Anda di halaman 1dari 2

E

kosistem mangrove merupakan ekosistem yang memiliki peran dan fungsi


lanata, A. marina, dan A. officinalis. Mangrove ini dibedakan dari
yang sangat penting sehubungan dengan perannya dalam aspek ekologi
Bruguiera dari bentuk bunga, buah serta daunnya.
dan ekonomi. Secara ekologis, mangrove berperan sebagai mata rantai
makanan di suatu perairan yang dapat menunjang kehidupan berbagai jenis biota B. Bruguiera
di dalamnya. Di samping itu, ekosistem mangrove menyediakan habitat, tempat
bertelur, tempat memijah, serta tempat mencari makan bagi berbagai biota
seperti ikan, udang, dan moluska. Mangrove juga banyak dimanfaatkan sebagai
penghasil kayu untuk bahan baku bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan
yang dapat menunjang ekonomi masyarakat sekitar.

Bruguiera dicirikan dengan akar lutut atau papan/banir. Di Indonesia


A. Avicennia
dikenal 6 (enam) jenis tanaman ini, yaitu B. cylindryca, B. exaristata, B.
gymnorrhiza, B. haenessii, B. parviflora, dan B. sexangula.
C. Ceriops

Avicennia di Indonesia dikenal dengan nama api-api, dimana dicirikan


dengan perakaran yang berbentuk pensil menonjol dari permukaan air yang
berfungsi sebagai akar nafas. Akar nafas yang dimiliki oleh mangrove jenis
ini merupakan akar yang berbentuk seperti pensil atau kerucut yang Ceriops merupakan vegetasi mangrove yang dicirikan dengan akar pensil
menonjol ke atas. Akar nafas terbentuk dari perluasan akar yang tumbuh dengan buah memanjang, dimana di Indonesia sering dijumpai 2 (dua)
secara horizontal. Berikut merupakan ilustrasi gambar jenis akar nafas : Di jenis yaitu C. decandra dan C. tagal.
Indonesia dikenal 5 (lima) jenis api api, yaitu A. alba, A. eucalyptifolia, A.
D. Rhizophora Sonneratia dikenal umum dengan nama pedada dengan sistem perakaran
umumnya berbentuk pinsil (pneumatophora) dan dibedakan dari Avicennia
dari bentuk bunga, buah dan bentuk daun. Di Indonesia umum dijumpai 3
(tiga) jenis, yaitu S. alba, S. caseolaris, dan S. ovata.

Mengingat betapa pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan, kita harus


menjaga kelestariannya agar tetap terjaga. Adapun beberapa cara melestaraikan
hutan mangrove adalah sebagai berikut:
Jenis ini sangat dicirikan dengan bentuk perakaran yang menghunjam ke 1. Pembibitan Tanaman Mangrove
tanah atau dikenal dengan akar tunjang (still root). Akar tunjang Pembibitan ini adalah penanaman bibit di lahan pembibitan mangrove

merupakan akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Akar ini mencuat dengan bibit yang didapatkan dari hasil budidaya. Dengan melakukan

dari batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang ke luar dan pembibitan tanaman, dapat mempercepat proses regenerasi tanaman

menuju ke permukaan tanah. mangrove.


2. Restorasi Hutan Mangrove
3 (tiga) jenis dari Rhizophora di ekosistem mangrove di Indonesia, yaitu R. Upaya restorasi ini sepenuhnya bergantung pada alam dan kemampuan
apiculata, R. mucronata, dan R. stylosa. Untuk membedakan jenis jenis hutan mangrove untuk mengembalikan kondisinya seperti semula. Tentu
dalam genus Rhizophora jika sedang berbuah dapat dengan mudah dikenali saja, proses restorasi ini membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama.
dari jumlah bunga dalam rangkaian bunganya. Jika dalam rangkaian bunga
3. Memperbaiki Lingkungan di Sekitar Hutan
terdapat hanya 2 bunga maka dapat dipastikan merupakan jenis R.
Salah satu kerusakan hutan mangrove yaitu disebabkan karena
apiculata, sedangkan jika dalam rangkaian bunga dijumpai 4-8
pencemaran atau polusi air maupun polusi tanah yang kebanyakan berasal
bunga jenis R. mucronata, sedangkan jika dalam rangkaian bunga
dari manusia. Polusi air dan tanah bisa merusak ekosistem hewan darat
dijumpai 9-16 bunga maka dari jenis R. stylosa.
maupun laut. Untuk itu, perbaikan lingkungan di sekitar hutan dibutuhkan

E. Sonneratia untuk mengatasi polusi yang menyebabkan kerusakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai