Anda di halaman 1dari 6

Team Prof. Dr. Ir.

Diana Arfiati, MS
Teaching
Prof. Dr. Ir. Endang Yuli H., MS
Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si

Deskripsi Mata kuliah Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Ikan


Singkat MK memperkenalkan kepada mahasiswa tentang konsep
manajemen sumberdaya perikanan terutama yang hidup
di perairan umum.

Capaian Mengetahui konsep manajemen lingkungan dan


Pembelajaran Sumberdaya ikan di perairan umum
Mengetahui permasalahan perairan umum dan konsep
penyelesaiannya
Mengerti konsep pengembangan usaha ikan perairan
umum agar menguntungkan dan terjaga kelestariannya

1 Mampu menjelaskan berbagai potensi sumberdaya


perikanan, konsep pengelolaan dan permasalahan
perairan umum, serta konsep pengelolaan daerah
aliran sungai (DAS) serta prospek sumberdaya
ikan
2 Mampu menjelaskan tentang hubungan siklus
kehidupan dengan manajemen, pengertian
populasi alami, dan manajemen populasi alami;
serta manajemen perikanan tropic
3 Mampu menjelaskan konsep fishway
4 Mampu menjelaskan hukum-hukum terkait
pengelolaan ikan termasuk diantaranya peraturan
pemerintah, peraturan menteri, peraturan gubernur
dan lain-lain
5 Mampu menjelaskan pendekatan ekonomi untuk
kebijakan pemerintah, pendapatan masyarakat dan
kelestarian sumberdaya ikan
6 Mampu memanfaatkan sumberdaya ikan untuk
merancang suatu penelitian tentang sumberdaya
ikan

Bahan Kajian: 1) Potensi sumberdaya perikanan


Materi 2) Konsep pengelolaan dan permasalahan perairan
Pembelajaran / umum
Pokok
3) Konsep pengelolaan DAS
Bahasan
4) Keadaan dan prospek pengelolaan sumberdaya
perikanan
5) Hubungan siklus kehidupan dengan manajemen
6) Populasi alami dan manajemen populasi alami
7) Manajemen perikanan tropic
8) Fishway
9) Perencanaan dan system kebijakan manajemen
sumberdaya perikanan
10)Manajemen perikanan
11)Pendekatan ekonomi untuk kebijakan pemerintah
12)Ikan sebagai sumber ekonomi
13)Fungsi ekologi dan metode penelitian
Pustaka Utama
1) Syamsuddin, R. 2014. Pengelolaan Kualitas Air Teori
dan Aplikasi Di Sektor Perikanan. Pijar Press.
2) Arfiati, D., L. I. Herlian dan Nuriyani. 2015.
Pengelolaan Sumberdaya Ikan Di Perairan Umum.
Gunung Samudera. Malang.
3) Widodo, J dan Suadi. 2006. Pengelolaan
Sumberdaya Perikanan Laut. Universitas Gadjah Mada
Press. Yogyakarta.
4) Jennings, Simon., M.J.Kaiser., J.D. Reynold.2001.
Marine Fisheries Ecology. Blackwell Publishing. New
Jersey
Pendukung
1) Boer, M., Azis, K.A. 1995. Prinsip-Prinsip Dasar
Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Melalui
Pendekatan Bio-Ekonomi. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
2) Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
3) Maryono, Agus. 2008. Rekayasa Fishway
(Tangga Ikan).Yogyakarta: UGM Press.

1. Jadwal kuliah & ujian


2. Presensi 80% kuliah, prakt 100%
3. Tidak ada Ujian Susulan
4. Mengerjakan semua tugas, kuliah & praktikum.
5. Jika ada pelanggaran, resiko di tanggung penumpang.

 Laju pertumbuhan penduduk sangat cepat

 Kegiatan pembangunan yang sangat aktif untuk memenuhi kebutuhan


manusia

 Semua kegiatan manusia dan pembangunan yang menghasilkan


limbah, menyebabkan pencemaran, termasuk pencemaran sumber air
 Peranan sumber daya air : sangat penting bagi lingkungan, kesehatan
manusia, dan kegiatan pembangunan

 Pengembangan industri, ketahanan pangan, kesehatan dan


kesejahteraan manusia, serta ekosistem yang mendukung akan
berada dalam resiko, kecuali jika sumberdaya alam (termasuk air)
dikelola dengan baik.

 Pembangunan Berkelanjutan : semua aktivitas manusia untuk


memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengabaikan kebutuhan
generasi yang akan datang yang disertai dengan kegiatan menjaga
kelestarian lingkungan dan ekosistem.

 Prinsip : balancing livelihood and natural resources

 Kendala Untuk Mencapai Pembangunan Berkelanjutan

Ada beberapa kendala, antara lain :

 Lingkungan fisik

 Sumberdaya manusia

 Budaya

 Teknologi

 Carrying capacity (depends on material consumption


including water, energy, etc)

 Keterbatasan sumber energi, dll

Dari tinjauan sistem dan kendala dalam pembangunan berkelanjutan


terlihat bahwa sumberdaya air termasuk juga organisme perairan ikan dan
non ikan yang ada didalamnya.

I. POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN

A. SUMBERDAYA DAPAT PULIH (RENEWABLE RESOURCES)


- Ikan dan biota lainnya
- Hutan Mangrove
- Terumbu karang
- Pulau-pulau kecil
- Dll.
B. SUMBERDAYA TAK DAPAT PULIH (NON-RENEWABLE
RESOURCES)
- Minyak dan gas bumi
- Bahan tambang dan mineral lainnya.
C. ENERGI KELAUTAN
- Gelombang
- Pasang surut
- OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)
- Angin
D. JASA-JASA LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL SERVICES)
- Media transportasi dan komunikasi
- Pengaturan iklim
- Keindahan alam
- Penyerapan Limbah

Potensi sumberdaya hayati di perairan


khususnya di daerah tropis
 kondisi ekologi ekosistem perairan tawar seperti sungai, danau/waduk,
kolam/empang sampai ke wilayah pesisir : tambak, estuari, mangrove,
padang lamun dan terumbu karang mempunyai kondisi ekologi yang unik
atau penting dalam menyokong potensi sumber daya alam di wilayahnya
dan merupakan potensi Ekosistem Sumberdaya Perairan khususnya di
daerah tropis.
 Perairan kolam yang tergenang produktivitasnya atau kesuburannya
ditentukan hara yang diterima dari daerah sekitarnya bila kolam tersebut
dibudidayakan secara ekstensif dari pemberian pupuk,
 Tingginya produktivitas primer dapat menentukan produktivitas sekunder,
yaitu produktivitas perikanan. Dari tahun ke tahun produksi perikanan
budidaya air tawar dilaporkan terus naik. Seperti produksi komoditas
budidaya perikanan tawar ikan patin, nila, mas, lele dan gurame masing-
masing naik dari tahun 2009 – 2012.
 Hal ini juga ada kemungkinan adanya kenaikan minat masyarakat untuk
mengkonsumsi ikan yaitu dari 38,14 Kg/kapita/tahun tahun 2014 menjadi
43,94 Kg/kapita. tahun 2016 ada kenaikan sekitar 2,9 Kg/kapita/tahun.
Yang sebenarnya menurut target thn 2016 adalah 43,2 Kg/kapita/tahun.
Namun kenyataannya bisa melebihi target hal ini yang menyebabkan
mengapa luas usaha buididaya terus meningkat. Dan bahkan perikanan
budidaya masih akan terus meningkat menurut hasil kajian Direktorat
Jendral Perikanan (2013), karena masih rendah pemanfaatan potensi yag
ada dibanding luas lahan yang tersedia.
 Pemanfaatan lahan perairan untuk budidaya terus meningkat dari tahun
ke tahun dengan melihat kondisi pemanfaatan potensi kolam 22,6 %,
sawah 7,5 % sedangkan pemanfaatan perairan umum untuk karamba
maupun KJA baru 1,1 %. Total pemakaian lahan budidaya di Indonesia
baru mencapai 1.125.597 Ha sedangkan potensi diperkirakan mencapai
17.744.303 Ha.

Potensi sumberdaya hayati di wilayah pesisir


• Wilayah pesisir tropis mempunyai potensi ekologis sangat penting dalam
menunjang produktivitas sumberdaya perikanan ekosistem atau
beberapa macam sub-sistem alami, terutama dalam Program Peningkatan
ekspor Hasil Perikanan (PROTEKAN) yang diharapkan oleh pemerintah
komoditas yang dapat meningkatkan nilai ekspor hasil perikanan dari hasil
penangkapan maupun komoditas hasil budidaya seperti : Udang, rumput
laut, kakap putih, kerapu, mutiara, dan ikan lainnya
• Perhitungan potensi laut Indonesia menurut perhitungan sebenarnya
sekitar 6,4 (6,0 – 6,7) juta ton ikan/thn tangkapan lestari (maximum
sustainable Yield/ MSY). Sebesar 80% potensi yang dapat dimanfaatkan
(allowable catch) dari MSY yaitu 5,12 juta ton pertahun. Namun dalam
pelaksanaannya hanya bisa memanen 62 – 78% saja atau 4 juta ton/th
(Rokhmin Dahuri, 2003)
• Hal ini disebabkan telah terjadi gejala tangkap lebih (over fishing) di
sebagian wilayah seperti di laut jawa dan Selat Malaka. Maka pemerintah
dari permasalahan ini melalui Sembilan Agenda Prioritas Pembangunan
Nasional Nawa Cita, mencoba meningkatkan dan membenahi
kekurangan kekurangan pengelolaan perikanan yang terjadi selama ini
• Yaitu dengan memaksimalkan penegakan hukum dari peraturan
perundangan yg telah ada sebelumnya dan atau yg baru, maka produksi
perikanan baik yg ada di laut maupun darat menunjukkan peningkatan
• Walupun begitu hasil tangkapan thn 2013 masih dibawah potensi lestari
(MSY) perikanan tangkap perairan Indonesia yg dipatok sekitar 7,3 juta
ton ikan/thn yg tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia(ZEEI)
• Sedangkan jumlah tangkapan ikan yg diperbolehkan (JTB) adalah 5,8 juta
ton/th atau sekitar 80 % dari potensi lestari. Hal ini berarti pemanfaatan
baru sekitar 94 % dari JTB
• Namun capaian ini sdh lebih baik dibanding periode sebelumnya 62 – 78
% th 2003
• Disamping permasalahan over fishing banyak ekosistem penunjang
potensi sumberdaya , khususnya di wilayah pesisir banyak yg sudah
rusak atau punah
• Ekosistem2 penunjang produktivitas perikanan di perairan pesisir yang
dimaksud paling tidak berasal dari 4 ekosistem :
Estuari (estuarine), hutan bakau (mangrove), padang lamun (segrasses
bed) dan terumbu karang (coral reefs)

Anda mungkin juga menyukai