Anda di halaman 1dari 26

Laporan Hasil Penelitian

Pelanggaran Penggunaan Kendaraan Bermotor Bagi Yang Belum Cukup Umur

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum


Nama Mahasiswa : Tegar Tri Wibowo
NIM Mahasiswa : 1401622077
Nama Dosen : Dwi Afrimetty SH.MH

Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
2022

1
Kata Pengantar
Puji dan syukur terhadap kehadiran Allah Swt, yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas peneltian sederhana yang
berjudul “ Pelanggaran Penggunaan Kendaraan Bermotor Bagi Yang Belum Cukup Umur “.
Yang dimana penelitian ini berjalan cukup singkat, tetapi pada akhirnya saya dapat menjalani
dan selalu senantiasa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Metty selaku dosen mata
kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Sampai waktu yang telah disediakan, saya berhasil
menyelesaikannya sampai tuntas dan siap diserahkan kepada dosen pengampu.
Saya merasa sangat bersukur karena dapat membahas materi dengan banyaknya orang
– orang yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini dan juga mudahnya sumber
penelitian ini membuat saya semakin bersyukur, sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan tepat waktu. Yang dimana saya peroleh materi ini dari website di
internet, serta teman dan keluarga saya yang telah memberikan saya kesempatan untuk
memberikan sedikit waktunya untuk diwawancarai melalui media Google form, Whatsapp,
Discord, wawancara secara langsung dan keluarga saya sebagai salah satu sumber saya dalam
wawancara ini. Sehingga segala bantuan yang diberikan kepada saya dapat menjadi tambahan
manfaat dan pentingnya berbahayanya menggunaan kendaraan bermotor bagi pengguna yang
belum cukup usia.
Saya juga tidak dapat melupakan terima kasih saya kepada Ibu Dwi Metty Afrimetty
SH.MH selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum yang telah memberikan
kontribusinya terhadap proses belajar saya, sehingga segala pembelajaran yang diberikan
oleh beliau dapat saya gunakan untuk menyelesaikan penelitian sederhana ini.
Saya menyadari bahwa laporan penelitian sederhana ini masih jauh dari kata “
Sempurna “ Dan perlu diperdalam lebih lanjut. Oleh karena itu, segala saran dan kritik
pembaca laporan penelitian yang bersifat membangun dan bermanfaat akan saya gunakan
untuk membuat laporan penelitian sederhana ini semakin lebih baik.

Jakarta, 20 November 2022

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3
Bab I..........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Pertanyaan Penelitian...................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................5
D. Manfaat..........................................................................................................................6
Bab II.........................................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................11
BAB IV...................................................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................................16
Dokumentasi Penelitian.........................................................................................................17

3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Dikala memasuki masa usia remaja, hampir seluruh remaja selalu ingin
mencoba hal baru dan menantang. Banyak remaja melakukan hal – hal baru yang
menggelora semangat masa mudanya seperti bergaul dengan temannya hingga
mencoba sesuatu hal yang cukup menyentuh hati setiap remaja yang
melakukannya yaitu pacarana. Namun, dari segala hal yang dilakukan oleh para
anak di bawah umur ini banyak kegiatan baru yang dilakukan oleh anak dibawah
umur ini yang cukup membahayakan dirinya dan orang lain, salah satunya adalah
membawa kendaraan bermotor.

Motor salah satu kendaraan yang membantu setiap orang untuk berpergian ke
suatu lokasi tertentu dengan cepat. Hampir setiap orang menggunakan kendaraan
ini. Tak jarang remaja yang masih di bawah umur menggunakan kendaraan motor
ini untuk segala aktivitas seperti pergi ke sekolah bahkan sampai balap liar dengan
teman – temannya. Padahal hal ini sudah diperketat pada UU No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu lintas dan Angkutan Umum Pasal 281 yang berisi "Setiap
pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta".
Dimana hal ini sudah sangat jelas bahwa pemerintah sangat melarang pengendara
kendaraan bermotor bagi yang belum cukup umur atau yang belum memiliki SIM.

4
Tetapi hal ini banyak sekali dilanggar oleh anak di bawah umur. Mereka
menganggap bahwa asal tidak tertangkap oleh pihak kepolisian maka mereka aka
naman dan mereka juga nekat tidak menggunakan helm saat berkendara. Hal ini
cukup mengkhawatirkan karena anak di bawah umur banyak merasa tertantang
untuk melakukan hal baru salah satunya tidak menggunakan helm saat
berkendara. Yang dimana hal ini dapat membahayakan mereka seperti saat
mereka membawa kendaraan bermotor, para remaja ini dapat tersulut emosi
sehingga dapat menyebabkan hal yang membahayakan seperti kecelakaan,
perusakan fasilitas umum bahkan kematian.

Dibutuhkan edukasi di dalam masyrakat akan bahayanya dan pentingnya


resiko dari penggunaan kendaraan bermotor di bawah umur oleh pihak kepolisian
dan keluarga itu sendiri. Karena kepolisian memiliki tugas utama yaitu
mengayomi masyarakat dan keluarga itu sendiri memiliki tugas untuk
mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih taat aturan di dalam
masyarakat.

Dengan latar belakang ini yang saya menjadikan pelanggaran penggunaan


kendaraan bermotor menjadi pertanyaan dan menyadarkan saya akan pentingnya
masalah anak yang dibawah umur membawa kendaraan bermotor. Yang tidak
hanya bagi saya sendiri. Namun, bagi orang – orang di sekitar saya.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah saya jelaskan sebelumnya, berikut


pertanyaan mengenai penelitian sederhana tentang pelanggaran penggunaan
kendaraan bermotor bagi yang belum cukup umur:
1. Apa itu pengertian kendaraan bermotor?
2. Apa itu pengertian anak yang belum cukup Umur?
3. Mengapa anak dibawah umur banyak yang membawa kendaraan
bermotor?
4. Bagaimana cara anak dibawah umur untuk berhenti menggunakan
kendaraan bermotor?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian sederhana ini tidak sembarangan saya lakukan, terdapat tujuan


tersendiri kenapa saya melakukan penelitian ini yang saya harap saya sendiri dan
orang lain dapat menyadari dari penelitian sederhana yang saya lakukan ini. Untuk
diri saya sendiri saya berharap dapat meningkatkan kewaspadaan dan
mengingatkan kepada anak yang belum cukup umur untuk tidak menggunakan
kendaraan bermotor.

5
Sedangkan untuk orang lain yang membaca penelitian yang saya lakukan ini
dapat menjadi pendobrak untuk memahami dan melakukan makna yang saya
lakukan pada penelitian ini. Seperti orang tua yang mulai melarang anaknya yang
belum cukup usia untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor, karena hal
tersebut dapat membahayakan dirinya dan orang lain.

Sehingga dengan tujuan saya ini, saya sangat berharap kepada para pembaca
dapat memahami dan mengimplementasikan makna dari penelitinian sederhana
ini. Sehingga pelanggaran penggunaan kendaraan bermotor bagi yang belum
cukup umur dapat berkurang hingga tuntas.

D. Manfaat
Manfaat dari penelitian sederhana yang saya lakukan ini adalah saya harap
para pembaca yang telah membaca penelitian ini yang telah saya buat adalah :

1. Memperoleh tata cara untuk memperingati anak di bawah umur untuk


mulai tidak menggunakan kendaraan bermotor lagi.
2. Mengetahui peraturan undang – undang pelanggaran bagi pengendara
motor di bawah umur.
3. Mengetahui kenapa anak dibawah umur banyak yang menggunakan
kendaraan bermotor.
4. Mengetahui akibat dari penggunaan kendaraan bermotor di bawah
umur

6
Bab II
Kajian Pustaka
A. Pengertian Kendaraan Bermotor

Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan menggunakan Mesin


atau alat teknik sebagai penggerak. Kendaraan ini biasanya digunakan sebagai salah
satu transportasi darat. Jenis kendaraan bermotor dapat berbagai macam, seperti dari
mobil, bus, sepeda motor, kendaraan off-road, truk ringan, sampai truk berat.
Klasifikasi ini bermacam-macam tergantung dari mana kendaraan tersebut
diproduksi.Kendaraan bermotor dan Jenisnya

Sedangkan untuk kendaraan bermotor ini termasuk dari transportasi.


Transportasi itu sendiri memiliki pengertian pemindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lain secara fisik dalam waktu yang tertentu dengan
menggunakan atau digerakkan oleh manusia, hewan atau mesin. Sedangkan
pengertian transportasi menurut para ahli adalah

1. Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang


(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam
transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu

7
pemindahan/pergerakan dan secara fisik mengubah tempat dari barang
(komoditi) dan penumpang ke tempat lain
2. Menurut Steenbrink (1974), pengertian transportasi adalah
perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau
kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.
3. Menurut Morlok (1981), pengertian transportasi adalah kegiatan
memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat
lainnya.
4. Menurut Bowersox (1981), pengertian angkutan adalah perpindahan
barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana
produk dipindahkan ke tempat tujuan.
5. Menurut Hasim Purba, pengertian transportasi adalah kegiatan
pemindahan manusia dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain
baik melalui darat, perairan, maupun udara dengan menggunakan alat
angkutan tertentu.
6. Menurut Soegijatna Tjakranegara, pengertian transportasi adalah
memindahkan barang (commodity of goods) dan penumpang dari suatu
tempat ketempat lain, sehingga pengangkut menghasilkan jasa
angkutan atau produksi jasa bagi masyarakat yang membutuhkan untuk
pemindahan atau pengiriman barang-barangnya.
7. Menurut Miro, pengertian transportasi adalah usaha memindahkan,
menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu
tempat ke tempat lainnya di mana di tempat tersebut objek yang
dipindahkan lebih bermanfaat atau bermanfaat untuk tujuan-tujuan
tertentu.
Sedangkan dalam Undang – undang nomor 22 tahun 2009 Pasal 1 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. kendaraan bermotor adalah adalah setiap Kendaraan
yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang
berjalan di atas rel.
B. Pengertian Anak Di Bawah Umur
Pengertian Anak di bawah umur secara umum adalah dengan anak di bawah umur adalah
seorang yang belum dewasa serta belum kawin.
Sedangkan anak dibawah umur ini masih dikategorikan sebagai anak. Menurut beberapa
ahli. Anak memiliki arti sebagai :
1. R.A. Kosnan. Anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda dalam jiwa
dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh untuk keadaan sekitarnya.
2. Menurut Lesmana (2012), secara umum dikatakan anak adalah seorang yang
dilahirkan dari perkawinan antara seorang perempuan dengan seorang lakilaki
meskipun tidak melakukan pernikahan tetap dikatakan anak.
3. Menurut Prof. Marjorry Ebbeck (1991) seorang pakar anak usia dini dari australia
menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah pelayanan pasa anak mulai dari
lahir sampai usia delapan tahun.

8
Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Undang-
Undang HAM), anak adalah setiap manusia yang berumur di bawah 18 (delapan belas)
tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal
tersebut adalah demi kepentingannya.
Dalam Undang – Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal,
anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan
C. Mengapa anak dibawah umur banyak yang membawa kendaraan bermotor

Banyak anak di bawah umur yang membawa kendaraan bermotor di sekolah


mereka menggunakan sepeda motor, sehingga mereka bahkan pergi ke sekolah dapat
digunakan oleh mereka saat ke sekolah dengan sepeda motor. Bahkan faktor yang
paling penting karena menggunakan motor ini adalah orang tua atau keluarga karena
pada dasarnya orang tua memiliki kekuatan untuk melakukan memberi anak-anak
mereka sepeda motor adalah niatnya ke sekolah atau bermain dan sebagainya. Faktor
keluarga meliputi faktor internal, Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal
yang berdampak pada peningkatan jumlah pengendara kendaraan bermotor dibawah
umur.

Faktor internal yang menyebabkan merajalela pengendara sepeda motor


adalah anak di bawah umur tanpa SIM adalah untuk orang tua, yaitu karena jarak dari
rumah sekolah. Banyak siswa tinggal di pinggiran kota Namun, jalan-jalan tersebut
dilewati oleh transportasi umum, mereka masih enggan menggunakan angkutan
umum, karena jika menggunakan transportasi umum karena perjalanan dengan
transportasi umum memakan waktu lebih lama. Terutama bagi siswa yang rumahnya
jauh di pedalaman, tidak benar-benar efektif dengan transportasi umum, jadi mereka
harus menggunakannya kendaraan motor, baik disediakan oleh orang tua atau
bawa sepeda motor sendiri ke sekolah.

Kemudian faktor eksternal yang menyebabkan maraknya pengendara sepeda


motor di bawah umur karena pengaruh lingkungan. Seorang Siswa yang di
lingkungan tempat tingalnya diperbolehkan untuk anak-anak membawa kendaraan
bermotor, anak-anak lain juga menggunakan sepeda motor juga. Bahkan dengan
awalnya dilarang, lama kelamaan akhirnya diperbolehkan untuk seorang anak
menggunakan sepeda motor karena seorang anak sering terpaksa melihat sekeliling
area ini juga penuh dengan anak-anak yang menggunakannya sepeda motor.
Faktor eksternal lain yang mempengaruhi maraknya pengendara sepeda motor
di bawah umur adalah seorang teman teman adalah pengaruh yang besar tingkah laku
teman-teman yang lain, khususnya siswa SMP yang dipengaruhi oleh teman-
temannya. Jadi kadang-kadang bahkan seorang anak tahu cara mengendarai sepeda
motor karena temannya yang mengajarinya, maka dalam hal ini teman memiliki
pengaruh yang besar untuk meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor pada anak
di bawah umur.

9
D. Bagaimana cara anak dibawah umur untuk berhenti menggunakan kendaraan
bermotor?

Pencegahan dalam perilaku remaja sangat penting karena pemuda tetap


menjadi aset bangsa yang paling penting dalam perkembangan. Komunikasi
diperlukan untuk menciptakan Kerjasama antara keluarga, masyarakat dan negara.
Berbagai upaya pola perilaku menyimpang remaja dapat diatasi agar remaja dapat
berkarya dan mencapai cita-citanya dan keterampilan mereka.
Menurut pendapat Ny. Mrn, selama ini peran kepolisian salah satunya dengan
memberikan pendidikan kepada remaja sekolah, itu kami lakukan mulai tahun ini
2011 akan diadakan program kurikulum di sekolah berkaitan dengan “Etika Berlalu
Lintas”. Dengan program tersebut setidaknya dapat meminimalisir kecelakaan dan
dengan mengelompokan pengendara roda dua khususnya di lajur kiri. Pada
pengendara motor di bawah umur atau yang melanggar akan dikenakan tindakan
hukum, tilang, menerobos lampu merah, dilarang belok dan lain-lain. Hal senada juga
dikatakan oleh Sw dan Ys sebagai anggota kepolisian pengendara motor di bawah
umur itu sangat mengganggu stabilitas berkendara karena belum tahu peraturan lalu
lintas berkendara, sopan santun. Pendidikan Unit Diknas Lantas tingkat TK – SMA
itu juga berperan dalam meminimalisir terjadinya pelanggaran lalu lintas. Penerapan
sahabat anak agar tidak takut dengan anggota kepolisian.”
Upaya yang dilakukan melalui pribadi remaja sendiri sudah ditanamkan
adanya peraturan yang tidak tertulis maupun tertulis agar anak dapat menerapkannya
di setiap situasi dan kondisi manapun. Sedangkan pengaruh dari luar yang disebabkan
lingkungan atau teman remaja biasanya meniru dan sebagai orang tua wajib
mengentahui temantemannya itu seperti apa namun tetap memberikan kepercayaan
kepada anaknya agar si anak tidak menjauh/ merasa terkekang dengan peraturan dari
orang tua.

10
BAB III
Pembahasan Hasil Penelitian

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian sederhana ini adalah metode


penelitian kuantitatif kepada beberapa narasumber yang saya kenal yaitu teman –
teman kelas PPKN B saya, teman – teman Discord saya dan keluarga saya. Dalam
melakukan wawancara atau pengiriman kuesioner ini terdapat pribadi dan pendapat
yang berbeda – beda yang menentukan hasil dari penelitian ini. Saya juga
mewawancarai keluarga saya yang dimana ini adalah kakak saya yang saya jadikan
narasumber saya dalam penelitian terkait pelanggaran kendaraan bermotor bagi yang
belum cukup umur. Saya sangat percaya bahwa narasumber yang saya wawancarai
atau berikan kuesioner pernah menggunakan kendaraan bermotor dalam hidupnya.
Dalam penyebaran kuesioner ini saya menggunakan aplikasi chat WhatsApp dan
Discord.

B. Deskripsi Tempat Penelitian

Jalan Raya adalah tempat yang saya gunakan sebagai tempat penelitian saya.
Karena jalan raya adalah tempat dimana segala jenis kendaraan darat melintas, seperti
motor, sepeda, becak, bajaj, truk dan mobil. Jalan raya yang saya teliti sangat sering
saya lewati saat saya pergi ke kampus atau kegiatan luar lainnya dan jalan raya ini lah
yang sangat sering dilewati oleh pengendara kendaraan bermotor di bawah umur.

11
Rumah adalah tempat setiap orang lahir, tumbuh dan tiada. Karena rumah
adalah tempat dimana setiap orang merasa nyaman. Mungkin bagi Sebagian orang
merasa rumah adalah tempat yang tidak menyenangkan. Namun, itu hanya untuk
Sebagian orang. Rumah saya jadikan tempat untuk membuat kuesioner yang nantinya
akan dikirimkan ke teman – teman saya dan juga di rumah terdapat keluarga saya
yang memiliki cukup banyak pengalaman dalam hidupnya. Sehingga saya dapat
melakukan wawancara kakak saya yang dimana dia pernah memiliki pengalaman
dengan kendaraan bermotor.
Kampus saya yaitu Universitas Negeri Jakarta. Kampus yang menjadi tempat
saya menimba ilmu dalam beberapa tahun kedepan. Karena saya saat itu sedang
berada di dalam kelas. Jadi, saya memutuskan untuk meminta teman saya untuk
mengisi kuesioner milik saya dan dia pun setuju untuk melakukan hal tersebut.

C. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat :

- Jalan Sumur Batu Raya.


- Gedung FIS Ruangan 303 Lt. 3 Universitas Negeri Jakarta.
Waktu :
- Wawancara : Kakak Saya (Kamis, 17 November 2022)
Mahasiswa PPkn (Kamis, 17 November 2022)
Teman Discord (Kamis, 17 November 2022)
- Kuesioner : Kamis, 17 November 2022

D. Temuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian dengan metode kualitatif adalah saya cukup


terkejut dengan hasil yang saya terima dari kuesioner yang saya kirimkan. Terdapat
berbagai tanggapan dari pengisi kuesioner yang saya dapatkan, ada yang pernah
menggunakan sepeda motor saat dibawah umur tetapi tidak pernah tertangkap atau
tertilang oleh polisi ada juga yang tidak dan bentuk sanksi yang mereka terima juga
bermacam – macam. Beberapa hari setelah saya mengirim kuesioner saya turun
langsung ke jalanan apakah banyak anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan
bermotor di jalan.

Dalam hal yang saya temukan dalam penelitian saya ini, masih banyak sekali
anak – anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor. Hal ini juga
menggambarkan dari kuesioner dan wawancara yang saya lakukan dan dalam
wawancara atau kuesioner yang saya lakukan terdapat banyak tanggapan akan alasan
yang saya dapatkan terkait penelitian say aini.

12
Penggunaan kendaraan bermotor bagi anak yang belum cukup umur ini cukup
memperihatinkan. Karena, anak yang belum cukup umur belum saatnya untuk
mengendarai kendaraan bermotor. Karena hal ini dapat membahayakan dirinya dan
orang disekitarnya.

Undang – undang yang saya tuliskan pada penelitian saya ini terkait
penggunaan kendaraan bermotor bagi yang belum cukup usia ini cukup
memperihatinkan. Karena masih banyak anak – anak yang melanggar undang –
undang ini dan yang lebih memperihatinkannya lagi undang – undang yang
seharusnya dijalankan oleh apparat kepolisian dalam menindak bagi pengendara yang
tidak memiliki SIM, tidak dihiraukan oleh “ Oknum “ Petugas yang seharusnya ada
undang – undang tersendiri. Tetapi, hanya dengan “ Salam Tempel “ Setiap
pengendara yang dibawah umur yang terkena tilang dapat bebas begitu saja.

Maka pada penemuan penelitian yang saya lakukan ini dimana peraturan
terkait pelanggaran terhadap penggunaan kendaraan di bawah umur masih cukup
memperihatikan di dalam masyarakat kita. Hal ini terjadi karena kurang kewaspadaan
pihak kepolisian terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku dan para
pengemudi di bawah umur ini yang cerdik mencari jalan pintas untuk menghindari
penilangan dari pihak kepolisian. Sehingga pengendara yang di bawaj umur ini
semakin merajalela. Padahal hal tersebut sangat merugikan diri mereka sendiri dan
orang disekitarnya.

E. Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang saya lakukan saya memberikan beberapa pertanyaan


kepada narasumber saya yang akan saya jelaskan di bawah ini :

 Sekitar 25% dari responden yaitu 8 orang. Mereka mengaku tidak


pernah mengendarai kendaraan motor saat mereka berada di bawah
umur dan sekitar 75% dari responden mengaku pernah mengendarai
kendaraan bermotor saat mereka masih di bawah umur.
 Sekitar 16,7% dari 8 orang responden mereka mengaku selalu
membawa kendaraan bermotor saat mereka di bawah umur, 50%
mengaku sering membawa kendaraan bermotor saat mereka di bawah
umur dan sekitar 33,3% orang mengaku jarang membawa kendaraan
bermotor saat mereka di bawah umur.
 Sekiatr 100% responden mengaku tidak pernah tertangkap oleh pihak
kepolisian saat mereka ditilang oleh pihak kepolisian.
 Menurut beberapa responder saat mereka ditilang mereka berpendapat
:
Responden pertama :
“ Motor disita di kantor “

Responden kedua :
13
“ Dikenakan denda “
Beberapa responden juga memberikan pendapat mereka terkait efek jera
terhadap pelanggar yang dilakukan oleh pengendara motor di bawah umur. Yaitu
beberapanya :
 Responden Pertama :
“ Kurasa akan kurang jika hanya tilang saja mungkin bisa diberi sanksi
motor ditahan atau tidak edukasi bagi pembawa motor di bawah umur.

 Responden Kedua :
“ Iya pasti, karena hukuman ada untuk memberikan efek jera kepada
yang melanggarnya. “
 Responden Ketiga :
“ mungkin akan merasa jera sesaat saja, ada kemungkinan masih bisa
mengulangi pelanggaran lagi. “
 Responden Keempat :
” tidak, karena orang yang melanggar akan tetap mengulangi
perbuatannya. “
 Responden Kelima :
“ Tidak, karena semua urusan penilangan akan dilakukan orang tua
selaku pemilik surat kendaran dan mereka sudah menganggap
berkendara dibawah umur adalah hal yang wajar. “
 Responden Keenam :
“ Tergantung orang, kalo orang yang ditilang nya orang miskin atau ga
ada duit ya bisa kapok. Tapi kalo orang berkuasa + kaya ya mana
peduli. “

Wawancara yang dilakukan dengan kakak saya yang Bernama Clarissa Dwi
Septia :
Kakak saya mengatakan bahwa dia pernah mengendarai kendaraan bermotor
saat dia masih berada di bawah umur dan hal itu sering dilakukan karena waktu itu
untuk berpergian kemana – mana memang harus menggunakan kendaraan bermotor
seperti pergi ke pasar, sekolah, mall atau tujuan lainnya yang mengharuskan
menggunakan kendaraan bermotor, dia mengakui bahwa dia tidak pernah ditilang
oleh pihak kepolisian, asalkan menggunakan helm saat berpergian dan menaati rambu
lalu lintas serta lampu merah, kita aka naman dari penilangan oleh pihak kepolisian
dan dia juga mengakui bahwa banyak anak di bawah umur yang membawa kendaraan
bermotor saat di jalan raya bahkan dia pernah melihat ada anak di bawah umur yang
mengendarai kendaraan bermotor dengan 3 orang dalam satu motor. Hal itu sangat
membahayakan karena anak yang belum cukup usia masih rentan terkena emosi,
orang dewasa saja masih dapat terkena emosi apalagi anak di bawah umur.
Dan dia juga mengakui bahwa tidak pernah menemukan edukasi terkait
pelarangan kendaraan bermotor bagi anak yang belum cukup umur oleh pemerintah
ataupun pihak swasta. Hal ini menurut dia cukup mengkhawatirkan karena banyak

14
sekali resiko yang dilakukan oleh pengendara kendaraan bermotor di bawah umur
salah satu resiko yang paling berbahaya adalah kematian. Solusi dari kakak saya dari
hal ini adalah edukasi mendalam tentang resiko dari penggunaan kendaraan bermotor
oleh pihak pemerintah atau pihak swasta.

Wawancara ini saya lakukan sudah sesuai dengan prosedur yang tersedia dan
saya lakukan wawancara ini secara kondusif dan tidak melakukan paksaan sama
sekali terhadap narasumber terkait penggunaan kendaraan bermotor pada anak yang
belum cukup umur.

BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang sudah saya lakukan ini bahwa peraturan atau
undang -undang terkait pelarangan penggunaan kendaraan bermotor bagi yang
belum cukup usia masih cukup kurang dipedulikan oleh masyarakat ataupun
pihak kepolisian itu sendiri. Alasan dan pengalaman dari berbagai narasumber
yang diwawancarai atau yang diberikan kuesioner itu sendiri terkait
pelarangan penggunaan kendaraan bermotor bagi anak yang belum cukup usia
cukup beragam ada yang pernah ditilang, ada yang tidak pernah bahkan ada
yang kendaraannya disita oleh pihak kepolisian.

Dampak dari penggunaan kendaraan bermotor bagi yang belum cukup usia
ini cukup beragam dari kerusakan fasilitas umum hingga hilangnya jiwa dari
anak yang mengendarai kendaraan bermotor ini secara ugal – ugalan. Anak –
anak yang belum cukup umur ini juga terpaksa membawa kendaraan bermotor
dikarenakan situasi lingkungan, kebutuhan darurat hingga dipengaruhi oleh
temannya. Walaupun hal tersebut dapat memberikan dampak bahaya bagi
dirinya sendiri dan orang disekitarnya. Kemudian solusi yang harus dilakukan
oleh pihak pemerintah, pihak swasta maupun orang tua terkait anak di bawah
umur yang membawa kendaraan bermotor ini harus mengedukasi seluruh anak
di bawah umur untuk tidak membawa kendaraan bermotor karena dapat

15
membahayakan serta untuk memperdulikan hukuman atau undang – undang
terkait pelarangan kendaraan bermotor bagi anak yang belum cukup usia.

B. Saran

Saran dari saya sendiri adalah untuk memperhatikan lagi undang – undang
atau peraturan terkait penggunaan kendaraan bermotor di bawah umur. Jika anak –
anak di bawah umur terpaksa harus membawa kendaraan bermotor, taatilah rambu
lalu lintas, patuhi lampu merah, gunakanlah helm saat berkendara dan untuk
senantiasa berkendara secara berhati – hati, tidak mementingkan ego dan kemauan
sendiri. Dengan berkendara secara aman, pastinya diri sendiri dan orang di sekitar
kita dapat terhindar dari bahaya yang mengancam. Serta bagi anak yang belum
cukup umur saat melakukan ujian SIM lakukanlah dengan jujur tanpa melakukan
jalur curang dengan menggunakan jasa calo “ nembak “. Sehingga bisa lulus ujian
dengan baik dan saat berkendara pun dapat mematuhi segala peraturan di jalan
raya.
Daftar Pustaka

Primulyati Novy, A. 2011. FENOMENA PENGENDARA MOTOR DI BAWAH UMUR DI


JALAN KESATRIAAN KIDUL KOTA MAGELANG. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurlia Asr, D. Komariah, S. Waluya, B. 2017. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA
PENGENDARA MOTOR DI BAWAH UMUR DI DESA RANCAMANYAR KECAMATAN
BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG. Volume 7. Nomor 2. 383 – 384.
Sunanih. 2017. KEMAMPUAN MEMBACA HURUF ABJAD BAGI ANAK USIA DINI
BAGIAN DARI PERKEMBANGAN BAHASA. Volume 1. Nomor 1. Halaman 2.
Ter Haar, 1977, Beberapa Masalah Tentang Kenakalan Remaja, Bandung, PT. Karya
Nusantara, hlm.18.
Koesnan, R.A.. Susunan Pidana dalam Negara Sosialis Indonesia, Sumur, Bandung, 2005 hal
99
Admin. 2022. Kendaraan Bermotor dan Jenisnya. https://sipil.uma.ac.id/kendaraan-bermotor-
dan-jenisnya/. 20 November 2022.
M. Prawiro. 2018. Pengertian Transportasi: Fungsi, Manfaat, Jenis dan Contoh Alat
Transportasi. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-transportasi.html. 20
November 2022

16
Dokumentasi Penelitian
Wawancara dengan kakak

Penyerahan kuesioner (G – Form) ke Grup WhatsApp kelas B PPKN

17
Penyerahan kuesioner (G – Form) ke teman Discord ( Rizqi Wahyu &
Arip Guntur)

18
19
Penyerahan kuesioner terhadap teman kelas PPKN B UNJ

20
Kasus penggunaan kendaraan bermotor bagi anak di bawah
umur di Jalan Sumur Batu Raya

21
Pengisian Kuesioner (G-Form) oleh responden

22
23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai