Anda di halaman 1dari 15

KOMPOSISI SPESIES DAN UKURAN IKAN HIU ORDO CARCHARHINIFORMES

YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG


LAMONGAN JAWA TIMUR
Himawan Dwi Putra1,Dewa Gede Raka Wiadnya2, Sukandar2
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Hiu dari ordo Charcharhiniformes menjadi ordo yang mendominasi hasil tangkapan, salah
satunya adalah dari family Carcharhinidae. Penelitian ini dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan Jawa Timur pada 1 Januari- 26 Maret
2016. Tujuan dari penelitian adalah (1) Untuk mengetahui komposisi spesies hiu ordo
Carcharhiniformes yang didaratkan di PPN Brondong; (2) Untuk mengetahui komposisi ukuran hiu
ordo Carcharhiniformes yang didaratkan di PPN Brondong; (3) Untuk mengetahui spesies dominan
dari hiu ordo Carchariniformes yang didaratkan di PPN Brondong; (4) Untuk mengetahui ukuran
morfometri yang paling berpengaruh dalam membedakan spesies hiu dari ordo Carcharhiniformes di
PPN Brondong; (5) Untuk mengetahui hubungan kekerabatan spesies hiu dari ordo
Carcharhiniformes yang didaratkan di PPN Brondong. Data yang digunakan adalah data primer
meliputi data jenis, ukuran, dengan 15 parameter morfometri dan jenis kelamin ikan. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan analisis classify hierarchiecal cluster pada software SPSS. Komposisi
hasil tangkapan terdiri dari 22 spesies dari 5 familiy antara lain family scyliorhinidae, Carcharhinidae,
Hemigaleidae, Triakidae dan Sphymidae. Ukuran tertangkap yaitu pada 71-80 cm. Spesies dominan
yang tertangkap yaitu Sphyrna lewini sebanyak 77 ekor. Ukuran morfometri yang berpengaruh yaitu
Apex length dibandingkan dengan head length. Ditinjau secara morfologi, ordo ini memiliki
kekerabatan yang dekat dengan Hemigaleidae.

Kata Kunci: Morfometri, jenis kelamin, Spesies dominan, kekerabatan.

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

SPESIES COMPOSITION AND SIZE OF THE SHARK ORDER Carcharhiniformes


LANDED IN THE FISHING PORT OF THE ARCHIPELAGO BRONDONG
LAMONGAN EAST JAVA
Himawan Dwi Putra1,Dewa Gede Raka Wiadnya2, Sukandar2
Fisheries and Marine Science Faculty of BrawijayaUniversity

ABSTRACT
Sharks of the order Carcharhiniformes Into order which dinates catch, one of wich is from family
Carcharhinidae. This research conducted in fish auction the fishing port of the archipelago Brondong Lamongan East
Java on 1 january until 26 march 2016. The purpose of this study is (1) to determine the species composition of shark
order Carcharhiniformes the landed in the fishing port of the archipelago Brondong; (2) to determine the size
composition of sharks order Carcharhiniformes the landed in the fishing port of the archipelago Brondong; (3) to
determine dominant species of shark order Carcharhiniformes the landed in the fishing port of the archipelago Brondong;
(4) to determine size morphometry of te most influential in distinguishing species of sarks order Carcharhiniformes the
landed in the fishing port of the archipelago Brondong; (5) to determine kinship of sharks order Carcharhiniformes the
landed in the fishing port of the archipelago Brondong. The data used is primary data includes data type, size, with
fifteen morphometric parameters and gender of fish. Data analysis is done by using analysis classify hierarchiecal cluster
on software SPSS. The composition of the catch consisted of the 22 species of 5 family, among others family
scyliorhinidae, Carcharhinidae, Hemigaleidae, Triakidae dan Sphymidae. Size caught at 71-80 cm. the dominant
species caught is Sphyrna lewini as much us 77 tails. Morphometry that affect the size of the Apex length is compared
with head length. Morphologically terms of this order be reviewed closely related to Hemigaleidae.

Keywords : Morphmetry, gender, spesies dominant, kinship.


1)
Student of Faculty of Fisheries and Marine Science
2)
Lecturer of Faculty of Fisheries and Marine Science

1
PENDAHULUAN dalam kategori hampir terancam punah oleh
Latar Belakang
International Union for Conservation of
Hiu termasuk dalam tingkatan trofik
Nature (IUCN), akan tetapi oleh Convention
tertinggi dalam rantai makanan atau yang
on International Trade in Endangered Species
disebut dengan Apex predator, sebagai hewan
of Wild Fauna and Flora (CITES) belum
pemangsa tingkat atas hiu memiliki peran
dievaluasi.
penting dalam menjaga keseimbangan rantai
Pelabuhan Perikanan Nusantara
makanan pada ekosistem laut. Biota ini
Brondong termasuk dalam kategori Pelabuhan
memiliki tingkat ancaman kelangkaan yang
tipe B yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara
tinggi, rendahnya tingkat reproduksi dan
(PPN). Hiu di Lamongan di tidak hanya
lambatnya tingkat kedewasaan ikan hiu
berasal dari hasil tangkapan nelayan stempat
menjadi faktor utama terancamnya biota ini.
tetapi juga berasal dari daerah lain. Oleh sebab
Sebagian besar jenis hiu memerlukan waktu
itu perdangan hiu di Brondong tidak
bertahun tahun hingga belasan tahun untuk
mengenal musim, ikan hiu selalu ada setiap
mencapai usia dewasa. Ini menyebabkan hiu
harinya sepanjang tahun. Hal ini dikhwatirkan
rentan terhadap penangkapan berlebih
telah terjadi eksploitasi hiu secara berlebih.
(overfishing).
Informasi mengenai sumberdaya ikan
Dikutip dari Zainudin (2011) dan
hiu di Indonesia masih sangat minim jika
Stevens et al. (2000); Traffic, (2002)
dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Data
berdasarkan penelitian FAO mengenai
statistik Perikanan Indonesia masih mencatat
pengelolaan perikanan, Indonesia merupakan
ikan hiu sebagai satu jenis saja. Menyikapi
Negara yang paling banyak mengeksplotasi
kondisi tersebut, maka perlu adanya pendataan
sumberdaya hiu dan pari sehingga
mengenai komposisi hasil tangkapan hiu yang
menempatkan Indonesia berada pada urutan
bertujuan untuk mengetahui jumlah spesies
paling atas sebagai Negara yang paling banyak
dan sebaran ukuran ikan hiu yang tertangkap
menangkap ikan hiu dan pari.
di sentra-sentra perikanan.
Hiu dari ordo Carcharhiniformes
Salah satu cara untuk mendeskripsikan
menjadi ordo yang mendominasi dari hasil
jenis ikan dan menentukan unit stok pada
tangkapan hiu salah satunya adalah famili
suatu perairan dengan berdasarkan atas
Carcharhinidae banyak ditangkap dikarenakan
perbedaan morfologi spesies yang diamati
habitatnya yang luas yaitu pada daerah
adalah dengan menggunakan metode
perairan tropis sampai subtropics, famili
morfometri. Ukuran morfometrik tersebut
Carcharhinidae merupakan hewan perenang
antara lain panjang baku, panjang moncong,
kuat (oseanik) dan termasuk ikan permukaan
dan lebar mulut, sirip punggung, atau panjang
(pelagis), mereka menempati wilayah perairan
batang ekor,dll.
lepas pantai dekat daratan dan di permukaan
Oleh karena itu dilakukan penelitian
laut. Dalam satu kali periode kehamilan famili
komposisi spesies dan ukuran hiu dari ordo
Carcharhinidae biasanya mampu melahirkan
Carcharhiniformes yang didaratkan di
1-16 anak (White et al. 2006). Hampir semua
Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
spesies dari famili Carcharhinidae masuk

2
untuk mengetahui variasi spesies dan ukuran binomial numerical morfospesies yang terdiri
dari hiu yang didaratkan di PPN brondong. dari 22 karakter morfologi yaitu bentuk tubuh,
bentuk moncong, letak sirip dorsal pertama
Tujuan terhadap sirip perut, warna pada ujung sirip
Tujuan penelitian ini adalah untuk punggung pertama, warna pada ujung sirip
mengetahui variasi sebaran spesies dan ukuran punggung kedua, warna pada ujung sirip ekor,
ikan hiu dari ordo Carcharhiniformes yang di warna pada ujung sirip anal, warna pada ujung
daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara sirip dada, terdapatnya celah pada pangkal
Brondong. sirip ekor, corak tubuh, warna dominan pada
tubuh, bentuk garis pada bagaian atas sirip
Waktu dan Tempat Penelitian ekor, bentuk mata, ada tidaknya spirakel,
Penelitian ini dilaksanakan di Tempat jumlah dan posisi letak celah insang terakhir,
Pelelangan Ikan Pelabuhan Perikanan bentuk profile kepala, bentuk tutup
Nusantara (PPN) Brondong Desa Brondong , hidung, letak posisi mata, bentuk bagian
Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan bawah dari sirip, ada tidak nya lunas ekor (
mulai Februari sampai Maret 2016. keel), bentuk bagian ujung kepala, ada
tidaknya ventral lobe diolah menggunakan
MATERI DAN METODE analisis classify hierarchiecal cluster pada
Materi Penelitian
software SPSS untuk melihat hubungan
Materi yang digunakan dalam penelitian
kekerabatan dari setiap spesies hasil tangkapan
ini meliputi variabel sumberdaya, variabel
hiu.
regulasi/kepatuhan, variabel sosial, variabel
Data truss morfometri menggunakan 13
ekonomi dan variabel teknologi.
komponen dari perbandingan ukuran

Metode Penelitian morfometri, komponen - komponen tersebut

Metode yang digunakan dalam adalah Total Length (TL), Fork Length (FL),

penelitian ini, adalah metode metode survey Standart Length (SL), Head Length (HL),

lapang dengan cara mengukur langsung Dorsal Length Pertama (DL1), Dorsal Length

mengunakan meteran dengan satuan Kedua (DL2), Apex Length (APL), Snout

centimeter dan ketelitian 0,1. Data yang Length (SNL), Interdorsal Space (IS),

dikumpulkan berupa data primer. Data primer Interorbital Length (InterOL), Preorbital

yang dikumpulkan meliputi data jenis, ukuran Length (POL), Mount Width (MW), TRUNK,

dengan 15 parameter morfometri dan jenis Precaudal Tail (PCT) diolah menggunakan

kelamin ikan. Identifikasi jenis-jenis ikan hiu Data reduction menggunakan software SPSS,

mengacu pada Carpenter & Niem (1998) dan kemudian hasil dari Participal component 1

White et.al ecomcally important shark and dan component 2 di plot pada grafik

rays (2006). menggunakan excel untuk melihat perbedaan

Analisis data yang digunakan dalam spesies secara morfometri

penelitian ini yaitu analisis Classify Metode yang digunakan dalam

Hierarchiecal dan Data Reduction. Data dari penelitian komposisi spesies dan ukuran ikan
hiu ordo Carcharhiniformes yang di daratkan

3
di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) truss morfometri di analisa menggunakan
Brondong Desa Brondong , Kecamatan analisis data reduction untuk melihat
Brondong, Kabupaten Lamongan melalui hubungan kekerabatan serta menentukan
beberapa tahap yaitu: ukuran morfometri yang paling
1. Mengambil sampel secara acak dari setiap berpengaruh dalam membedakan setiap
4 pedagang utama hiu di TPI PPN spesies.
Brondong sebanyak 25 sampel sesuai ciri – 5. Menyajikan data dalam bentuk komposisi
ciri morfologi dari karakteristik hiu ordo spesies dan ukuran hasil tangkapan hiu,
carchahiniformes sebaran frekuensi panjang, perbandingan
2. Melakukan pengukuran morfometrik ikan jumlah jantan dan betina hasil tangkapan,
sebanyak 15 karakteristik, dokumentasi ciri hubungan kekerabatan antar spesies dan
morfologi dari setiap spesies, identifikasi ukuran morfometri yang paling
jenis kelamin hiu hasil tangkapan dan berpengaruh dalam membedakan setiap
sebaran panjang Total Length. spesies.
3. Melakukan data treatment, dengan cara
HASIL DAN PEMBAHASAN
memasukan dan menyusun ke dalam tabel
Microsoft excel kemudian dihitung
komposisi spesies, sebaran panjang total
lengthnya, dan perbandingan jenis kelamin
hasil tangkapan, pengukuran morfometri
di konversi kedalam rasio dengan cara
ukuran morfometri yang panjang dibagi
dengan panjang baku (SL) dan yang
pendek dibagi dengan panjang kepala (HL) Gambar 1. Grafik Komposisi SpesiesIkan Hiu

sehingga menjadi 13 komponen truss Hasil Tangkapan

morfometri, ciri – ciri morfologi dari Komposisi hasil tangkapan hiu selama

spesies di konversi kedalam rasio binom 23 hari dari tanggal 27 Februari sampai 26

numerical yaitu dengan cara memberikan Maret 2016 yang didarakan di Pelabuhan

nilai angka pada setiap ciri morfologi yang Perikanan Nusantara Brondong, berjumlah

paling membedakan dari spesies lainnya, total 427 ekor dan 22 spesies dengan hasil

sehingga menjadi 22 karakter morfologi. tangkapan hiu terbanyak adalah hiu martil

4. Melakukan analisa data sebaran panjang Sphyrna lewini dengan jumlah sebanyak 77

Total Length dibandingkan dengan ekor atau sebesar 18,033% dari hasil

literatur untuk melihat kematangan gonad, tangkapan, kemudian disusul dengan hasil

analisa data binomial numerical tangkapan hiu Carcharhinus sealei sebanyak

morfospesies dan truss morfometri di 50 ekor atau sebesar 11,71% dari seluruh hasil

analisa menggunakan software SPSS, tangkapan, lalu Rhizopriodon oligolix

untuk data binomial numerical sebanyak 45 atau sebesar 10,539% dari seluruh

morfospesies, menggunakan metode hasil tangkapan, dan hasil tangkapan yang

classify hierarchiecal cluster dan data hasil paling sedikit adalah Carcharhinus leukas dan

4
Loxodon macrorhinus sebanyak 2 ekor yaitu Carcharhinus macloti, Carcharhinus
sebesar 0,4% dari seluruh hasil tangkapan, dan melanopterus, Carcharhinus sealei,
Lamiopsis temmincki menjadi spesies yang Carcharhinus sorrah, Galeocerdo cuvier,
paling kecil jumlahnya yaitu sebanyak 1 ekor Triaenodon obesus termasuk dalam spesies
atau sebesar 0,02% dari seluruh hasil yang masuk daftar merah dari IUCN 2015 dan
tangkapan. berstatus Near Threatened atau hampir
terancam, status CITES belum dievaluasi.
Spesies Carcharhinus amboinensis dan
spesies Paragaleus tengi memiliki status IUCN
2015 Data Dedficient atau kekurangan data
artinya kategori ini data yang dimiliki masih
sangat sedikit sehingga perlu adanya penelitian
Gambar 2. Persentase Komposisi Famili lebih lanjut terhadap spesies ini, belum ada
Jumlah famili dari hasil tangkapan hiu status oleh CITES.
selama 23 hari dari tanggal 27 Februari sampai Spesies Loxodon macrorhinus dan spesies
26 Maret 2016 di Pelabuhan Perikanan Rhizopriodon oligolinx memiliki status IUCN
Nusantara Brondong, sebanyak 5 famili yaitu 2015 Least Concern atau belum
family Scyliorhinidae, Carcharhinidae, menghawatirkan artinya ketersediaan
Triakidae, Hemigaleidae, dan Sphyrnidae. sumberdaya ikan dari spesies ini masih
Famili yang mendominasi dari hasil tangkapan berlimpah, belum ada status oleh CITES.
adalah family Carcharhinidae dengan Pada famili Hemigaleidae spesies
presentasi sebesar 73% dari seluruh jumlah Hemigaleus microstoma dan Hemipristis
family hasil tangkapan, kemudian famili elongata termasuk dalam spesies yang masuk
Hemigaleidae sebesar 14 %, dan Sphyrnidae daftar merah dari IUCN 2015 dan berstatus
sebesar 5%,dan yang paling sedikit adalah Vulnerable atau rawan, namun statusnya
family dari Scyliorhinidae dan Triakidae. belum dievaluasi oleh CITES.
Pada famili Scyliorhinidae Spesies Spesies Paragaleus tengi memiliki status
Atelomycterus marmoratus termasuk dalam IUCN 2015 Data Dedficient atau kekurangan
spesies yang masuk daftar merah dari IUCN data, belum ada status oleh CITES.
2015 dan berstatus Near Threatened atau Pada famili Triakidae spesies Mustelus
hampir terancam artinya kategori ini diyakini manazo memiliki status IUCN 2015 Data
akan terancam keberadaannya di masa Dedficient atau kekurangan data, belum ada
mendatang, apabila tidak ada usaha status oleh CITES.
pengelolaan terhadap spesies tersebut, namun Pada famili Sphrynidae spesies Sphyrnia
oleh CITES belum dievaluasi. lewini termasuk dalam spesies yang masuk
Pada famili Carchahinide terdapat 12 daftar merah dari IUCN 2015 dan berstatus
spesies yaitu Carcharhinus amblyrhynchoides, Endangered atau terancam langka, termasuk
Carcharhinus brevipinna, Carcharhinus dalam status APENDIX II oleh CITES
dussumieri, Carcharhinus falciformis, artinya pengelolaan terbatas untuk spesies ini,
Carcharhinus leucas, Carcharhinus limbatus,

5
adanya aturan dan pembatasan perdangan 71 - 80 cm dengan frekuensi 6 ekor. Panjang
ekspor untuk ikan hiu jenis tersebut. rata–rata ikan Carcharhinus amblyrhynchoides
Perbandingan hasil tangkapan ikan yang yang didaratkan ialah 73,5 cm. Menurut
berjenis kelamin jantan dan betina selama 23 White, et al. (2006), Length at first maturity
hari adalah 1 : 2 , dimana satu jantan (Lm) atau panjang matang gonad ikan
berbanding dengan dua betina dengan jumlah Carcharhinus amblyrhynchoides ialah 104 –
jantan sebanyak 164 ekor dan jumlah hasil 115 cm. Ikan Carcharhinus amblyrhynchoides
tangkapan hiu betina berjumlah 274, bila yang didaratkan di PPN Brondong belum
dipresentasikan jantan 18 % dan betina 84 %. layak tangkap dengan rata – rata panjang
Sebaran Frekuensi Panjang Total kurang dari panjang matang gonad.
Length Hasil Tangkapan Hiu Yang
6
Didaratkan Di PPN Brondong 5

Frekuensi (ekor)
4
Carcharhinus
3.5 3 brevipinna
3 2
Frekuensi (ekor)

2.5 1
2
0
1.5

<40
45
55
65
75
85
95

115

>200
105

125
135
145
155
165
175
185
195
Atelomycterus
1 marmoratus

0.5 Nilai Tengah (cm)


0
<40
45
55
65
75
85
95

195
105
115
125
135
145
155
165
175
185

>200

Gambar 5. Sebaran Panjang Total Length


Nilai Tengah (cm)
Carcharhinus brevipinna
Gambar 3. Sebaran Panjang Total Length
Pada spesies Carcharhinus brevipinna
Atelomycterus marmoratus
banyak yang tertangkap pada kisaran panjang
Spesies Atelomycterus marmoratus yang
71 – 80 cm dengan frekuensi 5 ekor. Panjang
didaratkan di PPN Brondong banyak yang
rata – rata ikan Carcharhinus brevipinna yang
tertangkap pada kisaran panjang 41 – 50 cm
didaratkan ialah 96,2 cm. Menurut White, et
dengan frekuensi 3 ekor. Menurut White, et al.
al. (2006), Length at first maturity (Lm) atau
(2006), Length at first maturity (Lm) atau
panjang matang gonad ikan Carcharhinus
panjnag matang gonad ikan Atelomycterus
brevipinna ialah jantan 190 - 200 cm dan
marmoratus ialah jantan 47 cm dan betina 49
betina 210 – 220 cm. ikan Carcharhinus
cm. Ikan Atelomycterus marmoratus yang
brevipinna yang didaratkan di PPN Brondong
didaratkan di PPN Brondong hanya satu ekor
belum layak tangkap dengan rata – rata
yang matang gonad.
panjang kurang dari panjang matang gonad.
7
6
Frekuensi (ekor)

3.5
5
4 3
Frekuensi (ekor)

Carcharhinus…
3 2.5
2 2
1 1.5 Carcharhinus
0 1 amboinensis
<40
45

85
55
65
75

95
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200

0.5
Nilai Tengah (cm) 0
<40

85
45
55
65
75

95

185
105
115
125
135
145
155
165
175

195
>200

Gambar 4. Sebaran Panjang Total Length


Nilai Tengah (cm)
Carcharhinus amblyrhynchoides Gambar 6. Sebaran Panjang Total Length
Spesies Carcharhinus amblyrhynchoides Carcharhinus amboinensis
banyak yang tertangkap pada kisaran panjang

6
Pada spesies Carcharhinus amboinensis 51 - 60 cm dengan frekuensi 2 ekor. Panjang
banyak yang tertangkap pada kisaran panjang rata – rata ikan Carcharhinus falciformis yang
71 – 80 cm dengan frekuensi 3 ekor. Panjang didaratkan ialah 70 cm. Menurut White, et al.
rata – rata ikan Carcharhinus amboinensis (2006), Length at first maturity (Lm) atau
yang didaratkan ialah 72,9 cm. Menurut panjang matang gonad ikan Carcharhinus
White, et al. (2006), Length at first maturity falciformis ialah jantan 183 – 204 cm, betina
(Lm) atau panjang matang gonad ikan 216 - 223 cm. Ikan Carcharhinus falciformis
Carcharhinus amboinensis ialah jantan 195 cm yang didaratkan di PPN Brondong belum
dan betina 198 – 223 cm. ikan Carcharhinus layak tangkap dengan rata – rata panjang
amboinensis yang didaratkan di PPN kurang dari panjang matang gonad.
Brondong belum layak tangkap dengan rata –
1.2
rata panjang kurang dari panjang matang 1

Frekuensi (ekor)
0.8
gonad. 0.6
Carcharhinus
leucas
0.4
Gambar 7. Sebaran Panjang Total Length
0.2
0
7

65
<40
45
55

75
85
95

>200
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
6
Frekuensi (ekor)

5 Nilai Tengah (cm)


4
Carcharhinus
3 dussumieri Gambar 9. Sebaran Panjang Total Length
2
1 Carcharhinus leucas
0
Pada spesies Carcharhinus leucas banyak
<40
45
55
65
75
85
95

115

>200
105

125
135
145
155
165
175
185
195

Nilai Tengah (cm)


Carcharhinus dusumieri yang tertangkap pada kisaran panjang 91 – 100
ikan spesies Carcharhinus dusumieri yang dan 161 - 170 cm dengan frekuensi 1 ekor.
didaratkan di PPN Brondong banyak Panjang rata – rata ikan Carcharhinus leucas
tertangkap pada kisaran panjang 41 – 50 cm yang didaratkan ialah 126,5 cm. Menurut
dengan frekuensi 6 ekor. Panjang rata – rata White, et al. (2006), Length at first maturity
ikan Carcharhinus dusumieri hasil tangkapan (Lm) atau panjang matang gonad ikan
ialah 52,2 cm. Menurut White, et al. (2006), Carcharhinus leucas ialah jantan 197 – 226
Length at first maturity (Lm) atau panjnag cm, betina 180 - 230 cm. Ikan Carcharhinus
matang gonad ikan Carcharhinus dusumieri leucas yang didaratkan di PPN Brondong
ialah 75 cm. Ikan Carcharhinus dusumieri belum layak tangkap dengan rata – rata
yang didaratkan di PPN Brondong hanya satu panjang kurang dari panjang matang gonad.
ekor yang matang gonad. 3.5
Carcharhinus
2.5 3
limbatus
Frekuensi (ekor)
Frekuensi (ekor)

2 2.5
2
1.5
1.5
1 Carcharhinus
falciformis 1
0.5 0.5
0 0
75
<40
45
55
65

85
95

>200
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195

<40
45
55
65
75
85
95

>200
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195

Nilai Tengah (cm)


Nilai Tengah (cm)
Gambar 8. Sebaran Panjang Total Length
Gambar 10. Sebaran Panjang Total Length
Carcharhinus falciformis
Carcharhinus limbatus
Pada spesies Carcharhinus falciformis
banyak yang tertangkap pada kisaran panjang

7
Pada spesies Carcharhinus limbatus Pada spesies Carcharhinus melanopterus
banyak yang tertangkap pada kisaran panjang banyak yang tertangkap pada kisaran panjang
71 - 80 cm dengan frekuensi 3 ekor. Panjang 51 – 60 cm dengan frekuensi 10 ekor.
rata – rata ikan Carcharhinus limbatus yang Panjang rata – rata ikan Carcharhinus
didaratkan ialah 123,3 cm. Menurut White, et melanopterus yang didaratkan ialah 81 cm.
al. (2006), Length at first maturity (Lm) atau Menurut White, et al. (2006), Length at first
panjang matang gonad ikan Carcharhinus maturity (Lm) atau panjang matang gonad
limbatus ialah jantan 165 – 180 cm, betina 183 ikan Carcharhinus melanopterus ialah jantan
- 194 cm. Ikan Carcharhinus limbatus yang 98 – 113 cm, betina 96 - 120 cm. Ikan
didaratkan di PPN Brondong terdapat 2 ekor Carcharhinus melanopterus yang didaratkan di
yang matang gonad. PPN Brondong terdapat 9 ekor yang sudah
6 matang gonad.
5
16
Frekuensi (ekor)

4 14
Carcharhinus 12

Frekuensi (ekor)
3
macloti 10 Carcharhinus
2 sealei
8
1 6
0 4
<40

95
45
55
65
75
85

105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200

2
0
Nilai Tengah (cm)
<40

55
45

65
75
85
95
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200
Nilai Tengah (cm)
Gambar 11. Sebaran Panjang Total Length
Gambar 13. Sebaran Panjang Total Length
Carcharhinus macloti
Carcharhinus sealei
Spesies Carcharhinus macloti yang
Pada spesies Carcharhinus sealei banyak
didaratkan di PPN Brondong banyak
yang tertangkap pada kisaran panjang 61 – 70
tertangkap pada kisaran panjang 61 – 70 cm
cm dengan frekuensi 15 ekor. Panjang rata –
dengan frekuensi 5 ekor. Panjang rata – rata
rata ikan Carcharhinus sealei yang didaratkan
ikan Carcharhinus macloti hasil tangkapan
ialah 69,1 cm. Menurut White, et al. (2006),
ialah 66,2 cm. Menurut White, et al. (2006),
Length at first maturity (Lm) atau panjang
Length at first maturity (Lm) atau panjnag
matang gonad ikan Carcharhinus sealei ialah
matang gonad ikan Carcharhinus macloti ialah
jantan >80 cm, betina 68 - 75 cm. Ikan
70 - 75 cm. Ikan Carcharhinus macloti yang di
Carcharhinus sealei yang didaratkan di PPN
daratkan di PPN Brondong terdapat 3 ekor
Brondong terdapat 15 ekor yang sudah
ikan yang matang gonad.
matang gonad.
12

10 7
Frekuensi (ekor)

6
8
Frekuensi (ekor)

5
6 4 Carcharhinus
Carcharhinus
melanopterus 3 sorrah
4
2
2
1
0 0
<40
45
55
65
75
85
95
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200
<40
45
55
65
75
85
95

>200
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195

Nilai Tengah (cm) Nilai Tengah (cm)

Gambar 12. Sebaran Panjang Total Length Gambar 14. Sebaran Panjang Total Length
Carcharhinus melanopterus Carcharhinus sorrah

8
Pada spesies Carcharhinus sorrah banyak Pada spesies Hemigaleus microstoma
yang tertangkap pada kisaran panjang 91 - 100 banyak yang tertangkap pada kisaran panjang
cm dengan frekuensi 6 ekor. Panjang rata – 41 – 50 cm dengan frekuensi 7 ekor. Panjang
rata ikan Carcharhinus sorrah yang didaratkan rata – rata ikan Hemigaleus microstoma yang
ialah 89,3 cm. Menurut White, et al. (2006), didaratkan ialah 49,5 cm. Menurut White, et
Length at first maturity (Lm) atau panjang al. (2006), Length at first maturity (Lm) atau
matang gonad ikan Carcharhinus sorrah ialah panjang matang gonad ikan Hemigaleus
jantan 103 - 115 cm, betina 110 - 118 cm. Ikan microstoma ialah jantan 77 cm, betina 78 cm.
Carcharhinus sorrah yang didaratkan di PPN Ikan Hemigaleus microstoma yang didaratkan
Brondong terdapat 3 ekor yang sudah matang di PPN Brondong terdapat 2 ekor yang sudah
gonad. matang gonad.

6 6
Galeocerdo
5
Frekuensi (ekor)

Frekuensi (ekor)
cuvier Hemipristis
4 4 elongata
3 3
2 2
1 1
0 0
65
<40
45
55

75
85
95

>200
125
105
115

135
145
155
165
175
185
195

<40
45
55
65
75
85
95
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200
Nilai Tengah (cm) Nilai Tengah (cm)

Gambar 15. Sebaran Panjang Total Length Gambar 17. Sebaran Panjang Total Length
Galeocerdo cuvier Hemipristis elongata
ikan spesies Galeocerdo cuvier yang Pada spesies Hemipristis elongata banyak
didaratkan di PPN Brondong banyak yang tertangkap pada kisaran panjang 111 –
tertangkap pada kisaran panjang 101 – 120 cm 120 dan 161 - 170 cm dengan frekuensi 5
dengan frekuensi 5 ekor. Panjang rata – rata ekor. Panjang rata – rata ikan Hemipristis
ikan Galeocerdo cuvier hasil tangkapan ialah elongata yang didaratkan ialah 123,3 cm.
116,8 cm. Menurut White, et al. (2006), Menurut White, et al. (2006), Length at first
Length at first maturity (Lm) atau panjnag maturity (Lm) atau panjang matang gonad
matang gonad ikan Galeocerdo cuvier ialah ikan Hemipristis elongata ialah jantan 110 cm,
jantan 300 - 305 cm dan betina 250 – 350 cm. betina 120 cm. Ikan Hemipristis elongata yang
Ikan Galeocerdo cuvier yang di daratkan di didaratkan di PPN Brondong terdapat 16 ekor
PPN Brondong belum layak tangkap dengan yang sudah matang gonad.
rata – rata panjang kurang dari panjang 1.2

matang gonad. 1
Frekuensi (ekor)

0.8
8 Lamiopsis
0.6
7 temmincki
Frekuensi (ekor)

6 0.4
Hemigaleus
5 0.2
microstoma
4
3 0
<40
45
55
65
75
85
95

165
105
115
125
135
145
155

175
185
195
>200

2
1 Nilai Tengah (cm)
0
Gambar 18. Sebaran Panjang Total Length
85
<40
45
55
65
75

95

>200
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195

Nilai Tengah (cm) Lamiosis temmincki


Gambar 16. Sebaran Panjang Total Length Pada spesies Lamiosis temmincki banyak
Hemigaleus microstoma yang tertangkap pada kisaran panjang 81 - 90

9
cm dengan frekuensi 1 ekor. Panjang rata – cm dengan frekuensi 3 ekor. Panjang rata –
rata ikan Lamiosis temmincki yang didaratkan rata ikan Mustelus manazo yang didaratkan
ialah 82 cm. Menurut White, et al. (2006), ialah 94,1 cm. Menurut White, et al. (2006),
Length at first maturity (Lm) atau panjang Length at first maturity (Lm) atau panjang
matang gonad ikan Lamiosis temmincki ialah matang gonad ikan Mustelus manazo ialah
jantan 114 cm, betina 130 cm. Ikan Lamiosis jantan 85 – 87 cm, betina 100 cm. Ikan
temmincki yang didaratkan di PPN Brondong Mustelus manazo yang didaratkan di PPN
belum layak tangkap dengan rata – rata Brondong terdapat 3 ekor yang sudah matang
panjang kurang dari panjang matang gonad. gonad.

2.5 8
7

Frekuensi (ekor)
2 6 Paragaleus
Frekuensi (ekor)

Loxodon 5 tengi
1.5 macrorhinus 4
3
1
2
0.5 1
0
0

<40
45
55
65
75
85
95
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200
<40
45
55
65
75
85
95

145
105
115
125
135

155
165
175
185
195
>200

Nilai Tengah (cm)


Nilai Tengah (cm)

Gambar 19. Sebaran Panjang Total Length Gambar 21. Sebaran Panjang Total Length
Loxodon macrorhinus Paragaleus tengi
Ikan spesies Loxodon macrorhinus yang Pada spesies Paragaleus tengi banyak yang
didaratkan di PPN Brondong banyak tertangkap pada kisaran panjang 51 – 60 cm
tertangkap pada kisaran panjang 51 – 60 cm dengan frekuensi 7 ekor. Panjang rata – rata
dengan frekuensi 2 ekor. Panjang rata – rata ikan Paragaleus tengi yang didaratkan ialah
ikan Loxodon macrorhinus hasil tangkapan 63,8 cm. Menurut White, et al. (2006), Length
ialah 58,5 cm. Menurut White, et al. (2006), at first maturity (Lm) atau panjang matang
Length at first maturity (Lm) atau panjnag gonad ikan Paragaleus tengi ialah 92 cm. Ikan
matang gonad ikan Loxodon macrorhinus Paragaleus tengi yang didaratkan di PPN
ialah jantan 80 - 83 cm dan betina 80 – 90 cm. Brondong terdapat 1 ekor yang sudah matang
Ikan Loxodon macrorhinus yang di daratkan gonad.
di PPN Brondong belum layak tangkap
dengan rata – rata panjang kurang dari 25

panjang matang gonad. 20


Frekuensi (ekor)

Rhizoprionodon
15 oligolinx

3.5 10
3 5
Frekuensi (ekor)

2.5
Mustelus 0
2
<40
45
55
65
75
85
95

>200
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195

manazo
1.5
1 Nilai Tengah (cm)

0.5 Gambar 22. Sebaran Panjang Total Length


0
Rhizoprionodon oligolinx
55
<40
45

65
75
85
95

155
105
115
125
135
145

165
175
185
195
>200

Nilai Tengah (cm) Ikan spesies Rhizoprionodon oligolinx


Gambar 20. Sebaran Panjang Total Length
yang didaratkan di PPN Brondong banyak
Mustelus manazo
tertangkap pada kisaran panjang 51 – 60 cm
Pada spesies Mustelus manazo banyak
dengan frekuensi 21 ekor. Panjang rata – rata
yang tertangkap pada kisaran panjang 71 – 80

10
ikan Rhizoprionodon oligolinx hasil obesus yang didaratkan ialah 96,3 cm.
tangkapan ialah 52,9 cm. Menurut White, et al. Menurut White, et al. (2006), Length at first
(2006), Length at first maturity (Lm) atau maturity (Lm) atau panjang matang gonad
panjnag matang gonad ikan Rhizoprionodon ikan Triaenodon obesus ialah 105 – 120 cm.
oligolinx ialah 43 – 45 cm. Ikan Ikan Triaenodon obesus yang didaratkan di
Rhizoprionodon oligolinx yang di daratkan di PPN Brondong terdapat 3 ekor yang matang
PPN Brondong terdapat 2 ekor yang belum gonad.
layak tangkap. Analisa Morfometri
Tabel 1. Hasil KMO and Bartlett’s Test
35
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .667
30
Frekuensi (ekor)

25 Sphyrna
20 lewini Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 578.687
15
10
df 78
5
0
Sig. .000
<40
45
55
65
75
85
95
105
115
125
135
145
155
165
175
185
195
>200

Nilai Tengah (cm) Hasil dari tabel KMO and Bartlett’s Test
Gambar 23. Sebaran Panjang Total Length
menunjukan seberapa besar kecukupan nilai
Sphyrna lewini
sampling untuk dilakukan Principal
Pada spesies Sphyrna lewini banyak yang
Componen Analysis (PCA), dalam hal ini nilai
tertangkap pada kisaran panjang 71 – 80 cm
koefisien sebesar 0,667 >0,6 yang berarti data
dengan frekuensi 29 ekor. Panjang rata – rata
tersebut sudah cukup untuk dianalisis. Umar
ikan Sphyrna lewini yang didaratkan ialah 81,1
(2009), menyebutkan bahwa nilai uji dapat
cm. Menurut White, et al. (2006), Length at
dikatakan valid apabila nilainnya lebih besar
first maturity (Lm) atau panjang matang gonad
dari 0,5 dengan batasan nilai yaitu dari 0-1.
ikan Sphyrna lewini ialah jantan 165 – 175 cm
Hasil dari tabel Total Variance Explained
dan betina 220 - 230 cm. Ikan Sphyrna lewini
(Tabel 2. Pada lampiran 2) Menunjukan
yang didaratkan di PPN Brondong belum
bahwa ada 13 komponen yang digunakan
layak tangkap dengan rata – rata panjang
dalam analisis ini, tetapi hanya 4 komponen
kurang dari panjang matang gonad.
yang memiliki nilai Eigenvalues > 1, yang
2.5
berarti terdapat 4 faktor merupakan penciri
2
Frekuensi (ekor)

Triaenodon morfometri yang membedakan antar spesies.


1.5 obesus
1 Komponen pertama memiliki nilai
0.5
Eigenvalues sebesar 3,700 dengan presentase
0
kumulatif sebesar 28,642%, pada komponen
<40
45
55
65
75
85
95

>200
115
105

125
135
145
155
165
175
185
195

Nilai Tengah (cm)


kedua memiliki nilai Eigenvalues sebesar 3,000
Gambar 24. Sebaran Panjang Total Length
dengan presentase kumulaitf sebesar 51,536%,
Triaenodon
lalu pada komponen ketiga nilai Eigenvalues
Pada spesies Triaenodon obesus banyak
sebesar 1,810 dengan presentase komulatif
yang tertangkap pada kisaran panjang 71 - 80
sebesar 65,461%, dan pada komponen
cm dan 101 – 110 cm dengan frekuensi 2
keempat nilai Eigenvalues sebesar 1,110
ekor. Panjang rata – rata ikan Triaenodon
dengan presentase komulatif sebesar 74,003%.

11
Hasil komponen matrix (Tabel 3. memiliki kesamaan bentuk morfologi yang
Lampiran 2) Menunjukkan 4 komponen yang dekat dengan famili dari Hemigaleidae.
paling berpengaruh dalam pengukuran truss Pada kelompok 4 dan kelompok 5
morfometri, dari 4 komponen tersebut yang memiliki hubungan kekerabatan yang jauh dari
memiliki nilai ≥ 1 adalah merupakan ukuran spesies lainnya. Hal ini sesuai dengan yang
truss morfometri yang paling berpengaruh dikatakan oleh Carpenter (1988), bahwa secara
dalam membedakan antar spesies yaitu morfologi famili dari Scyliorhinidae dan
komponen pertama APL_HL dengan nilai Sphyrnidae memiliki bentuk morfologi yang
Eigenvalues sebesar 0,878, pada komponen jauh dengan famili lainnya. Oleh karena itu
kedua PCT_SL dengan nilai Eigenvalues mudah untuk membedakan famili ini dengan
sebesar 0,882, lalu komponen ketiga SNL_HL famili lainnya.
dengan nilai Eigenvalues sebesar 0,571, dan KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
pada komponen keempat DL2_HL dengan
1) Hasil tangkapan Hiu yang didaratkan di
nilai Eigenvalues sebesar 0,513.
Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
Dari hasil plot (Gambar 25. Pada lampiran
berjumlah total 427 ekor hiu. Dengan
1) Menunjukan ada perbedaan yang nyata
komposisi hasil tangkapan berjumlah lima
secara morfometri yang membedakan antar
spesies antara lain family scyliorhinidae,
famili, terdapat 3 kelompok utama yaitu terdiri
Carcharhinidae, Hemigaleidae, Triakidae,
dari famili sphrynidae, sycliorhinidae, dan
dan Sphyrnidae dan jumlah spesies
carcharhinidae secara morfometri famili
sebanyak 22 spesies 2) Ikan hiu yang
Hemigaleidae tidak memiliki jarak dengan
didaratkan di PPN Brondong banyak
famili Carcharhindae
tertangkap pada ukuran 71 – 80 cm
Hasil analisa mormometri menunjukan
sebesar 19,2%.
bahwa ada perbedaan secara morfometri
3) Spesies dominan dari hasil tangkapan
antara spesies satu dengan spesies lainnya,
sebanyak Sphyna lewini sebanyak 77 ekor,
spesies yang masih dalam satu famili akan
dan yang kedua Carcharhinus sealei
memiliki jarak yang dekat dengan spesies yang
sebanyak 50 ekor, dan yang ketiga
termasuk dalam familinya, spesies yang
Rhizoprionodon oligolinx sebanyak 45
memiliki karakteristik yang menyerupai atau
ekor.
hampir mirip dengan spesies lainnya akan
4) Ukuran truss morfometri yang paling
saling berimpit atau tidak memiliki jarak.
berpengaruh dalam membedakan antar
Analisa Morfologi
spesies yaitu komponen pertama Apex
Hasil analisa yang ditunjukan (Gambar 26.
Length dibandingkan dengan Head
Pada lampiran 1) analisa dilakukan dengan
Length, komponen kedua Precaudal tail
menggunakan 22 karakter ciri morfologi. Pada
dibandingkan dengan Standart Lenght, lalu
kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki jarak
komponen ketiga Snout length
yang sama sehingga hubungan kekerabatan
dibandingkan dengan Head Length, dan
yang dimiliki sangat dekat. Hal ini sesuai
pada komponen keempat Dorsal Length 2
dengan yang diungkapkan Carpenter (1988),
dibandingkan dengan Head Length.
bahwa secara morfologi famili Carcharhinidae

12
5) Hasil analisa terhadap 22 karakter ciri White WT, Last PR, Stevens JD, Yearsley
GK, Fahmi, Dharmadi. 2006.
morfologi spesies ikan hiu dari ordo
Economically important sharks and
Carcharhiniformes yang didaratkan di rays of Indonesia. Canberra (AU) :
Australian Centre for International
PPN Brondong selama 23 hari Secara
Agricultural Research.
morfologi terbagi menjadi 5 kelompok
Zainudin, I.M., 2011. Pengelolaan Perikanan
yaitu Scyliorhinidae, Sphyrnidae,
Hiu berbasis ekosistem di Indonesia.
Hemigaelidae, Triakidae dan Thesis Pasca Sarjana. Universitas
Indonesia, Depok.
Carchahinidae. Secara morfologi famili
Carcharhinidae memiliki hubungan
kekerabatan yang relatif dekat dengan
Hemigaleidae.
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1) Dari hasil analisa morfometri untuk
penelitian selanjutanya pengukuran Apex
Length, Precaudal tail, Snout length, dan
Dorsal length 2, keempat karakter
mormometri ini dapat dijadikan acuan
dalam identifikasi secara morfometri.
2) Perlu adanya data komposisi hasil
tangkapan hiu di semua tempat pendaratan
ikan di Indonesia dan pembataasan ukuran
hasil tangkapan.
3) Perlu adanya sosialisasi pengenalan jenis –
jenis hiu.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenter, K. E. & V. H. Niem. 1998. Food
and Agriculture Organization species
identification guide for fishing
purposes. The living marine
resources of the Western Central
Pacific. Vol. 2 b Cephalopods,
Crustaseans, Holoturians, and
Sharks. Food and Agriculture
Organization. Rome.1,194-1,366.

International Union for Conservation of


Nature and Natural Resources
[IUCN]. 2001. IUCN Red list
categories and criteria IUCN-The
World Conservation Union. Gland.
Swizerland and Cambridge, UK.34p.

13
Lampiran 1. Hasil Analisa Morfometri dan Morfologi

4
Atelomycterus marmoratus

3.5 Carcharhinus amblyrhynchoides

3 Carcharhinus amboinensis

Carcharhinus brevipinna
2.5
Carcharhinus dussumieri

2 Carcharhinus limbatus

Carcharhinus macloti
1.5
Carcharhinus melanopterus

1
Carcharhinus sealei

0.5 Carcharhinus sorrah

Galeocerdo cuvier
0
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Hemipristis elongata

-0.5 Paragaleus tengi

-1 Rhizoprionodon oligolinx

Sphyrna lewini
-1.5

Gambar 25. . Hasil Plot Principal Component Analysis

* * * * * * * * H I E R A R C H I C A L C L U S T E R A N A L Y S I S * * * * * * * *
Gambar 5. Persentase Variabel Teknologi

Dendrogram using Average Linkage (Between Groups)

Rescaled Distance Cluster Combine

C A S E 0 5 10 15 20 25
Label Num +---------+---------+---------+---------+---------+

Carcharhinus dussumieri 5 ─┬─┐


Carcharhinus sealei 11 ─┘ │
Carcharhinus macloti 9 ───┼─┐
Carcharhinus brevipinna 4 ─┐ │ │
Loxodon macrorhinus 17 ─┼─┘ ├─┐
Carcharhinus sorrah 12 ─┘ │ │
Carcharhinus falciformis 6 ─────┘ ├─┐
Carcharhinus amblyrhynchoides 2 ─┬───┐ │ │
Carcharhinus limbatus 8 ─┘ ├─┘ │
Carcharhinus amboinensis 3 ─┬─┐ │ ├─┐
Carcharhinus leucas 7 ─┘ ├─┘ │ │
Galeocerdo cuvier 13 ───┘ │ ├───────────┐
Lamiopsis temmincki 16 ───┬─────┘ │ │
Rhizoprionodon oligolinx 20 ───┘ │ │
Carcharhinus melanopterus 10 ─────────┬─┘ ├───────────────────────┐
Triaenodon obesus 22 ─────────┘ │ │
Hemigaleus microstoma 14 ─┬───────┐ │ │
Paragaleus tengi 19 ─┘ ├─────────┐ │ ├─┐
Hemipristis elongata 15 ─────────┘ ├───┘ │ │
Mustelus manazo 18 ───────────────────┘ │ │
Sphyrna lewini 21 ───────────────────────────────────────────────┘ │
Atelomycterus marmoratus 1 ─────────────────────────────────────────────────┘

Gambar 26. Hubungan Kekerabatan Antar Spesies Ikan Hiu Dari Ordo Carchahiniformes Hasil
Tangkapan Yang Didaratkan Di PPN Brondong

14
Lampiran 2. Tabel Hasil Analisa Morfometri

Tabel 2. Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Compo % of Cumulative % of Cumulative % of Cumulative

nent Total Variance % Total Variance % Total Variance %

1 3.700 28.462 28.462 3.700 28.462 28.462 3.421 26.319 26.319

2 3.000 23.074 51.536 3.000 23.074 51.536 2.705 20.806 47.125

3 1.810 13.925 65.461 1.810 13.925 65.461 1.876 14.435 61.559

4 1.110 8.542 74.003 1.110 8.542 74.003 1.618 12.444 74.003

5 .896 6.892 80.895

6 .709 5.455 86.350

7 .460 3.539 89.889

8 .360 2.768 92.657

9 .296 2.276 94.933

10 .247 1.897 96.830

11 .182 1.403 98.233

12 .170 1.307 99.540

13 .060 .460 100.000

Tabel 3. Komponen Matrix


Component

1 2 3 4

TL_SL .452 -.711 -.015 -.092

FL_SL -.164 .266 -.732 -.176

TRUNK_SL -.110 -.692 .363 .298

PCT_SL -.061 .882 -.194 .085

DL1_HL .745 .274 .062 .413

DL2_HL -.186 .672 -.074 .513

APL_HL .878 .093 .066 .127

INTEOL_HL .860 -.218 -.321 -.013

POL_HL -.713 .224 .497 -.053

SNL_HL .180 .388 .571 -.556

MW_HL -.522 -.565 -.170 .277

IS_HL -.042 .102 .513 .367

BASE_HL .734 .230 .351 -.054

15

Anda mungkin juga menyukai