LAPORAN AKHIR
Oleh :
Ananda Hera Utama
190302024
IV/B
Laporan ini sebagai Salah Satu Syarat Masuk untuk Mengikuti Praktikal Test
di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Diperiksa oleh,
Asisten Korektor
Zul Chairi
NIM. 180302054
capaian EAFM. Salah satu domain penting dalam EAFM adalah domain
sosial. Seperti yang telah umum diketahui, salah satu tujuan pengelolaan
Tujuan Praktikum
2. Untuk Mengetahui Rasio Tabungan pada Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Aceh.
Manfaat Praktikum
mengetahui indikator dan skor domain sosial dan ekonomi serta pengaruhnya
terhadap domain sosial dan ekonomi di kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Serta
sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan dan sebagai salah satu
Perikanan.
14
meliputi 6 aspek yakni sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem perairan, teknik
dikelola pada batas yang memberikan dampak yang dapat atau masih bisa
target spesies dengan ekosistem perairan dan segenap unsur terkait di dalamnya.
Keterkaitannya tidak hanya dalam perspektif ekologi tapi juga antara sistem
ekologis dengan sistem sosial sebagai unsur utama dari pengelolaan perikanan
tingkat nasional maupun daerah terkait dengan implementasi EAFM dan perlu
juga dimulai pernyataan tujuan dasar dan tujuan akhir dari implementasi EAFM
sumberdaya ikan serta perlu ditetapkan mekanisme koordinasi pusat dan daerah,
koordinasi antar sektor, serta hubungan antara regulasi nasional dan internasional
Domain Sosial
Salah satu domain yang penting dalam EAFM adalah domain sosial.
tiga indikator pada domain sosial, yaitu konflik sosial, partisipasi pemangku
alat tangkap, pertentangan kebijakan pada kawasan yang sama atau pertentangan
kegiatan antar sektor. Konflik diukur berdasarkan banyaknya konflik yang terjadi
tergabung dalam suatu kelompok tertentu dan dapat saling berinteraksi. Nilai dari
dengan bobot 40%, Konflik Perikanan dengan bobot 35%, dan Pemanfaatan
Pengetahun Lokal Dalam Pengelolan SDI dengan bobot 25%, kemudian dianalisis
kemudian ditampilkan dalam bentuk model bendera (flag model) (Ilyas, 2021).
bertambahnya alat tangkap berskala besar, seperti payang, purse seine, dan gill
net. Berkembangnya sektor perikanan juga telah menjadi faktor penarik bagi
tangga nelayan bertambah maka diberi nilai tinggi skornya sama dengan 3.
Demikian pula jika aset produktif dari rumah tangga nelayan berkurang maka
skornya sama dengan 1. Nilai ini dapat dimodifikasi lebih lanjut dengan
lestari dapat tetap terjaga. Salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan
perangkat indikator yang dapat digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi
23
rencana aktivitas dan aksi yang lebih detail termasuk dengan aktivitas
yang telah ditetapkan dalam rencana strategis pada keterkaitan tesebut juga
Konflik yang terjadi terutama dikarenakan pemanfaatan perairan yang tidak hanya
penelitian, ketiga Zona merupakan Zona DPI yang berbatasan langsung bahkan
24
satu individu atau satu keluarga nelayan dengan kata lain masyarakat nelayan
dibentuk oleh sejumlah rumah tangga nelayan dan tiap rumah tangga merupakan
keadaan nyata yang dapat diungkapkan melalui usaha mereka yang dipengaruhi
oleh musim penangkapan ikan, kondisi alam yang tidak menunjang, terbatasnya
satu sektor perikanan tangkap saja, meskipun harga ikan sangat berfluktuasi.
Harga ikan dipengaruhi oleh jumlah hasil tangkapan dan faktor-faktor penting
hasil tangkapan yang tidak menentu dikelompokkan menjadi dua yaitu strategi
dengan wacana keadilan ekologis dan keadilan pemanfaatan. Agar dapat menjaga
pembangunan ekonomi dan sosial. Hal tersebut dapat memberikan manfaat sosial
ekonomi yang optimal bagi masyarakat dan tidak dapat dilepaskan dari dinamika
ekosistem yang menjadi media hidup bagi sumberdaya ikan itu sendiri. Melalui
25
perikanan itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kajian pengelolaan
secara optimal harus mengacu pada pola yang tepat, jelas, dan komprehensif
Tingkat partisipasi yang lebih baik dari semua pihak baik formal maupun
mengijinkan nelayan luar karena tidak ada batasan antar nelayan lokal, sehingga
masyarakat terbukti memberikan hasil yang cukup efektif dan efisien. Efisiensi
sumber daya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kajian pengelolaan perikanan
optimal harus mengacu pada pola yang tepat, jelas, dan komprehensif
tersebut diperlukan dalam rangka memperbaiki kondisi yang masih kurang atau
Jawa yang beroperasi di wilayah Lampulo yang mana akan diambil sampel
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah alat
tulis, kamera, laptop, kuesioner dan data instansi terkait, data primer berupa
jumlah koperasi, pendapatan rumah tangga perikanan, usaha perikanan dan unit
operasi penangkapan ikan, dan data sekunder berupa data jumlah nelayan dari
Dinas Kelautan dan Perikanan kota Banda Aceh dan peraturan adat dari panglima
laot.
Prosedur Penelitian
1. Pertama- tama untuk hasil dari tiap nilai indeks dari indikator per domain
sosial dan ekonomi akan dijumlahkan dengan nilai indeks dari indikator
lainnya dalam domain sosial dan ekonomi menjadi suatu nilai indeks
yang berujung pada nilai indeks komposit terkait dengan tingkat pencapaian
3. Lalu total dari nilai indeks yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
4. Yang kemudian ditampilkan dalam bentuk model bendera (flag model). Nilai
Analisis Data
dengan memakai skor likert berbasis ordinal 1,2,3 yang menghasilkan dimana
semakin besar skornya maka akan semakin baik pula. Metode analisis ini
Teknik pengolahan data yang akan dilakukan berdasarkan indikator yang dinilai
Kemudian hasil penilaian indikator EAFM ditampilkan pada model bendera (flag
modeling), dimana untuk nilai skor 1-20 yang dideskripsikan buruk dengan
bendera warna merah, bendera warna kuning muda dengan nilai skor 21-40
(kurang baik), bendera warna kuning tua dengan nilai skor 41-60 (sedang),
bendera warna hijau muda dengan nilai skor 61-80 (baik) dan nilai skor 81-100
dengan bendera warna hijau tua berarti baik sekali. Pengklasifikasian juga
Kesimpulan
menghasilkan skor 3 dimana lebih dari 50% ikut ambil bagian dalam
sebanyak lebih dari 2 kali dalam setahun yang mengalami status kurang baik
dengan skor 2.
Banda Aceh, Provinsi Aceh mendapatkan nilai 3 yang berarti baik yang
Saran
diharapkan bagi praktikan untuk lebih memahami materi mengenai domain sosial
dan ekonomi.