Anda di halaman 1dari 17

HASIL PENELITIAN

Judul : Studi Bioekologi Teripang Pasir (Holothuria scabra)di Perairan


PantaiTablolong
Nama :Detry Nadia C. Surbakti
Nim :1513010018
Pembimbing :Dr. Ir. Agnette Tjendanawangi, M.Si.
Pembimbing :Dr. Ir. Nicodemus Dahoklory, M.Si

I PENDAHULUAN yang mengandung nutrisi tinggi dengan

A. Latar Belakang kandungan protein 43,1 %, lemak 2,2 %,


kadar air 27,1 %, kadar abu 27,6%
Teripang Pasir (Holothuria
(Rustam, 2006 dan Hendri dkk., 2008).
scabra)merupakan salah satu komoditas
Sementara Moria dan Sugama (2001)
budidaya air laut yang memiliki harga jual
mengemukakan bahwa kandungan teripang
tinggi dalam dunia perdagangan. Teripang
basah terdiri dari 44 – 45% protein, 3 – 5%
biasa dijual dalam bentuk kering atau
karbohidrat, dan 1,5% lemak. Selain itu
asapan yang dikenal dengan namasea
teripang mengandung asam amino
cucumber. Harga di pasaran internasional
esensial, kolagen, dan vitamin E.
mencapai Rp 400.000 sampai Rp
1.000.000/kg (Al Qodri, 2008).Hewan Teripang merupakan hewan yang
yang bernilai ekonomis tinggi ini memiliki termasuk dalam Filum Echinodermata dari
berbagai kandungan nutrisi, antara lain kelas Holothuroidea. Teripang
protein, lemak, kalsium, natrium, fosfor (Holothuroidea) atau lebih dikenal dengan
serta mineral (Rustam, 2006).Kebutuhan nama timun laut merupakan salah satu
produk teripang cenderung meningkat tiap organisme makrozoobenthos yang dapat
tahun dan stok produksi sampai saat ini ditemukan hampir di seluruh perairan
masih tergantung pada hasil pemungutan pantai, mulai daerah pasang surut yang
atau penangkapan di alam oleh para dangkal sampai perairan yang dalam.
nelayan (Yusron, 2003). Habitat hewan ini pada zona intertidal
sampai kedalaman 20 meter dan substrat
Teripang adalah salah satu produk
berpasir yang berasosiasi dengan
perikanan penghasil devisa negara, karena
ekosistem terumbu karang dan
dimanfaatkan sebagai bahan makanan
lamun.Fungsi ekologis teripang dalam
struktur trofik sebagai pemakan suspensi saat ini teripang sangat sulit ditemukan
dan detritus serta penyeimbang rantai kalaupunada kebanyakan berukuran
makanan (Aziz, 1997).Penyebab kecil.Kemungkinan hal ini berpengaruh
berkurangnya teripang di perairan terhadap menurunnya populasi teripang di
Tablolong diantaranya adalah rusaknya alam akibat penangkapan yang tidak
habitat teripang tersebut akibat alih fungsi terkontrol, adanya aktivitas budidaya
lahan pesisir pantai. Tingginya aktivitas rumput laut,aktivitas penangkapan biota-
manusia dalam memanfaatkan wilayah biota perairan pada saat air surut terendah
perairan dapat mengakibatkan penurunan dan aktivitas labuh kapal nelayan.Dengan
kualitas lingkungan perairan tersebut yang demikianmaka permasalahan yang
kemudian berpengaruh pada ekosistem diangkat dalam penelitian ini adalah
didalamnya. sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi biologiteripang

B. Rumusan Masalah pasir di berbagai jenis substrat di

Peranan ekologi dalam perairan perairan pantai Tablolong?.

seperti kondisi substrat mempengaruhi


2. Bagaimana kondisi ekologi yang
keberadaan biota tersebut khususnya
mendukung teripang pasir di berbagai
teripang pasir (Holothuria scabra).Jenis
jenis substrat di perairan pantai
substrat yang berbeda maka biologis yang
Tablolong?.
juga berbeda.Sehingga aktivitas biologis
bagi hewan didalamnya juga berbeda
C. Tujuan dan Manfaat
pula.Seperti jenis makanan, jumlah
Adapun tujuan dari penelitian yang
makanan, kehadiran pesaing makanan, dan
akan dilakukan adalah:
lain-lain akan menetukan pertumbuhan dan
1. Mengetahui kondisi biologiteripang
populasi teripang pasir.
pasir di berbagai jenis substrat di
Tingginya harga teripang
perairan pantai Tablolong.
mengakibatkan penangkapan yang terus-
2. Mengetahui kondisi ekologi yang
menerus. Penangkapan teripang yang
mendukung teripang pasir di
terus- menerus tanpa dibarengi dengan
berbagai jenis substrat di perairan
usaha budidaya akan mengakibatkan
pantai Tablolong.
populasi menurun.Hasil survei di lapangan
dan komunikasi langsung dengan
masyarakat setempat menyatakan bahwa
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah adalah:Teripang pasir
D. Manfaat
sebagai organisme uji.
Diharapkan Peneltian ini
bermanfaat bagi:
C. Prosedur Penelitian
1. Informasi untuk pengelolaan 1. Tahap Persiapan
teripang pasir di perairan
Tahap ini menggunakan metode
Tablolong.
2. Referensi awal untuk budidaya purposive sampling, yaitu pemilihan lokasi

teripang pasir di perairan pantai 2 sampling dilakukan berdasarkan tujuan

Tablolong. tertentu.Tujuan tersebut dilakukan pada


3. Informasi IPTEK bagi daerah intertidal dimana daerah tersebut
pengembangan budidaya teripang merupakan tempat hidup biota teripang
pasir. sebagai lokasi pengambilan
sampel.Pengamatan dilakukan pada saat
III METODE PENELITIAN
air laut surut.
A. Waktu dan Tempat
2.Penentuan Stasiun Pengamatan
Penelitian ini dilaksanakan selama 2
bulan yaitu November-Desember tahun Penentuan stasiun ini dengan

2018yang bertempat diperairan pantai menggunakan metode kuadrat sampling

TablolongKabupaten Kupang (Lampiran (Fachrul, 2007).Unit segi empat (plot)

1). yang diletakkan dalam zona penelitian.


Zona penelitian itu dianggap sebagai
papan pengecekan (cheker-board) dan
B. Alat Dan Bahan kuadran yang dicari dapat ditentukan
1. Alat dengan penomoran.
Alat yang digunakan dalam penelitian
Zona penelitian merupakan
ini adalah: meteran untuk mengukur
daerah/wilayah lokasi sampling yang
panjang dan diameter teripang, benang, tali
dianggap telah mewakili daerah
rafia, alat tulis untuk menulis dan kamera
keberadaan teripang di perairan
untuk dokumentasi.
Tablolong.Berdasarkan observasi awal
1. Bahan
penelitian teripang ditemukan, pada
penelitian ini zona sensus/lokasi sampling
ditentukan sejumlah 2 titik lokasi
sampling. Pada lokasi sampling tersebut ataupun jenis-jenis makanan lainnya
diletakkan plot dengan ukuran 1x1meter. Lampiran 3.
Jumlah kuadran dalam lokasi sampling 1
sebanyak 10 petak dan lokasi sampling 2
sebanyak 10 kuadran,seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 3 berikut ini. 2. Parameter Ekologi meliputi :
Gambar 3. Kuadrat Sampling a) Jenis substrat

setiap lokasi sampling


Jenis substrat diamati dalam
penelitian ini adalah substrat yang
D. Variabel yang Diamati
menjadi media dimana teripang
1. Parameter Biologi meliputi : tersebut berada, baik berupa substrat
a) Jenis teripang berlumpur, berpasir, pasir berlumpur,
Jenis teripang yang menjadi objek lumpur berpasir, pecahan karang
utama untuk diamati adalah teripang maupun pasir bercampur pecahan
yang berasal dari jenis Holothuria karang.
scabra. Namun tidak menutup b) Tingkah laku
kemungkinan jenis-jenis teripang Yang diamati dalam penelitian ini
lainnya juga akan diamati sebagai data adalah untuk mengetahui keberadaan
penunjang dalam penelitian ini. teripang yang memiliki tingkah laku
b) Ukuran teripang seperti hidup bersembunyi dibawah
Ukuran teripang yang menjadi batu, terkubur didalam pasir, tergeletak
tolak ukur untuk diamati adalah diarea terbuka, sendirian, berkumpul
diameter dan panjang dari jenis dan menempel diakar vegetasi
teripang yang ditemukan. (lamun,alga)Lampiran 3.
c) Jenis lamun dan makroalga yang 3. Parameter penunjang
menjadi makanan teripang a) Fisika dan Kimia Perairan
Jenis makanan teripang yang
diamati dalam penelitian ini adalah
jenis makroalga dan jenis lamun
E. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini
(a)
dianalisis secara deskriptif kualitatif
berdasarkan tabel.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi Budidaya


Penelitian ini telah dilaksanakan
Gambar 4. Peta Lokasi
diperairan Tablolong, Kecamatan Kupang Penelitian Perairan
Barat, Kabupaten Kupang.Dimana sebelah Tablolong
barat bersebelahan dari pulau
Semau.Wilayah pesisir Tablolong cukup Kondisi lain yang juga dapat

luas, dan masih terlindung dari pengaruh terlihat bahwa pada wilayah perairan

gelombang dan badai yang besar karena pantai Tablolong terdapat berbagai

bagian barat terhalang oleh pulau Semau, aktivitas tertentu diantaranya adalah

bagian utara terhalang oleh pantai aktivitas budidaya rumput laut, aktivitas

Tablolong, dan bagian selatan terhalang penangkapan biota-biota perairan pada saat

oleh Bolok. Penelitian ini bertempat pada air laut surut terendah dan aktivitas labuh

perairan Tablolong, Kecamatan Kupang kapal nelayan. Wilayah ini juga pada

Barat, Kabupaten Kupang yang terletak umumnya beriklim tropis dengan curah

pada lintang 121º30’–124º11’ hujan sangat kecil, dimana intensitas

BujurTimurdan 9º19’– tertinggi terjadi pada bulan Januari sampai

10º57’LintangSelatan (Gambar 4). Maret, sehingga menyebabkan musim


kemarau lebih panjang dibandingkan
musim hujan (Pusat Pengembangan
Geologi Kelautan, 1996).

B. Kondisi Biologi Yang Mendukung


Jenis Substrat di Perairan Pantai
Tablolong
1. Jenis-Jenis Lamun dan Makroalga
di Perairan Pantai Tablolong

Jenis- jenis lamun dan makroalga


tersebut diantarannya jenis Enhalus
acroides, jenis Holodule uninervis, dan (B)
Halodule pinifolia.Sedangkan jenis Gambar 6.Jenis-jenis makroalga di
Perairan Tablolong : (a) Eucheuma
makroalga terdiri dari Eucheuma sp dan sp(b) Gracilariasp.
Gracilaria sp. (Gambar 5).
Dari setiap jenis lamun dan
makroalga memperlihatkan bahwa jenis-
jenis makanan yang dimakan oleh teripang
pasir di perairan pantai Tablolong adalah
terdiri dari beberapa jenis daun lamun
(A)
yang telah lapuk atau detritus dan jenis
makroalga Eucheuma sp dan Gracilaria
sp. Sumber utama makanan teripang
adalah kandungan zat organik yang
terdapat dalam lumpur, detritus, dan
(B) plankton. Jenis makanan lain teripang
adalah organisme kecil, protozoa, alga
filamen, rumput laut, dan potongan-
potongan kecil hewan maupun tumbuhan
laut serta partikel-partikel pasir (Darsono,
(C) 2007).
Gambar 5. Jenis-jenis lamun di Perairan
Tablolong : (a)Enhalus acroides, (b) 2. Meiofauna yang Terdapat pada
Holodule uninervis, (c) Halodule Habitat dan Lambung Teripang
pinifolia.
Hasil didapatkan klasifikasi
meiofauna yang ada pada habitat dan
lambung teripang.Klasifikasi meiofauna
dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.ini:

Tabel 7. Meiofauna Pada


(A) Lambung Teripang
Filum Kela Fami Spesie merupakan makanan dari organisme
s li s teripang tersebut.
Anneli Poly Loba Lobato
da chae tocer cerebr C. Hasil Pengamatan Teripang di Pantai

ta ebrid um Tablolong.

ae psamm Hasil pengamatan tingkah laku


icola teripang yang dilakukan di pantai
Sarcom _ _ Elphid
Tablolong berbeda-beda namun
astigop hium
keberadaan teripang yang memiliki
hora selseye
tingkah laku seperti hidup sendirian dan
nsis
bersembunyi di vegetasi (lamun dan alga)
_ _ Ammo
dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini :
nia
batavu Tabel 8.Pengamatan Teripang Pasir
di Pantai Tablolong.
s
Canidar Cup Cary Caryb Transek
ia boz bdei dea I II
oa dae marsu Jen Pa Dia Ting Pa Dia Ti
is
pialis nja me kah nja me ng
Sumber : Data primer
ng ter Lak ng ter ka

Meiofauna yang ditemukan pada u h


lambung teripang dan habitatnya di
La
perairan Tablolongterdapat jenis
meiofauna yaitu Lobatocerebrum ku
Hol 13, 8 Send - - -
psammicola, Elphidhium selseyensis,
oth
Ammonia batavus dan Carybdea uri 5c iri
a
marsupialis.Hal ini sesuai menurut Irawan,
scb m bers
(2012) bahwa terdapat jenis meiofauna ra
emb
Elphidhium selseyensis dan Ammonia
batavuspada teripang di daerah perairan unyi
Bintan pesisir.Diduga jenis meiofauna
dialg
yang terdapat pada lambung teripang
a
Hol 19 10 Send 21, 7 Se
oth cm iri 5c ndi pasir berlumpur dijelaskan oleh Azis
uri (1996) biasanya teripang lebih senang
a bera m ri
edu dengan substrat pasir atau pasir berlumpur
lis da ber sebagai tempat mencari makan karena

dila ad banyak detritus dan juga sebagai tempat


persembunyiannya dari berbagi
mun a
predator.Hasil penelitian menunjukan
dil bahwa semua teripang pasir yang

am ditemukan pada kuadranyang berbeda


berada pada substrat pasir halus.
un
Hol - - - 13 11 Se Jenis teripang yang ditemukan selama
oth
uri cm ndi 2 bulan penelitian di lokasi tersebut
a tergolong kritis yakni hanya jenis teripang
atr ri
a pasir (Holoturia scabra) sebanyak 1 ekor
ber hanya ditemukan pada transek 1 kuadran 1

ad dengan diameter teripang 8, panjang


teripang hanya 14cmdan jenislainnya
a
sebanyak 3 ekor.Ketiga jenis teripang
dil tersebut merupakan teripang yang umum

am ditemukan di perairan dangkal namun


hanya teripang pasir yang bernilai
un
ekonomis.Diduga karena status teripang
Sumber : Data primer
pasir yang bernilai ekonomis tinggi maka
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis teripang ini menjadi buruan utama
teripang yang terdapat di Tablolong masyarakat pantai Tablolong, terlebih
ditemukan pada habitat substrat Pasir bahwa teripang pasir sangat mudah
halus.Tidak diketahui apakah teripang ditangkap tetapi nilainya cukup mahal.
tersebut lebih menyukai substrat pasir Tidak ditemukan data secara lengkap
berlumpur ataukah Pasir halus karena mengenai populasi teripang di pantai
memang jumlah teripang yang ditemukan Tablolong namun hasil komunikasi
hanya 4 ekor di pantai Tablolong.Secara langsung dengan masyarakat di wilayah
teori teripang pasir lebih banyak tersebut menyebutkan bahwa sebelumnya
ditemukan di daerah pasir halus hingga teripang pasir dan jenis teripang lainya
cukup banyak tertanam di dalam pasir bahwa pada umumnya teripang lebih
namun setelah semua masyarakat menyukai perairan yang jernih dan air
mengetahui akan nilai teripang tersebut tenang dan memiliki dasar perairan
maka semakin lama semakin sulit berpasir atau pasir campur
menemukan teripang pasir di lokasi pantai lumpur.Dijelaskan oloh Aziz (1996)
tersebut, bahkan di sekeliling Tablolong, biasanya teripang lebih senang dengan
kecuali jika area pencariannya lebih substrat pasir atau pasir berlumpur sebagai
mengarah pada lokasi perairan yang tempat mencari makan karena banyak
dalam. detritus dan juga sebagai tempat
bersembunyinya dari berbagai predator.
D. Kondisi Ekologi Yang Mendukung
Jenis Substrat di Perairan Pantai Hal ini lain terkait kondisi ekologi
Tablolong teripang dalam penelitian ini juga dapat
terlihat dari jumlah individu maupun
1. Jenis Substrat di Perairan Pantai
spesies teripang yang ditemukan.Jenis-
Tablolong.
jenis teripang yang ditemukan dari setiap
Teripang Holothuria scabra hidup kuadran pada masing-masing transek di
pada berbagai macam tipe substrat, mulai lokasi penelitian. Dimana pada transek 1
dari kerikil, pasir kasar, pasir sedang, pasir kuadran 1 ditemukan jenis teripang spesies
halus, pasir sangat halus dan lumpur.Hasil Holothuria scabra, kuadran 3 dan kuadran
penelitian karakteristik substrat di perairan 5 ditemukan jenis teripang spesies
pantai Tablolong didominasi dengan Holothuria edulis. Sedangkan pada
substrat pasir.Selengkapnya dapat dilihat kuadran lain di transek 1 (K2, K4,K6-K10)
pada Gambar 9 dan Lampiran 3. tidak ditemukan teipang. Begitupun pada
transek 2 kuadran 4 ditemukan jenis
teripang spesies Holothuria atra.
Sedangkan pada kuadran lain di transek
kedua seperti (K1-K3,K7-K10) tidak
ditemukan teripang.Jumlah teripang yang
Gambar 9.Kondisi Habitat Teripang ditemukan pada lokasi penelitian ini sangat
di Lokasi Penelitian di
Perairan Pantai sedikit kemungkinan sebagai akibat dari
Tablolong. riwayat eksploitasi secara berlebihan yang
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dilakukan oleh masyarakat pada masa-
dijelaskan oleh Martoyo et al., (2006), masa terdahulu sehingga mengakibatkan
populasi teripang baik dari segi individu penelitian didapat jenis substrat pada
dan jumlah spesies yang ditemukan saat ini lambung teripang di lokasi penelitan.
semakin sedikit.Dugaan ini serupa dengan
Tabel 10.Substrat Pada
yang dilaporkan oleh Bakus (2007) bahwa
Lambung Teripang
rendahnya populasi ataupun komposisi
jenis teripang di suatu wilayah sangat Jenis Jenis
tergantung dari faktor eksploitasi.Selain substrat
faktor eksploitasi, ada kemungkinan Holothuria Berpasir
bahwa rendahnya temuan individu teripang scabra
Holothuria Berpasir
pasir dalam penelitian ini disebabkan pula edulis
oleh sifat cryptic (suka menyembunyikan Holothuria atra Berpasir
diri) dari hewan ini sehingga tidak dapat Sumber : Data primer
ditemukan oleh peneliti (Beherns dan
Hasil yang didapat jenis substrat di
Lafferty, 2001). Akan tetapi, jika melihat
perairan Tablolong bahwa secara
bahwa hampir semua kuadran pada lokasi
keseluruhan karakteristik substrat
penelitian tidak dapat ditemukan teripang
tergolong pasir. Substrat pada lambung
dan juga ada pertimbangan bahwa personel
teripang memiliki karakteristik substrat
yang membantu peneliti selama sampling
pasir yang sama dengan lingkungannya.
adalah penangkap teripang yang sangat
Substrat mempunyai peranan penting bagi
berpengalaman juga tidak menemukan
kehidupan teripang. Hal ini sesuai dengan
teripang pada semua kuadran di lokasi ini,
pernyataan Bakus, (1973) bahwa teripang
maka dapat mengindikasikan bahwa
merupakan organisme yang menempati
rendahnya jumlah individu teripang yang
substrat berpasir, karena teripang
ditemukan sesungguhnya lebih mungkin
umumnya bersifat deposit feeder yaitu
disebabkan oleh riwayat eksploitasi
memakan apa saja yang terdapat didasar
daripada oleh sifatcrypticyang
perairan.
membuatnya hanya sedikit yang
ditemukan di lokasi ini. Kondisi ekologi teripang pasir yang
terdapat di perairan pantai Tablolong dapat
2. Substrat Pada Lambung Teripang
dilihat dari kondisi-kondisi habitat dan
Karakteristik substrat di perairan kondisi substrat yang terdapat pada
Tablolongdi dominasi dengan substrat perairan di lokasi penelitian tersebut,
pasir.Pada Tabel 2 dibawah hasil dimana secara umum habitat utama yang
dijadikan teripang di lokasi ini sebagai 2004
tentang
tempat hidupnya berupa ekosistem alga Baku
dan ekosistem lamun.Menurut Mutu
untuk
(purwati,2002) teripang pada umumnya biota
laut
ditemukan di perairan yang dangkal, tetapi
Suhu 28- 28-30 Alami
ada juga yang ditemukan hingga 31, dan di
kedalaman 10.000 meter. Teripang pada 33 perbole
°C hkan
siang hari akan bersembunyi di bawah atau
< 2°C
celah karang (Aziz,1996). Dari kondisi
dari
perairan yang ideal bagi pertumbuhan dan kondisi
kehidupan adalah perairan yang bersih normal
suatu
dengan arus yang relatif tenang dengan
lingkun
suhu 28-310C dan salinitas 30-34 ppt gan
(Darsono, 2007). Salinit 28,66 33-34 Alami
as - dan di
E. Parameter Fisika dan Kimia 33,33 perbole
Perairan hkan

<5‰
Parameter lingkungan mengacu
dari
pada Keputusan Menteri Lingkungan rata-
Hidup No.51 tahun 2004 dan parameter rata
yang diukur dalam penelitian ini adalah minimu
m
suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, dan
Keker 2,14 <5 <5NTU
kekeruhan. Berikut adalah Parameter uhan - ambang
Kualitas Perairan di Tablolongdapat dilihat 3,40 batas
maksim
pada Tabel 11di bawah ini:
um
Tabel 11.Kondisi Umum kekeruh
Parameter Kualitas Air di perairan an
Tablolong. D0 6,8- >5 >5 dari
7,5 rata-
Parame Nila Baku Keteran
ter i Mutu gan
5 rata
Kisa Keputu mg/ minimu
ran san l m
Menteri
Lingku
ngan
Hidup
pH 7,7- 7-8,5 7-8,5
No. 51
Tahun 8,3
Sumber : Data primer kurang dari 2°C, ini dimaksudkan suhu
yang ada di perairan Tablolong ini masih
Hasil pengukuran yang dilakukan
dalam keadaan normal untuk kelangsungan
secara insitu memperlihatkan bahwa suhu
biota perairan khususnya teripang.
perairan di Tablolong mempunyai kisaran
antara 28 – 31,33°C, dimana suhu perairan Hasil pengukuran salinitas didapat
terendah yaitu 28°C yang hal ini kisaran nilai salinitas pada perairan 28-33
dikarenakan intensitas matahari belum ppt secara waktu pengukuran yang
terlalu tinggi, suhu tertinggi 31.33°C dilakukan berbeda disetiap stasiun namun
disebabkan tingginya intensitas cahaya secara lokasi karakter di setiap stasiun
matahari yang masuk. Suhu air cendrung sama. Pengukuran dilakukan
mempunyai peranan dalam mengatur pada saat surut nilai salinitas rendah dari
kehidupan biota perairan, terutama dalam pada waktu pasang, hal ini diduga
proses metabolisme. Kenaikan suhu disebabkan kondisi curah hujan yang lebat
menyebabkan terjadinya peningkatan pada saat waktu pengukuran, sehingga
konsumsi oksigen, namun di lain pihak pasokan air tawar banyak yang mengalir
mengakibatkan turunnya kelarutan oksigen masuk ke perairan laut pada saat surut dan
dalam air (Effendi, 2003). Menurut Hyman mempengaruhi nilai salinitas yang
(1955 )dalam Saputra (2001), larva tergolong rendah.Kisaran salinitas pada
teripang mempunyai kisaran suhu perairan Tablolong adalah 28-33 ppt masih
optimum antara 28 – 29°C dan teripang kisaran nilai toleran untuk teripang.
dewasa dapat mentorerir suhu air dari 28 -
Menurut Hyman (1955) dalam
31°C.
Saputra (2001) menyatakan bahwa
Kisaran suhu di perairan salinitas merupakan salah satu faktor yang
Tablolongmemliki nilai 28 – 31,33°C, mempengaruhi keberadaan dan kehidupan
sedangkan baku mutu dari Keputusan biota di perairan, termasuk teripang.
Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun Teripang dapat hidup pada kisaran salinitas
2004 tentang baku mutu air laut untuk antara 29 -34 ppt. Salinitas yang ada di
biota laut suhu berkisar antara 28 – 30°C. Tablolongberkisar antara 28-33 ppt
Suhu di perairan Tablolongmasuk kisaran dihubungkan dengan baku mutu
tinggi, akan tetapi perubahan tersebut tidak Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
terlalu signifikan karena dalam baku mutu No.51 Tahun 2004 tentang baku mutu
tersebut menjelaskan bahwa nilai toleransi untuk biota laut salinitas yang ada di
untuk suhu perairan tidak boleh lebih atau perairan berkisar antara 33 – 34 ppt, Untuk
baku mutu tersebut kisaran perubahan pH perairan ini tergolong basa, sehingga
salinitas tidak diperbolehkan kurang atau masih menunjang hidupnya biota.
lebih dari 5 ppt, sehingga salinitas di Nyabakken (1992), mengatakan perairan
perairan Tablolongatau masih cukup baik laut maupun pesisir memiliki pH relatif
untuk kehidupan teripang. lebih stabil dan berada dalam kisaran yang
sempit, biasanya berkisar antara 7,7 – 8,4.
Nilai kekeruhan pada perairan
Sedangkan Effendi (2003) menyatakan
Tablolong berkisar antara 2,14 NTU
bahwa sebagian besar biota akuatik sensitif
sampai 3,40 NTU. Nilai tertinggi terdapat
terhadap perubahan pH dan menyukai nilai
pada transek I sedangkan pada transek II
pH sekitar 7 – 8,5. Perairan Tablolong
nilai kekeruhannya rendah.Diduga yang
sendiri nilai pH tersebut masih tergolong
menyebabkan kekeruhan yaitu arus dan
normal, hal ini dikuatkan dengan
gelombang disaat surut sehingga terjadinya
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
pengadukan lumpur.Hal ini dikarenakan
tentang baku mutu air laut untuk biota laut
transek I tipe substratnya adalah pasir
kandungan nilai pH pada perairan adalah 7
halus.Kekeruhan berkorelasi positif
– 8,5. Oksigen terlarut merupakan variabel
dengan padatan tersuspensi.Semakin tinggi
kimia yang mempunyai peranan sangat
nilai padatan tersuspensi maka semakin
penting bagi kehidupan biota air sekaligus
tinggi juga nilai kekeruhan (Effendi,
menjadi faktor pembatas bagi kehidupan
2003). Menurut Yuana (2002), kekeruhan
biota. Perairan Tablolongmemiliki nilai
air dapat disebabkan oleh beberapa macam
oksigen terlarut rata-rata 7,7 - 8,3 mg/l, ini
partikel yang berada di dalam air baik
merupakan kisaran oksigen terlarut dalam
yang hidup sebagai plankton maupun yang
kondisi normal.
mati berupa bahan organik dan suspensi
lumpur. Menurut Gufran et al (2007) kadar
oksigen terlarut yang baik untuk organisme
Berdasarkan Keputusan Menteri
laut adalah 5-7 mg/l. Yuana (2002)
Lingkungan, ambang batas maksimum
menambahkan setiap kenaikan DO boleh
kekeruhan bagi kehidupan biota laut
jadi diikuti oleh penurunan jumlah
adalah kurang dari 5 NTU. Hasil nilai
individu teripang atau tidak diikuti sama
kekeruhan pada perairan
sekali oleh penurunan jumlah teripang. DO
Tablolongkekeruhannya rendah sehingga
bepengaruh terhadap proses respirasi
tergolong normal untuk kehidupan biota
teripang, terhadap ketersediaan dalam air.
laut. Kandungan pH pada perairan perairan
Dalam Keputusan Menteri Lingkungan
Tablolongrata-rata 7,7 – 8,3. Kandungan
Hidup tentang baku mutu air laut untuk 2) Kondisi ekologi di perairan pantai
biota laut kandungan oksigen dalam Tablolong yaitu Teripang
perairan yaitu >5. Dapat dikatakan oksigen Holothuria scabra hidup pada
terlarut di perairan Tablolongbaik untuk berbagai macam tipe substrat,
kehidupan teripang. mulai dari kerikil, pasir kasar, pasir
sedang, pasir halus, pasir sangat
halus dan lumpur. Hasil penelitian
karakteristik substrat di perairan
pantai Tablolong didominasi
V PENUTUP dengan substrat pasir.

A. KESIMPULAN 3) Kualitas air yang mencakup


parameter fisika dan kimia pada
1) Kondisi Biologi Holothuria scabra
pengamatan di perairan Tablolong
yang ada di perairan Tablolong
secara ekologi dikatakan cocok
dapat dilihat dari
untuk kehidupan teripang.
jenis- jenis makanan yang dimakan
B. SARAN
oleh teripang pasir yang telah
terurai menjadi detritus seperti Berdasarkan hasil penelitian yang telah
daun lamun Enhalus acroides, dilakukan maka saran yang akan diberikan
Halodule uninervis, Halodule yaitu sebagai berikut :
pinifolia
a). Perlu adanya penelitian lanjutan yang
dan alga Eucheuma sp, Gracillaria spesifik tentang jenis dan
sp sedangkan meiofauna yang karakteristik makanan teripang di
terdapat pada lambung teripang perairan Tablolong serta hubungan
yaitu Annelida, Sarcomastigophora kandungan organik substrat dengan
dan Canidaria. Namun dari jenis- tingkat keanekaragaman jenis
jenis makanan tersebut, jika dilihat teripang di perairan Tablolong
dari komposisi memilikijumlah
b). Perlu adanya penelitian yang kontinu
yang sedikit.Selain itu jika dari
dan dalam jangka waktu yang lebih
jumlah individu teripang pasir juga
lama dan komprehensif.
hanya ditemukan 1 individu di
lokasi perairan pantai Tablolong. DAFTAR PUSTAKA
Al Qodri, A.H. 2008. Pemanfaatan DKP Kepr, 2010. Industrialisasi Perikanan
Kompos Pada BenihTeripang Untuk Kepulauan Riau
Pasir (Holothuria scabra) pada Sejahtera. Dinas Kelautan dan
Bak Fiber. Buletin Balai Perikanan Kepulauan Riau.
Budidaya Laut. Hal 6. [internet]. [diacu 2017 juli 20].
Anomin, 2003. Departemen Kelautan dan Effendi,M. I., 1997. Biologi Perikanan.
Perikanan RI. Budidaya Penerbit Yayasan Pustaka
Teripang (Holothuria Nusantara. Yogyakarta. 163
scabra).Informasi;Teknologi19 halaman.
/04/0.4
halaman.Http/www.Google.co Effendi,Hefni. 2003. Telaah Kualitas
m.Accesed Minggu 24. Air.Kanisius, Yogyakarta. 258
hal.
Ardiana, P., 2017. Keanekaragaman
Teripang (Holothuroidea sp) Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi
diperairan Desa Pangkil Pengolahan Sumber dan
Kecamatan Teluk Bintan Lingkungan Perairan. Penerbit
Kabupaten Bintan. Universitas Kasinisius, Yogyakarta.
Maritim Raja Ali Haji. Hal 34-
Fachrul, M. F, 2007, Metode Sampling
41.
Bioekologi. Jakarta. Gufran.
Aziz, A. 1996.Makan dan Cara Makan M. H. Kordi. K., Tanjung. A.
Berbagai Jenis Teripang. B. 2007. Pengelolaan Kualitas
Oseana: XXI (4): 43 – 59. Air Dalam Budidaya Perairan.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Bakus,G.J. 1973. The Biologi and Ecology Fahrul,M. F ., 2007. Metode Sampling
of Tropical Holothutians, Bioekologi. Bumi Aksara. Hal
Academic Press. New York. 50.
Darsono, P. 2003. Pengenalan umum
teripang. Oseana 23(1): 1-8. Hartati R.,Widianingsih dan Pringgenies
D. 2005.Teknologi Penyediaan
Darsono, P. 2007. Teripang Pakan BagiTeripang Putih (H.
(Holothuroidea): Kekayaan scabra). Laporan Kegiatan
Alam Dalam Kearagaman Hibah Bersaing. Universitas
Biota Laut. Oseana 32(2): 1- Diponegoro. 38 hal.
10.
Hutagalung H. P dan A. Rozaik (1997),
Dewi KH. 2008. Kajian Ekstraksi Steroid Penentuan Kadar Nitrat.
Teripang Pasir (H. scabra ) Metode Analisis Air Laut,
Sebagai Sumber Testosteron Sedimen dan Biota. H.P
Alami [Desertasi]. Bogor (ID): Hutagalung, Ddan S.H Riyono,
Institut Pertanian Bogor. Pusat Pengembangan
Oceanologi, LIPI, Jakarta.
Dewi, Kurnia Harlina., 2008a.
Identification Testosterone Irawan, H. 2011. Studi Biologi dan
From Extrac Sea Cucumber Ekologi Hewan Filum
(H.scabra). Proceedings of 4th Echinodermata Di Perairan
Scientific Conference PPI, Litoral Pesisir Bintan Timur
UKM. ISBN 978- 983-42366- Pulau Bintan. Tanjungpinang.
3-2.Universitas Kebangsaan
Malaysia, Malaysia.
Kangkan, A, L. 2006. Studi Penentuan Jurnal of marine research 1:6-
Lokasi Untuk Pengembangan 7.
Budidaya Laut Berdasarkan
Parameter Fisika, Kimai dan Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu
Biologi Di Teluk Kupang, Pendekatan Ekologis. PT.
Nusa Tenggara Timur, Tesis, Gramedia. Jakarta.
Universitas Diponegoro, Purwati, P. 2002. Reproduksi Aseksual
Semarang. Sebagai Alternatif Pemulihan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Populasi Teripang. Jurnal Ilmu
51.2004. Tentang Baku Mutu Kealutan. 13(1):37-42.
Air Laut Untuk Biota Laut. Putro, D.H, Sudjiharno dan Triono, E.
Kordi, M.G.H.K. 2010. Cara Gampang 2003. Efektifitas
Membudidayakan Teripang Penggelondongan Teripang
Pasir. Lily Publisher. Hal 2-12. Pasir (H. scabra) di Kolam Air
Laut. Bulletin Budidaya Laut
Lee,C.D. Wang, S.B & Kuo, C.L, 1978, No 16.
Benthic Macrointerveterbrate
and Fish as Biological Rustam. 2006. Budidaya Teripang
Indicators of Water Quality, [Penelitian Budidaya
With Reference to Community Laut].Yayasan Mattirotasi.
Diversity Indeks, Asian Inst. Makassar.
Tech, Bangkok.
Sadili, D., Sarmintohadi., Ramli, I.,
Maharani, W., H. 2007.Kajian Kualitaas Rasdiana, H., Sari, P,R,.
Perairan di Pantai Kota Bandar Miasto, M,Y,. Tery, M,.
Lampung Berdasarkan Monintja, M., Annisa, S.,
Komunitas Hewan (2015b). Rencana Aksi
Makrobenthos. Tesis Megister. Nasional (RAN) Konservasi
Universitas Diponegoro. Teripang. Kementrian
Semarang. Kelauatan Dan Perikanan.
Direktorat Jenderal Pengolahan
Martoyo, J. M, Aji, N. Dan Ruang Laut. Direktorat
Winanto,T.,1994. Budidaya Konservasi dan
Teripang. Penebar Swadaya. Keanekaragaman Hayati Laut.
Jakarta. 69 halaman. Periode I. 2016-2020. Hal 8-
21.
Moria SB, Sugama K, Suasti M,
Darmansyah 2001. Pengaruh Sadili, D., Sarmintohadi., Ramli, I.,
Jenis Shelter Terhadap Setyastuti, A., Hartati, T.S.,
Pertumbuhan dan Sintasan (2015a). Pendoman Umum.
Larva Teripang Pasir, Jurnal Indentifikasi dan Monitoring
Penelitian Perikanan Indonesia Populasi Teripang. Kementrian
4(3): 32-36. Kelautan dan Perikanan.
Direktorat Jendral Pengolahan
Nugroho, G.B.S.,R. Hartati dan K. Laut. Direktorat Konservasi
Praseno. 1983. Histo dan Kanekaragaman Hayati
Kompratif Organ Integument, Laut. Hal 12-34.
Intestinum, Pohon Respirasi
pada Beberapa Jenis Teripang Saputra, D. A. 2001. Struktur Komunitas
dari Perairan Karimunjaya. Teripang Holothuroidea di
Perairan Pantai Pulau Pramuka
Dan Pulau Tikus Kepulauan
Seribu.Institut Pertanian
Bogor. Bogor. 57 hal
Sutaman, 1993. Petunjuk Praktis Budidaya
Teripang. Penerbit Kanasius.
Yogyakarta.68 halaman.Yusron
E. 2001. Sumber Daya
Teripang (Holothuroidea) Di
Perairan Teluk Kotania, Seram
Barat, Maluku Tengah.LIPI:
Jakarta.
Yuana, S, 2002. Kelimpahan dan Distribusi
Teripang pasir di Perairan
Pantai Karimujaya. (Skripsi).
Semarang.
Yusron, E. 2003. Keanekaragaman Jenis
Echinodermata di Perairan
Teluk Kuta, Nusa Tenggara
Barat. Makara, Sains. 13(1),
April 2009, 45-49.
Widodo, A ., 2013. Budidaya Teripang.
Pustaka Baru Press. Hal 2-19.

Anda mungkin juga menyukai