Anda di halaman 1dari 10

Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232

https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap


Hasil Tangkapan Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus)
The Influence of Types of Fishing Handline Catches of Kurisi Fish
(Nemipterus nematophorus)

Julius Mose Rahaningmas

Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Prodi Manajemen Rekayasa Perikanan Tangkap,


Polikant Tual, 39411, Indonesia
Korespondensi: jumora@yahoo.com

ABSTRAK
Penangkapan ikan kurisi (nemipterus nematophorus) menggunakan pancing ulur di
perairan Watdek, kabupaten Maluku Tenggara pada bulan November 2019. Jenis umpan
teri (sardinella leiogaster) dan tumel (dendronereis pinnaticirris) yang digunakan untuk
menangkap ikan kurisi. Waktu pemancingan dibagi menjadi dua, yaitu pada pukul 07.00 –
10.00 WIT dan pukul 14.00 – 17.00 WIT. Metode yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif komparatif untuk melihat perbedaan waktu penangkapan ikan kurisi terhadap
hasil tangkapan dan analisis statistik rancangan acak lengkap (RAL) untuk melihat
pengaruh jenis umpan terhadap jumlah hasil tangkapan. Jumlah total ikan kurisi yang
tertangkap adalah 498 ekor. Umpan tumel mendapatkan hasil tangkapan terbanyak yaitu,
352 ekor (71%), sedangkan umpan teri hanya mendapatkan 146 ekor (29%). Waktu
penangkapan ikan kurisi yang paling efektif adalah pada pukul 07.00 WIT – 10.00 WIT
mendapatkan 349 ekor (74%) dan pukul 14.00 – 17.00 WIT memperoleh 123 ekor (26 %).

Kata kunci: kurisi, jenis umpan, teri, tumel, pancing ulur, Watdek

ABSTRACT
The fishing of kurisi fish (nemipterus nematophorus) using handline in Watdek
waters Southeast Maluku district in November 2019. Types of anchovy bait (sardinella
leiogaster) and tumel (dendronereis pinnaticirris) are used to catch kurisi fish. The fishing
time is divided into two, namely at 07.00 – 10.00 a.m and at 14.00 – 17 p.m. The method
used is a comparative descriptive analysis method to see the difference in the time of
catching kurisi fish to the catching result and statistical analysis of a completely
randomized design (CRD) to see the influence of the bait on the number of catching result.
The total number of kurisi fish caught was 498. Tumel bait gets the most catches, 352
(71%), while anchovy bait only get 146 fish (29%). The most effective time for catching
kurisi fish is at 07.00 a.m – 10.00 a.m, getting 349 fish (74%) and at 14.00 – 17.00 p.m get
123 fish (26%).

Keywords: kurisi, bait types, anchovy, tumel, handline, Watdek

PENDAHULUAN penting dalam perikanan Indonesia


Ikan kurisi (Nemipterus (Oktaviyani, 2014). Masyarakat di
nematophorus) termasuk ikan Indonesia dan masyarakat di Jepang
demersal yang bernilai ekonomis selalu mengkonsumsi ikan kurisi

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id 173
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

karena tergolong ikan yang berlemak yang banyak. Nelayan selalu


rendah (≤ 5%) sedangkan proteinnya menyediakan kedua umpan ini
cukup tinggi, yaitu 15-20% (Wahyuni sebelum berangkat ke daerah
at al., 2009). pemancingan ikan kurisi.
Perairan Maluku Tenggara Tujuan penelitian adalah
memiliki dasar perairan yang menentukan jenis umpan yang
berlumpur dan berbatuan sehingga mendapatkan hasil tangkapan
perairan ini termasuk salahsatu terbanyak dan waktu penangkapan
perairan di Indonesia yang menjadi ikan kurisi yang paling efektif pada
habitatnya ikan kurisi (Hukom, pengoperasian pancing ulur.
2004). Nelayan selalu menggunakan
pancing ulur untuk menangkap ikan METODE PENELITIAN
kurisi karena menurut (Rahaningmas Waktu dan Tempat
dan Mansyur, 2018) bahwa pancing
ulur dapat dioperasikan pada dasar Kegiatan penelitian dilakukan
perairan yang berpasir dan berbatuan pada bulan November 2019. Metode
sehingga kualitas ikan yang yang digunakan pada penelitian ini
tertangkap selalu dalam keadaan baik. adalah metode eksperimental.
Menurut Farikha at al., (2014) Perairan Watdek di kabupaten
menjelaskan bahwa pengoperasian Maluku Tenggara yang dijadikan
pancing ulur yang efektif sangat sebagai lokasi penelitian (Gambar 1).
ditentukan oleh umpan, dimana jenis
umpan yang baik dapat menarik Bahan
perhatian ikan sehingga ikan akan Bahan yang digunakan adalah
tertarik pada umpan dan akan ikan teri (sardinella leiogaster) dan
memangsanya karena umpan tumel (dendronereis pinnaticirris)
menampilkan rangsangan seperti yang dijadikan sebagai umpan. kedua
bauh dan warna. jenis umpan dan konstruksi alat
Adapun jenis umpan yang pancing dapat dilihat pada Gambar 2.
selalu digunakan oleh nelayan untuk
menangkap ikan kurisi adalah teri Alat
(sardinella leiogaster) dan tumel
Peralatan yang dipakai dalam
(dendronereis pinnaticirris). Hasil
penelitian ini, adalah penggulung
kajian Sjafei dan Robiyani, (2001)
plastik Ø 20 cm, tali polyamide (PA)
yang menyatakan bahwa jenis
monofilamen nomor 600, kili-kili,
makanan yang disukai oleh ikan
dan mata pancing nomor 10.
kurisi, antara lain: ikan kecil (teri),
polychaeta (tumel), udang, kepiting,
Analisis Data
gastropoda dan cephalopoda. Dengan
Penelitian ini menggunakan dua
demikian, maka penggunaan kedua
macam analisis data yaitu Analisis
umpan teri dan tumel sudah sesuai
deskriptif komparatif digunakan
dengan makanan kesukaan ikan
untuk melihat perbedaan waktu
kurisi.
penangkapan terhadap hasil
Hingga saat ini, nelayan belum
tangkapan dan statistik Rancangan
dapat memastikan bahwa diantara
Acak Lengkap (RAL) yang
kedua umpan teri dan tumel ini, jenis
digunakan untuk melihat pengaruh
umpan mana yang paling cepat
jenis umpan terhadap jumlah hasil
menangkap ikan kurisi dalam jumlah
tangkapan.

174 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

Rumusnya adalah: Analisi ini menggunakan


Yijk = µ + τi + δij +εijk ; asumsi sbagai berikut:
i = 1,2,3,...dst; dan 1. aditif, homogen, bebas, dan
j = 1,2,3…dst normal;
2. τi bersifat tetap; dan
Keterangan : 3. εijk~ N (0, δ2).
Yijk : pengamatan perlakuan ke – i,
ulangan ke – j dan anak Hipotesis yang diuji adalah:
contoh ke – k; Ho: τ1 = τ2 = τ3 = ……. = τ5 = 0;
µ : rataan tengah populasi; τi Ho: τ1 = τ2 = τ3 = ……. = τ5 ≠ 0
: perlakuan ke – I;
δij : pengaruh ulangan ke– j, Kesimpulannya: Jika Fhit > Ftab,
perlakuan ke– i; maka Ho ditolak dan H1 diterima dan,
εijk : galat anak contoh. jika Fhit < Ftab, maka Ho diterima
dan H1 ditolak.

Gambar 1. Lokasi Penelitian di Perairan Watdek Kabupaten Maluku Tenggara


Watdek kabupaten Maluku Tenggara

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id 175
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

(3
)
(4
)
(5
)
(6
(1 : (2 )
Keterangan
) ) (7
(1) Teri (sardinella leiogaster);
(2) Tumel (dendronereis pinnaticirris); )
(3) Gulungan platik; (8
(4) Tali pancing utama; )
(5) Kili-kili;
(6) Tali pancing utama;
(7) Tali cabang; dan
(8) Mata pancing.

Gambar 2. Jenis umpan dan konstruksi pancing ulur

HASIL DAN PEMBAHASAN kekuningan pada bagian tepi siripnya.


Morfologi ikan kurisi memiliki Warna bentuk garis keemasan pucata
ciri-ciri bagian depan kepala tidak sepanjang tubuh dari belakang kepala
bersisik. Sisik dimulai dari pinggiran ke pangkal sirip ekor. Sirip punggung
depan mata dan keping tutup insang. berwarna putih (Oktaviyani, 2014).
Bentuk badan yang agak bulat dan Jenis alat tangkap yang biasa
memanjang, tertutup sisik yang digunakan oleh nelayan untuk
mudah tanggal atau lepas. Bentuk menangkap ikan kurisi adalah: bubu,
mulut terminal dan lubang hidung jaring insang dan pancing ulur.
berdekatan satu sama lain yang Namun, Penelitian ini hanya
terletak di kedua sisi moncong. menggunakan alat tangkap pancing
Margin mata lebih rendah di atas garis ulur sesuai dengan kebiasaan nelayan
dari ujung moncong ke pangkal sirip yang sebagian besar lebih menyukai
dada bagian atas. Bagian atas tubuh pancing ulur karena kualitas hasil
berwarna merah muda. Warna kilau tangkapan ikan kurisi selalu dalam
keemasan berada pada bagian atas keadaan baik. Menurut Fitriyana et al,
kepala di belakang mata. Warna (2018) pancing ulur sangat selektif
kepala dan bagian punggung karena mata pancing yang digunakan
kemerahan dan terdapat cambuk harus sesuai dengan ukuran bukaan
berwarna kuning pada sirip ekornya. mulut ikan serta termasuk jenis alat
Pada bagian perut badan ikan kurisi tangkap yang ramah lingkungan.
berwarna putih kecoklatan. Sirip Gambar 3 menampilkan morfologi
dorsal berwarna merah, dengan garis ikan kurisi.
tepi berwarna kuning. Sirip caudal Jumlah ikan kurisi yang
dan sirip dorsal berwarna biru terang tertangkap selama 28 hari penelitian
atau keunguan dengan warna merah adalah 498 ekor. Terdiri dari ikan

176 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

kurisi yang ukuran panjang kurang November sampai Desember.


dari 12 cm sebanyak 92, dan ikan Elhaweet (2013) menambahkan
kurisi yang ukuran panjangnya mulai bahwa musim pemijahan ikan kurisi
dari 12 cm berjumlah 406 ekor (Lihat berkisar antara bulan Mei hingga
Gambar 4). November.
Hasil pemancingan menunjuk-
kan bahwa ikan kurisi yang tertang- Hasil Tangkapan Ikan kurisi
kap sangat didominasi oleh ikan Berdasarkan Jenis Umpan
kurisi yang ukuran panjangnya mulai Jenis umpan yang digunakan
dari 12 cm ke atas. Dan ukuran ikan dalam kegiatan pemancingan adalah
kurisi ini sudah tergolong ikan yang umpan yang selalu digunakan oleh
layak untuk ditangkap karena nelayan, yaitu teri dan tumel. Ini
menurut Amine (2012) menjelaskan sesuai dengan pendapat Oktaviyani
bahwa bahwa ikan kurisi mulai (2014) yang menjelaskan bahwa ikan
melakukan pemijahan pada ukuran kurisi tergolong ikan jenis karnivora
panjang 12 cm. atau pemakan daging, seperti ikan-
Ukuran ikan kurisi yang paling ikan kecil termasuk teri (sardinella
banyak tertangkap adalah ikan kurisi leiogaster) dan polychaeta termasuk
yang panjangnya mulai dari 12 cm tumel (dendronereis pinnaticirris),
keatas yaitu sebanyak 406 ekor atau serta crustacea, kepiting, grastopoda
82 %. Sedangkan ikan kurisi yang dan cephalopoda.
ukuran panjangnya kurang dari 12 cm Hasil analisis statistik ANOVA
hanya berjumlah 92 ekor (18%). Ini rancangan acak lengkap (RAL)
terjadi karena kegiatan penangkapan memperoleh nilai Fhit = 5,70 > Ftab =
ikan kurisi pada bulan November, 2,25 pada α = 0,05. Ini menunjukkan
sesuai dengan musim pemijahan bahwa jumlah ikan kurisi yang
sehingga ikan kurisi yang sudah tertangkap oleh kedua jenis umpan
pernah memijah lebih banyak berbeda nyata. Gambar 5
tertangkap karena diduga jumlahnya menghadirkan hasil tangkapan ikan
sangat banyak di daerah kurisi berdasarkan jenis umpan.
penangkapan.. Menurut Manojkumar
(2004) menjelaskan bahwa ikan kurisi
melakukan pemijahan pada bulan

Gambar 3. Morfologi Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus) di Perairan Watdek,


Maluku Tenggar (CAFS, 2006)
https://www.fishbase.se/photos/PicturesSummary.php?StartRow=8&ID=4559&what=species&TotRec=10)

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id 177
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

500
406 (82%)
Jumlaah (ekor)
400
300
200
92 (18%)
100
0
(Kurang dari 12 cm) (Mulai dari 12 cm)

Panjang (cm)
Gambar 4. Grafik Ukuran Panjang Ikan Kurisi yang Tertangkap

400 352 (71%)


300
200 146 (29%)
Jumlaah (ekor)

100
0
Teri (sardinella leiogaster) Tumel (dendronereis pinnaticirris)

Jenis umpan

Gambar 5. Grafik Hasil Tangkapan Ikan Kurisi Berdasarkan Jenis Umpan

Hasil tangkapan ikan kurisi menimbulkan bauh yang menyengat


selama penelitian berjumlah 498 ekor. dari umpan. Ikan kurisi lebih
Jenis umpan tumel yang lebih banyak terangsang kepada polychaeta atau
menangkap ikan kurisi, yaitu tumel karena memiliki bauh yang
sebanyak 352 ekor (71%) sedangkan lebih kuat dibandingkan dengan ikan-
umpan teri hanya mendapatkan 146 ikan kecil seperti teri,
ekor atau 29%. Ini terjadi karena Selain itu, Ikan kurisi lebih
diduga ikan kurisi mengandalkan cepat memangsa umpan tumel karena
indera penciuman untuk mencari proses pencernaannya lebih cepat
makan. Bauh umpan tumel yang menghancurkan tumel daripada teri di
mengandung asam amino lebih dalam lambungnya. Menurut Sjafei
mudah tercium dan dapat merangsang dan Robiyani (2001) menjelaskan
ikan kurisi untuk datang bahwa jenis makanan teri masih dapat
memangsanya. diidentifikasi sementara polychaeta
Hasil kajian Saisar at al, (2019) tidak dapat diidentifikasi karena
menjelaskan bahwa ikan kurisi proses pencernaan terhadap
merupakan jenis ikan demersal yang polychaeta berjalan sangat cepat
mengandalkan rangsangan (stimulus) sehingga dagingnya tidak utuh lagi di
kimia berupa indera penciuman untuk dalam lambungnya.
mendeteksi banyaknya makanan yang
berada di lingkungannya. Kandungan
protein dan lemak yang tinggi akan

178 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

400 349 (74%)


350
300
250
Jumlah (ekor)

200
150 123 (26%)
100
50
0
Pukul 07.00-10.00 WIT Pukul 14.00-17.00 WIT

Waktu (WIT)

Gambar 6. Grafik Hasil Tangkapan Ikan Kurisi Berdasarkan Waktu Pancing

Hasil Tangkapan Ikan Kurisi sore hari antara pukul 14.00 – 17.00
Berdasarkan Waktu Penangkapan WIT, air mulai bergerak karena arus
Penelitian ini mengikuti mengakibatkan air menjadi keruh
waktu kebiasaan nelayan dalam sehingga berpengaruh pada ikan yang
melakukan kegiatan pemancingan sedang mencari makan. Hasil kajian
ikan kurisi, yaitu pagi hari pukul Saputra at al (2018) menyatakan
07.00 – 10.00 WIT dan siang hari bahwa waktu yang paling baik untuk
pukul 14.00 – 17.00 WIT. Jumlah menangkap ikan kurisi yaitu dari
total ikan kurisi yang tertangkap pukul 06.00 pagi sampai pukul 12.00
sebanyak 498 ekor. Hasil tangkapan Siang.
ikan kurisi pada pukul 07.00 sampai Selain itu, sebagian besar ikan
10.00 WIT adalah 349 ekor atau 74% demersal menggunakan penciuman
dan 123 ekor (26%) tertangkap pada untuk mencari makan termasuk ikan
pukul 14.00 – 17.00 WIT. Gambar 6 kurisi yang terangsang terhadap teri
menampilkan waktu penangkapan dan tumel karena kedua umpan ini
ikan kurisi. memiliki bauh asam amino. Namun
Waktu pancing ikan kurisi yang pada waktu pemancingan ikan kurisi
mendapatkan hasil tangkapan pada pukul 14.00 – 17.00 WIT jumlah
terbanyak terjadi pada pukul 07.00 hasil tangkapan ikan kurisi mulai
sampai 10.00 WIT yaitu sebanyak berkurang. Ini terjadi karena gairah
349 ekor atau 74%. Sedangkan pada makan dari ikan kurisi mulai
pukul 14.00 – 17.00 WIT hanya berkurang. Penyebabnya karena
memperoleh 123 ekor (26%). diduga asam amino yang terkandung
Terjadi perbedaan jumlah hasil pada teri dan tumel mulai hilang
tangkapan berdasarkan waktu karena pengaruh sinar matahari atau
pemancingan disebabkan karena pada terendam air laut yang cukup lama.
pagi hari air laut masih tenang karena Menurut Saisar et al, (2019)
belum ada arus pasang surut yang menjelaskan bahwa jika kandungan
bergerak sehingga ikan tidak asam amino pada umpan mulai hilang
terganggu dalam mencari makan. maka rangsangan waktu makan ikan
Sedangkan pada siang hari hingga juga akan hilang.

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id 179
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

KESIMPULAN Fitriyana, M.F., Zulkarnain1.,


Jumlah total ikan kurisi yang Yusfiandayani, R., dan Izza
tertangkap selama penelitian Mahdiana Apriliani, I.M.
sebanyak 498 ekor. Umpan tumel (2018). Penggunaan Cacing
(dendronereis pinnaticirris) Tanah (Lumbricus Rubellus)
mendapatkan hasil tangkapan Sebagai Umpan Alternatif Pada
terbanyak yaitu, 352 ekor atau 71 %. Pancing Ulur Yang
Sedangkan umpan teri (sardinella Dioperasikan Malam Hari Di
leiogaster) hanya memperoleh 146 Teluk Palabuhanratu. Jurnal
ekor (29%). Akuatika Indonesia 3(2): 119-
Waktu penangkapan ikan kurisi 126
yang paling efektif adalah pukul Hukom, F.D., Dody, S., Peritiwadi,
07.00 WIT – 10.00 WIT memperoleh T., Malikusworo, H., Hermana,
349 ekor atau 74% dan pukul 14.00 – I.D., Omar, S.B. (2004).
17.00 WIT mendapatkan 123 ekor Penelitian Sumberdaya
(26). Perikanan Kakap Laut Dalam
(Sub Family Etelinae) di Selat
DAFTAR PUSTAKA Makasar dan Laut Sulawesi.
Jakarta: Pusat Penelitian
Amine, A.M. (2012). Biology and Oseanografi-LIPI.
assessment of the tread fin Manojkumar, P.P. (2004). Some
bream Nemipterus japonicus in aspects on the biology of
Gulf of Suez, Egypt. Egypt. J. Nemipterusjaponicus (Bloch)
Aquat. BioI. & Fish. 16: 47·57 from Veraval in Gujarat. Indian
CAFS, (2006). Ikan ikan kurisi J. Fish, 51(2):185-191
(Nemipterus nematophorus). Oktaviyani, S. (2014). Karakteristik
[internet]. [diunduh 2019 Morfologi Dan Aspek Biologi
Desember 05]. Tersedia pada Ikan Kurisi, Oseana, 36(4):29-
https://www.fishbase.se/photos 34
/PicturesSummary.php?ID=45 Rahaningmas, J.M., Mansyur, A.
58&what=species (2018). Pengaruh Perbedaan
Elhaweet, A.EA. (2013). Biological Jenis Umpan Terhadap Hasil
studies of the invasive species Tangkapan Ikan Kakatua
Nemipterus japonicus (Bloch, (Famili: Scaridae)
1791) as a Red Sea Immigrant Menggunakan Pancing Ulur.
into the Meditteranian. Jurnal Sumberdaya Akuatik
Egyptian Journal of Aquatic Indopasifik, 2(1): 25-34
Research, 39: 267-274. Saisar, F., Zulkarnain., Mawardi, W.,
Farikha, K., Pramonowibowo., Purwangka, F., Izza Mahdiana
Asriyanto, (2014). Pengaruh Apriliani, I.M. (2019). Cacing
Perbedaan Bentuk Dan Warna Tanah (Lumbricus rubellus)
Umpan Tiruan Terhadap Hasil Sebagai Umpan Alternatif Dan
Tangkapan Gurita Pada Alat Karakteristik Kesukaan Ikan
Tangkap Pancing Ulur Di Hasil Tangkapan Pancing Ulur
Perairan Baron, Gunung Kidul. (Hand line) di Perairan Teluk
Journal of Fisheries Resources Palabuhanratu. Albacore,
Utilization Management and 3(3):283-296
Technology, 3(3): 275-283.

180 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

Saputra, D.O., Zulkarnain1., Fis


Purwangka, F., Apriliani, I.M.,
(2018). Penggunaan Umpan
Cacing Wak-Wak (Xenosiphon
Sp.) Pada Pancing Ulur Yang
Dioperasikan Siang Hari Di
Kecamatan Manggar Pulau
Belitung. Jurnal Akuatika
Indonesia, 3(2):110-118,
https://doi.org/10.24198/jaki.v3
i2.23397
Sjafei, D.S., Robiyani. (2001).
Kebiasaan Makanan Dan
Faktor Kondisi Ikan Kurisi, Di
Perairan Teluk Labuan, Banten.
Jurnal Iktiologi Indonesia,
1(1):7-11
Wahyuni, I.S., Hartati, S.T.,
Indarsyah, I.J. (2009).
Informasi biologi perikanan
ikan kurisi di Blanakan dan
Tegal. Bawal, 2(4):171-176.

©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id 181
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Rahaningmas: Pengaruh Jenis Umpan Pancing Ulur Terhadap Hasil Tangkapan p-ISSN 2550-1232
https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2020.Vol.4.No.2.110 e-ISSN 2550-0929

182 ©Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, Vol. 4 No. 2 November 2020, www.ejournalfpikunipa.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai