Anda di halaman 1dari 18

PENGATURAN SUHU TUBUH

Tujuan : Mempelajari kemampuan organisme endoterm (homioterm) dalam


mempertahankan panas tubuhnya.

PENDAHULUAN
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah
dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun,
ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang
berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang
panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan
ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam
kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan
endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh
hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan
mamalia.
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang
hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4
proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan
panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas
akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi
dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak
kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan
panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas.
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme
dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan
produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin

dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok
mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan
rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit.
Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah
satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting
dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan
pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah
tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga
ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam
termoregulasi.

ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan :
1. Themometer pengukur suhu tubuh
2. Kapas
3. Alkohol

CARA KERJA
1. Sebelum anda mengukur suhu tubuh, catatlah suhu lingkungan dan waktu pengukuran.
2. Ukurlah suhu tubuh anda dengan menempatkan termometer ke ketiak anda.
3. Sebelum digunakan, termometer dikibas-kibaskan sampai air raksanya mencapai garis
terendah yaitu sekitar 350C. Selain itu bersihkan ujung termometer dengan kapas
yang dibasahi alkohol.
4. Letakkan termometer itu di ketiak anda dan diamkan selama 5 menit.

5. Setelah itu, baca skala termometer yang menunjukkan suhu badan anda dan catat di
lembar data yang telah disediakan (Tabel Pengamatan). Setelah digunakan bersihkan
kembali ujung termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol.
6. Ukur pula beberapa suhu tubuh anda setelah melakukan berbagai kegiatan seperti
berikut:
a. Ketika bangun tengah malam untuk belajar atau tahajjud atau bangun pagi
b. Ketika akan berangkat tidur
c. Setelah mandi pagi dengan air dingin
d. Setelah anda berolah raga
e. Saat disela anda kuliah di siang hari yang panas
f. Setelah mandi dengan air hangat di malam hari
7. Buatlah grafik dengan suhu tubuh pada sumbu y dan suhu lingkungan pada sumbu x.

Tabel Pengamatan. Hasil pengukuran suhu tubuh.

No.

Waktu

Suhu Tubuh

Pengamatan

(0C)

Nama/Probandus

Suhu
Lingkungan(0C)

Catatan

PERTANYAAN
1. Dari manakah tubuh kita memperoleh panas untuk mempertahankan suhu tubuh agar
tetap konstan pada saat udara sangat dingin?
2. Bagaimanakah tubuh anda membuang panas yang berlebihan dari tubuh anda pada saat
cuaca yang terik?
3. Sebut dan jelaskan empat proses fisika yang terlibat saat tubuh memperoleh dan
kehilangan panas.
4. Apa perbedaan antara ektoderm dengan endoderm?.
5. Apa sebenarnya yang terjadi ketika tubuh anda demam?

RABU, 2008 FEBRUARI 13

THERMOREGULASI (Pengaturan Suhu Tubuh)

Pendahuluan
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam
hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada
kasus kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa,
atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara
suhu tubuh relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan.
Kepentingan dipertahankan suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan
dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan suhu 10 derajat Celcius
bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam
kegiatan sehari-hari. Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4
- 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal
pengaturan suhu yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37
derajat Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani,
vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit
sampai + 2 cm kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh ratarata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini
dikenal sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit > Reseptor ferifer > hipotalamus (posterior dan anterior) > Preoptika
hypotalamus > Nervus eferent > kehilangan/pembentukan panas
SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan

pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme


dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan
otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan
bertambah 5 kalinya.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau
tidak berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari
permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat
tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kulit. Dari jalankcal/jam dari
permukaan panas dari metabolisme dikeluarkan pernafasan + 7 kcal/jam dengan
cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badan akanpermukaan tubuh
terjadimenerima panas, bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini
dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya
radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan
pemindahan berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini
dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan.
Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan
dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) kurangmenjadi padat, naik
dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam
pertukaran panas.
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang
terdiri dari perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) >
erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada

dalam keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas


yang keluar dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1
rangkap pakaian lagi.
2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat
(dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan
Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik
secara sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara
menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah
bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit
alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan
sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk
pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat Celcius selama 60
menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS
1. Fisik
Penambahan aliran darah permukaan tubuh
Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah aliran34
derajat Celcius. penambahan penambahan konduktivitas panas (thermal darah
konduktivity)
2. Keringat
Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan
radiasi, dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme
panas yang dipakai dalam keadaan (evaporasi).ini dengan cara penguapan
Gerakan kontraksi pada kelenjar periodic memompa tetesan cairan
keringatkeringat, berfungsi secara keringat dari lumen permukaan kulit
merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.
MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus.
Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal
untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan
meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang
disebut pirogen endogen.
Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang
mengalami cedera.
Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan
prostaglandin yang merangsang hipotalamus.
-

Homeostasis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan
kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan
salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat
mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik
homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis yaitu
1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis
o Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik
o Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah
contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan yaitu:
1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara
keseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme
(biosis) dan objek-objek yang mati (abiosis).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri
dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
Biosis ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen
biosis ialah:

Manusia
Tumbuhan
Hewan

Abiosis ialah komponen mati seperti:

Suhu
Nilai pH
Cahaya
Kelembapan
Topografi

Iklim

DAFTAR ISI

[sembunyikan]
1 Perubahan lingkungan
2 Faktor
3 Kepentingan
4 Mekanisme
5 Proses pengaturan dalam tubuh manusia
5.1 Air kencing
6 Pengaturan suhu badan dalam badan manusia
6.1 Pengaturan suhu dengan kaidah fisik
6.2 Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik

7 Rujukan

[SUNTING] PERUBAHAN LINGKUNGAN

Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel mati.
Contoh-contoh yang akan menyebabkan sel-sel mati walaupun dalam jumlah kecil ialah
seperti:

Dehidrasi - Kurang air


Zat makanan yang kurang
Sisa racun dikumpul dalam badan
Suhu berubah dengan mendadak

[SUNTING] FAKTOR

Setiap faktor mempunyai jumlah tertentu yang dapat mempengaruhi lingkungan dinamis.
Contoh beberapa faktor dalam fluida yang perlu diatur jumlahnya:
pH - 7,3 - 7,4, berbeda dengan salur alimentari jumlah, pH adalah berbeda-beda
pada tempat tertentu.
Suhu - 37oC - 39oC
Glukosa - 4,4 - 5,5 mmol/dm3
Urea - 3,3 - 6,6 mmol/dm3

[SUNTING] KEPENTINGAN

Akibat perubahan kecil pada jumlah, hal ini akan menimbulkan masalah kepada
organisme yang senantiasa berada dalam lingkungan luar yang tidak tentu dan cara hidup

yang kurang sehat. Maka, untuk mengadaptasi perubahan ini, Tuhan telah menciptakan
organ-organ tertentu dalam badan organisme untuk mengimbangi, mengatur,
mengstabilkan, menyesuaikan, dan meneruskan lingkungan dalam supaya berada dalam
keadaan yang stabil untuk sel-sel terus hidup dan berfungsi secara optimum.
Beberapa kepentingannya ialah:
Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai
jumlah dan habitat yang lebih luas.
Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang
stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
BolehMemungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum.

[SUNTING] MEKANISME

Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan
merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan
dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
1. Kordinasi kimia - Seperti hormon
2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
1. Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk
membunuh bakteri dan virus.
2. Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk
mengurangi panas badan.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah
Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh
melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya
meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke
sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah
tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi
glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

Hati
Ginjal

Kulit

[SUNTING] PROSES PENGATURAN DALAM TUBUH MANUSIA

Diantara kemungkinannya ialah:


1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air
2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air
Apabila kadar garam lebih dari julat normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis
darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian
kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH
(antidiuretik) untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar
[[adrenal] (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap
dan kurang ion natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan
osmosis darah akan turun, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah pada
jumlah normal.
Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air
dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan
terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan
hormon ADH (antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air,
kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih
sedikit air diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk
dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan naik, proses ini akan berulang sehingga
tekanan osmosis darah berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon antidiuresis ialah:

Merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal - Menambah


permeabilitas tubulus ginjal terhadap air.

Fungsi hormon aldosteron ialah:


Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang - Penyerapan ion
kalsium dan ion natrium pada tubulus ginjal.
Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darah

Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air kencing.

[sunting] Air kencing


Proses pembentukan air kencing terdiri dari 3 proses yaitu:
1. Filtrasi
2. Reabsorpsi

3. Ekskresi
Diantara racun yang disalur keluar ialah:

Urea
Asam urat
Amonia
Obat - Contoh steroid

Kandungan air kencing antara lain:

Air
Urea
Asam urat
Amonia
Natrium
Klorida
Fosfat

[SUNTING] PENGATURAN SUHU BADAN DALAM BADAN


MANUSIA

Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu:


1. kaidah fisika
2. Kaidah metabolisme
Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh.

[sunting] Pengaturan suhu dengan kaidah fisik


Dikenali\ sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otototot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:
1. Suhu badan tinggi melebihi normal
2. Suhu badan rendah melebihi normal
Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak,
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang
melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan
menggunakan koordinasi tubuh.

Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:

1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit


(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit
supaya panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik.
Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
3. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah
terbebas keluar melalui proses penyinaran.
4. Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas
pendam tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke
lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.
Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan
menggunakan koordinasi badan.

Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:

1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas
tak banyak keluar ke lingkungan sekitar.
2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit
supaya panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik.
Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang
mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh
maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.

[sunting] Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik


Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia
badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot.
Kawalan ini melibat peranan:

Otot rangka
Kelenjar adrenal
Kelenjar tiroid

Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi
secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu
badan. Pada saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan
noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua
hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan
metabolisme tubuh.

Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi
hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:
1.
2.
3.
4.

Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernafasan.


Meningkatkan tekanan darah
Meningkatkan metabolisme badan
Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke
glukosa.

Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang
mungkin terjadi ialah:
1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau
Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah
akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada
jumlah yang normal.
Fungsi hormon insulin ialah:

Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.


Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada
kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon,
kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa
dalam darah berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon glukagon ialah:

Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.

Sel-sel Langerhans terletak dalam pankreas.


[SUNTING] RUJUKAN

Kursus Sains Fajar Bakti (Penerbit Fajar Bakti) (008974-T) - 1999 - Biologi
STPM Jilid 1 oleh Peter Chen terjemahan oleh Liew Shee Leong dan Lim Peng
Lai - ISDN 967-65-0658-3
SASBADI (139288-X) - 2004 - Master Studi Sasbadi SPM Biologi Tingkatan 4
dan 5 oleh Mah Chee Wai, Dr. Tina Lim Swee Kim, dan Nazar Shaarani - ISDN
983-59-2090-7

'K' Publishing (144639) - 2004 - KBSM Biologi Tingkatan 5 oleh Zolkofli bin
Awang, Nurul Uyun binti Abdullah, Norma binti Ismail, Fathiah binti Mansoor,
dan Mohd. Nazri bin Md. Saad - ISDN 983-852-379-8

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis"

Bagaimanakah Proses Terjadinya


Demam Tubuh??
User Rating:

/7

Rate
Poor
Written by Fathimah az-Zukhrufia
Sunday, 30 March 2008

Best

Bismillahirohmanirrohim...

Mungkin kita semua pernah mengalami apa yang disebut dengan demam. Ketika kita
merasa sakit tidak jarang tubuh kita dengan seketika mengalami gejala demam yang
biasanya diawali dengan perasaan dingin di sekujur tubuh yang seketika diikuti dengan
peningkatan suhu tubuh.
Lalu apa sebenarnya yang disebut dengan demam itu sendiri??
Demam atau dalam bahasa medis disebut dengan febris merupakan suatu keadaan dimana
terjadi peningkatan suhu tubuh, dimana suhu tersebut melebihi dari suhu tubuh normal.
Mungkin kita bertanya, mengapa suhu tubuh kita meningkat??
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita mencoba melihat kembali dan
memahami tentang sistem pengaturan suhu tubuh kita.
Suhu tubuh kita diatur oleh sebuah mesin khusus pengatur suhu yang terletak di otak
tepatnya di bagian hipotalamus tepatnya dibagian pre optik anterior (pre = sebelum,
anterior= depan) Hipotalamus sendiri merupakan bagian dari deinsephalon yang
merupakan bagian dari otak depan kita (prosencephalon).
Hipotalamus dapat dikatakan sebagai mesin pengatur suhu (termostat tubuh) karena
disana terdapat reseptor (penangkap, perantara) yang sangat peka terhadap suhu yang
lebih dikenal dengan nama termoreseptor (termo = suhu). Dengan adanya termorespetor

ini, suhu tubuh dapat senatiasa berada dalam batas normal yakni sesuai dengan suhu inti
tubuh. Suhu inti tubuh merupakan pencerminan dari kandungan panas yang ada di dalam
tubuh kita. Kandungan panas didapatkan dari pemasukan panas yang berasal dari proses
metabolisme makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pada umumnya suhu inti berada
dalam batas 36,5-37,5C.
Dalam berbagai aktivitas sehari-hari, tubuh kita juga akan mengelurakan panas misalnya
saat berolahraga. Bilamana terjadi pengeluraan panas yang lebih besar dibandingkan
dengan pemasukannya, atau sebaliknya maka termostat tubuh itu akan segera bekerja
guna menyeimbangkan suhu tubuh inti.
Bila pemasukan panas lebih besar daripada pengeluarannya, maka termostat ini akan
memerintahkan tubuh kita untuk melepaskan panas tubuh yang berlebih ke lingkungan
luar tubuh salah satunya dengan mekanisme berkeringat.
Dan bila pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha
menyeimbakan suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk
berkontraksi(bergerak) guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini
merupakan mekanisme dari menggigil.
Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan pegunungan yang hawanya dingin,
tanpa kita sadari tangan dan kaki kita bergemetar (menggigil). Hal ini dimaksudkan agar
tubuh kita tetap hangat. Karena dengan menggigil itulah, tubuh kita akan memproduksi
panas.
Hal diatas tersebut merupakan proses fisiologis (keadaan normal) yang terjadi dalam
tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan suhu.
Lain halnya bila tubuh mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang
terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh zat toksis (racun) yang
masuk kedalam tubuh.
Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam
tubuh. Proses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar
tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh.
Proses peradangan diawali dengan masuknya racun kedalam tubuh kita. Contoh
racunyang paling mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit.
Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat
toksin/racun tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO
tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan
tentara pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk
memakannya (fagositosit).

Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengelurkan
senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya interleukin
1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya
akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk
mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar
dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2.
Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan
pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat
bantuan dan campur tangan dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran
prostaglandin ternyata akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus.
Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik patokan suhu
tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin
tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah
respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas
tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang
setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang
disebut dengan demam atau febris. Demam yang tinggi pada nantinya akan menimbulkan
manifestasi klinik (akibat) berupa kejang (umumnya dialami oleh bayi atau anak-anak
yang disebut dengan kejang demam)
Dengan memahami mekanisme sederhana dari proses terjadinya demam diatas, maka
salah satu tindakan pengobatan yang sering kita lakukan adalah mengompres kepala dan
meminum obat penurun panas misal yang sangat familiar adalah parasetamol. Untuk
mekanisme bagaimana kompres dan parasetamol dapat menurunkan demam akan dibahas
pada pembahasan selanjutnya, insya Allah.
Semoga tulisan yang sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan dapat bermanfaat bagi
pembaca dan lebih mengerti bagaimana proses terjadinya demam itu sendiri.
Wallohu Alam..

*ref : catatan kuliah & buku ajar fisiologi manusia_Laurelee Sherwood, EGC dengan
penyederhaan bahasa*

Anda mungkin juga menyukai