Anda di halaman 1dari 12

ADAPTASI SUHU TUBUH TERHADAP LATIHAN

DAN EFEK CEDERA DI CUACA PANAS DAN


DINGIN

By Ali Satia Graha


Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRACT menjadi dua, yaitu makhluk hidup yang memiliki


Somebody's skill to adapt in their different sur- suhu tubuh relatif konstan (homeotherms), dan
rounding environment is differing from one to makhluk hidup yang beradaptasi dengan
another; it can be seen in the level of the accli- perubahan lingkungan (poikilotherms). Hewan
matization toward the temperature. Today, we melata, dan serangga adalah contoh
have to do our activities or practices in a high poikilotherms, ketika suhu lingkungan dingin, suhu
temperature, we will lose many body's liquid. From badannya menjadi sangat rendah dan laju
that reason, body will do some of physiologic metaboliknya menurun atau bahkan tidak aktif.
mechanism to send the heat out and stabilized Akan tetapi pada suhu lingkungan yang panas,
the body temperature by paying attention and
mereka harus mencari tempat untuk berlindung
doing efforts to change the body liquid which was
atau mengalami kematian. Sedangkan makhluk
out and bring the body's mineral internally pr ex-
hidup pada level yang lebih tinggi, seperti
#;~\ ternally.
manusia, monyet, anjing, beruang, dan burung
Some of injuries which can happen when we do termasuk homeotherms. Mereka memiliki
some practices in dry area are heat cramps, heat kemampuan untuk tidak tergantung atau
syncope, heat exhaustion (there are two types:
dipengaruhi oleh suhu lingkungannya karena
water completing, salt completing), and heat
dapat memelihara suhu tubuh yang konstan.
stroke. Many sweats out from the body can cause
i' dehydration.
Keberfungsian dari sistem pengaturan suhu tubuh,
.. pada saat istirahat, aktivitas keseharian, maupun
In the other hand, if we doing some practicing in pada saat latihan, memiliki komponen utama
cold area, the body physiology adaptation is side
sebagai berikut:
system velocity decrease, the body will decrease
(1)Pusat pengaturan suhu tubuh, terdapat di
blood pale velocity on the extremity in skin sur-
sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai
face. Body's chill setting is an increasing meta-
coordinator informasi yang masuk melalui
bolic rapid caused by thyroxin and catecholamine
sensor, untuk kemudian memberikan reaksi.
release (epinephrine and nor epinephrine)
(2)Reseptor suhu atau sensor, sangat sensitive
Keywords: body's temperature, practice, injury
pada stimulus suhu (panas dan dingin) dan

. ,_)
~
effect, hot and cold weather
memberikan input pada pusat kordinasi suhu
yang terletak di sislen1 Sdrdr !JUsdl.

1
BAB I PENDAHULUAN (3)Efektor suhu atau organ, yang diperintah oleh
Berdasarkan suhu tubuh, makhluk hidup pusat koordinasi melaksanakan proses
... '
tingkat tinggi seperti hewan dan manusia dibagi pengaturan suhu (Foss, Keteyian: 1998).
·i
~I

I· 123
Adaptasi Suhu Tubuh terhadap Latihan dan Efek Cedera di Cuaca Panas dan Dingin

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh seperti terjadi suhu yang berbeda pada rectum, oleh
transport 02, metabolisme selular, dan kontraksi karenanya untuk menghasilkan pengukuran yang
otot tidak terpengaruh oleh suhu lingkungannya, lebih akurat, thermistor harus diletakan dengan
baik panas ataupun dingin selama suhu internal kedalaman 5-8 em pada rectum. Selain suhu inti,
tubuh terpelihara. Bila manusia bukan makhluk biasanya juga sering dilakukan pengukuran suhu
homeotherms, tidak mung kin akan dapat bertahan kulit. Suhu kulit (skin temperature) dipengaruhi
hidup di planet bumi ini. Maka pembahasan karya oleh lingkungan, laju metabolisme, pakaian, dan
tulis ini, akan terfokus pada adaptasi suhu tubuh tingkat hidrasi. Oleh karenanya suhu kulit merujuk
terhadap latihan dan efek cedera di cuaca panas pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas
dan dingin ke lingkungan.
Mekanisme pengaturan suhu pada tubuh,
BAB II KAJIAN PUSTAKA dapat dibedakan menjadi proses fisik dan proses
kimiawi. Prinsip kerja pada pengaturan fisik adalah
2.1. Suhu Tubuh Normal dengan melakukan pengaturan tahanan pada
Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah aliran panas, sedangkan mekanisme kerja
berkisar antara 36.5 sampai 37.5°C. akan tetapi pengaturan secara kimiawi adalah dengan
pada pagi hari bisa berkurang sampai 36°C, dan melakukan pengaturan pada laju metabolisme
pada saat latihan suhu tubuh dapat meningkat tubuh. Suhu tubuh memiliki korelasi positif dalam
sampai mendekati 40°C tanpa efek sakit, karena proporsinya secara langsung dengan jumlah panas
perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang disimpan. Ketika simpanan panas pada tubuh
yang normal. Akan tetapi, suhu tubuh juga dapat meningkat, seperti pada saat seseorang
meningkat akibat adanya perbedaan suhu mengalami demam atau sedang berolahraga,
lingkungan dan kelembaban udara yang relatif maka suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya
tinggi. ketika simpanan panas tubuh menurun, seperti
Suhu inti tubuh bi<~sanya didefinisikan sebagai pada kondisi hipothermi maka suhu tubuh pun

suhu dari hipotalamus, pusat pengaturan suhu akan mengalami penurunan.
tubuh. Metode yang paling popular digunakan Suhu rata-rata tubuh (MBT/mean body
\
untuk mengaukur suhu inti tubuh adalah secara temperature) dapat diketahui dengan melakukan
oral, meskipun memiliki beberapa kelemahan. pengukuran suhu inti dan suhu kulit. Hal tersebut
Pada saat berolahraga, peningkatan ventilasi paru dilakukan dengan cara mengukur suhu rectal, dan
akan menyebabkan terjadinya evaporasi, yang mengukur suhu kulit pada beberapa tempat di
kemudian menyebabkan penurunan suhu pada tubuh, kemudian dilakukan perhitungan dengan
thermometer, sehingga menghasilkan perhitungan rumus (Roberg, Robert: 2002).
yang tidak akurat. Metode lain yang sering
digunakan untuk pengukuran suhu inti tubuh pada MBT = (0,33 x suhu kulit) + (0,67 x suhu rectal)
saat melakukan penelitian, biasanya dengan
pengukuran pada rectal. Biasanya temperature Dalam keadaan normal suhu inti tubuh relatif
rectal lebih tinggi 0.6°C daripada suhu oral. stabil, keadaan ini dapat dipertahankan karena
Pengukuran recta! sering dianggap lebih panas yang terbentuk dari hasil metabolisme
akurat, tetapi juga masih memiliki kelemahan. tubuh secara terus menerus dikeluarkan pada
Aktivitas yang berat pada suatu kelompok otot lingkungan sekitar. Dengan demikian, terdapat
--K1 lokal akan menghasilkan suhu yang lebih tinggi keseimbangan antara pembentukkan dan
~-~,:;
pada wilayah tersebut, sehingga dapat pengeluaran panas, dan hal inilah yang

I
. ::.!
menyebabkan terjadi penyimpangan pada saat
pengukuran suhu inti tubuh. Selain itu biasanya
menyebabkan suhu tubuh relatif konstan.
Berbagai faktor penting yang berperan dalam

d
I 124
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

pembentukkan panas, antara lain peningkatan 2.2. Suhu Tubuh, Lingkungan, dan
kecepatan metabelisme pada waktu aktivitas etet, Intensitas Latihan
efek hermon pada sel meningkat, peningkatan Suhu inti tubuh sangat dipengaruhi oleh suhu
hermon norepinefrin. Peningkatan suhu inti tubuh lingkungannya. Intensitas latihan juga
yang disebabkan eleh faktor-faktor tesebut berpengaruh secara langsung pada suhu tubuh,
dieliminasi dengan pengeluaran panas melalui kulit semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan,
dan sebagian kecil melalui pernafasan, faeses, dan makin tinggi pula peningkatan suhu yang terjadi
air kencing. pada tubuh. Dalam kondisi tersebut, suhu pada
Sistem pengaturan suhu menggunakan tiga jaringan perifer tubuh (kulit dan otot)
mekanisme penting untuk menurunkan panas merefleksikan suhu lingkungan di sekitarnya.
tubuh ketika suhunya terlalu tinggi, (1) Suhu dari jaringan-jaringan perifer tubuh,
vasodilatasi, pada hampir semua area tubuh, merefleksikan laju metabolisme dan lingkungan
pembuluh darah kulit berdilatasi dengan kuat. Hal sekitar. Sebagai contoh, terjadi peningkatan suhu
ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada otot yang sedang berkontraksi, dan suhu
pada hipotalamus posterior yang menyebabkan pada daerah otot yang sedang berkontraksi
vasekokstriksi. Vasodilatasi penuh akan tersebut akan menjadi lebih tinggi bila pada saat
meningkatkan kecepatan pemindahan panas ke diberikan beban kerja dan berlatih pada suhu
kulit sebanyak delapan kali lipat. (2) Berkeringat, lingkungan yang panas.
peningkatan temperature tubuh 1"C menyebabkan Harnpir semua keberlangsungan mekanisme
keringat yang cukup banyak untuk membuang fisiologis tubuh seperti fungsi sistem saraf, sangat
sepuluh kali lebih besar kecepatan metabolisme bergantung pada suhu tubuh. Peningkatan atau
basal dari pembentukan panas tubuh. (3) penurunan suhu tubuh yang tidak normal
Penurunan pembentukan panas, mekanisme yang merupakan bencana bagi organisme tersebut.
menyebabkan pembentukan panas berlebihan, Pada suhu diatas 44°C, sel-sel parenkhim pada
seperti menggigil dan thermogenesis kimia, tubuh mulai rusak strukturnya dan berubah sifat.
,\
dihambat dengan kuat. Heat stroke dan kerusakan otak permanen dapat
Ketika tubuh terlalu dingin, sistem pengaturan terjadi jika suhu tubuh tidak dapat segera dikontrol
suhu melakukan prosedur yang sangat ke posisi normal. Pada suhu tubuh kurang dari
berlawanan dengan mekanisme penurunan panas 34°C metabolisme selular akan menu run dengan
tubuh, yaitu: (1) Vasokonstriksi kulit di se/uruh tajam, dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan
tubuh, hal ini disebabkan oleh rangsangan pusat cardiac arhytmias.
simpatis hipotalamus posterior. (2) Piloereksi.~
piloereksi berart "rambut berdiri pada akarnya." 2.3. Akliinatisasi Tubuh
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor Sepanjang hari pada awal masa pelatihan
pili yang melekat ke folikel rambut berkontraksi dalam lingkungan baru yang lebih panas, atlet
yang menyebaban rambut berdiri tegak. Hal ini memperlihatkan suatu penurunan kemampuan
tidak begitu penting pada manusia, tetapi pada untuk melakukan aktivitas latihannya dengan
hewan yang lebih rendah, berdirinya rambut durasi dan intensitas yang sama dibandingkan
memungkinkan mereka untuk membentuk lapisan dengan ketika melakukan latihan pada suatu
tebal isolator udara bersebelahan dengan kulit lingkungan yang sejuk (suhu lingkungan yang
sehingga perpindahan panas ke lingkungan sangat nyaman).
'~ ditekan. (3) Peningkatan pembentukan panas, Penurunan kemampuan membasahi kulit dan

1:
,• ·,
pembenlukan panas oleh sistem metabolisme
meningkat dengan menggigil, rangsangan
simpatis pembentukan panas, dan sekresi tiroksin.
gejt:~la dan ta11da-tanda lainnya yang disebabkan
oleh tekanan panas biasanya juga mendampingi
peristiwa ini (Hubbard dan Amstrong:

125
Adaptasi Suhu Tubuh terhadap Latihan dan Efek Cedera di Cuaca Panas dan Dingin

1998).setelah beberapa hari melakukan latihan, dan rata-rata hampir 12 liter pada hari-hari biasa.
toleransi atlet terhadap iklim panas meningkat. Apabila dalam beberapa jam seseorang
Ini terjadi ketika tubuh beradaptasi terhadap mengeluarkan keringat secara intens, dapat
kombinasi tekanan dari panas yang dihasilkan oleh mengakibatkan kelelahan pada kelenjar keringat
metabolisme internal dan suhu lingkungan yang sehingga terjadi ketidakmampuan tubuh untuk
tinggi. mengatur suhu inti. Sebagai contoh, seorang pelari
Kemampuan seseorang untuk beradatasi dan marathon rentan akan kondisi tersebut karena
melakukan latihan pada suhu lingkungan yang pelari tersebut kehilangan lima liter cairan tubuh
panas disebut sebagai Aklimatisasi tubuh terhadap selama kompetisi. Dan itu berarti bahwa pelari
pan as (heat acclimatisationjHA), tergantung pada dapat mengalami kehilangan cairan tubuh
seberapa besar perubahan suhu yang diakibatkan sebanyak 6-10% dari massa tubuhnya.
oleh perubahan lingkungan dan respon biologis Salah satu metode lama yang masih sering
seseorang, proses aklimatisasi mungkin akan digunakan untuk membantu tubuh dalam rangka
terjadi selama beberapa hari sampai beberapa beraklimatisasi adalah bila seorang petinju
bulan, berbeda pada satu indivudi dan individu meletakan handuk di kepala, atau mandi beberapa
lainnya. Aklimasi panas mungkin menghasilkan saat sebelum pertandingan, adalah salah satu
respon yang sama dengan aklimatisasi, namun upaya memfasilitasi proses perpindahan panas
aklimasi dicapai dengan cara mengawasi dan secara konduksi. Satu-satunya potensi
mengatur suhu lingkungan. pengecualian untuk proses evaporasi tubuh
Suatu studi perbandingan respon fisiologis seseorang yang beraklimatisas: dapat ditopang
sebelum dan setelah HA menunjukkan bahwa dengan penggantian cairan dalam jumlah yang
adaptasi terjadi selama ketika seseorang berlatih cukup. Tujuan penggantian cairan yang utama
pada intensitas yang terkendali sebesar 40 sampai akan memelihara protein plasma sehingga
95% dari maksimal aerobic power (V02max): peredaran dan berkeringat dapat terlaksana pada
pengurangan detak jantung, berkurang tingkatan optimal. Mengkonsumsi cairan selama
r
temperatur inti badan, meningkatnya toleransi latihan dapat meningkatkan aliran darah ke kulit
terhadap waktu latihan, meningkatnya volume untuk mendinginkan dengan lebih efektif dan tidak
·) plasma, dan berkurangnya beban psikologis terikat pada perubahan didalam volume plasma.
tentang penggunaan dirasa (perceived exertion) Mengkonsumsi air secara ekstra atau
• ·.~J
(wegner: 1998). Juga dilaporkan bahwa hyperhydration sebelum melakukan latihan
~~ ' peningkatan pengeluaran keringat, peningkatan didalam suatu lingkungan panas memberikan
dan penurunan kepekaan keringat (yaitu beberapa perlindungan sebab dapat menunda
pelepasan keringat menyatakan setiap derajat kemungkinan terjadinya dehidrasi, peningkatan
peningkatan temperatur badan inti), dan keluaran keringat selama berlatih, dan membuat
berkurangnya sodium klorida (Nacl) melalui kenaikan suhu inti pada tubuh lebih kecil (Mack
keringat dan air seni juga teramati selama HA. 1994). Dianjurkan untuk mengkonsumsi 400
Hasil dari perubahan ini menggambarkan sampai 600ml air, 20 menit sebelum latihan.
perpindahan panas dari inti badan kepada kulit, Keringat adalah hypotonic kepada cairan tubuh,
dan akhirnya kepada lingkungan. tujuan menggantikan air adalah jauh lebih utama
Beberapa jam latihan di dalam suatu untuk menggantikan mineral-mineral tubuh yang
\· <..
lingkungan panas menyebabkan dehidrasi dari ikut keluar.
kedua faktor, intrasellular dan extrasellular Aklimatisasi terhadap panas oleh tubuh

I
'1~>-'
... ,,
~-~·,
'
kompartemen. Di dalam proses aklimatisasi
seseorang kehilangan air melalui berkeringat,
mencapai tiga liter per jam selama latihan keras
biasanya terjadi dalam kurun waktu 7-14 hari,
karena efek fisiologi utamanya terjadi juga pada
rentang waktu tersebut. Untuk memulai latihan

126
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

pada tempat baru yang lebih panas, sebaiknya wanita yang tidak melakukan olahraga dengan
intensitas dan volume latihan dikurangi terlebih teratur dibandingkan dengan wanita yang
dahulu dari porsi normal, kemudian ditingkatkan melakukan olahraga secara teratur dan intensitas
sedikit demi sedikit. Intensitas dan durasi lebih tinggi hubungannya dengan kapasitas
pemanasan juga harus dikurangi untuk menjaga aerobic mereka.
suhu inti tubuh dari peningkatan berlebih sebelum Lemak Tubuh. Kelebihan lemak tubuh adalah
latihan penuh. suatu kewajiban ketika melakukan aktivitas di
Suatu penelitian yang berkait dengan suatu lingkungan panas, sebab panas yang
aklimatisasi tubuh terhadap panasyang telah dihasilkan oleh lemak lebih besar dibanding otot.
dilakukan pada atlet bola basket putra SMU Talaga Lagipula insulator lemak memperlambat hantaran
1 Majalengka berjumlah 20 orang, diberika panas melalui konduksi ke permukaan tubuh.
perlakuan aklimatisasi suhu dengan mengukur Akhirnya orang yang gemuk mempunyai rasio area
kebugaran jasmani di dua tempat yang bersuhu permukaan yang lebih kecil untuk penguapan
sejuk dan panas. Hasil penelitian menunjukkan keringat dibandingkan dengan seseorang yang
bahwa aklimatisasi untuk setiap komponen lebih kecil atau kurus.
kebugaran jasmani dicapai dalam waktu yang
2.4. Latihan Pada Cuaca Panas
tidak bersamaan. Daya tahan otot lokal dan
Manusia memiliki kemampuan untuk
kelentukan dicapai pada hari ke-2, kecepatan,
melakukan latihan baik di lingkungan yang dingin
daya ledak, daya tahan umum pada hari ke-6,
dan panas. Misalnya pada cabang tertentu, seperti
dan kelincahan pada hari ke-8. artinya aklimatisasi
pemain sky yang menuruni lereng curam pada
atlet bola basket tersebut tercapai pada hari ke-
8, namun tngkat kebugaran jasmani yang paling
suhu lingkungan dibawah oac. begitu juga pelari
marathon yang terkadang harus berlari pada iklim
mendekati hasil yang dicapai pada suhu nyaman
gurun yang sangat panas, lebih dari 37°C (atau
tercapai pada hari ke-10.
setara dengan suhu internal tubuh normal).
·1
Usia. Suatu studi yang melakukan
~
Manusia terkadang harus berjuang untuk
pengontrolan terhadap beberapa faktor seperti
melakukan aktivitasnya pada suhu yang lebih
komposisi dan ukuran tubuh, tingkatan kebugaran
panas atau lebih dingin. Suhu rata-rata di
aerobik, derajat kemampuan aklimatisasi,
Unisofyet dan Kanada kurang dari 0°C, pada
menunjukkan sangat sedikit atau hamper tidak
musim dingin suhu udara sangat rendah sehingga
ada pengaruh usia dengan kemampuan
dapat menimbulkan pembekuan kulit. Sedangkan
pengaturan suhu atau kemampuan untuk
di beberapa negara seperti Australia, Barat Daya
menyesuaikan pada iklim (aklimatisasi). Akan
Amerika, negara-negara Timur tengah, dan India
tetapi atlet yang lebih tua tidak dapat secara
memiliki suhu udara yang sangat panas, terutama
efektif mampu melakukan pemulihan dari
pada musim panas suhu udara berkisar antara
dehidrasi, dihubungkan dengan suatu kontrol
43°-49"C. Pada daerah gurun, populasi makhluk
dahaga. Ini bisa membuat mereka cenderung lebih
yang hidup didalamnya harus memiliki
rentan terkena status hypohydrasi kronis,
kemampuan beradaptasi pada suhu yang sangat
sehingga menyebabkan kekurangan volume
panas di siang hari, dan suhu yang sangat dingin
plasma dari kondisi optimal yang akan
di malam hari (A. Purba, 2006).
mempengaruhi kemampuan thermoregulatory
Tubuh kita dapat mentoleransi perubahan suhu
(Mack 1994).
yang terjadi di lingkungannya karena memiliki
w Jenis Kelamin. Secara umum, kcmampuun
kemampuan untuk mengontrol suhu tubuh. Ketika

1
.,~,,

aklimatisasi pada wanita dan laki-laki hampir


suhu lingkungan dingin, kita dapat memelihara
sama. Menurut penelitian Frye dan Kaman 1981
suhu tubuh dengan cara meningkatkan produksi
. 1 menyatakan bahwa kemampuan aklimatisasi pada

127
Adaptasi Suhu Tubuh terhadap Latihan dan Efek Cedera di Cuaca Panas dan Dingin

panas tubuh dan memakai pakaian berlapis. Ketika walaupun sebanding dengan intensitas pekerjaan
suhu lingkungan panas, tubuh kita akan (dan laju metabolisme), tetapi tidak tergantung
meningkatkan pengeluaran panas dengan pada suhu lingkungan.
mengeluarkan keringat, meningkatkan aliran Peningkatan panas yang terjadi pada tubuh
darah ke kulit, dan dengan melepaskan atau saat berolahraga akan menyebabkan rangsangan
meminimalkan pakaian yang digunakan. pada hipotalamus, sebagai respon akhir akan
Peningkatan suhu lingkungan mengurangi terjadi vasodilatasi pembuluh darah kulit dan
gradien suhu yang yang berkenaan dengan panas peningkatan produksi keringat. Peningkatan aliran
antara suhu lingkungan dan suhu permukaan kulit darah kulit berperan penting dalam pengeluaran
dan antara suhu permukaan kulit dan suhu inti panas tubuh. Proses pengeluaran panas tersebut
tubuh. Semua hal tersebut menahan pelepasan akan lebih efektif apabila terdapat prbedaan suhu
panas dari tubuh. Kita sudah mengetaui bahwa tubuh 2°C lebih tinggi daripada lingkungan
suhu tubuh dapat meningkat, ketika suhu dari sekitarnya. Penguapan keringat merupakan upaya
lingkungan lebih tinggi dibanding suhu dari kulit. tubuh yang terpenting untuk menurunkan suhu
Selai itu juga, peningkatan kelembaban dapat tubuh pada waktu melakukan aktivitas fisik,
menghadirkan suatu penghalang terjadinya khususnya olahraga.
pelepasan panas tubuh melalui mekanisme eva- Kemampuan tubuh untuk dapat berdaptasi
porasi. Seperti yang suda didiskusikan sebelumya, terhadap suhu panas lingkungannya sangat
hal tersebut dilakukan dengan menurunkan bergantung pada beberapa faktor yang
gradien tekanan uap antara kelembaban udara mempengaruhi cepat lambatnya penguapan
dan kelernbaban pada kulit kita (melalui keringat). keringat, misalnya suhu dan kelembaban udara
Selama latihan dalam jangka waktu yang lama yang sekeliling yang dapat meyebabkan
di suatu lingkungan yang panas, dapat menjadi penguapan keringat terganggu. Akibatnya,
penghalang pelepasan panas dan meningkatkan sebagian besar keringat tidak menguap, tetap
suhu rectal dan seringkali membatas1 kemampuan menetes. Dalam keadaan ini, keringat yang
t . seseorang untuk melaksanakan pekerjaan di terbentuk tidak mengalami penguapan sehingga
lingkungan tersebut. Selama seseorang mela- tidak efektif dalam menurunkan panas tubuh.
\
kukan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses
pendek, dan ketika produksi panas tubuh melebihi pengeluaran keringat adalah umur, jenis kelamin,
kemampuan untuk mengeluarkan panas tersebut jumlah kelenjar keringat, dan tingkat aklimatisasi
secara fisik ( evaporasi, konduksi), kelelahan fisik seseorang.
pada umumnya terjadi sebelum suhu rectal dapat
2.5. Efek Cedera yang Timbul Akibat
menjangkau suatu batasan atau tingkatan yang
berbahaya.
Suhu yang Panas
Konsekuensi yang terjadi bila seseorang
Pada suatu lingkungan yang dingin atau sejuk,
melakukan olahraga atau aktivitas fisik di tempat
aktivitas yang dapat dilakukan selama satu jam
bersuhu panas adalah bukan hanya berpengaruh
atau lebih biasanya dibatasi oleh suatu
pada penurunan pencapaian dari aktivitas
peningkatan berlebih pada suhu internal atau suhu
tersebut, tapi juga meningkatkan resiko terserang
rectal. Dalam kondisi seperti ini hampir semua
salah satu atau beberapa jenis penyakit yang
panas yang dihasilkan dari proses metabolisme
ditimbulkan oleh suhu yang panas. Kekacauan
dapat dengan mudah dikeluarkan oleh sistem
-c.:..j yang dapat terjadi pada tubuh kita adalah: heat
sirkulasi tubuh dan sudomotor (berkeringat).
;;:;;.-;;,4
cramps (kram panas ), heat syncope (penyingkatan
Sesungguhnya, ketika berolahraga di lingkungan

I. ·~
dengan suhu dingin sampai lingkungan yang
hangat peningkatan suhu rectal selama latihan,
ucapan panas), heat exhaoustion (terdapat dua
tipe: penghabisan air, penghabisan garam), heat

128
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

stroke (serangan panas). Pengeluaran keringat Heat Stroke (serangan panas) merupakan
berlebih pada saat kita melakukan olahraga, juga kegagalan dari hipotalamus sebagi pusat
dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi (Foss, pengontrolan suhu dalam menghadirkan suatu
Keteyian: 1998. Robegrs, Roberts: 2002). keadaan darurat medis utama. Hal tersebut
Heat cramps (kram panas) ditandai oleh terutama disebabkan oleh suatu kegagalan
kekejangan dan pemaksaan tanpa disengaja sudomotor pusat (pusat pengaturan keringat
(spasmus) pada kelompok otot yang digunakan didalam hipotalamus), yang kemudian
selama latihan. Hal tersebut terjadi karena adanya mengakibatkan peningkatan suhu tubuh yang
suatu perubahan dalam hubungan kalium dan sangat besar, dalam kaitan dengan ketiadaan
sodium di selaput otot dan diakibatkan oleh pendingingan melalui evaporasi. Ditandai oleh
pengeringan dan kehabisan garam. Secara khusus suatu temperatur inti tubiuh yang tinggi (>41°C),
biasanya terjadi pada orang-orang yang kulit panas, kering, dan keadaan pingsan atau
menjalankan aktivitas atau latihan yang berat dan kebingungan ekstrim. Komplikasi dari heat stroke
mengeluarkan banyak keringat, gejala ini lebih meliputi: pingsan, tekanan pada sistem saraf
sering terjadi pada individu-individu yang tidak pusat, kelainan fungsi tubuh mata gelap, disfungsi
dapat beraklimatisasi dengan baik. ginjal, myoglobinuria, pembekuan/pengentalan
Heat Syncope ditandai oleh suatu kelemahan darah lemah, kerusakan pada, muntah-muntah,
umum dan kelelahan, hypotensi (tekanan darah dan diare.
rendah), penglihatan yang kabur, muka pucat Sekitar 60 persen berat badan man usia terdiri
(kepucatan), penyingkatan ucapan (mengacu dari cairan. Setiap hari, sekitar 1J liter cairan di
pada berkurangnya kesadaran), dan peningkatan dalam tubuh keluar melalui urine, sekitar seribu
suhu inti dan suhu kulit. mililiter keluar melalui usus (tinja), dan sekitar
Heat exhaustion- water depletion. Lelah satu liter keluar melalui keringat dan pernafasan.
kepanasan - yang diakibatkan oleh kehilangan Cairan yang keluar tersebut akan digantikan oleh
cairan, ditandai oleh adanya pengurangan cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui
keringat, penurunan berat badan yang cukup makanan dan minuman, yakni sebanyak tiga liter
·--...
banyak, mulut dan lidah terasa kering ("mulut per hari. Jika cairan yang keluar dari tubuh terjadi
kapas"), kehausan, peningkatan suhu inti dan secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan
suhu kulit, kelemahan dan hilangnya koordinasi. cairan yang masuk, maka terjadilah dehidrasi
Tanda-tanda yang lain adalah air seni sangat (kekurangan cairan tubuh).
kental, hampir menyerupai warna jeruk. Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh
Heat exhaustion- salt depletion. Lelah lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan
kepanasan - yang diakibatkan oleh kehabisan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium
garam ditandai oleh adanya sakit kepala, dalam darah meningkat. Pada beberapa keadaan,
kepeningan, kelelahan, perasaan mual, muntah- cairan tubuh yang hilang dapat terjadi dalam
muntah dan diare, penyingkatan ucapan, dan jumlah besar seperti pada saat diare, muntah,
kram otot. Lelah kepanasan - yang diakibatkan demam atau berolahraga dalam waktu lama. Dan
oleh kehabisan garam membahayakan, pada bila tidak cepat diatasi, dengan menambah cairan
umumnya berkembang antara 3-5 hari. Hal ini ke dalam tubuh, maka dapat terjadi dehidrasi.
dapat terjadi pada individu yang bahkan sudah Pada kasus yang berat, saat tubuh mengalami
beraklimatisasi, diakibatkan oleh suatu kehilangan dehidrasi tapi kita tidak dapat menggantikan
-1~ -. ~ volume akut dan ketidak-mampuan sistem cairan itu dengan minum atau makan seperti

i
peredaran darah untuk memberikan kompensasi biasanya, maka diperlukan 'penggantian cairan
yang bersamaan pada saat terjadinya vasodilatasi segera dengan cara lain yaitu dengan infus.
pada kulit dan otot skelet yang aktif.
·'
..l

129
Adaptasi Suhu Tubuh terhadap Latihan dan Efek Cedera di Cuaca Panas dan Dingin

Dehidrasi dapat dibagi ke dalam tiga kelompok: Gambarl. Skema hubungan dehidrasi dengan
terjadinya gangguan tubuh akibat panas
ringan, sedang, dan berat. Dehidrasi ringan terjadi
jika cairan yang hilang sebanyak 5% dari berat latihan pada suhu panas

badan, dehidrasi sedang jika cairan yang hilang


antara 5% sampai 10% berat badan, sementara
~
dehidrasi berat jika lebih dari 10% berat badan.
J Suhu tubuh meningkat I

/~
Dehidrasi ringan ditandai dengan rasa haus yang
sangat, sehingga merangsang penderita untuk
minum lebih banyak. Jika kebutuhah air tidak Keringat + Keringat-
dapat dipenuhi, dehidrasi akan bertambah berat.
Dehidrasi berat ditandai dengan mata cekung dan
kulit menjadi tidak elastis (bila dicubit, bekas
cubitan tidak cepat kembali), yang dapat dengan
l l
Dehidrasi I Kecepatan aIiran darah < J

mudah dilihat pada kulit perut. Bila penderita tidak


segera dipulihkan 1 kesadaran akan menurun dan
2.5.1. Pelepasan Panas Tubuh (heat
penderita akan mengalami shock1 yang dapat
menyebabkan kematian. loss)
Beberapa mekanisme bekerja sama untuk Sebagian besar produksi panas di dalam tubuh
mempertahankan keseimbangan cairan dalam dihasilkan pada organ dalam 1 terutama dalam hati1

tubuh. Salah satu yang terpenting adalah otak, jantung, dan otot rangka selama kerja.
mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan

banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang jaringan yang lebih dalam ke kulit, panas hilang
sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan ke udara dan sekitarnya. Oleh karena itu laju
bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air pelepasan panas ditentukan hampir seluruhnya
meningkat, mendorong seseorang untuk minum oleh dua faktor, yaitu:
~
dan memenuhi kebutuhannya akan cairan. (1)seberapa cepat panas dapat dikonduksi dari
Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah tempat panas dihasilkan dalam inti tubuh ke

cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa kulit.


di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air1 kelenjar (2)Seberapa cepat panas kemudian dapat

hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam dihantarkan dari kulit ke lingkungan sekitarnya.
aliran darah yang disebut harmon antidiuretik. Kulit1 jaringan subkutan 1 dan terutama lemak

Horman antidiuretik merangsang ginjal untuk dari jaringan subkutan merupakan suatu penyekat
menahan air sebanyak mung kin (James Johnson, panas dari tubuh. Lemak penting karena hanya

2006). menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan


Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan lain. Bila tidak ada darah yang mengalir dari organ

air yang secara otomatis dipindahkan dari interna yang panas ke kulit1 daya penyekat yang

cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk dimiliki oleh tubuh lali-laki normal kira-kira

mempertahankan volume darah dan tekanan sebanding dengan tiga perempat dari daya

darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penyekat pada pakaian biasa. Pada perempuan 1

penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan penyekatan ini lebih baik. Oleh karena itu 1 kulit
;
air1 rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya merupakan 'radiator panas' yang efektif, dan ali ran

J menghasilkan sedikit harmon antidiuretik, yang darah ke kulit adalah mekanisme penyebaran

I
c

memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan panas yang paling efektif dari initi tubuh ke kulit

air melalui air kemih. (Guyton 1 1996).


' j

.
130
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nom or 2, Juli 2010

Tubuh kita melepaskan panas melalui beberapa Konveksi, konveksi adalah perpindahan panas
cara, yaitu radiasi, konduksi, konveksi, dan dari suatu obyek pada udara atau air. Sebenarnya,
evaporasi. Pada suhu kamar, ketika suhu tubuh pertama-tama panas dari tubuh harus dikonduksi
kita lebih tinggi dibandingkan suhu ruangan, aliran terlebih dahulu ke udara maupun ke air untuk
panas dilepaskan keluar tubuh yang disebabkan kemudian dibawa melalui aliran konveksi. Pada
oleh gradien suhu negatif. Pada suhu lingkungan suhu kamar yang normal, tubuh akan kehilangan
yang panas atau saat kita berolahraga berat, panas sebesar 12% dari proses konveksi.
evaporasi merupakan mekanisme yang paling Evaporasi, pada saat kita dalam keadaan
dominant untuk mengeluarkan panas tubuh. istirahat pada suhu lingkungan yang normal, kira-
Radiasi, radiasi adalah perpindahan panas kira 25% panas tubuh kita dilepaskan melalui
antar obyek melalui aktivitas gelombang evaporasi. Ketika suhu lingkungan lebih tinggi dari
elektromagnetik. Seseorang yang telanjang pada suhu tubuh kita, tubuh akan menerima panas
suhu kamar normal kehilangan panas kira-kira melalui radiasi dan konduksi, jika tubuh kita tidak
60% dari pelepasan total panas tubuh (selitar dapat melepaskan panas yang dihasilkan melalui
15%) melalui radiasi. Pelepasan panas melalui evaporasi, maka suhu tubuh akan terus
radiasi berarti kehilangan dalam bentuk meningkat. Evaporasi juga merupakan mekanisme
gelombang panas infra merah, suatu jenis primer pelepasan panas yang dilakukan oleh tubuh
gelombang elektromagnetik. pada saat berolahraga melalui evaporasi keringat
Tubuh manusia menyebarkan gelombang yang ada di kulit. (Guyton, Hall: 1996, Foss,
panas ke segala penjuru. Gelombang panas juga Keteyian: 1998, Roberg, Roberts: 2002).
dipancarkan dari dinding dan benda-benda lain
ke tubuh. Bila suhu tubuh lebih tinggi dari suhu Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan suhu tubuh
lingkungan, kuntitas panas yang dipancarkan dari (Robergs, Roberts: 2002)
tubuh lebih besar daripada yang dipancarkan ke
tubuh. Warna dan tekstur suatu benda
Keseimbangan panas tubuh
mempengaruhi kemampuannya untuk menyerap
radiasi panas. Benda yang bersinar atau berwarna
cerah dapat menyerap radiasi panas lebih mudah
daripada benda-benda kasar dan berwarna gelap.
Konduksi, konduksi adalah perpindahan
Produksi panas I Pelepasan panas

panas dari tubuh kepada suatu obyek atau dari


dua obyek yang bersinggungan secara langsung
dan memiliki perbedaan suhu antara satu dan • Radiasi
• Metabolisme
lainnya, perpindahan panas terjadi dari obyek yang • Latihan • Konduksi
• Konveksi
memiliki suhu lebih tinggi ke yang lebih rendah. • Mcnggigil
.. Evaporasi
Tiga persen dari total pelepasan panas tubuh pada • Thyroxine
suhu kamar melalui mekanisme konduksi. • Stimulasi simpatetik

Pemindahan panas dari seseorang kepada kursi


yang sedang didudukinya adalah contoh konduksi,
begitu juga pelepasan panas tubuh melalui urin
2.6. Latihan dan Efek Cedera Pada
dan feses. Atau sebagai contoh lain adalah pada Cuaca Dingin
~ saat kita memegang es batu, panas dari tangan Suatu studi telah memerplihatkan bahwa ketika
kita akan berpindah, atau juga saat kita tanpa seseorang melakukan aktivitas atau berolahraga
sengaja memegang benda panas. dalam suhu lingkungan yang dingin, pada

'
umumnya mereka berlatih pada intensitas tertentu
til

131
Adaptasi Suhu Tubuh terhadap Latihan dan Efek Cedera di Cuaca Panas dan Dingin

yang akan mempertahankan panas tubuh yang yang sesuai dan bisa melindungi tubuhnya,
dihasilkan oleh proses metabolisme agar tidak maka dapat terjadi hypothermia (suhu
terlalu banyak yang keluar dari tubuh. Oleh tubuh yang relatif lebih rendah). Beberapa
karenanya, akan lebih baik jika aktivitas atau orang lebih dapat bertoleransi terhadap
latihan tersebut tidak dilakukan diluar ruangan suhu dingin, seperti mereka yang memiliki
atau di alam terbuka. Akan tetapi sebagai lebih banyak massa otot, bertubuh pendek,
pengecualian, bila kita harus melakukan di luar atau mereka yang memiliki lebih banyak
ruangan atau di alam terbuka, berikut adalah hal- lemak tubuh.
hal yang perlu diperhatikan: d. Sebelum melakukan aktivitas di udara
a. Tidak ada catatan yang menyebutkan terbuka, pastikan bahwa kecepatan angina
bahwa suhu lingkungan yang dingin akan masih berada pada kondisi yang nyaman.
secara cepat berpengaruh pada kesehatan. Kombinasi suhu lingkungan dan kecepatan
Meskipun udara yang kita hirup untuk angin yang bersuhu kurang dari -22°F,
bernafas dingin, itu tidak akan membuat merupakan suhu yang akan berbahaya
jantung kita membeku. Suatu penelitian untuk melakukan latihan. Bila suhu
menunjukkan bahwa ketika kita melakukan lingkungan sangat rendah, sebaiknya kita
olahraga dengan intensitas sedng dan mengadaptasi latihan untuk dapat
mlakukan inhalasi udara melalui hidung dari dilakukan di dalam ruangan.
lingkungan dengan suhu rendah, saat e. Menggunakan pakaian yang tepat adalah
mencapai jantung, suhu udara yang kita hal utama yang mengurangi besarnya
hirup sudah mengalami perubahan suhu, persinggungan antara permukaan kulit
menjadi agak hangat. dengan lingkungan sekitarnya. Selama
b. Pada saat volume paru-paru tinggi, yang melakukan latihan, seseorang akan
terjadi pada saat olahraga dengan mengeluarkan keringat, sebaiknya keringat
intensitas yang tinggi, ketika kita ' yang dikeluarkan dievaporasikan pada
mengkonsumsi udara melalui mulut dan udara disekitarnya. Apabila hal ini tidak
suhu lingkungan sangat dingin, dapat terjadi, pakaian justru dapat mempercepat
menyebabkan terjadinya iritasi pada mulut, pelepasan panas dengan konduksi dan
pharing, trachea dan bahkan bronchi. Hal evaporasi, akan mengakibatkan kedinginan.
tersebut dapat dicegah dengan Pakaian berlapis sebaiknya digunakan pada
menggunakan scarf pada hidung dan mulut kondisi tersebut, Japisan yang terdekat
untuk menahan air yangterkandung dalam dengan tubuh biasanya terbuat dari bahan
ekshalasi pernafasan kita. Hal tersebut fiber seperti polypropylene yang dapat
dapat membuat nafas berikutnya Jebih mentransport kelembaban dilepaskan dari
lembab dan hangat. permukaan tubuh ke lapisan baju
c. Meskipun kebanyakan orang mampu selanjutnya untuk di evaporasi, lapisan
melakukan intensitas latihan tertentu untuk kedua sebaiknya bersifat insulator. Di
mempertahankan pengeluaran panas, jika lapisan terluar gunakan jaket yang
kelelahan terjadi pad sesi latihan yang berfungsi sebagai pmecah angina dan
cukup panjang. Intensitas latihan akan penahan air. 30-40% panas tubuh dapat
menurun, dan hal tersebut mengurangi dilepaskan hanya melalui kepala, oleb
-,~ kemampuannya untuk memproduksi panas karena itu sebiknya digunakan kacamat dan

I
,..,"'"~
'~ dan menekan pelepasan panas dari topi sebagai penahan.
tubuhnya. Jika pada kondisi tersebut f. Tanda-tanda awal terjadinya kesakitan atau
seseorang tidak menggunakan pakaian cedera karena suhu dingin adalah mati rasa
I

II 132
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 6, Nomor 2, Juli 2010

pad a jari-jari tangan dan kaki atau perasaan Tabel 1. Perubahan patofisiologis disebabkan
oleh penurunan suhu inti tubuh
seperti terbakar pada hidung dan telinga. (Robergs, Roberts: 2002)
Gejala lebih lanjut dapat mengakibatkan
Suhu Tubuh Perubahan Patofisiologis
terjadinya frostbite. Frosbite adalah (oC/of)
pembekuan pada jaringan tubuh yang juga 36 (96.8) Peningkatan laju metabolik
biasa terjadi pada jari-jari tangan dan kaki, 35 (95) menggigil
Penubahan neurologis:
dan daun telinga, dapat mnyebabkan I
Hyperreflexia
kerusakan permanent pada sistem sirkulasi. Dysarthria
I
Apabila saat kita berolahraga di lingkungan Lambat berfikir
34 (93.2) Temperature lebi h rendah compatible
yang bersuhu rendah dan mengalami I
1,
dengan continued exercise
gejala-gejala tersebut, sesegera mungkin 33 (91.4) Amnesia
harus pindah ke lingkungan yang lebih ·, 32 (89.6) Penununan tingkat kesadaran
hangat. I 31 (87.8) Penurunan kinerja pada organ -organ vital
tubuh
Pada kondisi umum, ketika seseorang berada '

1 29-3o Hilangnya kesadaran (pingsan)


pada suhu lingkungan yang dingin, tubuh akan (84.2-86) Kekakuan otot
menekan pelepasan panas dan meningkatkan Perlambatan deta k jantung dan
pernafasan
produksi panas sebaik mungkin. Secara fisiologis,
! Aritmia jantung
hal yang terjadi adalah: 1 27-28 Menyebabkan terjadinya kematian
a. Penurunan kecepatan sirkulasi di jaringan \ (80.6-82.4) Berkurang atau hilangnya kefTlampuan
!
gerak refleks
tE:pi, tubuh akan mengurangi kecepatan
Fibrillasi ventricular
aliran darah pada ekstremitas juga pada
permukaan kulit. Hal tersebut dilakukan
untuk menyimpan panas agar tetap
tertahan pada jaringan dalam tubuh. Lemak BAB Ill KESIMPULAN
subkutan sangat membantu proses Kemampuan seseorang untuk beradaptasi
tersebut, karena lemak adalah insulator terhadap lingkungan sekitarnya berbeda antara
yang baik. satu dan lainnya, hal tersebut dapat terlihat pada
b. Pengaturan tubuh untuk menggigil, adalah tingkat aklimatisasi nya terhadap suhu. Pada saat
peningkatan laju metabolic yang kita harus melakukan aktivitas atau latihan pada
disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan suhu yang tinggi, kita akan kehilangan banyak
....
katekolamin (epinefrin dan norepinefrin). cairan, oleh karenanya tubuh akan menjalankan
Laju metabolisme yang cepat akan beberapa mekanisme fisiologis untuk
menghasilkan panas yang lebih besar. mengeluarkan panas untuk menstabilkan suhu inti
Menggigil adalah suatu gerakan yang tidak tubuh, dengan tetap memperhatikan dan
disengaja melibatkan kontraksi dan menjalankan usaha-usaha untuk menggantikan
relaksasi otot rangka, dapat meningkatkan cairan tubuh yang keluar dengan membawa serta
laju metabolik sebanyak 4-5 kali lebih besar mineral tubuh baik secara internal maupun
disbanding pada kondisi normal. didukung dengan usaha eksternal.
Beberapa cedera yang dapat terjadi bila kita
melakukan latihan dilingkungan yang panas
adalah: heat cramps (kram pan as), heat syncope
..L
(penyingkatan ucapan panas), heat exhaoustion
""'-~

I
(terdapat dua tipe: penghabisan air, penghabisan
garam), heat stroke (serangan panas).

,.
,.·
~-:
i.
Bl I
Adaptasi Suhu Tubuh terhadap Latihan dan Efek Cedera di Cuaca Panas dan Dingin

Pengeluaran keringat berlebih pada saat kita International Journal of Sports Medicine
melakukan olahraga, juga dapat menyebabkan Supplement (19): lEi-117.
terjadinya dehidrasi. Hubbard RW and Armstrong EL. 1998. Heat
Acclimatisation And Decline In Sweating During
Sedangkan pada kondisi bila kita melakkan
Humidity Transients. International Journal of
latihan di lingkungan yang dingin, adaptasi Sports Medicine Supplement (19):250-254.
fisiologis tubuh adalah: Penurunan kecepata Johnson, James, MPH. Cegah Deshidrasi Saat
sirkulasi di jaringan tepi, tubuh akan mengurangi Olahraga. http://fajarzebua. blogsome.com/
kecepatan aliran darah pada ekstremitas juga category/healthy/. Sabtu 14 April 2006.
pada permukaan kulit. Pengaturan tubuh untuk Mack, GW. 1994. Body Fluid Balance in Dehydrated
menggigil, adalah peningkatan laju metabolic yang Healthy Older Men. Journal of Applied
Physiology 76(12): 1124-1129.
disebabkan oleh pelepasan thyroksin dan
Maughan R. 1998. Heat Acclimatisation and
katekolamin ( epinefrin dan norepinefrin).
Rehydration Stratergy. International Journal of
Sports Medicine Supplement (19):77.
DAFTAR PUSTAKA McArdle WD, Katch Rand Katch VL. 1996. Exercise
Armstong, EL and Maresh, CM. 1998. Effects of Physiology. Edisi ke-4. Baltimore: Wilkins and
Training, Environment, and Host Factors on Wilkins.
Sweating Response to Exercise. International Noakes TD. 1998. Fluid Replacement during
Journal of Sports Medicine Supplement Exercise. Exercise Sports Science Review
(19): 103-105. 21(2):297-301.
Bacic, Bobby. Heat Acclimatization Of Athletes. Purba, A. Prof. Dr. dr. MS., AIF. 2006. Buku Teks:
http://www. physiotherapy. curtin .edu .au/ Kardiovaskular dan Faa/ Olahraga. Fakultas
resources/educational-resources . Jumat 13 Ilmu Kedokteran, Universitas Padjadjaran.
april2007.
Robergs, Roberta A., Roberts, Scott 0. Exercise
Brooks, George A., Fahey, Thomas D. 2002. Physiologi: exercise, performance, and clinical
Exercise Physiologi: Human Bioenergetics and applications. 2002. USA: Mosby.
Its Application. Canada: Macmillan Inc.
Stocks JM., Taylor NA., Tipton MJ., Greenleaf JE.
Brukner, Peter., Khan, Karim. 1993. Clinical Sport 2004. Aviat Space Environ Med: Human
Medicine. Australia: McGraw Hill. Physiological Responses To Cold Exposure. 75
Doubt, TJ. 1991. Sport Medicine Journal: (5): 444-57. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Physiologi Of Exercise In The Cold. entrez/query. fcgi?db= pubmed&cmd
Juni; 11(6):367-81. Jumat 13 April 2007. http:/ =Retrieve&dopt =AbstractPius&list_uids=.
/www.ncbi.nlm.nih.govjentrez/ Minggu 15 April 2007.
query. fcgi .abstract. Therminarias A. 1992. International Sport
Foss, Merie L., Keteyian, Steven J. 1998. Fox's Medicine: Acute Exposure to Cold Air and
Physiological Basis for Exercise and Sport. Edisi Metabolic Responses to Exercise. 13 Suppl1:
6. USA: McGraw-Hill. S187-90. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/
Fox, Edward L. 1979. Sport Physiologi. USA: W.B. query.fcgi?itool=abstractplus&db=. Jumat 13
Saunders Company. April2007.

Girandola, Robert. Ph.D. Exercise Considerations


In The Cold. http:/ jus.commercial.
lifefitness.com/content.cfm/
! exerciseincoldambienttemperatures. Minggu
-1 15 April 2007.
·j
i
Guyton, Arthur C., Hall, John E. 1996. Buku /!jar
.j
Fisio/ogi Kedokteran. Edisi 9. Editor: Irawati

~~-,~:;·
. '
Setiawan. Jakarta: EGC.
Hargreaves M and Febbraio M. 1998. Limits To
Exercise Performance In The Heat.

~i
I· ..'
..
I
~){~:

134

Anda mungkin juga menyukai