8) Keranjang plastik
1. Kadar air
Berpengaruh terhadap daya simpan dan keawetan abon 9) Parutan
2. Kadar abu
10) Garpu
Menurunkan derajat penerimaan dari konsumen
3. Kadar protein 11) Alat tekan (press) / Spinner
Sebagai petunjuk beberapa jumlah daging/ikan yang digunakan untuk
12) Kain blacu
abon.
4. Kadar lemak 13) Packaging
Berhubungan dengan bahan baku yang digunakan, ada tidaknya
menggunakan minyak goreng dan penggorengan
BAHAN YANG DIGUNAKAN: 1. Ikan dicuci dan disiangi, kemudian dicuci kembali sampai bersih
2. Ikan dikukus dengan air mendidih selama 20 menit
1 Kg Ikan Tongkol
3. Daging ikan selanjutnya dipisahkan dari duri dan kulit secara manual,
1 sdm garam dicabik-cabik agar serat daging menjadi halus
4. Abon yang diproses dengan cara deep frying, campurkan cabikan dan
360 gram gula merah
bumbu tersebut digoreng dalam minyak goreng panas pada suhu kurang
5 sendok makan ketumbar lebih 178°C selama 5 menit sampai bewarna kuning kecokelatan.
5. Sedangkan untuk abon yang di peroses dengan metode pan friying
250 gr bawang merah
penggorengan dilakukan dengan menambahkan minyak goreng sebanyak
15 siung bawang putih 10 ml atau sekitar dua sendok makan kedalam campuran cabikan ikan dan
bumbu yang sudah hampir kering. Proses penggorengan tersebut
1 kg minyak goreng
dilakukan hingga cabikan ikan dan bumbu benar-benar kering dan menjadi
10 g asam abon selama 45 menit pada suhu122°C.
6. Penirisan minyak secara manual bias dilakukan dengan cara press atau
3 tangkai sereh
bias menngunakan mesin spinner
25 gr laos. 7. Ratakan abon dalam wadah sembari diangin anginkan hingga dingin
8. Pengemasan