Pengelolaan Perikanan
Menggunakan Indikator EAFM
(Ecosystem Approach to Fisheries Management)
Kajian pada perikanan di Wilayah Kabupaten Flores Timur
Disusun Oleh
Donny Bessie FPIK Universitas Kristen Arta Wacana Kupang
Dwi Ariyogagautama WWF-Indonesia
Juni 2012
Tim Penyusun
Ir.M.I.Erna Di Silva
Pembina TK.1
NIP. 19620626 199503 2 001
Tabel 1. Estimasi potensi sumberdaya ikan pada WPP 573, WPP 713 & WPP 714... 8
Tabel 12. Status dan Performa Sumberdaya Perikanan di Kabupaten Flores Timur 68
Gambar 3. Grafik CPUE Kabupaten Flores Timur peridoe 2006 – 2010 ........... 20
Gambar 8. Pendapatan Nelayan Perikanan Pelagis per Jenis Alat Tangkap ....... 55
Gambar 10. Saving Ratio Perikanan Pelagis per Jenis Alat Tangkap ................... 57
Gambar 11. Saving Ratio Perikanan Demersal per Jenis Alat Tangkap ............... 58
Tabel 1. Estimasi potensi sumberdaya ikan pada WPP 573, WPP 713 dan WPP 714
(KepMen 45 tahun 2011)
Kelompok Sumberdaya Ikan Samudera Selat Laut Total
Hindia Makasar- Banda
(WPP 573) Laut Flores (WPP 714)
(WPP 713)
Ikan Pelagis Besar 201,4 193,6 104,1 499,1
Ikan Pelagis Kecil 210,6 605,4 132,0 948
Ikan Demersal 66,2 87,2 9,3 162,7
Udang Penaeid 5,9 4,8 - 10,7
Ikan Karang konsumsi 4,5 34,1 32,1 70,7
Lobster 1,0 0,7 0,4 2,1
Cumi-Cumi 2,1 3,9 0,1 6,1
Total Potensi (1.000 491,7 929,7 278,0 1.699,4
ton/tahun)
Namun dalam assessment potensial (KepMen 45 tahun 2011 ) oleh KKP ini,
yang dilakukan hanya mempertimbangkan kondisi pemanfaatan perikanannya saja,
sedangkan aspek ekosistem, aspek sosek dan kelembagaan masih belum terkaji dalam
format yang baku. Untuk itu sejak tahun 2010 hingga saat ini WWF Indonesia dalam hal
ini berinisiasi dalam memfasilitasi pembuatan Indikator pengelolaan perikanan yang
berbasis ekosistem bersama Direktorat Sumberdaya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap, Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Lautan, Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB) dengan konsep tersebut dinamakan
Iklim Kabupaten Flores Timur terdiri dari dua musim, yaitu musim kemarau
dengan iklim yang kering berlangsung antara bulan Juni - September, serta musim hujan
dengan iklim basa berlangsung antara bulan Desember - Maret. Keadaan tersebut
berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei
dan Oktober-November.Hal ini menjadikan Flores Timur sebagai wilayah yang
tergolong kering, dimana hanya 4 bulan (Januari-Maret dan Desember) yang
keadaannya relatif basah serta 8 bulan sisanya relatif kering.Curah hujan tidak merata
dengan rata-rata 300-2000 mm dengan jumlah hari hujan 60-150 hari / tahun dan
kedalamam 500-2000 mm / tahun (Flores Timur dalam Angka, 2011).
Terdapat 5 kategori armada yang dapat dijumpai di kabupaten ini yang terhitung
sebanyak2097 armada yang terdiri atas 7,9% (165 armada) merupakan jukung, 9,8%
(206 armada) adalah perahu papan, 32%(672 armada) adalah motor tempel,15,1%(316
armada) adalah kapal motor < 5 GT dan 35,2%(738 armada) adalah kapal motor >5 GT
(Flores Timur dalam Angka, 2011)
Data yang dibutuhkan untuk Survey EAFM mencakup 6 Indikator, antara lain:
Sumberdaya Ikan, Teknik Penangkapan, Habitat, Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan.
Dalam pengumpulan data dibagi menjadi 2 proses yaitu melalui data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan denganpengambilan data yang dilakukan
dengan metode interview dan observasi terarah secara kualitatif melalui kuesioner
perikanan pelagis besar, pelagis kecil dan ikan karang (demersal) kepada responden
rumah tangga perikanan.Interview akan dilakukan secara perorangan
a. Nelayan yang telah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut minimal 5 tahun
(tentatif), diutamakan lebih dari 10 tahun.
b. Bersedia diwawancarai.
c. Dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu membuat cluster dari populasi
berdasarkan kriteria Klasifikasi alat tangkap dan jenis armada
d. Jumlah sampel tidak terikat, wawancara hanya menargetkan terpenuhinya semua
informasi yang dibutuhkan.
e. Perwakilan terhadap pemilik kapal yang mengoperasikan armada penangkapan,
pemilik kapal yang tidak mengoperasikan kapal dan ABK
Pengambilan data Sekunder dalam survey ini yaitu dengan observasi kajian
ilmiah, dokumen laporan pemerintah dan Kebijakan nasional dan daerah yang
mencakup pengelolaan wilayah pesisir dan laut di kabupaten Flores Timur
Perkalian bobot dan nilai akan menghasilkan nilai indeks untuk indikator yang
bersangkutan atau dengan rumusan: Nilai Indeks = Nilai Skor * 100 * Nilai Bobot. Nilai
indeks dari indikator ini, nantinya akan dijumlahkan dengan nilai indeks dari indikator
lainnya dalam setiap domain menjadi suatu nilai indeks komposit. Kemudian, nilai
indeks komposit ini akan dikategorikan menjadi 5 penggolongan kriteria dan
ditampilkan dengan menggunakan bentuk model bendera (flag model) seperti terlihat
pada Tabel berikut ini:
Agregat 180
Agregat 100
Gambar 10. Saving Ratio Perikanan Pelagis per Jenis Alat Tangkap
Dari hasil analisis komposit tematik yang telah dilakukan untuk setiap
aspek pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan di Kabupaten Flores
Timur, tahapan selanjutnya adalah mengestimasi keragaan agregat wilayah
pengelolaan perikanan dengan menggunakan teknis komposit antar tematik. Hasil
estimasi tematik masing-masing aspek kemudian digabung menjadi satu indeks
dengan asumsi tidak ada perbedaan bobot masing-masing aspek. Dengan kata
lain, dalam analisis agregat seluruh aspek dianggap penting (Adrianto dkk, 2012).
Hasil analisis komposit agregat selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut
ini.
6.1. Kesimpulan
Adrianto L, Arsyad AM, Ahhmad S, dan Dede IH., 2011. Konstruksi Lokal
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di Indonesia. PT Penerbit IPB Press.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Alor, 2010. Alor dalam Angka 2010. Kabupaten
Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata, 2011. Lembata dalam Angka 2011.
Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Flores Timur, 2011. Flores Timur dalam Angka
2011. Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur., 2006. Statistik
Perikanan Tangkap Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur., 2007. Statistik
Perikanan Tangkap Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur., 2008. Statistik
Perikanan Tangkap Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur., 2009. Statistik
Perikanan Tangkap Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur., 2010. Statistik
Perikanan Tangkap Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Fauzi A., 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan. Isu, Sintesis, dan Gagasan.
Penerbit PT. Gramedia Utama. Jakarta.
Fauzi A dan Suzy Anna., 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
untuk Analisis Kebijakan. Penerbit PT. Gramedia Utama. Jakarta.
Romadhon, A. 2008. Kajian Nilai Ekologi Melalui Inventarisasi dan Nilai Indeks
Penting (INP) Mangrove Terhadap Perlindungan Lingkungan di
Kepulauan Kangean. Embryo Vol.5 No.1
WWF, 2009. Survei Ekologi Kabupaten Alor. Laporan Kegiatan. Yayasan WWF
Indonesia, Solor-Alor Project. Lembata, NTT.
WWF, 2012. Survey Reef Health Kabupaten Alor. Laporan Kegiatan. Yayasan
WWF Indonesia, Solor-Alor Project. Alor, NTT.
WWF, 2012. Studi Kelayakan Bisnis Perikanan Karang, Budidaya Ikan Karang
dan Rumput Laut di Kabupaten Flores Timur dan Lembata. Laporan
Kegiatan. Yayasan WWF Indonesia Solor-Alor Project. Alor, NTT
Interviewer : Tanggal :
Nama Nelayan : ................................. Anggota keluarga : ......orang
Alamat : ................................. Umur : .......Tahun
Pendidikan : ..................................
Lama melakukan pekerjaan sebagai nelayan : ............ Tahun
Alat Tangkap yang digunakan : ............
A. INDIKATOR KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA
1. Jenis dan ukuran ikan apa saja yang paling sering Anda tangkap? Berapa rata-rata
jumlah tangkapan ikan setiap trip.
Jumlah
Target Jenis Berat/ Tangkapan/Trip Harga Ikan (Rp)
Panjang (Kg)
Penangkapan Ekor
(cm)
(Kg) Pun Sed Pace Pun Sed Pace
cak ang klik cak ang klik
1. Demersal a. Kerapu.........
(Ikan batu) b. Kerapu.........
c. Kerapu.........
a. Kakap...........
b. kakap...........
c. Kakap...........
2. Pelagis a. Tuna Sirip Kuning
Besar b. Tuna Mata Besar
c. Tongkol
d. Cakalang
3. Pelagis a. Banyar (Kombong)
Kecil b. Kembung
c. Layang/Terbang
d. Golok-golok
(Parang)
e. Tembang
f. Belo-belo
g. Sembe/Lember
4. Ikan jenis
Lainnya
5. Dalam 5 tahun terakhir, bagaimana jumlah ikan hasil tangkapan yang anda
peroleh?
a. meningkat lebih dari 2 kali lipat d. berkurang tidak sampai setengahnya
b. meningkat tidak sampai 2 kali lipat e. berkurang sampai setengahnya
c. sama saja f. berkurang sampai lebih dari
setengahnya
6. Apabila jumlah hasil tangkapan meningkat, menurut anda faktor apa yang paling
berperan ?
a. Ikannya bertambah banyak d. Tidak Tahu
7. Apakah Bapak dapat membedakan anak ikan (Ikan belum dewasa) yang ikut
tertangkap ? Ya - Tidak
8. Bagaimana komposisi ikan juvenil (anakan) yang tertangkap dibandingkan ikan
dewasa dalam 1-5 tahun sebelumnya :
Kalender Jenis Ikan
Perikanan
Kerapu Kakap Tuna Cakalang Tongkol Layang
Musim Puncak
Musim Sedang
Musim Paceklik
Isi dengan persentase komposisi juvenil yang tertangkap
<30% dari hasil tangkapan, 30-60% dari hasil tangkapan, >60% dari hasil
tangkapan atau tidak tahu
14. Daerah penangkapan ikanmana yang paling sering didatangi nelayan? Mengapa?
15. Sebutkan daerah pengkapan ikanterjauh yang pernah dicapai oleh nelayan?
Mengapa?
2. Konstruksi alat tangkap, ukuran (nomor) dan jenis bahan yang Anda digunakan:
....................
a. Ukuran Mata Kail :
b. Jenis dan Ukuran Senar :
c. Panjang dan besaran mata jaring :
3. Cara penangkapan ikan dan pemanfaatan sumberdaya laut yang merusak di sekitar
lokasi Anda:
Frekuensi Bulan
Jenis kejadian
No Lokasi Aktivitas Asal Pelaku /Tahun
Pelanggaran
(Kali)
1. Bom Ikan
2. Potasium
3. Pengambilan
Karang
4 Penangkapan
penyu atau
telur penyu
5 ………………..
6. Apakah ada modifikasi alat tangkap yang dilakukan nelayan sehingga bisa
mengakibatkan kerusakan sumberdaya/lingkungan? Ya ada - Tidak ada.
Kalau Ada, jelaskan modifikasi alat tangkapnya dan akibatnya yang merusak
............................
D. INDIKATOR SOSIAL
2. Jika ADA, Apakah Anda menjadi Anggota atau Tidak? Apa alasan Anda?
a. Jadi Anggota, Alasan: ....................................
b. Tidak Jadi Anggota, Alasan: ...................................
3. Sudah berapa lama Anda menjadi Anggota?
a. Kurang dari 1 tahun c. 3 – 6 tahun
b. 1 – 3 tahun d. Lebih dari 6 tahun
8. Apa saja yang diatur dalam aturan adat tersebut? Sebutkan: .......................................
Sudah berapa lama aturan adat tersebut?
a. kurang dari 50 tahun b. 50-100 tahun c. Lebih dari 100 tahun
11. Dalam melakukan pekerjaan menangkap ikan, apakah ada sistem kerja dengan
bos/koordinator/ ponggawa tempat menjual ikan? YA / TIDAK
12. Jika YA, bagaimana keterikatan sistem kerja bos/koordinator dengan nelayan?
a. Nelayan terikat sepenuhnya
b. Ada tetapi nelayan tidak terikat sepenuhnya
c. Tidak terikat sama sekali
13. Konflik apa yang pernah/terjadi di daerah Anda terkait dengan pengelolaan
sumberdaya perikanan
a. Konflik perebutan wilayah penangkapan di: ...................................…………...
Penyebab: ......................................................................................................
Frekuensi kejadian:
1) setiap melaut 4) Setiap tahun
2) setiap minggu 5) Tidak Pernah
3) setiap bulan
2. Aset apa saja yang Bapak miliki pada 1 tahun yang lalu dibandingkan saat ini
Bertambah/ Aset Non Bertambah/
Aset Produktif 2011 2012 2011 2012
Berkurang Produktif Berkurang
Perahu Televisi
Mesin Sound system
Alat Tangkap DVD/VCD Player
Sepeda Motor Play station
Lemari es
Generator
HP
Tanah/Lahan
Rumah
3. Unit/Armada Penangkapan
Jumlah armada
Bahan utama kayu/fiber/besi/………..
Ukuran (m) p: l: d: GT :
Musim - -
sedang - -
Musim - -
paceklik - -
17. Sebutkan perkiraan pengeluaran bapak per bulan atau per trip dari kegiatan
penangkapan ikan:
Tertinggi : Rp .............................. bulan/trip (Coret yang tidak perlu)
Sedang : Rp .............................. bulan/trip (Coret yang tidak perlu)
Terkecil : Rp . .............................. bulan/trip (Coret yang tidak perlu)
INDIKATOR KELEMBAGAAN
Nama : ................................
Umur : ................................
Pendidikan : ................................
Alamat : ................................
Lembaga / Posisi : ................................
Berapa lama di bidang ini : ................................
1. Berapa kali pelanggaran dalam 1 (satu) tahun yang dilakukan oleh nelayan?
5. Jika ”B (ada tapi tidak lengkap)”, maka bagaimana jumlah peraturan nasional
tersebut ?
a. Ada tapi jumlahnya berkurang
b. Ada tapi jumlahnya tetap
c. Ada dan jumlahnya bertambah
7. Jika ”B (ada tapi tidak lengkap)”, bagaimana jumlah peraturan daerah tersebut ?
a. Ada tapi jumlahnya berkurang
b. Ada tapi jumlahnya tetap
c. Ada dan jumlahnya bertambah
8. Jika dibandingkan dengan peraturan yang lama, apakah ada peraturan yang baru
dibuat ?
a. ada, jika ada sebutkan :
- .............................................................................
- .............................................................................
- .............................................................................
b. tidak ada
9. Jika dibandingkan dengan peraturan yang lama, apakah ada peraturan yang
dihapuskan ?
a. ada, jika ada sebutkan :
- .............................................................................
- .............................................................................
- .............................................................................
b. tidak ada
10. Peraturan apa lagi yang masih kurang dalam pengelolaan perikanan di wilayah ini?
Sebutkan .......................................
14. Setelah dilakukan tindakan berupa teguran atau hukuman, apakah pelanggaran yang
sama masih terjadi oleh pelaku yang sama?
a. Ya masih terjadi, karena...................................
Tidak lagi, karena ...............................
15. Lembaga apa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan hal-hal
berikut terkait dengan pengelolaan perikanan di wilayah anda ?
a. Perijinan usaha penangkapan
1) ...........
2) ...........
3) ...........
b. Operasionalisasi penangkapan (armada dan alat tangkap)
1) ...........
2) ...........
3) ...........
c. Konservasi dan pemulihan
1) ...........
2) ...........
3) ...........
33. Jika “ya”, lembaga apa saja yang tidak bersinergi/konflik dalam pengelolaan kawasan
konservasi ?
..............................................................................................................................
34. Sebutkan kebijakan yang anda keluarkan terkait dengan perijinan, operasional
penangkapan, konservasi dan pemulihan dalam pengelolaan perikanan ? Lembaga
mana saja yang mengeluarkan? dan bagaimana sifat dari kebijakan tersebut ?
(tuliskan jawaban dalam kolom yang disediakan)
36. Apakah penyuluhan yang dilakukan bermanfaat bagi usaha perikanan tangkap anda?
a. Sangat bermanfaat c. bermanfaat e. tidak bermanfaat
b. agak bermanfaat d. kurang bermanfaat
37. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan perikanan tangkap?:
a.Ya b. Tidak
38. Jika Ya, dalam 2-3 tahun terakhir berapa kali anda mengikuti pelatihan?
a. satu kali b. 2 – 4 kali c. lebih dari 4 kali
39.Menurut anda apakah pelatihan yang anda ikuti bermanfaat bagi usaha perikanan
tangkap anda?
a. sangat bermanfaat c. bermanfaat e. tidak bermanfaat
b. agak bermanfaat d. kurang bermanfaat
40. Apakah pernah mengikuti kegiatan pelatihan terkait dengan pengelolaan perikanan ?
a. ya b. Tidak
41. Program pengembangan kapasitas apa saja yang pernah diikuti untuk meningkatkan
kemampuan dalam EAFM ? Sebutkan waktu kapan (bulan apa atau tahun berapa)
a. Pelatihan: ..............................Waktu: ..........................................
b. Workshop: ............................. Waktu:............................................
c. Seminar: .............................. Waktu:...............................................
d. Studi Banding: ....................... Waktu:..............................................
e. Tugas Belajar: ........................ Waktu:.......................................
f. Program lain: .......................... Waktu:..................................
42. Apakah pelatihan yang ada sesuai/cocok atau tidak dengan profesi yang dikerjakan ?
a. ya b. tidak
43. Jika ada, materi apa saja yang diterima ?
........................................................................................................................................
44. Siapa yang memberikan materi ?
......................................................................................................................
45. Bagaimana anda melaksanakan pekerjaan, setelah dan sebelum anda mengikuti
pelatihan ?
- Sebelum : ......................................................................................................
- Sesudah : ......................................................................................................
47. Apakah di wilayah ini ada satu dokumen peraturan yang merangkul semua lembaga
terkait dalam pengelolaan perikanan di wilayah Anda? ADA - TIDAK ADA
48. Jika ADA, sebutkan nama dokumen peraturan tersebut: .................................
50. Berdasarkan dokumen tersebut, apakah ada satu lembaga/badan yang memiliki
otoritas tunggal dalam menentukan pengelolaan perikanan di wilayah tersebut?
YA - TIDAK
51. Sebutkan nama lembaganya: .......................
52. Jika YA, apakah otoritas tunggal ini sudah dijalankan? YA - BELUM.
53. Jika YA, Sudah berapa lama dijalankan?
54. Jika TIDAK, lembaga apa saja yang melakukan pengelolaan perikanan di wilayah ini?
55. Sebutkan lembaga/instansi/badan apa saja: ..................................
Lembaga apa yang paling dominan? ...................... Mengapa? .................................