By
Mahyudin1) Pareng Rengi2) and Arthur Brown2)
1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Universityof Riau
2) Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty,Universityof Riau
Mahyudinu5@gmail.com
ABSTRACT
This study was conducted in December 2014 in the waters of the Bay Rhu Village
District of North Rupat Bengkalis Riau Province. The method used t-test in this study is an
experimental method in which data collection was done by direct observation. Oceanographic
parameters such ax current max ranged from 20-22 cm / se. The depth range are 26-31 m. T
es temperature 28-29oC and Salinity ranges between 30-320/00. The catch with the use of bait
fish, mackerel lower and smaller than the use of bait fish machetes, most species of fish
caught by using both the feed is Kurau fish and grouper from the above results that the fish
caught are demersal fish species which are carnivorous.
6
Hasil tangkapan
parang-parang
4
ikan dengan
umpan ikan
2
Ekor
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kg
Hari pengoperasian pancing ulur
Gambar1. Grafik hasil tangkapan dalam ekor dan kg dengan umpan ikan parang-parang
Hasil tangkapan 4
dengan umpan
ikan tenggiri
2
Ekor
0
Kg
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari pengoperasian pancing ulur
Gambar2. Grafik hasil tangkapan dalam ekor dan kg dengan ikan tenggiri
Jenis, Berat Dan Jumlah Hasil Jenis, berat dan jumlah hasil
Tangkapan Yang Menggunakan Umpan tangkapan pancing ulur selama penelitian
Ikan Parang-Parang dan Ikan Tenggiri dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Hasil Tangkapan Pancing Ulur yang Menggunakan Umpan Ikan Parang-
Parang dan Ikan Tenggiri.
Umpan yang digunakan
No Nama Lokal Nama Latin Ikan Parang- Ikan Tenggiri
Parang
Kg Ekor Kg Ekor
1 Ikan Kurau Eleutheronema sp 6 2 1.9 1
2 Ikan Kerapu Ephinephelus sp 4.6 4 1.5 2
3 Ikan malong Muraenesox sp 1.8 1 - -
4 Ikan Kakap Lutjanus sp 4.3 3 - -
5 Ikan Debuk Arius Thalassinus 1.7 2 3.4 3
6 Ikan Pari Trygon Sephen 2 2 - -
Jumlah 20.4 14 6.8 6
Sumber: Data Primer
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa 26-31 m. Sedangkan untuk suhu berkisar
kecepatan arus selama penelitian di antara 28-29oC. Salinitas berkisar antara
kawasan rumah ikan berkisar antara 20-22 30-32o/oo.
cm/det. kisaran kedalaman berkisar antara
Pembahasan Setelah 1 jam lama terentang di perairan
Alat Tangkap Pancing Ulur lalu dilakukan penarikan (hauling) atau
Alat tangkap pancing ulur yang pengangkatan. Pada saat melakukan
dioperasikan oleh 2 orang, yang mana hauling, alat tangkap disusun kembali
Setiap nelayan menggunakan 2 unit dengan baik seperti sediakalanya untuk
pancing ulur. Alat tangkap pancing ulur ini memudahkan pengoperasian berikutnya.
panjang tali utamanya 70 meter, tiap 1 Pengoperasian alat tangkap pancing ulur
armada penangkapan terdapat 4 unit alat dilakukan selama 10 hari berturut-turut.
tangkap pancing ulur. Alat tangkap Dalam 1 hari dilakukan 2 kali setting pada
pancing ulur memiliki 6-25 mata pancing pagi dan siang hari. Waktu penurunan alat
yang berukuran no 7, jarak tali cabang 1 ke tangkap pada waktu pagi hari berkisar
tali cabang yang lainnya adalah 1 meter. antara jam 08:00 s/d 09:00 WIB sedangkan
Perahu yang digunakan yaitu kapal motor siang hari berkisar antara jam 11:00 s/d
tempel yang panjangnya 7,5 meter dan 12:00 WIB.
lebarnya 1,5 meter, mesin yang digunakan Ikan tangkapan utama adalah jenis
yaitu mesin yamaha yang berukuran 15 pk. ikan demersal. Seperti ikan kurau, ikan
Sebelum melakukan penangkapan kerapu, ikan kakap, ikan debuk, ikan
terlebih dahulu nelayan mencari umpan malong, ikan pari. Hasil tangkapan utama
dengan menggunakan alat tangkap jaring merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi.
insang (Drift gillnet). Setelah umpan Suadela (2004) dalam Ramdhan
didapat, umpan tersebut dipotong-potong (2008) jika proporsi hasil tangkapan
dengan ukuran sebesar 4 cm selanjutnya sasaran utama ≥ 60% maka suatu alat
umpan yang telah dipotong-potong tangkap dapat dikatakan ramah
dipasang disetiap mata pancing barulah lingkungan. Berdasarkan kriteria tersebut,
nelayan menuju daerah fishing ground. dilihat dari perbandingan berat dan jumlah
Tempat pemilihan fishing ground individu antara main catch dan by-catch-
dilukakan dikawasan rumah ikan yang nya (discards) alat tangkap pancing ulur
dipasang oleh pemerintah. Rumah ikan adalah alat tangkap yang ramah
yang dipasang oleh pemerintah pada lingkungan karena masing-masing lebih
kedalaman yang berkisar antara 26-31 dari 60 %. Lebih tingginya hasil tangkapan
meter. Setelah itu barulah nelayan utama ini juga karena sifat pancing ulur
mengoperasikan alat tangkap pancing ulur. yang berbeda dengan alat tangkap jaring
yang terkadang menangkap ikan-ikan yang menarik ikan untuk mendekat dan
bukan ikan hasil tangkapan utamanya memakannya.
sepanjang ikan tersebut berada dalam jalur Menurut Jamal (2003) menyatakan
sapuan alat tangkap jaring tersebut, baik bahwa parameter fisika/kimia perairan
disengaja ataupun tidak. disekitar rumpon berada pada kisaran
Sarmintohadi (2002) dalam normal, yaitu kecepatan arus berkisar
Ramdhan (2008) keragaman spesies yang antara 0,001- 0,30 m/det, suhu 29,33-
tertangkap juga disebabkan karena 30,33ºC, salinitas 30-31 ppt, kecerahan
kesamaan habitat antara ikan target dan 77,33-84,67 % serta oksigen terlarut 4-
ikan non target. 4,57 ppm.
Rumpon Subani (1986) mengemukakan
Rumpon yang digunakan dalam bahwa ikan-ikan yang berkumpul disekitar
penelitian ini dibuat oleh pemerintah dan rumpon menggunakan rumpon sebagai
diturunkan dipulau Rupat Utara. Rumpon tempat berlindung juga untuk mencari
(Rumah Ikan) adalah alat bantu makan dalam arti luas tetapi tidak
penangkapan yang terdiri dari pelampung memakan daun-daun rumpon tersebut.
tanda, tali, dan pemberat. Tujuan dari Selanjutnya dijelaskan bahwa adanya ikan
pemasangan rumah ikan ini adalah tempat di sekitar rumpon berkaitan dengan pola
sebagai areal berpijahnya ikan-ikan jaringan makanan dimana rumpon
dewasa ( Spawning ground ) atau areal menciptakan suatu arena makan dan
perlindungan, dan pembesaran bagi telur dimulai dengan tumbuhnya bakteri dan
serta anak-anak ikan yang bertujuan untuk mikroalga. ketika rumpon dipasang.
memulihkan ketersediaan ( stok ) Kemudian makhluk renik ini bersama
sumberdaya ikan yang bernilai ekonomis dengan hewan-hewan kecil lainnya,
tinggi sehingga meningkatkan hasil menarik perhatian ikan-ikan pelagis
tangkapan nelayan setempat. Dari hasil ukuran kecil. Ikan-ikan pelagis ini akan
wawancara sama ketua rumah ikan yang memikat ikan yang berukuran lebih besar
diketuai oleh Bapak Karim, mengatakan untuk memakannya.
bahwa lokasi penempatan atau Umpan
pemasangan rumah ikan di Desa Teluk Berdasarkan hasil tangkapan dari
Rhu dengan letak 02o07'13" LU dan masing-masing umpan yaitu umpan
101o41'47" BT. Pemilihan lokasi atau tenggiri dan umpan ikan parang-parang
tempat pemasangan rumah ikan ini selama penelitian didapatkan atau
berdasarkan hasil musyawarah kelompok diketahui ternyata umpan ikan parang-
nelayan yang menerima bantuan. parang memiliki hasil tangkapan cukup
Pemasangan rumah ikan ini dilaksanakan banyak dan umpan ikan tenggiri
pada 5 November 2012 dengan jumlah 3 mendapatkan hasil tangkapan paling
paket ( 150 modul ). sedikit. Karena daging ikan parang-parang
Freon dan Dagorn (2000), memiliki warna yang lebih menarik dari
menambahkan teori tentang rumpon pada umpan ikan tenggiri, yaitu warna
sebagai tempat berasosiasi (association ikan parang-parangyang berwarna putih
place) bagi jenis-jenis ikan tertentu. Ikan keperakan dapat menarik ikan-ikan lainnya
berkumpul disekitar rumpon untuk untuk memakan umpan tersebut.
mencari makan. Menurut Soemarto Partosuwiryo (2008), menyatakan
(1962) dalam area rumpon terdapat bahwa ciri umpan dimana pada umumnya
plankton yang merupakan makanan ikan digunakan untuk target ikan dasar adalah
yang lebih banyak dibandingkan diluar ikan kurau, ikan kerapu, ikan kakap, ikan
rumpon. Selanjutnya dijelaskan bahwa malong, ikan debuk dan ikan pari. Syarat
perairan yang banyak planktonnya akan umpan yang baik yaitu warna daging ikan
cerah atau mencolok, ada bau khas dan sangat cocok untuk pertumbuhan
daging ikan tahan lama. organisme dan ikan.
Proses tertangkapnya ikan oleh alat b. Kecepatan arus
tangkap pancing ulur pada umumnya tidak Dari hasil pengukuran selama
lain adalah karena ketertarikan ikan penelitian, kecepatan arus dikawasan
terhadap umpan yang dikaitkan pada mata rumpon antara 20-22cm/det. Kecepatan
pancing. Dalam menggunakan alat tangkap arus dapat dibedakan dalam 4 ketegori
pancung ulur , kualitas umpan merupakan yakni 0-25 cm/det disebut arus lambat,
salah satu faktor yang sangat perlu kecepatan arus 25-50 cm/det disebut arus
diperhatikan. (Baskoro dan sedang, kecepatan arus 50-100 cm/det
Taurusman,2010). disebut arus cepat dan kecepatan diatas
Parameter Lingkungan 100 cm/det disebut arus sangat cepat
a. Kedalaman perairan (Harahap,1999). Berdasarkan kategori
Dalam pengoperasian alat tangkap kecepatan arus menurut Harahap diatas
pada kawasan rumah ikan kedalamanya maka kecepatan arus yang didapatkan
berkisar antara 26-31 meter dengan selama penelitian tergolong arus lambat.
perairan landai, berlumpur, berpasir dan Kecepatan arus dapat mempengaruhi
berkarang. Kedalam perairan sangat daya rangsang umpan terhadap ikan yang
berpengaruh terhadap kualitas air pada menjadi tujuan penangkapan. Kecepatan
lokasi tersebut. arus akan mempengaruhi gerakan umpan
Semakin dalam perairan akan semakin yang terpasang pada mata
tinggi tekanan air, dan ikan dewasa lebih pancing.selama penelitian kecepatan
tahan terhadap tekanan karena telah arusnya redah sehingga umpan yang
beradaptasi dengan baik berbeda halnya dipasang kurang aktif bergerak.
dengan ikan berukuran kecil daya adaptasi Sehingga ikan yang dewasa lebih
mereka masih terbatas sehingga cenderung suka diluar dari kawasan rumpon, ikan
berada dikawasan dangkal. lebih bebas berenang mengikuti arus.
Menurut Hutabarat dan Evans (2000) Sedangkan ikan yang berukuran kecil
dalam Syaifudin (2004) menyatakan suka dikawasan rumah ikan karena
bahwa kedalaman mempunyai hubungan dikawasan rumpon arusnya lebih lambat
yang erat terhadap stratifikasi suhu dibandingkan diluar rumpon, tujuan
vertikal, penetrasi cahaya, densitas, dan penangkapan ikan adalah penangkapan
kandungan oksigen serta zat-zat hara. ikan predator.
a. Salinitas c. Suhu
Salinitas secara umum dapat dikatakan Suhu perairan merupakan faktor
sebagai jumlah kandungan garam disuatu penting menentukan dalam kehidupan
perairan yang dinyatakan dengan permil ikan. Fluktuasi suhu air laut banyak
(0/00). Salinitas merupakan suatu faktor ditentukan dan dipengaruhi oleh iklim,
yang sangat penting memberikan suhu, kekuatan arus, kecepatan angin,
kemampuan organisme beradaptasi dengan lintang maupun keadaan relief dasar laut.
lingkungannya. Perbedaan suhu perairan dilokasi
Dari hasil pengukuran selama penelitian tidak begitu tinggi. Hal ini
penelitian di Desa Teluk Rhu tingkat dapat dilihat dari nilai suhu lokasi
salinitas perairan selama penelitian penelitian yang hampir merata
dikawasan rumah ikan berkisar 30-33 0/00. (homogen). Jarak nilai suhu didaerah
Karena dikawasan ini cocok untuk penelitian yang berkisar antara 29oC.
pertumbuhan ikan yang ada. Pendapat Suhu permukaan di rumpon yaitu
Kinne (dalam Syofyan. 2004). kisaran nilai berkisar 26,5°C–28,5°C (Katiandagho,
salinitas daerah penelitian pada dasarnya 1990) sangat baik untuk penangkapan
ikan-ikan pelagis kecil yang biasanya
bergerombol dan dekat dengan Produksi Hasil Tangkapan Gillnet
permukaan air sehingga mudah untuk dan Bubu Dasar yang dioperasikan
ditangkap dengan alat tangkap pancing diperairan Kabupaten Sinjai
ulur. Sulawesi Selatan. Lutjanus. Jurnal
KESIMPULAN DAN SARAN Teknologi Perikanan dan
Kesimpulan Kelautan.Vol 8 No.2, Juli 2003, hal
Selama penelitian di Desa Teluk Rhu 223-231
berlangsung bahwa kecepatan arus di
kawasan rumah ikan berkisar antara 20-22 Kasry, A. 1985. Pendayagunaan dan
cm/det. Kisaran kedalaman berkisar antara Pengelolaan Wilayah Pesisir. Suatu
26-31 m. Sedangkan untuk suhu berkisar Tinjauan Ekosistem. Makalah
antara 28-29oC. Salinitas berkisar antara dalam simposium pengambangan
30-32o/oo. Wilayah Pesisir. Pusat
Hasil tangkapan dengan menggunakan penelitian Universitas Riau,
umpan ikan tenggiri lebih rendah dan Pekanbaru, 25 hal.
berukuran lebih kecil dibandingkan dengan
menggunakan umpan ikan parang-parang, Muammar. 2013. Analisis Hasil
jenis ikan yang terbanyak tertangkap Tangkapan Ikan Dengan
dengan menggunakan kedua umpan Menggunakan Rawai Pada Daerah
tersebut adalah ikan kurau dan ikan Penangkapan Yang Telah dipasangi
kerapu. Dari hasil penelitian diatas bahwa Rumah Ikan dan Tanpa Rumah
ikan yang tertangkap adalah jenis ikan Ikan diperairan Bengkalis, Riau.
demersal yang bersifat karnivor. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Saran Kelautan Universitas Riau.
Dari penelitian ini bahwa untuk Pekanbaru.
menangkap ikan kurau dan kerapu
sebaiknya menggunakan umpan ikan Nofrizal, Matsuoka, T. Testu, K. Dan Neor
parang-parang. Ahmadi. 2004. Stusi Selektifitas
Mengingat waktu pemasangan rumah Pancing (Angling gear) Terhadap
ikan masih tergolong baru masih perlu Hasil Tangkapan Blue Gill
dilakukan okservasi secara detil tentang (Lepomis Macrochirus) di Danau
perkembangnya komunitas ikan didalam Somoyosi, Kagoshima, Japan.
rumah ikan dengan menggunakan echo Jurnal Perikanan dan Kelautan.
sounder. Fakultas Perikanan dan Kelautan
DAFTAR PUSTAKA Universitas Riau. Pekanbaru.
Ayodhyoa, A. U. 1981. Metode
Penangkapan Ikan . yayasan Dewi Saanin, H. 1984. Kunci Identifikasi Ikan,
Sri: Bogor. 97 hal. Bina Cipta. Jakarta 520 Hal.