Oleh :
1. Fajar Dirgantara
2. M. Noval Ramadhani Widodo
3. M. Rafi Setiawan Putra
SMK YASMU
MANYAR – GRESIK
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mengenai pembuatan bakso ikan.
Bakso adalah salah satu bentuk olahan hasil perikanan berupa daging yang
merupakan produk pangan berbentuk bola atau yang lain, yang diperoleh dari campuran
daging/ikan yang telah dihaluskan dengan cara digiling (kadar daging/ikan minimal 50%)
dan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan kimia lain serta bahan
tambahan makanan yang diizinkan (Dewan Standar Nasional, 1995).
Ikan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bakso ikan haruslah
dipilih dari jenis yang memiliki kadar gizi dan kelezatan yang tinggi, tidak terlalu amis,
dan benar-benar masih segar. Beberapa jenis ikan, baik ikan air tawar, air payau ataupun
air asin (laut) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bakso ikan. Adapun
beberapa jenis ikan air tawar yang dapat digunakan dalam pembuatan bakso ikan, antara
lain adalah lele, ikan mas dan nila merah. Sedangkan Ikan air payau adalah bandeng,
payus, dan mujair (Suprapti, 2003).
Kriteria bakso ikan yang baik dapat dilihat dari syarat mutu bakso yang terdapat
didalam SNI 01-3818-1995 berdasarkan pernyataan Daniati (2005), adalah:
a. Bentuk bulat halus, berukuran seragam, bersih dan cemerlang.
b. Warna putih merata tanpa warna asing lain.
c. Rasa lezat, enak, rasa Ikan dominan sesuai jenis ikan yang digunakan.
d. Aroma bau khas ikan segar rebus dominan dan bau bumbu cukup tajam.
e. Tekstur kompak, elastis, tidak liat atau membal, tidak ada serat daging, tanpa duri
atau tulang, tidak lembek, tidak basah berair, dan tidak rapuh.
A. Bahan
1. Ikan
Ikan yang digunakan adalah ukuran sedang dan besar, seperti ikan tongkol, tuna
(sisiak), beledang, tenggiri, dan gabus. Ikan harus segar, semakin segar ikan akan
semakin baik hasil baksonya. Ikan segar yang baru ditangkap paling baik
digunakan. Ikan yang akan dijadikan bakso lebih baik dibekukan secara cepat
sebelum digiling. Ikan beku akan memberikan rasa dan aroma bakso yang lebih
gurih.
2. Tepung tapioka/kanji
3. Bumbu-bumbu
Rempah-rempah apa saja dapat dijadikan bumbu. Akan tetapi biasanya pengusaha
baso menggunakan bawang merah, bawang putih, merica bubuk, jahe, gula dan
garam.
4. Putih telur
Putih telur digunakan agar adonan lebih halus, dan rasanya lebih enak. Walaupun
demikian, putih telur tidak selalu digunakan dalam pembuatan bakso.
5. Larutan garam dingin/es
B. Peralatan
1. Penggiling dan Pencampur
Alat ini terdiri dari bagian penggiling bakso berupa extruder dan pencampur
adonan. Pencampur adonan berupa piring baja yang dilengkapi pengaduk
sentrifugal yang dipasang mendatar. Pengaduk tersebut beputar dengan kecepatan
tinggi sehingga bahan-bahan yang tidak liat dan tidak keras akan dihancurkan.
2. Ketel Perebus
Alat ini digunakan untuk merebus bakso mentah menjadi matang. Pengusaha
baso biasanya menggunakan panci sebagai ketel perebus.
C. Cara Pembuatan
1. Proses Pendahuluan
Proses pendahuluan dilakukan untuk penyiangan, dan filleting.
a. Penyiangan
Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat
ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian ikan dicuci, dan sisik yang
tertinggal dibuang. Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan
kepala ikan terpotong. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang
tanpa melukai jeroannya. Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan
insang dibuang. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk
membuang sisa-sisa darah. Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.
b. Filleting
Daging rusuk disayat dari arah kepala ke ekor sehingga diperoleh
fillet. Daging yang tersisa pada tulang dikerok dengan pisau dan dicampurkan
dengan fillet. Kulit pada fillet dikelupas dan dipisahkan. Kulit ini tidak
digunakan untuk membuat baso.
c. Pembekuan fillet
Fillet dibekukan secara cepat. Kemudian digiling sampai halus
menjadi bubur ikan. Fillet tidak harus dibekukan, dan dapat langsung digiling.
Tabel 1. Komposisi Bahan-Bahan Penyusun Baso