com
ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314 e-ISSN 2406-7598
Sapto Andriyono1*, Novian Aji Pradana2, Laksmi Sulmartiwi1, Andi Aliah Hidayani3,
Md.Jobaidul Alam4, Adrian Damora5, Ahasan Habib6
Abstrak
Kakap merupakan salah satu jenis ikan laut demersal dari keluarga Lutjanidae. Famili Lutjanidae tersebar di seluruh dunia dan saat ini mempunyai 123 spesies dalam 21 genera, salah satunya adalah genus Lutjanus (Miller dan Thomas, 2007). Sampai saat
ini, pencatatan data produksi perikanan tangkap ikan kakap di Malang masih sangat terbatas pada jenis tertentu saja. Identifikasi morfologi yang dilakukan selama ini masih sulit memperoleh hasil yang akurat karena banyaknya kemiripan antar spesies
yang diamati atau hilangnya ciri-ciri. Oleh karena itu, identifikasi molekuler diperlukan untuk mengetahui jenis kakap di kawasan tersebut dan status konservasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan kakap menggunakan pendekatan
molekuler dengan penanda gen Cytochrome Oxidase subunit I (COI). Rekonstruksi pohon filogenetik dan perhitungan jarak genetik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Mega X melalui algoritma neighbour-joining (NJ). Hasil identifikasi ikan
kakap berdasarkan pendekatan molekuler dengan barcoding DNA diketahui bahwa keempat sampel ikan kakap tersebut adalah L. gibbus, L. rufolineatus, L. bengalensis, dan L. erythropterus. Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik terlihat bahwa
sampel L. bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade tersendiri dari kedua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies
kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern. Hasil identifikasi ikan kakap berdasarkan pendekatan molekuler dengan barcoding DNA diketahui bahwa keempat sampel ikan kakap tersebut adalah L. gibbus, L. rufolineatus, L. bengalensis, dan
L. erythropterus. Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik terlihat bahwa sampel L. bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade tersendiri dari kedua spesies
Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern. Hasil identifikasi ikan kakap berdasarkan pendekatan molekuler dengan barcoding DNA diketahui bahwa
keempat sampel ikan kakap tersebut adalah L. gibbus, L. rufolineatus, L. bengalensis, dan L. erythropterus. Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik terlihat bahwa sampel L. bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus,
dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade tersendiri dari kedua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern. sampel bengalensis
berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade terpisah dari dua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk
dalam kategori Least Concern. sampel bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade terpisah dari dua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di
IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern.
Contoh ID
Parameter MLKK1 MLKK2 MLKK3 MLKK4
Panjang total 26,3 cm 26,8 cm 27,5cm 26,4 cm
Panjang standar 21,5cm 21,5cm 22,5 cm 20,5 cm
Panjang kepala 8 cm 8,3 cm 8,6 cm 8,2 cm
Tinggi 8,5 cm 8,6 cm 10,8 cm 11,2cm
Tinggi kepala 6,5 cm 6,8 cm 9,2 cm 8,6 cm
Tinggi pangkal ekor 2,5 cm 2,8cm 3,0 cm 2,8cm
Sirip punggung DX, 14 DX, 14 D.XI, 14 D.XI, 14
Sirip dada Hal.17 Hal.16 Hal.16 Hal.17
Gambar 1.Empat spesies Kakap Mendarat di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap di pasar ikan tradisional Sendang Biru, Malang Selatan.
TIDAK. Kode sampel Nama Spesies/Nama Umum Tidak. Akses GenBank Identitas (%)
1. MLKK1 Lutjanus gibbus /Kakap merah bungkuk MF409615 96,72%
2. MLKK2 Lutjanus rufolinatus /Kakap bergaris kuning MN870411 99,19%
3. MLKK3 Lutjanus bengalensis /kakap bengal EU600137 99,54%
4. MLKK4 Lutjanus eriopterus /Kakap merah GU673841 100%
Selain pengamatan spesimen berdasarkan ciri sirip punggung terdapat 10 duri keras dan 12-13 duri
morfologi, pendekatan molekuler juga digunakan untuk lunak (Allendkk.,2013).
meningkatkan akurasi data dalam identifikasi pada
tingkat spesies. Dari 4 spesimen yang dikumpulkan, ciri Sampel MLKK3 mirip dengan spesies Lutjanus
morfologinya menunjukkan bahwa spesimen tersebut bengalensis/kakap bengal atau dikenal juga dengan
mampu diidentifikasi berdasarkan ciri morfometrinya, nama kakap kuning dengan identifikasi kunci. Badan
sehingga seluruh sampel teridentifikasi sebagaiL. ikan ini pipih, warna badan kuning cerah dengan 4 garis
bengalensis, L. rufolineatus, L. gibbus,DanL.eriopterus. putih keabu-abuan pada tiap sisi badan, terdapat
Untuk meningkatkan akurasi identifikasi, kami juga lekukan dalam pada operkulum depan, sirip ekor lebar
melakukan identifikasi molekuler pada bagian gen COI ujung lurus, mempunyai 11 duri dan 12- 14 sinar lembut
(Andriyono dan Suciyono, 2020) yang telah disepakati pada sirip punggung (Iwatsukidkk., 2016). Sampel
sebagai area universal untuk identifikasi pada tingkat MLKK4 memiliki kemiripan denganL.eriopterus/kakap
spesies. merah atau sering juga disebut dengan ikan kakap
merah. Kesamaan kunci identifikasinya berupa memiliki
Pengamatan morfologi pada keempat sampel bentuk tubuh terkompresi berwarna merah jambu
menunjukkan bahwa sampel MLKK1 mempunyai hingga merah tua mulai dari ujung kepala hingga ekor.
kemiripan denganLutjanus siamang/ kakap merah Ciri lainnya adalah ujung moncongnya agak runcing dan
bungkuk, dikenal juga dengan nama kakap jinaha. Ciri relatif kecil. Selain itu, lekukan preoperculumnya tidak
khas atau kunci identifikasi morfologi ikan ini adalah terlalu menonjol dan pada sirip punggung terdapat 11
mempunyai bentuk tubuh padat dengan warna tubuh duri keras dan 16-17 duri lunak (Sarkardkk.,2021).
merah keabu-abuan, sirip ekor bercabang jelas dengan
lobus membulat berwarna merah tua, dan pada sirip
punggung terdapat 10 duri keras dan 13-14 duri lunak. Rekonstruksi pohon filogenetik sampel ikan kakap
duri (Thidkk.,2015). Sampel MLKK2 mempunyai yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap
kemiripan denganLutjanus rufolinatus/ kakap garis Sendang Biru diperoleh 4 clades yang terbentuk dalam
kuning disebut juga kakap badur. Kunci identifikasi famili Lutjanidae dengan genus Lutjanus. klade
morfologiL.rufolinatusspesiesnya terdapat 6 garis L. bengalensissecara filogenetik dekat dengan clade
kuning pada setiap sisi tubuhnya, bentuk tubuh padat L.rufolinatus, sedangkan cladeL. omong kosong
berwarna merah pucat, ekor berwarna kuning berkerabat dekat dengan cladeL.eriopterus. Dalam
kecoklatan, dan pada bagian rekonstruksi pohon filogenetik juga terdapat clade
Tabel 3.Jarak Genetik Urutan Gen COI Kakap dari Sendang Biru dengan Urutan Gen COI Kakap di NCBI GenBank
12.GU67202L. 0,19 0,18 0,18 0,18 0,18 0,17 0,19 0,18 0,19 0,19 0,01 0,01
eriopterus
(Malaysia)
13.KP112336.Nemipterus 0,24 0,23 0,23 0,23 0,21 0,20 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,20
virgatus(Cina)
Iwatsuki, YUKIO, Al-Mamry, JM & Heemstra, PC Pentinsaari, M., Salmela, H., Mutanen, M. & Roslin, T.
2016. Keabsahan ikan kakap garis biru, 2016. Evolusi molekuler dari penanda taksonomi (COI)
Lutjanus oktolineatus(Cuvier 1828) dan yang diadopsi secara luas di seluruh pohon kehidupan
spesies terkait,L. bengalensis(Bloch 1790) hewan.Sains. Reputasi.6: 1-12. https://doi.org/10.1038/
dengan spesies baru (Pisces; Lutjanidae) dari srep35275
Laut Arab.Zootaksa, 4098: 511-528. https://
doi.org/10.11646/zootaxa.4098.3.5 Powers, T., Harris, T., Higgins, R., Mullin, P. & Powers,
K. 2018. Penemuan dan Identifikasi Spesies
Kress, WJ, García-Robledo, C., Uriarte, M. & Menggunakan Barcoding DNA COI.J.Nematol.50:
Erickson, DL, 2015. Barcode DNA untuk ekologi, 399- 412.https://doi.org/10.21307/jofnem-2018-029
evolusi, dan konservasi.Tren Ekol. berevolusi.,
30:25-35. https://doi.org/10.1016/j.tree.2014. Prehadi, P., Sembiring, A., Kurniasih, EM, Rahmad,
10.008 R., Arafat, D., Subhan, B. & Madduppa, HH 2015.
Barcoding DNA dan rekonstruksi filogenetik spesies
Kumar, S., Stecher, G., Li, M., Knyaz, C. & Tamura, K.. hiu yang didaratkan di lokasi pendaratan perikanan
2018. MEGA X: analisis genetika evolusi molekuler Muncar dibandingkan dengan pelabuhan perikanan di
di seluruh platform komputasi.mol. biologi. Jawa bagian Selatan.Keanekaragaman hayati. J.,16(1):
berevolusi.,35(6): hal.1547. https://doi.org/10.1093/ 55-61. https://doi.org/10.13057/biodiv/d160107
molbev/msy096
Rocha, L. & Bowen, B. 2008. Spesiasi pada terumbu karang
Li, Q., Li, M., Li, D., Shi, W., Li, J., Ning, T. & Duan, Y. ikan.J. Biol Ikan.72: 1101-1121. https://doi.org/
2016. Identifikasi Larva Helicoverpa assulta 10.1111/j.1095-8649.2007.01770.x
dan H. Armigera (Lepidoptera: Noctuidae)
Melalui Perbedaan Morfologi dan Barcoding Sarkar, P., Islam, MJ, Habib, AHM, Neogi, AK &
DNA.ke-3 Int. Konf. Mat Cerdas. Habib, KA 2021. Dua Rekor Baru Ikan Kakap
Nanoteknologi. bahasa Inggrishal.306-309. (Perciformes, Lutjanidae) dari Pulau Saint
Martin, Bangladesh.J.Univ Kelautan. Cina,20:
439-444. https://doi.org/ 10.1007/s11802-02
Luthfi, OM, Pujarahayu, P., Wahyudiarto, A., Fakri,
1-4566-x
SR, Sofyan, M., Ramadhan, F., Murian, S.,
Tovani, I., Mahmud, M., Adi, D. & Abdi, F.
Simonsen, KA, Cowan, JH & Boswell, KM 2015.
2016. Biodiversitas dan populasi ikan karang
Perbedaan habitat ekologi makan ikan kakap
di perairan selat sempu sendang biru
merah (Lutjanus campechanus, Poey 1860):
kabupaten malang jawa timur.J. Kelautan: J.
perbandingan antara terumbu buatan dan alami
Mar. Sci. Teknologi.9:43-49. https://doi.org/10.
di bagian utara Teluk Meksiko.Mengepung.
21107/jk.v9i1.1019
10.1007/
biologi. Ikan,98: 811-824. https://doi.org/
s10641-014-0317-9
Madduppa, H., Ayuningtyas, RU, Subhan, B. &
Arafat, D. 2016. Dieksploitasi tetapi tidak
Suman, A., Irianto, HE, Satria, F. & Amri, K. 2017.
dievaluasi: Barcode DNA mengungkap spesies
Potensi dan tingkat pemanfaatan sumber daya
skate dan ikan pari (Chordata, Chondrichthyes) ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara
yang mendarat di pasar ikan Indonesia.Ilmu Republik Indonesia (WPP NRI) Tahun 2015 serta
Kelautan : Jurnal Ilmu Kelautan Indonesia,21: 77- Opsi Pengelolaannya.J. Kebijakan Perikanan
84. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.21.2.77- 84 Indonesia, 8:97-100. https://doi.org/10.155 78/
jkpi.8.2.2016.97-100
Miller, TL & Cribb, TH 2007. Filogenetik Thi, OT, Ha, QVD & Thuy, BD 2015. Filogenetik
hubungan beberapa kakap Indo-Pasifik hubungan kaisar (Lethrinidae) dan Snappers
(Perciformes: Lutjanidae) berdasarkan urutan (Lutjanidae) di Vietnam berdasarkan urutan DNA
DNA mitokondria, dengan komentar mitokondria. Halaman 15-16.Int. Konf. biologi.
mengenai posisi taksonomi Caesioninae. mol. Mengepung. Bahasa Inggris Makanan. Singapura
Filogenet. berevolusi.,44: 450-460. Mei. 15-16 halaman.
https://doi.org/10.1016/j.ympev.2006.10.029
Tony, F., Soemarno, S., Wiadnya, DGR & Hakim, L.
Oktaviyani, S. 2018. Mengenal marga Lutjanus, salah 2020. Keanekaragaman ikan karang di Pulau
satu komoditas unggulan dalam Halang Melingkau, Kalimantan Selatan, Indonesia.
penangkapan ikan.Oseana43: 29-39. https:// Biodiv. J. 21 (10): 4804-4812. https://doi.org/
doi.org/10. 14203/oseana.2018.Vol.43No.3.61 10.13057 /biodiv/d211046.
Wibowo, A., Panggabean, AS, Zamroni, A., Priatna, A. studi kasus perairan pesisir dekat Jakarta dan Laut
& Yusuf, HN 2018. Penggunaan barcode DNA Banda, Indonesia.Indonesia. Ikan. Res. J.,24:23-30.
untuk meningkatkan identifikasi larva ikan laut, https://doi.org/10.15578/ifrj.24.1.2018.37-44