Abstrak
Dikenal sebagai salah satu negara dengan mega-biodiversitas tertinggi, Indonesia juga tercatat
memiliki kekayaan jenis ikan nomor tiga di dunia, setelah Brasil dan Cina. Sumber daya alam
yang tidak dapat dipulih ini, berupa kekayaan jenis ikan; merupakan tanggung jawab bersama
selaku bangsa. Karenanya, berbagai kondisi yang menekan perkembangan kekayaan jenis ikan
asli, perlu mendapat perhatian yang serius. Satu diantaranya adalah kehadiran jenis ikan asing
invasif yang masuk ke perairan tawar: danau dan sungai; baik disengaja/terprogram maupun
tidak disengaja masuk kedalam perairan. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengulas
kondisi terkini ancaman dari jenis ikan asing invasif terhadap keberlanjutan biodiversitas perairan.
Hasil dari tulisan ini adalah berbagai upaya yang dapat dilaksanakan untuk mempertahankan
keberlanjutan biodiversitas perairan, khususnya perairan tawar.
Abstract
Known as one of the highest mega-biodiversity countries, Indonesia also noted as the third
countries over the world which have fish spesies richness, after Brazil and China. This non-
renewable natural resouces, such as fish spesies richness; is our responsibility as a nation.
Therefore, because of many various pressing development conditions of Indonesian native fish
spesies, need to get serious attention. One of them is attendance invasive aline spesies that
enters to aquatic freshwater, for example lake, reservoir and rivers; whether intentional or not
enters to aquatic waters. That is why, the objectives of this paper is to review the latest threat
conditions of alien invasive spesies presence to sustainability aquatic biodiversity. Result from
this papers are various efforts that can be implemented to maintain the sustainability of aquatic
biodiversity, especially in freshwater.
Penulis korespondensi
Lenny S Syafei | lenny.syafei@gmail.com
145
Ikan Asing Invasif, Tantangan Keberlanjutan Biodiversitas Perairan
(a)(b)
Gambar 1. Ikan endemik dari Danau Laut Tawar, Aceh:
(a) Puntius tawarensis (b) Rasbora tawarensis
(sumber foto; Muchlisin 2010)
.
Gambar 2. Ikan endemik dari Danau Toba, Sumatera Utara
Ikan Batak, Neolissochilus thienemanni
(sumber foto; Thomas 1990 dalam Froese & Pauly 2018)
anak sungai yang bermuara ke Danau dan ikan sepat mutiara (Trichopodus
Toba leerii) 3. Serta satu spesies tergolong
Untuk Provinsi Jambi, Sukmono et. genting, yaitu: ikan ridiangus
al. (2017), mencatat tiga spesies hampir (Balantiocheilos melanop-terus) yang
terancam punah, yaitu: ikan lais kaca terdapat di perairan Hutan Harapan di
(Kryptoperus minor), ikan parang-parang Jambi dapat dilihat pada Gambar 3.
bengkok (Macrochirichtys marcrochirus),
2003). Salah satunya adalah ikan bonti- mencatat ikan rono (Xenopoecilus
bonti (Paratherina striata Aurich) yang oophorus) sebagai salah satu ikan
dapat dilihat pada Gambar 7. endemik di perairan Danau Poso yang
Masih di Pulau Sulawesi, tepatnya dapat dilihat pada Gambar 8. Lebih lanjut
di perairan Danau Poso, Provinsi dijelaskan Rahardjo (2016) bahwa pada
Sulawesi Tengah; Rahardjo (2016) tahun 2016 masih tercatat sembilan
Gambar 10. Ikan endemik dari perairan Sungai Prafi, Manokwari, Papua
Ikan Pelangi Arfak (Melanotaenia arfakensis)
(sumber foto: dokumentasi pribadi E. Manangkalangi)
spesies ikan endemik penghuni Danau Prafi, Manokwari, di bagian timur laut
Poso, sedangkan satu spesies ikan Kepala Burung (Vogelkop), Pulau Papua.
endemik Danau Poso telah dinyatakan Tampilan ikan pelangi arfak, atau nama
punah, yaitu: Adrianichthys kruyti Weber ORNDO VHWHPSDW GLVHEXW LNDQ ³$QJJLFDN´
1913. Selain itu, Neilsen et al. (2009) dalam Bahasa Suku Arfak, dapat dilihar
melaporkan ditemukannya spesies baru pada Gambar 10, yang merupakan
di perairan payau pada gua-gua di Pulau dokumentasi pribadi Manangkalangi.
Muna, Sulawesi Tenggara, yaitu ikan Selain itu, ditemukan ikan endemik
buta dari Pulau Muna (Diancistrus pelangi korumoi (Melanotaenia parva)
typhlops), seperti terlihat pada Gambar dari perairan Danau Kurumoi Kabupaten
9. Sorong, Provinsi papua Barat (Allen et al.
Ikan endemik yang terdapat di 2008), sebagaimana terlihat pada
Pulau Papua antara lain ikan pelangi Gambar 11.
arfak (Melanotaenia arfakensis Allen Ikan endemik yang terdapat di
1990) yang terdapat di sepanjang Sungai Kepulauan Maluku, antara lain ikan hiu
Gambar 11. Ikan endemik dari perairan Danau Karamoi, Papua Barat
Ikan Pelangi Karamoi (Melanotaenia parva)
(sumber foto:Allen et al. 2008)
Gambar 12. Ikan endemik dari perairan laut bagian selatan Ternate, Halmahera
Ikan Hiu Berjalan (Hemiscyllium halmahera)
(sumber foto:Allen et al. 2013)
subspesies Cyprinus carpio chlilia adalah Pada giliran berikutnya, dapat diduga
subspesies endemik ikan mas dari danau spesies ikan lele lokal akan mendekati
di wilayah Yunan, Cina; serta subspesies punah.
Cyprinus carpio rubrofucus adalah Dengan berbagai kerugian diatas,
subspesies endemik ikan mas dari maka diperlukan langkah-langkah
ekositem perairan di wilayah Cina pencegahan dan pengendalian
Selatan (Wu Xianwen et al. 1977 dalam kehadiran atau introduksi ikan-ikan asing
Zhou at al. 2003). tanpa dicermati keuntungan dan
Pada belahan dunia lainnya, kerugian dari kegiatan tersebut;
serangan penyakit akibat introduksi ikan sebagaimana dijabarkan pada digram
asing, tercatat juga di USA; pada tahun alir upaya pengendalian spesies ikan
1958 parasit Myxobolus cerebralis invasif dalam Gambar 13. Tahapan
menyerang juvenile ikan trout dan ikan pencegahan yang perlu dilakukan adalah
salmon yang diperuntukan bagi kegiatan membangun penyamaan persepsi dari
usaha bisnis olahraga pancing; sehingga semua pemangku kebijakan, pelaku
bisnis ini mengalami kerugian (Hoffman kegiatan perikanan, dan masyarakat
2011). perikanan tentang diperlukannya sisi
Jenis ikan asing invasif sebagai pencegahan. Karena akan lebih mudah
pesaing relung makanan dan habitat dibanding mengendalikan spesies ikan
terhadap ikan asli, dapat dilihat dengan asing invasif yang disengaja maupun
semakin sulitnya diperoleh ikan lele lokal tidak disengaja; dan ternyata sudah
(Clarias batrachus). Kajian Diani (2013) masuk ke dalam suatu ekosistem
dengan menggunakan analisis penanda perairan. Setelah melakukan penyamaan
genetik berbasis RAPD-PCR, persepsi dengan semua pemangku
menyatakan bahwa saat ini di Indonesia kepentingan, maka simultan dengan
terdapat tiga kelompok besar lele, yaitu: kegiatan tersebut adalah
lele lokal, lele dumbo dan lele menginformasikan berbagai spesies ikan
sangkuriang. Sebagai ikan konsumsi, yang yang digolongkan kedalam
ikan lele yang diharapkan adalah yang kelompok ikan asing invasif, salah
tumbuh dengan cepat, tahan penyakit satunya adalah Arapaima gigas. Bila
dan kemampuan regenerasi, misal ternyata akan diputuskan adanya
fekunditas lebih tinggi; dan ternyata kegiatan introduksi ikan asing, karena
dalam beberapa hal diatas, lele lokal berbagai alasan khususnya alasan
tidak bisa bersaing; sehingga tidak ekonomis; maka perlu dicermati dengan
menjadi pilihan untuk dikembangkan. baik tentang aspek-aspek biologisnya.
CIRI-CIRI
IKAN ASING INVASIF Pembawa penyakit dalam
ekosistem perairan
1. Kelimpahan species KESEIMBANGAN
sangat tinggi MENGANCAM POPULASI
2. Masa regenerasi relatif Prodator bagi ikan asli dan POPULASI IKAN ASLI &
SOLUSI
singkat
3. Kisaran makanan sangat
ikan endemik IKAN ASLI &
IKAN ENDEMIK ---
+ ENDEMIK
LESTARI
luas Pesaing relung makan ikan
4. Keragaman genetik asli dan ikan endemik
sangat tinggi
Gambar 13. Diagram alir upaya pengendalian kehadiran ikan asing invasif