Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia mempunyai banyak organ yang memiliki fungsi masing – masing dalam tubuh
manusia dalam kehidupan. Salah satu organ di tubuh manusia adalah kulit. Pada dasarnya tubuh
manusia memiliki suhu tubuh yang bervariasi dan beragam tergantung dari banyaknya aktifitas
yang dilakukan, serta kondisi cuaca dan suhu yang terjadi pada lingkungan tempat tinggalnya.
Hal ini tentunya akan berbeda-beda setiap manusia. Suhu tubuh pada manusia ini ternyata dapat
mengalami perubahan, baik kenaikan atau penurunan suhu tubuh dalam satu hari. Secara umum,
suhu terendah pada tubuh manusia terjadi pada pagi hari, hari ketika bangun tidur, dengan
kondisi cuaca yang juga bersuhu dingin. Ketika beraktifitas, terutama aktifitas di bawah suhu
panas, seperti berjalan di bawah terik matahari, maka suhu tubuh kemungkinan akan mengalami
peningkatan kurang lebih sebesar 0,6 derajat.

1.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari thermoregulasi dan thermodinamika ?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pembentukan panas tubuh ?
3. Apa yang dimaksud dengan regulasi pengaturan panas tubuh ?
4. Bagaimana mekanisme kehilangan panas tubuh ?
5. Bagaimana pengaturan suhu tubuh pada bayi dan ibu hamil ?
6. Apa saja gangguan yang terkait dengan suhu tubuh manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari thermoregulasi dan thermodinamika.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi panas tubuh.

1
3. Untuk mengetahui tentang regulasi pengaturan panas tubuh.
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kehilangan panas tubuh.
5. Untuk mengetahui bagaiman pengaturan suhu tubuh dalam tubuh bayi dan
tubuh ibu hamil.
6. Untuk mengetahui gangguan – gangguan yang menyangkut suhu tubuh pada
manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1TERMOREGULASI

Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan


produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan.

MEKANISME PENGELUARAN PANAS

Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan.Struktur kulit dan paparan terhadap
lingkungan secara konstan,pengeluaran panas secara normal melalui :

1. Radiasi

Perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke objek lain tanpa keduanya
bersentuhan.contohnya : melepaskan pakaian dan selimut.

3
2. Konduksi

Perpin
daha n
panas dari
suatu objek
ke objek
lain dengan
kontak

langsung.Contohnya memberikan kompres es atau memandikan klien dengan air dingin.

3. Konveksi

Perpindahan panas karena gerakan udara.Contohnya Kipas angin,AC,dan pendingin udara.

4. Evaporasi

Perpindahan energi panas ketika cairan berubah menjadi gas.contohnya : berkeringat.

5. Diaforesis

Respirasi visual dahi dan torak atas. Contohnya : Bila suhu tubuh meningkat,kelenjar keringat
mengeluarkan keringat yang menguap dari kulit untuk meningkatkan kehilangan panas.

2.2TERMODINAMIKA

4
Menurut Arief MS Termodinamika adalah suatu konsep mekanika perpindahan Energi.
Seperti panas, di mana konsep perpindahan panas adalah panas secara spontan akan berpindah
dari temperatur tinggi ke temperatur rendah.

KONSEP DASAR TERMODINAMIKA

Pengabstrakkan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari
prinsip-prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara kuantitas
misalnya, koefisien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis, transformasi panas dan koefisien
elektrik, terutama sifat-sifat yang dipengaruhi temperature

2.3 REGULASI PENGATURAN SUHU

5
Suatu gambaran yang menunjukan kerumitan homeostatis dalam tubuh dan terlihat nyata
dari luar adalah pengaturan suhu atau tindakan menjaga suhu tubuh agar selalu tetap. Prinsip
dasar yang digunakan hampir sama dengan penghangat udara yang dilengkapi oleh penghangat
udara yang dilengkapi oleh pengukur suhu. Jika pengukur suhu mendeteksi penurunan suhu,
sensor ini akan menyalakan penghangat udara. Saat suhu mendeteksi suhu yang diinginkan,
penghangat lalu dimatikan.

Dalam tubuh, kontraksi otot menghasilkan panas yang disebarkan ke seluruh tubuh
melalui peredaran darah. Namun, perubahan suhu lebih dari 1oC akan menyebabkan reaksi kimia
dalam sel. Molekul protein yang mengandung enzim kecepatan reaksi sangat peka terhadap
panas. Molekul ini akan berubah bentuk dan kehilangan struktur tiga dimensinya saat suhu
terlalu hangat. Ujung saraf pengindra suhu tubuh akan memulai proses pengaturan suhu tubuh.
Pembuluh darah kulit melebar agar aliran darah bertambah sehingga terjadi peningkatan
pelepasan panas ke udara sekitar, sementara itu tubuh akan berkeringat sehingga panas ditarik
keluar dari tubuh melalui penguapan keringat. Dengan cara ini keadaan fisik dan kimiawi tubuh
relative stabil dan keseimbangan tetap terjaga. Suhu tubuh perlu diatur untuk memberikan
koondisi optimum sehingga reaksi yang dikatalisis enzim dapat berlangsung dengan baik.

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperature), yaitu
suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti karnial, toraks, rongga abdomen, dan rongga
pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relative konstan (sekitar 37oC). selain itu, ada suhu
permukaan (surface temperature), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan
lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasisebesar 30oC sampai 40oC.

Lokasi pengukuran tubuh yaitu di ketiak (aksial), sub lingual (di bawah lidah) atau
recktal (dubur). Temperatur dubur lebih tinggi 0,3oC-0,5OC daripada temperature aksila. Namun,
suhu rectal lebih konstan dibandingkan dengan suhu di lokasi lain.

Energi panas memberikan efek yang ditinjau dari berbagai bidang, misalnya:
a. Fisika
Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian ke segala arah
b. Kimia

6
Kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan
temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan
metabolisme jaringan --->terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan
tubuh.
c. Biologis 
Efek pada bidang biologis merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya
peningkatan sel darah putih, peradangan dan dilatasi (pelebaran) pembuluh darah,
peningkatan sirkulasi darah dan peningkatan tekanan kapiler dan pH darah menurun.

Termogram

Pada waktu siang hari, suhu udara terasa panas dan pada waktu pagi suhu udara terasa
sejuk. Pengertian suhu udara adalah panas dinginnya suatu udara. Alat yang dipakai untuk
mengukur suhu udara adalah termometer. Ada termometer yang bisa digunakan untuk mengukur
suhu udara secara atomatis adalah termograf. Hasil dari catatan termograf disebut dengan
termogram.

Gambar di atas menunjukan termogram sebelum dan sesudah berolahraga. Termogram


suhu tubuh tersebut ketika diukur sebelum olahraga memperlihatkan suhu dari biru (lebih dingin)
ke merah (lebih hangat). Setelah berolahraga, termogram menunnjukkan bahwa sebagian besar
kulit lebih hangat dari biasnya.

7
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Termoregulasi

Suhu dibagi menjadi dua yaitu suhu inti (suhu yang dijaga kestabilan nya agar tidak berubah-
ubah secara drastis yang akan mengganggu temoregulasi lebih jauh) dan suhu kulit/perifer (suhu
yang dapat berubah akibat lingkungan di luar yang mempengaruhinya).

Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti:

a. Usia

Pada saat lahir, bayi meninggalkan lingkungan yang hangat, yang relatif konstan, masuk dalam
lingkungan yang suhunya berfluktuasi dengan cepat. Suhu tubuh bayi dapat berespon secara
drastis terhadap perubahan suhu lingkungan. Bayi baru lahir mengeluaran lebih dari 30% panas
tubuhnya melalui kepala oleh karena itu perlu menggunakan penutup kepala untuk mencegah
pengeluaran panas. Bila terlindung dari ingkungan yang ektrem, suhu tubuh bayi dipertahankan
pada 35,5°C sampai 39,5°C. Produksi panas akan meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi
memasuki anak-anak. Perbedaan secara individu 0,25°C sampai 0,55°C adalah normal (Whaley
and Wong, 1995).

Regulasi suhu tidak stabil sampai pubertas. Rentang suhu normal turun secara berangsur sanpai
seseorang mendekati masa lansia. Lansia mempunyai rentang suhu tubuh lebih sempit daripada
dewasa awal. Suhu oral 35°C tidak lazim pada lansia dalam cuaca dingin. Namun rentang suhu
tubuh pada lansia sekitar 36°C. Lansia terutama sensitif terhadap suhu yang ektrem karena
kemunduran mekanisme kontrol, terutama pada kontrol vasomotor (kontrol vasokonstriksi dan
vasodilatasi), penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjar keringat dan
penurunan metabolisme.

b. Olahraga

Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dalam pemecahan karbohidrat dan lemak.
Hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan produksi panas. Segala jenis olahraga dapat
meningkatkan produksi panas akibatnya meningkatkan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama,
seperti lari jarak jauh, dapat meningatkan suhu tubuh untuk sementara sampai 41°C.

c. Kadar hormon

Secara umum, wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar dibandingkan pria.
Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Kadar
progesteron meningkat dan menurun secara bertahap selama siklus menstruasi. Bila kadar
progesteron rendah, suhu tubuh beberapa derajat dibawah kadar batas. Suhu tubuh yang rendah
berlangsung sampai terjadi ovulasi. Perubahan suhu juga terjadi pada wanita menopause.

8
Wanita yang sudah berhenti mentruasi dapat mengalami periode panas tubuh dan berkeringat
banyak, 30 detik sampai 5 menit. Hal tersebut karena kontrol vasomotor yang tidak stabil dalam
melakukan vasodilatasi dan vasokontriksi (Bobak, 1993).

d. Irama sirkadian

Suhu tubuh berubah secara normal 0,5°C sampai 1°C selama periode 24 jam. Bagaimanapun,
suhumerupakan irama stabil pada manusia. Suhu tubuh paling rendah biasanya antara pukul 1:00
dan 4:00 dini hari. Sepanjang hari suhu tubuh naik, sampai sekitar pukul 18:00 dan kemudian
turun seperti padadini hari. Penting diketahui, pola suhu tidak secara otomatis pada orang yang
bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu 1-3 minggu untuk perputaran itu
berubah. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah sesuai usia. Penelitian menunjukkan,
puncak suhu tubuh adalah dini hari pada lansia (Lenz,1984).

e. Stres

Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persarafan.
Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan panas. Klien yang cemas saat masuk rumah sakit atau
tempat praktik dokter, suhu tubuhnya dapat lebih tinggi dari normal.

f. Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang sangat hangat,
klien mungkin tidak mampu meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme pengluaran-panas dan
suhu tubuh akan naik. Jika kien berada di lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubh mungkin
rendah karena penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif. Bayi dan lansia
paling sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekaisme suhu mereka kurang efisien.

2.5 Faktor yang mempengaruhi suhu udara

1. Lamanya penyinaran matahari.


Lamanya penyinaran matahari bergantung pada bulan tertentu atau musim-musim
tertentu. Pada waktu musim kemarau, waktu siang lebih lama dibandingkan waktu
malam. Semakin lama matahari menyinari bumi maka suhu udara akan semakin panas
sehingga suhu udaranya semakin tinggi.
2. Sudut datang sinar matahari
Sudut matahari yang menyinari bumi sangat berpengaruh terhadap suhu udara.
Misalnya pada waktu pagi, mahatari lebih condong menyinari bumi sehingga suhu udara

9
terasa sejuk. Pada waktu siang hari, matahari tepat tegak lurus dengan permukaan bumi
sehingga suhu udara akan terasa panas.
3. Letak lintang suatu wilayah
Daerah yang berada di sekitar khatulistiwa suhu udaranya cenderung lebih panas
karena sinar matahari menyinari daerah tersebut sepanjang tahun. Daerah yang letaknya
di sekitar kutub utara akan terasa lebih dingin karena jarang terkena sinar matahari. 
4. Ketinggian tempat
Ketinggian tempat sangat berpengaruh, samakin tinggi suatu tempat maka suhu
udaranya akan semakin dingin. Jadi di daerah pegunungan tanahnya sangat cocok untuk
ditanami sayuran.

2.6 Mekanisme tubuh ketika suhu berubah

A. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Meningkat

a. Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh.
Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus
posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat
pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit
hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b. Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang
melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan
pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan
menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang

10
panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran
keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui
ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area
preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh
kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang
merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat
karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.
c. Penurunan pembentukan panas
Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.

B. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Menurun


a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus
posterior.
b. Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel
rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang
tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap
lingkungan.
c. Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi
tiroksin.

2.7 Mekanisme pengaturan Suhu Tubuh

Bagian otak yang berpengaruh terhadap pengaturan suhu tubuh adalah hipotalamus anterior dan
hipotalamus posterior. Hipotalamus anterior (AH/POA) berperanan meningkatkan hilangnya
panas, vasodilatasi dan menimbulkan keringat. Hipotalamus posterior (PH/ POA) berfungsi
meningkatkan penyimpanan panas, menurunkan aliran darah, piloerektil, menggigil,

11
meningkatnya produksi panas, meningkatkan sekresi hormon tiroid dan mensekresi epinephrine
dan norepinephrine serta meningkatkan basal metabolisme rate.

Berbagai organ efektor akan berupaya untuk meningkatkan suhu tubuh untuk mencapai nilai
normal, diantaranya adalah :

 Impuls syaraf dari pusat peningkatan panas merangsang syaraf simpatis yang
menyebabkan pembuluh darah kulit akan mengalami vasokonstriksi. Vasokonstriksi
menurunkan aliran darah hangat, sehingga perpindahan panas dari organ internal ke kulit.
Melambatnya kecepatan hilangnya panas menyebabkan temperatur tubuh internal
meningkatkan reaksi metabolic melanjutkan untuk produksi panas.
 Impuls syaraf di nervus simpatis menyebabkan medulla adrenal merangsang pelepasan
epinephrine dan norepinephrine ke dalam darah. Hormon sebaliknya, menghasilkan
peningkatan metabolisme selular, dimana meningkatkan produksi panas.
 Pusat peningkatan panas merangsang bagian otak yang meningkatkan tonus otot dan
memproduksi panas. Tonus otot meningkat, dan terjadi siklus yang berulang-ulang yang
disebut menggigil. Selama menggigil maksimum, produksi panas tubuh dapat meningkat
4x dari basal rate hanya dalam waktu beberapa menit
 Kelenjar tiroid memberikan reaksi terhadap TSH dengan melepaskan lebih hormone
tiroid kedalam darah. Peningkatan kadar hormon tiroid secara perlahan-lahan
meningkatkan metabolisme rate, dan peningkatan suhu tubuh.

Mekanisme mempertahankan kondisi normal pada tubuh

Untuk mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan, organisme endoterm melakukan
regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back)
yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, maka tubuh akan melakukan umpan
balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi apabila suhu tubuh telah melewati batas toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu,yang disebut titik tetap.

12
2.8 Mekanisme Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir

Pengaturan suhu pada neonatus masih belum baik selama beberapa saat. Karena
hipotalamus bayi masih belum matur, dan bayi masih rentan terhadap hipotermia, terutama jika
terpajan dingin atau aliran udara dingin, saat basah, sulit bergerak bebas, atau saat kekurangan
nutrisi. Bayi memasuki suasana yang jauh lebih dingi dari pada saat kelahiran, dengan suhu
kamar bersalin 210 C yang sangat berbeda dengan suhu dalam kandungan, yaitu 37, 70C. Pada
saat lahir, faktor yang berperan dalam kehilangan panas pada bayi baru lahir meliputi area
permukaan tubuh bayi baru lahir, berbagai tingkat insulasi lemak subkutan, dan derajat fleksi
otot.

Ini menyebabkan pendinginan cepat pada bayi saat amnion menguap dari kulit. Setiap
milimeter penguapan tersebut memindahkan 500 kalori panas (Rutter 1992). Bayi kehilangan
panas melalui empat cara, yaitu:

a. Konduksi

Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakkan di atas meja, tempat tidur atau
timbanganyang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh akibat proses
konduksi.

b. Konveksi

Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan
udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang ilahirkan atau ditempatkan dalam ruangan
yang dingin akan cepat mengalami panas. Kehilangan panas juga dapat terjadi jika ada
tiupan kipas angin, aliran udara atau penyejuk ruangan.

13
Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20 C dan sebaiknya tidak
berangin. Tidak boleh ada pintu dan jendela yang terbuka. Kipas angin dan AC yang kuat
harus cukup jauh dari area resusitasi. Troli resusitasi harus mempunyai sisi untuk
meminimalkan konveksi udara sekitar bayi.

c. Evaporasi

Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan
panas terjadi karena meguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir
karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Hal yang sama dapat terjadi setelah bayi
dimandikan. Bayi baru lahir yang dalam keadaan baswah kehilangan panas dengan cepat
melalui cara ini. Karena itu bayi harus dikeringkan seluruhnya, termasuk kepala dan
rambut, sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik lagi menggunakan handuk
hangat untuk mencegah kehilangan panas secara konduksi.

b. Radiasi

Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi yang ditempatkan dekat
benda yang mempunyai tempratur tubuh lebih rendah ari tempratur tubuh bayi. Bayi akan
mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih dingin tersebut
tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.

Perubahan Sistem Termoregulasi

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress
dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan
rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang
jauh lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga
mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme
menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali
panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak
coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100 %.
Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan
energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang

14
oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat
bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan
asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan
bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut sebagai
hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah 36o C. Suhu normal pada neonatus adalah 36,5 –
37o C.

Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermia

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal bayi
adalah 36,5-37,5 °C. Suhu normal pada neonatus 36,5-37,5°C (suhu ketiak). Gejala awal
hipotermi apabila suhu <36°C atau kedua kaki & tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi
terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32-36°C). Disebut hipotermi
berat bila suhu <32°C, diperlukan termometer ukuran rendah (low reading thermometer) yang
dapat mengukur sampai 25°C. (Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, 2001).
Disamping sebagai suatu gejala, hipotermi merupakan awal penyakit yang berakhir dengan
kematian. (Indarso, F, 2001). Sedangkan menurut Sandra M.T. (1997) bahwa hipotermi yaitu
kondisi dimana suhu inti tubuh turun sampai dibawah 35°C.

Gejala hipotermia umumnya :

1.  Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis, hipotonus, tidak
kuat menghisap ASI dan menangis lemah.

2.  Pernapasan megap-megap dan lambat, denyut jantung menurun.

3. Timbul sklerema : kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai
dan lengan.

4.  Muka bayi berwarna merah terang

5. Hipotermia menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan
kegagalan fungsi jantung, perdarahan terutama pada paru-paru, ikterus dan kematian.

15
2.8.1 Hilangnya panas pada bayi

Hilangnya panas pada bayi merupakan keadaan yang merugikan, karena itu suhu tubuh
normal pada bayi harus dipelihara. Menurut buku Maternal and Neonatal Nursing, 1994,
hilangnya panas pada bayi baru lahir melalui empat cara yaitu :

a. Radiasi

         Radiasi yaitu : transfer panas dari bayi kepermukaan yang lebih dingin, dan obyek yang
tidak berhubunganlangsungdenganbayi. Hal tersebut dapat diartikan, panas tubuh bayi memancar
ke lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin.

 Contoh :

1.Udara dingin pada dinding luar dan jendela

2. Penyekat tempat tidur bayi yang dingin

Cara mengatasi :

- Kurangi benda-benda yang menyerap panas (logam)

- Tempatkan ayunan bayi tempat tidur jauh dari tembok (diluar) atau jendela jika mungkin.

b. Evaporasi

Evaporasi yaitu : hilangnya panas ketika air dari kulit bayi menguap.
Kondisi tersebut disebabkan karena adanya cairan ketuban yang membasahi kulit bayi menguap.

Contoh :

1.Bayi lahir tidak langsung dikeringkan dari cairan ketuban.

2.Selimut atau popok basah bersentuhan dengan kulit bayi.

Cara mengatasi :

- Saat mandi, siapkan lingkungan yang hangat.

- Basuh dan keringkan setiap bagian untuk mengurangi evaporasi

16
- Batasi waktu kontak dengan pakaian atau selimut basah

c. Konduksi

Konduksi yaitu : transfer panas yang terjadi ketika bayi kontak langsung dengan permukaan
obyekyangdingin. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa pindahnya panas tubuh bayi
karena kulit bayi langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin.

Contoh :

1.Tangan perawat yang dingin

2.Tempat tidur, selimut, stetoskop yang dingin

Cara mengatasi :

- Hangatkan seluruh barang-barang untuk perawatan (stetoskop, timbangan, tangan pemberi


perawatan, baju, sprei)

d. Konveksi

Konveksi yaitu : Hilangnya panas pada bayi yang terjadi karena aliran udara yang dingin
menyentuk kulit bayi Hal tersebut terjadi karena aliran udara sekeliling bayi yang dingin.

Contoh :

1.Bayi diletakan didekat pintu atau jendela yang terbuka

2.Aliran udara dari pipa AC.

Cara mengatasi :

- Hindari aliran udara (pendingin udara, kipas angin, lubang angin terbuka)

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh hipotermi Akibat yang bisa ditimbulkan oleh
hipotermi yaitu :

1) Hipoglikemi Asidosis metabolik, karena vasokonstrtiksi perifer dengan metabolisme anaerob.

17
2)   Kebutuhan oksigen yang meningkat.

3)   Metabolisme meningkat sehingga pertumbuhan terganggu.

4) Gangguan pembekuan sehingga mengakibatkan perdarahan pulmonal yang menyertai


hipotermi berat.

5)   Shock.

6)   Apnea.

2.8.2 Cara mencegah kehilangan panas pada bayi :

1.      Keringkan bayi dengan seksama

Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas yang
disebabkan oleh evaporasi atau cairan ketuban pada tubuh bayi, keringkan bayi dengan handuk
atau kain yang telah disiapkan diatas perut ibu. Mengeringkan dengan menyeka tubuh bayi juga
merupakan rangsangan taktil untuk memulai bayi memulai pernafasannya.

2.      Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat

Segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat ganti handuk atau kain yang
dibasahi oleh cairan ketuban kemudian selimuti tubuh bayi dengan selimut atau kain yang hangat
kering dan bersih. Kain basah didekat tubuh bayi dapat menyerap panas tubuh bayi melalui
proses radiasi. Ganti handuk, selimut atau kain yang telah basah diganti dengan selimut atau kain
yang baru (hangat, bersih dan kering)

3.      Selimuti bagian kepala bayi

Bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas
permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut
tidak tertutup.

4.      Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

18
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas
dan anjurkan ibu untuk menyusui bayinya segera setelah lahir sebaiknya pemberian ASI harus
dimulai dalam waktu siratu jam pertama kelahiran

5.      Cara menimbang dan memandikan bayi baru lahir

Karena bayi baru lahir cepat kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian),
sebelum melakukan penimbangan selimut bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat
badan bayi dapat dihitung dari selisih berat bayi saat berpakaian/diselimuti dikurangi berat
kain/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan 6 jam setelah lahir. Memandikan bayi pada jam
pertama setelah kelahiran dapat menyebabkan hipotermi yang sangat membahayakan
kesehatannya.

6.      Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat

Idealnya bayi yang baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya cara ini
adalah cara paling mudah untuk ga bayi tetap hangat

Perubahan Suhu

Sebuah studi mengatakan bahwa suhu tubuh ibu hamil yang terlalu sering berubah atau
meningkat pada awal tanda kehamilan, akan berisiko menyebabkan janin terlahir cacat seperti
perkembangan otak yang tidak maksimal atau tulang belakang yang lambat berkembang (Neural
Tube Defect). Spina bifida dan Anensefalus merupakan jenis dari Neural Tube Defect (NTD)
yang sering dijumpai. Sfina bifida adalah kondisi dimana kolum tulang belakang yang tidak
tertutup secara sempurna. Kebanyakan kejadian ini bisa bertahan sampai tumbuh dewasa.

Perubahan Suhu Pada Kala I


Suhu basal tubuh anda adalah temperatur yang diambil secara oral pada saat anda pertama kali
bangun di pagi Hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi dan menetap
pada level tersebut sampai anda mendapatkan haid berikutnya. Apabila anda sering mencatat

19
suhu basal tubuh anda untuk menentukan kapan anda mengalami ovulasi, anda akan melihat
bahwa peningkatan selama leibh dari dua minggu berarti anda mengalami kehamilan. Pada
kenyataannya, suhu basal tubuh akan tetap tinggi selama masa kehamilan anda. Suhu tubuh
sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5-1C) karena peningkatan metabolisme terutama selama dan
segera setelah persalinan.

Suhu Tubuh

Ibu hamil sehat memiliki suhu tubuh antara 36-37,50C. Suhu tubuh lebih dari 37,50C dikatakan
demam yang merupakan manifestasi dari infeksi kehamilan. Demam juga merupakan tanda
dehidrasi atau kurang cairan. Oleh karena itu, perhatikan selalu suhu tubuh Anda dan mintalah
petugas untuk memeriksanya.

Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut:

Ruang bersalin yang hangat suhu ruangan minimal 25°C. Tutup semua pintu dan jendela.
Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Verniks akan
membantu menghangatkan tubuh bayi. Segera ganti handuk basah dengan handuk atau kain
yang kering. Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
letakkan bayi tengkurap di dada atau perut ibu. Luruskan dan usahakan ke dua bahu bayi
menempel di dada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan
posisi sedikit lebih rendah dari puting payudara ibu.
Inisiasi Menyusui Dini (lihat bagian Inisiasi Menyusu Dini) gunakan pakaian yang sesuai untuk
mencegah kehilangan panas selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat yang sama dan
pasang topi di kepala bayi. Bagian kepala bayi memiliki permukaan yang relatif luas dan bayi
akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir lakukan penimbangan setelah satu
jam kontak kulit ibu ke kulit bayi dan bayi selesai menyusu. Karena BBL cepat dan mudah
kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian), sebelum melakukan penimbangan,
terlebih dulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat bayi dapat dinilai

20
dari selisih berat bayi pada saat berpakaian atau diselimuti dikurangi dengan berat pakaian atau
selimut. Bayi sebaiknya dimandikan pada waktu yang tepat yaitu tidak kurang dari enam jam
setelah lahir dan setelah kondisi stabil. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah
lahir dapat menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan kesehatan BBL.

Rawat Gabung
Ibu dan bayi harus tidur dalam satu ruangan selama 24 jam. Idealnya BBL ditempatkan di
tempat tidur yang sama dengan ibunya. Ini adalah cara yang paling mudah untuk menjaga agar
bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusui bayinya dan mencegah paparan infeksi pada
bayi.
Resusitasi dalam lingkungan yang hangat apabila bayi baru lahir memerlukan resusitasi harus
dilakukan dalam lingkungan yang hangat.

Transportasi hangat
Bayi yang perlu dirujuk, harus dijaga agar tetap hangat selama dalam perjalanan.
Pelatihan untuk petugas kesehatan dan Konseling untuk keluarga
Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan keluarga tentang hipotermia meliputi tanda-
tanda dan bahayanya.

Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh berubah

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :

a. Vasodilatasi à disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior
(penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat
lebih banyak.

b.Berkeringat à pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui


evaporasi.

c. Penurunan pembentukan panas à Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti


termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

21
. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :

a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh à karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus
posterior.

b. Piloereksi à Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel
rambut berdiri.

c. Peningkatan pembentukan panas à sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme


menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara konveksi, konduksi, radiasi
dan evaporasi,

2.9 Penggunaan energi panas untuk kesehatan

2.9 .1 Penggunaan energi panas untuk diagnostik


Termografi
Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas yaitu untuk mendeteksi
temperature permukaan kulit atau memberikan gambaran termogram.
Ada 2 jenis :
1 )Termografi dalam keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sel lulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.
Permukaan kulit yang mencapai keseimbangan panas berubah warna pada suhu tertentu. Pada
kulit normal berubah warna menjadi hijau, apabila suhu berubah terjadi perubahan warna film
sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merahan.
2)Termografi dengan fotokonduktivitas  infra  merah
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra
merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detector inframerah akan menjadi diskontinu. Oleh
tranduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier
kemudian ditampilkan gambar di layar. Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada
tranduser dipakai filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi.

22
 Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan.
 Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21C selama 15 menit. Tujuannya
untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras.
 Gambaran termografi foto konduktivitas infra merah. Gambaran termogram permukaan tubuh
dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan kanan. Gambaran termogram dapat
berwarna hitam putih : Daerah panas gambarnya putih, Daerah dingin gambarnya hitam.
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu
Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih

Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh. Gambaran


termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal) membantu
untuk diagnostik. Contoh :

1.    Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya.

2.    Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC. Gambaran
termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi darah yang
baik penting untuk amputasi. Dengan membuat termogram berurutan / berseri dapat dilihat
kemajuan atau kemunduran pengobatan.

2.9.2 Penggunaan energy panas di bidang kedokteran

Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikkan temperature daerah
tersebut. Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :

a. Fisika
Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian ke segala arah.
b. Kimia
Kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan
temperature. Permebealitas membrane sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan
metabolism jaringan yaitu terjadinya peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan
tubuh.

23
c. Biologis
Merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia.  Adanya peningkatan sel darah putih,
pelebaran pembuluh darah yang menjadikan sirkulasi darah meningkat.

Metode yang dipakai untuk transfer energi panas dalam pengobatan :

a. Konduksi Pemindahan
Energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan temperatur, lama melakukan
kontak material konduksi panas. Melalui metode konduksi ini dapat berupa :
1) Kantong air panas/ botol berisi air panas, sangat efisien untuk pengobatan nyeri pada daerah
perut.
2) Handuk panas, sangat efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot.
3) Mandi uap (Turkish Bath), efisien untuk relaksasi otot dan untuk penyegaran.
4) Lumpur panas (Muds Packs), dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan dapat mencegah
kehilangan panas tubuh.
5) Wax Bath/Parafin Bath, efisien untuk transfer panas padat ungkai bawah terutama pada orang
tua.
6) Electric pads dengan cara melingkari kawat elemen panas yang  dibungkus asbes.

b.    Radiasi

Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) seperti pemanasan
dengan sinar matahari atau nyala api. Sumber radiasi :

1.    Electric fire ada 2 tipe :

a) Old type fire


Mempunyai daya 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati inframerah dan panjang
gelombang< 15.000 A
b) Pencil bar type
Menggunakan reflector rectangular  dan hape like acoustic type.

24
2.      Infra merah.

Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 – 1.000 watt yang diberi filter
merah. Gelombang yang digunakan 8.000 –40.000 nm (1 nm = 10-9). Penetrasi energy /
gelombang pada kulit + 3 mm. Metode radiasi dengan infra merah secara umum sama dengan
metode konduksi panas tapi lebih efektif karena penetra sinyal lebih dalam.

c. Metode elektromagnetis

a.    Short wave diathermy (diatermigelombang pendek)

 Digunakan pada kramotot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk, penyakit degenerative
pada persendian mradang bursa (bursitis)

Dua macam metode elektromagnetis :

•    Teknik Kondensor (Conductor technique) ;Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua
metal plate like electrode. Pada permukaan electrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya
aliran AC (bolak-balik), molekul tubuh menjadi agitasi karena kenaikan temperature. 

•    Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ;Bagian tubuh yang akan dipanasi, dililitkan
dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit, tetapi terletak dalam
median magnet dari suatu koil. Frekuensi yang dipakai 1 MHz.

b.    Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)

 Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon, Artritis. 
 Menggunakan magnetron untuk menghasilkan gelombang radio dengan osilasi pada frekuensi
900 MHz.
 Besar energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.

c.    Gelombang ultrasonik

 Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir 1 MHz.

25
 Jaringan yang akandiobati ditempeli permukaannya oleh  piezo electric transduser dengan
intensitas 5 W/cm2.
 Lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak
menyerap panas
 Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.

Energi Panas Dalam Kesehatan


1. Metode Konduksi : Terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda menjadi
panas akan ditransfer dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin
a. Kantong air panas/botol berisi air panas ; efesien pengobatan nyeri (mis nyeri abdomen
(perut)
b. Handuk panas ; pada daerah otot yang sakit (mis spasme otot)
c. Turkish bath/mandi uap ; untuk penyegar, relaksasi otot
d. Mud packs/lumpur panas; mengkonduksi panas kedalam jaringan, mencegah kehilangan
panas tubuh
e. Wax bath/parafin bath ; mentransfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang tua
f. Electric pads ; melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau plastik
2. Metode Radiasi
a. Electric fire
b. Infra Merah ;

3. Metode Elektromagnetis
Dua macam metode elektromagnetis :
a. Teknik Kondensor (Conductor technique)
b. Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ;
Ada dua jenis :
a. Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
 Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk, penyakit degeneratif
pada persendian radang bursa (bursitis)
b. Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)

26
 Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon, Artritis.
4. Gelombang ultrasonik
- Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.

2.9.3 Penggunaa Energi Panas di Bidang Kebidanan


a. Pemeliharaan suhu tubuh
Untuk melindungi tubuh kita menggunakan pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan
kita dalam cuaca dingin. Pakaian dan selimut berperan sebagai insulator, bukan menjaga agar
dingin tidak masuk, tetapi menjaga agar panas tetap berada dalam tubuh.
b. Penurunan suhu tubuh
Sebaliknya jika kita ingin membantu pasien mengeluarkan panas dalam tubuhnya sehingga
merasa dingin, kita perlu melepaskan semua lapisan penghalang atau menempatkan pasien dalam
air dingin atau hangat. Keluarnya panas dari tubuh akan meningkat, panas keluar ke dalam
molekul air, bukan ke dalam molekul udara. Metode ini sering kali lebih efektif dibandingkan
mengelap pasien dan lebih mudah dilakukan pada anak yang sering kali terlalu aktif atau kesal
jika harus berbaring saat dikompres.
Jenis peralatan yang membantu pengelluaran panas mencakup matras hipotermik dan
selimut yang dibuat dengan bahan khusus penyerap panas atau mengusapkan larutan alcohol dan
air pada pasien. Larutan ini dapat menyerap panas dan kemudian menguap dan digantikan oleh
larutan baru yang dapat menyerap lebih banyak panas lagi.
c. Penggunaan konduksi lokal
Pemanfaatan prinsip-prinsip konduksi dingin dan panas dapat diterapkan pada area
permukaan untuk menghasilkan efek pada lokasi tersebut bukan perubahan suhu seluruh tubuh.
Dingin dapat memfasilitasi pembekuan darah, memperlambat  gerakan cairan, dan menghambat
peradangan, pembentukan nanah, dan aktifitas mikroba pada tahap dini suatu infeksi. Panas yang
diterapkan secara local dapat memperbesar kecenderungan darah untuk mengalir, pembesaran
sirkulasi. Semua efek tersebut dapat memperlancar pengeluaran produk sisa dan toksik,
penghantaran nutrient dan pulihnya pembengkakan dalam beberapa kondisi. Panas juga dapat
digunakan untuk meningkatkan kenyamanan, meredakan ketegangan otot dan menangani
hipotermia misalnya setelah pembedahan.

27
d. Faktor-faktor pengingat
Pemanfaatan panas atau dingin harus dilakukan dengan sangat cermat pada pasien lansia,
pasien muda, tak sadar, mengalami sirkulasi, atau pasien yang tidak dapat merespon
sebagaimana mestinya.  Pada beberapa situasi ada beberapa kontradiksi mengenai pemanfaatan
panas ini, yaitu:
1) Peradangan akut, pemanfaatan panas justru akan memperluas area yang meradang.
2) Trauma, pemanfaatan panas dapat memperbesar resiko pendarahan.
3) Jika terdapat keganasan, pemanfaatan panas justru akan memfasilitasi pertumbuhan dan
penyebarannya.
4) Penggunaan energy dingin di bidang kesehatan
· Pembagian suhu rendah :
- dingin (cold) : 25oC sampai -10oC
- krio (erye) : di bawah -10oC

· Penggunaan suhu dingin dalam kehidupan sehari-hari :


- peningkatan produktivitas
- menghambat proses pembusukan

· Penggunaan suhu dingin di bidang kesehatan :


- menurunkan temperatur penderita yang mengalami demam
- memberikan kesegaran badan
- penyimpanan darah (bank darah)
- penyimpanan sperma (bank sperma)
- penyimpanan sumsum tulang (bone and marrow)
- penyimpanan jaringan tubuh
- penyimpanan obat-obatan
Pengaruh suhu rendah krio pada jaringan (= kriobiologi) berupa efek patologis pada jaringan
yang terkena temperatur krio.

· Efek patologis yang dimaksud :

28
a. Krio adhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krio nekrosis (mematikan jaringan)
c. Efek hemostatis
d. Efek anastesi

2.9.4 Penggunaan energi panas dalam pengobatan


Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya
(dalam bentuk radiasi dan konduksi). Kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih
dalam berupa panas. Panas tersebut kemudian akan diteruskan kejaringan lain dengan cara
konveksi yaitu diteruskan kejaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh.
Metode-metode yang dipakai dalam pengobatan :
a.Metode konduksi :pemindahan energi panas total secara konduksi tergantung dari :
a. Luas daerah kontak
b. Perbedaan temperatur
c. lama melakukan kontak
d. material konduksi panas
Melalui metode konduksi ini dapat berupa :
1.Kantong air panas / botol berisi air panas nyeri daerah perut
2.Handuk Panas di daerah otot yang sakit
3.Mandi uap (turkish batsh) relaksasi otot
4.Lumpur panas (mud packs) untuk mencegah kehilangan panas tubuh
5.Farafin bath ( wax bath) untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama untuk orang
tua
6.Electrik pads caranya dengan cara melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau
plastik.
Dengan metode konduksi (1 s/d 6) dapat melakukan pengobatan terhadap penyakit :
Neuritis, sprains, strain, contusio, siausitis, Low back pain.
B. Metode Radiasi
Metode ini dipergunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan sinar
matahari atau nyala api.Sumber Radiasi berasal dari :
1.Electric fire, ada dua tipe :

29
a. Old type fire mempunyai daya 750 watt range radiasi antara merah dan mendekati inframerah
serta panjang gelombang lebih pendek dari 15.000 Ao. Ini sering digunakan pada home
treatment.
b. Pensil bar tipe mempergunakan reflektor rektangular dan “shape like acoustic type”
2. Infra merah secara umum serupa dengan metode konduksi panas, namun lebih efektif bila
dibandingkan dengan metode konduksi, karena penetrasi energi panas kejaringan lebih dalam.
C. Metode Elektromagnetis
Ada dua metode yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh yaitu :
1.short wave diatermy ( diatermi gelombang pendek)
supaya energi panas dapat ditransfer ke dalam tubuh maka dapat dilakukan dengan dua cara :
1. teknik kondensator metode ini menggunakan dua elektrode metal yang diletakkan
menyebelah bagian tubuh. pada bagian elektrode di berikan larutan elektrolit. Dengan adanya
aliran bolak balik (AC) molekul – molekul dalam tubuh menjadi agitasi dengan akibat dari
kenaikan temperatur.
Hal ini sesuai dengan hukum joule :
H = ( V I t ) / J;
Dimana :
H = energi panas dalam kalori
V = tegangan daalm volt
I = arus dalam ampere
t = waktu dalam detik
J = ekuivalen Joule ( 1 joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
2. Inductothermy ( diatermi metode induksi)
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialiri arus listrik, dengan
cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu
koil.
Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet yang bolak-balik di dalam
jaringan. Dengan adanya medan magnet maka akan timbul arus hubungan singkat, yang akan
menyebabkan timbulnya panas pada daerah tersebut.Frekuensi yang digunakan pada short wave
diathermy 1 MHz. Kegunaan short wave diathermy yaitu :pada keadaan kram otot , nyeri pada
interverbraldisk, penyakit degenerative pada persendian dan bursitis.

30
2. Micro wave diatermy (diatermi gelombang mkro)
Penggunaan metode ini lebih mudah dari pada short wave diathermy.Micro Wave diathermy
termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi. Pada awalnya
frekuensi yang dipakai (th 1940) yaitu 2.450 M Hz, dan pada penelitian berikutnya
mempergunakan frekuensi 900 M Hz, dan hasilnya lebih efektif. frekuensi 900 M Hz, dan
hasilnya lebih efektif. Penyakit-penyakit yang memerlukan pengobatan dengan micro wave
diathermy adalah : patah tulang (fracture), sprains dan strains, bursitis,
radang tendon, arthritis.
Thermografi
Dasar thermografi
Setiap objek memancarkan radiasi. Besar kecilnya radiasi tergantung kepada perbedaan
temperatur yang ada.Max Planck (1901) telah meletakkan dasar mengenai
besarnya radiasi tubuh manusia .
Pada T = 300 K (27ºC) akan memberikan spektra radiasi L (λT) dan panjang gelombang infra
red berkisar antara 0,8 (λT) dan panjang gelombang infra red berkisar antara 0,8 μm < λ< 1 mm.
Persamaan Planck dapat dinyatakan sbb:
L(λT) = spektra radiasi
c = kecepatan glb. Elektromagnetis yang besarnya 3 x 〖10〗^8m/s
h = konstanta planck 6,63 x 〖10〗^(-34)J.S
k = konstanta boltzmant 1,38 x 〖10〗^(-22)J.K
Stepan-boltzmant telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran dengan temperatur
sebagai :
Dimana :
W = energi radiasi total pesatuan luas (watt/m^2)
e = emissivitas permukaan harganya terletak antara 0-1;
untuk tubuh manusia e =1
σ= konstanta stefan – Boltzmant 5,7 x 〖10〗^(-12)W/〖cm〗^2.k^4
Penggunaan termografi untuk diagnosis

31
Hal – hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain :
Carciona disease ( kanker mamma)
Vascular disease (penyakit pembuluh darah
Untuk follow Up pada penderita post operatif oleh karena diabetes ( penyakit kencing
manis)
Untuk cerebral vascular disease
Arthritis acuta
Pattelo (femoral pain(nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia

2.10 Gangguan suhu tubuh manusia


1. DEMAM
Demam dapat terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk
mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas, yang mengakibatkan
peningkatan suhu tubuh abnormal. Demam biasanya tidak berbahaya jika berada pada suhu di
bawah 39°C. Davis dan Lentz (1989) merekomendasikan untuk menentukan demam berdasarkan
beberapa pembacaan suhu dalam waktu yang berbeda pada satu hari dibandingkan dengan suhu
normal orang tersebut pada waktu yang sama, di samping terhadap tanda vital dan gejala infeksi.
Pirogen seperti bakteri dan virus menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Saat bakteri dan virus
tersebut masuk ke dalam tubuh, pirogen bekerja sebagai antigen akan mempengaruhi system
imun. Oleh karena itu, sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi untuk meningkatkan
pertahanan tubuh melawan infeksi. Selain itu, substansi sejenis hormone dilepaskan untuk
selanjutnya mempertahankan melawan infeksi. Substansi ini juga mencetuskan hipotalamus
untuk mencapai set point.
Untuk mencapai set point baru yang lebih tinggi tubuh memproduksi dan menghemat panas.
Dibutuhkan beberapa jam untuk mencapai set point baru dari suhu tubuh. Selama periode ini,
orang tersebut menggigil, gemetar dan merasa kedinginan, meskipun suhu tubuh meningkat.
Fase menggigil berakhir ketika set point baru yaitu suhu yang lebih tinggi tercapai. Selama fase
berikutnya, masa stabil, menggigil hilang dan pasien meras hangat dan kering. Jika set point baru
telah “melampaui batas”, atau pirogen telah dihilangkan, terjadi fase ketiga episode febris. Set
point hipotalamus turun, menimbulkan respons pengeluaran-panas. Kulit menjadi hangat dan
kemerahan karena vasodilatasi. Diaforesis membantu evaporasi pengeluaran panas. Ketika
demam “berhenti” klien menjadi afebris.

32
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu sampai 39°C
meningkatkan system imun tubuh. Selama episode febris, produksi sel darah putih distimulasi.
Suhu yang meningkat menurunkan konsentrasi zat besi dalam plasma darah, menekan
pertumbuhan bakteri. Demam juga bertarung dengan infeksi karena virus menstimulasi
interferon (substansi yang bersifat melawan virus). Pola demam berbeda bergantung pada
pirogen. Peningkatan dan penurunan jumlah pirogen berakibat puncak demam dan turun dalam
waktu yang berbeda. Durasi dan derajat demam bergantung pada kekuatan pirogen dan
kemampuan individu untuk berespons.
Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme tubuh
meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Fekuensi jantung dan pernapasan meningkat
untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat
menggunakan energi yang memproduksi panas tambahan.    
Jika klien memiliki masalah jantung atau saluran pernapasan, stress karena demam dapat
menjadi besar. Demam yang lama dapat melelahkan klien dengan menghabiskan simpanan
energi. Peningkatan metabolisme membutuhkan tambahan oksigen. Jika kebutuhan oksigen tidak
terpenuhi, terjadi hipoksia selular (oksigen tidak adekuat). Hipoksiamiokard mengakibatkan
angina (nyeri dada). Hipoksia serebral mengakibatkan konvusi.
Intervensi selama demam termasuk terapi oksigen. Mekanisme regulasi digunakan untuk
mengatasi demam yang membuat klien beresiko kekurangan volume cairan. Kehilangan air
melalui peningkatan pernapasan dan diaforesis dapat menjadi berlebihan. Dehidrasi dapat
menjadi masalah serius pada lansia dan anak-anak yang berat badannya rendah.
Mempertahankan keadaan volume cairan yang optimum merupakan tindakan yang penting.

2. Hipertermia

Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidak mampuan tubuh untuk  meningkatkan
pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas adalah hipertermia. Setiap penyakit atau
trauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia
malignan adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika
orang yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.

33
3. Heat Stroke

Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi dapat
mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat stroke, kedaruratan yang
berbahaya panas dengan angka mortalitas yang tinggi. Klien beresiko termasuk yang masih
sangat muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes
atau alkoholik. Yang termasuk beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat yang
menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas (mis. fenotiazin, antikolinergik,
diuretik, amfetamin, dan antagonis reseptor beta-adrenergik) dan mereka yang menjalani latihan
olahraga atau kerja yang berat (mis. atlet, pekerja konstruksi dan petani). Tanda dan gejala
heatstroke termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual, kram otot, gangguan visual,
dan bahkan inkontinensia. Tanda lain yang paling penting adalah kulit yang hangat dan kering.
Penderita heatstroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat dan malfungsi
hipotalamus. Heatstroke dengan suhu yang lebih besar dari 40,5°C mengakibatkan kerusakan
jaringan pada sel dari semua organ tubuh. Tanda vital menyatakan suhu tubuh kadang-kadang
setinggi 45°C, takikardia dan hipotensi. Otak mungkin merupakan organ yang terlebih dahulu
terkena karena sensitivitasnya terhadap keseimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut,
klien menjadi tidak sadar, pupil tidak reaktif. Terjai kerusakan neurologis yang permanen kecuali
jika tindakan pendinginan segera dimulai.

Hipotermia

Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan


tubuh untuk memproduksi panas, mengakibatakan hipotermia.

Hipotermia diklasifikasikan  melalui pengukuran suhu inti:

 Ringan: 33°-36°
 Sedang: 30°-33°
 Berat: 27°-30°
 Sangat berat: <30°

Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama beberapa
jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, klien mengalami gemetar yang tidak terkontrol,
hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c,
frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan darah turun. Kulit menjadi sianotik. Jika hipotermia
terus berlangsung, klien akan mengalami disritmia jantung, kehilangan kesadaran dan tidak
responsif terhadap stimulus nyeri.

Dalam kasus hipotermia berat, klien dapat menunjukkan tanda klinis yang mirip dengan orang
mati (misalnya tidak ada respons terhadap stimulus dan nadi serta pernapasan sangat lemah).
Termometer dengan bacaan khusus rendah mungkin dibutuhkan karena termometer standar tidak
ada angka di bawah 35°C. Radang beku (frosbite) terjadi bila tubuh terpapar pada suhu dibawah
normal. Daerah yang terutama rentan terhadap radang dingin adalah lobus telinga, ujung hidung,

34
jari, dan jari kaki. Daerah yang cedera berwarna putih berlilin, dan kers jika disentuh Klien
hilang sensasi pada daerah yang terkena. Intervensi termasuk tindakan memanaskan secara
bertahap, analgesik dan perlindungan area yang terkena.

35
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan


produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan.
Termodinamika adalah suatu konsep mekanika perpindahan Energi. Seperti panas, di mana
konsep perpindahan panas adalah panas secara spontan akan berpindah dari temperatur tinggi ke
temperatur rendah. Suhu dibagi menjadi dua yaitu suhu inti (suhu yang dijaga kestabilan nya
agar tidak berubah-ubah secara drastis yang akan mengganggu temoregulasi lebih jauh) dan
suhu kulit/perifer (suhu yang dapat berubah akibat lingkungan di luar yang mempengaruhinya).
Untuk mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan, organisme endoterm melakukan
regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back)
yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, maka tubuh akan melakukan umpan
balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi apabila suhu tubuh telah melewati batas toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu,yang disebut titik tetap.

3.2 Saran

Dalam membuat makalah pengatura suhu harus mencakup aspek-aspek penting seperti
termoregulasi, termodinamika, pengaturan suhu, mekanisme pengaturan suhu, penggunaan
energy panas dalam bidang kesehatan.

36
DAFTAR PUSTAKA

Ganong, William F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:


EGC

Guyton, C. Arthur. 1990. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Sloane, E. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC

http://www.pakmono.com/2016/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-suhu-udara.html

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2014/06/TERMOREGULASI-Suhu-Tubuh.pdf

https://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/kontrol-sistem-persyarafan-terhadap-suhu-
tubuh.pdf

https://pratidinalestiyani.wordpress.com/2012/07/29/mekanisme-kehilangan-panas-pada-bayi-
baru-lahir/ saathidupsehat.com/suhu-tubuh-ibu-hamil-di-awal-kehamilan/

https://wayansupardi.files.wordpress.com/2012/09/microsoft-powerpoint-transfer-panas-read-
only-compatibility-mode.pdf

37
38

Anda mungkin juga menyukai