Anda di halaman 1dari 9

PERAN BIOPORI DI MASKYARAKAT

Anggi Ulya Ramadhania, Arga Rachman Jaya, Baihaqi Nawawi, Dwi Umi
Amelia, Eko Prasetyo, Harun Al Rasyid, Ikrar Muarif, Lisa Sholehah Yuliana
Sari, M.Dimas Bagus Arifin, Nur Aisyah, Rahayu Intan, Rommi Dwika Damara,
Tubagus Sadam Husen, Titin Marfiah, Zikri Fahruzi

Prodi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas


Islam Negeri Raden Intan Lampung

ABSTRAK

Pertumbuhan penduduk Teluk Betung, Pulau Pasaran sangat pesat ditandai


hadirnya kawasan permukiman yang semakin luas. Peningkatan permukiman seperti
perumahan yang terus berkembang yang mengakibatkan berkurangnya daerah
resapan air hujan, akibat luas daerah yang ditutupi oleh perkerasan semakin luas
sehingga dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
sehingga terjadi limpasan permukaan. Dampak nya juga mempengaruhi distribusi air
yang tidak seimbang antara musim penghujan dan musim kemarau.

Lubang biopori merupakan teknologi sederhana untuk konservasi lahan dan


penyediaan air bersih. lubang ini dikembangkan atas dasar prinsip ekohidrologis,
yaitu memperbaiki kondisi ekosistem tanah untuk perbaikan fungsi hidrologis
ekosistem tersebut. Teknologi ini bias diaplikasikan pada kawasan sekitar rumah
warga yang 100% kedap air atau sama sekali tidak ada tanah tervuka maupun di area
sekitar rumah warga yang berlokasi dikawasan pinggiran pantai.

Kata Kunci : Lingkungan Hidup

1
PENDAHULUAN

Fenomena Lingkungan

Pulau Pasaran memiliki area pulau seluas 13 Ha dan jumlah penduduk kurang
lebih 1.900 penduduk dan 342 kepala keluarga yang dimana di dalam satu rumah
biasanya ditinggali 2 sampai 3 kepala keluarga. Pulau ini terbagi atas beberapa
kelompok masyarakat, yakni 5 kelompok pengolah dengan 48 pengolah, 2 kelompok
nelayan rajungan, 2 kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau.

Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang
memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.

Apa itu fenomena? Fenomena adalah suatu fakta atau peristiwa yang dapat
diamati untuk merujuk kejadian tertentu, fenomena di bagi menjadi 2, yaitu fenomena
alam dan fenomena sosial. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menjelaskan
bahwa fenomena sosial adalah kejadian nyata yang dapat dilihat secara langsung
melalui panca indra dan dapat dijelaskan dalam penelitian bersifat ilmiah.
Sedangkan fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika,
dan kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia
(misalnya. bakteri, penuaan, bencana alam). Contoh umum dari fenomena alam
termasuk letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan. Beberapa fenomena alam
yang terjadi di Indonesia antara lain, banjir, tanah longsor, kebakaran, hutan gundul
dan lainnya.

Begitu pula pada daerah yang menjadi sasaran sosialisasi kami yaitu Pulau
Pasaran. Fenomena alam yang sering terjadi di daerah ini yakni genangan akibat air
laut yang pasang serta pada saat musim hujan tiba. Setelah kami teliti, cara untuk
menaggulangi fenomena tersebut dengan penggunaan biopori. Biopori disini
bermanfaat sebagai tempat resapan air yang berlebihan di permukaan

2
Penemu Metode biopori dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata yang
merupakan salah satu peneliti dari IPB, dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber
Daya Lahan pada Fakultas Pertanian.

Dr. Kamir R. Brata telah melakukan penelitian tentang biopori sejak beliau
mengikuti mata kuliah Soil Physics di University of Western Australia untuk
menyelesaikan studi S2 yang ditempuhnya pada tahun 1992.

Pada awalnya, istilah biopori menggunakan kata mulsa vertikal atau vertical
mulch. Setelah itu, dilakukan pula beberapa penelitian lain yang berkaitan dengan
biopori atau mulsa vertikal.

Seiring berjalannya waktu, kalangan media memberikan usulan menarik yang


intinya tentang pergantian nama teknologi mulsa vertikal menjadi biopori. Perubahan
nama ini diharapkan agar dapat lebih mudah diucapkan sekaligus lebih mudah
diingat.Perubahan nama ini pun disetujui oleh Dr. Kamir R. Brata yang merupakan
penemu dari teknologi ini. Oleh karena itu, sampai dengan saat ini metode
penyerapan air dengan menggunakan lubang vertikal tersebut disebut dengan istilah
biopori.

Pengertian Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam
tanah. Lubang biopori berfungsi sebagai lubang resapan dan dibuat dengan tujuan
untuk mengatasi genangan air. Cara kerjanya adalah meningkatkan daya resap air
pada tanah. Biopori dibuat dengan melubangi tanah dan menimbunnya dengan
menggunakan sampah organik.

3
PEMBAHASAN

a. Profil Daerah

Pulau Pasaran ini telah dikenal sebagai sentra pengolahan ikan teri sejak tahun
1970-an. Pada saat itu pulau ini dikuasai oleh orang Suku Buton dan Bugis. Asal
mula pulau ini Mula Pulau Pasaran adalah karena dulunya banyak sekali pengolah
ikan yang melakukan transaksi hasil laut mereka di dermaga, sehingga terlihat seperti
pasar. Kemudian, pada tahun 1988 banyak masyarakat berdatangan ke Pulau Pasaran
dan menetap karena terjadi kebakaran hebat di gudang lelang pada tanggal 1 Oktober
1988.

Saat ini, Pulau Pasaran memiliki area pulau seluas 13 Ha dan jumlah penduduk
kurang lebih 1.900 penduduk dan 342 kepala keluarga yang dimana di dalam satu
rumah biasanya ditinggali 2 sampai 3 kepala keluarga. Pulau ini terbagi atas beberapa
kelompok masyarakat, yakni 5 kelompok pengolah dengan 48 pengolah, 2 kelompok
nelayan rajungan, 2 kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau.

Beberapa produk olahan ikan teri dari Pulau Pasaran adalah teri nasi atau yang
biasa disebut teri medan, teri jengki, teri jumbo, teri buntiaw dan cumi. Keunggulan
dari ikan teri Pulau Pasaran bisa dilihat dari sistem pengolahan ikan teri yang di atas
kapal setelah penangkapan, dengan tujuan menjaga kualitas ikan.

Dalam hal pemasaran ikan teri asin tersebut, sebanyak 50% hasil produksi
dipasarkan ke DKI Jakarta, sebanyak 30% ke wilayah di Medan, Padang, Jambi, dan
sekitarnya, kemudian sebanyak 10% ke wilayah di Karawang, Cianjur, Bandung, dan
sekitarnya, serta 10% ke pasar lokal di Lampung.

Potensi sumber daya ikan di sekitar teluk lampung dan sekitarnya cukup besar
dan permintaan ikan baik di dalam maupun di luar Kota Bandar Lampung cukup
tinggi. Oleh karena itu, pengolahan ikan merupakan peluang usaha yang sangat baik
bagi penyerapan tenaga kerja di lokasi tersebut. Selain sebagai sentra ikan asin pulau
pasaran bisa juga dijadikan lokasi wisata, apalagi untuk sekelik yang suka fotografi

4
tempat ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat berswafoto bersama teman maupun
keluarga.

b. Metode Kegiatan
Pendampingan Lingkungan Yang Sehat

Metode pendekatan dengan melakukan pendampingan kepada masyarakat di


Pulau Pasaran, Teluk Betung, Bandar Lampung. Pendampingan berupa pembelajaran
tentang bagaimana menciptakan lingkungan hidup yang sehat sebagai motivasi bagi
masyarakat untuk menjadikan wilayah mereka ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Adapun pembelajaran yang diberikan kepada masyarakat berupa :

1. Perbedaan ciri lingkungan hidup yang sehat dengan hidup yang tidak sehat.
2. Efek yang ditimbulkan dari lingkungan hidup yang tidak sehat (pencemaran
udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara).
3. Pengaruh lingkungan hidup yang tidak sehat (pencemaran udara, pencemaran
air, dan pencemaran tanah) terhadap kesehatan masyrakat.

Pendampingan berupa pelatihan pengetahuan tentang sampah organik dan


anorganik, dengan mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan langsung dari
sampah yang sudah disediakan. Pendampingan berupa pembelajaran tentang
pengelolaan sampah organik, dimana sampah ini tergolong sampah yang ramah
lingkungan karena dapat diurai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat.

c. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan kelompok kami kelompok 1 di kelas managemen


dakwah A yaitu, kami sebelum praktek kami melakukan musyawarah terlebih dahulu
untuk memilih tempat yang akan kami sosialisasikan, setelah kami tentukan ada
beberapa tempat yang akan kita sosialisasikan kami melihat atau menganalisis di
tempat tersebut supaya menjadi bahan kita mau melakukan kegiatan apa di sana ,
setelah melihat situasi kondisi dan toleransi kami memilih pulau pasaran yang berada
di teluk Betung bandar Lampung ,dan kami mengambil judul yaitu biopori jadi peran

5
biopori di kehidupan masyarakat , setelah kita menentukan tempat dan juga judul
kita mau sosialisasi kami melakukan musyawarah untuk menentukan sokongan ,
tanggal berapa berangkat dan juga minta izin ke pihak yang mau kita sosialisasikan.

Proses pembuatan biopori, setelah kami mengumpulkan uang dari kelompok kami
melakukan pembuatan biopori yang bertempat di kosan Harun kelompok 1
manajemen dakwah A yang berada di depan UIN Alhamdulillah dalam pembuatan
biopori kami mendapatkan kemudahan dalam membuatnya dengan adanya kumpulan
membuat biopori tersebut dapat mengakrabkan sesama Teman kelompok.

d. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, awal mulai kelompok kami memulai kegiatan
dengan berkumpul pukul 10.00 untuk menuju ke lokasi teluk betung,pulau pasaran.
Sebelumnya kami menuju kantor lurah terlebih dahulu untuk mengutarakan maksud
kedatangan kami, serta meminta izin untuk mengadakan sosialisasi dilokasi tersebut.
Disana kami akan melakukan sosialisasi kepada warga sekitar, sesampainya di lokasi
kurang lebih pukul 10.30 dan kami beristirahat sebentar dikediaman rumah Anggi
Ulya, setelah beristirahat kami rapat terlebih dahulu untuk menyiapkan segala
sesuatu yang akan kami laksanakan pada saat sosialisasi. Setalah melakukan rapat,
barulah kami menuju tempat sosialisasi yaitu di Aula Pulau Pasaran. Kegiatan
sosialisasi pada kelompok kami dimulai dengan acara:

Pembukaan, Sambutan kegiatan, Menjelaskan tentang Peran Biopori di Masyarakat,


apa saja kegunaan dan manfaatnya yang di sampaikan oleh saudara (Tubagus
Sadam,Eko Prasetyo dan Rommi Dwika).

Setelah selesai memberikan pemahaman, kami melanjutkan penanaman biopori


di sekitar rumah warga yang sering terkena genangan air ketika hujan. Setelah
penanaman biopori selesai kamipun izin untuk meninggalkan lokasi tersebut kepada
pemilik rumah serta kepada pak lurah

6
UCAPAN TERIMAKASIH

Kami Selaku Pelaksana kegiatan sosialisasi Mengucapkan Terima Kasih Kepada


Bapak Lurah Bambang Heriyanto, Bapak Rt Said Atas Bantuan Dan Berkenan
Untuk Hadir Di Kegiatan Sosialisasi.

Dan Terima Kasih Atas Antusias Masyarakat Yang Ada di Pulau Pasaran Teluk
Betung Timur, atas antusiasnya dalam mengikuti kegiatan sosialisasi tentang biopori.
Semoga Kegiatan Sosialisasi ini Dapat Bermanfaat dan Mengedukasi Masyarakat
Sekitar.

KESIMPULAN

Bahwa Masyarakat Yang Ada di Pulau Pasaran Teluk Betung Timur Belum
Memahami Dan Mengetahui Dari Segala Manfaat Dan Tata Cara Penggunaan
Biopori.

Pulau Pasaran memiliki area pulau seluas 13 Ha dan jumlah penduduk kurang
lebih 1.900 penduduk dan 342 kepala keluarga yang dimana di dalam satu rumah
biasanya ditinggali 2 sampai 3 kepala keluarga. Pulau ini terbagi atas beberapa
kelompok masyarakat, yakni 5 kelompok pengolah dengan 48 pengolah, 2 kelompok
nelayan rajungan, 2 kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau.

Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang
memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.

Begitu pula pada daerah yang menjadi sasaran sosialisasi kami yaitu Pulau Pasaran.
Fenomena alam yang sering terjadi di daerah ini yakni genangan akibat air laut yang
pasang serta pada saat musim hujan tiba. Setelah kami teliti, cara untuk menaggulangi
fenomena tersebut dengan penggunaan biopori. Biopori disini bermanfaat sebagai
tempat resapan air yang berlebihan di permukaan.

7
Penemu Metode biopori dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata yang
merupakan salah satu peneliti dari IPB, dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber
Daya Lahan pada Fakultas Pertanian.

Seiring berjalannya waktu, kalangan media memberikan usulan menarik yang intinya
tentang pergantian nama teknologi mulsa vertikal menjadi biopori. Perubahan nama
ini diharapkan agar dapat lebih mudah diucapkan sekaligus lebih mudah
diingat.Perubahan nama ini pun disetujui oleh Dr. Kamir R. Brata yang merupakan
penemu dari teknologi ini.

Pulau Pasaran ini telah dikenal sebagai sentra pengolahan ikan teri sejak tahun
1970-an. Pada saat itu pulau ini dikuasai oleh orang Suku Buton dan Bugis. Asal
mula pulau ini Mula Pulau Pasaran adalah karena dulunya banyak sekali pengolah
ikan yang melakukan transaksi hasil laut mereka di dermaga, sehingga terlihat seperti
pasar. Kemudian, pada tahun 1988 banyak masyarakat berdatangan ke Pulau Pasaran
dan menetap karena terjadi kebakaran hebat di gudang lelang pada tanggal 1 Oktober
1988.

Saat ini, Pulau Pasaran memiliki area pulau seluas 13 Ha dan jumlah penduduk
kurang lebih 1.900 penduduk dan 342 kepala keluarga yang dimana di dalam satu
rumah biasanya ditinggali 2 sampai 3 kepala keluarga. Potensi sumber daya ikan di
sekitar teluk lampung dan sekitarnya cukup besar dan permintaan ikan baik di dalam
maupun di luar Kota Bandar Lampung cukup tinggi. Oleh karena itu, pengolahan
ikan merupakan peluang usaha yang sangat baik bagi penyerapan tenaga kerja di
lokasi tersebut. Selain sebagai sentra ikan asin pulau pasaran bisa juga dijadikan
lokasi wisata, apalagi untuk sekelik yang suka fotografi tempat ini sangat cocok
dijadikan sebagai tempat berswafoto bersama teman maupun keluarga.

Pendampingan Lingkungan Yang Sehat Metode pendekatan dengan melakukan


pendampingan kepada masyarakat di Pulau Pasaran, Teluk Betung, Bandar
Lampung. Pendampingan berupa pembelajaran tentang pengelolaan sampah

8
organik, dimana sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat
diurai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat.

Persiapan yang dilakukan kelompok kami kelompok 1 di kelas managemen


dakwah A yaitu, kami sebelum praktek kami melakukan musyawarah terlebih dahulu
untuk memilih tempat yang akan kami sosialisasikan, setelah kami tentukan ada
beberapa tempat yang akan kita sosialisasikan kami melihat atau menganalisis di
tempat tersebut supaya menjadi bahan kita mau melakukan kegiatan apa di
sana , setelah melihat situasi kondisi dan toleransi kami memilih pulau pasaran yang
berada di teluk Betung bandar Lampung ,dan kami mengambil judul yaitu biopori
jadi peran biopori di kehidupan masyarakat , setelah kita menentukan tempat dan juga
judul kita mau sosialisasi kami melakukan musyawarah untuk menentukan
sokongan , tanggal berapa berangkat dan juga minta izin ke pihak yang mau kita
sosialisasikan.

Anda mungkin juga menyukai