PENDAHULUAN
menjadikan manusia sebagai aktor utama yang dapat memanfaatkan sumber daya
alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Manusia merupakan subyek utama dalam
kehidupan ini, membuat manusia kadang lupa diri dalam memanfaatkan sumber daya
yang ada di lingkungannya karena adanya dorongan untuk terus memenuhi kebutuhan
itu permasalahan lingkungan juga seringa diakibatkan oleh gaya hidup dan perilaku
konsumtif manusia yang tak dapat dikendalikan. Hasil kajian dari Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) yang dilaksanakan pada tahun 2007, adanya
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer bumi selain oleh factor
1
energy merupakan beberapa contoh aktivitas manusia yang mengakibatkan adanya
masalah lingkungan.
lingkungan dan aktiitas manusia bukanlah hal yang cukup sederhana. Setiap orang
diakibatkan oleh perilakunya. Setiap hari manusia dihadapkan dengan banyak pilihan
ketersediaan sumber daya alam. Selalu ada interaksi timbal balik antara manusia dan
lingkungan, lingkungan dibentuk oleh manusia dan manusia juga dibentuk oleh
kebudayaan manusia, baik manusia primitive ataupun modern. Sejak lama persoalan
lingkungan seringkali menjadi topik utama dunia, dampak yang semakin luas sudah
mulai semakin dirasakan oleh manusia, seperti banyaknya bencana alam. Oleh karena
itu kondisi ini menjadi mimpi buruk yang harus diselesaikan bersama-sama oleh
semua manusia dibumi. Salah satu masalah lingkungan yang sangat penting dan
2
Sejak diberlakukannya UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,
pengelolaan sumberdaya alam di wilayahnya, dalam hal ini sumberdaya alam menjadi
semakin besar. Masyarakat lokal dan pemerintah setempat harus memiliki tanggung
pelestarian terumbu karang tidak cepat-cepat dilaksanakan, maka masalah ini akan
terkenal sebagai salah satu Negara yang memiliki pusat keanekaragaman hayati laut
Karena olah manusia yang tidak memiliki etika lingkungan dan juga
karang seluas 85.200 km2 yang merupakan 65% dari luas terumbu karang dikawasan
Coral Triangle, bahkan 18% dari luas terumbu karan diseluruh dunia. Coral Triangle
sendiri meliputi beberapa Negara di Asia Tenggara, yaitu Papua Nugini, Kepulauan
Salomon, Malaysia, Timor Leste, Indonesia, Filipina. Disebut sebagai Coral triangle
kerena jika garis batas yang melingkupi area terumbu karang ditarik maka akan
membentuk segitiga yang memiliki terumbu karang seluas sekitar 75.000 km2.
beberapa jenis terumbu karang yang cukup beragam dan tinggi. Selain itu pulau
Madura juga memiliki terumbu karang yang cukup luas di beberapa wilayah, salah
3
satunya wilayah Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep dengan potensi terumbu
karang dan jumlah pulau terbesar di Jawa Timur merupakan daerah yang mempunyai
memiliki luas terumbu karang 73.911 ha. Jumlah pulau ada 106 pulau, dengan jumlah
Salah satu pulau di Kabupaten Sumenep yang saat ini yang menjadi daya tarik
wisata adalah Pulau Gili labak. Pulau Gili Labak memiliki luas terumbu karang 66
ha, jenis karang Stylophora (Branching) adalah karang yang paling dominan di Pulau
Gili Labak dengan luas terumbu karang 29,27 ha. (Muhsoni, 2015).
wisata snorkeling dan wisata pantai. Dalam pengukuran lapangan Pulau Gili labak
memiliki jenis ikan karang 20-75 jenis, disemua lokasi pengukuran perairan Pulau
komunitas karang mencapai 41,9%, dan memiliki suhu perairan mencapai 30,9-31,2
0C , salinitas mencapai antara 30-32%, kedalam perairan di pulau Gili Labak rata-rata
1-10 m dan kecepatan arus di pulau ini antara 5,8-15,2 cm/dt. Pulau Gili Labak
pemandangan pantai dan terumbu karang yang indah. Pulau Gili Labak di huni oleh
baik menangkap ikan secara tradional maupun secara modern, mereka melakukan
penangkapan ikan biaanya diperairan umum seperti di laut lepas atau didanau.
4
penangkapan ikan dilaut lepas diarea pulau itu, biasanya mereka menangkap ikan teri,
ikan cakalan atau tongkol dan ikan doran, karena ikan-ikan tersebut yang banyak
Penelitian ini diharapkan berguna dan memberi manfaat bagi peneliti dan orang
terumbu karang. Dan juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peneliti lainnya
5
1.4.2 Manfaat Praktis
untuk selalu memberi arahan bagi masyarakat awam agar selalu menjaga
pengetahuan yang mendalam dan dapat terlihat perilaku dan sikapnya. Sedangkan
lingkungan adalah semua yang mempengaruhi manusia atau hewan (KBBI, 2008)
yang mendalam tentang hal yang mempengaruhi manusia atau hewan dan dapat
6
terlihat dari perilaku dan sikapnya. Dengan demikian, seseorang yang memiliki
kesadaran lingkungan akan terlihat dari pengetahuan yang dia miliki, cara menyikapi
atau sekelompok orang yang terwujud dalam pemikiran, sikap, dan tingkah laku yang
1.5.2 Nelayan
seseorang yang memiliki mata pencaharian dengan cara menangkap ikan diperairan
umum, atau seseorang yang bekerja secara aktif mengumpulkan ikan diperairan
umum seperti laut, sungai dan danau. Terdapat tiga kelompok yang membedakan
nelayan, yang pertama yaitu nelayan buruh yaitu nelayan yang bekerja untuk orang
lain, adapun perlengkapan nelayannya juga milik dari orang lain. Kedua, nelayan
juragan yaitu nelayan yang memiliki alat tangkap ikan dan diperkerjakan kepada
nelayan buruh. Yang jetiga, nelayan perorangan yaitu nelayan yang memiliki alat
tangkap sendiri dan juga mengerjakan aktifitas nelayan juga sendiri. (Subri, 2005).
1.5.3 Pelestarian
7
berasal dari kata lestari, yang artinya adalah tetap selama-lamanya tidak berubah.
Kemudian dalam penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan awalan pe- dan akhiran
–an artinya digunakan untuk menggambarkan sebuah proses atau upaya (kata kerja).
pada masa yang telah dilewati namun nilai budaya tersebut masih dianggap memliki
Terumbu karang adalah ekosistem dilaut yang terbentuk oleh biota laut
penghasil kapur, teruma jenis-jenis batu karang dan alga berkapur, bersama dengan
biota lain yang hidup dibawah laut. Terumbu karang adalah ekosistem di laut yang
terbentuk oleh biota luat penghasil kapur khususnya jenis-jenis karang batu dan alaga
berkapur, bersama dengan biota lain yang hidup di dasar lautan. Terumbu karang
tinggi, karena itu terumbu karang mempunyai peran yang signifikan. Secara ekologis,
makan dan berlindung. Secara fisik menjadi pelindung pantai dan kehidupan
8
a. Kesadaran lingkungan nelayan terhadap terumbu karang
oleh peneliti dengan tujuan dapat mengumpulkan informasi dan data serta melakukan
(2010:17) metode penelitian merupakan serangkaian hukum, aturan, dan tata cara
digunakan meliputi:
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini peneliti
Pulau Gili Labak, sehingga dapat terungkap kebenaran yang terjadi dalam penelitian
ini.
9
1.7.2 Jenis Pendekatan
metode yang digunakan menekankan pada proses penelusuran data atau informasi
hingga dirasakan telah cukup digunakan untuk membuat suatu interpretasi. Dengan
sesuai dengan fakta yang ada tentang permasalahan yang berkaitan tentang Kesadaran
Nelayan Terhadap Pelestarian Terumbu Karang di Kawasan Wisata Pulau Gili Labak
Sumenep.
Lokasi dalam penelitian ini adalah Pulau Gili Labak, Desa Kombang,
pulau tersebut memiliki terumbu karang yang luas dan masyarakat disana juga
berpofesi sebagai nelayan, selain itu peneliti juga ingin tau mengenai kesadaran dan
proses pelestarian terumbu karang disana. Peneliti mengambil wilaya bagian barat
Pulau Gili Labak karena disanalah pusat wisata dan terumbu karang. Peneliti
Untuk mendapatkan jawaban dari penelitian yang akan dilakukan, maka dalam
sampling yaitu untuk dapat menjarig sebanyak mungkin informasi dari berbagai
10
subyek (Lexy J. Moleong, 2005: 224). Purposive sampling juga disebut teknik non-
probability sampling yang dipilih berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki subyek yang
pilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Adapun informan yang yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah: Subyek
yang sudah lama tinggal di Pulau Gili Labak dan juga berprofesi sebagai nelayan
tertentu. Data adalah kenyataan, keterangan, atau bahan dasar yang digunakan untuk
menyusun hipotesis atau segala sesuatu yang akan diteliti. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data
skunder.
a. Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
11
b. Skunder
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan.
Dalam penelitian dibutuhkan metode pengumpulan data yaitu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
12
b. Wawancara
tertentu. Menurut Stewart & Cash (2008), wawancara diartikan sebagai sebuah
Kabupaten Sumenep.
beberapa kaidah yang harus menjadi acuan dalam melakukan wawancara, yaitu:
13
Peneliti juga harus memperhatikan pertanyaan wawancara agar tidak
menyinggung informan.
wawancara yang jelas agar tidak menanyakan hal yang tidak berkaitan
dengan penelitian.
terfokus dengan jelas dan terarah untuk menghindarai pembicaraan yang tidak
bermanfaat.
b. Dokumentasi
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
14
gambaran umum tentang pelestarian terumbu karang di kawasa wisata Pulau
Data yang terkumpul disederhanakan agar dapat mudah dibaca dan dimengerti.
Dalam melakukan analisa data peneliti menggunakan model interaktif seperti apa
yang dikatakan oleh Miles dan Huberman model ini memiliki empat hal paling
utama, yaitu:
a. Pengumpulan data
b. Reduksi data
reduksi ulang pada data-data tersebut atau melakukan pemilihan data lalu
kemudian disederhnakan dari data kasar yang diperoleh dari tempat penelitian.
dikelola, membuang data-data yang tidak diperlukan dan mengelola data dari
15
c. Penyajian data
17).
d. Penarikan Kesimpulan
ditampilkan. Peneliti mencari makna dari data-data yang sudah dikumpulakn dan
memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan atau senagai
pembanding data itu. teknik tringulasi yang paling banyak digunakan adalah
16
berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara yang dilakukan
teknik yang berbeda, yaitu dengan membandingkan data hasil observasi dan
wawancara.
sama.
kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan
Moleong, 20120:38).
17