Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem lingkungan akuatik terbesar di bumi adalah ekosistem lautan,


dimana di sekitar lautan terdapat kumpulan komunitas yang disertai lingkungan
fisik dan kimianya. Ekosistem laut memiliki kekayaan dan keanekaragaman
hayati terbesar di dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang.
Apabila terumbu karang mengalami kerusakan maka lingkungan akuatik akan
mengalami kerusakan yang sama. Maka tugas utama sebagai manusia yaitu
harus saling menjaga lingkungan akuatik, agar terumbu karang tidak mengalami
kerusakan (Aulia, Kasmara, Erawan, & Natsir M Suhartati, 2012).
Perusakan terumbu karang menjadi salah satu faktor utama dalam
ekosistem laut, sayangnya masih banyak yang tidak melakukan pemulihan
kembali karang sebagai penunjang kelangsungan ekosistemnya. Menurut Aulia,
Kasmara, Erawan, & Natsir M Suhartati (2012) menyatakan terumbu karang
(coral reef) organisme yang hidup di dasar lautan hasil dari pembentukan batuan
kapur (CaCO3) yang sangat kuat mempertahankan gaya gelombang laut, selain
menjadi sebagai penghalang ombak karang juga dapat berfmanfaat sebagai
rumah biota laut lainnya. Secara taksonomi, terumbu karang terkenal
mempunyai 7500 macam spesies terumbu karang dan menutupi area seluas 2 x
106 km2 dilautan tropis disekeliling dunia. Sebagai bentuk geologis yang utuh
dan padat, terumbu karang menyediakan perlindungan ombak secara eksistensi
sepanjang pesisir pantai, produksi biologis terumbu karang menghasilkan
pangan seperti ikan-ikan, mollusca (Tamam et al., 2013).
Karang merupakan salah satu bagian dari ekosistem bawah laut yang
menjadi potensi kekayaan laut, akan tetapi yang terjadi pada lapangan yaitu
terumbu karang tidak dimanfaatkan secara baik, dikarenakan terdapat beberapa
aktifitas manusia yang dapat merusak keindahan terumbu karang.
Pengembangan dalam memanfaatkan dan dalam mengelola laut dan pesisir
membutuhkan informasi yang akurat mengenai sebaran karang. Karang

1
2

mengalami perubahan yang sangat cepat dari seiring berjalannya waktu yang
dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan begitu juga aktivitas manusia.
Kondisi kerusakan secara alami maupun buatan pada karang dibutuhkan
perlakuan yang ekstra hati-hati dalam memanfaatkan terumbu karang (Nuzul,
Bandi, & Abdi, 2018).
Karang memiliki fungsi yaitu sebagai pelindung pantai, tempat tinggal
atau habitat bagi ikan karang, melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan
atau disebut juga sebagai pemijahan dan pembesaran bagi biota laut (Tamam,
Arisandi, & Saleh, 2013). Menurut Taufina, Faisal, Lova, & Martha, (2018)
Indonesia terkenal sebagai salah satu tempat yang mempunyai keanekaragaman
hayati laut dunia, diantaranya yaitu terkenal akan kekayaan karangnya. Memiliki
luas total karang sekitar 85.200 km 2 atau sekitar 18% luas total karang dunia.
Akan tetapi, kekayaan karang yang terdapat di Indonesia pada saat ini terancam
rusak karena beberapa faktor, baik karena faktor alam maupun ulah tangan
manusia itu sendiri. Suhu optimal untuk kondisi lingkungan karang yaitu pada
suhu hangat sekitar diatas 200C, dengan suhu 200C karang dapat dapat tumbuh
dan berkembang biak dengan baik. Habitat karang harus pada lingkungan yang
memiliki perairan yang jernih dan tidak berpolusi, hal ini akan sangat
berpengaruh dalam kehidupan terumbu karang.
Berdasarkan hasil observasi penelitian ini perlu dilakukan karena di Pulau
Gili Labak Kabupaten Sumenep terkenal dengan wisata bawah laut dan
keindahan pesona terumbu karang, akan tetapi terumbu karang yang terdapat di
Pulau Gili Labak tersebut banyak mengalami kerusakan, sehingga perlu dikaji
lebih jauh tentang informasi melalui persentase tutupan jenis-jenis karang dan
parameter ekologi yang terdapat di Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep. dan
hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar berupa poster.
Sumber belajar yang digunakan dibeberapa sekolah hanya menggunakan
buku teks, sehingga peserta didik merasa cepat bosan dalam proses belajar-
mengajar, dengan adanya sumber belajar yang dijadikan beberapa media dapat
memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memahami pelajaran.
Sumber belajar merupakan sesuatu yang dapat memberikan bantuan terhadap
3

peserta didik dalam mendapatkan beberapa informasi, pengetahuan dan


keterampilan dalam proses belajar mengajar (Sri, Kedati, & Sri, 2012). Belajar
merupakan suatu kegiatan yang sangat baik dengan bimbingan tenaga pengajar
atau yang disebut sebagai guru maupun dengan usaha. Dengan adanya guru
dalam proses belajar mengajar dimaksudkan agar proses belajar mengajar bisa
berjalan lebih lancar, lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih berhasil.
Sedangkan bagi peserta didik, belajar pada dasarnya untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap di mana saja, kapan saja, dan dengan apa
saja, sebab sumber belajar terdapat di mana saja dan ada berbagai macam
jenisnya (Abdullah, 2012). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
belajar dalam bidang ilmu pengetahuan pada mata pelajaran Biologi SMA kelas
X. Di Sekolah Menengah Atas pengajaran tentang karang berdasarkan lampiran
Permendikbud No.59 tahun 2013 tentang kurikulum SMA-MA, tercantum dalam
kompetensi Dasar: 3.9 Menerapkan klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke
dalam filum berdasarkan bentuk tubuh, simetri tubuh, rongga tubuh dan
reproduksi. Dan 4.9 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas lapisan
penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga
tubuh dan reproduksinya.
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian tentang identifikasi genus karang di perairan pulau gili labak
kabupaten sumenep sebagai sumber belajar biologi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah, yaitu diantaranya:
1) Jenis karang tingkat genus apa sajakah yang terdapat di perairan Pulau Gili
Labak Kabupaten Sumenep?
2) Bagaimana parameter kimia lingkungan yang terdapat di perairan Pulau Gili
Labak Kabupaten Sumenep?
3) Bagaimana kondisi karang yang terdapat di perairan Pulau Gili Labak
Kabupaten Sumenep?
4

4) Bagaimanakah implementasi hasil penelitian tentang genus karang di perairan


Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep sebagai sumber belajar Biologi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1) Mengetahui jenis karang tingkat genus yang terdapat di perairan Pulau Gili
Labak Kabupaten Sumenep
2) Mengetahui parameter kimia lingkungan karang yang terdapat di perairan
Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep
3) Mengetahui kondisi karang yang terdapat di perairan Pulau Gili Labak

Kabupaten Sumenep.

4) Mengetahui implementasi hasil penelitian tentang keanekaragaman karang di


perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep sebagai sumber belajar Biologi
SMA kelas X.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:
1. Dapat memberikan informasi berbagai macam jenis karang tingkat genus yang
terdapat di Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep.
2. Dapat memberikan informasi mengenai kondisi karang yang terdapat di
perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam bidang ilmu
pengetahuan pada mata pelajaran Biologi SMA kelas X
1.4.2 Secara Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:
1. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan ajar Biologi SMA kelas X.
2. Manfaat bagi siswa
5

 Siswa dapat menambah wawasan mengenai genus karang yang terdapat di


perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep.
 Siswa dapat memanfaatkan sebagai laboratorium alam.
3. Manfaat bagi masyarakat
 Dapat memberikan informasi mengenai kondisi dan jenis karang tingkat
genus yang terdapat di perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep.
 Keanekaragaman dan keindahan karang dapat dimanfaatkan sebagai wisata
bahari.
4. Manfaat bagi peneliti lanjutan
 Dapat memperoleh informasi tentang jenis karang tingkat genus yang
terdapat di perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep.
 Dapat membandingkan bagaimana variasi genus karang yang terdapat di
perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep dengan kondisi peneliti
lanjutan tersebut.

1.5 Batasan Penelitian


1) Genus yang diamati dalam penelitian ini adalah semua jenis karang tingkat
genus yang terdapat di perairan Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep.
2) Parameter kimia lingkungan yang diteliti adalah meliputi: suhu, salinitas, dan
kecerahan.
3) Kondisi karang yang terdapat di perairan Pulau Gili Labak Kabupaten
Sumenep.
4) Implementasi hasil penelitian tentang genus karang di perairan Pulau Gili
Labak Kabupaten Sumenep sebagai bahan ajar Biologi SMA kelas X.

1.6 Definisi Istilah


a. Identifikasi
Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan.
b. Karang
6

Karang merupakan ekosistem organisme yang hidup di dasar perairan yang


berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup kuat menahan gaya
gelombang laut.
d. Sumber belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan
dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai