Oleh :
NRP. 52165211597
PROGRAM DIPLOMA IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2018
Perikanan Ikan Karang di Indonesia: Masalah, Solusi dan Kebijakan
PAPER II
Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester V di
Sekolah Tinggi Perikanan
Oleh :
NRP. 52165211597
PROGRAM DIPLOMA IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Diterima tanggal: ….., diterima setelah perbaikan: ….., disetujui tanggal: …..
ABSTRAK
Ikan karang (reef fish) merupakan jenis ikan yang spesifik dan hidup di wilayah sekitar terumbu karang dengan
tingkat keanekaragaman yang tinggi baik dalam bentuk, ukuran, maupun warna. Penyebaran hidup ikan karang
sangat luas dan paling banyak ditemukan di wilayah Indo-Pasifik. Terkhusus di perairan Indonesia terdapat
sekitar 3.000 spesies ikan karang yang termasuk ke dalam 17 ordo dan 100 famili, yang tersebar di berbagai
kepulauan dengan distribusi tertinggi terdapat di wilayah timur Indonesia. Ikan karang merupakan salah satu
biota laut yang potensial dan memilki nilai ekonomi yang tinggi dikarenakan peningkatan produksi dan
perdagangan global. Secara ekologis ikan karang memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan
antara berbagai komponen penyusun ekosistem terumbu karang. Sedangkan secara ekonomis, ikan karang
memilki nilai penting karena dua hal, yaitu sebagai sumber pendapatan bagi nelayan dari sektor penangkapan
untuk ikan karang konsumsi dan ikan karang hias, serta sebagai aset dalam sektor pariwisata bahari yang dapat
meningkatkan devisa negara. Namun karena banyaknya permintaan pasar dan juga penurunan kondisi terumbu
karang yang merupakan habitat bagi ikan karang baik oleh faktor alam maupun manusia menjadikan populasi
ikan karang sangat menurun yang artinya populasi alami saat ini berada jauh di bawah populasi alami normal.
Hal ini bisa menjadi masalah yang dilematis, karena jika tidak ada usaha pengelolaan dan pelestariannya,
kepunahan jenis-jenis ikan karang bisa saja terjadi, ini berarti hilangnya suatu plasma nutfah yang belum
dimanfaatkan. Oleh karena itu perlu diambil langkah tegas demi tetap terjaganya kelestarian ikan karang,
diantaranya adalah dengan membuat kebijakan terkait penangkapan dan pemanfaatan ikan karang. Negara-
negara produsen ikan karang akan dianjurkan memiliki aturan pemanfaatan, sehingga tidak merugikan
kehidupan sumber daya bersangkutan di alam. Secara umum, ada banyak alternatif yang dapat dilakukan
sebagai bentuk pengelolaan dalam menjaga kelestarian ikan karang, yaitu dengan alterasi habitat seperti
pembuatan terumbu karang buatan dan restorasi habitat. Dengan stabilnya penangkapan ikan karang, maka
populasi ikan karang di dunia pun akan terjaga. Hal tersebut akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat
Indonesia karena peluang usaha akan terbuka serta standar hidup nelayan dan masyarakat pesisir akan
meningkat. Selain itu ketersediaan ikan karang sebagai sumber pendapatan bagi nelayan dan aset pariwisata
bahari negara akan tercukupi.
Kata kunci : Ikan Karang (Reef Fish); Terumbu Karang; Pemanfaatan; Permasalahan; Kebijakan; Pengelolaan
ABSTRACT
Coral fish is a specific type of fish and lives in coral reef areas with a high degree of variation both in shape,
size and color. The life spread of reef fish is very broad and most found in the Indo-Pacific region. Especially in
Indonesian waters About 3,000 species of reef fish belong to 17 orders and 100 families, which are spread
across various islands with the highest distribution in eastern Indonesia. Coral fish is one of the potential
marine biota and has high economic value to increase global production and trade. Ecologically, reef fish plays
an important role in the form of a balance between the various components that make up the coral reef
ecosystem. Meanwhile, reef fish have important values because of two things, namely the source of money for
farmers from the contribution of the sector to consumption of coral and coral ornamental fish, and assets in the
marine tourism sector which can increase the country's foreign exchange. However, due to the amount of
market demand and also the decline of coral reefs which are habitat for reef fish by both natural and human
factors, making the reef fish population greatly increased which means that the natural population is currently
far below the natural population. This can be a dilemma problem, because if there is no management and
preservation effort, the extinction of species of reef fish can occur, this means that it must improve the
germplasm that has not been used. Therefore it is necessary to take firm steps to maintain the preservation of
reef fish, agreed by making policies related to the capture and utilization of reef fish. Coral fish producing
countries will be supported by their owners, so they do not have life resources that are supported in nature. In
general, there are many alternatives that can be done as a form of management in the preservation of reef fish,
namely by changing habitats such as making artificial coral reefs and habitat restoration. With the stable
capture of reef fish, the participation of reef fish in the world will also be captured. This will determine the
improvement of the Indonesian people because business opportunities will be open and the living standards of
fishermen and coastal communities will increase. In addition, reef fish as a source of income for fisheries and
marine assets will be fulfilled.