Anda di halaman 1dari 11

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 – 14 Vol. 37. No.

1
ISSN 0126 - 4265

1
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 38 – 46 Vol. 37. No.1
ISSN 0126 - 4265

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN BELIDA (Chitala lopis)


DI SUNGAI TULANG BAWANG, LAMPUNG
Limin Santoso1)

ABSTRACT
Knife fish (Chitala lopis) is one kind of freshwater fish of high economic value.
Therefore the arrest activity continued and resulted in knife fish increasingly
scarce fish. The purpose of this study to determine the reproductive potential of
knife fish. Research carried out for four months in Tulang Bawang river,
Lampung. Fish samples collected from the fisherman and gatherers along the
rivers. Observations were made include: morphology, length and weight, sex
ratio, gonado maturity level (GML), gonado somatic index (GSI) and fecundity.
Total length of knife fish average 50,9 cm, 15,6 cm in height and weighing 883,90
grams. Length and weight relationship is expressed by the equation
W=0,0459L2,5005 which means that the type of fish growth is negative allometric.
The number of knife fish more female than male, which sex ratio between males
and females 1 : 2,3. Most of the knife fish is immature gonads (GML I and II)
with 0,35 gonado somatic index. Many knife fish immature gonads because the
fish was not spawning season. Fecundity ranged of knife fish is 207-412 eggs or
average of 290 eggs per fish.

Keywords: reproductive biology, knife fish, tulang bawang river


PENDAHULUAN1 mulai langka dan terancam punah. Di
Kekayaan keanekaragaman Indonesia ikan belida termasuk ikan
hayati yang dimiliki Indonesia luar endemik (indegenous species),
biasa besarnya (mega biodiversity). penyebaran ikan belida yaitu pada
Sekitar 16% dari spesies ikan dunia daerah Jawa, Sumatra dan
hidup di Indonesia (Winarno et al. Kalimantan. Populasi ikan air tawar
dalam Cholik et al., 2005). ini dari tahun ke tahun terus menurun
Dilaporkan di perairan Indonesia sehingga perlu segera dilakukan
terdapat lebih dari 7000 spesies ikan, usaha konservasi (Kotellat et al.,
dimana 2000 spesies diantaranya 1993).
adalah ikan air tawar. Dari 7000 Ikan belida (Chitala lopis)
spesies ikan tersebut, baru tercatat 40 merupakan salah satu jenis ikan yang
spesies yang sudah berhasil bernilai ekonomis tinggi di Lampung
dibudidayakan yaitu : 27 spesies ikan dan Sumatra Selatan karena banyak
air tawar, 10 spesies ikan laut dan 3 digunakan sebagai bahan baku
spesies ikan air payau atau makanan tradisional seperti pempek
diadromus (Cholik et al., 2005). dan kerupuk, serta juga sebagai ikan
Selain ikan arwana hias. Harga ikan belida ukuran
(Sceleropages formosus) dan botia konsumsi dengan bobot 1 - 4 kg per
(Botia macrachathus), ikan belida ekor mencapai Rp 50.000 per
(Chitala lopis) merupakan ikan yang kilogram, sedangkan harga ikan
belida hidup untuk ikan hias berkisar
1)
Staf Pengajar Budidaya Perairan Rp 30.000 - 100.000 per ekor
Fakultas Pertanian Universitas Lampung (berdasarkan ukuran ikan).

38
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

Mengingat banyaknya April sampai Juli 2008 di Sungai


permintaan ikan belida, baik untuk Tulang Bawang Lampung.
bahan baku makanan tradisional Pengamatan dan penanganan ikan
maupun untuk ikan hias sampel dilakukan di Laboratorium
menyebabkan peningkatan aktivitas BDP-Universitas Lampung.
penangkapan ikan belida di perairan
umum, terutama di sungai Tulang Metode Penelitian
Bawang. Hal ini berdampak pada Ikan belida ditangkap dengan
populasi ikan belida di sungai Tulang menggunakan alat tangkap pancing
Bawang semakin sedikit dan bahkan dan jala. Pengambilan ikan sampel
semakin langka, sehingga kelestarian dilakukan dengan frekuensi dua
ikan belida terancam. Sedikitnya minggu sekali. Selanjutnya ikan yang
populasi ikan belida sehingga Dinas diambil dari sungai Tulang Bawang
Perikanan Kabupaten Tulang diawetkan dengan menggunakan
Bawang tidak memiliki data jumlah larutan formalin 10% supaya ikan
ikan belida yang tertangkap oleh tidak cepat rusak.
nelayan. Berdasarkan wawancara Parameter yang diamati
dengan beberapa orang nelayan dan dalam penelitian meliputi : bentuk
pedagang pengepul, diperkirakan morfologi, panjang dan berat, rasio
ikan belida yang tertangkap tidak kelamin, tingkat kematangan gonad,
lebih dari 500 ekor per tahun. indeks kematangan gonad serta
Sampai saat ini informasi fekunditas pada ikan belida.
ilmiah tentang ikan belida sebagai Pengamatan morfologi dilakukan
sumberdaya ikan lokal masih sangat dengan melihat bentuk tubuh, kepala,
minim. Salah satunya dikarenakan sirip, sisik dan warna tubuh ikan.
ikan belida merupakan ikan yang Panjang total ikan diukur dengan
keberadaannya mulai langka dan menggunakan penggaris stainless
penyebarannya sangat terbatas. Di 100 cm (ketelitian 1 mm) dan berat
Sumatra ikan ini hanya dapat total ditimbang dengan neraca digital
dijumpai di daerah tertentu yaitu (ketelitian 1 g).
Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Selanjutnya dilakukan
Bengkulu dan Lampung. Untuk pembedahan untuk melihat gonad
mencegah punahnya ikan belida serta ikan. Rasio kelamin (sex ratio)
untuk menambah jenis ikan yang dihitung berdasarkan perbandingan
dapat dibudidayakan, maka kajian antara jumlah ikan jantan dengan
biologi reproduksi ikan belida sangat jumlah ikan betina di dalam
penting dilakukan, sebagai salah satu populasi. Tingkat kematangan gonad
cara untuk melakukan introduksi secara makroskopik ditentukan
ikan belida secara tepat sehingga berdasarkan Effendie (1997). Gonad
kelak dapat dibudidayakan seperti ditimbang bobotnya dan telur-telur
halnya ikan air tawar yang lain. yang terdapat di dalam gonad
dihitung dengan metode gravimetrik.
BAHAN DAN METODE Pengamatan diameter telur dilakukan
Waktu dan Lokasi untuk menentukan tingkat
Penelitian ini meliputi dua kematangan gonad (TKG),
tahap kegiatan, yaitu tahap sedangkan indeks kematangan gonad
pengambilan dan penanganan sampel (IKG) dihitung berdasarkan
serta tahap analisa sampel.
Pengambilan dilakukan pada bulan

39
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

perbandingan antara berat total tubuh berjumlah 20 butir dari tiap individu
dengan berat gonad ikan. ikan.
Hubungan panjang dan berat
tubuh ikan belida dianalisa dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
model persamaan Hile dalam Morfologi
Effendie (1997) :
Berdasarkan data pengukuran
W= a L b
diketahui rata-rata berat ikan belida
Keterangan : di Sungai Tulang Bawang adalah
W = Berat ikan (g) 842,90 gram, panjang total 47,63 cm
L = Panjang ikan (cm) dan tinggi badan 12 cm. Dapat
a dan b = Konstanta digambarkan ikan belida mempunyai
Tingkat kematangan gonad badan yang pipih dengan kepala
(TKG) baik pada ikan betina maupun yang berukuran kecil, di bagian
ikan jantan ditentukan menurut tengkuknya terlihat bungkuk, serta
Nikolsky dalam Effendie (1997). rahang atas terletak jauh dibelakang
Sedangkan indeks kematangan gonad mata. Permukaan tubuh ikan belida
(IKG) pada ikan dihitung dengan tertutup oleh sisik berukuran kecil,
persamaan berikut : dengan tipe sisik ctenoid. Sisik di
IKG (%) = Wg x 100% bagian punggung berwarna kelabu,
W sedangkan pada bagian perut
Keterangan : berwarna putih keperakan. Morfologi
IKG = Indeks Kematangan ikan belida dapat dilihat pada
Gonad (%) Gambar 1.
W = Berat tubuh ikan (g) Menurut Kottelat et al.
Wg = Berat gonad ikan (g) (1993) bentuk tubuh ikan belida
pipih (compresed), bentuk kepala
Penghitungan fekunditas ikan dekat punggung cekung dan
belida dilakukan dengan rahangnya semakin panjang sesuai
menggunakan metode gravimetrik dengan meningkatnya umur, sirip
berdasarkan Effendie (1997). Gonad dubur menyambung dengan sirip
ikan yang ditentukan fekunditasnya ekor berawal tepat di belakang sirip
adalah gonad yang sudah mencapai perut yang dihubungkan dengan
TKG III dan IV. Jumlah telur dapat sisik-sisik kecil, sisik pre-operkulum
dihitung dengan rumus berikut ini : lebih dari 10 baris, terdapat 117-127
jari-jari lunak pada sirip dubur dan
F = (G/Q) x N 43-49 pasang duri kecil di sepanjang
sirip perut. Warna tubuh hitam atau
Keterangan : putih keperakan dengan panjang total
F = Fekunditas (butir) tubuh dapat mencapai lebih dari 60
G = Berat total gonad (g) cm.
Q = Berat gonad contoh (g) Cholik et al. (2005)
N = Jumlah telur pada gonad menambahkan ciri-ciri ikan belida
contoh (butir) antara lain: memiliki sirip dubur
sangat panjang yang berawal dari
Sedangkan diameter telur ikan tepat di belakang sirip perut sampai
diukur dengan menggunakan ke bagian sirip ekor, dapat
micrometer. Telur yang diamati menghisap udara dari atmosfer,
cenderung aktif pada malam hari

40
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

(nocturnal). Dan berdasarkan jantan memiliki alat kelamin


kebiasaan makannya tergolong ikan berbentuk tabung serta sirip perut
omnivora dengan kecenderungan relatif lebih panjang dan menutupi
bersifat karnivora (predator). Ikan bagian urogenital. Secara umum
belida betina memiliki alat kelamin ukuran jantan lebih kecil daripada
berbentuk bulat serta sirip perut ukuran ikan betina. Ikan belida
relatif pendek dan tidak menutupi jantan mempunyai kebiasaan
bagian urogenital. Ketika matang membuat sarang dari ranting kayu
gonad bagian perut membesar dan dan daun, serta menjaga telur dan
kelamin berwarna merah. Ikan belida anak-anaknya.

Gambar 1. Morfologi ikan belida (Chitala lopis)


Sebaran ukuran dan hubungan betina berukuran lebih besar
panjang-berat ikan dibandingkan ikan belida jantan. Hal
Ikan belida yang tertangkap ini sesuai dengan pendapat Cholik et
di Sungai Tulang Bawang selama al. (2005) yang menyatakan bahwa
penelitian berjumlah 30 ekor, terdiri pada umumnya ikan belida jantan
atas 21 ekor ikan betina dengan lebih kecil daripada ikan betina.
selang panjang 30,8-60 dan berat Hasil analisis statistik
445-1814 gram serta 9 ekor jantan hubungan panjang dan bobot tubuh
dengan selang panjang 38,6-56,3 cm 30 ekor ikan belida diperoleh
dan berat 452-1365 gram. Ikan persamaan berikut : W =
belida betina banyak berada pada 0,0459.L2,5005 (Gambar 2.b).
selang panjang 49-54 cm dan berat Persamaan panjang dan berat ikan
930-1810 gram. Demikian juga ikan belida menunjukkan nilai koefisien
jantan banyak berada pada selang regresi (b,R) adalah 2,5005 dan nilai
panjang 49-54 cm dan berat 580- R2 = 0,95. Nilai b lebih kecil dari 3
1360 gram (Gambar 2.a). yang berarti bahwa ikan belida
Ikan belida betina memiliki memiliki pertumbuhan allometrik
panjang rata-rata 51,49 cm dan berat negatif. Dengan demikian dapat
rata-rata 866,52 gram, sedangkan dinyatakan bahwa pertumbuhan
ikan jantan memiliki panjang rata- panjang ikan belida lebih cepat
rata 50,48 cm dan berat rata-rata dibandingkan pertumbuhan beratnya,
812,89 gram. Berdasarkan panjang sehingga bentuk tubuh ikan belida
dan berat rata-ratanya, ikan belida ramping atau kurus.

41
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

16 14 2000

14 1800
1600
12
Jumlah (ekor) 9 1400
y = 0,0459.x 2,5005
10

Berat (g)
1200
8 1000
6 800

4 3 600
2 2 400
2
200
0 0
31-36 37-42 43-48 49-54 55-60 0 10 20 30 40 50 60 70

Selang Kelas Panjang (cm) Panjang (cm)

(a) (b)
Gambar 2. (a) Sebaran ukuran panjang dan (b) Hubungan panjang dan berat ikan
belida (Chitala lopis) di sungai Tulang Bawang

Dari data analisa morfometri karena jumlah sperma yang


juga diperoleh rata-rata panjang dihasilkan ikan jantan jauh lebih
adalah 50,9 cm dan berat 883,90 banyak dibandingkan jumlah telur
gram, hal ini mununjukkan bahwa yang dihasilkan ikan betina, sehingga
ikan yang di tangkap selama dimungkinkan satu ekor ikan jantan
penelitian termasuk ikan yang masuk dapat membuahi dua ekor ikan
tahap masih muda. Ajie dan Utomo betina.
(1994) dalam Sunarno (2002) ikan Tingkat kematangan gonad
belida berukuran lebih dari 60 cm (TKG) adalah tahap tertentu dari
sudah memasuki usia dewasa. Secara perkembangan gonad sebelum dan
morfologi ikan belida sangat sulit sesudah ikan berpijah. Data tingkat
untuk dibedakan antara jantan dan kematangan gonad diperlukan untuk
betina, tetapi selama penelitian mengetahui perbandingan antara ikan
diperoleh tanda-tanda yang dapat yang masak gonadnya dengan yang
digunakan untuk mengetahui jenis belum dari stok yang ada di perairan.
kelamin ikan belida. Pada ikan belida Penentuan TKG dapat dilakukan
jantan organ genital lebih pendek dan dengan cara morfologi yang
kecil dibandingkan organ genital ditekankan pada pengamatan bentuk,
pada ikan betina. ukuran panjang berat dan warna serta
perkembangan isi gonad. TKG ikan
Rasio Kelamin dan Tingkat belida yang ditangkap dari Sungai
Kematang Gonad Tulang Bawang tercantum pada
Berdasarkan pengamatan Gambar 3.
terhadap gonad ikan diketahui Berdasarkan pengamatan
jumlah ikan berkelamin jantan 9 ekor didapatkan nilai TKG ikan belida di
(29,97%) dan betina 21 ekor Sungai Tulang Bawang sebagian
(70,03%). Dengan demikian rasio besar dalam kondisi tidak masak.
kelamin antara ikan jantan dengan Jumlah ikan yang gonadnya tidak
ikan betina adalah 1: 2,3. Nilai rasio masak mencapai 15 ekor (50%),
ini menunjukkan bahwa jumlah ikan masa istirahat 9 ekor (30%), hampir
betina yang terdapat di sungai masak 4 ekor (13,33%) dan masak 2
Tulang Bawang dua kali lebih ekor (6,67%). Pada tahap gonad
banyak dibandingkan dengan jumlah tidak masak dan masa istirahat (TKG
ikan jantan. Jumlah ikan betina lebih I dan II), ukuran gonad ikan belida
banyak dibandingkan ikan jantan sangat kecil sehingga tidak dapat

42
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

dilihat dengan mata telanjang. Pada sedangkan pada tahap masak (TKG
tahap hampir masak (TKG III), telur IV) telur dan testes ikan sudah
ikan sudah dapat dibedakan oleh mencapai berat maksimum dan siap
mata dan testes berubah dari dikeluarkan.
transparan menjadi merah muda,

16 15

14

Jumlah ikan (ekor)


12

10 9

6
4
4
2
2

0
I II III IV
TKG

Gambar 3. Tingkat Kematangan Gonad Ikan Belida (Chitala lopis)

Data di atas menunjukkan sebagian perkembangan gonad ikan. Pada


besar ikan belida belum matang tahapan itu akan terjadi
gonad. Hal ini diduga karena ikan vitellogenesis, yaitu proses
belida yang ditangkap tidak sedang pengendapan kuning telur pada tiap-
berada dalam masa pemijahan, tiap individu telur yang
sehingga sebagian besar gonadnya menyebabkan berat gonad
belum matang atau berada pada taraf bertambah. Dari pengetahuan tahap
perkembangan menuju kematangan. kematangan gonad tersebut, maka
Selain itu berdasarkan ukuran kita akan mengetahui kapan
panjang dan berat rata-rata, ikan waktunya ikan mulai memijah,
belida masuk kategori belum dewasa sedang memijah, atau sudah selesai
sehingga sebagian besar gonadnya memijah (Effendie, 1997).
tidak masak. Menurut Cholik et al.
(2005) ikan belida memijah pada Indeks Kematangan Gonad (IKG)
musim penghujan, sedangkan Indek kematangan gonad
penelitian ini dilakukan pada masa (IKG) adalah nilai dalam persen (%)
peralihan musim hujan ke musim sebagai hasil perbandingan antara
kemarau. Karena ikan belida yang berat gonad dengan berat tubuh ikan.
ditangkap tidak berada dalam musim Dengan mengetahui TKG dan IKG
pemijahan, sehingga sebagian besar satu spesies ikan, maka kita dapat
gonad ikan belum matang. Tingkat memprediksi kapan ikan akan
kematangan gonad ikan dipengaruhi memijah. Indeks kematangan gonad
oleh faktor internal dan faktor menunjukkan tingkat kematangan
eksternal. Faktor internal antara lain gonad, dimana semakin matang
spesies, umur dan ketersediaan gonad maka nilai IKG semakin besar
hormon, sedangkan faktor eksternal dan akan mencapai nilai maksimum
antara lain suhu perairan dan jenis pada saat terjadi pemijahan. IKG
makanan. akan menurun dengan cepat selama
Selama terjadinya pemijahan berlangsung sampai
perkembangan gonad, sebagian besar selesai.
energi metabolisme ditujukan pada

43
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

Secara keseluruhan nilai semakin besar. Kondisi telur ikan


indeks kematangan gonad (IKG) belida yang masih muda dan keadaan
ikan belida jantan berkisar antara sperma yang hampir matang dapat
0,01% sampai 0,35% dan ikan betina dilihat pada Gambar 4a dan 4b.
antara 0,16% sampai 0,89%. Hal ini Dari gambar terlihat bahwa
menunjukkan bahwa ikan belida di telur ikan belida masih dalam proses
Sungai Tulang Bawang berada pada pembentukan kuning telur
tahap belum matang. Effendie (1997) (vitellogenesis). Hal ini
menyatakan ikan dengan nilai IKG menunjukkan bahwa gonad ikan
kurang dari 1% masuk kategori belida betina masih dalam tahap
belum masak dan antara 1-5 % sudah perkembangan menuju matang.
masak. Semakin matang telur ikan, maka
Indeks kematangan gonad semakin banyak kuning telur yang
dipengaruhi oleh perkembangan terbentuk dan semakin jelas lapisan
gonad, karena bertambahnya berat lemak yang menyelimuti telur
gonad akan dibarengi dengan tersebut. Saat diameter telur sudah
bertambahnya diameter telur, mencapai ukuran maksimum, maka
sehingga menyebabkan telur tersebut siap untuk dikeluarkan.
bertambahnya nilai IKG. Berdasarkan pengamatan pada gonad
Penelusuran terhadap ukuran telur ikan belida jantan terlihat keadaan
masak dan komposisi ukuran telur sperma yang sudah mendekati
secara keseluruhan dapat digunakan matang. Hal ini dapat dilihat dari
untuk pendugaan pola pemijahan bentuk dan ukuran sperma yang
ikan (Effendie, 1997). Ketika gonad sudah membesar serta
ikan belida belum berkembang, nilai penyebarannya yang merata di dalam
IKG masih kecil. Namun mendekati testes.
masa pemijahan, nilai IKG akan

4
3
2

1
10 µm 10 µm

(a) (b)
Gambar 4. Histologi telur ikan belida
Keterangan : 1. Inti sel telur 3. Lapisan lemak
2. Kuning telur 4. Spermatozoa

adalah jumlah telur yang terdapat


Fekunditas dalam ovari. Fekunditas relatif
Menurut Nikolsky (1963) adalah jumlah telur persatuan berat
dalam Effendie (1997) fekunditas atau panjang, penggunaan fekunditas

44
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

relatif dengan satuan berat lebih belida termasuk jenis ikan yang
mendekati kondisi ikan dari pada sedikit telurnya.
dengan satuan panjang (Bagenal
1967 dalam Effendie, 1997). Data KESIMPULAN DAN SARAN
fekunditas berguna untuk studi Kesimpulan yang dapat
mengenai ras, dinamika populasi, diambil dari penelitian ini adalah
produktivitas dan potensi reproduksi. panjang rata-rata ikan belida adalah
Untuk itu data fekunditas ini sangat 50,9 cm, berat 883,90 gram, lebar
membantu dalam usaha budidaya mulut 4,2 cm, dan tinggi badan 15,6
ikan. cm. Berdasarkan hubungan panjang
Berdasarkan data dari enam dan berat, pertumbuhan ikan belida
ekor ikan betina yang dibedah, adalah allometrik negatif. Sebagian
diketahui fekunditas ikan belida besar ikan belida berada dalam
berkisar 207-412 butir dengan rerata kondisi tidak matang gonad, dengan
290 butir per ekor. Kecilnya indeks kematangan gonad pada ikan
fekunditas ini disebabkan ikan belida jantan berkisar 0,01% - 0,35% dan
yang tertangkap di Sungai Tulang pada ikan betina antara 0,16% -
Bawang masih tergolong muda 0,89%. Rasio kelamin antara ikan
dengan ukuran tubuh yang sedang belida jantan dan betina adalah 1 :
(50,9 cm dan 883,90 gram). Menurut 2,3 dengan fekunditas berkisar 207-
Sunarno (2002) bahwa ikan belida 412 butir.
dengan ukuran lebih dari 80 cm Dari kesimpulan yang ada
mempunyai jumlah telur berkisar dapat diberikan saran- saran sebagai
200-500 butir dengan rerata 290 butir berikut:
per ekor. Fekunditas sangat 1. Disarankan agar para nelayan
dipengaruhi oleh berat dan panjang tidak melakukan penangkapan
ikan, dimana semakin berat dan ikan belida secara berlebih (over
panjang ikan kemungkinan jumlah fishing), mengingat
telur yang terkandung dalam perut fekunditasnya yang sangat
ikan semakin banyak. rendah.
Menurut Fujaya (2004), ada 2. Perlu penelitian lebih lanjut
tiga strategi yang digunakan oleh mengenai kondisi habitat dan
ikan saat memijah yaitu : memijah pemijahan belida agar di masa
jika cadangan energi (lipid) mendatang dapat dibenihkan dan
mencukupi, memijah sesuai proporsi dibudidayakan secara masal.
energi yang tersedia, dan memijah
dengan mengorbankan semua fungsi DAFTAR PUSTAKA
yang lain. Berdasarkan tiga strategi Cholik, F., Jagadraya, A.G.,
di atas, maka ikan memiliki ukuran Poernomo, R.P dan Jauji, A.,
dan jumlah telur yang berbeda 2005. Akuakultur Tumpuan
tergantung tingkah laku dan Harapan Masa Depan
habitatnya. Beberapa ikan memiliki Bangsa. Masyarakat
jumlah telur banyak, namun Perikanan Nusantara dan
ukurannya sangat kecil, sehingga Taman Akuarium Air Tawar.
sintasannya rendah. Sebaliknya ada Jakarta. 415 hal.
ikan yang jumlah telurnya sedikit,
namun ukurannya relatif besar
sehingga sintasannya tinggi. Ikan

45
Berkala Perikanan
Biologi ReproduksiTerubuk, Februari
ikan Belida 2009, hlm
(Chitala 1 – 14
lopis) Vol. 37.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37 No.1 Februari No.1
2009
ISSN 0126 - 4265

Effendie, M. I., 1997. Biologi Kottelat, M., Whitten, A.J.,


Perikanan. Yayasan Pustaka Kartikasari, S.N., and
Nusatama. Jakarta. 163 hal. Wirjoatmodjo, W., 1993.
Freshwater Fishes Of
Fujaya, Y., 2004. Fisiologi Ikan, Western Indonesia And
Dasar Pengembangan Teknik Sulawesi. Periplus Editions.
Perikanan. Rineka Cipta. Singapore. 293 hal.
Jakarta. 179 hal.

46

Anda mungkin juga menyukai