Anda di halaman 1dari 13

Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 15,2 (2010) : 98-110

PENGARUH UMPAN NABATI, HEWANI DAN CAMPURAN


KEDUANYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN UDANG GALAH
(Macrobracium rosenbergii)

Arthur Brown1), Irwandy Syofyan1)


1)
Dosen Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Faperika Univ. Riau
arthur_psp@yahoo.co.id

Diterima : 15 Juli 2010 Disetujui : 29 Juli 2010

ABSTRACT

Field Experiment was carry out to study the effect of vegetable and animal
base baits and combination of both on shrimp catches (Macrobrachium
rosenbergii de Man). This Fishing Experiment was using a simple random
pattern, with three treatments as following U1 =Bran, U2=Fish Flour, U3=
Mixing of Bran and Fish Flour. This experiment was undertaken from 7th till 13th
juli 2009.
The treatments effected on number and weight of catches shrimp differently
as the fish was bring highest catches, followed by mixed bait and the lowest
catches is bran in respectively were 16 shrimps (380 grams), 12 shrimps ( 240
grams) and 10 shrimps (170 grams).

Key Words : Macrobrachium, Vegetabels base baits, animals base baits

PENDAHULUAN banyak terdapat udang galah seperti


Pertambahan penduduk akan sungai Tapung, Sungai Siak, Sungai
mengakibatkan semakin Apit dan beberapa sungai besar
meningkatnya permintaan atas lainnya.
tersedianya sumber bahan pangan. Masyarakat tempatan dalam
Kebutuhan pangan tidak hanya hal ini adalah nelayan melakukan
meliputi karbohidrat, melainkan juga penangkapan udang dengan
protein yang salah satunya berasal menggunakan berbagai macam alat
dari hewan (ikan). Peningkatan tangkap. Alat tangkap yang sering
jumlah hasil tangkapan yang lebih digunakan untuk menangkap udang
banyak bagi nelayan masih perlu antara lain, lukah, jaring, pancing,
dilakukan agar tercapai tujuan dan jala.
peningkatan pendapatan masyarakat. Alat tangkap jala ini
Salah satu produk perikanan merupakan alat tangkap yang
sebagai sumber bahan pangan dari sederhana yang prinsipnya
jenis udang, adalah udang galah. Di mengurung ikan sehingga ikan tidak
sungai yang ada di provinsi Riau dapat melarikan diri. Menurut Von
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 15,2 (2010) : 98-110
Pengaruh Umpan Nabati, Hewani dan Campuran 99
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Brandt (1984), jala termasuk dalam membuat udang tertarik pada


fishing with falling gear. Jala adalah makanan tersebut.
jenis alat penangkapan ikan yang Makanan udang galah yang
prinsipnya mengurung ikan diberikan pada udang muda atau
sehingga ikan tidak dapat melarikan udang dewasa dapat berbagai macam
diri. Jika akan melakukan bentuk tergantung kepada umur (fase
penangkapan terhadap suatu pertumbuhan) dan sifat
organisme ( ikan ) salah satu cara pemeliharaan. Pada udang dewasa
yang terbaik adalah dengan diberikan berbentuk pelet dan butiran
mengetahui kesukaan (makanan). (ubi kayu, cacahan bekicot san
Beberapa referensi sebagainya), sementara udang muda
mengunakpkan bahwa, udang galah diberikan dalam bentuk cairan
(Macrobrancuim rosenbergii) (DEPARTEMEN PERTANIAN,
merupakan jenis udang air tawar 1986).
yang bernilai niaga tinggi setelah Menurut Von Brandt (1984),
udang windu (Penaues monodon) prinsip metoda penangkapan dengan
dan juga jenis Metapenaeus yang menggunakan umpan adalah
merupakan udang laut (Toro dan berusaha memikat ikan dengan
Soegiarto,1979). Disamping sesuatu sebagai mangsanya yaitu
mempunyai nilai gizi yang tinggi, berupa bau, rasa, gerakan, bentuk
rasanya juga enak sehingga cukup dan warna. Maka dari itu dalam
digemari oleh masyarakat. Udang upaya meningkatkan usaha
ini diharapkan dapat menjadi tulang penangkapan udang galah tersebut,
punggung pada sub sektor perikanan perlu adanya suatu penelitian
dalam menghasilkan devisa dan mengenai umpan yang bagaimana
bahkan dapat menjadi komoditas yang dapat merangsang udang agar
ekspor yang digelari primadona non datang dan memakan umpan yang
migas. diberikan sehingga didapatkan hasil
Menurut Hadie (1993), yang memuaskan tanpa merusak
persyaratan nutrisi untuk makanan kelestarian alam.
udang galah harus mengandung zat- Beberapa daerah di Riau
zat yang meliputi protein, seperti Bangkinang dan Tembilahan,
karbonhidrat, lemak, vitamin dan nelayan setempat telah mencoba
mineral yang berasal dari hewa menggunakan beberapa jenis umpan
(hewani) maupun tumbuh-tumbuhan dari bahan hewani dan nabatidan
(nabati), karena pada dasarnya udang bahkan dalam bidang budidaya di
galah bersifat omnivora. Selanjutnya kolam-kolam pemeliharaan,
dikatakannya juga bahwa udang singkong telah lama diberikan
sangat menyukai bau-bauan sehingga sebagai makanan yang juga digemari
makanan udang hendaklah oleh udang galah, namun demikian
menpunyai aroma yang disukai oleh belum jelas diketahui jenis umpan
udang. Caranya ialah dengan mana yang paling digemari oleh
memberi umpan yang dapat udang galah, maka dari itu penulis
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 100
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

tertarik untuk melakukan penelitian berkisar antara 7 – 9 o/oo, (4)


ini. Kedalamana perairan 2 m (5)
Udang galah merupakan Kecerahan berkisar antara 29 – 30
hewan pemakan umpan nabati dan cm.
hewani meskipun jenis umpan yang Metoda yang digunakan
tersedia di alam cukup melimpah adalah metode Experimental Fishing
namun belum diketahui jenis umpan dengan menggunakan 3 perlakuan,
mana yang memberikan hasil yaitu U1(dedak), U2 (tepung Ikan)
tangkapan yang lebih baik, oleh dan U3 (campuran dedak dan tepung
karena itu peneliti tertarik untuk ikan). Penelitian ini dilakukan pada
meneliti pengaruh jenis umpan tanggal 7 sampai 13 Juli 2009
terhadap udang galah ini. dengan menggunakan 3 perlakuan,
Tujuan penelitian ini ialah yaitu U1,U2 dan U3 dengan lokasi
untuk mengetahui jenis umpan mana perairan Teluk Mesjid.
yang paling digemari olah udang Bahan yang digunakan dalam
galah (Macrobrancuim rosenbergii). penelitian ini adalah umpan dedak
Sedangkan manfaat dari penelitian dan tepung ikan. Alat tangkapan
ini ialah sebagai informasi kepada yang digunakan dibuat secara
nelayan yang menggunakan alat manual adalah jala yang terbuat dari
tangkap jala tentang pemberian bahan nilon multifilament 210 d/3
umpan yang tepat. dengan tinggi tubuh 3,5 m,
Pada alat tangkap jala lempar sedangkan ukuran mata jaring (mesh
ini apabila dioperasikan di daerah size) 2,5 cm, keliling mulut jala 9
pasir atau lumpur tidak dioperasikan meter. Setiap 14 mata jaring dari
di daerah karang maka, kriteria yang keliling mulut jala diikatkan ke rantai
kurang memenuhi persyaratan sehingga terbentuk kantong-kantong
sebagai alat tangkap yang ramah kecil. Jala juga dilengkapi dengan
lingkungan, adalah. selektivitasnya tali pemegang yang panjangnya 5 m,
rendah, hal ini disebabkan dapat terdapat pada bagian ujung kerucut
menangkap ikan kecil sampai ikan jala. Tali pemegang ini berfungsi
dewasa yang masuk dalam catchable sebagai penarik tubuh jala saat
area alat tangkap ini. dioperasikan.
Tubuh jala dilengkapi dengan
METODOLOGI pemberat yang terdapat pada bagian
Materi yang digunakan bawah tubuh. Pemberat ini berbentuk
adalah umpan yang teridiri dari cincin yang bergandengan terbuat
dedak dan tepung ikan, dengan dari timah atau besi. Pengumpulan
kondisi perairan yang sama untuk data dilakukan dengan metode
setiap perlakuan. Kondisi Perairan pengamatan, pengamatan dan
itu adalah sebagai pencatatan secara sistimatik tentang
berikut : (1) Suhu perairan 28 – 30oC kejadian-kejadian yang diselidiki
, (2) Kecepatan arus berkisar 0,28 – (Hadi, 2000). Data yang dihimpun
0,30 m/dt,(3) Salinitas perairan adalah data primer dan sekunder.
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 101
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Data primer diperoleh dari berapa kilogram udang yang


hasil pengamatan lapangan, yaitu tertangkap dan dihitung berapa ekor
berupa hasil tangkapan udang galah udang yang tertangkap. Pengamatan
(Macrobrachium rosenbergii de dilakukan setelah hauling. Selama
Man) selama 7 hari pengamatan penelitian, dilakukan pengamatan di
dengan 3 perlakuan, masing-masing lokasi penelitian dan pengukuran
perlakuan dilakukan 4 kali parameter lingkungan seperti suhu,
pengulangan. Pengumpulan data salinitas, kedalaman, kecerahan dan
lapangan dilaksanakan dari tanggal 7 kecepatan arus yang akan dilakukan
– 13 Juli 2009. Data sekunder pada setiap akan melakukan
diperoleh dari kantor desa setempat. penangkapan
Pengambilan contoh dalam Pengaruh jenis umpan
penelitian ini dilakukan dengan terhadap hasil tangkapan udang
melakukan uji lapangan. Prosedur galah dapat diketahui dengan
penelitiannnya adalah dengan dibagi menggunakan uji t, apabila
menjadi beberapa tahapan kerja didapatkan hasil Thitung lebih tinggi
dalam penelitian ini dimulai dengan dari t tabel 0,05) maka hal ini
penyediaan semua bahan dan menunjukkan adanya pengaruh
peralatan. Adapun langkah-langkah nyata.
yang dilakukan dalam penelitian Alat pengukur parameter
tersebut ialah sebagai berikut :Bahan lingkungan, sechidisk, Ph meter,
umpan dibentuk bulat dengan berat timbangan, current meter dan
1gram untuk tiap jenis umpannya, pengukur kedalaman. Untuk analisis
dimana untuk umpan campuran data statistic digunakan software
pembagian 1 gram ini dibagi atas SPSS versi 12 dan Kamera digital
50% tepung ikan dan 50% dedak. untuk merekam aktifitas penelitian.
Pemasangan umpan Data yang diperoleh dari
dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB setiap hauling. Dicatat dan
dan hauling pada pukul 11.00 WIB. dikumpulkan sehingga didapat
Daerah penangkapan yang telah umpan mana yang lebih baik
ditetapkan ditabur umpan secara digunakan pada alat tangkap jala.
acak baik umpan dedak, tepung ikan Hasil tersebut diperoleh dari jumlah
maupun campuran. Hasil tangkapan hasil tangkapan yang didapat dari
yang diperoleh dari masing–masing masing-masing jenis umpan yang
jenis umpan dikumpulkan dalam digunakan dedak, tepung ikan,
suatu wadah. Kemudian hasil campuran dengan menggunakan bola
tangkapan dihitung perekor dan tanah liat yang biasa digunakan oleh
dibandingkan umpan yang mana nelayan setempat untuk tempat
yang banyak tertangkap. melekatkan bahan umpan yang
Pengamatan yang dilakukan berupa dicobakan.
ketertarikan udang terhadap umpan Daerah operasi penangkapan
dan jumlah hasil tangkapan. Setelah (fishing ground) selama penelitian
hauling dilakukan baru dihitung disesuaikan dengan kebiasaan
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 102
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

nelayan Desa Teluk Mesjid yaitu di (U2) dan campuran keduanya (U3).
aliran sungai Siak. Data hasil tangkapan
berdasarkan jumlah (ekor)
HASIL DAN PEMBAHASAN didapatkan hasil yaitu 38 ekor.
Setelah melakukan percobaan Terdiri dari umpan dedak sebanyak
selama 7 hari dengan dengan 4 10 ekor (26%), umpan tepung ikan
pengulangan di- sebanyak 16 ekor (42%), sedangkan
dapatkan hasil tangkapan jala berupa untuk umpan tepung ikan+dedak
udang galah adalah 38 ekor (790 adalah 12 ekor (32%). Data hasil
gram), yang terbagi ke dalam tiga tangkapan udang galah berdasarkan
perlakuan yaitu penangkapan dengan jumlah yang tertangkap dapat dilihat
menggunakan umpan dedak (U1), lebih jelasnya pada Tabel 1 dibawah
menggunakan umpan tepung ikan ini.

Tabel 1. Data Jumlah Tangkapan Udang (ekor)

Umpan
Hari Pengamatan Jumlah
U1 U2 U3
7-Jul-2009 2 1 2 5
8-Jul-2009 1 3 2 6
9-Jul-2009 2 2 2 6
10-Jul-2009 1 3 1 5
11-Jul-2009 1 3 3 7
12-Jul-2009 1 2 1 4
13-Jul-2009 2 2 1 5
Jumlah 10 16 12 38
Rata-Rata 1.4 2.3 1.7 5.4
Persentase 26% 42% 32% 100%
Ket : U1= Dedak U2= Tepung ikan U3=Campuran (Dedak +Tepung ikan)

Selanjutnya untuk dapat umpan yang berbeda dalam jumlah


melihat fluktuasi hasil tangkapan ekor akan terlihat perbedaan pada
harian jala dengan menggunakan bentuk diagram seperti pada Gambar
1.
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 103
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Gambar 1. Grafik Fluktuasi harian hasil tangkapan udang (ekor) menurut jenis
umpan yang digunakan

Dilihat dari jumlah hasil tertinggi dibandingkan dengan


tangkapan selama penelitian pada umpan dedak atau campuran.
umpan dedak pada Gambar 1, Hasil tangkapan udang galah
menjelaskan hasil tangkapan yang dengan menggunakan umpan
paling banyak adalah 2 ekor, dengan campuran dedak dan tepung ikan
rata-rata hasil tangkapan pada umpan dilihat dari jumlah udang yang
ini adalah 1 dengan persentase 26% tertangkap adalah 12 ekor dengan
dari keseluruhan jumlah yang rata-rata dalam 1 minggu 1.7 dan
tertangkap, ini merupakan rata-rata persentase 32%, umpan campuran
hasil tangkapan yang terendah. memberikan rata-rata hasil
Hasil tangkapan udang galah tangkapan nomor dua terbanyak dari
dengan menggunakan umpan tepung ketiga jenis bahan umpan uang
ikan dengan jumlah hasil tangkapan dicobakan. Dari aspek berat jumlah
16 ekor, dengan rata-rata 2 dan hasil tangkapan harian yang
persentase 42%, umpan ini diperoleh oleh tiap-tiap umpan cukup
memberikan hasil tangkapan bervariasi yang disajikan pada Tabel
2 dibawah ini.
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 104
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Tabel 2. Data hasil tangkapan jala dalam jumlah berat (gram)

Umpan
Hari Pengamatan Jumlah
U1 U2 U3
7-Jul-09 20 50 30 100
8-Jul-09 30 50 30 110
9-Jul-09 20 60 40 120
10-Jul-09 20 40 20 80
11-Jul-09 30 40 30 100
12-Jul-09 20 70 50 140
13-Jul-09 30 70 40 140
Jumlah 170 380 240 790
Rata-Rata 24 54 34 112.86
Persentase 22% 48% 30% 100%

Dari Tabel 2 diatas dapat kita fluktuasi harian hasil tangkapan


lihat hasil tangkapan udang galah udang galah (gram) menurut jenis
dalam berat (gram), selama hari umpan yang diberikan. Untuk lebih
pengamatan didapatkan hasil untuk jelasnya dapat kita lihat pada grafik
umpan dedak adalah 170 gram gambar 2. Dari grafik dalam gambar
dengan rata-rata 24 gram dengan 2 terlihat bahwa hasil tangkapan
persentase 22%. harian menggunakan umpan dedak
Sedangkan pada hasil memberikan jumlah hasil tangkapan
tangkapan untuk umpan tepung ikan yang terendah yaitu sebanyak 170
didapatkan hasil dengan yaitu gram, dengan rata-rata harian 24
dengan jumlah hasil tangkapan 380 gram yang diikuti oleh umpan
gram dengan rata-rata 54 dan campuran ternyata memberikan total
persentase yang didapat 48%. Pada hasil tangkapan yang sedang yaitu
umpan campuran yang digunakan sebanyak 240 gram dengan rata-rata
selama penelitian didapatkan hasil hasil tangkapan harian 34 gram
tangkapan dengan jumlah 240 gram sedangkan umpan tepung ikan
dengan rata-rata hasil tangkapan 34 memberikan hasil tangkapan
dan persentase yang didapat adalah keseluruhan sebanyak 380 gram
30%. dengan rata-rata harian 54 gram
Dari setiap umpan yang merupakan hasil tangkapan tertinggi
digunakan dapat kita lihat grafik dari ketiga jenis umpan yang
diujcobakan.
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 105
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Gambar 2. Grafik Fluktuasi harian hasil tangkapan udang dalam berat (gram)
menurut jenis umpan yang digunakan

Hasil uji-t antara perlakuan di dalam perairan, hal ini sesuai


U1 dan perlakuan U2 didapatkan dengan pendapat Radiopoetro
hasil thitung sebesar 1,867 dan nilai (1977) bahwa indera penciuman dan
tersebut lebih rendah dari ttabel(0,05) peraba udang sangat penting dalam
1,981. Dengan kata lain bahwa hasil berbagai aktifitas, misalnya dalam
tangkapan antara kedua perlakuan menemukan makanan dan
tersebut tidak berbeda nyata. menghindar dari rintangan. Indera
Demikian juga hasil uji-t antara peraba ini terletak di dalam rambut-
perlakuan U1 dan perlakuan U3 rambut khusus pada berbagai tempat
diperoleh hasil t hitung 0,795 dan nilai di tubuhnya.
tersebut lebih rendah dari ttabel Secara umum ukuran udang
(1,165), kedua jenis umpan ini juga yang tertangkap selama penelitian ini
tidak berbeda nyata. Sebaliknya hasil adalah berukuran kecil atau masih
uji-t antara perlakuan U2 dan tergolong udang sangat muda
perlakuan U3 didapatkan thitung berkisar dengan bobot tubuh 20-70
sebesar 1,549 dimana nilai ini lebih gram tiap ekornya. Dari hasil
tinggi dari ttabel(0,05) 0,331, hal ini wawancara dengan nelayan
menunjukkan bahwa jenis umpan U2 terungkap bahwa biasanya nelayan
dan U3 berpengaruh nyata pada hasil melakukan penangkapan yaitu bulan
tangkapan udang galah. Februari hingga Mei, sebab menurut
Dalam berbagai aktifitasnya mereka bahwa pada bulan-bulan
udang mengandalkan indera peraba tersebut ukuran udang yang
dan indera penciumannya termasuk tertangkap sudah cukup besar.
dalam melacak keberadaan makanan
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 106
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Kecamatan Teluk Mesjid dilokasi Teluk Mesjid tempat yang


merupakan daerah yang perairannya telah biasa digunakan nelayan untuk
dipengaruhi oleh pasang surut. melakukan penangkapan memiliki
Daerah ini dilalui oleh aliran massa kedalaman 2 meter.
air Sungai Siak yang lebarnya lebih Baiknya hasil tangkapan
kurang 80-120 meter dengan dengan menggunakan umpan tepung
kedalaman berkisar antara 3-25 ikan dengan (U2) disebabkan karena
meter. Kadar garam atau salinitas umpan ini mempunyai bau dan rasa
perairan berkisar antara 7 – 9 o/oo lebih tajam dari pada umpan U1, dan
rendah hingga masih dalam batas U3 yang dicobakan. Tajamnya bau
toleransi udang oleh karena udang umpan ikan ini berkaitan dengan
galah yang tertangkap berukuran kandungan protein yang terdapat
kecil tergolong udang galah muda. dalam tepung ikan tersebut. Hal ini
Hal ini sesuai dengan apa yang sesuai seperti yang diungkapkan oleh
dikemukakan Khairuman dan Amri Achmad, Toechidi dan Effendi
(2004) bahwa udang galah hidup di (1978) bahwa munculnya bau dan
sungai yang bermuara ke laut. rasa suatu bahan ditentukan oleh
Udang galah memiliki dua habitat di faktor komposisi dan struktur kimia
dalam kehidupannya. Pada stadium dari bahan yang terkandung
larva hingga benur, udang galah didalamnya. sehingga ikan datang
hanya ditemukan di air payau, mendekati umpan dan memakannya,
setelah itu udang galah muda dan selanjutnya dikatakan bahwa bau
dewasa akan bermigrasi dan dan rasa suatu bahan makanan
berkembang biak di air tawar. terutama ditentukan oleh komposisi
Warna perairan lokasi bahan yang terkandung didalamnya.
pemasangan umpan keruh kemerah- Keadaan ini sesuai juga dengan
merahan dengan dasar perairan pasir pendapat Hutabarat (1985) bahwa
berlumpur dengan julat suhu kebiasaan makan dapat dipengaruhi
perairan 28-300C selama penelitian oleh bau dan rasa dari makanan
berlangsung yang dilihat dari aspek tersebut disamping itu bahan protein
suhunya kualitas perairan tergolong memang diperlukan udang untuk
optimal sesuai dengan New dan pertumbuhannya.
Sinholka (1985) yang menyatakan Tempat dioperasikan alat ini
bahwa suhu optimal untuk udang merupakan perairan yang keruh
galah adalah 27-30oC. sehingga lapisan dekat dasar yang
Kecerahan perairan yang merupakan habitat udang galah
diukur dengan menggunakan kondisinya gelap atau tidak ada
pinggan secchi menunjukkan angka cahaya yang masuk karena faktor
kisaran antara 0,5-0,8 cm, kecepatan kekeruhan, sehingga indra
arus selama penelitian tidak penglihatan udang kurang begitu
bervariasi dari pengukuran jelas peranannya dalam membedakan
didapatkan angka 0.29 m/dt warna dan bentuk umpan yang
,sedangkan selama dalam penelitian dicobakan. Selain itu juga umpan
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 107
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

yang ditaburkan mempunyai bentuk memiliki selera makan tersendiri.


yang hampir sama. Dalam hal ini Perihal ini sesuai dengan apa yang
indra penciuman menjadi faktor yang dikemukakan oleh Sensemen (1977)
lebih utama bagi udang di perairan yang mengemukakan bahwa seekor
ini dalam menanggapi umpan, hewan akan memakan apa saja yang
sedangkan indra penglihatan hanya ada di sekitarnya dan sesuai dengan
sebagai alat pembantu dalam seleranya (palatable). Palatabilitas
menemukan umpan apabila ada berhubungan dengan sifat-sifat fisik
cahaya. Hal ini sesuai dengan dan kimia dari makanan tersebut.
pendapat yang dikemukakan Effendi Faktor lingkungan memegang
(1979) bahwa ikan-ikan yang peranan yang sangat penting untuk
hidupnya diperairan keruh atau berhasilnya suatu operasi
kurang cahaya, lebih banyak penangkapan. Menurut Gunarso
menggunakan indra penciuman (1985), selain behaviour udang aspek
dalam usaha mencari makan. lain yang perlu diketahui dalam
Penggunaan umpan menurut usaha penangkapan adalah pengaruh
Gunarso (1985) adalah untuk lingkungan seperti : intensitas
memikat ikan agar terangsang untuk cahaya, suhu, salinitas dan arus.
datang ke alat penangkapan dan Suhu air merupakan faktor
tertariknya ikan ke suatu rangsangan yang sangat menentukan dalam
adalah kebutuhan akan makan. kehidupan udang. Pengetahuan
Dilihat dari hasil tangkapannya tentang suhu erat hubungannya
umpan tepung ikan kemungkinan dengan usaha penangkapan ikan.
disebabkan umpan ini mengeluarkan Sebab jika area penangkapan lebih
bau yang lebih tajam dan menyengat tinggi dari suhu-suhu rata-ratnya dan
serta kebiasaan udang itu dalam melebihi suhu optimum untuk
menanggapi bau umpan tersebut penangkapan, maka kemungkinan
memang berbeda-beda. Hal ini besar penangkapan tidak berhasil.
belum dapat dijelaskan dalam Kisaran perairan teluk mesjid selama
penelitian ini zat apa sesungguhnya penelitian 280C – 300C. Keadaan ini
yang menyebabkan perbedaan menunjukkan tidak terjadinya
kebiasaan dari masing-masing jenis fluktuasi suhu yang mencolok pada
udang galah dalam menanggapi bau saat dilakukan penelitian. Hal ini
umpan, untuk itu perlu adanya disebabkan karena kedalaman
penelitian yang lebih lanjut. perairan berkisar antara 2 meter dan
Penggunaan umpan tepung seringnya terjadi pengadukan yang
ikan (U2) ternyata mendatangkan disebabkan oleh arus dan gelombang
hasil tangkapan yang paling tinggi di perairan penangkapan dengan
pada alat tangkap jala yang rata-rata suhu pada permukaan
dicobakan ini karena mengandung perairan 290C.
bau dan rasa yang kuat yang Arus juga berpengaruh
merangsang organ olfaktorius udang, terhadap distribusi udang yang
atau dapat dikatakan bahwa udang menjadi tujuan penangkapan selama
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 108
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

penelitian, kecepatan arus hampir swimming migrasi dan stock.


sama pada semua bagian perairan Selanjutnya Gunarso (1985)
yang dangkal. Hal ini sesuai mengatakan bahwa sesuatu fishing
pendapat Laevastu dan Hayes (1970) banyak bergantung kepada sejumlah
bahwa pengaruh arus terhadap pengetahuan mengenai behaviour.
penyebarannya, baik secara langsung Hal ini bertujuan agar kita dapat
seperti : membawa telur-telu dan mengetahui dan menjumpai adanya
anak-anak dari daerah penetasan ke udang serta dapat menerapkan
tempat-tempat pemberian makan. fishing methode, tactics dan desain
Secara tidak langsung pengaruh arus yang sesuai bagi suatu alat yang
adalah terkumpul atau tersebarnya dipergunakan. Setelah mengetahui
makanan dengan adanya pengaruh- migrasi dan distribusi sesuatu jenis
pengaruh lingkungan lainnya yang udang maka waktu penangkapan
cocok bagi mereka. dapat ditentukan.
Setelah mengetahui distribusi
dari udang pada kedalaman perairan, KESIMPULAN DAN SARAN
maka selanjutnya udang yang Kesimpulan
tersebar perlu dikonsentrasikan Berdasarkan hasil penelitian
dengan menggunakan pemikat tentang pengaruh umpan dengan
sehingga berada dalam catchable bahan nabati dan hewani terhadap
area sehingga dapat dijangkau alat hasil tangkapan udang galah adalah
tangkap jala yang gunakan. sebagai berikut :
Parameter lingkungan yang (1) Hasil uji-t antara perlakuan
lain yakni salinitas tidak begitu jelas umpan dedak dan umpan
pengaruhnya terhadap perbedaan tepung ikan, hasil tangkapan
hasil tangkapan antara masing- antara kedua perlakuan
masing perlakuan karena tidak begitu tersebut tidak berbeda nyata.
berfluktuasi selama penelitian. (2) Demikian juga hasil uji-t
Disamping itu Nontji (1987) antara perlakuan umpan
menjelaskan bahwa di perairan dedak dengan umpan
dangkal yang suhunya homogen campuran dimana kedua jenis
salinitas biasanya juga homogen. umpan ini juga tidak berbeda
Namun demikian sebaran salinitas di nyata.
laut dipengaruhi oleh beberapa faktor (3) Ternyata jenis umpan tepung
seperti: pola sirkulasi air, penguapan ikan dan campuran dedak dan
dan curah hujan. tepung ikan berpengaruh
Sesuai dengan apa yang nyata pada hasil tangkapan
dikemukakan oleh Effendi (1979) udang galah.
bahwa untuk meningkatkan produksi
penangkapan haruslah mampu Saran
menjaga kelestarian alam dengan (1) Mengingat penelitian ini
memperhatikan sumber populasi masih menggunakan metoda
udang, jalur swiming layer, fishing experiment hanya
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN
Pengaruh Umpan 15,2 (2010)
Nabati, : 98-110
Hewani dan Campuran 109
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

dengan pengulangan maka UCAPAN TERIMAKASIH


untuk mendapatkan hasil Ucapan terimakasih
yang lebih sahih disarankan disampaikan kepada Afrizal
untuk dilakukan penelitian Suyendra dan Ruhamin yang telah
lanjutan terlibat penuh dalam mengumpulkan
(2) dengan menggunakan alat data lapangan pada penelitian ini,
tangkap perangkap agar demikian juga kepada Bapak Kepala
dapat menggunakan Desa Teluk Mesjid, Kepada Dinas
rancangan blok acak lengkap Perikanan dan Kelautan Kecamatan
dan dapat dibuat ulangannya. Sungai Apit Kabupaten Siak Propinsi
(3) Sebelum penelitian Riau. Stafnya, serta nelayan Desa
dilakukan perlu dilakukan Teluk Mesjid yang tidak dapat kami
studi pendahuluan untuk sebutkan namanya satu per satu
dapat disini yang dengan senang hati
(4) menentukan lama membantu mengumpulan data dan
perendaman alat tangkap di informasi serta dalam pelaksanaan
perairan sehingga dapat penelitian ini di lapangan. Penelitian
ditentukan waktu ini terselenggara dengan dukungan
pemasangan dan waktu dana dari Lembaga Penelitian
pengangkatan yang tepat . Universitas Riau.
(5) Perlu di ketahui tentang
ketahanan umpan sampai DAFTAR PUSTAKA
berapa lama, tekstur adonan Achmad, S. A, A. Tochidi, dan S.
umpan dengan substrat Effendi. 1978. Kimia Organik,
berupa bulatan tanah liat Angkasa, Bandung 165 hal
perlu kuat atau ada perekat
sehingga unsur unsur bahan Departemen Pertanian, 1986. Mari
umpan tidak cepat lepas dan Memelihara Udang Galah.
diamati dalam skala Dinas Pertanian Pekanbaru,
laboratorium untuk 36 hal.
memperoleh gambaran
proses mendekatnya udang Effendy, M. I., 1979. Metoda Biologi
ke umpan yang dicobakan. Perikanan. Yayasan Dwisari,
(6) Untuk menguji umpan terasi Cikuay, Bogor, 112 hal.
yang mempresentasikan
umpan bahan hewani perlu Gunarso, W.,1985. Suatu Pengantar
dilakukan eksperimen lanjut tentang Fish Behavior dalam
dengan menggunakan udang Hubungannya dengan Fishing
yang berukuran lebih besar, Technigues dan Fishing
dewasa atau periode waktu Tactic. Bagian Fishing Gear,
musim yang lain. Boat and Methods. Fakultas
Perikanan Institut Pertanian
Bogor, Bogor, 60 hal.
Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 15,2 (2010) : 98-110
Pengaruh Umpan Nabati, Hewani dan Campuran 110
Keduanya Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah
(Macrobracium rosenbergii)

Hadi,S. 2000. Metodology Research, New, M. S. and Sinholka. 1985.


Penerbit Andi, Yogyakarta. Freswater Prawn Farming. A
Manual of the Culture of
Hadie, W. dan L.E. Hadie, 1993. Macrobrancium rosenbergii
Pembenihan Udang Galah de man. Fao Fisheries
Usaha Industri Rumah Technical Paper. 118 p.
Tangga.
Kanisius,Yogyakarta, 110 Nontji 1987. Laut Nusantara
hal. Djambata. Jakarta. 127 hal.

Hutabarat, C. 1985. Pengaruh Waktu Radioepoetro,1977.


Dan Umpan Terhadap hasil Zoologi.Erlangga, Jakarta, 616
Tangkapan Rawai di Perairan hal.
Selat Rupat, Kecamatan Rupat
Riau. Tesis Sarjana Perikanan. Sensemen,DM., 1977.Gastropoda
Fakultas Perikanan Universitas Mullusc as Model Systems for
Riau. Pekanbaru 37 hal the Study of Integrative
Mechanism Controlling
Khairuman, dan Amri, 2003. Feeding Behaviuor. Page 3-23.
Budidaya Udang Galah In M.R.Kare an O.Maller
Secara Insentif. PT (Eds). The chemical Sense and
Agromedia Pustaka. Jakarta. Nutrition. Academic
89 hal. Press.London.

Laevestu, T, dan Hela I 1970, Toro, V., dasn K. A. Soegiarto, 1979.


Fisheries Hydrography Udang. Biologi Potensi,
Fishing News (Books) Ltd. Budidaya dan Produksi di
Ludgate House, Ilofleet Indonesia. Proyek Penelitian
Street, London, Ec4. 137 Potensi Sumberdaya
pages. Ekonomi. (LON. Lipi).
Jakarta, 229 hal.
New,MS and
S.Siholka,1985.Freshwater Von Brandt, A. 1984. Fish Catching
Prawn Farming. A Manual of methode of the World. Third
Culture of Macrobracium Edition. Fishing News
rosenbergii de Man. FAO (Books) Ltd. London. 418 pp.
Fisheries Technical Paper,
118 p.

Anda mungkin juga menyukai