Anda di halaman 1dari 24

PEMANTAUAN

EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
Referensi Buku
1. Pengelolaan ekosistem terumbu karang
2. Metode Pemantauan Biologi Untuk Menilai Kesehatan
Terumbu Karang dan Efektivitas Pengelolaan Kawasan
Konservasi Laut di Indonesia
3. Jenis-jenis karang di indonesia
4. Kepmen LH No 4 th 2001
5. Coral Reef Remote Sensing
6. Remote Sensing Handbook for Tropical Ecosistem
Management
 Kenapa harus dipantau?
 Apa yang dipantau?
a. Organisme karangnya
b. Biota yang hidup dikarang
c. Kondisi perairannya
 Bagaimana Cara Memantaunya?
 Peralatan Apa yang Digunakan?
METODE PEMANTAUAN
KARANG
 Teknik Manta Tow
 Line Intersep Transek (LIT)
 Transek Kuadran
 Metode Belt Transect (Transek Sabuk)
 Metode Rapid Reef Resources
Inventory (RRI)
 Penginderaan Jauh
TEKNIK MANTA TOW
 Metoda Manta Tow
digunakan untuk melihat
dan memperkirakan
perubahan secara luas dari
kelompok biota laut yang
hidup di atas terumbu
karang secara CEPAT
 GANGGUAN seperti
bintang laut, coral
bleaching.
MANTA TOW

Manta Tow
PERALATAN YANG
DIPERGUNAKAN
 Masker & Snorkel  Papan plastik putih
 Fins (Kaki renang) yang permukaannya
telah dikasarkan dengan
 Perahu bermotor
kertas pasir
(minimal 5 PK)
 Papan manta (manta board)
 Pensil
yang berukuran panjang 60  Penghapus
cm, lebar 40 cm, dan tebal  Stop watch/jam
2 cm
 Global Positioning
 Tali yang panjangnya 20
meter dan berdiameter 1 cm. System (GPS)
 7. Pelampung kecil
LINE INTERSEP TRANSEK (LIT)

 Digunakan untuk
mengamati persen
penutupan dan
mencatat komunitas
benthic yang menempel
pada terumbu karang
 Hal yang diamati life-
form koloni karang,
TABEL PENGAMATAN KARANG

Prosentase kategori
tutupan karang
LINE TRANSECT
 Digunakan untuk menilai
atau mengukur komunitas
terumbu karang
 Peneliti berenang di
sepanjang garis transek,
yang terletak pada
kedalaman 3 m dan 10 m
secara horizontal
sepanjang 100 m
 Pengukuran juga bisa
dilakukan di sepanjang
garis (panjang, 10m, 20m,
30m tergantung kondisi
keragaman karang, dan
dilakukan secara vertikal
Supriharyono
Belt Transek
 Transek sabuk digunakan
untuk menggambarkan
kondisi populasi suatu
jenis karang yang
mempunyai ukuran relatif
beragam atau mempunyai
ukuran maksimum
tertentu.
 Mengidentifikasi ikan
karang
Remote Sensing

• Memantau kondisi terumbu karang


dalam area yang luas dan waktu yang
cepat.

Karang
Pengolahan Citra Satelit

1. Pre-processing (cropping, koreksi radiometrik dan


koreksi geometrik)
2. Penajaman citra
- Penajaman citra untuk karakteristik dasar
perairan
3. Klasifikasi citra
4. Penilaian hasil dan analisis ketelitian data (matrix
kontingensi diharapkan >70%)
5.Survei kondisi terumbu karang
6.Kombinasi Data Survei dan hasil Citra
7.Peta Tutupan Ekosistem Terumbu Karang
PEMBUATAN TRAINING AREA
SEBAGAI KOEFISIEN ATENUASI

Helmi
Statistics Analysis and
Application Formulas Stapes Processing and
Formula :
1. Variant and Co-Variant
Estimation for two visible band.

2. Coefficient of Water
Attenuations Estimation.

3. Applied Water Attenuation


Model Formula to Landsat 7
ETM+ Satellite Image.

4. Digital Classification and


Knowledge Base Approach For
Shallow Water Ecosystems
Interpretation.

5. Field Survey

6. Reinterpretation and Editing

7. Accuracy Assessment “Kappa


Helmi Statistic (KHAT)”.
Pemetaan Ekosistem
Terumbu Karang:
• Terumbu Karang (Coral Reef)
• Lamun (Seagrass) and
• Pasir (Sand)
• Shallow Water
• Deep Water

Case Study: Blitung Islands,


2001
Helmi
Pemantauan Karang
 Pemantauan Terumbu
karang dilakukan
secara berkala setiap
tahun atau 2 tahun
sekali.
 Manfaat
 Mengamati
kelimpahan bintang
laut, Pemutihan
karang,
 Life Form karang
Hard Coral:
Dead Coral DC
Dead Coral with Algae DCA
Acropora Branching ACB
Encrusting ACE
Submassive ACS
Digitate ACD
Tabulate ACT
Non-Acropora Branching CB
Encrusting CE
Foliose CF
Massive CM
Submassive CS
Mushroom CMR
Miliepora CME
Supriharyono Heliopora CHL
Indeks Keanekaragaman Jenis

s
 ni   ni 
H '  -    ln 
n 1  N  N

H’ < 1 = keanekaragaman kecil, tekanan


lingkungan sangat kuat
1 <H’ < 3 = keanekaragaman sedang, tekanan
sedang
H’ > 3 = keanekaragaman tinggi,
keseimbangan ekosistem merata
DASAR HUKUM
 Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang
 Prosentase Luas Tutupan Terumbu Karang

Kategori Prosentase (%)


Buruk 0-24,9

Sedang 25-49,9

Baik 50-74,9

Baik Sekali 75-100

Kepmen LH No. 4 2001


Praktikum

 Cari Informasi Mengenai % tutupan


karang di pulau panjang berupa jurnal
ilmiah
 Hal yang perlu diukur waktu praktikum
 % Tutupan Karang
 Tipe Karang (massive, branching)
 Dominansi Karang
 Kategori Bentuk Pertumbuhan Karang
Area Studi

4
Quis
1) Sebutkan 4 metode pemantauan karang
2) Sebutkan kriteria baku kerusakan karang
dan dasar hukumnya
3) Sebutkan 5 tipe karang
4) Sebutkan kelebihan pemantauan karang
dengan Inderaja
5) Sebutkan kelebihan metode LIT

Anda mungkin juga menyukai