PENDAHULUAN
1
1.2 BATASAN MASALAH
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu,
sebagai sumber belajar baik bagi penulis ataupun bagi pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia
menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi
4
yang dihasilkan tubuhnya sendiri. Kelompok hewan ini disebut Endoterm.
Contohnya yaitu sebagian besar burung dan mamalia.
5
II.3 Termogenesis dan Termolisis
Keseluruhan proses-proses yang membuat hewan mendapatkan
energy panas terbentuk disebut termogenesis. Pada hewan endotherm,
termogenesis terutama bersifat kimiawi (metabolisme). Termolisis adalah
pengelompokkan proses-proses pengurangan panas dari dalam tubuh
(misalnya konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi). Hewan-hewan yang
memperlihatkan suatu termoregulasi yang baik (seperti unggas dan
mamalia) mempunyai mekanisme yang dapat menyesuaikan termogenesis
dan termolisis pada kondisi suatu lingkungan.
6
terdedah (terpapar) dengan temperatur 40-41oC atau lebih. Perubahan
tersebut pada giliran berikutnya akan mempengaruhi peran senyawa tersebut
dalam proses fisiologi yang berlangsung dalam tubuh. Misalnya,
peningkatan temperatur akan menyebabkan perubahan kimiawi (denaturasi)
protein yang merupakan enzim sehingga enzim tersebut menjadi tidak aktif.
Selanjutnya, reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim tersebut tidak bisa
berlangsung dengan sepatutnya.
7
Interaksi panas hewan dengan lingkungan menguntungkan untuk
mengatur suhu tubuh meningkatkan/menurunkan pelepasan panas dari tubuh
dan memperoleh panas melaui :
1. Konduksi
Perpindahan atau pergerakan panas antara dua benda yang saling
bersentuhan. Panas mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda
bersuhu lebih rendah. dipengaruhi oleh:
a. Luas permukaan benda yang saling bersentuhan
b. Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut
c. Konduktivitas panas (tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yang
dimiliki suatu benda) dari kedua benda
Mamalia dan Aves:
a. Konduktivitasnya rendah
b. Penahan panas yang baik ialah rambut dan bulu
c. Hanya akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuhnya ke benda
lain yang bersentuhan dengannya
2. Konveksi
Perpindahan panas antara dua benda yang terjadi melalui zat alir
(fluida) yang bergerak.Proses Konveksi:
a. Berlangsung sampai suhu tubuh kembali ke suhu normal.
b. Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliran fluida di
sekeliling tubuh ditingkatkan.
c. Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan, misalnya pada saat udara panas
bertiup di dekat hewan, lama-kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih
panas juga .
3. Radiasi
Perpindahan panas antara dua benda yang tidak saling bersentuhan
misalnya pada proses perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan.
Frekuensi dan Intensitas Radiasi:
8
a. Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi
suhu benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas
radiasinya.
b. Tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan
baik
c. berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm) untuk menaikkan atau
memperoleh panas tubuh
4. Evaporasi
Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas.misalnya pada
mekanisme ekskresi kelenjar keringat.Evaporasi:
a. Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
b. Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas,
penguapan melalui saluran pernafasan dengan cara terengah-engah
(pada anjing diikuti dengan menjulurkan lidahnya)
c. Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya
keringat akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya
menjadi uap, setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun
9
bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk
mengurangi kehilangan panas tubuh.
10
3. Ketiga, menggunakan strategi hipertermik, yaitu mempertahankan atau
menyimpan kelebihan panas metabolik di dalam tubuh sehingga suhu
tubuh meningkat sangat tinggi, contoh: unta dan rusa gurun.
Hipertermik mengurangi pelepasan air dari tubuh, yang seharusnya
digunakan untuk mendinginkan tubuh melalui penguapan (untuk
sementara). Hipertermik menimbulkan masalah karena organ
tertentu dalam tubuh (misalnya otak) kurang mampu mentoleransi
kenaikan suhu yang terlalu besar. Pendinginan dilakukan dengan
cara kerja mirip heat exchanger, lokasinya terletak pada rongga
hidung.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Berdasarkan masalah yang dibahas di dalam makalah, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk
mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang
dapat ditolelir.
Sebagian besar enzim mempunyai suhu optimum yang sama dengan
suhu normal sel organisme tersebut. Suhu optimum enzim pada
hewan poikilotermik di daerah dingin biasanya lebih rendah
daripada enzim pada hewan homeotermik. Contohnya, suhu
optimum enzim pada manusia adalah 37 derajat celcius, sedangkan
pada katak adalah 25o Celcius.
Keseluruhan proses-proses yang membuat hewan mendapatkan
energy panas terbentuk disebut termogenesis.
Suhu tubuh ideal yang paling disukai Suhu Ekritik berkisar antara
35-40oC. Kisaran Toleransi Termal Kisaran suhu yang lebih luas dan
dapat diterima hewan. titik terendah dari kisaran toleransi termal
adalah suhu kritis minimum, dibawah suhu tersebut tidak cocok.
Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas,
misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot,
dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh
darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah
satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
12
DAFTAR PUSTAKA
13