PENDAHULUAN
Termoregulasi merupakan salah satu dari elemen homeostatis. Menurut sumber panas
utama tubuh, hewan terbagi menjadi dua yaitu hewan ektoterm dan endoterm. Suhu
tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan.
Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia.
Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada
kelompok burung (Aves), dan mamalia (Bima, 2007).
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh
relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan
suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita.
Mis kenaikan suhu 100ºC bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya. Suhu inti (core
temperature) manusia berfluktuasi ±10ºC dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya paling
rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai puncaknya pada
sore hari (jam 2 - 3 sore) (Iwan, 2007).
Tingkatan suhu pada bagian-bagian tertentu pada tubuh manusia berbeda. Oleh karena
itu, perlu diadakan praktikum yang berjudul Temperatur Tubuh, yang mempelajari
prinsip-prinsip pengaturan suhu pada tubuh, faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan suhu, dan prinsip kerja dari Electrical Universal Thermometer.
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui cara-cara penggunaan
Electrical Universal Thermometer pada beberapa tempat, praktikan juga dapat
mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap suhu. Selain itu,
memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal
penellitian atau persoalan di klinik seperti, persoalan demam pada penyakit-penyakit,
persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung), terapi pada
kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus kedinginan yang
ekstrem, masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa,
atau ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip Pengaturan Suhu Tubuh
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan
suhu yaitu :Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata
370 C, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina,
esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai +
2 cm kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata
(tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus (Iwan, 2007) ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
2. Sumber Panas
1). MetabolismeKegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan
pembentukan/pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam
keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu kerja (kegiatan otot) naik
sampai 20%.
2). Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan
bertambah 5 kalinya (Iwan, 2007).
3. Pelepasan Panas
1). Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).Inspiration perspiration melepaskan panas +
10 kcal/jam dari permukaan panas dari metabolisme dikeluarkankulit. Dari jalan
pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2). Radiasi
Permukaan tubuhBila suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas, bila
disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3). Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi
sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4). Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya
pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadipada tubuh akan dipanaskan
(dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih
dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas (Iwan, 2007).
4. Mekanisme Demam
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan
meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk
mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan
metabolisme basal. Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-
1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif,
makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera. Interlekin-1 tampaknya menyebabkan
panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus (Iwan, 2007).
Tidur = 35
Duduk = 50
Berdiri = 85
Mencuci = 100
Berjalan = 140
Bersepeda = 250
Berenang = 350
Berlari = 600
Kira-kira 80% dari semua kegiatan tersebut dapat membuat suhu tubuh tetap terjaga
hangat. Kegiatan-kegiatan tersebut berhubungan dengan 4 proses perubahan suhu pada
tubuh manusia, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi (Harvard, 2007).
Gejala yang timbul akibat variasi suhu tubuh (Harvard,2007):
Temperature = Tanda/Gejala
37ºC = Normal
44ºC = Kematian*
(* terjadi karena denaturasi protein)
Diposkan oleh 0bc0rdatuz di 19.08