PENDAHULUAN
1
memiliki luas laut lebih besar dari pada luas daratan. Jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau
dengan panjang garis pantai 81.000 km atau 18.4% dari garis pantai dunia (Wirayawan, et al,
2005). Indonesia dikenal sebagai negara mega-biodiversity dalam hal keanekaragaman
hayati, serta memiliki kawasan pesisir yang sangat potensial untuk berbagai sektor
pembangunan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja potensi sumber daya alam yang ada di Nusa Tenggara Timur.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan potensi sumber daya alam di Nusa Tenggara
Timur oleh masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 POTENSI SUMBER DAYA ALAM YANG ADA DI NUSA TENGGARA TIMUR
3
dilakukan di TWA Baumata. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
penggunaan berbagai jenis tumbuhan obat oleh masyarakat lokal. Berdasarkan
hasil penelitian, terdapat 31 jenis tumbuhan obat di TWA Baumata. Indeks
Keanekaragaman Jenis (Indeks Shannon) menunjukkan tingkat keanekaragaman
semua vegetasi di TWA Baumata tergolong sedang. Masyarakat lokal
menggunakan 10 jenis tumbuhan obat yang berasal dari kawasan TWA Baumata.
Informasi potensi tumbuhan obat yang ada di kawasan tersebut diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan dapat mendukung upaya konservasi
untuk tetap menjaga kelestariannya.
Sumber daya laut adalah sumber daya yang meliputi ruang lingkup yang luas yang
mencakup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme mikroskopis hingga paus
pembunuh dan habitat laut) mulai dari perairan dalam sampai ke daerah pasang surut
dipantai dataran tinggi dan daerah muara yang luas. Berbagai orang memanfaatkan dan
berinteraksi dengan lingkungan laut mulai dari pelaut, nelayan komersial, pemanen kerang,
ilmuwan dan lain-lain. Dan digunakan untuk berbagai kegiatan baik rekreasi, penelitian,
industri dan kegiatan lain yang bersifat komersial. Berikut adalah beberapa potensi sumber
daya laut yang ada pada Nusa Tenggara Timur :
4
- Pantai mali alor, NTT
Potensi laut Nusa Tenggara selanjutnya diisi oleh hewan laut yang terdapat di
perairan Lawu Sawu NTT, yaitu paus, lumba-lumba dan dugong. Hal ini
merupakan hasil monitoring laut yang dilakukan oleh Balai Kawasan Konservasi
Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, NTT. Penemuan ini tentunya sangat
membahagiakan dan harus dijaga agar nantinya laut Nusa Tenggara tidak
kehilangan penghuninya. Selain itu, salah satu destinasi wisata di Pantai Mali,
Alor, NTT terdapat hewan menggemaskan yang selalu ingin ditemui oleh
wisatawan yang berkunjung ke sana. Hewan tersebut bernama Mawar. Ia adalah
dugong yang hidup di perairan Alor. Mawar akan muncul jika dipanggil oleh
pawangnya agar bisa dilihat oleh para wisatawan. Untuk melindungi Mawar,
bupati Alor mengeluarkan aturan bagi para wisatawan melalui Perbup Kabupaten
Alor No. 7/2018. Peraturan ini melarang wisatawan untuk menyelam di perairan
Dugong, memberi makan, menyentuh dugong, mengganggu dan membuang
sampah yang akan mengotori dan membahayakan habitat dugong.
5
wilayah lain NTT dengan keadaan, karena ada banyak faktor yang menentukan
kesuksesan suatu program pembangunan pertanian. Salah satu determinan faktor
utama kinerja produksi pertanian adalah ketersediaan air irigasi, dimana sebagian
besar wilayah menggantungkan sumberdaya ini hanya berasal dari curah hujan yang
sedikit. Sering ditemukan sentilan yang menyatakan bahwa, ” jangan bicara banyak
pertanian jika kita tidak memiliki air”. Sentilan sederhana ini, boleh dibenarkan.
Namun tak selamanya dengan keterbatasan sumberdaya ini seakan-akan tidak ada
harapan.
Fakta menunjukkan bahwa NTT bisa menghasilkan produk pertanian yang unggul
bahkan secara kuantitatif ada beberapa komoditas yang telah diekspor ke manca
negara dan ada banyak jenis produk pertanian yang juga sudah dijual antar pulau.
- Jeruk keprok SoE (JKS) dan kopi arabika asal Ngada sebagai contoh dari
komoditas yang sering disanjung pihak luar. Yang saya tahu bahwa, JKS sudah
sering mendapat predikat buah unggul nasional ketika mengikuti lomba kontes
buah Nasional setiap tahun. Sementara, Kopi Arabika telah diekspor langsung ke
Amerika karena citarasa dari produk ini terbukti menggairahkan lidah penikmat
kopidunia
- jambu mente, yang sentra produksi utama dari kawasan timur Flores, seperti
Flores Timur, Lembata dan Sikka. Komoditas ini juga tak kala bersaing sehingga
menetrasi pasar international. Masihkah kita ingat juga, di era 90-an dimana NTT
banyak dilirik pengusaha mulai dari kelas rendahan sampai pengusaha kakap yang
datang hanya untuk berburu vanili NTT ?. Terlepas bahwa hanya karena factor (x)
yang sulit dikendalikan oleh petani, pemerintah atau pihak lain akhirnya tanaman
ini hanya menjadi sejarah bagi kita. Saat itu, seorang petani biasa bisa menerima
puluhan juta rupiah (nilai tukar waktu itu yang setara dengan ratusan juta, saat ini)
saat panen. Masih ada banyak lagi produk-produk pertanian yang pantas untuk
kita banggakan. Berikut ini beberapa komoditas unggulan yang sudah diapresiasi
dalam berbagai bentuk, terutama yang sudah ditemui di pasar yakni :
- Mente yang sentra produksinya di Flores Timur, Sikka, Lembata, Ende, dan
Nagekeo. Semuanya diantar pulaukan yang selanjutnya di ekspor ke India.
6
- Kopi Arabika asal Ngada yang karena Indikasi geografisnya telah menjadi dasar
keunggulan. Dieksport langsung ke Amerika Serikat sejak 2005 dan Kopi
campuran tidak jelas Arabika dan robusta yang berasal dari Ende, Ngada dan
Manggarai
- Kakao yang sentra produksinya di Ende, Sikka dan Nagekeo. Komoditas ini
diprediksi sebagai bintang baru saat ini akan datang.
- Ubikayu Nuabosi asal Ende dengan rasa khas karena indiaksi geografis,
- Pisang baranga yang sudah dilepas sebagai varietas Nasional dengan nama var.
Kelimutu
- Kacang merah asal Ngada, sudah dilepas sebagai var. nasional dengan nama Var.
Inerie.
- Avokad dari Sikka yang juga sudah dilepas sebagai varietas nasional dengan
nama Var. Ledenpuan.
- Mangga Alor yang juga karena indikasi geografis, 5 tahun lalu sudah dilepas
sebagai var. nasional
- Kacang tanah asal Sumba Timur, sudah dilepas sebagai varietas Nasional juga
dan tak kalah unggul adalah kacang tanah lokal asal rote dan kupang yang punya
keunggulan kompetitf.
- Padi gogo dari Sumba Barat, sudah dilepas sebagai varietas Nasional, dulu nama
lokalnya sering kita sebut, padi Kodi.
- Jeruk Keprok SoE/JKS (sudah dilepas sebagai var. Nasional; Sudah lebih 10
tahun telah menjadi kebanggaan Nasional sebagai buah unggul nasional sekaligus
telahsdilepassebagaiverietasungguolehmenteripertaniandimana
keunggulannyajugakarenaindikasigeografis.
- Kacang hijau asal Belu , dimana varietas local ini yang pertama kali dilepas dari
NTT sebagai varietas Nasional dengan naman Var. Vore-belu dan kacang hijau
asal Sabu, juga disukai pasar.
- Jagung kuning (sudah dilepas sebagai varietas nasional dengan nama Var. Piet
Kuning. Varietas ini diperoleh dari persilangan dari 200-an sesi (bahan) genetik
jagung lokal NTT dan telah dirilis sejak lebih dari lebih dari 6 tahun lalu, semasa
gubernur Piet A. Talo, Pemberian nama var. Piet Kuning sebagai penghargaan
7
kepada beliau, karena serius mendukung karya para peneliti NTT dalam proses
mengahasilkan varietas yang berkelas nasional.
- Sapi Bali Timor (sekalipun belum dilepas sebagai jenis lokal unggulan, tetapi
UNDANA saat ini bekerja untuk hal ini),
- Bawang putih asal TTU/Eban,
- Bawang merah asal Rote, Sabu, Semau.
- Semangka (betun)
- cabe kecil/kurus padi dari Timor.
- Cabe/Lombok kecil ini, masih segar dalam ingatan kita bahwa ketika presiden
SBY datang ke sini dua tahun lalu, gubernur kita memberi bibit dan buahnya
sebagai cendra-mata.
- Mangga lokal dan mangga introduksi, yang diproduksi di pulau Timor, dimana
cita-rasa dari mangga yang tumbuh dan berproduksi di Timor, sudah pasti punya
karakter dan daya kompetisi yang kuat.
8
pertanian unggulan NTT. Dan sudah saatnya berani mulai beranjak dari pertanian
subsisten menuju pertanian komersial.
9
2.2.2 Pemanfaatn Potensi Sumber Daya Alam Laut
Secara umum Propinsi Nusa Tenggara Timur termasuk daerah yang beriklim kering. Curah
hujan di daerah ini dengan periode turun hujan yang hanya berlangsung sekitar 3–4 bulan,
tergolong paling rendah di Indonesia yaitu dengan variasi antara 150–200 mm/th. kecuali
pada daerah tertentu seperti Kabupaten Ngada, Manggarai dan Sumba Barat bisa mencapai
2000–3000 mm/tahun. Sebagai daerah kepulauan dengan luas perairan laut± 172.378
Km2 Propinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai prospek yang cukup baik bagi
pengembangan usaha perikanan, baik untuk sektor penangkapan maupun budidaya laut.
Dalam hal pengembangan usaha budidaya laut dimungkinkan berkat cukup banyaknya
daerah pantai yang secara teknis memenuhi syarat untuk dikelola dan dijadikan lokasi
kegiatan budidaya. Demikian pula halnya dengan potensi sumber yang dijadikan obyek
budidaya, seperti rumput laut dan tiram/kerang, cukup tinggi. Akan tetapi, hingga saat ini
belum banyak dijumpai masyarakat/nelayan yang berusaha di bidang budidaya. Kalaupun
ada masih dalam skala usaha yang kecil dengan teknologi yang relatif sederhana. Rumput
laut lebih banyak diambil dari alam. Demikian pula dengan tiram/kerang juga masih
tergantung pada penyediaan oleh alam.
Pemanfaatan sumber daya laut di Nusa Tenggara Timur selama ini terkonsentrir pada
sektor penangkapan. Inipun belum mencapai taraf pemanfaatan yang optimal. Sebab utama
dari lambannya perkembangan usaha ini adalah keterbatasan kemampuan
masyarakat/nelayan yang bergerak dibidang tersebut, baik dalam hal modal, skill, maupun
kemauan dan kemampuan adopsi terhadap teknologi. Keadaan seperti ini pula yang
menyulitkan/menghambat perkembangan usaha budidaya laut, meskipun langkah-langkah
ke arah itu sudah lama dirintis dan dipikirkan. Dilain pihak, Nusa Tenggara Timur
mempunyai kondisi lingkungan yang strategis dan menguntungkan serta cukup kaya akan
sumber laut (flora/fauna) yang mempunyai peluang besar untuk dikembangkan dan siap
untuk dikelola.
10
2.2.3 Pemanfaatn Potensi Sumber Daya Alam Pertanian
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani
dan perkebunan, sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di
negara kita. NTT selalu dipandang sebelah mata bagi sebagian besar orang. Bahkan
pertanian NTT terus dipesimistiskan tidak mampu membawa perubahan kesejahteraan
bagi petani setempat. Pandangan ini tidak bisa disalahkan karena sampai saat ini terbukti
pertanian belum secara umum bisa mensejahterakan petani keluar dari kemelut ekonomi
rumah tangga petani.
Sebagian besar masyarakat NTT yang adalah petani tergolong sebagai kelompok
orang miskin. Memang, tidak bisa membandingkan keberadaan petani/pertanian di
wilayah lain NTT dengan keadaan, karena ada banyak faktor yang menentukan
kesuksesan suatu program pembangunan pertanian. Banyak sekali pemanfaatan yang
dilakukan oleh masyarakat setempat yaitu, mengelola contohnya jeruk soe dan kopi
arabika yang mendapat predikat buah unggul nasional ketika mengikuti lomba kontes
buah Nasional setiap tahun. Sementara, Kopi Arabika telah diekspor langsung ke
Amerika karena citarasa dari produk ini terbukti menggairahkan lidah penikmat kopi
dunia. Selain itu, Jagung kuning (sudah dilepas sebagai varietas nasional dengan nama
Var. Piet Kuning. Varietas ini diperoleh dari persilangan dari 200-an sesi (bahan) genetik
jagung lokal NTT dan telah dirilis sejak lebih dari lebih dari 6 tahun lalu, semasa
gubernur Piet A. Talo, Pemberian nama var. Piet Kuning sebagai penghargaan kepada
beliau, karena serius mendukung karya para peneliti NTT dalam proses mengahasilkan
varietas yang berkelas nasional dan masih banyak lagi pemanfaatan potensi yang
dilakukan oleh masyarakat setempat.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Potensi sumber daya alam di NTT meliputi : sumber daya alam hutan, sumber daya alam
laut, dan sumber daya alam pertanian.
2. Pemanfaatan potensi sumber daya alam di NTT sejauh ini telah dimanfaatkan
semaksimal mungkin oleh masyarakat tetapi kurangnya pengelolaan dan perhatian dari
pemerintah.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dimengerti oleh pembaca dan juga
berguna untuk pembaca khususnya Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang.
12