Disusun oleh:
NENG LENI
192010007
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI RPH CIBINONG
Dari Tanggal 21 Desember 2020 sampai 21 Februari 2021
Disahkan oleh:
Pembimbing lapangan
JANI
PHT. 1983292015011000
EJANG SUKIMAN
PHT. 19691214199607100
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN
Disahkan oleh :
Dengan bekal yang telah penulis dapatkan selama kegiatan Praktik Kerja
Lapangan Ini berlangsung. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan dan banyak mengalami kesulitan berkat bimbingan dan
pengarahan semua pihak sehingga kesulitan itu dapat diatasi dengan baik.
1. Bapak Ejang Sukiman selaku KBKPH Tanggeung Atas ijin dan bantuan
fasilitasnya sehingga penulis bisa melaksanakan PKL dengan lancar.
2. Bapak Jani sebagai Mantri serta pembimbing lapangan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dilapangan selama kegiatan PKL.
3. Seluruh stokeholder instansi/perhutani BKPH TANGGEUNG.
4. Bapak Yuli Triana, M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Pasirkuda astas masukan dan arahannya.
5. Bapak Deni Gusniman S.Pd. Selaku Waka Humas /Hubin SMK Negeri 1
Pasirkuda.
6. Bapak Ujang Pahmi Pauzi, S.P selaku Kepala Program Jurusan Kehutanan
SMK Negeri 1 Pasirkuda.
7. Bapak Hendra Setiawan selaku pembimbing sekolah yang telah membantu
dan mengarahkan kami selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
8. Seluruh panitia Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Negeri 1 Pasirkuda.
9. Kepada Ayah dan Ibu kami dan segenap keluarga yang telah senantiasa
memberikan perhatian dan motivasinya, serta materi untuk membantu
kelancaran pelaksaan PKL.
10. Tidak lupa rekan-rekan seperjuangan, terimakasih atas kebersamaan dan
kekompakannya, selama pelakanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan dan kata dalam
laporan ini maka penulis memohon maaf atas segala kekurangannya dan
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak dalam upaya penyempurnaan
laporan ini. Semoga dalam segala kekurangannya masih tetap bisa bermanfaat
bagi pembaca maupun yang lainnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
Daftar Tabel......................................................................................................
Daftar Gambar..................................................................................................
Daftar Lampiran................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Dasar Hukum........................................................................................
C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL).................................................
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)...............................................
BAB II KAJIAN TEORITIS.........................................................................
A. Pengertian Pinus...................................................................................
B. Metode dan proses Penyadapan ...........................................................
C. Alasan/argument pemilihan tema.........................................................
BAB III LAPORAN HASIL KEGIATAN PKL..........................................
A. Sejarah Perusahaan ..............................................................................
B. Profil Perusahaan..................................................................................
C. Laporan Hasil Kegiatan........................................................................
1. Jadwal Kegiatan PKL.....................................................................
2. Rencana Kegiatan PKL ..................................................................
3. Pemaparan Hasil Kegiatan PKL.....................................................
4. Kendala/Masalah yang dialam selama kegiatan PKL.....................
5. Solusi/Penyelenggaraan Masalah ..................................................
BAB IV PENUTUP ........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran-Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang memang
sudah mempersiapkan peserta didiknya untuk bisa bekerja setelah lulus.
Dalam upaya mewujudkan visi-misinya, SMK Negeri 1 Pasirkuda
melaksanakan berbagai kegiatan yang ditunjukan untuk mengembangkan
potensi peserta didik.
Hal ini bisa dilihat dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
dilaksanakan oleh peserta didik atas kerjasama antara pihak sekolah dengan
pihak perusahaan. Tentu ini akan membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi bekerjanya, karna ketika PKL peserta didik dituntun
untuk bekerja dalam pekerjaan yang sebenarnya. Kegiatan ini dilaksanakan
didunia usaha atau didunia Industri yang sesuai dengan kompetensi keahlian
peserta didik. Hal ini dilakukan guna meningkatkan mutu SMK dan juga
menambah bekal masa depan mendatang untuk memasuki dunia kerja yang
semakin ketat persaingan.
B. Landasan hukum
1. Tujuan Umum
Praktik kerja lapangan bertujuan agar siswa memiliki wawasan,
pengalaman, dan kemampuan untuk bekerja dan menyesuaikan diri
dengan keadaan dunia kerja di bidang kehutanan yang sesungguhnya.
2. Tujuan Khusus
Untuk Program keahlian Teknik Produksi Hasil Hutan (TPHH)
kegiatan PKL mempunyai tujuan khusus yaitu:
a. Mengenal dan memahami tata tertib dan mekanisme kerja serta segala
aktivitas yang sesungguhnya pada dunia usaha/industri di bidang
kehutanan
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa untuk bekerja di
bidang kehutanan
c. Melatih dan menumbuhkan etos kerja.
d. Mengurangi kesenjangan dan ketidaksesuaian pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh siswa di sekolah dengan yang dibutuhkan
oleh dunia kerja.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian kompetensi
tamatan SMK yang profesional.
f. Terjadinya pemindahan/transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari
dunia usaha/industri ke sekolah.
g. Menumbuhkan semangat dan jiwa berwiraswasta.
3. Tujuan Penyusunan Laporan
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Pinus
Pohon pinus (Pinus merkusi) merupakan salah satu jenis pohon yang
sudah dikenal oleh masyarakat sebagai penghasil getah. Pinus pertama kali
ditemukan didatarantinggi Batak oleh Dr. F.W. Junghun pada tahun 1841 dan
diberi nama Tusam kemudian oleh G.G. Markus diberi nama Pinus Sumatrana,
Prof. Devriese menyebutkan vegetasi ini dengan Pinus Merkusi.
2. METODE PENYADAPAN
A. PRASADAP
1. Pembagian blok sadapan.
a. Areal sadapan terlebih dahulu dibagi dalam blok-blok sadapan seluas 2-5
ha sesuai dengan kemampuan penyadap.
b. Batas blok sadapan dapat mengikuti batas blok tanaman pemeliharaan
atau batas alam yang sudah ada, ditandai dengan menggunakan cat
berwarna putih pada pohon batas selebar 10 cm dan setinggi 180 cm
sepanjang/setiap 50 cm atau sebatas kemampuan mata melihat atau pada
titik-titik belokan batas blok
c. Pada batas blok dibuat jalan setapak atau jalan pemeriksaan untuk
memudahkan angkutan getah ke TPG
d. Masing-masing blok sadapan kemudian ditetapkan penydapannya serta
dipilih seorang ketua blok yang dipilih oleh penyadap dan dapat
berkomunikasi cukup intensif dengan mandor sadap. Diupayakan setiap
blok berjumlah 10-20 penyadap, dengan jumlah pohon pangkuan tiap
penyadap sesuai dengan kemampuan.
2. Pembersihan lapangan sadapan
a. Sebelum diadakan penyadapan, lapanagan/areal sadapan dibersihkan dari
perduh dan semak-semak agar sinar matahari dapat langsung menyinari
pohon pinus serta memudahkan para pekerja dan mandor untuk
melaksanakan pengawasan.
b. Untuk menjaga kebersihan lapangan sadapan dapat pula dikembangkan
tanaman pemanfaatan lahan bawah tegakan (PLDT) yang memiliki
prospek ekonomi yang baik dan dapat menambah penghasilan penyadap
3. Pembersihan kulit pohon
a. Kulit pada batang pohon yang akan disadap dibersihkan/dikerok dengan
alat pengerok/bark shaver setebal 33 mm, lebar 10 cm tinggi 60 cm (tiap
tahun), mulai setinggi 20 cm diatas tanah tanpa melukai kayunya
b. Pembersihan kulit pohon juga harus dilaksanakan terhadap sadap lanjut
pada permukaan lain pada pohon yang sama.
4. Alat-alat perlengkapan
Untuk pelaksanaan penyadapan diperlukan alat-alat dan perlengkapan
sebagai berikut:
- Petel sadap/kadukul
- Golok
- Kerok getah
- Talang seng
- Tempurung
- Drum/wadah pemungutan getah
- Perangasang getah/chas
B. PELAKSANAAN PENYADAPAN
1. SADAP BUKA
a. Sadap buka adalah meupakan pembuatan saluran. Quare atau lubang
permulaan setinggi 20 cm dari tanah.
b. Setelah semua persiapan selesai (akhir bulan desember), selanjutanya
dibuat quare permulaan pada bagian pohon dengan ukuran lebar maksimal
4 cm, tinggi 15 cm darimpermukaan tanah menggunakan petel sadap
dengan kedalaman quare 1,5 cm (tidak termasuk teba kulit).
c. Pemasangan talang dan tempurung
Talang dipasang menempel pada bagian atas bawah quare seperti gambar
berikut:
Keterangan:
1. Bagan atau mal sadap bulan 1s/d XII
2. Bagian yang dibersihkan kulitnya
3. Bagan/mal sadap buka
4. Quare awal
5. Talang sadap
6. Tempurung tempat getah
Gambar diatas adalah contoh pemasangan talang dan tempurung
Pemasangan talang tidak pada bagian kayu tetapi ditempelkan saja pada
tepi quare agar tidak mengganggu aluran getah ke bawah. Ukuran talang
6x5 cmdengan bentuk curve (cekung) dari sel galvanisir (timplat).
Pebersihan talang yang kotor tidak diperkenankan dengan cara
dibakar/dipanasi karena akan berakibat kebersihan warna getah. Getah
akan dikeluarkan dari kayu yang lunak dan dari atas, samping dan
kebawah. Tempurung dipasang 5 cm dibawah talang sebagai penampung
getah.
2. SADAP LANJUT
a. Sadap lanjut (pembaharuan quare) harus dilakukan tepat waktu 3 hari
sekali dilakuka diatas luka sadapan yang telah ada dengan pebaharuan
sepanjang 5 mm. Dengan demikian luka sadapan dalam satu bulan terdapat
30/3x5 mm= 5 cm (maksimum). Dalam satu tahun terdapat 12x5 cm = 60
cm sehingga dalam 3 tahun setinggi 195 (termasuk quare permulaan
setinggi 15 cm). Pada setiap mulai pembaharuan quare, talang dan
tempurung harus dipisahkan terlebih -serpihan kayu (tetel).setelah
pembahruan quare mencapai 20 cm (setiap quare bertambah 20 cm)talang
dan tempurung harus ikut dinaikan selanjutnya dilakukan kegiatan
penyadapan pada pohon yang sama pada bidang lain yang telah diawali
dengan pembersihan kulit dan pembuatan mal sadap baru dengan jumlah
quare yang diperkenankan 1 quare hidup.
Jumlah quare yang diperkenankan:
1) Keliling 65-124 cm. Sebanyak 1 quare hidup
2) Keliling 125-175 cm. Sebanyak 2 quare hidup
3) Keliling 176 cm ke atas, maksimal 4 quare hidup
b. Petel sadap harus dijaga tetap tajam, sehingga penyadap harus selalu siap
dengan batu asahan.
c. Petel harus selalu bersih dari kotoran (getah yang menempel). Apabila
petel kotor terkena getah yang melekat harus dibersihkan dengan minyak
tanah.
C. PEMUNGUTAN GETAH
1. Frekuensi priode pemungutan getah untuk pohon-pohon dilakukan
maksimal hari ke 10 dan langsung disetor ke TPG pada hari itu juga.
2. Getah dipungut dan dibersihkan untuk selanjutnya dipikul ke TPG.
3. Pada akhir proses pengerukan, agar dilakukan pembersihan tempurung dan
talang sadap sehingga benar-benar bersih dari sisa-sisa kotoran, hal ini
umruk menghindari percampuran getah lama dan baru yang nantinya akan
mempengaruhi mutu getah.
4. Selanjutnya getah diangkut ke TPG.
5. Di TPG disediakan bak penampung getah terpisah menurut mutu getah
terbuat dari semen atau kayu dan dilengkapi dengan keran pembuka.
Alat-alat yang disediakan di TPG adalah alat timbang dan rum plastik.
6. Dari TPG diangkut dengan drum plastik ke PGT. Dapat pula
dilaksanakan getah tidak tuang kedalam bak penampung di TP, tetapi
langsung dimasukan ke dalam drum bekas/plastik.
BAB III
1. RPH Cibinong,
2. RPH Salatri,
3. RPH Ciogong
4. RPH Walahir
5. RPH Kadupandak,
kemudian daripada itu ada yang ditugaskan untuk membantu Kepala
Resort yaitu mandor-mandor yang bekerja disetiap RPH. Adapun jabatan
yang dipegang mandor tersebut berupa
1. Mandor Persemaian,
2. Mandor Penyadapan Getah Pinus,
3. Mandor Penebangan,
4. Mandor Penanaman,
5. Mandor PCP (Penjarangan),
6. Mandor PHBM dan Polisi Teritorial
B. Profil intansi
VISI
MISI
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Saran untuk peserta PKL
Akhir kata ucapan terimakasih yang tak terhingga ingin penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu penulis dalam
menyusun laporan ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmatnya untuk
kita semua. Aamiin.