Anda di halaman 1dari 3

UTS BIOFISIKA

A. Latar Belakang
Sistem regulasi tubuh adalah sistem yang berfungsi mengatur kegiatan dalam
tubuh. Sistem regulasi ini disebut juga dengan sistem koordinasi yang didalamnya
terdapat sistem saraf, sistem indra dan sistem hormon. Manusia adalah salah satu
makhluk yang memiliki suhu tubuh konstan(homeotherms) dan salah satu fungsi utama
sistem regulasi tubuh adalah mempertahankan suhu tubuh berada pada suhu normal
sekitar 37oC. Hubungan sistem regulasi dan suhu tubuh diatur oleh mekanisme
neurologis dan kardiovaskuler. Suhu tubuh sendiri diatur oleh hipotalamus yang
letaknya ada diantara dua hemisfer otak. Dan fungsi hipotalamus sendiri seperti
pendingin yaitu suhu normal adalah saat yang tepat untuk operasi sistem panas.
Suhu tubuh dapat di definisikan sebagai salah satu tanda yang dapat
menggambarkan kesehatan seseorang. Suhu tubuh manusia ini dibagi menjadi dua yaitu
Core temperature (suhu pada jarigan dalam tubuh) dan Surface temperature (suhu pada
jarigan luar tubuh seperti ;pada kulit, dimana suhu ini berbeda-beda tergantung dengan
kondisi lingkungan. Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, manusia mempunyai
kemampuan yang jauh lebih besar untuk mentoleransi suhu panas, karena banyaknya
kelenjar keringat serta tubuh yang hanya berambut halus. Suhu tubuh dapat dipengaruhi
oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor eksternal dapat berupa suhu lingkungan
di luar tubuh maupun kelembaban udara di luar. Laju pelepasan panas oleh tubuh ke
lingkungan dapat melalui proses radiasi, konveksi, atau evaporasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambar hubungan antara pelepasan kalor dari tubuh dengan suhu
lingkungan di luar tubuh?
2. Bagaimana seseorang bisa terkena ‘stroke panas’ ketika tiba-tiba masuk ke bathtub
yang didalamnya ada air yang cukup panas?

C. Tujuan
1. Mengetahui gambar hubungan antara pelepasan kalor dari tubuh dengan suhu
lingkungan di luar tubuh.
2. Mengetahui mengapa seseorang bisa terkena ‘stroke panas’ ketika tiba-tiba masuk
ke bathtub yang didalamnya ada air yang cukup panas.
D. Konsep Yang Mendasari (Fisika Dan Biologi)
Dalam proses pertukaran panas tubuh mengikuti hukum fisika. Dalam hal ini
tubuh manusia merupakan penyerap panas dan juga pemancar panas yang baik. Hal ini
dapat dikaitkan dengan sistem thermorgulasi yang merupakan mekanisme yang terjadi
pada makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada dikisaran yang
dapat ditorelir oleh tubuh itu sendiri. Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh
mekanisme fisiologis dan perilaku sehari-hari kita. Untuk suhu tubuh yang normal,
hubungan antara produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan.
Hubungan regulasi melalui mekanisme neurologis dan kardiovaskular pada sistem
adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu.
Proses Thermoregulasi sendiri terjadi, pada saat suhu tubuh naik pembuluh
darah akan melebar dan mengakibatkan hilangnya panas ke lingkungan. Kelenjar
keringat akan mengeluarkan aciran. Saat cairan menguap, panas akan hilang dari tubuh
dan suhu tubuh akan kembali normal.
Begitu pun sebaliknya, yaitu pada saat suhu tubuh turun pembuluh darah akan
menyempit sehingga panas akan dipertahankan. Kelenjar keringat tidak mengeluarkan
cairan dan tubuh akan mengigil(konraksi otot) menghasilkan panas yang dapat
menghangatkan tubuh.
Secara biologis tubuh mempunyai beberapa mekanisme untuk mempertahankan
suhu tubuh diatantaranya, yaitu:
1. Tubuh dapat mentoleransi variasi suhu sampai sedalam 2 cm dari
permukaan tubuh. Suhu tubuh dapat bervariasi sekitar 1.5°C di atas atau di
bawah suhu inti tanpa memberi efek yang berbahaya.
2. Mekanisme kontrol otomatis dari sistem saraf dan endokrin yang bekerja
bila suhu inti atau suhu kulit berubah.
3. Mekanisme perilaku dan perubahan postural yang dapat memodifikasi
pemaparan terhadap radiasi dan konveksi panas, namun pekerja biasanya
tidak bebas untuk menggunakan metode ini.
4. Penggunaan pakaian yang cocok dan menciptakan lingkungan yang
protektif mulai dari api pemanasan sampai AC.

Perubahan fisiologis akut dapat terjadi ketika tubuh terpapar panas. Termoregulasi diatur
sistem saraf pusat di hipotalamus dan sumsum tulang serta sistem saraf perifer di kulit dan
organ. Vasodilatasi pada pembuluh darah di kulit terjadi untuk menghilangkan panas secara
konvektif. Sehingga pada suhu tubuh yang ekstrim, terjadi kerusakan sel yang mengakibatkan
terbentuknya respon inflamasi sistemik dan peningkatan permeabilitas dinding sel sehingga
terjadi pelepasan endotoksin. Gangguan homeostasis ini menginisiasi kaskade yang
mengakibatkan hipoksia jaringan, asidosis metabolik, dan kerusakan organ yang salah satu
penyakitnya adalah stroke panas.

E. Gagasan Argumentasi
Dari paparan penjelasan, suhu tubuh didefinisikan sebagai gambaran kesehatan
seseorang. Energi panas yang dihasilkan di dalam tubuh kemudian didistribusikan ke
seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Sistem termoregulator tubuh harus dapat mencapai
dua gradien suhu yang sesuai antara suhu inti dengan suhu permukaan dan antara suhu
permukaan dengan suhu lingkungan. Dari keduanya, gradien suhu inti dengan suhu
permukaan adalah yang terpenting untuk kelangsungan fungsi tubuh yang optimal. Proses
evaporasi dapat terjadi karena adanya perbedaan suhu lapisan udara, udara terdiri dari
lapisan-lapisan yang mempunyai perbedaan suhu antar lapisan.
Penyebab seseorang terkena stroke panas ketika tiba-tiba masuk ke bathtub yang
didalamnya ada air yang cukup panas adalah karena tubuh mengalami kegagalan dalam
menyeimbangkan antara suhu tubuh dengan suhu lingkungan. Dimana hal ini terjadi karena
kegagalan di pusat keringat di hipotalamus yang berakibat pada peningkatan suhu tubuh
yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai