Anda di halaman 1dari 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/319065707

IDENTIFIKASI JENIS HIU HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PULAU BINTAN


PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Article · February 2017

CITATIONS READS

0 2,239

3 authors, including:

Arief Pratomo Risandi Putra


Bogor Agricultural University Universitas Maritim Raja Ali Haji
25 PUBLICATIONS   62 CITATIONS    29 PUBLICATIONS   19 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Penyu / Turtle View project

PHYSICAL OCEANOGRAPHY View project

All content following this page was uploaded by Risandi Putra on 11 August 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


i

IDENTIFIKASI JENIS HIU HASIL TANGKAPAN NELAYAN


DI PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Emiliya,
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Arief Pratomo, ST., M.Si


Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Risandi Dwirama Putra, ST., M.Eng.


Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Dijumpai 6 spesies Hiu yaitu Hemigaleus microstoma atau dengan nama lokal (Hiu
kacang), jenis Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu), Carcharhinus melanopterus (Hiu Karang),
Carcharhinus limbatus(Hiu Sirip Hitam), Loxodon macrorhinus(Hiu Kejen), dan Carcharhinus
brevipinna (Hiu Merak Bulu). Namun paling banyak dijumpai adalah jenis adalah jenis
Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu).Kesemua jenis ikan hiu yang dijumpai ternyata masuk
kedalam hiu yang dilindungi dengan status Red List. Artinya jenis Hiu yang ditangkap nelayan di
Bintan merupakan hiu yang secara populasi sudah terancam, untuk itu perlu dilakukan pengelolaan
atau sosialisasi kepada nelayan menyenai kondisi sumberdaya hiu di Pulau Bintan. Kemudian ikan
pari hasil tangkapan yang paling banyak adalah berjenis kelamin betina dibandingkan dengan jantan,
di kawatirkan akan mengancam sistem reproduksi dan perkembang biakan ikan Hiu karena hiu
betina banyak yang ditangkap.

Kata kunci : Identifikasi, Hiu, Pulau Bintan.


ii

IDENTIFICATION OF THE TYPE SHARK FISHERMEN CATCH ON BINTAN ISLAND


RIAU ISLANDS PROVINCE

Emiliya,
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Arief Pratomo, ST., M.Si


Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Risandi Dwirama Putra, ST., M.Eng.


Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRACT

Found six species of sharks that Hemigaleus microstoma or local name (Hiu Kacang),
the type of Carcharhinus leucas (Hiu Buas), Carcharhinus melanopterus (Hiu Karang),
Carcharhinus limbatus (Hiu Sirip Hitam), Loxodon macrorhinus (Hiu Kejen), and Carcharhinus
brevipinna (Hiu Merak Bulu). But most often found is the type is the type of Carcharhinus leucas
(Hiu Buas). All of the species of sharks that were found turned out into the shark that is protected
by the Red List status. That is the type of shark caught by fishermen in Bintan are shark populations
that are already at risk, for it is necessary to manage or dissemination to the state of the resource
menyenai shark fisherman on the island of Bintan. Then stingray catches the most is a female
compared to male, in kawatirkan would threaten the reproductive system and the proliferation of
sharks because many female sharks were captured.

Keywords: Identification, Sharks, Bintan


3
1

I. PENDAHULUAN dibandingkan dengan hasil tangkapan 10


tahun yang lalu (Zainudin,2011).
Hiu merupakan hewan predator Diperkirakan terdapat penangkapan
yang hidup disekitar terumbu karang dan hiu yang didaratkan di (TPI) Bintan. Hasil
bergerak disekitar dasar perairan. Hewan tangkapan nelayan di Kabupaten Bintan
predator ini berada pada tingkat atas rantai umumnya didaratkan di tempat Pendaratan
makanan yang sangat menentukan dan Ikan (TPI) seperti di Desa Kawal, Pasar Ikan
mengontrol keseimbangan jaring makanan Kawal, pasar Bintan Center, Pasar ikan
yang komplek. Ayotte, ( 2005). Hiu akan Kijang. Berdasarkan uraian tersebut, maka
memakan ikan-ikan yang lebih kecil,dan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui
secara alamiah hiu akan memangsa hewan- jenis hiu apa saja yang tertangkap oleh
hewan yang lemah dan sakit, sehingga hanya nelayan khususnya diperairan Bintan,
akan menyisakan hewan-hewan yang masih Kepulauan Riau.
sehat untuk bertahan hidup di alam. Karena
itu hiu memiliki peranan penting dalam
menstabilkan ekosistem dalam menjaga II. TINJAUAN PUSTAKA
komposisi populasi ikan. Selain itu, hiu
mempunyai tingkat pertumbuhan yang Perikanan hiu di Indonesia dimulai
lambat dan umur yang panjang, usia dewasa pada tahun 1970. Penangkapannya
ikan hiu membutuhkan waktu sekitar delapan menggunakan pancing rawai (tuna longline).
belas tahun lebih. (Last dan Stevens,1994). Hasil tangkapan hiu tersebut bukan
Indonesia sebagai salah satu negara merupakan tangkapan target melainkan
yang memanfaatkan sumber daya ikan tangkapan sampingan (by-catch) di perikanan
bertulang rawan (hiu dan pari) terbesar di tuna. Penangkapan hiu meningkat ketika
dunia, dengan dugaan hasil tangkapan permintaan terhadap sirip hiu di pasar
sebesar 105,000 ton pada tahun 2002 dan internasional semakin tinggi. Bahkan nelayan
118,000 ton pada tahun 2003. Ikan hiu dan menjadikan hiu menjadi tangkapan utama
pari yang tertangkap bisa sebagai hasil mereka (Fahmi dan Dharmadi, 2005).
tangkap sampingan maupun sebagai Nilai produksi perikanan hiu di
tangkapan utama. Beberapa alat tangkap Indonesia tergolong tinggi. Pada tahun 1987
yang digunakan untuk menangkap hiu dan tercatat produksi perikanan hiu di Indonesia
pari sebagai tangkapan utama antara lain sebesar 36,884 ton, pada tahun 2000
adalah berbagai jenis jaring insang, pancing meningkat menjadi 68,366 ton. Angka
rawai dan tombak. Sedangkan untuk hasil tersebut hampir 2 kali lipat dari tahun 1987
tangkap sampingan oleh nelayan yang (Darmadi et al., 2002). Data FAO
menggunakan pukat dasar, pukat udang, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan
jaring insang, pancing rawai dan bagan. urutan teratas sebagai negara yang paling
Meskipun Indonesia memiliki kekayaan jenis banyak menangkap hiu dan pari setiap
hiu dan pari tertinggi di dunia, namun hampir tahunnya (Stevens et al., 2000; Traffic,
tidak ada kajian atau pun publikasi mengenai 2002).
aspek biologi maupun komposisi jenis Hiu merupakan hewan predator
tersebut. Pengetahuan mengenai pengenalan yang hidup disekitar terumbu karang dan
jenis hiu dan pari yang ada di Indonesia bergerak disekitar dasar perairan. Hewan
amatlah dibutuhkan seiring dengan tingkat predator ini berada pada tingkat atas rantai
pemanfaatan yang amat tinggi. (White,1977). makanan yang sangat menentukan dan
Status sumberdaya hiu didunia mengontrol keseimbangan jaring makanan
terancam punah akibat kelebihan tangkap yang komplek (Ayotte, 2005). Disisi lain,
(overfishing). Sebagian besar produk ikan hiu mempunyai tingkat pertumbuhan
perikanan hiu di Indonesia dihasilkan yang lambat dan umur yang panjang. Usia
tangkapan sampingan (72%), dan hanya 28% dewasa ikan hiu membutuhkan waktu sekitar
perikanan dihasilkan sebagai target delapan belas tahun lebih (Last & Stevens,
tangkapan utama. Saat ini sumberdaya 1994).
perikanan hiu di Indonesia mengalami Hiu merupakan ikan yang memiliki
penurunan, dengan penurunan “Hasil kerangka tulang rawan dari subkelas
Tangkap Perunit Usaha” hingga 26-50% Elasmobranchii. Kelompok Elasmobranchii
terdiri dari hiu dan pari memili kitingkat
2

keanekaragaman yang tinggi serta dapat 1. Teknik Sampling


ditemukan di berbagai kondisi lingkungan, Pengambilan sampel dilakukan
mulai dari perairan tawar hingga palung laut bulan April-Mei dengan survei langsung
terdalam dan dari daerah laut beriklim dingin kelapangan untuk memilih secara visual
sampai daerah tropis yang hangat untuk mengidentifikasi sampel yang diambil,
(Compagno, 2001). Hiu memiliki persebaran diupayakan ikan hiu yang utuh yang berada
yang sangat luas dan hamper ditemukan di di tempat pendaratan ikan dan pasar-pasar
seluruh perairan samudra. Sebagian besar hiu yang sudah di tentukan di pulau Bintan, agar
hidup pada perairan tropis yang hangat dan memudahkan untuk mengidentifikasi ikan
beberapa spesies hiu hidup di perairan dingin. hiu.
Hiu juga dapat ditemukan pada daerah pantai
hingga laut dalam serta di ekosistem terumbu 2. Pengamatan Morfologi
karang (Ayotte, 2005). Ikan cucut yang lebih dikenal
Kelompok Elasmobranchii dengan nama ikanhiu pada umumnya bersifat
memiliki system reproduksi secara seksual. predator. Habitatnyabervariasi dari perairan
Kebanyakan hiu memiliki tipe reproduksi dekat pantai (inshore) sampaipalung dalam
Ovovivipar yaitu pembuahan hingga (trench). Ikan cucut mempunyai ciri-
melahirkan terjadi di dalam tubuh. Embrio cirimorfologis sebagai berikut:
berkembang di dalam tubuh dan mendapat 1. Bentuk tubuh seperti torpedo dan
suplai makanan dari kuning telur atau memiliki ekor yang kuat.
disuplai oleh induknya sendiri. Beberapa hiu 2. Insang terletak di sisi kiri dan kanan
juga memiliki tipe reproduksi ovipar yaitu bagian belakang kepala. Insang
melakukan pemijahan yang menghasilkan tidak memiliki tutup, tetapi berupa
telur dan juga melahirkan, namun spesies ini celah insang (gill openings atau gill
sangat jarang ditemukan (Compagno, 1984). slit). Jumlah celah insang antara 5-7
Hiu memiliki nilai ekonomis tinggi karena buah.
hamper semua dari bagian tubuhnya dapat 3. Mulut terletak di bagian ujung
diolah menjadi produk. Meski diketahui terdepan bagian bawah.
memiliki protein tinggi daging hiu bukan 4. Gigi triangular.
bahan konsumsi popular bagi paranelayan 5. Ekor pada umumnya berbentuk
dan masyarakat Indonesia. Namun heterocercal yaitu bentuk cagak
sebaliknya hiu menjadi salah satu produk dengan cuping bagian atasnya lebih
paling berharga di pasar. berkembang di banding bagian
cuping bawahnya. Bentuk ekor
demikian sangat membantu
III. METODOLOGI pergerakannya sebagai ikan
predator sejati (Nontji dalam
A. Waktu dan Tempat Penelitian Anonimus, 2001)
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan April-Mei 2016, diwilayah Tempat D. Teknik Pengukuran Morfometrik
Pendaratan Ikan (TPI) dan pasar-pasar di a. Teknik Pengukuran
Pulau Bintan dan Kota Tanjungpinang, Terdapat banyak karakter pada
berdasarkan tempat lokasi untuk identifikasi teknik pengukuran namun pada survey ini
dilaksanakan pada 6 lokasi, meliputi Tempat hanya terdapat 3 karakter yang akan diukur.
Pendaratan Ikan Desa Kawal, Tempat Pengukuran morfometrik dilakukan terhadap
Pendaratan Ikan Sei Enam Kijang, Pasar 3 karakter, sebagai berikut:
Desa Kawal, Pasar Kijang, Pasar Bincen 1. TL = total length, diukur mulai
Kota Tanjungpinang, Pasar KUD Kota dari bagian terdepan moncong
Tanjungpinang. mulut sampai ujung ekor atas
(panjang total)
2. FL = fork length, diukur mulai
dari bagian terdepan moncong
mulut sampai pangkal cabang ekor
(panjang cagak)
C. Teknik Identifikasi dan
Inventarisasi
3

3. SL = precaudal length, diukur Nama Lokal Family Nama Ilmiah


mulai dari bagian terdepan moncong
mulut sampai ujung gurat sisi Hiu Kacang Opisthoproctidae Hemigaleus microstoma
(panjang standar) Hiu Buas Carcharhinus leucas
Hiu Karang Carcharhinus melanopterus
Carcharhinidae
b. Teknik penetuan jenis kelamin Hiu Sirip Hitam Carcharhinus limbatus
pada Hiu
Hiu Merak Bulu Carcharhinus brevipinna
Hiu secara seksual dimorfik dimana
pada perbedaan visual antara jantan dan Hiu Kejen Elephantidae Loxodon macrorhinus
betina.Cara mudah untuk mengenali jenis Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
kelamin ikan Hiu dengan melihat adanya
claspers pada ikan tersebut.Kalau terdapat Hiu hasil tangkapan nelayan di
claspers maka ikan tersebut adalah Pulau Bintan yang diidentifikasi terdiri dari 2
berkelamin jantan.Kalau tidak berarti ikan family. Dari family Hemigaleidaehanya
tersebut betina. dijumpai 1 spesies yaitu Hemigaleus
microstoma atau dengan nama lokal (Hiu
E. Data Pendukung kacang). Sedangkan pada family
Selain pengukuran morfometrik dan Carcharhinidae dijumpai 5 spesies masing-
Hiu data pendukung yang diambil adalah cara masing yakni Carcharhinus leucas(Hiu
pengambilan data tersebut dilakukan dengan Buas/Batu), Carcharhinus melanopterus
mewawancara kepada nelayan setempat. (Hiu Karang), Carcharhinus limbatus(Hiu
Sirip Hitam), Loxodon macrorhinus(Hiu
F. Analisis Data Kejen), dan Carcharhinus brevipinna (Hiu
Analisis data penelitian ini Merak Bulu). Namun diketahui bahwa
menggunakan teknik Tabulasi data dimana diantara 5 spesies yang dijumpai,
proses penelitian menggunakan tabel-tabel. ditemukannya bervariasi pada setiap lokasi
Dari hasil pengukuran morfometrik ikan hiu. sampling, artinya tidak semua lokasi
Lalu data hasil morfometrik sampel yang sampling menjumpai jenis yang sama. Untuk
diperoleh disesuaikan dengan kunci melihat jenis-jenis yang dijumpai pada setiap
identifikasi untuk dicocokkan data jenis pada lokasi sampling dapat dilihat secara rinci
buku panduan identifikasi Logbook (survei seperti tabel.
monitoring hiu)dan (Economically Important Tabel. Jenis Hiu pada setiap lokasi sampling
Sharks dan Rays). Sedangkan untuk Lokasi Sampling/Pasar
Nama
morfologi jenis spesies hiu (Economically Ilmiah Kawal Kijang KUD Binsen
Important Sharks dan Rays). Data pendukung
Hemigaleus + + - -
dibuat untuk melihat aspek praktek microstoma
penangkapan Hiu di Bintan secara Deskriftif. Carcharhinus + + + +
leucas
Carcharhinus + + + +
melanopterus
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Carcharhinus + - - -
limbatus
A. Hasil Loxodon + - - -
1. Identifikasi Jenis Ikan Hiu Hasil macrorhinus
Carcharhinus + - + -
Tangkapan Nelayan di Bintan brevipinna
Hasil penelitian pada beberapa JUMLAH 6 3 3 2
lokasi pendaratan ikan Hiu dan juga beberapa Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
tempat pelelangan ikan berupa pasar di Keterangan : Tidak dijumpai (-)
kawasan pulau Bintan, dijumpai sebanyak 6 Dijumpai (+)
spesies Hiu yang ditangkap oleh nelayan di
Pulau Bintan. Dari hasil survei langsung ke Hasil seperti pada tabel
lokasi tujuan, hasilnya teridentifikasi jeni- menunjukkan bahwa pada lokasi pendaratan
jenis Hiu hasil tangkapan yang secara ikan di Kawal dijumpai keseluruhan jenis
lengkap tertera pada tabel. yaitu sebanyak 5 jenis, pada lokasi
Tabel. Jenis-jenis Ikan Hiu Hasil Tangkapan pendaratan ikan di Barek Motor Kijang
Nelayan Di Pulau Bintan terdapat 3 spesies, di lokasi pasar KUD
4

Tanjungpinang dijumpai sebanyak 3 spesies, Untuk lebih jelasnya lagi maka digambarkan
pada pasar Bintan Center dijumpai sebanyak persentase untuk masing-masing jenis Hiu
2 spesies. Spesies yang dijumpai pada semua yang dijumpai speperti tertera pada gambar.
lokasi sampling diantaranya jenis
Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu) dan Persentase Per Jenis (%)
Carcharhinus melanopterus (Hiu Karang)
Hemigaleus microstoma
sehingga mengindikasikan bahwa jenis ini
memiliki sebaran yang cukup luas dengan Carcharhinus leucas
populasi yang tersebar di sepanjang perairan 16% 23%
Pulau Bintan. Carcharhinus
Dari hasil pengamatan dilapangan 19%
melanopterus

bahwa jenis yang paling banyak dijumpai Carcharhinus limbatus


adalah di pasar Kawal. Yang menjadi factor 10%
utama adalah bahwa pasar kawal dekat 17% Loxodon macrorhinus

dengan pelabuhan bongkar muat ikan hui


15% Carcharhinus brevipinna
hasil tangkapan nelayan di Pulau Bintan
dalam skala besar, sehingga banyak nelayan
yang langsung menjual hasi tangkapan Gambar. Persentase jenis Hiu di Pelabuhan
melalui pihak ketiga (pedagang) atau Pendaratan Ikan Kawal
langsung berdagang secara pribadi pada pasar Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
yang telah disiapkan. Selain itu diketahui
bahwa sentra pendaratan ikan hiu di Pulau Dari grafik diatas spesies yaitu
Bintan dilakukan di Kawal, sehingga tidak Hemigaleus microstoma (Hiu kacang)
menutup kemungkinan bahwa jenis hiu yang memiliki pesentase mencapai 23%. Jenis
dijual di tempat lain adalah hasil pendaratan Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu)
ikan hiu yang berasal dari pelabuhan persentase jenisnya sebesar 15%, jenis Hiu
pendaratan ikan Kawal. Carcharhinus melanopterus (Hiu Karang)
sebesar 17%, jenis HiuCarcharhinus
2. Pengamatan Kondisi Morfologi limbatus(Hiu Sirip Hitam) sebesar 10%, jenis
Ikan Hiu Hasil Tangkapan HiuLoxodon macrorhinus(Hiu Kejen)
Nelayan di Bintan persentasenya sebesar 19%, dan
Pengamatan morfologi ikan Hiu Carcharhinus brevipinna (Hiu Merak Bulu)
yang diambil meliputi jumlah jenis yang persentasenya sebesar 16%. Dengan
dijumpai dan komposisinya dalam demikian menjelaskan bahwa memang jenis
persentase, jenis kelamin ikan Hiu hasil Hiu Hemigaleus microstoma (Hiu kacang)
tangkapan, kondisi morfologi meliputi paling banyak dijumpai di pelabuhan
TL=total length, FL=fork length, pendaratan ikan Kawal.
SL=precaudal length, dan berat/bobot ikan.
Berikut dijelaskan kondisi morfologi dan 2) Komposisi Hiu Berdasarkan
bobot tubuh ikan hiu dari 4 lokasi sampling Kelamin
yaitu Kawal, Kijang, KUD Tanjungpinang, Hasil seperti tabel diatas
serta Bintan Center Tanjungpinang. menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin
jantan yang paling banyak dijumpai adalah
a. Pelabuhan Pendaratan Ikan pada spesies Hemigaleus microstoma (hiu
Kawal kacang) dengan jumlah sebnyak 35 ekor,
1) Komposisi Hiu Berdasarka sedangkan terrendah pada jenis
Jenis Carcharhinus brevipinna (hiu sirip Hitam)
Dari hasil survei dari penelitian dan Carcharhinus brevipinna (hiu merak
yang dilakukan di pelabuhan pendaratan ikan bulu) masing-masing 13 ekor. Sedangkan
Hiu di Kawal bahwa jenis yang dijumpai pada jenis kelamin betina tertinggi pada jenis
paling banyak yaitu Hemigaleus microstoma Hiu Kejen (Loxodon macrorhinus) dengan
(Hiu Kacang) dengan jumlah sebanyak 61 jumlah sebanyak 38 ekor, sedangkan
ekor dan jenis yang dijumpai paling sedikit terendah pada jenis Hiu Buas (Carcharhinus
adalah jenis Carcharhinus limbatus(Hiu Sirip leucas) dan Hiu Sirip Hitam (Carcharhinus
Hitam) dengan jumlah sebanyak 26 ekor saja. limbatus) juga dengan masing-masing
5

dijumpai sebnyak 13 ekor. Untuk lebih yang dijumpai yakni, Hiu Kacang
jelasnya grafik jumlah jenis ikan Hiu menurut (Hemigaleus microstoma ), Hiu Buas
jenis kelamin dapat dilihat pada gambar. (Carcharhinus leucas), dan Hiu Karang
40
(Carcharhinus melanopterus ). Dari hasil
35 tersebut didapatkan bahwa jenis yang
30 dijumpai paling banyak yaitu Carcharhinus
25
20 leucas (Hiu Buas) dengan jumlah sebanyak
15 55 ekor dan jenis yang dijumpai paling
10 sedikit adalah jenis Carcharhinus
5 Jantan
0 melanopterus (Hiu karang) dengan jumlah
Betina sebanyak 26 ekor. Untuk lebih jelasnya lagi
maka digambarkan persentase untuk masing-
masing jenis Hiu yang dijumpai seperti
tertera pada gambar.
Persentase Per Jenis (%)
Gambar. grafik jumlah jenis ikan Hiu
menurut jenis kelamin
Sumber : Data Survei Lapangan (2016) 20% Hemigaleus
37% microstoma
secara keseluruhan total jumlah Carcharhinus
hasil tangkapan nelayan terhadap 43%
leucas
sumberdaya ikan Hiu lebih tinggi pada jenis Carcharhinus
kelaminn betina dengan jumlah total melanopterus
sebanyak 138 ekor, sedangkan pada jenis
kelamin jantan dengan jumlah sebnyak 128
ekor.
Gambar . Persentase Jenis Ikan Hiu di
3) Kondisi Morfologi dan Ukuran Pendaratan Ikan Barek Motor Kijang
Tubuh Hiu Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
Kondisi morfologi ikan Hiu hasil
tangkapan nelayan di Bintan mendapati Dari grafik diatas spesies yaitu
bahwa jenis Carcharhinus melanopterus Hemigaleus microstoma (Hiu kacang)
(Hiu Buas) memiliki ukuran rata-rata memiliki pesentase mencapai 37%. Jenis
morfologi paling tinggi dengan nilai Rata- Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu)
rata Ukuran Panjang total 93.67 cm, nilai persentase jenisnya sebesar 43%, dan jenis
Rata-rata Ukuran Panjang cagak 88.00 cm, Hiu Carcharhinus melanopterus (Hiu
nilai Rata-rata Ukuran Panjang standar 77.33 Karang) sebesar 20%. Dengan demikian
cm, dengan rata-rata ukuran berat tubuh menjelaskan bahwa memang jenis Hiu
mencapai 3.67 kg. Dengan demikian bobot Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu) paling
paling berat adalah pada jenis Carcharhinus banyak dijumpai di pelabuhan pendaratan
melanopterus (Hiu Buas). ikan Barek Motor Kijang.

2) Komposisi Hiu Berdasarkan


Kelamin
jumlah jenis kelamin jantan maupun
betina yang paling banyak dijumpai adalah
pada spesies Carcharhinus leucas (hiu Buas)
b. Pelabuhan Pendaratan Ikan dengan jumlah masing-masing sebanyak 26
Barek Motor Kijang dan 29 ekor, sedangkan terendah pada jenis
1) Komposisi Hiu Berdasarkan Carcharhinus melanopterus (hiu karang)
Jenis masing-masing 14 dan 12 ekor. Untuk lebih
Dari hasil survei dari penelitian jelasnya grafik jumlah jenis ikan Hiu menurut
yang dilakukan di pelabuhan pendaratan ikan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar.
Hiu di barek motor Kijang terdapat 3 jenis
6

35
jenis Carcharhinus melanopterus (Hiu
karang) dengan jumlah sebanyak 37 ekor.
30 Untuk lebih jelasnya lagi maka digambarkan
25 persentase untuk masing-masing jenis Hiu
20
yang dijumpai seperti tertera pada gambar.
Jantan
15 Persentase Per Jenis (%)
Betina
10
5
35% Carcharhinus
0 leucas
Hemigaleus Carcharhinus Carcharhinus 65%
microstoma leucas melanopterus Carcharhinus
melanopterus
Gambar. grafik jumlah jenis ikan Hiu
menurut jenis kelamin
Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
Gambar. Persentase Jenis Ikan Hiu di Pasar
Secara keseluruhan total jumlah Ikan Bintan Center Tanjungpinang
hasil tangkapan nelayan terhadap Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
sumberdaya ikan Hiu lebih tinggi pada jenis
kelaminn betina dengan jumlah total Dari grafik diatas spesies yaitu jenis
sebanyak 60 ekor, sedangkan pada jenis Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu)
kelamin jantan dengan jumlah sebnyak 67 persentase jenisnya sebesar 65%, dan jenis
ekor. Hiu Carcharhinus melanopterus (Hiu
Karang) sebesar 35%. Dengan demikian
3) Kondisi Morfologi dan Ukuran menjelaskan bahwa Carcharhinus
Tubuh Hiu leucas(Hiu Buas/Batu) paling banyak
Kondisi morfologi ikan Hiu hasil dijumpai di Pasar Ikan Bintan Center
tangkapan nelayan di Bintan yang didaratkan Tanjungpinang.
di Pelabuhan Pendaratan Ikan Kijang
mendapati bahwa jenis Carcharhinus leucas 2) Komposisi Hiu Berdasarkan
(Hiu Buas) juga memiliki ukuran rata-rata Kelamin
morfologi paling tinggi dengan nilai Rata- jumlah jenis kelamin jantan maupun
rata Ukuran Panjang total 64 cm, nilai Rata- betina yang paling banyak dijumpai adalah
rata Ukuran Panjang cagak 55 cm, nilai Rata- pada spesies Carcharhinus leucas (hiu Buas)
rata Ukuran Panjang standar 49 cm, dengan dengan jumlah masing-masing sebanyak 29
rata-rata ukuran berat tubuh mencapai 1,95 dan 39 ekor, sedangkan terendah pada jenis
kg. Dengan demikian bobot paling berat Carcharhinus melanopterus (hiu karang)
adalah pada jenis Carcharhinus leucas(Hiu masing-masing 17 dan 20 ekor. Untuk lebih
Buas) sesuai dengan jumlah yang dijumpai jelasnya grafik jumlah jenis ikan Hiu menurut
paling banyak juga jenis Hiu Buas. jenis kelamin dapat dilihat pada gambar.
45
c. Pasar Ikan Bintan Center
40
Tanjungpinang
1) Komposisi Hiu Berdasarkan 35
Jenis 30
Dari hasil survei dari penelitian 25
Jantan
yang dilakukan di Pasar Ikan Bintan Center 20
Tanjungpinang terdapat 2 jenis yang 15 Betina
dijumpai yakni, Hiu Buas (Carcharhinus 10
leucas), dan Hiu Karang (Carcharhinus 5
melanopterus ). Dari hasil tersebut 0
didapatkan bahwa jenis yang dijumpai paling Carcharhinus Carcharhinus
banyak yaitu Carcharhinus leucas (Hiu leucas melanopterus
Buas) dengan jumlah sebanyak 68 ekor dan
jenis yang dijumpai paling sedikit adalah
7

Gambar. grafik jumlah jenis ikan Hiu


menurut jenis kelamin Persentase Per Jenis (%)
Sumber : Data Survei Lapangan (2016)

Secara keseluruhan total jumlah Carcharhinus


hasil tangkapan nelayan yang terdapat di 20% 48% leucas
Pasar Ikan Bintan Center Tanjungpinang Carcharhinus
32%
terhadap sumberdaya ikan Hiu lebih tinggi melanopterus
pada jenis kelaminn betina dengan jumlah Carcharhinus
total sebanyak 46 ekor, sedangkan pada jenis brevipinna
kelamin jantan dengan jumlah sebnyak 59
ekor.
Gambar. Persentase Jenis Ikan Hiu di Pasar
3) Kondisi Morfologi dan Ukuran Induk Pelantar KUD Tanjungpinang
Tubuh Hiu Sumber : Data Survei Lapangan (2016)
Kondisi morfologi ikan Hiu hasil
tangkapan nelayan di Bintan yang didaratkan Dari grafik diatas spesies yaitu Hiu
di Pasar Ikan Bintan Center Tanjungpinang Merak Bulu (Carcharhinus brevipinna )
mendapati bahwa jenis Carcharhinus memiliki pesentase mencapai 20%. Jenis
melanopterus (Hiu Karang) juga memiliki Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu)
ukuran rata-rata morfologi paling tinggi persentase jenisnya sebesar 48%, dan jenis
dengan nilai Rata-rata Ukuran Panjang total Hiu Carcharhinus melanopterus (Hiu
97,67 cm, nilai Rata-rata Ukuran Panjang Karang) sebesar 32%. Dengan demikian
cagak 91 cm, nilai Rata-rata Ukuran Panjang menjelaskan bahwa memang jenis Hiu
standar 88,67 cm, dengan rata-rata ukuran Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu) paling
berat tubuh mencapai 4,03 kg. Dengan banyak dijumpai di Pasar Induk Pelantar
demikian bobot paling berat adalah pada jenis KUD Tanjungpinang.
Carcharhinus melanopterus (Hiu Karang).
2) Komposisi Hiu Berdasarkan
Kelamin
d. Pasar Pelantar KUD Hasil seperti tabel diatas
Tanjungpinang menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin
1) Komposisi Hiu Berdasarkan jantan maupun betina yang paling banyak
Jenis dijumpai adalah pada spesies Carcharhinus
Dari hasil survei dari penelitian leucas (hiu Buas) dengan jumlah masing-
yang dilakukan di Pasar Induk Pelantar KUD masing sebanyak 10 dan 16 ekor, sedangkan
Tanjungpinang terdapat 3 jenis yang terendah pada jenis Carcharhinus brevipinna
dijumpai yakni, Hiu Merak Bulu (hiu merak bulu) masing-masing 7 dan 4
(Carcharhinus brevipinna ), Hiu Buas ekor. Untuk lebih jelasnya grafik jumlah jenis
(Carcharhinus leucas), dan Hiu Karang ikan Hiu menurut jenis kelamin dapat dilihat
(Carcharhinus melanopterus ). Dari hasil pada gambar.
tersebut didapatkan bahwa jenis yang
18
dijumpai paling banyak yaitu Carcharhinus
16
leucas (Hiu Buas) dengan jumlah sebanyak
14
26 ekor dan jenis yang dijumpai paling
12
sedikit adalah jenis Hiu Merak Bulu
10
(Carcharhinus brevipinna ) dengan jumlah Jantan
8
sebanyak 11 ekor. Untuk lebih jelasnya lagi Betina
6
maka digambarkan persentase untuk masing-
4
masing jenis Hiu yang dijumpai seperti
tertera pada gambar. 2
0
Carcharhinus Carcharhinus Carcharhinus
leucas melanopterus brevipinna

Gambar. grafik jumlah jenis ikan Hiu


menurut jenis kelamin
8

Sumber : Data Survei Lapangan (2016) Menurut IUNCN (2016) The Bull
Shark (Carcharhinus leucas) adalah spesies
tropis dan subtropis umum yang terjadi di
Secara keseluruhan total jumlah laut, muara dan air tawar yang sudah masuk
hasil tangkapan nelayan terhadap kedalam jenis ikan Hiu yang terancam dan
sumberdaya ikan Hiu yang dijual di di Pasar dilindungi (red list). Ini adalah satu-satunya
Induk Pelantar KUD Tanjungpinanglebih spesies hiu yang bisa eksis untuk waktu yang
tinggi pada jenis kelaminn betina dengan lama di air tawar dan menembus jarak jauh
jumlah total sebanyak 23 ekor, sedangkan sampai sungai besar. Hal ini memungkinkan
pada jenis kelamin jantan dengan jumlah dijumpainya jenis ini di daerah muara dan air
sebanyak 31 ekor. tawar membuatnya lebih rentan terhadap
dampak ancaman ekploitasi manusia dan
3) Kondisi Morfologi dan Ukuran rentan terhadap perubahan dan modifikasi
Tubuh Hiu habitat. Jenis ini sering hidup pada area
Kondisi morfologi ikan Hiu hasil muara hingga air tawar dengan demikianBull
tangkapan nelayan di Bintan yang didaratkan Shark (Carcharhinus leucas) lebih rentan
di Pasar Induk Pelantar KUD Tanjungpinang terhadap dampakekploitasi manusia daripada
mendapati bahwa jenis Carcharhinus spesies ikan hiu yang memang hidup menetap
melanopterus (Hiu Karang) memiliki ukuran di wilayah pesisir atau lepas pantai lainnya.
rata-rata morfologi paling tinggi dengan nilai Bull Shark (Carcharhinus leucas) lebih
Rata-rata Ukuran Panjang total 102,50 cm, sering menjadi target tangkapan umum oleh
nilai Rata-rata Ukuran Panjang cagak 89 cm, manusia. Sesuai dengan hasil tangkapan
nilai Rata-rata Ukuran Panjang standar 85,5 terhadap jenis ini yang lebih banyak
cm, dengan rata-rata ukuran berat tubuh dibandingkan dengan jenis yang lainnya
mencapai 3,75 kg. Dengan demikian bobot karena jenis ini memiliki sebaran dan ruaya
paling berat adalah pada jenis Carcharhinus yang cukup luas dari perairan laut menuju ke
melanopterus (Hiu Buas) sesuai dengan perairan Muara.
jumlah yang dijumpai paling banyak juga Menurut www.fishbase.org (yang
jenis Hiu Buas. diakses 29 Agustus 2016) menyebutkan
bahwa jenis Hemigaleus microstoma atau
B. Pembahasan dengan nama lokal (Hiu kacang) termasuk
Dijumpai 6 spesies Hiu yaitu kedalam jenis dengan keterlindungan (red
Hemigaleus microstoma atau dengan nama list). Dan menurut Sadili,dkk (2013)
lokal (Hiu kacang), jenis Carcharhinus (Hemigaleus microstoma ) adalah hiu yang
leucas(Hiu Buas/Batu), Carcharhinus hidupdan ditemukan di perairan dangkal
melanopterus (Hiu Karang), Carcharhinus hingga kedalaman sekitar 170 m. Hemigaleus
limbatus(Hiu Sirip Hitam), Loxodon microstoma mencapai ukuran
macrorhinus(Hiu Kejen), dan Carcharhinus umumnyaantara 45-110 cm.
brevipinna (Hiu Merak Bulu). Namun paling IUNCN (2016) mengatakan bahwa
banyak dijumpai adalah jenis adalah jenis Karakteristikdan kebiasaan hidup serta
Carcharhinus leucas(Hiu Buas/Batu). Dari peluang dan nilai ekonomis yang tinggi pada
keseluruhan jenis yang dijumapi di perairan jenis ini membuat ekploitasi jenis ini
Pulau Bintan maka status keterlindungan ikan meningkat drastis. Hal ini diambil sebagai
Hiu hasil tangkapan dapat dilihat pada tabel. catch (target tangkapan)di area Atlantik timur
Tabel. Status Keterlindungan Hiu hasil dan oleh perikanan internasional lepas pantai,
tangkapan nelayan P. Bintan tertangkap oleh longlines, pancing, pukat dan
No.
Nama Ilmiah
Status trawl. Dari hasil penelitian rata-rata ukuran
Keterlindungan panjang tubuh ikan Hiu Hemigaleus
1 Hemigaleus microstoma Vulnerable/VU
2 Carcharhinus leucas Near Threatened/NT microstoma ini mencapai 88 cm.
3 Carcharhinus melanopterus Near Threatened/NT Menurut IUNCN (2016) The
4 Carcharhinus limbatus Near Threatened/NT Whitetip Reef Shark (Carcharhinus
5 Loxodon macrorhinus Least Concern/LC melanopterus) memiliki distribusi luas di
6 Carcharhinus brevipinna Near Threatened/NT
Samudra Hindia dan Pasifik tropis dan
Sumber data: IUNCN (2016)
subtropis. Spesies ini sering ditemukan antara
kedalaman 10-40 m di sekitar terumbu,
9

pantai, dan sering dijumpai pada gua-gua Bintan. Kemudian ikan pari hasil tangkapan
karang. Secara umum jenis ini berlimpah di yang paling banyak adalah berjenis kelamin
area terumbu karang, namun saat ini habitat betina dibandingkan dengan jantan, di
bagi jenis hiu ini sangat terbatas, di tambah kawatirkan akan mengancam sistem
lagi dengan adanya limbah, sampah,dan reproduksi dan perkembang biakan ikan Hiu
meningkatnya tekanan memancing bagi karena hiu betina banyak yang ditangkap.
spesies ini mungkin menjadi ancaman
kepunahan semakin besar.The Blacktip
Shark (Carcharhinus limbatus) adalah V. KESIMPULAN DAN SARAN
spesies Hiu berukuran sedang yang sering
ditangkap di perikanan komersial. Daging A. Kesimpulan
Carcharhinus limbatus adalah jenis Hiu yang Kesimpulan dari hasil penelitian ini
dianggap baik dan sirip sangat berharga. The diantaranya:
Blacktip Shark tersebar luas di perairan 1. Dijumpai 6 spesies Hiu yaitu
hangat - sedang, subtropis dan tropis di Hemigaleus microstoma atau
seluruh dunia . The Blacktip Shark dengan nama lokal (Hiu kacang),
(Carcharhinus limbatus) sering dijumpai di jenis Carcharhinus leucas(Hiu
perairan pantai pada saat dewasa dan Buas/Batu), Carcharhinus
melakukan pembuahan di perairan pantai, melanopterus (Hiu Karang),
sehingga sangat rentan terhadap tekanan Carcharhinus limbatus(Hiu Sirip
penangkapan dan ekploitasi dan perubahan Hitam), Loxodon macrorhinus(Hiu
habitat yang disebabkan manusia. Kejen), dan Carcharhinus
Menurut IUNCN (2016)The brevipinna (Hiu Merak Bulu).
Spadenose Shark (Loxodon macrorhinus) Namun paling banyak dijumpai
adalah hiu pesisir kecil yang berlimpah di adalah jenis adalah jenis
Samudra Hindia bagian utara dan Asia Carcharhinus leucas(Hiu
Tenggara. Meskipun umumnya menjadi Buas/Batu).
spesies target perikanannamun kurang 2. Pada lokasi penelitian pasar Kawal
adanya data yang tersedia. Namun, karena jumlah kelamin betina lebih banyak
kekhawatiran akan fekunditas jenis Hiu ini dari kelamin jantan, ukuran panjang
yang terbatas dan potensi eploitasi yang terus tubuh rata-rata sebesar 85,67cm,
meningkatsehingga tidak terjadi pesetaraan ukuran panjang cagak rata-rata
antara rekrutmen dan overfishing. The 85,67cm, ukuran panjang standart
Bignose Shark (Carcharhinus brevipinna) rata-rata 74,67cm, dan berat rata-
memiliki kebiasaan hisup pada dasar perairan rata 3,15kg. Di pasar Barek Motor
dan mengalami diurnally migrasi (12-430 m) Kijang jumlah kelamin betina lebih
dan memiliki distribusi tersebar di tepi landas banyak dari kelamin jantan, ukuran
kontinen di laut tropis dan hangat,. Spesies ini panjang tubuh rata-rata sebesar
bukan merupakan target tangkapan namun 59,83cm, ukuran panjang cagak
diambil sebagai bycatch (tangkapan rata-rata 48,67cm, ukuran panjang
sampingan) dengan longlines pada area standart rata-rata 43,5cm, dan berat
pelagis dan kadang-kadang menggunakan di rata-rata 1,52kg. Di lokasi pasar
trawl dasar. Namun populasi jenis ini sulit Bintan center jumlah kelamin betina
diprediksi dan tidak dapat digunakan untuk lebih banyak dari kelamin jantan,
menilai tren kematian atau populasi karena ukuran panjang tubuh rata-rata
tidak ada laporan yang pasti mengenai hasil sebesar 88cm, ukuran panjang cagak
tangkapan jenis ini. rata-rata 7817cm, ukuran panjang
Kesemua jeni ikan hiu yang standart rata-rata 76cm, dan berat
dijumpai ternyata masuk kedalam hiu yang rata-rata 3,28kg. Dan di lokasi pasar
dilindungi dengan status Red List. Artinya KUD Tanjunngpinang jumlah
jenis Hiu yang ditangkap nelayan di Bintan kelamin betina lebih banyak dari
merupakan hiu yang secara populasi sudah kelamin jantan, ukuran panjang
terancam, untuk itu perlu dilakukan tubuh rata-rata sebesar 89,83cm,
pengelolaan atau sosialisasi kepada nelayan ukuran panjang cagak rata-rata
menyenai kondisi sumberdaya hiu di Pulau 78,17cm, ukuran panjang standart
10

rata-rata 74,83cm, dan berat rata- Ayotte,L.2005.Sharks-educator’s Guide.3D


rata 3,07kg. Entertainment ltd. And United
3. Kesemua jenis ikan hiu yang Nations Environment Program
dijumpai ternyata masuk kedalam Compagno,L.J.V.(1984).FAO Species
hiu yang dilindungi dengan status Catalogue.Vol.4,Sharks of the
Red List. Artinya jenis Hiu yang World.An annotated and
ditangkap nelayan di Bintan illustrated catalogue of shark
merupakan hiu yang secara populasi species known to date.FAO
sudah terancam, untuk itu perlu Fisheries Synopsis
dilakukan pengelolaan atau No.125.vol.4:pt 1 (non-
sosialisasi kepada nelayan carcharhinoids),pp.viii,1-
menyenai kondisi sumberdaya hiu 250:pt.2 (carchariniformes) pp
di Pulau Bintan. Kemudian ikan pari x, 251-655.
hasil tangkapan yang paling banyak Compagno ,L.J.V. (2001). Sharks of the
adalah berjenis kelamin betina world. An annotated and
dibandingkan dengan jantan, di illustrated catalogue of shark
kawatirkan akan mengancam sistem species known to date,Volume
reproduksi dan perkembang biakan 2.Bullhead, mackerel and
ikan Hiu karena hiu betina banyak carpet sharks
yang ditangkap. (Heterodontiformes,Lamnifor
mes and Orectolobiformes).269
B. Saran pp FAO ,Rome.
Saran yang disampaikan oleh Darmawan, A. 2015. Pedoman Umum
peneliti adalah perlu dilakukan penelitian Minotoring Hiu Paus di
terkait mengenai populasi dan stok ikan Hiu Indonesia,Direktorat
untuk jenis yang masuk dalam Red List Konservasi Kawasan dan Jenis
menurut IUNCN sehingga didapatkan hasil Ikan Dijent Kelautan,Pesisir
mengenai kondisi pemanfaatan atau ekplotasi dan Pulau-Pulau Kecil
yang terjadi. Kementerian Kelautan dan
Perikanan Jakarta
Fahmi, dharmadi. 2006. Economically
Important Shark and Rays
Indonesia Lamb
Print,perth,western Australia

http://www.pusatbiologi.com/2013/02/klasif
DAFTAR PUSTAKA ikasi-ciri-ciri-anatomi-
Anonimus.2001.Biologi, Potensi, Distribusi dan.htmltanggal akses: 28-03-
kelimpahan cucut 2016.Jam 20.00 WIB
(Elasmobranchii), slengseng Last, P.R.& Stevens.J.D. (1994). Sharks and
(Scomber australicus), dan rays of Australia.CSIRO
kenyar (Sarda) Australia 513 pp.
Anonim.2012.Marphometrics.Diaksesdari(ht Rajabnadia,L. Abdullah.Buku Ajar
tp://en.wikifedia.org/wiki/morp Ichtyology.Kendari ;Fakultas
hometrics). Pada tanggal 3 Mei Perikanan dan Ilmu Kelautan
2012.Pukul 14.04 WIB Universitas Haluleo
Anonim.2012.Panduan praktikum Sharks Trust.2014. Whale sharks
Osteictyes. Diakses dari Distribution [online].
(http://www.scribd.com/doc.37 http://www.sharkstruts.org/end
990780/panduan- / whale_shark_distribution.
praktikumosteictyes).Pada Diakses tanggal 10 Maret 2016.
tangganl 03 Mei 2013.Pukul White,Wiliam T.1977. Economically
13.23 WIB Important Sharks and Rays
Indonesia.Australia center for
11

international Agricultural
Research.
Yusnaini dkk,2010. Penuntut peaktikum
ichthyology.jurusan perikanan
fakultas perikan dan ilmu
kelautan universitas
Haluoleo.Kendari.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai