Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314 e-ISSN 2406-7598

Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (Perciformes: Lutjanidae) yang Mendarat di


Pelabuhan Perikanan Pondokdadap Sendang Biru, Malang, Indonesia

Sapto Andriyono1*, Novian Aji Pradana2, Laksmi Sulmartiwi1, Andi Aliah Hidayani3,
Md.Jobaidul Alam4, Adrian Damora5, Ahasan Habib6

1Departemen Kelautan, Perikanan dan Fakultas Kelautan Universitas Airlangga


2 Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Jl. Wijaya Kusuma No.13 Banyuwangi, Jawa Timur 68411 Indonesia
3Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan No.Km. 10 Makassar, Sulawesi Selatan 90245 Indonesia
4Departemen Perikanan, Kementerian Perikanan dan Peternakan, Dhaka, Bangladesh
Dhaka 1205, Bangladesh
5Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala
Jl. Teuku Nyak Arief No.441, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 23111 Indonesia
6Fakultas Perikanan dan Ilmu Pangan, Universiti Malaysia Terengganu
21030 Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia
Email: sapto.andriyono@fpk.unair.ac.id

Abstrak

Kakap merupakan salah satu jenis ikan laut demersal dari keluarga Lutjanidae. Famili Lutjanidae tersebar di seluruh dunia dan saat ini mempunyai 123 spesies dalam 21 genera, salah satunya adalah genus Lutjanus (Miller dan Thomas, 2007). Sampai saat

ini, pencatatan data produksi perikanan tangkap ikan kakap di Malang masih sangat terbatas pada jenis tertentu saja. Identifikasi morfologi yang dilakukan selama ini masih sulit memperoleh hasil yang akurat karena banyaknya kemiripan antar spesies

yang diamati atau hilangnya ciri-ciri. Oleh karena itu, identifikasi molekuler diperlukan untuk mengetahui jenis kakap di kawasan tersebut dan status konservasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan kakap menggunakan pendekatan

molekuler dengan penanda gen Cytochrome Oxidase subunit I (COI). Rekonstruksi pohon filogenetik dan perhitungan jarak genetik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Mega X melalui algoritma neighbour-joining (NJ). Hasil identifikasi ikan

kakap berdasarkan pendekatan molekuler dengan barcoding DNA diketahui bahwa keempat sampel ikan kakap tersebut adalah L. gibbus, L. rufolineatus, L. bengalensis, dan L. erythropterus. Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik terlihat bahwa

sampel L. bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade tersendiri dari kedua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies

kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern. Hasil identifikasi ikan kakap berdasarkan pendekatan molekuler dengan barcoding DNA diketahui bahwa keempat sampel ikan kakap tersebut adalah L. gibbus, L. rufolineatus, L. bengalensis, dan

L. erythropterus. Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik terlihat bahwa sampel L. bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade tersendiri dari kedua spesies

Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern. Hasil identifikasi ikan kakap berdasarkan pendekatan molekuler dengan barcoding DNA diketahui bahwa

keempat sampel ikan kakap tersebut adalah L. gibbus, L. rufolineatus, L. bengalensis, dan L. erythropterus. Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik terlihat bahwa sampel L. bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus,

dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade tersendiri dari kedua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern. sampel bengalensis

berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade terpisah dari dua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk

dalam kategori Least Concern. sampel bengalensis berkerabat dekat dengan L. rufolineatus sedangkan L. gibbus, dan L. erythropterus masing-masing membentuk clade terpisah dari dua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan status konservasinya di

IUCN, keempat spesies kakap yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern.

Kata kunci:keanekaragaman, gen, identifikasi, filogenetik, kakap

Perkenalan Kakap di alam berperan sebagai salah satu ikan


predator puncak berukuran besar yang menghuni
Sendang Biru merupakan salah satu kawasan ekosistem pesisir tropis di seluruh dunia. Secara ekologis,
pesisir yang mengutamakan pengelolaan sumber daya keberadaan ikan ini penting karena berperan sebagai
perikanan laut di Kabupaten Malang, Jawa Timur predator puncak dengan kebiasaan makan yang luas. Ikan
(Andriyonodkk.,2019). Perkembangan tersebut menjadikan ini bisa memakan ikan kecil lainnya,cephalopoda, kepiting,
Sendang Biru sebagai pusat industri penangkapan udang, dan krustasea bentik lainnya untuk mengontrol
(Aliviyantidkk.,2021). Kakap merupakan salah satu ikan hasil kestabilan ekosistem perairan tempat hidupnya (Simonsen
tangkapan yang diperoleh di wilayah ini (Luthfidkk.,2016). dkk.,2015). Kakap juga merupakan salah satu komoditas
Kakap merupakan salah satu jenis ikan demersal dari perikanan tangkap yang biasa dijadikan sebagai ikan
keluarga Lutjanidae. Famili Lutjanidae yang tersebar di konsumsi yang dijual dalam bentuk ikan segar, fillet, dan
seluruh dunia saat ini mempunyai 123 spesies dalam 21 produk olahannya (Oktaviyani, 2018). Produksi ikan ini
marga, salah satunya adalah genus Lutjanus(Miller dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menyusul
Cribb, 2007). Berdasarkan karakteristik morfologi dan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang (2020),
habitatnya, 30 spesies kakap dari genus Lutjanus total produksi ikan ini mencapai 57,05 ton pada tahun 2018
ditemukan di perairan Indonesia (Allendkk., 2013, Halimdkk dan 2019 menjadi 108,24 ton.Berdasarkan data BPS
., 2020).

* ) Penulis koresponden https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms Diterima : 02-09-2022


© Ilmu Kelautan, UNDIP DOI: 10.14710/ik.ijms.27.4.307-314 Diterima : 19-11-2022
ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

Kabupaten Malang (2020), pencatatan data produksi Bahan dan metode


perikanan tangkap ikan kakap di Malang masih
sangat terbatas pada jenis tertentu. Hal ini Pengambilan sampel ikan
disebabkan sulitnya identifikasi jenis ikan di
lapangan dan pada saat pendaratan bersamaan Sebanyak 4 sampel dikumpulkan dari pasar
dengan jenis ikan lain di tempat pelelangan ikan. ikan tradisional pelabuhan perikanan Pondokdadap
Identifikasi suatu spesies dapat dilakukan secara di Sendang Biru, Malang pada pertengahan Maret
morfologis maupun molekuler. Identifikasi morfologi 2020. Semua sampel yang dikumpulkan dari nelayan
yang dilakukan selama ini masih sulit memperoleh tradisional setempat sudah mati saat dibeli. Kamera
hasil yang akurat karena banyaknya kesamaan digital digunakan untuk mengambil foto individu
spesifikasi yang diamati. Selain itu, hilangnya ciri sebelum perawatan lebih lanjut. Secara morfologi,
khas pada spesies yang diamati akibat adaptasi identifikasi dan konfirmasi spesies dilakukan dengan
terhadap lingkungan juga menjadi kendala dalam identifikasi molekuler pada penelitian ini. Tidak
mengidentifikasi suatu spesies secara morfologi diperlukan izin khusus untuk penelitian ini,
(Prehadidkk., 2015).
Ekstraksi DNA dan amplifikasi PCR
Salah satu alternatif identifikasi yang dapat Setiap spesimen telah dikumpulkan berdasarkan
dilakukan selain secara morfologi adalah identifikasi karakter morfologi dan langsung diawetkan dalam
molekuler dengan barcode DNA. DNAkode batangadalah etanol 90% untuk keperluan percobaan lebih lanjut.
metode yang disepakati secara global untuk DNA genom diekstraksi menggunakan Accuprep®
mengidentifikasi spesies tumbuhan dan hewan Genomic DNA Extraction Kit (Bioneer) sesuai dengan
berdasarkan variasi urutan DNA (Coissacdkk., 2016) dari pedoman produk. Sirip pereiopod, sekitar 1 cm
daerah pasangan basa nitrogen di Sitokrom Oksidasegen jaringan, dibedah dan dicampur dengan buffer lisis 6X,
subunit I (COI) (Powersdkk., 2018). Sejak diperkenalkan yang selanjutnya dihomogenisasi dengan TissueLyser II
pada tahun 2003, teknik barcode DNA telah menjadi gold (Qiagen). Kuantifikasi DNA genom yang dimurnikan
standard atau standar utama taksonomi molekuler (Fadli dilakukan oleh nanoDrop (Thermofisher Scientific
dkk.,2020). Barcode identifikasi berbasis DNA telah diterima D1000), dialokasi dan disimpan pada suhu -70HaiC untuk
dengan baik secara global karena berbagai kelebihannya, analisis lebih lanjut.
seperti sangat sederhana dan menggunakan alat universal
yang dapat diterapkan pada semua organisme, baik dalam Satu set primer ikan universal yang menargetkan
sampel segar maupun produk olahan (Kressdkk.,2015). wilayah sitokrom c oksidase I (COI), BCL-BCH digunakan
Beberapa contoh penelitian yang memanfaatkan teknik untuk mendapatkan urutan parsial setiap gen (Madduppa
DNA barcoding antara lain penggunaan barcoding DNA dkk.,2016). Campuran PCR (20µL) termasuk 11,2 µL air
untuk mengidentifikasi larva ikan pada berbagai tahap ultra-murni, 1 µL primer maju dan mundur (0,5 µM), 0,2 µL
Ex Taq DNA polimerase (TaKaRa, Jepang), 2 µL 10X ExTag
perkembangan (Wibowo et al., 2018), identifikasi
Buffer, 2 µL dNTPs (1 µM, TaKaRa, Jepang), dan 2 µL DNA
penemuan spesies ikan baru dan samar (Farhanadkk.,
genom sebagai cetakan. Kondisi PCR dilakukan dengan
2018), identifikasi jenis ikan yang mempunyai kesamaan
setting sebagai berikut: 95HaiC selama 5 menit pada
karakter morfologi (Bingpengdkk.,2018).
denaturasi awal, dilanjutkan denaturasi pada suhu 95HaiC
selama 30 detik dalam 40 siklus, 50HaiC selama 30 detik
dalam anil, dan 72HaiC selama 45 detik pada langkah
Barcoding DNA efektif untuk mengidentifikasi
ekstensi, dan ekstensi akhir pada 72 detikHaiC selama 5
suatu spesies dengan hasil yang cepat dan akurat
menit. Produk PCR dimurnikan dengan kit pemurnian
berdasarkan Sitokrom Oksidasesubunit I (COI), meskipun
AccuPrep®Gel (Bioneer, Korea).
spesimennya adalah larva (Lidkk., 2016). Gen COI
merupakan salah satu gen penyandi protein yang terdapat Analisis data
pada mitokondria yang mempunyai karakter khas pada
setiap spesies sehingga menjadi gen standar sebagai gen Urutan maju dan mundur diedit dan
penanda ketika mengidentifikasi suatu spesies hewan disejajarkan menggunakan MEGAX (Kumardkk.,
(Pentinsaaridkk., 2016). Oleh karena itu, gen COI pada 2018). Semua urutan kemudian diselaraskan dengan
barcode DNA memiliki dua keunggulan, tidak hanya untuk referensi pada database GenBank oleh BLASTN (//
identifikasi spesies dan untuk metabarcoding (Andújardkk., blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi). Jarak evolusi
2018), (Tandkk., 2019) juga. Oleh karena itu, penelitian berpasangan antar keluarga ditentukan dengan
tentang identifikasi ikan kakap berdasarkan penandaan metode Kimura 2-Parameter. Pohon Neighbor-
DNA gen COI perlu dilakukan untuk memberikan informasi joining (NJ) dibangun, dan analisis 1000 bootstrap
genetik. Diharapkan dapat menjadi pendukung data dalam dilakukan oleh Mega X dan jarak genetik
pengelolaan kawasan konservasi dan zona penangkapan menggunakan model substitusi nukleotida dengan
ikan di perairan Malang Selatan khususnya dari Sendang membandingkan urutan DNA satu nukleotida
Biru. dengan nukleotida lainnya (Kumardkk.,2018).

308 Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.)


ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

Hasil dan Diskusi


Rekonstruksi pohon filogentik
Identifikasi morfologi
Berdasarkan hasil rekonstruksi pohon filogenetik (Gambar
Sampel yang diperoleh dari pasar ikan 2.), sampel ikan kakap yang didaratkan di Pelabuhan
tradisional Sendang Biru adalah 4 ekor ikan kakap Perikanan Sendang Biru Pondokdadap, diperoleh 4 clades
dengan spesies yang berbeda-bedaLutjanus yang terbentuk dalam famili Lutjanidae dengan genus
bengalengsis,L.rufolinatus,L. omong kosong, Dan Lutjanus. kladeL. bengalensissecara filogenetik dekat
L.eriopterus. Perbedaan yang paling mencolok dengan cladeL.rufolinatus, sedangkan cladeL. omong
antara masing-masing spesies adalah warna dan kosongberkerabat dekat dengan clade
pola tubuh setiap sampel kakap (Gambar 1.). Selain L.eriopterus. KeduanyaL. bengalensis(MLKK3) danL.rufolinatus(
warna dan corak tubuh, identifikasi morfologi juga MLKK2) memiliki jarak genetik yang rendah dengan spesies
mengamati karakter morfometrik dan meristik pada yang dekat dari wilayah lain (Tabel 3.), namunL eriopterusasal
Malang mempunyai jarak genetik yang cukup jauh dengan
sampel ikan kakap (Tabel 1.).
spesies sam asal Australia (0,18) dan Malaysia (0,19). Sebagai
ikan yang berasosiasi dengan ekosistem terumbu karang,
Identifikasi molekuler
Lutjanusspesies ikan menjadikan terumbu karang sebagai
habitat tempat berkembang biak dan mencari makan (Halim
Identifikasi molekuler sampel ikan kakap
dkk., 2020, Tonydkk., 2020). Habitat terumbu karang akan
dilakukan dengan metode barcoding DNA. Data
mengalami spesiasi yang berbeda-beda di setiap wilayah.
sekuens yang diperoleh kemudian dianalisis dan
Kawasan Samudera Hindia mempunyai karakteristik yang
dicocokkan dengan sekuens yang terdapat pada
berbeda dengan perairan Malaysia (Laut Cina Selatan) dan
GenBank di NCBI (Pusat Informasi Bioteknologi
kawasan Australia yang dipengaruhi oleh Samudera Pasifik
Nasional) menggunakan BLASTN (Basic Local
yang menjadi penghalang utama persebaran jenis ikan laut
Alignment Search Tool Nucleotide) berdasarkan
dangkal. Pola ini dikenal sebagai spesiasi alopatrik (Rocha dan
derajat kemiripannya (Tabel 2). Berdasarkan hasil
Bowen, 2008).
analisis BLASTN, sampel MLKK1 teridentifikasi
memiliki kemiripan 96,72% dengan spesies.L. omong Keanekaragaman potensi ikan laut di Indonesia perlu
kosong(Kakap merah bungkuk) nomor akses mendapat perhatian serius (Sumandkk., 2017). Tidak hanya
MF409615, sampel MLKK2 teridentifikasi memiliki dalam pengelolaan berkelanjutan (Atmaja dan Nugroho, 2017),
kemiripan 99,19% dengan spesiesL.rufolinatus( penentuan spesies yang akurat juga merupakan suatu
Kakap garis kuning) nomor akses MN870411, sampel keharusan dalam menyediakan database yang valid pada
MLKK3 teridentifikasi memiliki kemiripan 99,54% tingkat spesies. Banyak identifikasi morfologi telah dilakukan.
denganL. bengalensis(Kakap Bengal) nomor akses Namun pada jenis ikan laut terdapat kesamaan morfologi baik
EU600137, sedangkan sampel MLKK4 teridentifikasi bentuk maupun warna sehingga menyebabkan kebingungan
memiliki kemiripan 100% denganL.eriopterus(Kakap dan ketidakkonsistenan dalam penamaan jenis ikan. Dalam
merah) nomor akses spesies GU673841. penelitian ini,

Tabel 1. Pengukuran Morfometri dan Meristik Sampel Ikan Kakap

Contoh ID
Parameter MLKK1 MLKK2 MLKK3 MLKK4
Panjang total 26,3 cm 26,8 cm 27,5cm 26,4 cm
Panjang standar 21,5cm 21,5cm 22,5 cm 20,5 cm
Panjang kepala 8 cm 8,3 cm 8,6 cm 8,2 cm
Tinggi 8,5 cm 8,6 cm 10,8 cm 11,2cm
Tinggi kepala 6,5 cm 6,8 cm 9,2 cm 8,6 cm
Tinggi pangkal ekor 2,5 cm 2,8cm 3,0 cm 2,8cm
Sirip punggung DX, 14 DX, 14 D.XI, 14 D.XI, 14
Sirip dada Hal.17 Hal.16 Hal.16 Hal.17

sirip perut VI,6 VI,6 VI,6 VI,5


sirip dubur A.III.8 A.III, 8 A.III, 8 A.III, 9
sirip ekor C.18 C.18 C.20 C.18

Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.) 309


ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

Gambar 1.Empat spesies Kakap Mendarat di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap di pasar ikan tradisional Sendang Biru, Malang Selatan.

Meja 2.Hasil BLASTN Sampel Kakap dengan Database NCBI GenBank

TIDAK. Kode sampel Nama Spesies/Nama Umum Tidak. Akses GenBank Identitas (%)
1. MLKK1 Lutjanus gibbus /Kakap merah bungkuk MF409615 96,72%
2. MLKK2 Lutjanus rufolinatus /Kakap bergaris kuning MN870411 99,19%
3. MLKK3 Lutjanus bengalensis /kakap bengal EU600137 99,54%
4. MLKK4 Lutjanus eriopterus /Kakap merah GU673841 100%

Selain pengamatan spesimen berdasarkan ciri sirip punggung terdapat 10 duri keras dan 12-13 duri
morfologi, pendekatan molekuler juga digunakan untuk lunak (Allendkk.,2013).
meningkatkan akurasi data dalam identifikasi pada
tingkat spesies. Dari 4 spesimen yang dikumpulkan, ciri Sampel MLKK3 mirip dengan spesies Lutjanus
morfologinya menunjukkan bahwa spesimen tersebut bengalensis/kakap bengal atau dikenal juga dengan
mampu diidentifikasi berdasarkan ciri morfometrinya, nama kakap kuning dengan identifikasi kunci. Badan
sehingga seluruh sampel teridentifikasi sebagaiL. ikan ini pipih, warna badan kuning cerah dengan 4 garis
bengalensis, L. rufolineatus, L. gibbus,DanL.eriopterus. putih keabu-abuan pada tiap sisi badan, terdapat
Untuk meningkatkan akurasi identifikasi, kami juga lekukan dalam pada operkulum depan, sirip ekor lebar
melakukan identifikasi molekuler pada bagian gen COI ujung lurus, mempunyai 11 duri dan 12- 14 sinar lembut
(Andriyono dan Suciyono, 2020) yang telah disepakati pada sirip punggung (Iwatsukidkk., 2016). Sampel
sebagai area universal untuk identifikasi pada tingkat MLKK4 memiliki kemiripan denganL.eriopterus/kakap
spesies. merah atau sering juga disebut dengan ikan kakap
merah. Kesamaan kunci identifikasinya berupa memiliki
Pengamatan morfologi pada keempat sampel bentuk tubuh terkompresi berwarna merah jambu
menunjukkan bahwa sampel MLKK1 mempunyai hingga merah tua mulai dari ujung kepala hingga ekor.
kemiripan denganLutjanus siamang/ kakap merah Ciri lainnya adalah ujung moncongnya agak runcing dan
bungkuk, dikenal juga dengan nama kakap jinaha. Ciri relatif kecil. Selain itu, lekukan preoperculumnya tidak
khas atau kunci identifikasi morfologi ikan ini adalah terlalu menonjol dan pada sirip punggung terdapat 11
mempunyai bentuk tubuh padat dengan warna tubuh duri keras dan 16-17 duri lunak (Sarkardkk.,2021).
merah keabu-abuan, sirip ekor bercabang jelas dengan
lobus membulat berwarna merah tua, dan pada sirip
punggung terdapat 10 duri keras dan 13-14 duri lunak. Rekonstruksi pohon filogenetik sampel ikan kakap
duri (Thidkk.,2015). Sampel MLKK2 mempunyai yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap
kemiripan denganLutjanus rufolinatus/ kakap garis Sendang Biru diperoleh 4 clades yang terbentuk dalam
kuning disebut juga kakap badur. Kunci identifikasi famili Lutjanidae dengan genus Lutjanus. klade
morfologiL.rufolinatusspesiesnya terdapat 6 garis L. bengalensissecara filogenetik dekat dengan clade
kuning pada setiap sisi tubuhnya, bentuk tubuh padat L.rufolinatus, sedangkan cladeL. omong kosong
berwarna merah pucat, ekor berwarna kuning berkerabat dekat dengan cladeL.eriopterus. Dalam
kecoklatan, dan pada bagian rekonstruksi pohon filogenetik juga terdapat clade

310 Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.)


ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

dariNemipterus virgatusspesies sebagai Berdasarkan status konservasi yang mengacu


pembanding atau outgroup. Rekonstruksi pohon pada IUCN (International Union for Conservation of
filogenetik didukung oleh hasil analisis jarak genetik Nature and Natural Resources),L. omong kosong,
suatu spesies (Akbar dan Labenua 2018). Hasil L.rufolinatus,L. bengalensis, DanL.eriopterus spesies
analisis jarak genetik menunjukkan bahwa sampel termasuk dalam kategori Least Concern atau risiko
MLKK3 mendekatiL. bengalensis Sampel EU600137 rendah (IUCN Red List, 2021). Least Concern
(China) dan LC075762 (Samudra Hindia), dengan merupakan spesies yang telah dievaluasi namun
jarak genetik 0,00 (nol). Spesimen MLKK2 berkerabat statusnya masih dalam status hampir terancam
dekat denganL.rufolinatusspesimen MN870411 punah atau dapat dikatakan tidak masuk dalam
(Indonesia) dan memiliki jarak genetik 0,01. kategori apapun. Kategori status konservasi IUCN
Spesimen MLKK1 berkerabat dekat denganL. omong
meliputi kategori kepunahan (EX), kategori
kosongMN870581 (Ambon, Indonesia), MK566973
kepunahan di alam liar (EW), kategori kritis (CR),
(Prancis) dan MF409615 (Reunion) dengan jarak
kategori terancam atau kritis (EN), kategori rentan
genetik masing-masing 0,01. Spesimen MLKK4
(VU), kategori hampir punah. terancam (NT), kategori
berkerabat dekat denganL. eriopterusspesimen
GU673841 (Indonesia) dan GU673202 (Australia) risiko rendah (LC) dan kategori kurangnya informasi
dengan jarak genetik masing-masing 0,00 dan 0,01. (DD) (https://www.iucnredlist.org/). Kemudian
Penelitian terhadap spesies Lutjanidae di berdasarkan status perdagangannya menurut CITES,
semenanjung Malaysia (Selat Malaka dan Laut Cina keempat jenis ikan kakap ini masuk dalam kategori
Selatan) juga menunjukkan adanya variasi jarak Not Evaluated, sehingga masih tergolong aman
genetik (Halimdkk.,2022). untuk diperdagangkan secara internasional.

Tabel 3.Jarak Genetik Urutan Gen COI Kakap dari Sendang Biru dengan Urutan Gen COI Kakap di NCBI GenBank

TIDAK. Nama Spesies 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13


1.MLKK1Lutjanus
omong kosong

2.MN870581L. omong kosong 0,01


(Ambon)
3.MK566973L. omong kosong 0,01 0,00
(Perancis)

4.MF409615L. omong 0,01 0,00 0,00


kosong (Reuni)
5.MLKK2Lutjanus 0,17 0,16 0,16 0,16
rufoliatus
6.MN870411 0,16 0,15 0,15 0,15 0,01
L.rufolinatus(Ambon)
7.MLKK3Lutjanus 0,17 0,16 0,16 0,16 0,07 0,06
bengalensis
8. EU600137 0,17 0,16 0,16 0,16 0,06 0,05 0,00
L.bengalensis(Cina)
9.LC075762L. 0,17 0,16 0,16 0,16 0,07 0,06 0,00 0,00
bengalensis(Indian
Laut)
10.MLKK4Lutjanus 0,18 0,17 0,17 0,17 0,17 0,16 0,18 0,17 0,18
eriopterus
11.GU673841L. 0,18 0,17 0,17 0,17 0,17 0,16 0,18 0,17 0,18 0,18 0,00
eriopterus
(Australia)

12.GU67202L. 0,19 0,18 0,18 0,18 0,18 0,17 0,19 0,18 0,19 0,19 0,01 0,01
eriopterus
(Malaysia)

13.KP112336.Nemipterus 0,24 0,23 0,23 0,23 0,21 0,20 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,20
virgatus(Cina)

Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.) 311


ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

Kesimpulan Studi keanekaragaman di sekitar tempat pendaratan ikan


Pondok Dadap, Malang, Indonesia.Keanekaragaman
Berdasarkan morfologi dan molekuler hayati. J. 20(12): 3772-3781. https://doi.org/10.13057/
identifikasi, jenis-jenis kakap yang mendarat di perairan biodiv/d201241
Sendang Biru, Malang SelatanLutjanus bengalensis,
L.rufolinatus,L. omong kosong, DanL.eriopterus. Andújar, C., Arribas, P., Yu, DW, Vogler, AP &
Berdasarkan hasil penyusunan pohon filogenetik dapat Emerson, BC 2018. Mengapa barcode COI
diketahui bahwaL. bengalensissampel berkaitan erat harus menjadi metabarcode DNA komunitas
denganL.rufolinatusketikaL. omong kosong, Dan untuk metazoa.mol. Ekol.,27: 3968–3975
L.eriopterus masing-masing membentuk clade terpisah https://doi.org/10.1111/mec.14844
dari dua spesies Lutjanus sebelumnya. Berdasarkan
status konservasinya di IUCN, keempat spesies kakap Atmaja, SB & Nugroho, D. 2017. Upaya-upaya
yang ditemukan masuk dalam kategori Least Concern, pengelolaan sumber daya ikan yang
sedangkan berdasarkan status perdagangannya di berkelanjutan di Indonesia.J. Kebijakan
CITES, keempat spesies tersebut masuk dalam kategori Perikanan Indonesia, 3:101-113. https://
Not Evaluated. doi.org/ 10.15578/jkpi.3.2.2011.101-113

Pengakuan Bingpeng, X., Heshan, L., Zhilan, Z., Chunguang, W.,


Yanguo, W. & Jianjun, W. 2018. Barcoding
Kami mengucapkan terima kasih kepada program DNA untuk identifikasi spesies ikan di Selat
penelitian dana internal PUF Research Grant 2020 dari Taiwan.PloS Satu,13: e0198109. https://
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga doi.org/ 10.1371/journal.pone.0198109
yang telah memberikan dukungan dalam penelitian ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Coissac, E., Hollingsworth, PM, Lavergne, S. &
tim peneliti yang telah membantu pengambilan sampel di Taberlet, P. 2016. Dari barcode ke genom:
Malang Selatan, Jawa Timur memperluas konsep barcode DNA.mol. Ekol.,
25: 1423–1428 https://doi.org/10.11 11/
Referensi mec.13549

Fadli, N., Nor, SAM, Othman, AS, Sofyan, H. &


Akbar, NN & Labenua, R. 2018. Keragaman genetik
Muchlisin, 2020. Barcoding DNA ikan karang
ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di
yang penting secara komersial di Pulau Weh,
perairan laut Maluku Utara.Depik7: 164-176.
Aceh, Indonesia.Rekan J.8: e9641. https://
https://doi.org/10.13170/depik.7.2.11156
doi.org/10.7717/peerj.9641
Aliviyanti, D., Semedi, B., Yona, D., Asadi, MA,
Kasitowati, RD, Dewi, CSU, Lutfi, OM & Farhana, NS, Muchlisin, ZA, Duong, TY, Tanyaros,
Isdianto, A., 2021. Upaya Penguatan S., Page, LM, Zhao, Y., Adamson, EA,
Khaironizam, M., de Bruyn, M. & Siti AMN,
Manajemen Pemasaran Hasil Perikanan
2018. Mengeksplorasi keanekaragaman
Berbasis Media Online di TPI Sendangbiru,
tersembunyi di Dermogenys spp.
Kabupaten Malang, Indonesia.Abdi
(Beloniformes: Zenarchopteridae) melalui
ahli geomedis,1(2): 59-67. https://doi.org/10.
barcode DNA.Sains. Reputasi., 8:1-11. https://
23917/abdigeomedisains.v1i2.199
doi.org/10.1038/s415 9 8-018-29049-7
Allen, GR, Erdmann, MV, Randall, JE, Ching, P.,
Rauzon, MJ, Hayashi, LA, Thomas, MD, Halim, LJ, Rahim, I., Mahboob, S., Al-Ghanim, KA,
Robertson, DR, Taylor, L. & Coste, M., 2013. Asmiaty, AMAT & Naim, DM 2022. Hubungan
filogenetik ikan kakap merah komersial (
Ikan karang di Hindia Timur.Filsafat Timur
Lutjanidaesp.) dari tiga wilayah laut.J.Raja
dan Barat,63(2): hal. 1292
Saud. Universitas. Sains.,34: hal.101756.
Andriyono, S. & Suciyono, S. 2020. Molekuler https://doi.org/10.1016/j.jksus.2021.101756
Identifikasi dan Rekonstruksi Pohon
Filogenetik Ikan Laut dari Kawasan Lahan Halim, A., Loneragan, NR, Wiryawan, B., Hordyk,
Basah Esensial Banyuwangi, Indonesia.Mesir. AR, Sondita, MFA & Yulianto, I., 2020. Evaluasi
perikanan kerapu (Serranidae) dan kakap
J.Aquat. biologi. Ikan,24: 427-439. https://
(Lutjanidae) dengan data terbatas di Segitiga
doi.org/10.21608/ejabf.2020.87032
Terumbu Karang, Indonesia bagian timur.Reg.
Andriyono, S., Alam, MJ & Kim, HW 2019. Pejantan. Mar.Ilmu.,38: hal.101388. https://doi.org/
Metabarcoding DNA Lingkungan (eDNA): 10.10 16/j.rsma.2020.101388

312 Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.)


ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

Iwatsuki, YUKIO, Al-Mamry, JM & Heemstra, PC Pentinsaari, M., Salmela, H., Mutanen, M. & Roslin, T.
2016. Keabsahan ikan kakap garis biru, 2016. Evolusi molekuler dari penanda taksonomi (COI)
Lutjanus oktolineatus(Cuvier 1828) dan yang diadopsi secara luas di seluruh pohon kehidupan
spesies terkait,L. bengalensis(Bloch 1790) hewan.Sains. Reputasi.6: 1-12. https://doi.org/10.1038/
dengan spesies baru (Pisces; Lutjanidae) dari srep35275
Laut Arab.Zootaksa, 4098: 511-528. https://
doi.org/10.11646/zootaxa.4098.3.5 Powers, T., Harris, T., Higgins, R., Mullin, P. & Powers,
K. 2018. Penemuan dan Identifikasi Spesies
Kress, WJ, García-Robledo, C., Uriarte, M. & Menggunakan Barcoding DNA COI.J.Nematol.50:
Erickson, DL, 2015. Barcode DNA untuk ekologi, 399- 412.https://doi.org/10.21307/jofnem-2018-029
evolusi, dan konservasi.Tren Ekol. berevolusi.,
30:25-35. https://doi.org/10.1016/j.tree.2014. Prehadi, P., Sembiring, A., Kurniasih, EM, Rahmad,
10.008 R., Arafat, D., Subhan, B. & Madduppa, HH 2015.
Barcoding DNA dan rekonstruksi filogenetik spesies
Kumar, S., Stecher, G., Li, M., Knyaz, C. & Tamura, K.. hiu yang didaratkan di lokasi pendaratan perikanan
2018. MEGA X: analisis genetika evolusi molekuler Muncar dibandingkan dengan pelabuhan perikanan di
di seluruh platform komputasi.mol. biologi. Jawa bagian Selatan.Keanekaragaman hayati. J.,16(1):
berevolusi.,35(6): hal.1547. https://doi.org/10.1093/ 55-61. https://doi.org/10.13057/biodiv/d160107
molbev/msy096
Rocha, L. & Bowen, B. 2008. Spesiasi pada terumbu karang

Li, Q., Li, M., Li, D., Shi, W., Li, J., Ning, T. & Duan, Y. ikan.J. Biol Ikan.72: 1101-1121. https://doi.org/
2016. Identifikasi Larva Helicoverpa assulta 10.1111/j.1095-8649.2007.01770.x
dan H. Armigera (Lepidoptera: Noctuidae)
Melalui Perbedaan Morfologi dan Barcoding Sarkar, P., Islam, MJ, Habib, AHM, Neogi, AK &
DNA.ke-3 Int. Konf. Mat Cerdas. Habib, KA 2021. Dua Rekor Baru Ikan Kakap
Nanoteknologi. bahasa Inggrishal.306-309. (Perciformes, Lutjanidae) dari Pulau Saint
Martin, Bangladesh.J.Univ Kelautan. Cina,20:
439-444. https://doi.org/ 10.1007/s11802-02
Luthfi, OM, Pujarahayu, P., Wahyudiarto, A., Fakri,
1-4566-x
SR, Sofyan, M., Ramadhan, F., Murian, S.,
Tovani, I., Mahmud, M., Adi, D. & Abdi, F.
Simonsen, KA, Cowan, JH & Boswell, KM 2015.
2016. Biodiversitas dan populasi ikan karang
Perbedaan habitat ekologi makan ikan kakap
di perairan selat sempu sendang biru
merah (Lutjanus campechanus, Poey 1860):
kabupaten malang jawa timur.J. Kelautan: J.
perbandingan antara terumbu buatan dan alami
Mar. Sci. Teknologi.9:43-49. https://doi.org/10.
di bagian utara Teluk Meksiko.Mengepung.
21107/jk.v9i1.1019
10.1007/
biologi. Ikan,98: 811-824. https://doi.org/
s10641-014-0317-9
Madduppa, H., Ayuningtyas, RU, Subhan, B. &
Arafat, D. 2016. Dieksploitasi tetapi tidak
Suman, A., Irianto, HE, Satria, F. & Amri, K. 2017.
dievaluasi: Barcode DNA mengungkap spesies
Potensi dan tingkat pemanfaatan sumber daya
skate dan ikan pari (Chordata, Chondrichthyes) ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara
yang mendarat di pasar ikan Indonesia.Ilmu Republik Indonesia (WPP NRI) Tahun 2015 serta
Kelautan : Jurnal Ilmu Kelautan Indonesia,21: 77- Opsi Pengelolaannya.J. Kebijakan Perikanan
84. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.21.2.77- 84 Indonesia, 8:97-100. https://doi.org/10.155 78/
jkpi.8.2.2016.97-100

Miller, TL & Cribb, TH 2007. Filogenetik Thi, OT, Ha, QVD & Thuy, BD 2015. Filogenetik
hubungan beberapa kakap Indo-Pasifik hubungan kaisar (Lethrinidae) dan Snappers
(Perciformes: Lutjanidae) berdasarkan urutan (Lutjanidae) di Vietnam berdasarkan urutan DNA
DNA mitokondria, dengan komentar mitokondria. Halaman 15-16.Int. Konf. biologi.
mengenai posisi taksonomi Caesioninae. mol. Mengepung. Bahasa Inggris Makanan. Singapura
Filogenet. berevolusi.,44: 450-460. Mei. 15-16 halaman.
https://doi.org/10.1016/j.ympev.2006.10.029
Tony, F., Soemarno, S., Wiadnya, DGR & Hakim, L.
Oktaviyani, S. 2018. Mengenal marga Lutjanus, salah 2020. Keanekaragaman ikan karang di Pulau
satu komoditas unggulan dalam Halang Melingkau, Kalimantan Selatan, Indonesia.
penangkapan ikan.Oseana43: 29-39. https:// Biodiv. J. 21 (10): 4804-4812. https://doi.org/
doi.org/10. 14203/oseana.2018.Vol.43No.3.61 10.13057 /biodiv/d211046.

Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.) 313


ILMU KELAUTAN: Jurnal Ilmu Kelautan IndonesiaDesember 2022 Jilid 27(4):307-314

Wibowo, A., Panggabean, AS, Zamroni, A., Priatna, A. studi kasus perairan pesisir dekat Jakarta dan Laut
& Yusuf, HN 2018. Penggunaan barcode DNA Banda, Indonesia.Indonesia. Ikan. Res. J.,24:23-30.
untuk meningkatkan identifikasi larva ikan laut, https://doi.org/10.15578/ifrj.24.1.2018.37-44

314 Identifikasi Molekuler Ikan Kakap (S. Andriyono dkk.)

Anda mungkin juga menyukai