inch 2 meter menjadi satu
4 Pelampung Drum galvanis dilapisi 1 unit terdiri dari
fiberglass 3 sambungan
5 Pemberat Semen cor ( 45 kg) 1 buah bentuk kotak
6 Plat penyambung Stainless steel 1 unit
7 Cincin bingkai ban truk 1 buah
Tabel 4. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu) Koloni
Rumah Ikan yang terdiri dari 5 modul
No Komponen Jumlah Satuan Ket.
1 Modul 5 modul
2 Tiang penuntun 1 unit

Tabel 5. Kebutuhan Bahan dan Komponen pembuatan 1 (satu)


Grup Rumah Ikan yang terdiri dari 20 koloni
No Komponen Jumlah Satuan Ket.
1 Modul 100 modul
2 Tiang penuntun 20 unit
3 Pelampung Tanda 2 unit
Peralatan Kerja
a. Peralatan kerja untuk perakitan sub modul di darat
- Pisau = 2 buah
- Gunting = 4 buah
- Coban besar = 12 buah
- Cangkul = 2 buah
- Sekop semen = 2 buah
- Cetok (sendok semen) = 2 buah
- Palu = 2 buah

b. Peralatan kerja untuk perakitan dan pemasangan modul di atas kapal


1) Papan peluncur modul
2) Tiang penuntun moduL
V. PERAKITAN DAN PEMASANGAN

Perakitan Modul apartemen Ikan


a. Pembuatan pemberat kotak beton
Pemberat kotak beton keberadaannya menyatu dengan bagian paling bawah dari sub modul,
oleh karenanya guna mempermudah dan meringankan pekerjaan sewaktu proses perakitan dan
pemasangan di laut, maka 1(satu) set partisi yang paling bawah dari sub modul tersebut dipisah
dan dicor dengan adonan beton cor.
b. Pembuatan pemberat balok beton
Pemberat balok beton dibuat dengan cara mencetak adonan semen cor pada cetakan dari kayu
dengan celah berukuran lebar 12 cm. pada celah cetakan kayu tersebut dimasukkan kerangka
besi dan kemudian dituangkan adonan semen cor dengan komposisi = 3 bagian pasir : 2 bagian
batu split : 1 bagian semen sehingga akan dihasilkan balok beton berukuran (120 x 12 x 12)cm3
yang memiliki berat 40 - 43kg.
c. Perakitan sub modul
Satu sub modul tersusun dari 5 set keranjang partisi plastik, dari susunan tersebut 1 set
keranjang partisi plastik yang paling bawah pisah tersendiri dan dicor dengan adonan beton cor
sebagai pemberat kotak beton, oleh karenanya proses perakitan di darat dalam satu modul
hanya tinggal 4 set keranjang partisi plastik
d. Perakitan partisi perangkai
Partisi perangkai digunakan untuk merangkai 4 sub modul menjadi 1 modul. Tiap 1 (satu) modul
membutuhkan 5 set partisi perangkai, tiap 1 (satu) set partisi perangkai tersusun atas 5 partisi
horizontal yang dirangkai dengan ikatan tali PA mono (senar) nomor 700 pada 8 titik ikatan
d. Perakitan partisi perangkai
Partisi perangkai digunakan untuk merangkai 4 sub modul menjadi 1 modul. Tiap 1 (satu) modul
membutuhkan 5 set partisi perangkai, tiap 1 (satu) set partisi perangkai tersusun atas 5 partisi
horizontal yang dirangkai dengan ikatan tali PA mono (senar) nomor 700 pada 8 titik ikatan
e. Cara perakitan shelter
• Shelter dari bahan pita plastik
• Shelter dari bahan tali PE Ø 4 mm
f. Perakitan pelampung tanda
Pemasangan apartemen Ikan
Dalam pelaksanaan pemasangan modul-modul apartemen ikan di laut dibutuhkan
peralatan tambahan yang berfungsi untuk mempermudah dan memperingan pekerjaan,
peralatan yang dimaksud adalah papan luncur dan tiang penuntun.

Papan luncur berfungsi untuk mempermudah dan memperingan proses penerjunan


modul-modul apartemen ikan dari atas kapal atau perahu ke permukaan laut, sedangkan
tiang penuntun berfungsi untuk menuntun modul-modul apartemen ikan agar dapat
mencapai dasar perairan pada posisi yang diharapkan sehingga modul-modul apartemen
ikan tersebut posisinya saling berdekatan dan membentuk koloni di dasar perairan.

Proses pemasangan modul-modul apartemen ikan dapat dijelaskan sebagai berikut :


a. Kriteria teknis lokasi penempatan apartemen ikan
b. Persiapan
c. Perakitan di Atas Kapal
d. Penerjunan atau pemasangan apartemen ikan
e. Pemasangan pelampung tanda
ALTERNATIF PEMBUATAN apartemen IKAN SELAIN PARTISI PLASTIK

Bahan utama pembuatan apartemen ikan tidak terbatas pada bahan partisi plastik
sebagaimana diuraikan dalam petunjuk teknis ini. Bahan utama lain yang dapat
dipergunakan antara lain: beton, fiberglass, ferocement, bahan plastik pracetak
lainnya (krat botol, keranjang buah dan sejenisnya). Bahan-bahan utama tersebut
dapat dipergunakan sepanjang tidak mencemari lingkungan perairan, tahan lama
dan mendukung kemudahan perakitan serta penempatannya. Bentuk dan
konstruksi apartemen ikan yang sesuai dengan bahan utama selain partisi plastik
dapat dipergunakan sepanjang memenuhi fungsinya sebagai apartemen ikan.
Modul Partisi Modul Krat Gelas
Luasan Dasar 11.025 cm2 8.000 cm2
Volume Modul 1.429.375 cm3 1.320.000 cm3
(1,46) (1,1)
Volume 183.750 cm3 1.056.000 cm3
Transport (1,00) (1,57)
Harga Bahan 125 partisi @ Rp. 8000 44 krat @ Rp. 35.000
Utama = Rp. 1.000.000,- = Rp. 1.540.000,-
(1,0) (1,5)
Biaya Perakitan Rp. 14.000 Rp. 10.000
(1,4) (1,0)
Biaya Relatif sama Relatif sama
Pemasangan
Apartemen ikan bahan dari krat botol
Terimakasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai