KELOMPOK 3
PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN
Nama Nim
Assalamm’ualaikum Wr.Wb.
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat dan
berkat yang tiada henti kepada kita semua sampai hingga saat ini kita masih diberi kesempatan
untuk tetap beraktivitas dan berproses.
Untuk itu dalam rangka kegiatan penelitian sekaligus Observasi dan Rehabilitasi Ekositem
Pesisir Laut dengan objek utama adalah Mangrove dan Lamun maka dari itu nantinya kami 4
orang mahasiswa Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan akan melaksanakannya pada :
Oleh karna itu kami mengajukan Proposal Permohonan Bantuan Dana sebesar 1.060.000 Rp agar
sebagaimana mestinya diketahui bersama, dan demi kelancaran proses selama kegiatan ini
berlangsung di lapangan, kami mengharapkan dukungan serta kerjasama yang baik dari
Bapak/Ibu.
Demikian Proposal ini diajukan dan disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
banyak terimakasih.
2. Sedimen terkontaminasi: Limbah padat dari tambang nikel bisa masuk ke dalam
air laut dan mengendap sebagai sedimen. Sedimen terkontaminasi ini dapat
mempengaruhi organisme laut yang hidup di atau dekat dasar laut, serta
mengurangi kualitas habitat dan menyebabkan perubahan dalam ekosistem
pesisir.
4. Efek jangka panjang: Pencemaran lingkungan dari tambang nikel tidak hanya
berdampak seketika, tetapi juga bisa berlangsung dalam jangka panjang. Logam
berat dan zat-zat kimia berbahaya yang masuk ke dalam ekosistem pesisir bisa
terakumulasi dalam tubuh organisme laut dan mengganggu kesehatan mereka.
Dalam beberapa kasus, pencemaran ini dapat mencapai tingkatan yang
mencemaskan, termasuk dalam tingkatan biologis yang lebih tinggi, seperti
manusia yang mengonsumsi ikan atau organisme laut lainnya yang
terkontaminasi.
Penting untuk diakui bahwa setiap operasi tambang nikel dapat berbeda, dan dampaknya
pada lingkungan bergantung pada banyak faktor, termasuk teknologi yang digunakan,
tata kelola perusahaan, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan tambang nikel untuk mematuhi standar lingkungan yang ketat
dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif
mereka pada ekosistem pesisir laut. Pemerintah dan lembaga pengawas juga harus
berperan aktif dalam memantau dan mengawasi kegiatan pertambangan nikel untuk
memastikan keberlanjutan dan kesehatan ekosistem pesisir.
II. Maksud Dan Tujuan
2. Maksud dari Penelitian ini :
Rehabilitasi ekosistem pesisir laut, seperti mangrove, karang, dan lamun, memiliki
maksud dan tujuan yang sangat penting untuk menjaga dan mengembalikan
keseimbangan ekosistem pesisir yang terganggu akibat berbagai aktivitas manusia atau
bencana alam.
3. Tujuan Dari Penelitian ini :
1. Konservasi keanekaragaman hayati: Ekosistem pesisir seperti mangrove,
karang, dan lamun merupakan habitat penting bagi berbagai spesies flora dan
fauna, termasuk hewan-hewan laut dan burung migran. Rehabilitasi bertujuan
untuk melestarikan keanekaragaman hayati ini dan memastikan kelangsungan
hidup berbagai spesies yang bergantung pada ekosistem pesisir.
2. Perlindungan pantai: Mangrove dan lamun memiliki akar yang kuat dan mampu
menahan sedimentasi, sehingga berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi dan
erosi. Dengan merehabilitasi ekosistem ini, pantai dapat lebih terlindungi dari
dampak negatif gelombang laut dan badai.
6. Menjaga kualitas air: Ekosistem pesisir berperan dalam menyaring air dan
mengurangi tingkat pencemaran dengan menyerap zat-zat berbahaya dari aliran
air. Dengan merehabilitasi ekosistem pesisir, kualitas air laut dan air tanah dapat
dipertahankan dan ditingkatkan.
7. Peningkatan keberlanjutan ekonomi: Rehabilitasi ekosistem pesisir dapat
mendukung kegiatan pariwisata berbasis alam dan ekowisata, yang pada
gilirannya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Meningkatkan daya tahan terhadap bencana ekosistem pesisir yang sehat, seperti
mangrove, dapat meredam dampak bencana alam seperti tsunami dan badai. Rehabilitasi
ekosistem ini membantu meningkatkan daya tahan wilayah pesisir terhadap bencana
alam.
Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, rehabilitasi ekosistem pesisir harus
dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis ilmiah. Keterlibatan
masyarakat setempat, pemerintah, LSM, dan sektor swasta juga sangat penting untuk
berhasilnya program rehabilitasi ekosistem pesisir laut.
III. Lokasi
Rehabilitasi dan perbaikan ekosistem pesisir laut ini berlangsung pada Dusun Taman Jaya RT
001 / RW 000 Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat.
(Berdekatan langsung dengan Perusahan Nikel)
V. Sumber Dana
Kaprodi Teknologi hasil Perikanan
Dr. Meiggy Mailoa S.Pi M.Pi : 1.000.000 Rp
Dana Tersimpan : 1.000.000 Rp
Kekurangan Dana : 1.060.000 Rp
VI. Rincian Dana Diperlukan
VII. Penutup
Demikian Proposal Permohonan Bantuan Dana ini kami ajukan kepada Bapak/Ibu agar di
pertimbangkan sebagaimana mestinya, kiranya apa yang menjadi landasan berpikir, gagasan
serta tindakan yang kami ambil membuat hati dan pikiran Bapak/Ibu sekalian dapat tergerak
untuk membantu kami mahasiswa pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan demi proses yang
akan kami jalankan dan laksanakan dalam waktu dekat ini. Tiada kata atau ungkapan yang
sangat berarti namun semoga Allah SWT melihat serta membantu rejeki Bapak/Ibu kedepan
pada setiap proses dan usaha yang di kembangkan demi kemajuan bangsa dan negara
terkhususnya Tanah Maluku.